Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PASAR MODAL SYARI’AH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Syari’ah

Disusun Oleh :

RATU SYIFA ASFIRAPUTRI 012021094


KHOERUN NISA 012021080
MEDDLYN CECYLIA 012021033

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS BANTEN


Jalan kol.TB. Suwandi Lingkar Selatan No.99 (Simpang Lima) Ciracas
Kota Serang Banten Indonesia

1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah “ Pasar
Modal Syari’ah “.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
Makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Serang, 03 February 2023

Penulis
3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan............................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Pengertian Pasar Modal Syari’ah...................................................................4

B. Dasar Hukum Pasar Modal Syari’ah..............................................................5

C. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal Syari’ah.....................................................6

D. Kegiatan yang Dilarang dalam Pasar Modal Syariah.....................................8

E. Instrumen Pasar Modal Syariah......................................................................8

F. Kriteria Pasar Modal Syariah.........................................................................9

G. Jenis Pasar Modal Syariah............................................................................10

H. Akuntansi Sukuk Psak 110 …………………………………………………


11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................................14

A. Simpulan.......................................................................................................14

B. Saran.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan
konsep syariah, di mana setiap perdagangan surat berharga mentaati
ketentuan transaksi sesuai dengan basis syariah. Lembaga keuangan yang
pertama kali menaruh perhatian di dalam mengoperasikan portofolionya
dengan manajemen portofolio syariah di pasar modal syariah adalah
Amanah Income Fund yang didirikan bulan Juni 1986 oleh para anggota
the North American Islamic Trust yang bermarkas di Indiana, Amerika
Serikat. Beberapa negara yang proaktif dalam menyambut kedatangan para
investor muslim maupun investor yang ingin memanfaatkan pasar modal
yang berprinsipkan syariah ini dan yang konsisten di dalam menerapkan
syariah Islam dalam sendi kehidupannya adalah Bahrain Stock di Bahrain,
Amman Financial Market di Amman, Muscat Securities Kuwait Stock
Exchange di Kuwait dan Kuala Lumpur Stock Exchange di Malaysia
(Hamzah, 2005).
Perkembangan pasar modal di Indonesia juga mengikuti
perkembangan di negara-negara lain dengan membentuk pasar modal
syariah. Hadirnya pasar modal syariah yang diluncurkan pada bulan Juli
2000 ditandai dengan berdirinya Jakarta Islamic Index tidak terlepas dari
nilai-nilai kemanusiaan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang
syariah.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai:
1. Apa yang dimaksud dengan pasar modal syari’ah?
2. Bagaimana dasar hukum pasar modal syari’ah?
3. Apa saja fungsi dan manfaat pasar modal syari’ah?
4. Apa saja kegiatan yang dilarang dalam pasar modal syari’ah?
5. Apa saja instrument pasar modal syari’ah?
6. Bagaimana kriteria efek syari’ah?
5

7. Apa saja jenis efek syari’ah?


8. Apa saja akuntansi sukuk psak 110?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar modal syari’ah;
2. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum pasar modal syari’ah;
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan manfaat pasar modal syari’ah;
4. Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilarang dalam pasar modal
syari’ah;
5. Untuk mengetahui apa saja instrument pasar modal syari’ah;
6. Untuk mengetahui apa saja kriteria efek syari’ah;
7. Untuk mengetahui apa saja jenis efek syari’ah;
8. Untuk mengetahui apa saja akuntansi sukuk psak 110;
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pasar modal
syariah di Indonesia;
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai
acuan atau sarana untuk lebih banyak megetahui tentang pasar modal
syariah, serta sebagai salah satu referensi dalam sistematika penulisan
makalah
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal Syari’ah


