Anda di halaman 1dari 30

PROSES MANUFAKTUR

MATERIAL BIJI PLASTIK


KELOMPOK 5 :
• Sofiya Asfira Putri 16011800047
• Jose Soares 16011800110
• Elvin Rahmadi Ardiansyah 16011800073
• Alfin Sopandi 16011800037
• Firdaus 16011800116
• Abidillah 16011800105
• Ikhsan Maulana Hidayatulloh 16011800095
• Rachmat Sarjuki 16011800012

5B - TKI
PROSES
Proses manufaktur adalah
MANUFAKTUR penambahan dan pengaplikasian
bahan fisik maupun kimia untuk
merubah bentuk geometri bahan
atau penampilan permukaan
dalam pembuatan komponen suatu
produk. Proses manufaktur
membutuhkan komponen-
komponen sedrehana untuk
diproses sehingga menjadi barang
yang lebih kompleks.
DEFINISI BIJI PLASTIK

Biji plastik merupakan bahan bahan yang umumnya berupa butiran-butiran berwarna putih bening dan juga termasuk

dalam bahan utama pembuatan produk-produk yang berbahan dasar plastik baik produk rumah tangga, produk

elektronik, produk otomotif maupun produk yang lain.

Biji plastik sendiri pada dasarnya berasal dari bahan kimia yang bernama styrin monomer. Bahan utama tersebut

kemudian dicampur dengan bahan kimia lain dan melalui proses pemanasan yang akhirnya berbentuk seperti silinder

memanjang berwujud cair kemudian dibuat menjadi keras untuk dipotong-potong sesuai ukuran yang dikehendaki.
Secara umum, proses manufaktur dari plastik dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. THERMOSETTING

Thermosetting adalah jenis yang jika telah dibuat dalam bentuk padat, tidak dapat dicairkan kembali

dengan cara dipanaskan. Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada

waktu dipanaskan, hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.

Proses pengerjaan dari thermosetting sendiri adalah :

Hand Lay Up Casting

Reaction Injection Molding Spraying

Compression Mold

Transfer Molding
a. Hand Lay Up

Hand Lay Up adalah proses pengerjaan plastic secara manual dengan mold sebagai cetakkan dibentuk

sedemikian rupa, dilapisi lapisan pemisah (release agent) sehingga cairan resin dan cetakkan tidak menempel, lalu

dilapisi cairan resin. Contoh produk : Bak plastic, body motor pada modifikasi, bumper mobil pada modifikasi

b. Reaction Injection Molding

Proses ini mencampurkan beberapa bahan plastik dan ditambah additive agent (bahan bantu/campuran) di

dalam mix head sebelum aliran memasuki mold.


c. Compression Mold

Compression mold adalah suatu metoda pembentukan plastik dengan cara memanaskan cavity terlebih

dahulu. Contoh produk dari proses ini adalah : Sakelar , batu gerinda, stop kontak.

d. Transfer Molding

Seperti compression mold, dimana pada proses ini jumlah material (pada umumnya thermoset plastik)

terukur dan dimasukkan sebelum molding beroprasi (saat cavity terbuka).


e. Casting

Casting adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan plastik panas kedalam cetakan

kemudian cetakan diberikan tekanan. Tetapi berbeda dengan proses injeksi. Material plastik yang biasa digunakan

adalah PE,PVC,ataupun PP. Contoh produk : proses pembuatan press tool, JF, moulding

f. Spraying

Proses spraying adalah proses penyemprotan material plastik yang biasanya pasa logam, agar material logam

dapat lebih tahan terhadap korosi dan terlihat lebih bagus. Contoh produk yang diproses spraying adalah rak piring

yang sering kontak dengan air dari piring basah.


e. Casting

Casting adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan plastik panas kedalam cetakan

kemudian cetakan diberikan tekanan. Tetapi berbeda dengan proses injeksi. Material plastik yang biasa digunakan

adalah PE,PVC,ataupun PP. Contoh produk : proses pembuatan press tool, JF, moulding

f. Spraying

Proses spraying adalah proses penyemprotan material plastik yang biasanya pasa logam, agar material logam

dapat lebih tahan terhadap korosi dan terlihat lebih bagus. Contoh produk yang diproses spraying adalah rak piring

yang sering kontak dengan air dari piring basah.


