KONSTANTA PEGAS
Abstrak
PENDAHULUAN
Pegas merupakan benda yang elastis, yang berarti setelah mereka berubah
bentuk (ketika mereka sedang regangkan atau dikompresi), mereka kembali ke bentuk
aslinya. Pegas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita. Pegas bisa digunakan
dalam pena, kasur, trampolin, dan menyerap kejutan pada sepeda motor dan mobil kita.
Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar yang
bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan ia akan
kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013).
Setiap pegas memiliki nilai konstanta yang berbeda-beda tergantung gaya yang
diberikan dan pertambahan panjang yang terjadi pada pegas tersebut. Maka penting
bagi kita untuk mengetahui nilai tetapan dari suatu pegas yang menggambarkan
kekakuan dari suatu pegas. (Putra V.G.V. dan Purnomosari E., 2015)
Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahan panjang. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan
panjang pegas bernilai koonstan.
Hukum Hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui batas elastisitas. Pada saat
pegas ditarik atau ditekan (pada pegs bekerja gaya F) pegas bertambah panjang atau
mungkin bertambah pendek. Pegas tersebut juga memeberikan gaya perlawanan
terhadap gaya yang bekerja pada pegas yang dinamakan gaya lenting pulih (Fp).
Besarnya gaya lenting pulih sama dengan gaya penyebabnya tetapi arahnya berlawan
dengan penyebabnya. Sehingga hukum hooke disebut keelastisitasan suatu benda. Bila
pegas ditarik melebihi batas tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi
(Krodkiewski, 2009).
1. Mencari gravitasi (g) beserta ralatnya, Berdasarkan bandul tali panjang dan
pendek sehingga didapat 2 nilai g.
2. Mencari nilai koefisien pegas (k) beserta ralatnya.
BAB II
DASAR TEORI
Menurut Putra V.G.V dan Purnomosari E. 2015., pada model yang paling sederhana
(Gambar-1) redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi
massa, seperti gaya angin (getaran bebas). Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas F
sebanding dengan panjang peregangan x dikalikan dengan kosntanta pegas k, sesuai dengan
hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:
F(pegas) = kx .....(1)
Arah gaya pegas berlawanan arah dengan arah gerak partikel massa m dengan k adalah
tetapan pegas. Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan
percepatan massa :
Bila kita memulai getaran system dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian
melepaskannya, solusi persamaaan di atas yang memberikan gerakan massa adalah:
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana
yang memiliki amplitudo A dan frekuensi f. Bilangan f adalah salah satu besaran yang
terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami teredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, didefinisikan sebagai :
Catatan : frekuensi sudut ( = 2f) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan
dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah
kedalam frekuensi “standar” (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem. Bila massa dan
kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan menggunakan
rumus di atas.
Saat posisi x sama dengan amplitude A, maka energi kinetik = nol, sedangkan energi
total adalah sama dengan energi potensial maksimumnya, yaitu:
Saat posisi x=0, maka energi kinetiknya akan maksimal, sedangkan energi potensialnya
adalah nol.
1
L= m(x²+y²+z²) – (mgy) ...(20)
2
Besaran periode untuk bandul adalah memenuhi persamaan
l
T = 2π
√ g
…(21)
Seperangkat alat percobaan pegas , Lengkap dengan pegas, ember, dan system
bandul.
Neraca/timbangan
Massa beban (m I s/dm5)
Penggaris (alat ukur)
Stopwatch
Alat tulis
1. Mengkalibrasi timbangan
2. Menimbang massa ember, pegas, massa beban m I s/d m5
3. Mengukur panjang tali bandul (Tali bandul panjang & tali bandul pendek).
4. Menghitung periode bandul (Tali bandul panjang & tali bandul pendek). 10 kali
bandul bolak balik dicatat waktunya berapa detik, masing-masing dihitung
sebanyak 3x (Pengukuran berulang)
5. Memasang pegas pada perangkat percobaan pegas, lalu menggantungkan ember
pada pegas. Kemudian mengukur kedudukan awal pegas sebelum diberi
tambahan beban dengan bantuan penggaris.
6. Mengukur pertambahan panjang pegas setiap pertambahan massa.
7. Membuat kurva x-y dengan massa sebagai sumbu x , dan pertambahan panjang
sebagai sumbu y .
8. Menghitung besar konstanta pegas dari besar gradient Mg.
9. Menghitung konstanta pegas menggunakan persamaan 7.
10. Menghitung besar ralat konstanta pegas.
11. Menghitung besar konstanta percepatan gravitasi (g) menggunakan persamaan
38, dilengkapi dengan ralatnya. (dari tali panjang dan tali pendek).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,05
AP = x 100 %
12,9
= 0,39% (3 Angka penting)
l ± ∆l= (12,9±0,05).10-2 m… (22)
Periode:
T́ =
∑T
n
0,951+ 0,97+0,96
=
3
= 0,96 s …. (23)
Ralat periode :
1
n Ti2 −¿ ¿ ¿
n√ ∑
|∆T |=
1
=
3
√ 3(2,766901)−¿ ¿ ¿
1 8,300703−8,300161
=
3 √ 2
1
= √ 0,000271 = 0,00549
3
1
= x 0,00549
2
= 0,00275 s …… (24)
0,002745
AP ¿ x 100 %
0,97
= 0,67% (3 Angka Penting)
T ± ∆ T =( 0,96 ± 0,00275 ) s ….. (25)
T́ =
∑T
n
0,772+ 0,76+0,75
=
3
= 0,760 s ….. (26)
Ralat periode :
1
n Ti2 −¿ ¿ ¿
n√ ∑
|∆T |=
1
=
3
√ 3(1,736084)−¿ ¿¿
1 5,208252−5,207524
=
3√ 2
1
= √ 0,000364 = 0,00954
3
1
= x 0,00954 …… (27)
2
= 0,00477 s
0,00477
AP ¿ x 100 %
0,711
= 0,67% (3 Angka Penting)
T ± ∆ T =( 0,760 ± 0,00477 ) s …… (28)
∆ g= |∂∂gl ∆ l|+|∂∂Tg ∆ T|
4 π2 l 8 π2l
¿ | T
2
∆ ||
l +
T
3
∆T |
4 (3.14)2 8 (3.14)2 . 0,225 . 0,00477
¿
| (0,96)2
0,05 X 10 −2
+
|| ( 0,96)3 |
= |0,0213|+|0,0918|
= 0,113 m/s 2…(28)
0,113
AP= × 100 %
9,634
=1,17% ( 3 angka penting )
( g ± ∆ g )=( 9,63 ± 0,11 ) m/s 2…(30)
Untuk mendapatkan konstanta pegas dapat dilakukan dengan membuat tabel dibawah
ini:
Diketahui :
m1 = 6,04 gram
0,005
AP= ×100 %
6,04
= 0,08% (4 angka penting)
m 1=( 6,04 ± 0,005 ) gram …(31)
m2 = 6,05 gram
0,005
AP= ×100 %
6,05
= 0,08 % (4 angka penting)
m2=( 6,05 ± 0,005 ) gram …(32)
m3 = 6,1 gram
0,005
AP= ×100 %
6,1
= 0,08 % (4 angka penting)
m3=( 6,1 ± 0,005 ) gram …(33)
m4 = 7,05 gram
0,005
AP= ×100 %
7,05
= 0,07 % (4 angka penting)
m4 =( 7,05± 0,005 ) gram …(34)
m5 = 5,1 gram
0,005
AP= ×100 %
5,1
= 0,09 % (4 angka penting)
m5=( 5,1 ± 0,005 ) gram …(35)
Hasil Grafik
Chart Title
25
20
15
10
0
m0 = 0 m1 = 6,04 m12 = 6,05 m123 = 6,1 m1234 = 7,05 m12345 = 5,1
y 2 − y1
M gradien =
x 2−x 1
( 0−0,1 )
¿
5,1−6,04
−0,1
¿
−0,94
14,29
AP= x 100 %
1,06
Konstanta Pegas :
g 9,634
k= = = 9,088…(41)
M gradien 1,06
g
∆ k=¿ ∆ M gradien
M gradien 2
9,634
= 14,29
(1,06)2
= 4,54 kg /s 2 …(42)
4,54
AP= x 100 %
9,088
¿ 49,9 % (3 angka penting)
Dilihat dari hasil data pengamatan yang yang diperoleh oleh praktikan degan
menggunakan ralat pengukuran tunggal untuk menghitung gravitasi dan konstanta
pegas maka diperoleh gravitasi ( g ± ∆ g )=( 9,634 ± 0,113 ) m/ s2 dan untuk konstanta pegas
didapatkan ( k ± ∆ k )=( 9,08 ± 4,54 ) kg /s 2. Jika dibandingkan dengan literatur,terdapat
perbedaan percepatan gravitasi yaitu pada literatur percepatan gravitasi adalah g=9,6
m/ s2.
BAB V
KESIMPULAN
Dari data pengamatan yang didapatkan hasil dengan ralat pengukuran tunggal untuk
menghitung gravitasi dan konstanta pegas yang memperlihatkan bahwa
1. Pada gravitasi ( g ± ∆ g )=( 9,634 ± 0 , 113 ) m/s 2
DAFTAR PUSTAKA
Putra, V.G.V., dan Purnomosari E. Pengantar Eksperimen Fisika untuk
SMA/S1 .Bandung: CV. Mulia Jaya. 2015
(Wikipedia. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Getaran)
Hatimah,H. 2013. Laporan Praktikum Dasar I Pengukuran Konstanta Pegas
Dengan Metode Pegas Dinamik. Universitas Udayana