TUJUAN :
MATERI :
Pada saat bandul di beri simpangan sudut θ lalu kemudian dilepaskan bandul
akan bergerak dari A ke B lalu kemudian ke C lalu kembali lagi ke B dan
kemudian ke A, berulang ulang secara periodik (Gambar 1.).
n 1 t
f= atau f = sedangkan T =
t T n
Dengan:
- T = Periode (s)
- f = Frekuensi getaran (Hz)
- t = Waktu (s)
- n = Jumlah Getaran
F=mg sinθ
Dengan memerhatikan vektor arah gerak pada gambar tersebut, maka kita
dapat menurunkan persamaan frekuensi dan periode getaran:
∑ F=ma
mg sin θ=ma
y d2 x g
g =a→ 2 + y =0 ,
l dt l
maka dengan persamaan umum gerak harmonik sedernaha dapat
disimpulkan:
g g 2π
ω 2= → ω=
l l √
dengan T = , maka
ω
l l
T =2 π
√ g
atau T 2=22 π 2
g
Dengan :
- T = Periode (s)
- l = Panjang Tali (m)
- g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/s2)
(Kanginan, 2014)
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan besarnya suatu periode tidak
ditentukan oleh besarnya sudut simpangan yang dibuat, namun bergantung kepada
besaran percepatan gravitasi bumi dan panjang tali bandul. ni artinya getaran pada
bandul akan berbeda-beda disetiap tempat karena gravitasi dibumi sendiri
bergantung pada letak lintang. Maka dari itu kita dapat melakukan praktikum
sederhana menggunakan ayunan bandul sederhana untuk menentukan percepatan
gravitasi bumi.
Langkah kerja:
T 2=22 π 2
g
- Maka percepatan gravitasi dapat diketahui
Contoh soal:
Sebuah bandul dengan panjang tali 30 cm berayun sebanyak 7 kali dalam 3,5 detik.
Maka tentukan percepatan gravitasi dari nilai berikut.
Jawab:
Dik: n =7
T = 3.5 sekon
l = 90 cm = 0.9 m
Dit: g = ???
Jawab :
l 0.9
T =2 π
√ g
4=4 3.14 2
g
t l g=3.142 0.9
n
=2 π
g √ g=8.873 m/s2
7 0.9
3.5
=23.14
g √
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 4203121016
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan konsep momentum.
2. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara momentum, massa, dan kecepatan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Momentum sering disebut sebagai jumlah gerak. Momentum suatu benda yang bergerak
didefinisikan sebagaihasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda. Perhatikan
persamaan berikut.
p=mv
dengan : p = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran vektor, berarti
momentum merupakan besaran vektor. Karena besaran vektor maka menjumlahkan
vektor harus mengetahui besar dan arahnya. Penjumlahan tersebut kita namakan resultan
vektor. (Handayani, 2009)
Momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar
kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum sebuah benda. Demikian juga,
semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda tersebut juga bertambah
besar. Perlu anda ingat bahwa momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan.
Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam
alias tidak bergerak. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan
kecepatan benda tersebut. Kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda hanya
berdasarkan massa atau kecepatannya saja. (Effendi, 2010)
Ilustrasi konsep momentum contohnya, seseorang yang sedang memasukkan paku ke
dalam batang kayu menggunakan martil. Agar paku dapat dengan mudah masuk ke
dalam kayu, ada dua cara yang dapat dilakukan oleh orang tersebut.
1. Menggunakan martil dengan kecepatan besar.
2. Menggunakan martil yang bermassa besar.
Atau dengan kata lain, agar paku dengan mudah masuk ke dalam papan kayu harus
mengunakan martil yang mempunyai momentum besar.(Widodo, 2009)
Contoh Soal
Bagus mendapat mobil mobilan dari ayahnya yang bermasa 10 kg. Mobil itu bergerak
dengan kecepatan 6 m/s. Berapa nilai momentum yang dimiliki mobil-mobilan tersebut?
Pembahasan:
Diketahui
m =10 kg
v = 6 m/s
Penyelesaian
P = m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s
Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s.
Latihan
Sebuah benda A mempunyai massa 2 kg dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 5 m/s.
Benda lain B mempunyai massa 4 kg dan bergerak ke kanan dengan kecepatan 2,5 m/s.
Hitunglah:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B, dan
c. momentum total benda A dan B.
D. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada materi momentum ini menggunakan gabungan antara metode
ceramah dan metode demonstrasi.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan media audio-visual seperti
video animasi yang berkaitan dengan momentum.
F. ALAT PERAGA
Alat peraga yang digunakan adalah mobil mainan yang berukuran kecil untuk
mendemonstrasikan konsep momentum.
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, T. (2009). Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Handayani, S. (2009). Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Nama : ELIA SRI SURYANI
NIM : 4203321012
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Sebagai tugas projek pada mata kuliah strategi belajar mengajar fisika
2. Siswa mampu memahami materi gerak lurus beraturan
C. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang tetap
karena tidak adanya percepatan pada objek.Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a = 0).
Cara mencari nilai kecepatan pada objek yang mengalami GL beraturan memakai
persamaan sama seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas. Berikut ditampilkan
dalam bentuk rumus,
Yang artinya:
ContohSoal
Seorang pengendara sepeda bersepeda selama 2,5 jam sepanjang lintasan lurus. Berapa
jarak yang ditempuh jika diketahui kecepatannya sebesar18 km/jam?
