Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PERCOBAAN BANDUL MATEMATIS

I.Tujuan
1.Mengamati gerak osilasi bandul matematis
2.Menentukan frekuensi bandul matematis
3.Menentukan nilai tetapan pencepatan gravitasi bumi
4.Memahami besaran besaran harmonis/selaras
II.Alat dan Bahan:
1.Seperangkat bandul matematis
2.Stop watch

1 buah
1 buah

3.Mistar lengkap

1 buah

4.Mistar gulung

1 buah

5.Mistar lengkung

1 buah

III.Teori Singkat
A. Getaran selaras memiliki tiga pola antara lain:
Pola pegas: apabila sebuah benda di getarkan kemudian dilepaskan
lagi maka benda akan kembali ke bentuk semula.Contoh: sebuah pegas
yang tergantung vertical kita tarik kemudian dilepaskan lagi.
Pola bandul matematik : apabila sebuah benda digetarkan maka titik
pusat getar tidak langsung pada bendanya.Contoh : getaran dari jam
dinding(bandul yang berayun)
Pola bandul fisis : Apabila sebuah benda digetarkan maka pusat getar
langsung pada benda.Contoh : sebuah mistar yang ditekan pada salah
satu ujungnya, kemudian ujung yang lain digetarkan.
Getaran selaras merupakan gerak bolak balik lewat titik seimbang
yang beramplitudo dan berferkuensi tetap. Untuk membahas masalah
getaran ,kita perlu mendefinisikan beberapa istilah yaitu :
Simpangan adalah jarak x massa titik setimbang pada setiap saat.
Periode ( T ) adalah waktu yang diperlukan oleh bandul ayun untuk
menjalani satu getaran.
Muhammad Akbar Hariyono

Page 1

Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran yang di alami oleh bandul


dalam satu detik .
Amplitudo ( A ) adalah simpangan terbesar dari titik setimbang.
Satu getaran adalah gerak bolak balik yang lengkap yang melalui titik
setimbangnya dari titik awal kemudian kembali ke titik yang sama.Satu
getaran dari a-b-a-c-a ( gambar di bawah).
Percapatan gravitasi bumi( g ) adalah percepatan yang di alami oleh
benda karena baretnya sendiri.Berat benda adalah gaya tarrik bumi
pada benda tadi.Gaya ini disebut gaya gravitasi bumi yaitu gaya tarik
menarik antara 2 massa atu lebih.massa merupakan sifat materi
dimana setiap partikel menarikk partikel lainnya.Jadi massa tidak
2
dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Menurut SI besarannya g =9,8 m/ s

B. Syarat untuk gerak harmonic sederhana adalah gaya pengembali F akan


berbanding langsung dengan koordinat x dan berlawanan arah.Lintasan
pemberat bukan suatu garis lurus,tetapi suatu busur lingkaran berjari-jari
r dengan Lpanjang tali penggantung.koordinat x mengacu pada jarsk
diukur sepanjang busur.
C. Sesuai hokum hooke F=-kx
Jika sebuah titik bermassa m digantung oleh seutas tali tak berbobot dan
tidak dapat memanjang dititik Q tersebut.Lalu disimpangkan sehingga
membentuk sudut tersebut. Setelah m di lepas akan bergerak ke titik
setimbangnya oleh gaya balik I yang merupakan komponen berat dari
gaya berat pada m.maka gaya pengembali F adalah:F = -mg sin
.Tanda minus berarti bahwa gaya mempunyai arah yang berlawanan
dengan simpangan sudut .

c
mg sin

mg cos

Muhammad Akbar Hariyono

F=m.g

Page 2

Gaya-gaya yang bekerja pada bandul adalah :


Mg cos

terimbangi oleh tegangan kawat

Mg sin

arahnya selalu menujuvtitik setimbang,gaya inilah yang

menyebabkan bandul bergeser


Jika K = mg/L maka periode dapat dicari dengan :

T=

m
k

m
mg/l

l
g

Sehingga besarnya gravitasi bumi bisa dicari denga :

l
g

2
= 4

4 2l
T2

Dimana : g = percepatan gravitasi bumi ( m/d t

L = Panjang tali (m)


T = periode (detik )
Jika suatu massa digantungkan secara vertical dengan seutasn tali
sepanjang l,lalu bandul disampingkan kurang dari 15 , maka bandul akan
berosilasi dengan frekuensi :
=

2
T

g
l

Muhammad Akbar Hariyono

Page 3

Dengan :

adalah frekuensi bandul matematis

T adalah periode bandul matematis


g adalah tetapan percepatan gravitasi bumi
l adalah panjang tali

IV . Prosedur percobaan
1. Simpangan bandul kurang dari 15 ,lalu dilepaskan sehingga
bandul berosilasi dengan
2. Hitung periode bandul untuk 20 kali osilasi
3. Ulangi langkah diatas dengan memevariasi panjang tali bandul
matematis (minimal variasai panjang tali)
4. Dari data diatas ,tentukan nilain tetapan percepatan gravitasi
bumi dengan metode grafik. Dan cari pastinya.

Muhammad Akbar Hariyono

Page 4

LEMBAR PERCOBAAN
BANDUL MATEMATIS ( F-1 )
A.Tabulasi data hasil percobaan:
Pengukura
Ke

Jarak
L

1
1
2
3
5
6
7
8
9
10

2
5
8
11
14
17
20
23
26
29

Periode
(5 getaran)
T
02,27 detik
02,75 detik
03,19 detik
03,56 detik
04,09 detik
04,38 detik
04,62 detik
05,19 detik
05,53 detik
05,6 detik

Periode
(10
getaran)
04,49 detik
04,80 detik
06,41 detik
07,15 detik
08,16 detik
08,72 detik
09,63 detik
09,94 detik
11,6 detik
12,50 detik

Frekunsi
(F)
2,24
1,41
1,11
0,95
0,84
0,76
0,70
0,65
0,61
0,58

Percepatan
gravitasi
( g)
15,74
99,59
256,50
482,22
788,75
1161,95
1609,71
2159,71
2771,32
3465,78

B. Analisa Data
Tugas 1.Menghitung besarnya frekunsi untuk masing-masing pengukuran

1.

2
T

6.

2
T
=

2.3,14
2,80

2.3,14
8,22

=2,24

=0,76

Muhammad Akbar Hariyono

Page 5

2.

2
T

2.3,14
4,45

2.3,14
8,22

8.

=1,11

=0,65
2
T

9.

2
T
=

2.3,14
6,59

2.3,14
10,17

5.

=0,70

2.3,14
5,65

2.3,14
8,91

2
T
=

4.

=1,41

2
T

2
T
=

3.

7.

= 0,95

=0,61

2
T

2
T

Muhammad Akbar Hariyono

10.

Page 6

2.3,14
7,47

=
2.3,14
10,73

= 0,84

=0,58

Tugas 2.Menghitung Periode untuk masing-masing pengukuran


T =2

1.
T =2

l
g

6.

l
g

= 2.3,14

T = 2.3,14

2
9,8

17
9,8

= 6,28.045
= 6,28.131
T
T

= 2,80

= 8,22

l
2. T =2 g
T =2

7.

l
g

T = 2.3,14
T = 2.3,14

5
9,8

8
9,8

Muhammad Akbar Hariyono

Page 7

= 6,28.0,71

6,28.142
T
T

= 4,45

= 8,91
T =2

3.
T =2

l
g

8.

l
g

= 2.3,14

T = 2.3,14

8
9,8

23
9,8

= 6,28.0,9
= 6,28.1,52
T
T

= 5,65

= 9,54

l
4. T =2 g
T =2

9.

l
g

T = 2.3,14

T = 2.3,14

5
9,8

26
9,8

Muhammad Akbar Hariyono

Page 8

= 6,28.1,05

6,28.1,62
T
T

= 6,59

= 10,17

l
5. T =2 g
T =2

10.

l
g

T = 2.3,14
T = 2.3,14

5
9,8

29
9,8

= 6,28.1,19

6,28.1,71
T
T

= 7,47

= 10,73

Tugas 3.Menghitung nilai percepatan gravitasi bumi


1. G =
4 2
T2
2. G =
4 2
T2

4 2
T2

4.3,142
= 2,422

4.3,142
= 0,762
4 2
T2

6. G =

2
= 1161,95 m/ dt

4.3,142
= 1,412

4.3,142
= 0,7022

2
= 15,74 m/ dt

2
= 99,59 m/ dt

2
= 1609,71 m/ dt

Muhammad Akbar Hariyono

Page 9

7. G =

3. G =

4 2
2
T

4.3,142
= 0,652
4. G =

4
2
T

4.3,14
= 0,612
5. G =

4.3,142
= 1,11 2

= 256,50 m/ dt

= 2159,71 m/ dt
4.3,14
= 0,952

8. G =

4 2
2
T

9. G =

4
2
T

10. G =

4 2
2
T

= 482,22 m/ dt

4 2
2
T

4.3,142
= 0,582

2
= 2771.32 m/ dt

4.3,142
= 0,842

= 788,75 m/ dt

= 3465.78 m/ dt

Kesimpulan :
Hasil anatara analisa dan pengukuran tidak sama hasilnya,hal ini
disebabkan karena adanya gaya gravitasi bumi sehinga menyebabkan
adanya percepatan pada benda.Panjang tali dan ketepatan pengukuran dari
praktikan juga merupakan factor yang mempengaruhi hasil pengukuran
bandul matematis ini.

Muhammad Akbar Hariyono

Page 10

Dosen/Assisten Praktikum
Praktikan

(..)
()

BAB II
PERCOBAAN KALORIMETER

I.

Tujuan
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan di ciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu
bentuk energi ke energi lain.Di dalam kehidupan ini banyak terdapat
jenis energi antara lain : energi kimia,energi listrik,energi kalor,energi
potensial grafitasi,energi kinetik,dan lain-lain.Pada percobaan kali ini
hanya dapat dilakukan perkonversian energi dari energi listrik menjadi

Muhammad Akbar Hariyono

Page 11

II.

III.

energi panasdengan menggunakan


dapat kalorimeter. Dalam
peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesataraan antara energi
listrik enegi kalor.
Setelah melakukan percobaan,mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menetukan besar energi listrik yang dilepaskan dalam
kalorimeter.
2. Menentukan besarnya kalor yang diterima kalorimeter.
3. Menentukan nilai kesetaraan kalor-listrik.
Alat dan Bahan
1. Kalorimeter
1 buah
2. Thermometer
2 buah
3. Neraca
1 buah
4. Catu daya listrik
1 buah
5. Amperemeter
1 buah
6. Voltmeter
1 buah
7. Kabel penghubung
1 set
8. Stopwatch
1 buah
Teori Singkat
Pada percobaan ini kali ini dihubungkan dengan dua bentuk energi
yakni energi kalor dan energi listrik. Energi atau tenaga adalah suatu
pengertin seringkali digunakan orang akhir-akhir ini.kita
banyak
mendengar tentang kerisis energi.yang tidsk lain adalah kerisis bahan
bakar. Bahan Bakar adalah sesuatu yang menyimpan energi. Arus
listrik merupakan suatu wahana memindahkan energi dari satu tempat
ke tempat lain yang paling mudah. Pemindahan energi dilakukan oleh
muatan-muatan yang bergerak karena adanya tegangan. Energi listrik
dangan mudah dapat diubah ke dalam energi lainnya.energi listrik
dihasilkan oleh suatu catu daya pada sebuah resisitor dinyatakan
dengan persamaaan.:

IV.Prosedur Percobaan
Susunan alat percobaan:

Termometer
A
V
Catu daya
Muhammad Akbar Hariyono

Page 12

Pengaduk

Kalorimeter

1. Pasanglah rangkaian seperti gambar diatas dan berithukan kepada


assisten lebih dahulu untuk di periksa sebelum rangkaian tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan.
2. Setelah diperiksa,dihubungkan dengan sumber tegangan,maka
aturlah arus nya kira-kira 2 ampere,kudian anda matikan lagi
skalarnya.
3. Timbanglah kalorimeter kosong(bejana dalam) dan pengaduk.catatlah
massa kalorimeter kosong.
4. Isilah kalorimeter dengan air secukupnya(kumparan tercelup) dan
timbanglah kembali sehingg massa airnya diketahui.catat massa
airnya dalam kalorimeter.
5. Pasanglah kalorimeter yang sudah berisi air,ukur suhu airnya dan
kalorimeter dan catatlah kasil pengukuran anda.
6. Nyalahkan catu daya dan hidupkan stopwatch.catatlah penunjuk
tegangan dan arus setiap 2 menit dan aduklah terus air dalam
kalorimeter dengan pengaduk.
7. Setelah temperatur naik sekitar 100 c hentikan aliran-aliran
listrik.catatlah suhu air ,lama pengaliran listrik.
8. Ulangi langkah 4-7 dengan massa air yang berbeda.
LAPORAN PERCOBAAN
KALORIMETER(F-2)
I.Tabulasi Data
Suhu kamar
Suhu awal(t1)
Suhu akhir(t2)
Waktu(t)
Ca

