Anda di halaman 1dari 20

GAYA PEMULIH PADA PEGAS DAN ENERGI

POTENSIAL GRAVITASI

Nama : Achmad Nazar Syamputra P

NIM : 2205176018

Program Studi : Pendidikan Komputer

Kelas :A

Kelompok : III (Tiga)


GAYA PEMULIH PADA PEGAS DAN ENERGI POTENSIAL
GRAVITASI

A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan nilai konstanta suatu pegas (k)
2. Mengamati perubahan perubahan energi potensial ∆Ug = mb(xf – xi) dan
perubahan energi pegas ∆Uk = (1/2)k(xf 2 – xi 2) untuk beban yang
digantungkan pada pegas.
3. Mengevaluasi sejauh mana perubahan energi sama dengan massa yang
berosilasi.

B. Dasar Teori
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya
ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan Kembali ke
keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Gaya yang timbul pada pegas untuk mengembalikan posisinya
ke keadaan setimbang disebut gaya pemulih pada pegas. Gaya pemulih pada
pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang Teknik dan kehidupan sehari-hari.
Misalnya, pada shockbracker kendaraan dan springbed. Di dalam
shockbreaker terdapat sebuah pegas yang berfungsi meredam getaran saat
roda kendaraan melewati jalanan yang tidak rata. Dengan demikian,
kendaraan dapat dikendarai dengan nyaman. Demikian juga dengan
springbed. Pegas-pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberi
kenyaman saat anda tidur diatasnya.1

1
Wahyuni, Panggabean, 2018. Buku Ajar Matakuliah Fisika Sma Disertai Lkm
Berorientasi Icare. Hal. 79 - 80

2
Hukum hooke menyatakan besarnya gaya yang mengakibatkan perubahan
bentuk (Panjang) pegas sebanding dengan perubahan Panjang yang terjadi,
asalkan batas kelentingannya tidak terlampaui.2
Gaya pemulih, yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan system
sehingga mendorong atau menarik system Kembali pada posisi
kesetimbangan. Sebuah gaya pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah pegas
ditentukan oleh hukum hooke. Hukum hooke adalah hukum atau ketentuan
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari
sebuah pegas. Ukuran elastisitas sebuah pegas berbeda-beda sesuai dengan
ukuran kekuatan pegas tersebut. Ukuran kekuatan sebuah pegas disebut
modulus elastis yang dikenal sebagai konstanta pegas. Konstanta pegas
merupakan karakteristik daru suatu pegas. Besarnya konstanta pegas
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu factor dari besarnya jarak simpangan
yang diberikan pada pegas dan oleh factor tetapan pegas itu sendiri.3

C. Prosedur Percobaan
1. Konstanta Pegas
a. Susun alat percobaan
b. Gantungkan beban massa m pada ujung bawah pegas, amati apa yang
terjadi pada pegas.
c. Catat nilai pertambahan panjang pegas (x) menggunakan
mistar/meteran pada tabel pengamatan.
d. Ulangi langkah 2 beberapa kali dengan merubah beban massa m, dan
catat nilai perubahan x dalam tabel pengamatan.

2
PrimaryPutri, Suprapto, 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I.
Surabaya : JDS. Hal. 16
3
Elisa, Claudya 2016. Penentuan Konstanta Pegas Dengan Cara Statis Dan
Dinamis. 3(1) Hal. 1

3
Energi Pemuli
2. Rapatan
a. Periksa kembali pada bagian bawah pegas, apakah masih berada
pada posisi tanda 0 di meteran stick/penggaris (pastikan masih
berada pada tanda 0).
b. Gantungkan beban massa m pada ujung bawah pegas dan tahan
dengan tangan anda hingga pada batas jarak tertentu, catat jarak
tersebut sebagai x1 dan catat nilai massa beban m pada tabel 2.
c. Lepaskan pegangan anda pada pegas dan biarkan pegas dan massa
beban gantung hingga berada pada jarak terjauh yang diukur
hingga bagian ujung bawah pegas.
d. Lakukan beberpa kali pengukuran hingga anda memperoleh data
yang akurat. Catat jarak terjauh pegas ini sebagai x2 pada tabel 2.
e. Ulangi Langkah 1-3 untuk jarak x1 sesuai arahan asisten
praktikum. Ukur nilai x2 untuk nilai x1 dan catat pada tabel2.
3. Regangan
a. Periksa kembali pada bagian bawah pegas, apakah masih berada
pada posisi tanda 0 di meteran stick/penggaris (pastikan masih
berada pada tanda 0).
b. Gantungkan beban massa m pada ujung bawah pegas dan tegas
pegas hingga jarak jauh tertentu pada x2 m, lalu lepaskan tekanan
anda pada pegas dan biarkan pegas bergerak menuju jarak
terdekatnya yang melalui titik keseimbangan. Catat jarak terdekat
sebagai x1.
c. Lakukan beberapa kali hingga anda memeperoleh data yang akurat
dan ubah beberpa kali beban massa m untuk data yang berbeda.
d. Catat nilai x1, x2 dan massa m pada tabel 3.