Penyelesaian:
t=2,5 jam
Ditanya: s…?
Jawab: s..?
Latihan
Jarak kota X dan Y sebesar 800 km, mobil 1 bergerak dari kota X dengan kecepatan tetap
88 km/jam menuju kotaY.Pada saat bersamaan mobil 2 bergerak dari kota Y menuju kota
X dgn kecepatan tetap 72 km/jam. Tentukan waktu kedua mobil ketika berpapasan!
D. METODE PEMBELAJARAN
F. ALAT PERAGA
Alat peraga yang digunakan adalah ticker timer untuk praktikum GLB.
NAMA : RODEARNA SIREGAR
NIM : 4203121046
KELOMPOK : TIGA
TUJUAN :
Video ini akan dimulai dengan metode ceramah kemudian dilanjut dengan metode
demonstrasi. Alat peraga yang digunakan dalam video ini adalah yaitu menggunakan batu
yang dicelupkan kedalam air dalam wadah (gelas) untuk melihat bagaimana konsep dari
hukum archimedes, kapal selam sederhana dari botol plastic atau aqua, untuk keadaan
benda dalam hukum archimedes dengan menggunakan alat peraga telur yang dicelupkan
kedalam air,tutup botol yang diletakkan diatas air,batu yang dimasukkan kedalam air.Dan
juga menggunakan kertas karton sebagai papan tulis.
MATERI YANG DIAJARKAN :
Hukum archimedes ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Yunani yang bernama,
Archimedes. Bunyi hukum archimedes yaitu “ suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya angkat keatas atau gaya apung yang
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahakan”. atau “jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang disebut
gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Jika kita mengangkat benda di dalam zat cair, terasa lebih ringan dibandingjika kita
mengangkat benda tersebut di udara.hal tersebut dapat terjadi karena pada saat benda
tersebut berada di dalamzat cair mendapat gaya ke atas yang disebut gaya archimides.
Rumus
Wu-Wa=Wc
Fa = W
Fa = Mb . g
Fa = (Vb.ρf.g Vb
Fa = ρc.g.Vb
Dimana :
Fa = gaya apung (n)
W = berat benda sebenarnya (kg.m/s2)
mb = massa benda (kg)
ρf = massa jenis zat cair atau fluida (kg/m3)
Vb = volume benda tercelup (m3)
W > Fa
mb.g > mf.g
Vb.ρb.g > Vf.ρc.g
ρb > ρc
Dimana :
Fa = Gaya apung (N);
Vb = Volume benda tercelup (m3);
ρb = Massa jenis benda (kg/m3);
Vf = Volume zat cair yang dipindahkan (m3);
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3).
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair
dan di atas dasar tempat zat cair berada. hal ini dikarenakan massa jenis benda dan massa
jenis zat cair memiliki berat jenis yang sama (ρ benda = ρ cair) sehingga berat
bendamenjadi sama dengan Gaya Archimedes (Wb = Fa). membuat benda tersebut
melayang diatas air.
W = Fa
mb.g = mf.g
Vb.ρb.g = Vf.ρc.g
ρb = ρc
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan
zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair. hal ini dikarenakan massa jenis benda lebih
ringan dibandingkan dengan massa jenis air (ρ benda < ρ cair). dan volume benda yang
tercelup lebih lebih kecil dibandingka dengan volume benda (Vb < Vf). sehingga berat
benda juga lebih kecil daripada gaya archimedes (Wb < Fa).sehingga, membuat benda yang
dicelupkan ke dalam air akan terapung dipermukaan.
W < Fa
mb.g < mf.g
Vb.ρb.g < Vf.ρc.g
ρb < ρc
Dimana :
Fa = Gaya Apung (N);
Vb = Volume benda tercelup (m3);
ρb = Massa jenis benda (kg/m3);
Vf = Volume zat cair yang dipindahkan (m3);
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3).
Contoh Soal :
1. Sebuah batu dengan volume 1 m 3 tercelup seluruhnya kedalam air dengan massa jenis
1000 kg/m3. jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s 2, maka batu akan mengalami gaya
ke atas sebesar …. n
Pembahasan
Diketahui :
V = 1 m3
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : Fa = …
Jawab:
Fa = Ρc . V . g
Fa = 1000 kg/m3 . 1 m3 . 10 m/s2 = 10.000 N
2. Sebuah benda dengan terapung didalam zat cair dengan massa jenis 1200 kg/m3
dimana 1/5 dari bagian benda tersebut berada diatas permukaan zat cair
tersebut.berapakah massa jenis benda tersebut?
Va= 1/5 Vb
Dit: Vb:….?
V= Vb-1/5 Vb= /5 Vb
Jawab :
ρ.V= ρb.Vb
Ρ . V 1200.4/5 Vb
ρ b= = = 960 Kg/M3
Vb Vb
3. tentukan massa jenis gabus jika 75 % voume gabus tercelup ke dalam air dan massa
jenis air 1 gram/cm3 !
Diketahui :
ρa = 1 gr/cm3
Va = 0.75 Vg
Ditanya :
ρg . . . ?
Jawab :
ρg.Vg = ρa.Va
ρg.Vg = 1 gr/cm3(0.75Vg)
ρg = 0.75 gr/cm3
Latihan :
1. Jika sebuah benda dengan massa jenis 0,6 gr/cm3 dimasukkan ke dalam air dan
volume benda yang tercelup 40 cm3,maka hitunglah volume enda tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rifai .2017. Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan