Anda di halaman 1dari 17

JUDUL : VIDEO PEMBELAJARAN GERAK HARMONIK

SEDERHANA PADA AYUNAN BANDUL

TUJUAN :

1. Siswa dapat memahami materi gerak harmonik sederhana.


2. Siswa dapat menghitung periode serta menghitung percepatan gravitasi bumi
berdasarkan konsep ayunan bandul.

METODE : Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode atau cara penyajian bahan pelajaran


dimana siswa melakukan percobaan dengan memahami untuk membuktikan
sendiri suatu pernyataan atau hipotesis yang dipelajari (Andiasari, 2015). Metode
eksperimen memberikan kesempatan para siswa untuk mengamati, melakukan,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan(Assriyanto et al., 2014).
Fisika merupakan ilmu pengetahuan fisis. Dikarenakan hal tersebut, maka
sangat jelas bahwa untuk mempelajari fisika dan membentuk pengetahuan fisika
memerlukan kontak langsung dengan hal yang ingin diketahui. Oleh karena itu
metode eksperimen menjadi sangat ampuh karena siswa dapat mengamati,
mengukur, mengumpulkan data, menganalisa data, dan menyimpulkan sangat
cocok dalam mempelajari fisika(Subekti & Ariswan, 2016).

MATERI :

Gerak harmonik sederhana merupakan gerak yang berulang-ulang dengan


periode tertentu. Gerak bandul/pendulum juga termasuk gerak harmonik sederhana
karena bandul akan berayun terus dengan periode tertentu. Gerak bandul dapat
ditinjau dengan aturan gerak harmonik sederhana (GHS) (untuk sudut kecil <10o).

Pada saat bandul di beri simpangan sudut θ lalu kemudian dilepaskan bandul
akan bergerak dari A ke B lalu kemudian ke C lalu kembali lagi ke B dan
kemudian ke A, berulang ulang secara periodik (Gambar 1.).

Periode merupakan waktu yang digunakan untuk


menempuh satu kali getaran (A-B-C-B-A). Sedangkan
frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi tiap satuan
waktu, atau dapat di defenisikan sebagai banyak getaran yang terjadi dalam satu
sekon.

Gambar 1 Lintasan Ayunan Bandul

n 1 t
f= atau f = sedangkan T =
t T n

Dengan:

- T = Periode (s)
- f = Frekuensi getaran (Hz)
- t = Waktu (s)
- n = Jumlah Getaran

Komponen gaya yang bekerja merupakan gaya


berat yang menyinggung lintasan gerak dengan
formula:

F=mg sinθ

Gaya merupakan gaya pemulih yang membawa


bandul agar bandul selalu berayun. Gaya pemulih
membuat bandul selalu berayun dengan periode yang
tetap dengan menghiraukan gesekan dengan udara.

Dengan memerhatikan vektor arah gerak pada gambar tersebut, maka kita
dapat menurunkan persamaan frekuensi dan periode getaran:

∑ F=ma
mg sin θ=ma

y d2 x g
g =a→ 2 + y =0 ,
l dt l
maka dengan persamaan umum gerak harmonik sedernaha dapat
disimpulkan:

g g 2π
ω 2= → ω=
l l √
dengan T = , maka
ω

l l
T =2 π
√ g
atau T 2=22 π 2
g

Dengan :

- T = Periode (s)
- l = Panjang Tali (m)
- g = Percepatan Gravitasi Bumi (m/s2)
(Kanginan, 2014)

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan besarnya suatu periode tidak
ditentukan oleh besarnya sudut simpangan yang dibuat, namun bergantung kepada
besaran percepatan gravitasi bumi dan panjang tali bandul. ni artinya getaran pada
bandul akan berbeda-beda disetiap tempat karena gravitasi dibumi sendiri
bergantung pada letak lintang. Maka dari itu kita dapat melakukan praktikum
sederhana menggunakan ayunan bandul sederhana untuk menentukan percepatan
gravitasi bumi.

Maka untuk membuktikan hal tersebut diperlukannya eksperimen sederhana


untuk membuktikan nilai percepatan gravitasi melalui konsep ayunan bandul.
Maka untuk itu diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:

- Tali (massa diabaikan) - Statif


- Bandul - Busur derajat
- Stopwatch - Penjepit

Langkah kerja:

- Alat dipasang seperti pada gambar dengan panjang tali kurang


lebih 30 cm
- Lalu bandul di ayunkan dengan simpangan kecil kurang dari 10o
- Data dicatat

Langkah kerja perhitungan


t
- Periode dicari dengan rumus T = n
l
- Lalu percepatan gravitasi dicari dengan rumus T =2 π
l
√ g
atau

T 2=22 π 2
g
- Maka percepatan gravitasi dapat diketahui

Contoh soal:

Sebuah bandul dengan panjang tali 30 cm berayun sebanyak 7 kali dalam 3,5 detik.
Maka tentukan percepatan gravitasi dari nilai berikut.

