penggunaan produk plastik. • Plastik diyakini sebagai bahan yang ringan dan kuat sehingga bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. • Seperti untuk perabotan rumah tangga, perabotan kantor, transportasi, wadah makanan, bantalan mesin, dan kebutuhan lainnya. • Semakin banyaknya kebutuhan barang plastik akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena limbah plastik sulit terurai atau terdegradasi oleh alam. • Menurut Damayanti (2011), menyatakan bahwa pembuatan plastik ramah lingkungan dapat dihasilkan dari campuran kitosan-poli asam laktat dengan teknik solution-mixing, namun produk bioplastik yang dihasilkan tidak homogen. • Menurut Saputro (2012) ,menyatakan bahwa pembuatan bioplastik ramah lingkungan dapat dihasilkan dari campuran polistirena-poli asam laktat dengan teknik solution casting yang menghasilkan produk bioplastik yang homogen. •Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi)
•kemudian dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di
dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. •Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air.
•Pada Proses Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding
Process) terdapat 2 bagian besar metode dan tipe mesin yang digunakan, yaitu: Mesin Injeksi Plastik Vertikal (Vertical Injection Molding Machine) dan Mesin Injeksi Plastik Horisontal (Horizontal Injection Molding Machine). Gambar proses injeksi molding 1. Menutup Cetakan (Mold Close). • Dalam 1 siklus kerja proses injeksi, diawali oleh proses Menutup Cetakan • Mold itu sendiri terdiri dari 2 bagian besar yaitu sisi “Core” dan sisi “Cavity”. • Sisi Cavity diikat pada “Stationery Platen” Mesin Injeksi. Sedangkan sisi Core diikat pada “Moving Platen” mesin, bagian inilah yang bergerak membuka dan menutup. • Menghimpit Cetakan dengan Tekanan Tinggi (High Mold Clamp) Pada proses menutup terbagi menjadi 4 urutan proses, yaitu : • Gerakan menutup pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah (Tekanan yang dimaksud adalah tekanan hidrolik). • Gerakan menutup pada kecepatan tinggi dengan tekanan rendah. • Gerakan menutup pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah. 2. Injeksi Pengisian (Fill Injection). • Setelah dipastikan Mold dihimpit dengan tekanan tinggi. Maka Unit Injeksi Bergerak mendekati Mold hingga Nozzle bersentuhan dengan Mold, juga dengan tekanan tinggi (Hingga 100 kg/cm²). • Bagian Mold yang bersentuhan langsung dengan Nozzle disebut “Sprue Bush”. • Kemudian mesin melakukan proses injeksi pengisian, yaitu menyuntikkan plastik cair ke dalam Mold. 3. Injeksi Menahan (Holding Injection). • Pada proses ini tidak lagi melibatkan kecepatan di dalam setting parameternya, hanya besaran tekanan yang diatur beserta waktu yang dibutuhkan untuk itu. • Pada mesin ini terdapat 2 atau lebih Tekanan Holding dengan 2 atau lebih setting waktu yang disediakan. 4. Isi Ulang dan Pendinginan (Charging & Cooling). • Isi ulang (Charging) plastik cair untuk siap disuntikkan pada siklus selanjutnya, bersamaan waktunya perhitungan waktu Pendinginan pun (Cooling) dimulai. • Parameter yang direkomendasikan adalah waktu Pendinginan (Cooling Time) harus lebih lama dari waktu Isi Ulang (Charging Time). • Bila waktu Charging yang lebih lama, maka yang terjadi adalah tumpahan material plastik dari nozzle ketika Mold Terbuka pada proses berikutnya. • Proses Charging sendiri adalah berputarnya Screw dengan bantuan Motor Hidrolik ke arah putaran yang telah ditentukan • Plastik pellet masuk ke dalam Barrel, digiling oleh Screw, dan sampai di depan Torpedo dalam keadaan cair dan siap untuk disuntikkan ke dalam Mold. 5. Membuka Cetakan (Mold Open). Pada proses ini terdapat 5 urutan kerja, yaitu : 1. Melepas Himpitan pada Cetakan (Mold Clamp Release). • Mengembalikan ke tekanan normal pada system hidrolik yang bekerja untuk menghimpit cetakan, yang sebelumnya bertekanan tinggi. 2. Gerakan membuka pada kecepatan perlahan dengan tekanan rendah. • Dari keadaan rapat, membuka secara perlahan untuk menjaga kondisi cetakan yang rentan terhadap kerusakan akibat gesekan yang terjadi antara sisi Core dan sisi Cavity. 3. Gerakan membuka pada kecepatan tinggi (High Mold Open Velocity). • Membuka dengan cepat posisi yang memungkinkan setelah lepas dari pergesekan antara Core dan Cavity, hal ini juga untuk menghemat waktu proses 4. Gerakan membuka pada kecepatan rendah (Low Mold Open Velocity). • Sebelum posisi cetakan terbuka penuh, maka gerakan membuka cetakan harus perlahan agar tidak terjadi overlap atau posisi terbuka yang “kelebihan”. 5. Gerakan melepas produk dari dalam cetakan (Ejection). • Ejector mendorong produk dari sisi Core agar mudah diambil, tentu saja produk harus menempel pada sisi Core ketika cetakan terbuka, dan bukan menempel pada sisi Cavity. • Ekstrusion merupakan suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang berbentuk profil atau bentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang cukup besar • Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. • Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. • Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. • Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adanya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw. Variasi dari ekstrusi plastik 1. blown film 2. flat film and sheet 3. ekstrusi pipa 4. ekstrusi profil 5. pemintalan benang • Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. • Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah nampan biskuit dan es krim. • Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas • Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan. • Pembentukan material plastik dengan cara meniupkan suatu fluida (udara) Kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang diinginkan Umumnya digunakan untuk bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal dinding. a) Injection Blow Mold • Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow. Tahapan Proses : 1. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan 2. Plastik dipindah ke cetakan blowing 3. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold 4. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk b). Extrusion Blow Mold
• Proses pembentukan material plastik dengan
cara diteteskan dari extruder • Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow • Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle • Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG Tahapan Proses : 1. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang 2. Cetakan tertutup 3. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting sehingga menekan ke cetakan 4. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk • Pipa PVC yang ada selama ini merupakan hasil perpaduan dari berbagai macam bahan kimia yang berfungsi sebagai penyusun, mengokohkan bentuk pipa dan memberi kekuatan ataupun elastisitas pada pipa jenis tetentu Berikut adalah komposisi dasar pembentukan pipa yaitu : • Resin, yaitu unsur utama dalam membuat pipa PVC (Polyvinly Chloride). • CaCo3 (kapur), yaitu zat yang mempengaruhi kegetasan pipa sesuai dengan jumlah konsentrasi yag dicampurkan. • Stabilizer. Merupakan gabungan dari 3 bahan lainnya, digunakan dengan perbandingan 1 Kg untuk setiap 100 Kg resin. • Dari ketiga jenis zat tersebut, tidak semuanya dipakai. Tergantung pipa yang akan dibuat. • Pada proses ini mesin yang digunakan adalah mesin belling, dengan cara ujung pipa yang ingin diperbesar diameternya dipanaskan kembali. • Dengan proses pemanasan, pipa kembali menjadi lunak sehingga dapat dibentuk sesuai diameter yang diinginkan. • Hasil yang keluar dari dyes didinginkan dalam ruang vacuum untuk menjaga keutuhan bentuk pipa. • Proses mendinginkan dapat berlangsung selama 2 kali yaitu pertama dilakukan untuk mengeraskan pipa dan menurunkan suhu permukaan pipa. • Untuk memudahkan mesin extruder pada saat mendorong material pvc, dipakailah haul off yang menggunakan tenaga angin untuk menarik pipa menuju proses pemotongan (cutting). • Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut. • Berat molekul kecil • Tidak tahan terhadap panas. • Jika dipanaskan akan melunak. • Jika didinginkan akan mengeras. • Mudah untuk diregangkan. • Fleksibel. • Titik leleh rendah. • Dapat dibentuk ulang (daur ulang). • Mudah larut dalam pelarut yang sesuai. • Memiliki struktur molekul linear/bercabang. • Pembuatan polimer termoplastik dapat dilakukan dengan delapan cara yaitu Proses Injection Molding, Proses Ekstrusi, Proses Thermoforming, Proses Blow Molding, Proses Mixing, Inspection, Vacuum dan cooling, Haull off dan cutting. • Kedepalan proses ini digunakan untuk membuat polimer termoplastik yang dibutuhkan oleh konsumen, karena setiap konsumen memerlukan jenis dan tipe termoplastik yang berbeda