Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. DASAR PEMIKIRAN

Penyebaran coronavirus disease atau Covid-19 hingga detik ini


masih mengalami peningkatan yang signifikan baik di seluruh
penjuru dunia maupun Indonesia. Angka kasus yang terinfeksi terus
bertambah terhitung sejak pertama kalinya virus ini ditemukan di
kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Coronavirus
merupakan kumpulan virus yang menjangkit sistem pernapasan dan
menyebabkan gangguan pernapasan ringan maupun gangguan
pernapasan berat seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Penularannya melalui percikan dahak dari saluran pernapasan,
berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara kurang
baik atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Wabah
tersebut dengan cepat menyebar bahkan dengan sebaran luas di
dunia yang justru letaknya melebihi dari episentrumnya di China.

Hal tersebut menjadikan beberapa negara menerapkan


kebijakan untuk memberlakukan karantina wilayah dalam rangka
mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri,
diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini. Berbagai kebijakan dalam
meredam penyebaran infeksi virus tersebut, ternyata secara umum
masih belum mampu menahan lajunya penyebaran infeksi dengan
kenyataan atas semakin bertambahnya korban jiwa manusia setiap
harinya.
Kebijakan pemerintah dalam protokol penanganan penyebaran
Covid-19 dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dilanjutkan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Pedoman PSBB Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
merupakan upaya dalam meminimalisasi dampak penyebaran virus
tersebut yang sangat membahayakan bagi eksistensi manusia, juga
ternyata secara faktual tidak terlalu efektif dalam menangani laju
peningkatan infeksi coronavirus, yang terbukti dengan jumlah
peningkatan pasien positif corona yang terus bertambah setiap hari.

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan


COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif
hingga 16 Oktober 2020 adalah 349.160 orang dengan jumlah
kematian 12.268 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat
Covid-19 adalah sekitar 3,5%. Jika dilihat dari persentase angka
kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka kelompok usia di
atas 60 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi
dibandingkan golongan usia lainnya. Sedangkan berdasarkan jenis
kelamin, 58,8% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah
laki-laki dan 41,2% sisanya adalah perempuan.

Dengan demikian, minimnya pemahaman yang benar serta abai


akan penularan Covid-19 menyebabkan masyarakat tidak disiplin
menjalankan protokol kesehatan dan dapat memicu terjadinya
peningkatan kasus positif Covid-19. Jika peningkatan kasus terjadi
secara pesat, rumah sakit tidak akan siap menampung semua pasien
yang membutuhkan pelayanan kesehatan, pun tenaga medis dan
pasien bisa menjadi korban. Oleh karenanya kajian “Pengembangan
Kesadaran Sosial Kolektif dalam Pencegahan Penularan Covid-19” ini
disusun agar dapat menjadi masukan atas perspektif kebijakan
pemerintah juga masyarakat dalam menanggulangi pandemi lebih
baik lagi kedepannya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari hasil pengamatan yang dikaji, dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut :

1. Seperti apa penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia?


2. Bagaimana bentuk pencegahan agar terhindar dari Covid-
19?
3. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran kolektif
masyarakat dalam memerangi pandemi Covid-19?

1.3. BATASAN MASALAH


Adapun batasan masalah dalam kajian ini adalah :
1. Virus Covid-19 mewabah dan dapat tertular ke manusia
secara pesat.
2. Pertama kalinya virus ini ditemukan di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China.
3. Gejala awal Covid-19 menyerupai penyakit flu.

1.4. TUJUAN DAN SASARAN


Kajian Pengembangan Kesadaran Sosial Kolektif dalam
Pencegahan Penularan Covid-19 ditujukan sebagai berikut :
1. Menekan lajunya angka kasus penularan wabah akibat
kurang terkoordinir terkait kedisiplinan dalam menjalankan
protokol kesehatan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang seberapa
bahayanya virus Covid-19 serta menumbuhkan rasa
kepedulian terhadap sesama sehingga rantai penularan
dapat terputus.

Adapun sasaran dari kajian tersebut yakni supaya masyarakat


turut andil dan terbangun kesadaran untuk lebih ketat berpola hidup
sehat demi kebaikan bersama.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Berikut merupakan sistematika penulisan yang diterapkan dalam


kajian ini.

 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat uraian tentang dasar pemikiran, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan serta sasaran, dan
sistematika penulisan.
 BAB II PEMBAHASAN
Menjabarkan terkait perumusan masalah yang tertulis di bab
sebelumnya.
 BAB III PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran atas kajian Pengembangan
Kesadaran Sosial Kolektif dalam Pencegahan Penularan Covid-
19.

Anda mungkin juga menyukai