Jawab:

Dik: n =7

T = 3.5 sekon

l = 90 cm = 0.9 m

Dit: g = ???

Jawab :

l 0.9
T =2 π
√ g
4=4 3.14 2
g

t l g=3.142 0.9
n
=2 π
g √ g=8.873 m/s2
7 0.9
3.5
=23.14
g √
DAFTAR PUSTAKA

Andiasari, L. (2015). Penggunaan Model Inquiry dengan Metode Eksperimen


dalam Pembelajaran IPA di SMPN 10 Probolinggo. Jurnal Kebijakan Dan
Pengembangan Pendidikan, 3(1), 15–20.
Assriyanto, K. A., Sukardjo, J. S., & Saputro, S. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga
Di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia
Universitas Sebelas Maret, 3(3), 89–97.
Cunayah, C., & Irawan, etsa indra. (2013). 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantapan Fisika. Yrama Widya.
Kanginan, M. (2014). OSN Fisika SMA. Yrama Widya.
Subekti, Y., & Ariswan, A. (2016). Pembelajaran fisika dengan metode
eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan keterampilan proses
sains. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(2), 252–261.
https://doi.org/10.21831/jipi.v2i2.6278
Nama : Laila Tulisna Tulung

NIM : 4203121016

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

Kelompok : 3 – PSPF 2020 B

DRAFT PROJECT - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. JUDUL : VIDEO PEMBELAJARAN MOMENTUM

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan konsep momentum.
2. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara momentum, massa, dan kecepatan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Momentum sering disebut sebagai jumlah gerak. Momentum suatu benda yang bergerak
didefinisikan sebagaihasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda. Perhatikan
persamaan berikut.
p=mv
dengan : p = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Massa m merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran vektor, berarti
momentum merupakan besaran vektor. Karena besaran vektor maka menjumlahkan
vektor harus mengetahui besar dan arahnya. Penjumlahan tersebut kita namakan resultan
vektor. (Handayani, 2009)

Momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar
kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum sebuah benda. Demikian juga,
semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda tersebut juga bertambah
besar. Perlu anda ingat bahwa momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan.
Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam
alias tidak bergerak. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan
kecepatan benda tersebut. Kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda hanya
berdasarkan massa atau kecepatannya saja. (Effendi, 2010)
Ilustrasi konsep momentum contohnya, seseorang yang sedang memasukkan paku ke
dalam batang kayu menggunakan martil. Agar paku dapat dengan mudah masuk ke
dalam kayu, ada dua cara yang dapat dilakukan oleh orang tersebut.
1. Menggunakan martil dengan kecepatan besar.
2. Menggunakan martil yang bermassa besar.
Atau dengan kata lain, agar paku dengan mudah masuk ke dalam papan kayu harus
mengunakan martil yang mempunyai momentum besar.(Widodo, 2009)

Contoh Soal
Bagus mendapat mobil mobilan dari ayahnya yang bermasa 10 kg. Mobil itu bergerak
dengan kecepatan 6 m/s. Berapa nilai momentum yang dimiliki mobil-mobilan tersebut?
Pembahasan:
Diketahui
m =10 kg
v = 6 m/s
Penyelesaian
P =  m . v = 10 × 6 = 60 ᵏᵍ/s
Jadi nilai momentum bernilai 60 ᵏᵍ/s.

Latihan
Sebuah benda A mempunyai massa 2 kg dan bergerak ke kiri dengan kecepatan 5 m/s.
Benda lain B mempunyai massa 4 kg dan bergerak ke kanan dengan kecepatan 2,5 m/s.
Hitunglah:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B, dan
c. momentum total benda A dan B.

D. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada materi momentum ini menggunakan gabungan antara metode
ceramah dan metode demonstrasi.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis dan media audio-visual seperti
video animasi yang berkaitan dengan momentum.

F. ALAT PERAGA
Alat peraga yang digunakan adalah mobil mainan yang berukuran kecil untuk
mendemonstrasikan konsep momentum.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, A. (2010). Fisika 1. Padang: Institut Teknologi Padang.

Widodo, T. (2009). Fisika Untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Handayani, S. (2009). Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Nama : ELIA SRI SURYANI

NIM : 4203321012

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

Kelompok : 3 – PSPF 2020 B

DRAFT PROJECT - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. JUDUL : VIDEO PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Sebagai tugas projek pada mata kuliah strategi belajar mengajar fisika
2. Siswa mampu memahami materi gerak lurus beraturan

C. MATERI PEMBELAJARAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang tetap
karena tidak adanya percepatan pada objek.Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a = 0).