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas
(saham), instrument derivativ, maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (missal pemerintah) dan sarana
bagi kegiatan berinvestasi bagi para investor. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jualbeli dan kegiatan terkait
lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi (3) macam, yaitu:
1. Pasar perdana merupakan penjualan efek pertama kali atau penerbitan efek
sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek.
2. Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana
berakhir.
3. Bursa pararel merupakan bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang
menerbitkan efek dan akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan
melalui bursa pararel.
Dalam pasar modal, yang menjadi objek jual beli atau perdagangan adalah efek atau surat
berharga, demikian juga halnya di Pasar Modal Syari’ah.
Pasar Modal Syari’ah merupakan pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syari’ah
dalam kegiatan transaksinya dan terbebas dari hal-hal yang dilarang, seperti riba, perjudian,
spekulasi dan lain sebagainya. Penerapan prinsip-prinsip syariah melekat pada instrument atau
surat berharga atau efek yang diperjualbelikan (efek syariah) dan cara bertransaksinya
sebagaimana diatur oleh fatwa DSN MUI, sehingga tidak memerlukan bursa efek yang terpisah.
Pasar modal syari’ah di Indonesia secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003
bersamaan dengan penandatangan MOU antara BAPEPAM-LK dengan Dewan Syariah
Nasional-MUI. Namun instrument pasar modal syariah telah hadir di Indonesia pada tahun 1997.
Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa
Investment Management.

B. Dasar Hukum Pasar Modal Syariah


1. Al-Qur’an
a. “… dan Allah menghalalkan jualbeli dan mengharamkan riba …” (QS. 2:275)
b. “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika
kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan rasul-Nya akan memerangimu, dan jika kamu bertaubat (dari
7

pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya”. (QS. 2:278-279)
c. “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (QS. 4:29)
d. “ Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu …” (QS. 5:1)

2. As-Sunnah
a. “ Rasulullah SAW melarang jualbeli yang mengandung gharar.” (HR. Muslim
dari Abu Hurairah)
b. “ Allah SWT berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika
salah satu pihak telah berkhianat, aku keluar dari mereka.’ (HR. Abu Daud, dari
Abu Hurairah)
c. Dari Ma’mar bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah melalukan
ikhtikar (penimbunan) kecuali orang yang bersalah.” (HR. Muslim)

C. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal Syariah


Fungsi dan manfaat dari pasar modal syariah ini disesuaikan dengan tujuan utama
dari pasar modal syariah itu sendiri yaitu memungkinkan percepatan pertumbuhan
ekonomi dengan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan
dana langsung dari masyarakat, menyediakan sumber pembiayaan yang sifatnya jangka
panjang bagi dunia usaha hingga menciptakan lapangan pekerjaan dengan profesi yang
baik dan menarik.

Ada beberapa manfaat lainnya yang diberikan oleh pasar modal syariah. Yaitu:
1. Berperan sebagai ruang bagi emiten untuk bisa mendapatkan modal dari pihak
eksternal untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
2. Memberikan kesempatan untuk pemerintah agar mendapatkan sumber penghasilan
lain yaitu berupa pajak.
3. Turut serta dalam pondasi untuk menopang perekonomian Indonesia.
4. Sebagai tempat yang bisa digunakan oleh para pemodal untuk dapat ikut serta dalam
kegiatan bisnis, meraih keuntungan, hingga menanggung risiko yang mungkin akan
terjadi.
5. Memberikan kemungkinan dan kesempatan untuk mendapatkan return bagi pemilik
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

D. Kegiatan yang dilarang dalam Pasar Modal Syariah


Pada pasar modal ini terdapat beberapa kegiatan atau tindakan yang bertentangan dengan
prinsip syariah sesuai fatwa DSN-MUI Nomor: 80/DSN-MUI/III/2011, antara lain:
1. Tadlis
Tindakan menyembunyikan kecacatan objek akad yang dilakukan penjual untuk
mengelabui pembeli supaya objek terlihat dalam keadaan baik.
8

2. Taghrir
Upaya mempengaruhi orang lain dengan ucapan atau tindakan yang mengandung
kebohongan. Perbuatan ini biasanya dilakukan agar orang lain terdorong melakukan
transaksi.
3. Tanajusy atau Najsy
Tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak memiliki
tujuan untuk membelinya. Hal ini diharapkan agar dapat menimbulkan kesan ada
sejumlah pihak yang berminat untuk membelinya.
4. Ikhtikar
Membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan
menimbunnya. Kemudian, akan dijual lagi saat harga menjadi lebih mahal.
5. Ghisysy
Salah satu bentuk tadlis yaitu penjual menjelaskan keunggulan barang yang dijual
tapi menyembunyikan kecacatan barang tersebut.