4
D. Alat dan Bahan
Alat
Statif 1 unit
Pegas 1 unit
Mistar 1 unit
Neraca Ohauss 311 1 unit

Bahan
Beban Gantung 1 set

5
E. Tabel Pengamatan

6
F. Data Perhitungan

7
8
9
10
G. Pembahasan
Gaya pemulih pada pegas, yaitu gaya yang berlawanan dengan
perpindahan system sehingga mendorong atau menarik system Kembali pada
posisi kesetimbangan. Gaya yang timbul pada pegas untuk mengembalikan
posisinya ke keadaan setimbang ini disebut gaya pemulih pada pegas.
Pada kegiatan praktikum kali memiliki tujuan yaitu menjelaskan nilai
konstanta suatu pegas (k), mengamati perubahan perubahan energi potensial ∆Ug
= mb(xf – xi) dan perubahan energi pegas ∆Uk = (1/2)k(xf 2 – xi 2) untuk beban
yang digantungkan pada pegas, dan Mengevaluasi sejauh mana perubahan energi
sama dengan massa yang berosilasi.
Dari hasil percobaan konstanta pegas terdapat prosedur percobaan
dimulain dengan Menyusun alat percobaan, lalu gantungkan beban massa m pada
ujung bawah pegas, amati apa yang terjadi pada pegas, lalu catat nilai
pertambahan Panjang pegas (x) menggunakan mistar pada tabel pengamatan, lalu
ulangi Langkah Langkah beberapa kali dengan merubah beban massa m dan catat
nilai perubahan x dalam tabel pengamatan. Kemudian di percobaan ke dua ada
rapatan pertama periksa kembali pada bagian bawah pegas, apakah masih berada
pada posisi 0 (pastikan masih berada pada tanda 0), gantungkan beban massa n
pada ujung bawah pegas dan tahab dengan tangan hingga pada jarang tertentu
kemudian catat jarak tersebut sebagai x1 dan catat nilai nilai massa beban m pada
tabel 2, lakukan beberapa kali pengukuran hingga memperoleh data yang akurat,
catat jarak terjauh pegas sebagai x2 pada tabel 2, ulangi 1 sampai langkah 1
sampai 3 untuk jarak x1 sesuai dengan arahan asisten praktikum, ukur nilai x2
untuk nilai x1 dan catat pada tabel 2. Pada percobaan terakhir regangan dimulai
dengan memeriksa Kembali pada bagian bawah pegas dan pastikan masih berada
pada posisi tanda 0, gantungkan beban massa m pada ujung bawah pegas dan
tegas pegas hingga jarak jauh tertentu pada x2, lalu lepaskan tekanan pada pegas
dan biarkan pegas bergerak menuju jarak terdekatnya melalui titik keseimbangan
dan catat jarak terdekat sebagai x1, lakukan beberapa kali hingga memperoleh
data yang akurat dan ubah beberapa kali beban massa m untuk data yang berbeda,
dan catat nilai x1, x2 dan massa m pada tabel 3.

11
Dari data yang didapatkan yaitu pada tabel pertama nomor 1 dengan m
0,05kg, deltax 0,02m, mg 0,49 N, k 24,5 N/m, nomor 2 didapat data m 0,1kg,
deltax 0,04m, mg 0,98N, k 24,5 N/m, dan untuk data ketiga didapat data m 0,5kg,
deltax 0,06m, mg 1,47N, dan k 24,5 N/m. Lalu di tabel kedua di percobaan
pertama didapat x1 0,065m, x2 0,075m, mg 0,0049J, 1/2k 0,017J, untuk
percobaan kedua didapat data x1 0,065m, x2 0,095m, mg 0,029J, 1/2k 0,059J, dan
untuk percobaan ketiga didapat nilai x1 0,09m, x2 0,115m, mg 0,037J, 1/2k
0,063J. Dan pada tabel ketiga didapatkan data pada percobaan pertama sebagai
berikut x1 0,055m, x2 0,105m, m 0,05kg, mg 0,025J, 1/2k 0,098J, pada percobaan
kedua didapat data x1 0,085m, x2 0,11m, m 0,1 kg, mg 0,25J, 1/2k 0,061J, dan
pada percobaan terakhir didapat data x1 0,095m, x2 0,14, m 0,15kg, mg 0,066J,
dan 1/2k 0,135J.
Pada percobaan ini terdapat kesalahan yaitu pada saat pengukuran Panjang
pegas. Terjadi ketidak akuratan Ketika mengukur pertambahan Panjang pegas
Ketika diisi beban. Hal ini terjadi karena kekurang telitian alat ukur yaitu mistar.
Selain itu perbedaan sudut pandang pengukur mengakibatkan nilai pengukuran
sedikit menyimpang. Akibat pegas yang sudah melar atau longgar karena sering
dipakai juga berpengaruh terhadap kesalahan pengukuran. Pegas sedikit bengkok
atau tidak lurus karena sering di lengkungkan.
Untuk penerapannya pada kehidupan sehari hari yaitu Gaya pemulih pada
pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang Teknik dan kehidupan sehari-hari.
Misalnya, pada shockbracker kendaraan dan springbed. Di dalam shockbreaker
terdapat sebuah pegas yang berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan
melewati jalanan yang tidak rata. Dengan demikian, kendaraan dapat dikendarai
dengan nyaman. Demikian juga dengan springbed. Pegas-pegas yang tersusun di
dalam springbed akan memberi kenyaman saat anda tidur diatasnya

12
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang berjudul Gaya Pemulih Pada Pegas dan Energi
Potensial Gravitasi dapat disimpulkan bahwa :

13
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Panggabean, 2018. Buku Ajar Matakuliah Fisika Sma Disertai Lkm
Berorientasi Icare. Hal. 79 – 80
PrimaryPutri, Suprapto, 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I.
Surabaya : JDS. Hal. 16
Elisa, Claudya 2016. Penentuan Konstanta Pegas Dengan Cara Statis Dan
Dinamis. 3(1) Hal. 1

14
Lembar Pengesahan

Samarinda, 11 Oktober 2022


Mengetahui,
Asisten Praktikum Praktikan

Siti Aisah Achmad Nazar S.P


NIM: NIM: 2205176018
16

Anda mungkin juga menyukai