Cara mencari nilai kecepatan pada objek yang mengalami GL beraturan memakai
persamaan sama seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas. Berikut ditampilkan
dalam bentuk rumus,

Yang artinya:

Kita sudah mengetahui bahwa,


v = kecepatan (km/jam atau m/s)
s = perpindahan, pada soal-soal biasanya juga disebut sebagai jarak tempuh (km atau m)
t = selang waktu atau waktu tempuh (jam, sekon)

ContohSoal

Seorang pengendara sepeda bersepeda selama 2,5 jam sepanjang lintasan lurus. Berapa
jarak yang ditempuh jika diketahui kecepatannya sebesar18 km/jam?
Penyelesaian:

Diketahui: v=18 km/jam

t=2,5 jam

Ditanya: s…?

Jawab: s..?

Rumus Kecepatan adalah

Maka, dapat kita tuliskan kembali menjadi

Jadi, pengendara sepeda tersebut telah menempuh jarak sejauh 45 km.

Latihan
Jarak kota X dan Y sebesar 800 km, mobil 1 bergerak dari kota X dengan kecepatan tetap
88 km/jam menuju kotaY.Pada saat bersamaan mobil 2 bergerak dari kota Y menuju kota
X dgn kecepatan tetap 72 km/jam. Tentukan waktu kedua mobil ketika berpapasan!

D. METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran pada materi momentum ini menggunakan Interpolasi Berdimensi


Satu,yaitu memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis,rol,spidol,penghapus papan tulis
dan media audio-visual seperti video animasi yang berkaitan dengan Gerak Lurus
Beraturan.

F. ALAT PERAGA
Alat peraga yang digunakan adalah ticker timer untuk praktikum GLB.
NAMA : RODEARNA SIREGAR

NIM : 4203121046

KELAS : PSPF 2020 B

MATKUL : STRATEGI BELAJARA MENGAJAR

KELOMPOK : TIGA

GAMBARAN PROJEK SBM

JUDUL : Video Pembelajaran “ Hukum Archimedes “

TUJUAN :

Adapun Tujuan Dari Pembuatan Video Pembelajaran Ini Adalah :

1. Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Hukum Archimedes


Dengan Adanya Bantuan Alat Peraga.

METODE YANG DIGUNAKAN : Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi

Metode ceramah adalah suatu bentuk penyajian bahan pengajaran melalui


penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada siswa tentang suatu topik materi.
Metode demonstrasi adalah proses pembelajaran dengan cara menyajikan materi
pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu
proses yang sedang dipelajari. Salah satu penerapan metode demonstasi ini adalah dengan
penggunaan alat peraga. alat peraga adalah suatu benda asli dan benda tiruan yang
digunakan dalam proses belajar mengajar yang menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
berpikir abstrak bagi peserta didik.

Video ini akan dimulai dengan metode ceramah kemudian dilanjut dengan metode
demonstrasi. Alat peraga yang digunakan dalam video ini adalah yaitu menggunakan batu
yang dicelupkan kedalam air dalam wadah (gelas) untuk melihat bagaimana konsep dari
hukum archimedes, kapal selam sederhana dari botol plastic atau aqua, untuk keadaan
benda dalam hukum archimedes dengan menggunakan alat peraga telur yang dicelupkan
kedalam air,tutup botol yang diletakkan diatas air,batu yang dimasukkan kedalam air.Dan
juga menggunakan kertas karton sebagai papan tulis.
MATERI YANG DIAJARKAN :

Fluida Statis; Hukum Archimedes

Bunyi Hukum Archimedes

Hukum archimedes ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Yunani yang bernama,
Archimedes. Bunyi hukum archimedes yaitu “ suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya angkat keatas atau gaya apung yang
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahakan”. atau “jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang disebut
gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.

Jika kita mengangkat benda di dalam zat cair, terasa lebih ringan dibandingjika kita
mengangkat benda tersebut di udara.hal tersebut dapat terjadi karena pada saat benda
tersebut berada di dalamzat cair mendapat gaya ke atas yang disebut gaya archimides.

Rumus

Wu-Wa=Wc
Fa = W
Fa = Mb . g
Fa = (Vb.ρf.g Vb
Fa = ρc.g.Vb
Dimana :
Fa = gaya apung (n)
W = berat benda sebenarnya (kg.m/s2)
mb = massa benda (kg)
ρf = massa jenis zat cair atau fluida (kg/m3)
Vb = volume benda tercelup (m3)

Benda Dalam Hukum Archimedes


Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu
tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada
dasar tempat zat cair berada. hal ini dikarenakan massa jenis benda memiliki kondisi yang
lebih besar dibandingkan massa jenis air (ρ benda > ρ cair) sehingga sehingga berat benda
juga lebih besar dari pada gaya Archimedes (W > Fa ).

W > Fa
mb.g > mf.g
Vb.ρb.g > Vf.ρc.g
ρb > ρc

Dimana :
Fa = Gaya apung (N);
Vb = Volume benda tercelup (m3);
ρb = Massa jenis benda (kg/m3);
Vf = Volume zat cair yang dipindahkan (m3);
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3).

2. Benda Melayang

Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair
dan di atas dasar tempat zat cair berada. hal ini dikarenakan massa jenis benda dan massa
jenis zat cair memiliki berat jenis yang sama (ρ benda = ρ cair) sehingga berat
bendamenjadi sama dengan Gaya Archimedes (Wb = Fa). membuat benda tersebut
melayang diatas air.

W = Fa
mb.g = mf.g
Vb.ρb.g = Vf.ρc.g
ρb = ρc

3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan
zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair. hal ini dikarenakan massa jenis benda lebih
ringan dibandingkan dengan massa jenis air (ρ benda < ρ cair). dan volume benda yang
tercelup lebih lebih kecil dibandingka dengan volume benda (Vb < Vf). sehingga berat
benda juga lebih kecil daripada gaya archimedes (Wb < Fa).sehingga, membuat benda yang
dicelupkan ke dalam air akan terapung dipermukaan.

W < Fa
mb.g < mf.g
Vb.ρb.g < Vf.ρc.g
ρb < ρc

Dimana :
Fa = Gaya Apung (N);
Vb = Volume benda tercelup (m3);
ρb = Massa jenis benda (kg/m3);
Vf = Volume zat cair yang dipindahkan (m3);
ρc = Massa jenis zat cair (kg/m3).

Contoh Soal :

1. Sebuah batu dengan volume 1 m 3 tercelup seluruhnya kedalam air dengan massa jenis
1000 kg/m3. jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s 2, maka batu akan mengalami gaya
ke atas sebesar …. n

Pembahasan 
Diketahui :
V = 1 m3
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : Fa = …

Jawab:

Fa = Ρc . V . g
Fa = 1000 kg/m3 . 1 m3 . 10 m/s2 = 10.000 N

Jadi batu akan mengalami gaya ke atas sebesar 10.000 N

2. Sebuah benda dengan terapung didalam zat cair dengan massa jenis 1200 kg/m3
dimana 1/5 dari bagian benda tersebut berada diatas permukaan zat cair
tersebut.berapakah massa jenis benda tersebut?

Dik : ρc=1200 kg/m3

misalkan yang muncul kepermukaan adalah bagian A

Va= 1/5 Vb

Dit: Vb:….?

V= Vb-1/5 Vb= /5 Vb

Jawab :

ρ.V= ρb.Vb

Ρ . V 1200.4/5 Vb
ρ b= = = 960 Kg/M3
Vb Vb

3. tentukan massa jenis gabus jika 75 % voume gabus tercelup ke dalam air dan massa
jenis air 1 gram/cm3 !

Diketahui :
ρa = 1 gr/cm3
Va = 0.75 Vg

Ditanya :
ρg . . . ?

Jawab :

ρg.Vg = ρa.Va
ρg.Vg = 1 gr/cm3(0.75Vg)
ρg = 0.75 gr/cm3

jadi massa jenis gabus adalah 0.75 gr/cm3

Latihan :

1. Jika sebuah benda dengan massa jenis 0,6 gr/cm3 dimasukkan ke dalam air dan
volume benda yang tercelup 40 cm3,maka hitunglah volume enda tersebut.

2. Archimedes diperintahkan untuk menyelidiki apakah mahkota raja terbuat dari


emas murni. Ia menimbang mahkota tersebut dan pembacaan menunjukkan berat
mahkota sebesar 8 N. Lalu, mahkota tersebut ditimbang sambil dicelupkan ke air
dan pembacaan menunjukkan berat mahkota yang tercelup sebesar 7 N. Apa yang
harus dikatakan Archimedes kepada raja? ( dan

DAFTAR PUSTAKA

Rifai .2017. Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Kristen Materi Pembelajaran Sakramen Perjamuan Kudus VIII SMP


Negeri 17 Surakarta, Tahun 2015/2016. Jurnal Teologi dan Pendidikan
Kristiani.Vol 1(2).

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan,


Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai