“PROSES INJEKSI”
Tanggal Praktikum :
6 November 2019
Dikerjakan Oleh:
Kelompok 7
1. Ahmad Samih Ramadhani (1803001)
2. Myrna Nur Adrianti (1803008)
3. Imam Ari Pratama (1803009)
4. Novendra Bagas Hendarto (1803034)
TPKP A
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan produk plastic dengan proses injeksi
molding
Setiap unitnya akan dibahas pada keterangan dibawah ini untuk mold pada
mesin Injection Molding sangatlah bervariasi terhadap berbagai produk plastik,
sehingga diperlukan mold khusus untuk masing-masing produk, tetapi mesin
Injecion Molding dapat dipergunakan untuk berbagai macam mold yang berbeda
dengan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi dimensi pada mesin. a. Mold Clamp
Unit Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold
unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit, pada clamping
unit-lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di buka dan berapa
panjang ejector harus bergerak. Ada 3 macam clamping unit yang dipakai pada
umumnya, yaitu: 1. Mechanism Toggle Clamp, yaitu mekanisme gerakan mesin
membuka dan menutup mold dengan menggunakan mekanisme gerakan toggle
seperti engsel pada lengan manusia, contohnya ; Mesin Niigata, Hyundai, dll.
Hopper Adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke
barrel, biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat
penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan
air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
Barrel Adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di
panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik
sebelum masuk ke nozzle. Screw Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan
plastik dari hopper ke nozzle.
Cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin,
sedangkan core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector. Molding unit
Adalah sistem penjamin bahwa urutan cara kerja mesin harus benar dan sesuai
dengan program yang sudah dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap gerakan,
setiap perubahan, sinyal-sinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa saling
mengikat, saling berhubungan dan saling mengunci dan sehingga kinerja mesin
tetap terjaga. Apalagi yang berhubungan dengan sistem keamanan dan keselamatan
pengguna mesin, maka dibuat berlapis, sehingga bisa menghilangkan resiko karena
resiko human error pengguna mesin itu sendiri.
V. CARA KERJA
1. Menghidupkan mesin injection molding sesuai SOP
2. Mengatur parameter setting sesuai dengan ketentuan hasil perhitungan
3. Mencetak produk
VI. DATA PENGAMATAN
Holding Time = 1,8 sekon
Holding pressure = 32 Bar
Dosing stroke = 45 mm
VII. PEMBAHASAN
Tomo, H. S. (2010). Karakteristik sifat mekanik dan elektrik pelat bipolar sel bahan
bakar berkarbon grafit dalam matriks polimer ABS. Universitas Indonesia,
Indonesia.