Sifat polimer termoseting sebagai berikut :
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
2. THERMOPLASTIK
Merupakan polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Proses pengerjaan thermoplastik dibagi
menjadi :
• Pengerjaan permesinan
• Pengelasan
• Pengeleman
• Pengerolan
• Ekstrusi
• Injeksi
• Cetak tiup/ blowing
• Thermoforming/vacuum forming
• Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat
• Rotate casting
• Expanding forming
• Spinning
• Blow film
a. Pengerjaan Permesinan

Pada prinsipnya pengerjaan plastik dengan permesinan dapat dikerjakan dengan pengerjaan logam/kayu yang biasa,

hanya harus mengadakan perubahan pada alat potong. Hal yang harus diperhatikan adalah sifat plastik yang sensitif

terhadap panas dibanding logam. Contoh pengerjaan permesinan yaitu :

• Menggores dan memotong

• Mengikir

• Bor dan Gergaji

• Pembuatan ulir

• Gerinda dan Poles

• Bubut
b. Pengelasan

Pada prinsipnya hanya thermoplastik yang dapat di las, itupun harus bahan yang sama, ini karena setiap jenis plastik

mempunyai berat molekul yang berbeda. Adapun bahan thermoplastik yang dapat dikerjakan dengan las adalah : PVC

–keras, PVC – lunak , HDPE, LDPE, SAN, dan ABS.

c. Pengeleman

Dengan pengeleman bahan yang akan disambung tidak perlu dilelehkan seperti pada pengelasan, oleh karena itu

pengeleman lebih baik beberapa segi dari pengelasan. Misalnya, pengeleman bisa dipakai untuk menyambung plastik

yang tidak bisa atau tidak baik untuk di las seperti akrilik.
d. Pengerolan
Merupakan sebuah proses dimana lembaran – lembaran dari
material thermoplastik dibuat dengan cara melewatkan
polimer halus yang dipanaskan diantara dua buah rol atau
lebih. Seperti Pembuatan lembaran untuk jas hujan;
lembaran palstik untuk alas tidur bayi ; lembaran plastic yang
digunakan di rumah-rumah; cover seat plastik.
e. Ekstrusi
Ekstrusion moulding adalah suatu proses pembuatan plastik
(termoplastik) yang berbentuk profil atau bentukan yang
sama dengan ukuran panjangnya yang cukup besar.
f. Injeksi Molding

Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik cair kedalam

sebuah rongga cetak yang kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak. Material dari proses ini adalah

plastik dengan bentuk granula ( butiran kecil ), bubuk ataupun larutan. Dibawah ini merupakan contoh produk dari

hasil injeksi molding.


g. Blowing

Blow molding atau blow forming adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang bentuknya memiliki

rongga – rongga pada bagian tengah dari produk. Plastik cair pada proses ini berbentuk pipa kemudian dimasukan

kedalam cetakan lalu ditiup hingga menempel pada dinding cetakan. Contoh produk dari proses blowing adalah botol-

botol minuman, segala produk yang berbentuk botol/silinder

h. Thermoforming

Thermoforming adalah pembentukan lembaran plastik menjadi bagian-bagian melalui aplikasi panas dan tekanan.

Tooling untuk proses ini adalah yang paling murah dibandingkan dengan proses plastik lainnya dan juga dapat

menampung bagian lembaran yang sangat besar serta bagian-bagian kecil. Contoh dari hasil produk pada proses ini

adalah tempat makan seperti bento.


i. Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat

Plastic dengan penguat serat ini adalah resin dengan rambahan penguat dari serat, contohnya resin polyster dan resin

Epoxy, sedangkan penguatnya misalnya dari serat gelas. Dimana untuk memprosesnya ada beberapa cara antara lain :

Laminasi dengan tangan, Pengerjaan serat semprot, Press dingin, Press panas, Laminasi continue, Sentrifugal dan

Pengerjaan Elektrostatik

j. Rotate Casting

Rotational Molding Process adalah salah satu proses pembentukan plastic. Biasa juga disebut rotomoulding biasanya

menggunakan temperature yang tinggi, tekanan rendah (low pressure) dalam metode manufakturingnya yang

mengkombinasikan panas dan perputaran bi-axial (bi-axial rotation).


k. Expanding Foaming

Dalam proses expanding/foaming matrial plastik dapat dikembangkan atau diperpanjang dan dipeluas. Campuran

resin yang mengandung katalis dan bahan kimia yang dapat membantu proses perpanjangan (expanding) ditempatkan

pada sebuah cetakan dimana ia akan memanjang ke struktur yang berbentuk sel.
l. Spinning

Spining dari plastik bisa dipanaskan dimulurkan, ditarik menjadi serabut, kemudian dipintal menjadi benang sehingga

lebih kuat. Contoh: kain tas, jaring, gelasan, dan jala ikan.

m. Blow Film

Proses blow film adalah proses pembentukan plastik berongga dengan cara meniupkan udara bertekanan ke material

plastik hasil ekstrusi melalui cincin udara (air ring). Material plastik yang digunakan biasanya adalah PE (LDPE & HDPE).
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.

- Berat molekul kecil


- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
PT. Eco Ramah Lestari merupakan produsen daur ulang plastik yang diakui secara
internasional juga mengkhususkan diri dalam daur ulang plastik kemasan PE / PP, PP
rafia atau anyaman, dengan sistem prosedur daur ulang sederhana dan mudah yang
telah disertifikasi ISO di pasaran saat ini. Adapun produk yang dihasilkan adalah biji
plastik daur ulang dan gilingan plastik dengan bahan yang terdiri dari LDPE, LLDPE,
HDPE, PP, dan sebagainya yang di kategorikan dalam beberapa grade. Sistem produksi
yang digunakan pada perusahaan ini adalah washingline, yaitu pencucian secara
sempurna untuk menjaga kualitas dan warna plastik tetap stabil tanpa ada kotoran
atau kerak.
Pemilihan material dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi biji plastik tergantung pada
jenisnya. Untuk biji plastik murni seperti polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene,
HDPE) yang terbuat dari minyak bumi. Membutuhkan 1,75 kg minyak bumi (sebagai energi dan
bahan baku) untuk membuat 1 kg HDPE yang mana dihasilkan melalui Phillips Process dan juga
Ziegler Low Pressure Process dengan density sebesar 0,940-0,970 gr/cm3 dan titik didih 122-131 oC.

Proses Suhu Operasi (oC) Tekanan Operasi


(kg/cm3)

Ziegler 80-100 7-10

Phillips 130-160 15-30

Ketangguhan HDPE datang dari susunan molekulnya. Percabangan molekul cukup jarang dan
berjauhan sehingga menciptakan kekuatan tensil yang tangguh. Hal ini menjadikan HDPE tahan
terhadap pengaruh mineral dan bahan kimia seperti asam, mineral basa, detergen, cairan
pembersih dan sebagainya. Kepadatan materialnya membuat cairan tidak mudah meresap atau
tembus. Sementara untuk biji plastik daur ulang dihasilkan dari daur ulang sampah plastik yang
tidak bisa terurai oleh mikroorganisme.
1. Sortir

Merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada


proses ini dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang
datang dan membuang material/benda asing yang tidak diharapkan
masuk kedalam proses. Dalam hal ini, bahan baku berupa daur ulang
dari plastik sekali pakai dan belum pernah mengalami proses daur
ulang sebelumnya.

2. Pemotongan

Proses ini dilakukan untuk mengurangi mterial dan mempermudah


proses selanjutnya dengan cara memotong atau merajang plastik
dalam bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik)
3. Pencucian
Tujuannya agar tidak mengganggu proses penggilingan, yang mana
terdiri dari :
• Prewashing
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut
dalam proses selanjutnya. Menggunakan benda cair sebagai sarana
untuk mencuci material dan membawa material asing keluar dari
proses.
• Pencucian tahap 2
Menggunakan mesin friction water. Materi dicuci kembali oleh ulir
menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehgingga hasil dari
friksi dapat memutuskan material asing yang masih terdapat pada
bahan. Masih menggunakan media air untuk membawa material
asing keluar dari proses.
4. Pengeringan

Secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan


memutar sehingga air dapat keluar.

5. Pemanasan

Pemanasan Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan


dengan proses pemanasan material pada suhu 200C. Suhu panas
dihasilkan oleh heater. Selanjutnya lelehan dialirkan untuk menuju
proses penyaringan.
6. Penyaringan

Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira


4mm di seluruh permukaannya. Diharapkan lelehan plastik akan
melewati saringan ini untuk melapisi lelehan plastik berbentuk
silinder panjang yang nantinya akan dipotong-potong.

7. Pendinginan

Pendinginan Setelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada


air dingin sebagai media pendingin
8. Pencetakan/Penggilingan
Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan
plastik menjadi berbentuk mie dengan diameter 4 mm

9. Pembungkusan dan Pemeriksaan


Dilakukan pembungkusan terhadap material kering dalam karung
plastik. Pemeriksaan untuk mengetahui apakah proses produksi
berjalan baik.
Hasil dari keseluruhan proses selanjutnya didistribusikan untuk dijadikan produk jadi tergantung dari
jenis polimernya, seperti :
Nama Polimer Hasil Produk Nama Polimer Hasil Produk
Polietilena Tas plastik, botol, Polivinil Plastik wrap
mainan, isolasi dienklorida
listrik
Polipropilena Karpet plastik, Politetraetilena Alat masak,
botol (teflon) isolasi listrik
(penutup kabel)
Polistirena Pernis kayu, Poliakrilonitril Wig (rambut
styrofoam, isolasi palsu), cat,
plastik, gelas benang
plastik, mainan,
bahan
pengepakkan
Polivinil klorida Pipa, genteng Polivinilasetat Tekstil,
plastik gumresin, cat
Penggunaan material polimer yakni biji
plastik pada PT. Eco Ramah Lestari
dirasa sudah cukup tepat, karena
menggunakan sampah plastik daur
ulang sehingga meminimilasir
pencemaran tanah, dan juga
ditransformasikan dengan prosedur
daur ulang yang mudah dan sederhana
juga telah disertifikasi ISO di pasaran
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai