Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejalan dengen perkembangan jaman yang pesat di dalam bidang otomotif, khususnya sepeda motor yang
semakin hari semakin bertambah jumlah produksinya , memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan
industri di tanah air. Salah satunya industri pembuatan ban motor, yang kini mendapatkan posisi cukup
menguntungkan akibat dari permintaan kebutuhan akan sepeda motor yang juga mengalami peningkatan.
Oleh karena itu PT. Suryaraya Rubberindo Industries menciptakan ban yang berbeda dari yang lain yaitu
mengunnggulkan kualitas ban yang dilihat dari spesifikasi maupun model ban tersebut.
Dalam pengoperasianya, untuk membuat produk ban ternyata banyak sekali mulai dengan peralatan
penyediaan bahan baku hingga ke peralatan vital yang dikhususkan untuk membentuk bagian-bagian ban dan
perakitanya. Tetapi disini masih dijumpai sistem pengerjaan manual, sehingga keberadaan dari operator-
operator dengan kemampuan spesifik masih dirasa perlu.
Salah satu peralatan pendukung produksi yang cukup penting di PT SRI (Suryaraya Rubberindo Industries)
yaitu extruding disini digunakan sebagai alat proses pengolahan dan penggilingan compound yang dihasilkan
pada proses mixing, di dalam mesin extruding juga terdapat alat seperti inner talc, outter talc, auto valve,dll,
yang berfungsi untuk proses terjadinya ban dalam.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam pelaksanaan kerja praktek di PT Suryaraya Rubberindo Industries ada beberapa masalah yang ingin
diketahui sebagai bahan laporan kerja praktek, yaitu :
1. Pengenalan profil perusahaan.
2. Pengenalan mesin mesin proses produksi yang ada di PT Suryaraya Rubberindo Industries.
3. Mengetahui dan mempelajari trouble shooting yang terjadi pada mesin extruding tube.

1.3. Batasan Masalah


Dalam penyusunan laporan ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu trouble shooting dan
perawatan pada mesin extruding .

1.4. Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek yang kami lakukan yaitu :
1. Mempelajari dan memahami proses produksi tire dan tube di PT Suryaraya Rubberindo industries.
2. Mempelajari dan memahami trouble shooting yang terjadi pada mesin extruding.

1.5. Manfaat Kerja Praktek


Manfaat dari kerja praktek yaitu :
1. Sebagai satu kegiatan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi Strata 1 di Teknik Mesin
universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Mengenal dunia kerja lebih dalam agar memacu semangat belajar dalam menyelesaikan program studi
Strata 1.
3. Mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya sehingga mengetahui masalah yang
nantinya akan dihadapi dalam dunia kerja nyata.
4. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penyusun laporan kerja praktek.

1.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kerja praktek yang kami laksanakan berlangsung pada :
Waktu : 6 Januari 28 Februari 2014
Tempat : PT SRI (Suryaraya Rubberindo Industries), Kawasan Industri Menara Permai, Jalan Narogong Km.
23,852 Dayeuh, Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat. 16820.

1.7. Metode Pengambilan Data


Dalam menyusun laporan ini penulis memperoleh data dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut
:

1. Observasi
Observasi adalah metode dengan cara mencari data atau keterangan dengan terjun ke lapangan sebagai
bahan dari laporan kerja praktek.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode yang melibatkan pembicaraan langsung dalam suatu permasalahan tertentu.
3. Browsing internet
Pengumpulan data dengan mencari sumber referensi dari internet / blog yang digunakan untuk menunjang
data-data laporan kerja praktik.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan


PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) adalah salah satu perusahaan di dalam grup Astra yang merupakan
subsidiary dari PT Asrta Honda Motor (AHM). PT SRI berdiri sejak 1991 dan bergerak dalam bidan industri ban
dan ban dalam khusus sepeda motor. PT SRI memproduksi dua merek ban dalam, yaitu merek FDR yang
dijual bebas dan Federal yang merupakan ban original equipment market (OEM) sepeda motor Honda. Ban
dan ban dalam produksi PT SRI telah digunakan oleh jutaan sepeda motor di Indonesia dan telah diekspor ke
negara di Eropa, Asia dan Afrika.
Sejak berdiri sampai dengan tahun 2005, PT SRI bekerja sama dengan Shinko Rubber, Continental AG dan
Yokohama Rubber Company dalam melakukan kegiatan research and development. Berbekal dari
pengalaman kerjasama teknis tersebut dan kemauan untuk terus mengembangkan diri, maka karyawan PT
SRI mampu mengaplikasikan teknologi mutakhir dalam merancang dan memproduksi ban berkualitas sesuai
dengan kebutuhan konsumen. PT SRI menghadirkan beragam pilihan terlengkap untuk kebutuhan konsumen.
Mulai dari ban untuk motor keseharian Anda beraktivitas, hingga motor balap yang memacu adrenalin. Ban
FDR bahkan telah menjadi ban resmi di sejumlah kejuaraan balap motor di tingkat nasional dan Asia.
Sesuai dengan budaya Astra yang mengutamakan kualitas, PT SRI berkomitmen menghadirkan ban bermutu
bagi Anda. Dalam proses kegiatannya PT SRI menggunakan sistem manajemen mutu, yaitu ISO 9001:2008.
Setiap ban juga dirancang dan diproduksi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam proses
produksinya, PT SRI juga memperhatikan jaminan keselamatan kerja, bahaya dan risiko kesehatan pekerja
serta lingkungan. PT SRI telah memperoleh OHSAS 18001 tentang standar internasional untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja; ISO 14001 tentang standar internasional untuk Standar
Sistem Manajemen Lingkungan (SML); dan SMK3 tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.

2.2. Visi PT Suryaraya Rubberindo Industries


PT Suryaraya Rubberindo Industries memeiliki visi :
Menjadi pemimpin pasar untuk produsen ban sepeda motor dengan performance dan nilai tinggi di Indonesia
melalui tenaga kerja yang terampil dan teknologi terbaik.

2.3. Area
PT SRI memiliki lahan yang beralamat di Kawasan Industri Menara Permai, Jl Narogong Km 23,852, Dayeuh,
Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. 16820. Dengan luas area 72.259 m, dan luas bangunan 58.758 m, PT SRI
mempekerjakan 2.535 orang (per July 2013).

2.4. Struktur organisasi

Gambar 2.1 Struktur organisasi


2.5. Letak Geografis PT. Suryaraya Rubberindo industries
PT. SRI (Suryaraya Rubberindo Industries) terletatak di Kawasan Industri Menara Permai Jl Raya Narogong
Km 23,8 Kawasan Industri Menara Permai Cileungsi,Bogor.

Gambar 2.2.Gambar lokasi PT. Suryaraya rubberindo industries.

Gambar 2.3.Profi Perusahaan

BAB III
PROSES PEMBUATAN BAN DALAM MOTOR
Mengangkat permasalahan mengenai proses produksi pembuatan ban dalam , maka tidak dapat lepas dari
dua faktor yang paling menentukan terjadinya ban tersebut ,yaitu faktor bahan baku dan langkah-langkah
proses pembutanya.
3.1. Bahan Baku Ban
Bahan baku utama ban yaitu karet
1. Karet
Karet merupakan bahan dasar utama ban ,karet ini dihasilkan dari sari getah karet yang berupa susu kemudian
dipanaskan sampai kering untuk selanjutnya dibuat karet mentah kemudian di plastikan agar dapat diproses
lebih mudah.

2. Belerang
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent Belerang digunakan terutama untuk
membuat asam sulfat.Pada industri ban, belerang digunakan untuk vulkanisasi karet yang bertujuan agar ban
bertambah ketegangannya serta kekuatannya.
3. Karbon hitam (Carbon Black)
Carbon Black adalah powder hitam, amorphous mempunyai perbandingan luas area dengan volum
yang tinggi dan sangat halus terdiri dari elemen utama yaitu karbon, beberapa bahan volatile dan abu (ash).
Penggunaan karbon hitam di dalam proses pembuatan ban yaitu untuk memperkuat karet dan untuk
memperkecil biaya produksi.
4. Oil
Procesing oil berguna untuk mepermudah proses pencampuran.jenis oli yang digunakan biasanya jenis dutrex
dan shellflex.

Dalam pembuatan ban dalam (tube) ada beberapa proses umum yang dilakukan untuk mendapatkan hasil
akhir yang diharapkan pembagian devisi dilakukan berdasarkan proses-proses itu antara lain Mixing, straining,
extruding, valve setting, splicing, curing, finall inspection, wrapping.

3.2. Skema Proses pembuatan ban

Gambar 3.2.1 Skema Proses Pembuatan ban dalam

1. Mixing
Pengerjaan pertama dimulai dari proses mixing.
Mixing merupakan proses pencampuran bahan baku karet, oli, belerang dan karbon hitam yang di olah untuk
menjadikan lembaran karet yang siap di masukan ke dalam mesin extruding.

2. Straining
Proses straining adalah proses penyaringan compound, agar pada saat compound masuk kedalam mesin
extruding tidak bercampur dengan kotoran atau material lain.

Gambar 3.2.2 Mesin Strainer

3. extruding
Proses extruding adalah proses pengolahan dan penggilingan compound yang di hasilkan pada proses mixing
oleh extruder dengan prinsip kerja penerusan putaran
dari motor oleh screw dan dorongan tekanan yang di keluarkan melalui dies.

Gambar 3.2.3 Mesin Extruder

4. Valve setting
Valve setting adalah proses pelubangan pada green tube dan diteruskan pemasangan valve.
Gambar 3.2.4 Valve Setting
5. Splicing Splacing adalah proses
penyambungan green tube, agar green tube terbentuk menjadi melingkar seperti ban pada umumnya.
6. Curing
Curing adalah proses vulcanizing atau pemasakan ban mentah menjadi ban jadi dengan bantuan
steam, air panas, air dingin, dan angin. di PT SRI ada dua jenis curing yaitu merk ALWELL dan SINKO

Gambar 3.2.5 Mesin Curing

7. Finall inspection
Finall inspection adalah proses seleksi ban dalam,dengan menguji kebocoran dan kurang
sempurnanya ban dalam apabila terdapat ban yang tidak memenuhi spesifikasi ban dalam akan masuk ke
reject atau defect .
8. Wrapping Wrapping adalah proses
pengepakan ban dalam tersebut yang selanjutnya siap untuk di distribusikan.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Cara Kerja Mesin Extruding


Didalam alat extruding terdapat komponen-komponen dan prosesnya, sehingga mendapatkan hasil yang
optimal berikut komponen, cara kerja dan fungsinya .
4.1.1.Head Extruding
Mesin extruder berfungsi untuk mengolah dan menggiling compound yang di hasilkan pada proses mixing oleh
extruder dengan prinsip kerja penerusan putaran dari motor dengan kapasitas 1200 rpm oleh screw dan
dorongan tekanan yang di keluarkan melalui dies. di dalam mesin extruding terdapat juga unit-unitnya yang
nanti akan dijelaskan pada bab ini.

Gambar 4.1. head extruding

4.1.2. Inner talc


Berfungsi untuk menyemprotkan talc kedalam lubang green tube dengan bantuan angin yang dihasilkan oleh
kompresor lalu dikendalikan menggunakan solenoid valve supaya dalam penyemprotan tidak kontinyu.

Gambar 4.2. inner talc


4.1.3. Cooling
Cooling berfungsi untuk mendinginkan green tube yang keluar dari head extruding dalam keadaan panas
berjalan melewati convenyor secara merata menggunkan air.

4.1.4.Blower
Blower berfungsi untuk mengeringkan green tube yang keluar dari proses pendinginan menggunakan udara
yang panas supaya pada saat proses selanjutnya bahan sudah kering.
4.1.5.Line
Line berfungsi untuk pemberin garis pada green tube yang tujuannya untuk membedakan produk fdr dengan
yang lain untuk bahan yang digunakan yaitu material karet agar garis tidak mudah hilang dan disini
menggunakan tiga warna line yaitu hijau, putih dan kuning.
4.1.6.Cutting
Cutting berfungsi untuk memotong green tube sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan,untuk proses
penggeraknya menggunakan sistem PLC yang satu unit dengan Auto valve.
4.1.7. Punch
Punch berfungsi untuk melubangi green tube yang akan di pasangi valve dengan menggunakan suhu tinggi
dan digerakan dengan Sistem PLC .

Gambar 4.3. Puch


4.1.8. Zick Auto Valve
Zick auto valve berfungsi untuk memasang valve yang sebelumnya sudah di lem lalu direkatkan tepat pada
lubangnya, karena masih satu unit dengan punch proses penggeraknya sama menggunakan PLC, bedanya
pemasangan valve dilakukan oleh operator.

Gambar 4.4. Zick Auto Valve

4.1.9. Outter talc


Outter talc berfungsi untuk menaburkan talc ke green tube ,supaya potongan-potongan green tube tersebut
tidak lengket dengan yang lain, prinsip kerja outter talc sama dengan inner talc bedanya hanya pada pengisian
yaitu secara otomatis menggunakan alat yang namanya gas colector.

Gambar 4.5. Outter talc

Spesifikasi Motor Pada Outter Talc


TECO
HZ = 50
V = 220-380
A = 1,2
RPM = 1350
4.2. Pengertian Perawatan (Maintenance)
Maintenance jika diartikan dalam bahasa Indonesia ialah pemeliharaan. Namun sampai saat ini masih banyak
orang yang meganggap maintenance itu adalah perawatan. Karena banyak yang menganggap perawatan
dengan pemeliharaan itu sama, namun pada kenyataannya sangatlah berbedah antara perawatan dan
pemeliharaan.
Pemeliharaan dan perawatan tidaklah sama, dimana pengertian dari pemeliharaan yaitu tindakan yang
dilakukan terhadap suatu alat atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, Sedangkan
pengertian perawatan yaitu suatu tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap suatu alat yang telah
mengalami kerusakan agar alat tersebut dapat digunakan kembali. Kesimpulannya yaitu pemeliharaan
dilakukan sebelum suatu alat/produk mengalami kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan, sedangkan
perawatan yaitu dilakukan setelah suatu alat mengalami kerusakan (perbaikan) (Samarianto;2011).

4.3. Perawatan Dan Perbaikan Extruding


Dalam perawatan atau perbaikan di dalam mesin extruding ada dua langkah ,yaitu:
4.3.1.Preventiive maintenance
Preventive Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen/alat dan
menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi. Contohnya melakukan pengecekan dan pembersihan
pada outter talc ,apabila ada kotoran yang menempel di alat tersebut.
4.3.2. Corective Maintenance
Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang tidak terjadwal atau ketika suatu komponen-komponen
mengalami kerusakan atau gangguan secara tak terduga. Contoh komponen yang mengalami kerusakan tak
terduga yaitu feeder talc macet

4.4. Masalah dan solusi


NO MESIN TROUBLE SHOTTING TINDAKAN PERBAIKAN PENYEBAB
1 Ext tube 01 Feeder inner talc macet Cleaning Gear box reset inverter,ganti laker Laker pecah
2 Ext tube 02 Outter talc macet Clening Feeder Outer Talc Ada plastik mengganjal
3 Ext tube 01 Cv Auto valve seret Bongkar Roll Ganti Pillow Block Cv, Auto Valve dan Cv Booking Assy all
Pillow Block Pecah
4 Ext tube 03 CV Auto Valve Labil Ganti Rantai,Ganti Gear Box Auto Valve,Setting Camp
5 Ext tube 02 Punch auto valve labil Ganti punch baru,Tukar dengan puch Trial
6 Ext tube 01 Outter talc macet Cleaning Gear box outter
7 Ext tube 01 Motor extruder ngetrip Cek instalas,Ganti fuse field,Controller fxm5,Tambah oli,Blow motor,Cek
karbon brush motor Fuse putus karena motor terlalu panas
8 Ext tube 03 Cutting tidak memotong Setting unvile
9 Ext tube 01 Punch tidak panas Ganti heather punch
10 Ext tube 02 Pillow block roll auto valve pecah Ganti pillow block UCP 206 1 pcs Karena umur pillow block
yang terlalu tua

4.5. Gambar-gambar Trouble Shotting Pada Outter Talc

Gambar 4.5.1. Proses Cleaning

Gambar 4.5.2. Proses Penggantian Feeder

Gambar 4.5.3. Proses Penggantian Oli Gear box


Gambar 4.5.4. Keausan Roda Gigi Feeder

BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan di lapangan pada saat pelaksanaan kerja praktek dan dari uraian- uraian
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. extruding adalah proses pengolahan dan penggilingan compound yang dihasilkan pada proses mixing oleh
extruder dengan prinsip kerja penerusan putaran dari motor oleh screw dan dorongan tekanan yang
dikeluarkan melalui dies.
2. Urutan proses extruding adalah dari head extruding, inner talc, masuk ke colling, line, Auto valve dan unit-
unitnya, Outter talc lalu menuju ke proses selanjutnya.
3. Perawatan yang digunakan ada dua yaitu
a. Corrective Maintenace (pemeliharaan yang tidak terjadwal).
b. Preventive Maintenance ( pemeliharaan yang terjadwal dan terencana).

4.2. Saran
Berdasarkan pengamatan dilapangan pada saat pelaksanaan kerja praktek (KP) Penyusun memiliki saran
sebagai berikut:
1. Sebaiknya pembersihan di area kerja lebih ditingkatkan untuk menunjang kenyamanan dalam bekerja.
2. Pada saat melakukan PM ( Preventive Maintenance ) pada extruding sebaiknya dilakukan secara bersama
agar pekerjaan cepat selesai.
3. Butuh improvment pada alat Outter talc, dan inner talc.
4. Agar diberikan fasilitas tempat untuk teknisi dan kariawan,supaya ada tempat istirahat yang nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

http://jackbiker.com/2013/12/4447/beginilah-proses-pembuatan-ban-dalam-sepeda-motor/

http://financeroll.co.id/tag/bahan-baku-ban/

http://numpanglewat-hanggoro.blogspot.com/2013/poses pembuatan ban

http:///H:/MARI%20KENALI%20BERAGAM%20JENIS%20BAN%20SEPEDA%20MOTOR%20_%20TIPS%20
DAN%20TRIKS%20OTOMOTIF.htm

Anda mungkin juga menyukai