Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ELASTISITAS PEGAS

OLEH :

1. DEVI RAHMATUL AZIZAH (1684201000)


2. YOVI YOLANDA (168420100014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN 2017
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum tentang elastisitas pegas. Dan juga kami berterima kasih pada Septi Budi Sartika,
M.Pd, selaku Dosen mata kuliah Interaksi Antar Faktor Fisik Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Laporan praktikum ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan praktikum. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan praktikum ini. Kami sangat berharap laporan praktikum ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan praktikum ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum tentang Elastisitas Pegas
untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Penulis
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa massa beban mempengaruhi pertambahan panjang pegas?
2. Apakah periode pegas dipengaruhi oleh amplitudo?
3. Apakah periode pegas dipengaruhi oleh massa beban?

Tujuan Percobaan
1. Menentukan pengaruh antara massa beban terhadap pertambahan panjang pegas
2. Menentukan pengaruh amplitudo terhadap periode
Menentukan pengaruh massa beban terhadap periode
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Apabila suatu gaya diberikan kepada suatu benda, semisal pada pegas maka panjang
benda tersebut akan berubah. Selisih panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang
awalnya disebut perubahan panjang (gambar 1). Bila perubahan panjang, x lebih kecil
dibandingkan dengan panjang benda itu sendiri, maka perubahan panjang tersebut sebanding
dengan besarnya gaya yang diberikan pada benda tersebut. Pernyataan ini dapat ditulis dalam
persamaan matematis sebagai berikut :
F = k . x (1.1)

Gambar 2.1 Perubahan Panjang Pegas


Dengan F adalah gaya yang diberikan pada benda. x adalah perubahan panjang
benda, dan k adalah tetapan pegas. Persamaan 1.1 disebut hukum Hooke dari nama Robert
Hooke (1635-1703), ilmuwan yang pertama kali mengamatinya dan telah dibuktikan berlaku
untuk semua benda padat namun hanya sampai ambang batas tertentu. Karena jika gaya yang
diberikan terlalu besar, benda akan teregang secara berlebihan dan pada akhirnya patah.
Ketika pegas diberi beban dan tidak diberi usikan maka pegas tersebut dalam posisi
setimbang. Dalam posisi setimbang, pegas diberi simpangan sejauh x maka pegas akan
melakukan gerak harmonik sederhana (gambar 2).

Gambar 2.2 Gerak harmonik sederhana pada pegas


Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa gerak bolak-balik beban m disebabkan pada
beban m bekerja gaya pegas F = -k . x. Gaya pegas ini selalu sebanding dengan simpangan x
dan juga selalu berlawanan arah dengan arah simpangan x. Artinya, ketika simpangan x
berarah ke bawah dari titik kesetimbangan maka gaya pegas F = -k . x berarah ke atas dan
sebaliknya. Gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah
dengan arah simpangan disebut gaya pemulih. Besarnya periode dapat ditentukan dengan
persamaan :

T = 2 (1.2)

dan besarnya frekuensi dapat ditentukan dengan persamaan :



= (1.3)

Bab III
Prosedur penelitian

A. Percobaan 1
a) Alat dan Bahan
1. Statif 1 buah
2. Pegas 1 buah
3. Beban dengan massa yang berbeda
4. Penggaris 1 buah
5. Kertas grafik 1 lembar

b) Gambar Rancangan Percobaan

3.1.1 Gambar alat dan bahan pecobaan 1

3.1.2 Gambar pegas yang diberi beban sebesar 50 gram dan diukur menggunakan penggaris
untuk mengetahui pertambahan panjang pegas

c) Variabel-variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variable Manipulasi
Massa Beban
DOVM : Masa Beban pada percobaan elastisitas pegas diubahubah. Pada percobaan
pertama massa beban yang digunakan yaitu 5 gram. Pada percobaan kedua massa beban yang
digunakan yaitu 10 gram. Pada percobaan ketiga massa beban yang digunakan yaitu 20 gr.
Pada percobaan keempat massa beban yang digunakan yaitu 50 gram. Pada percobaan kelima
massa beban yang digunakan yaitu 60 gram.
Variable Kontrol
Statif.
DOVK : Statif pada percobaan elastisitas pegas tetap sama yaitu memiliki panjang 50 cm.
Penggaris
DOVK : Penggaris pada percobaan elastis pegas tetap sama yaitu memiliki panjang 30 cm.
Variable Respon
Pertambahan panjang pegas
DOVR : Pertambahan panjang pegas pada setiap percobaan elastisitas pegas berubah-ubah.
Semakin besar massa beban maka pertambahan panjang pegas akan semakin besar dan
mengukur pertambahan panjang pegas pada setiap percobaan menggunakan penggaris.
d) Rumusan Masalah
Apa hubungan antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas ?
e) Rumusan Hipotesis
Ada hubungan antara massa beban terhadap pertambahan panjang pegas, dimana semakin
berat massa beban maka pegas semakin bertambah panjang.
f) Langkah-langkah Percobaan
1) Menggantungkan pegas pada statif dan mengukur panjang pegas sebagai panjang mula-mula
2) Menggantungkan beban ke ujung pegas yang bebas
3) Mengukur panjang pegas
4) Menambahkan 1 beban dan mengukur kembali panjang pegas
5) Mengulangi langkah 4 dengan massa beban yang berbeda
6) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.1

Percobaan II
a) Alat dan Bahan
1. Statif 1 buah
2. Pegas 1 buah
3. Beban dengan massa 50 gram
4. Penggaris 1 buah
5. Stopwatch 1 buah

b) Gambar Rancangan Percobaan

3.2.1 Gambar alat dan bahan pecobaan 1

3.2.2 Gambar pegas yang di ikat pada statif dan diberi beban 20 gram

c) Variabel-variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variabel manipulasi

Amplitudo (jarak)
DOVM : Amplitudo pada percobaan elastisitas pegas diubah-ubah. Pada percobaan pertama,
amplitudonya yaitu 3 cm. Pada percobaan kedua, amplitudonya yaitu 4 cm. Pada percobaan
ketiga, amplitudonya yaitu 5 cm. Pada percobaan keempat, amplitudonya yaitu 6 cm. Pada
percobaan kelima, amplitudonya yaitu 7 cm.
Variabel kontrol
Beban bermassa 50 gram
DOVK : Beban pada percobaan elastisitas pegas digunakan tetap yaitu bermassa 50 gram.
Simpangan bolak balik
DOVK : 10 kali simpangan bolak-balik pada percobaan elastisitas pegas tetap bernilai sama
untuk tolak ukur mengehentikan stopwatch.
Stopwatch digital
DOVK : Stopwatch pada percobaan elastisitas pegas tetap sama yaitu menggunakan
stopwatch digital.
Variabel respon
Periode
DOVR : Periode dalam 10 kali simpangan bolak-balik pada 5 kali percobaan elastisitas pegas
yaitu dengan membagi jumlah getaran (10 getaran) dengan selang waktu yang telah
dihasilkan pada tiap percobaan.

d) Rumusan Masalah
Apakah periode pegas dipengaruhi oleh amplitudo?
e) Rumusan Hipotesis
Tidak, hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh pada tabel 1.2. dengan amplitude
yg berbeda-beda, tetap diperoleh nilai periode yang relatif sama.

f) Langkah-langkah Percobaan
1) Menggantungkan pegas pada statif. Pada ujung bebas pegas, hubungkan dengan sebuah
beban
2) Menentukan titik kesetimbangan
3) Menarik beban dari titik kesetimbangan sejauh yang ada pada tabel dibawah ini
4) Menekan stopwatch bersamaan dengan saat beban dilepas
5) Mematikan stopwatch ketika pegas sudah melakukan 10 getaran
6) Mengulangi langkah 1 sampai 5 dengan amplitudo yang berbeda tetapi massa bebannya sama
7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.2

Percobaan III
a) Alat dan Bahan
1. Statif 1 buah
2. Pegas 1 buah
3. Beban dengan massa 50 gram
4. Penggaris 1 buah
5. Stopwatch 1 buah

b) Gambar Rancangan Percobaan

3.3.2 Gambar alat dan bahan pecobaan 1

3.3.2 Gambar pegas yang di ikat pada statif dan diberi beban 20 gram

c) Variabel-variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variabel Manipulasi
Massa beban
DOVM : Massa beban pada percobaan elastisitas pegas diubah-ubah. Pada percobaan
pertama massa beban yang digunakan yaitu 10 gram. Pada percobaan kedua massa beban
yang digunakan yaitu 20 gram. Pada percobaan ketiga massa beban yang digunakan yaitu 30
gram. Pada percobaan keempat massa beban yang digunakan yaitu 50 gram. Pada percobaan
kelima massa beban yang digunakan yaitu 60 gram.
Variabel Kontrol
Amplitudo sepanjang 5 cm
DOVK : amplitudo pada percobaan elastisitas pegas digunakan tetap yaitu sepanjang 5 cm.
simpangan bolak-balik
DOVK : 10 kali simpangan bolak-balik pada percobaan elastisitas pegas tetap bernilai sama
untuk tolak ukur mengehentikan stopwatch.
Stopwatch
DOVK : Stopwatch pada percobaan elastisitas pegas tetap sama yaitu menggunakan
stopwatch manual.
Variabel Respon
Periode
DOVR : Periode dalam 10 kali simpangan bolak-balik pada 5 kali percobaan elastisitas pegas
yaitu dengan membagi jumlah getaran (10 getaran) dengan selang waktu yang telah
dihasilkan pada tiap percobaan.

c) Rumusan Masalah
Apakah periode pegas dipengaruhi oleh massa beban?

d) Rumusan Hipotesis
Iya periode pegas dipengaruhi oleh massa beban. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang
diperoleh pada tabel 1.3 bahwa dengan massa beban yang berbeda-beda, maka nilai periode
juga berbeda. Semakin besar massa beban semakin besar pula periodenya.
e) Langkah-langkah Percobaan
1) Menggantungkan pegas pada statif. Pada ujung bebas pegas, hubungkan dengan sebuah
beban
2) Menentukan titik kesetimbangan
3) Menarik beban dari titik kesetimbangan sejauh 5 cm
4) Menekan stopwatch bersamaan dengan saat beban dilepas
5) Mematikan stopwatch ketika pegas sudah melakukan 10 getaran
6) Mengulangi langkah 1 sampai 5 dengan massa beban yang berbeda tetapi amplitudonya sama
7) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.3
Tabel 1.1 pertambahan panjang pegas
panjang pegas besar mula-mula (lo) = 16,5 cm

Berat beban (N) l(cm) l(cm)


5 16.5 0
10 16.7 0.2
20 17.4 0.9
50 23.4 6.9
60 25.2 8.7
pegas kecil mula-mula (lo) = 16 cm

Berat beban (N) l(cm) l(cm)


5 16.5 0.5
10 17.2 1.2
20 18.9 2.9
50 25.5 9.5
60 28.2 12.2

Tabel 1.2 (m = 50 gr)


pegas besar m = 50 gr

Amplitudo (cm) 10 T (detik) T (detik)


3 6.41 0.641
4 6.8 0.68
5 6.02 0.602
6 5.82 0.582
7 5.72 0.572
Panjang kecil

Amplitudo (cm) 10 T (detik) T (detik)


3 7.75 0.775
4 6.81 0.681
5 6.61 0.661
6 5.56 0.556
7 5.52 0.552

Tabel 1.3 (Amplitudo = 5 cm)


pegas besar

Massa beban (gr) 10 T (detik) T (detik) T


10 3.37 0.373/0.4 0.16
20 4.05 0.405/0.4 0.16
30 4.91 0.491/0.5 0.25
40 5.50 0.550/0.6 0.36
50 6.15 0.615/0.6 0.36

Pegas kecil

Massa beban (gr) 10 T (detik) T (detik) T


10 3.73 0.373/0.4 0.16
20 4.05 0.405/0.4 0.16
30 4.91 0.491/0.5 0.25
40 5.50 0.550/0.6 0.36
50 6.15 0.615/0.6 0.36
BAB V
PENUTUP

B. Simpulan
.

Saran
Jika melakukan praktikum elastisitas pega sebaiknya mengulangi percobaan agar data yang di
peroleh lebih akurat

Diskusi
1. Seutas pegas homogen dengan tetapan gaya k memiliki frekuensi f ketika ujungnya diberi
beban m. Pegas itu kemudian di potong menjadi 2 sama panjang. Salah satu potongan diambil
dan ujungnya diberi beban m.
a) Berapakah tetapan gaya potongan pegas itu?
k = m.f2.42
b) Jika potongan pegas di getarkan, berapakah frekuensinya?
2
f2= = 1 =
.42
2

2. Jelaskan contoh penggunaan pegas dalam kehidupan sehari-hari.


Penggunaan pegas dalam kehidupan sehari hari :
Timbangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa dengan memanfaatkan
bantuan dari gaya pegas.
Sistem suspense difungsikan sebagai alat untuk peredam kejutan pada kendaraan sepeda
motor. Tujuan dari adanya pegas di dalamnya adalah agar meredam kejutan yang dihasilkan
ketika kita mengendarai sepeda dipermukaan yang tidak rata.
Tempat kasur pegas, karena mendapatkan tekanan beban makan pegas di kasur merapat,
ketika bebannya sudah tidak ada maka pegas kasur meregang kembali.
Ketapel menggunakan energi pegas ketika karet ketapel ditarik atau dipanjangkan akan terasa
kencang namun apabila dilepaskan karet tersebut kembali ke posisi awal.
Dinamometer merupakan alat pengukur gaya. Dinamometer digunakan untuk menghitung
jumlah banyak gaya. Di dalam dinamometer tersebut terdapat gaya akan meregang apabila
dikenai gaya dari luar.
Trampolin seagai media rekreasi yang memanfaatkan konstruksi pegas yang cukup kuat.

Anda mungkin juga menyukai