Anda di halaman 1dari 7

MODUL 4

PESAWAT ATWOOD

Nama Praktikan/NIM :
Anggota Kelompok/NIM :
Kelas :
Tanggal Praktikum :
Tanggal laporan :

1
I. INTISARI
Dipraktikum kali in tentang Pesawat Atwood bertujuan untuk memahami peristiwa GLB dan GLBB
pada pesawat atwood, menentukan percepatan gerak benda pada gerak lurus pada gerak lurus berubah
beraturan, menentukan momen inersia katrol secara teori dan eksperimen, dan memahami gerak lurus
berdasarkan besaran-besaran kinematisnya. Pesawat Atwood merupakan alat yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan dengan
menggunakan 2 pemberat yang dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Dengan menggunakan
pesawat atwood memungkinkan kita untuk mengamati bagaimana sebuah benda bergerak lurus
beraturan (GLB). gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan momen inersia katrol. Dalam percobaan
kali in akan dilakukan tiga percobaan, yaitu menentukan gerak lurus beraturan (GLB). menentukan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan momen inersia katrol. Pesawat Atwood biasanya
digunakan untuk mendemostrasikan atau mengilustrasikan prinsip-prinsip fisika. Pesawat Atwood
merupakan alat eksperimen yang sering digunakan untuk mengamati hokum mekanika suatu gerak
yang dipercepat secara beraturan, pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan
sutas kawat/tali.

Kata Kunci : Newton, Pesawat Atwood, GLB, GLBB, Momen Inersia


II. PENDAHULUAN

2.1. Tujuan
1. Memahami konsep gerak harmonik sederhana pegas dan bandul.
2. Menghitung konstanta pegas.
3. Menghitung besar percepatan gravitasi melalui pegas dan bandul matematis.
4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi periode gerak harmonik pada pegas dan
bandul

2.2. Dasar Teori


Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik kesetimbangan dengan
banyak getaran dalam setiap sekon selalu sama tau konstan. Jika gerak yang terjadi secara berulang
dalam selang waktu yang sama disebut gerak perodik. Jika gerak ini terjadi secara teratur maka disebut
juga sebagai gerak harmonik. Ketika suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama
maka gerakya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas (Ahmad dan Firdaus, 2005)

F=-kΔx

2
Regangan dan rapatan pada pegas diketahui dari adanya perubahan panjang pogas Ax dikarenakan
adanya gaya F yang diberikan. Sistem in akan memenuhi hukum Hooke, yang menyatakan bahwa gaya
F yang dibutuhkan untuk merenggang dan merapatkan suatu pegas sebanding dengan perubahan jarak
yang terbentuk. Perubahan jarak pada masing-masing pegas akan berbeda, hal ini bergantung pada
konstanta pegasnya.
Jika suatu beban bermassa m kita gantungkan pada pegas dalam posisi vertikal, maka keseimbangan
akan dicapai setelah pegas mengalami perpanjangan mula-mula xo, bila beban tersebut ditarik dari
kedudukan setimbangnya, lalu kemudian dilepaskan, maka bean yang berada di ujung pegas akan
bergear ke atas dan ke bawah. Gerak getaran sistem tersebut memenuhi persyaratan gerak harmonik
sederhana. dengan menggunakan hukum II Newton pada peristiwa osilasi pegas in,
didapatkan persamaan
ΣF=ma-kx=m d2x/dt2

dengan solusi umum persamaan tersebut adalah :


x(t) = A cos ( cot )
w= k^/m

2.3. Daftar Peralatan

1. Statif 5. Massa bandul (2)


2. Pegas tiga jenis 6. Stopwatch
3. Beban berkait 7. Busur
4. Tali 8. Neraca

2.4. Prosedur Percobaan


• Percobaan 1 (Variasi massa beban terhadap panjang pegas)
Percobaan pertama osilasi dengan pegas. Pertama pasang pegas pada statif, jika sudah terpasang ukur
panjang pegas mula-mula dengan mistar. Lalu kaitkan pegas dengan beban 50 gram, lalu ukur
penambahan pegas dengan mistar. Nila selisi antara penambahan panjang pegas dengan paniang pegas
mula-mula dan hasilnya adalah Δy (m). setelah itu tarik beban hingga mengalami penambahan
sebanyak 2 cm, lalu lepaskan beban dan hitung waktu yang didapat untuk 10 getaran. I getaran adalah

3
saat bandul dilepas bergerak keatas dan kembali ke bawah. Catat menggunakan stopwatch sebagai nilai
T dan ulangi percobaan sebanyak 5 kali sesuai seperti pada tabel.

• Percobaan 2 (Variasi Panjang tali dan massa beban pada bandul)


Pasang tali dengan panjang 20 cm pada statif dan kaitkan tali pada bandul besar dengan massa 70
gram. Lalu simpangkan beban dengan sudut kurang dari 5 derajat, lalu lepaskan dan catat waktu untuk
10 getaran dengan stopwatch. 1 kali getaran diukur saat beban kembali ke posisi awal. Setelah itu ubah
panjang tali 20 cm dampai 120 cm lalu lakukan percobaan yang sama. Dan selanjutnya bah massa
dengan bandul kecil dengna massa 35 gram dan lakukan pecobaan yang sama dari tali 20
cm hingga 120 cm.

III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Percobaan Variasi Massa Beban Terhadap Panjang Pegas


Tabel 2. 3. Pengukuran dimensi benda

n=10
No Massa (gram) ��x( t(s) T(s) ��𝟐
m) (���� )
1

4
5.2. Percobaan Variasi Panjang Tali dan Massa Beban Pada Bandul
Tabel 4.2 Variasi panjang tali dan massa beban

Massa = ....... (gram) Massa = ........... (gram)


No 2 2
L(m) t(s) 𝑇0 L(m) t(s) 𝑇0
1 1,2 (𝒔�� ) 1,2 (𝒔�� )

2 1 1
3 0,8 0,8
4 0,6 0,6
5 0,4 0,4
6 0,2 0,2

5
IV. PEMBAHASAN
Dilihat dari tabel 3.1 saat beban semakin berat maka perpanjangannya semakin
besar.
Maka massa bean terhadap perubahan panjang pegas dinyatakan sebanding.
Dapat di lihat pada tabel 3.2 kita memiliki variasi massa, jadi pada massa beban dan
sudut diatas tidak berpengaruh kepada periode. dikarnakan massa mempengaruhi gaya
berat, tetapi karena ada momen inersia yang berlawanan maka tidak berpengaruh
Dilihat dari tabel 3.2 pengaruh panjang tali terhadap perioda yang diperoleh pada
percobaan bandul adalah berpengaruh, karena ketika panjang talinya semakin panjang
maka semakin lama periodenya dan hubunganya sebanding
Dilihat dari percobaan diatas kita memiliki simpangan kurang dari 5 derajat (kecil)
maka gerak polarnya tidak terlihat jadi pendekatan koordinat kartesius nya sudah sesuai.
Tetapi pada saat kita memiliki simpangan yang besar seperti 50 derajat, maka akan ada
pergerakan yang berbeda tidak hanya kekanan dan kekiri tetapi bergerak kedepan dan
kebelakang juga. Dan mengatasinya kita juga harus memperhatikan koordinat polanya.
Pada percobaan pegas nilai gravitasinya 9,7 dan referensinya adalah 9,8 , berbeda
dengan referensinya karena simpangnya. Jika pada percobaan bandul 9,82 dan
referensinya 9,8. Tidak berpengaruh. Tetapi jika berbeda dengan referensi maka
perbedaan tersebut dipengaruhi oleh simpangan, gaya gesek udara, karena tidak
memperhatikan koordinat kartesius dan polar nya.

VI. KESIMPULAN
1. Untuk memahami tentang dasar tori tentang Gerak harmonik sederhana dapat membaca
dan memahami pendahuluan
2. Hukum hooke dapat di buktikan pada bagian II pendahulan pada bagian D di panduan
3. Untuk menentukan periode dan gravitasi dari gerak bandul variasi panjang tali dapat
diketaui pada tabel 3.2
4. Untuk mencari persamaan T periode getaran pegas dapat kita ketahui pada tabel 3.1

6
VII.REFERENSI
1. Sutisna, S.Pd., M.Si. 2014. Gerak dan Bunyi
2. Labolatorium Praktikum Fisika Universitas Peramina. 2021. Praktikum Fisika Dasar
3. Sajidin . 2012. Laporan Praktikum Fisika Dasar Gerak Harmonik Sederhana Universitas

VII.LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai