Anda di halaman 1dari 8

Contoh gerak osilasi adalah gerak osilasi bandul.

Gerak bandul merupakan gerak


harmonik sederhana hanya jika amplitudo geraknya kecil. Bandul sederhana terdiri dari tali
dengan panjang L dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja pada tali dan bebean adalah
gaya tegangan tali dan gaya berat. Periode untuk banduk sederhana dinyatakan dengan
persamaan :

T = 2π

Menurut persamaan ini, semakin panjang tali, semakin besar periodenya. Dari persamaaan
diatas, percepatan gravitasi dapat dihitung. Kita hanya perlu mengukur panjang tali dan
waktu untuk n osilasi dan kemudian membaginya dengan n ( banyaknya percobaan ) untuk
mengurangi kesalahan dalam pengukuran waktu. Kemudian percepatan gravitasi dapat
ditentukan dengan persamaan :

g= ( Tipler, 1998 : 440 ).

Sebagian besar bandul di dalam dunia nyata tidak sederhana. Menunjukkan sebuah
bandul fisis yang tergeneralisasi. Bandul fisis tidak akan berguna jika kita menggantungkan
pada pusat massanya. Secara formal, ini bertepatan dengan pemasukan h=0. Ini akan
mengimplikasikan dan memprediksikan T→∞ bahwa bandul semacam ini tidak akan pernah
menyelesaikan satu ayuanan. Suatu bandul sederhana sepanjang l0 dengan periode T yang
sama dapat disamakan dengan bandul fisis yang berosilasi teradap titk gantung tertentu
dengan peridode tertentu dengan periode T. Bandul fisis mencakup bandul sederhana
sebagaikasus khusus. Menghasilkan persamaan :

T = 2π

= 2π

T = 2π ( Halliday 1978:617 ).
Jika bandul ditarik kesamping dari posisi setimbangnya kemudian dilepas, maka
bandul akan berayun dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi. Geraknya
merupakan osilasi dengan periodik. Kita ingin menentukan beberapa gerak periode bandul ini
untuk simpangan berlainan arah. Ini tidak lain dari pada kriteria gerak harmonik sederhana.
Konstan menyatakan konstanta k dalam F = - kx. Jadi periode bandul sederhana jika

amplitudonya kecil adalah :

T = 2π

T = 2π

T = 2π

Perhatikan periode ini tidak bergantung pada massa partkel yang digantungkan ( Rasnick,
1985 : 79 ).

Suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap disebut gerak peridoik. Jika
geraknya adalah bolak-balik pada jalan yang sama, gerak ini disebut osilasi atau gerakan.
Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri dari sebuah massa titik yang digantung
dengan tali tanpa massa dan tak dapat mulur. Jika osilasi tak terlalau besar maka gerak yang
terjadi adalah gerak harmonik sederhana ( Sutrisno, 1997:79 ).

G. PEMBAHASAN

Salah satu contoh dari gerak harmonik sederhana adalah gerak osilasi bandul.

Disebut sederhana hanya jika amplitudo geraknya kecil. Sedangkan jika amplitudo geraknya
besar maka disebut dengan bandul sederhana. Pada praktikum ini dilakukan percobaan
terhadap bandul sederhana saja. Salah satu contoh dari bandul sederhana adalah ketika
digantungkan sebuah beban pada ujung seutas tali yang ujung atasnya terjepit, kemudian
mengayunkan beban tersebut bolak-balik pada suatu jarak yang pendek. Bandul matematis
terdiri atas sebuah partikel bermassa m yang digantungkan pada tali yang massanya dapat
diabaikan. Bandul bebas berayun bolak-balik.ayunan ini bersifat periodik, sehingga kita dapat
menghitung periode pada bandul sederhana. Periode pada gerak osilasi bandul sederhana
adalah :

T=2π

Sehingga dari persamaan diatas kita dapat menghitung percepatan gravitasi dengan
menggunakan gerak osilasi bandul. Kita hanya perlu mengukur panjang tali dengan
menggunakan meteran dan periode dengan menentukan waktu satu osilasi. Percepatan
gravitasi ditentukan dengan persamaan:

g=

pada percobaan ini, tujuan kita adalah untuk mempelajari gerak osilasi pada bandul dan
menentukan percepatan gravitasi pada sisitem gerak tersebut. Dilakukan dua percobaan,
pertama percobaaan pada beban dengan massa 100 gram dengan penambahan panjang tali
dan kedua percobaan pada beban bermassa 50 gram dengan pengurangan panjang tali.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, semakin panjang tali semakin lama waktu
ayunan. Ini membuktikan bahwa periode berbanding lurus dengan panjang tali. Berdasarkan
analisis data, dapat dihasilkan untuk dua percobaan tersebut dengan %error= 1%. Ada
beberapa faktor penyebab kesalahan ini antara lain:

1. Pada pengukuran sudut simpangan dengan menggunakan busur derajat. Ketelitian dalam
meletakkan dan melihat skala busur derajat sangat perlu diperlu diperhatikan karena sudut
simpangan tidak boleh melebihi 30o.

2. Pada pengukuran panjang tali.

3. Pada pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 ayunan.


H. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Besarnya periode bandul matematis dapat ditentuka dengan menggunakan persamaan :

T=2π

b. Besarnya percepatan gravitasi dari percobaan yang dilakukan dengan menggunakan beban
m1 dan m2 dapat menggunakan metode Least Square dan menggunakan metode grafik.
Percepatan gravitasi ditentukan dengan menggunakan persamaan:

g=

2. Saran

Agar hasil perhitungan dan pengamatan lebih akurat, hendaknya dalam praktikum,
pengukuran dan perhitungan dilakukan dengan lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, dkk. 1978. Dasar-dasar Fisika Jilid 1. Tanggerang:

Binarupa Aksara Publisher.

Tipler. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta :

Erlangga.
.wellyseptihandayani23@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai