Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2018
BAB I
Latar Belakang
I. Polimer Thermoplastic
a. Pendahuluan
b. Pengertian
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan
akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk
ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan
produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis
polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya,
melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur
termoplastik sebagai berikut.
Bentuk struktur bercabang termoplastik.
- Fleksibel.
- Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
- Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis,
ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan
botol detergen.
- Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi
plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.
- Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
c. Proses Pengerjaan
1. Pengerjaan permesinan
Pada prinsipnya hanya thermoplastik yang dapat di las, itupun harus bahan
yang sama, ini karena setiap jenis plastik mempunyai berat molekul yang berbeda.
• PVC –keras
• PVC – lunak
• HDPE
• LDPE
• SAN
• ABS
• POM
• PC
• PP
• PMMA
Jenis-jenis Pengelasan
b. Las gesek
d. Las ultrasonic
3. Pengeleman
Pengeleman adalah suatu sistem penyambungan modern. Dengan pengeleman
bahan yang akan disambung tidak perlu dilelehkan seperti pada pengelasan, oleh
karena itu pengeleman lebih baik beberapa segi dari pengelasan.
• Pengeleman bisa dipakai untuk menyambung plastik yang tidak bisa atau
tidak baik untuk di las. Misal : acrylglass
Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan antara dua rol
yang membuatnya ke sebuah yang kemudian lewat sekitar satu atau lebih tambahan
gulungan sebelum melepas sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas dapat diberi
umpan melalui gulungan yang terakhir, sehingga mereka menjadi diresapi dengan
plastik.
Di mesin ini thermoplastik di roll sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
dilakukan pada roll penarik. . Apabila ketebalan lembaran sudah sesuai dengan
kriteria, kemudian didinginkan pada roll pendingin dan kemudian digulung.
Pembuatan lembaran untuk jas hujan; lembaran palstik untuk alas tidur bayi ;
lembaran plastic yang digunakan di rumah-rumah; cover seat plastik.
5. Ekstrusi
Dalam proses ini, plastik atau butiran yang homogen, dan dengan terus-
menerus terbentuk. Produk yang dibuat dengan cara ini termasuk tabung, pipa,
lembaran, kawat dan substrat pelapisan, dan bentuk profil. Proses ini digunakan
untuk membentuk bentuk yang sangat panjang dengan jumlah besar, lalu dapat
dipotong-potong dengan bentuk menjadi kecil-kecil. Ekstrusi dapat menghasilkan
tingkat output tertinggi dari setiap proses plastik misalnya, pipa telah dibentuk di
tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).
Prinsip kerja mesin Ekstrusi
Bahan baku yang sering digunakan untuk proses Cetak Ekstrusi adalah :
• Polyvinylchlorid (PVC)
• Polyethylene (PE)
• Polypropylene (PP)
• Polystyrene (PS)
Contoh Produk dengan proses Ektrusi :
Pipa ; Batang ; Cetakan Bantalan ekstrusi; Kanvas; Ram; Roda gigi ; tangki
air ; Profil U,L ; Rangka Pintu.
6. Injeksi
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan atau
menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian didinginkan
dan dikeluarkan dari rongga cetak. Material dari proses ini adalah plastik dengan
bentuk granula ( butiran kecil ), powder ataupun larutan. Pengerjaan ini menggunakan
cetakan tertutup.
o Hopper
o Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di
panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan
plastik sebelum masuk ke nozzle.
o Screw
Perhatikan gambar 3 diatas, bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik
raw material yang berupa butiran – butiran kecil plastik tersebut di masukkan
dalam hopper, setelah pressure, kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik
raw material (material kasar) akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw
berputar dan mengalirkan plastik yang mulai meleleh, saat plastic akan di
injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh clamping unit, setelah di tutup
dan di tekan oleh clamping unit plastik di masukkan ke dalam mold unit melalui
nozzle.
Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti
berputar, lalu clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di
lanjutkan dengan melepas produk plastik yang telah di cetak dengan menekan
ejektor pada molding unit.
o Mold Unit
mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda plastik
sangat tergantung dari bentuk mold, karena setelah plastik masuk ke dalam mold,
di dinginkan maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bentuk mold, ada
berbagai tipe mold, di sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat, untuk
mengenal lebih jauh tentang mold perlu pembahasan tersendiri. Mold yang paling
simple atau biasa di sebut dengan stadrad mold, secara umum terdiri dari : o
Sprue dan runner system
bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di masukkan
ke dalam cavity mold.
o Cavity side
bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity
side terletak pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat prosses
ejecting produk plastik.
o Core side
bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada
produk plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan
bagian ini selalu di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah
yang membentuk produk plastik.
o Ejector system
setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang
selesai di cetak dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor,
walau jenis ejektor bermacam-macam.
7. Blowing
Blow molding atau blow forming adalah suatu proses pembuatan plastik
(termoplastik) yang bentuknya memiliki rongga – rongga pada bagian tengah dari
produk. Plastik cair pada proses ini berbentuk pipa kemudian dimasukan kedalam
cetakan lalu ditiup hingga menempel pada dinding cetakan. Pada hasil cetakanya,
proses ini cenderung memiliki ketebalan dinding yang tidak merata dan umumnya
produk berupa silinder.
Proses ini terdiri dari pembentukan sebuah tabung (disebut parison) dan
memasukkan udara atau gas lain yang menyebabkan tabung tersebut mengembang
menjadi berongga, tertiup bebas sesuai cetakan untuk membentuk menjadi produk
dengan ukuran dan bentuk tertentu. Parison secara tradisional dibuat oleh proses
ekstrusi.
Plastic dengan penguat serat ini adalah resin dengan rambahan penguat dari
serat, contohnya resin polyster dan Resin Epoxid, sedang penguatnya misalnya dari
seart gelas.
o Laminasi dengan
tangan o
Pengerjaan serat
semprot o Press
dingin o Press
panas o Laminasi
kotinyu o
Sentrifugal
o Pengerjaan
Elektrostatik
•
11. Expanding foming
12. Spinning
Proses blown film adalah proses pembentukan plastik berongga dengan cara
meniupkan udara bertekanan ke material plastik hasil ekstrusi melalui cincin udara
(air ring). Material plastik yang digunakan biasanya adalah PE (LDPE & HDPE).
e. Pengujian
tes tarik-ISO 527 -1/-2 dan ASTM D 638 menetapkan metode uji standar. Standar-
standar ini secara teknis setara. Namun mereka tidak sepenuhnya sebanding karena
perbedaan dalam kecepatan pengujian. Penentuan modulus membutuhkan ketelitian
tinggi ± 1 mikrometer untuk Dilatometer .
Lentur tes-3-poin tes lentur antara umum dan metode yang paling klasik untuk plastik
semi kaku dan kaku.
Pendulum dampak-dampak tes tes digunakan untuk mengukur perilaku materi pada
kecepatan deformasi yang lebih tinggi. penguji dampak Pendulum digunakan untuk
menentukan energi yang dibutuhkan untuk istirahat spesimen standar dengan
mengukur tinggi yang pendulum palu naik setelah berdampak pada potongan uji.
1. POLIMER
2. POLIMER THERMOSETTING
• Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir
di dalam cetakan.
• Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan
material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur
kembali (infusible solid).
• Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan
terdegradasi menghasilkan arang.
Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir
di dalam cetakan.
Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan
material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur
kembali (infusible solid).
Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan
terdegradasi menghasilkan arang.
Keras dan kaku (tidak fleksibel)
Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
Tahan terhadap asam basa.
Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.
4. JENIS-JENIS THERMOSETTING
4.4 Polyesters
Poliester di industri digunakan dalam penguatan ban, tali, kain buat sabuk mesin
pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan
tingkat penyerapan energi yang tinggi.Serat-serat poliester juga bisa dicampur dengan
serat-serat katun, wol, rayon dan sutera. Sifat-sifat serat poliester adalah sebagai
berikut:
o Tahan kusut, baik untuk pakaian wanita maupun pria.
o Tahan cuci dan tidak kusut kalau dicuci.
o Lebih tahan sinar matahari dari pada nylon.
o Dapat ditekan dengan setrika panas (150° C), hingga terjadi lipatan tetapi
dapat dihilangkan dengan panas yang sama
Resin ini berasal dari hasil pengolahan limbah pertanian, seperti: tongkol jagung
dan bijikapas. Warna produk nya agak tua, tahan air dan mempunyai sifat-sifat listrik
yang baik.
4.6 Resin Epoksida
Resin jenis ini banyak dipakai untuk keperluan: pengecoran, pelapisan, protektor
alat-alat listrik, campuran cat dan sebagai adhesif (perekat/lem).Karena alasan resin
ini tahan terhadap aus dan beban kejut, maka sering juga digunakan untuk membuat
cetakan tekan (metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik, tangki dan jig.
Mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan bahan dasar plastik (atom karbon)
lain nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan terhadapsuhu tinggi), kedap
air, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat: minyak gemuk (fat),
resin, perekat dan karet sintetis.Contoh polimer termoplastik ialah Selulosa yang
dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat kuat dan ulet serta dapat diberi ber-
bagai warna.
Prinsip cetak tekan dibambarkan pada gambar di bawah ini. Sejumlah bahan
dimasukan dalam cetakan logam yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Pada waktu
cetakan ditutup, bahan yang telah lunak tertekan sehingga mengalir mengisi rongga
cetakan. Bahan yang digunakan dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
Tekanan yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 sampai 55 Mpa, tergantung pada
bahan yang digunakan dan bentuk produk. Suhunya berkisara antara 120 hingga
205˚C. Panas sangat penting bagi resin termosetting, karena pertama-tama diperlukan
untuk plastisasi, kemudian untuk polimerisasi atau untuk pengerasan. Serbuk perlu
dipanaskan secara merata, suatu hal yang cukup sulit karena daya hantar panas bahan
tidak baik. Beberapa jenis bahan diolah dengan penekanan, akan tetapi siklus
pemanasan dan pendinginan cetakan yang cepat akan menimbulkan kesulitan. Produk
mungkin cacat sewaktu dikeluarkan bila pendonginan cetakan tidak sempurna.