E. Instrumen Pasar Modal Syariah


Sejauh ini, pasar modal syariah sudah memiliki banyak instrumen investasi yang dapat
dipilih. Berikut adalah uraian secara sederhana mengenai instrumen yang ada di pasar modal
syariah:
1. Saham Syari’ah
2. Sukuk
3. Reksa Dana Syari’ah
4. ETF Syari’ah/ Exchange Traded Fund
5. Aset Syari’ah lainnya
a. EBA Syariah (Efek Beragun Syariah)
b. DIRE Syariah (Dana Investasi Real Estate Syariah)

F. Kriteria Pasar Modal Syariah


Ada (2) kriteria yang harus dipenuhi agar suatu efek dinyatakan sesuai syariah,
kriteria ini sesuai dengan SK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.
KEP-208/BL/2012 yang menyempurnakan SK Bapepam & LK No. Kep-180/BL/2009
Tanggal 30 Juni 2009, yaitu sebagai beriku.
a.) Kriteria jenis usaha:
(1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
(2) Perdagangan yang dilarang menurut syariah,antara lain:
a. Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;
b. Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
(3) Jasa keuangan ribawi, antara lain:
a. Bank berbasis bunga;
b. Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
(4) Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/ judi
(maisir), antara lain asuransi konvensional;
b.) Kriteria rasio keuangan, yaitu memenuhi rasio-rasio keuangan yaitu:
9

(1) Total utang yang berbasis bunga;


(2) Total pendapatan Bunga dan pendapatan tidak halal lainnya;

G. Jenis Efek Syari’ah


Ada 3 (tiga) jenis efek syariah yang dapat diperdagangkan dalam Pasar Modal Syariah
yaitu:
1. Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi
kriteria berdasarkan fatwa DSN-MUI, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-
hak istimewa.
2. Obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah
yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten
untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
3. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah adalah satuan
ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi
suatu KIK Reksa Dana Syariah.

H. Akuntansi Sukuk (PSAK 110)


Dari berbagai jenis sukuk sebagaimana diuraikan diatas, PSAK No.110 tentang
Akuntansi Sukuk hanya mengatur (2) jenis sukuk yaitu: sukuk mudharabah dan sukuk
ijarah. Hal ini disebabkan penerbitan sukuk di Indonesia sebagian besar didominasi oleh
sukuk ijarah dan sebagian kecil adalah sukuk mudharabah. Akuntansi sukuk ini mengatur
pihak yang melakukan transaksi sukuk baik investor maupun penerbit, sehingga apapun
bentuk usahanya sepanjang mereka menerbitkan atau berinvestasi pada sukuk maka harus
mengikuti aturan pada PSAK ini. PSAK ini wajib diterapkan oleh entitas swasta namun
entitas sektor publik juga dapat menerapkan sepanjang tidak dilarang oleh regulasi yang
berlaku. PSAK ini juga mencakup semua bentuk efek yang memiliki karakteristik yang
serupa dengan sukuk misalnya: mid term notes syariah.
10

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, penulis
dapat menyimpulkan bahwa:
1. Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten (perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-
surat berharga atau melakukan emisi di bursa), jenis efek yang di
perdagangkannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah;
2. Salah satu dalil hukum pasar modal syariah adalah dalam QS. Al-Baqarah;
275;
3. Salah satu fungsi pasar mmodal syariah adalah memungkinkan bagi
masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian
dari keuntungan dan resikonya;
4. Instrumen pasar modal syariah adalah saham syariah, obligasi syariah, dan
reksa dana syariah.

B. Saran

Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:


1. Pasar moda syariah digunakan oleh para investor untuk melakukan penanaman
modal atau melakukan jual beli saham secara syariah yang tentunya bebas dari
praktek-praktek yang dilarang;
11

2. Untuk mennghindari praktek yang dilarang seperti perjudian dan riba maka kita
sebagai umat Islam sudah seharusnya melakukan jual beli saham di pasar
modal syariah.

DAFTAR PUSTAKA
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.

Muhamad. 2014. Manajemen Keuangan Syari’ah: Analisis Fiqih dan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.

Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai