Pengertian Dinamometer
Dynamometer dapat dibagi dalam dua jenis yang pertama adalah yang
memalang langsung terhadap mesin, dikenal dengan nama Dinamometer Mesin-
engine dyno, dan sebuah dyno yang dapat mengukur daya dan torsi tanpa
memindahkan mesin kendaraan dari rangka kendaraan, dan dikenal sebagai
sebuah Dinamometer rangka chassis dyno.
1. Dinamometer Mesin engine dynamometer
Dinamometer rangka /sasis adalah suatu alat uji otomotif yang digunakan untuk
mengukur daya sebenarnya yang diberikan motor kepada rodaroda penggerak.
D. Prinsip Kerja dan Prosedur Penggunaan Dinamometer
F = -kx
Dapat dirumuskan:
Gaya pemulih yang dilakukan pegas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Di sini k adalah suatu konstanta positif disebut tetapan pegas (spring constant).
Satuan k adalah N/m, k menggambarkan kakunya suatu pegas. Hampir semua
pegas memenuhi hukum Hooke diatas, selama simpangan x tidak terlalu besar.
Catatan : kalau pegas ditekan maka x adalah negatif.
F = kx dan F = mg
mg = kx
mg = kx
m=x
Namun perlu diingat bahwa pembacaan skala yang terdapat pada dinamometer
(neraca pegas) adalah perbandingan skala massa yang dihasilkan oleh simpangan
pegas. Jadi pada keadaan gravitasi yang beda dan pegas yang beda maka skala
massa tersebut tidak berlaku. Karena pada keadaan sebenarnya yang dibaca adalah
beratnya jadi pembacaan pegas dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Maka dari itu,
dalam beberapa dinamometer (neraca pegas) ada dua skala yaitu yang memakai
satuan newton (N) dan gram (gr).
Neraca pegas sebagai alat untuk mengukur besar gaya tarik, terbuat dari sebuah
pegas di dalam sebuah wadah yang diberi skala. Angka-angka skala dikalibrasi
sedemikian sehingga menunjukkan besarnya gaya tarik. Jika neraca pegas
digantungkan secara vertikal, dan di ujung bawahnya digantungkan beban, maka
pegas akan memanjang dan skala neraca pegas akan menunjukkan besar gaya
gravitasi yang dialami oleh beban itu.
Bila beban diubah, maka pertambahan panjang pegas akan berubah, skala yang
ditunjuk juga berubah. Dalam batas tertentu, pertambahan panjang pegas
sebanding dengan massa beban yang digantungkan dikalikan dengan percepatan
gravitasi di tempat percobaan dilakukan. Angka kesebandingan ini disebut
konstanta pegas.
a). Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar
yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandaran
keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati
nilai benar.
Ada yang cara pengkalibrasian dinamometer dengan cara memutar sekrup yang
ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala
menujukkan pada skala nol dan ada yang lainnya. (dapat dilihat di buku petunjuk
yang di dapat saat membeli).
Misalnya kita ingin mengukur besarnya gaya gravitasi dari suatu beban.
Beban tersebut digantungkan pada pengait yang terdapat di bagian bawah
pegas.
Pegas akan mengalami perubahan atau simpangan. Setelah keadaan sistem
tenang baru dapat dilihat skala yang ditunjukkan oleh penunjuk skala.
C). Cara Membaca
Cara membaca penggunaan dinamometer ini, sama halnya seperti pengunaan alat
ukur mistar yaitu melihat angka pada skala.
Namun skala ini sudah ditunjuk oleh penunjuk skala akibat pegas tertarik atau
bertambah panjang oleh beban.
Biasanya terdapat dua macam skala, yaitu skala dalam Newton (N) dan dalam
gram. Untuk menentukan besarnya gaya langsung dapat dilihat pada skala dalam
Newton. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda,
namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N. Misalnya
pada skala penunjuk memperlihatkan hasil 0,6 N, maka besarnya gaya adalah 0,6
0,1 N (batas ketelitian).