Proses cetak tekan
Pada proses cetak transfer, serbuk termosetting atau benda prabentuk diletakkan
pada tempat tersendiri atau alam ruang tekanan di atas rongga cetakan, seperti tampak
pada gambar di bawah ini. Di sini bahan mengalami plastisasi akibat panas dan
tekanan dan diinjeksikan ke dalam rongga cetakan, sebagai cairan panas, di sini bahan
tersebut kemudian mengalami pengerasan. Waktu reaksi pengerasan untuk cetak-
transfer lebih singkat dibandingkan proses cetak-tekan. Waktu pengisian pun lebih
singkat karena digunakan bahan pembentuk yang lebih besar yang dapat dipanaskan
lebih cepat. Proses ini sangat cocok untuk membuat bagian-bagian yang memerlukan
sisipan logam yang keecil, karena bahan plastik yang panas memasuki rongga cetakan
secara bertahap tanpa tekanan yang tinggi. Bentuk yang rumit dan bentuk dengan
variasi penampang yang besar dapat juga duhasilkan dengan cara cetak transfer.
Keterbatasan dari proses ini ialah: kehilangan bahan dalam saluran pengalir, spru dan
harga cetakan yang lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pada proses cetak-
tekan.
Proses cetak transfer
Bahan termosett dalam batas-batas tertentu dapat dibentuk dengan cara cetak-jet.
Setelah dimodifikasi mesin cetak-injeksi untuk bahan termoplastik, dapat diubah
untuk keprluan cetak jet. Nosel, yang merupakan bahan terpenting dari mesin harus
dapat dipanaskan dan didinginkan selama siklus injeksi. Mula-mula resin dipanaskan
dalam silinder yang menglilingi penekanan, sampai lunak namun belum
terpolimerisasi. Pada waktu penekan menekan resin melalui nosel ke dalam cetakan,
terjadi panas tambahan. Pada saat cetakan penuh, nosel didinginkan dengan cepat
dengan mengalirkan air untuk mencegah polimerisasi bahan yang tersisa.
Mesin ulir umpan balik kini mulai digantikan dengan mesin cetak-jet seperti
tampak pada gambar di bawah ini. Bahan masuk, (di bawah pengaruh gravitasi),
sementara didorong oleh ulir yang berputar, bahan sekaligus dipanaskan. Pada waktu
ulir berputar, bahan terplastisasi di muka ulir, dan masih terhalang oleh plunyer
sampai terkumpul sejumlah bahan tertentu. Plunyer kemudian turun, dan ulir
memaksa bahan memasuki ruang transfer. Bahan kemudian ditekan memasuki rongga
cetakan.
Proses dengan reaction injection
5.4 Spraying
Kemajuan teknologi dengan cara spraying telah terbukti lebih efisien dan
merupakan sistem penyemprotan yang lebih bersih, dengan mengurani emisi stirena,
kapasitas penyemprotan yang lebih besar dan keseragaman lebih baik diantara pola
penyemprotan. Alat penyemprot dihasilkan dengan konfigurasi yang bemaca-macam,
masingmasing dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Proses dengan spraying
5.5 Pengecoran
Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol, polyester, epoksi dan
resinalyl. Yang terakhir ini sangat cocok untuk lensa optik dan penggunaan lainnya
yangmemerlukan plastik yang sangat jernih. Resin ini mudah dicor karena memiliki
sifatfluiditas yang baik. Akrilik digunakan untuk mengecor benda yang tembus
cahaya danlembaranPlastik di cor apabila jumlah tidak seberapa. Sering kali dibuat
cetakan terbukadari timah hitam dengan menceluokan mandril baja dengan bentuk
tertentu dalam timahhitam cair yang kemudian dilepaskan setelah membeku.Dapat
digunakan inti timah hitam, adukan semen atau karet bila diperlukan.Cetakan yang
kosong dibuat dengan cara pengecoran ‘slush-casting’ :yaitu bahan bakudituang
dalam cetakan, lalu kelebihannya dikeluarkan kembali.Benda padat dapat dibuat
dengan menggunakan cetakan dari adukan semen,gelas,kayu, logam, atau karet
sintetis
Daftar Pustaka
1.http://www.lgschemistry.org.uk/PDF/Thermosoftening_and_thermosetting_plasti
cs.pdf
2. Baeurle SA, Hotta A, Gusev AA (2006). "Pada fase kaca dari multifasa dan
bahan polimer murni":. Polymer 47 6243-6253. DOI :
10.1016/j.polymer.2006.05.076 .
http://www.facebook.com/pages/Poliester/111934102156768
http://www.authorstream.com/Presentation/aninditays-594658-anindita-reggie-xii-ipa-
2/
http://hadiyantokimia.guru-indonesia.net/artikel_detail-21224.html
http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasi-polimer/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasi-polimer/polimer-
termoplastik-dan-termosetting/
http://www.blogger-index.com/perbedaan%20termoset%20dan%20termoplastik.html