:
:
:
:

29c
-

: kal/ c

Muhammad Akbar Hariyono

Page 13

Ckp

: 0,93 kal/c

No

V
Volt

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

250
250
250
250
250
250
250
250
250
250

v
v
v
v
v
v
v
v
v
v

I
T
ampere Sekon

Mk
Gram

Ma
gram

3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

200
230
240
260
270
280
290
295
300
305

10
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Suhu
Suhu
awal t1 akhir
t2
27 c
29 c
26 c
34 c
27 c
36 c
28 c
40 c
29c
45 c
30c
48 c
31 c
52 c
32 c
57 c
33 c
59 c
34 c
62 c

Dengan data di atas hitunglah besarnya nilaikesetaraan kalor:


A=

W
v .i . t
=
Q ( Mk Ck+ Ma Ca ) (tat )

Dimana v = tegangan listrik


I = arus listrik (ampere)
T
= waktu(sekon)
Mk = massa kalorimeter kosong dan pengaduk (gram)
0
0
Ck = kalor jenis kalorimeter(kal/ gr C)= 0,093 kal/ gr C
ma

= massa air dalam calorimeter (gram)

ca

0
0
= kalor jenis air (kal/ gr C) = 1 kal/ gr C

t2

= suhu akhir zat ( C )

t1

= suhu mula-mula zat ( C )

II.Tugas :
Hitung besarnya nilai :
1.
2.
3.
4.

Energi listrik
Jumlah kalor
Kesetaraan kalor listrik
Kesimpulan

Muhammad Akbar Hariyono

Page 14

III.Analisa Data
Tugas 1:
1. W = V. I .T
= 250.3.10
250.3.60
=7500 joule
45000 joule
2. W = V. I .T
= 250.3.20
250.3.70
=1500 joule
52500 joule
3. W = V. I .T
= 250.3.30
250.3.80
=22500 joule
60.000 joule
4. W = V. I .T
= 250.3.40
250.3.90
= 30000 joule
67500 joule
5. W = V. I .T
= 250.3.50
250.3.10
=37500 joule
75000 joule

6. W = V. I .T
=
=
7. W = V.I.T
=
=
8. W = V.I.T
=
=
9. W = V.I.T
=
=
10. W = V.I.T
=
=

Tugas 2 :
Q=(

mk

ck

ma . ma

)(

t2

t1

1. Q = (100.09,93 + 200.1) (29-27)


(100.09,93 + 280.1) (49-30)
= 293.2 = 586 kalor
373.19 = 7087 kalor
2. Q = (100.09,93 + 230.1) (34-26)
(100.09,93 + 290.1) (52-31)
= 323.8 =2584 kalor
383.21 = 8043 kalor
3. Q = (100.09,93 + 240.1) (36-27)
( 100.09,93 + 295.1) (52-32)
Muhammad Akbar Hariyono

Page 15

)
6. Q =
=
7. Q =
=
8. Q =

= 333.9 = 2997 kalor


388.25 = 9700 kalor
4. Q = (100.09,93 + 260.1) (40-28)
(100.09,93 + 300.1) (59-33)
= 353.12 =4236 kalor
393.26 =10.218 kalor
5. Q = (100.09,93 + 270.1) (45-29)
(100.09,93 + 305.1) (62-34)
= 363.816=5808 kalor
(398.28 = 11.144 kalor

=
9. Q =
=
10. Q =
=

Tugas III :

1.

=
2.

7500
586

45000
7087
=

=
4.

= 5,80

7.

= 7,50

8.

9.

= 6,18
22500
586

60000
9700
=

6.

= 12,79

= 6,34

15000
2584

52500
8043
3.

w
Q

= 6,60

30000
2997

67500
10.218

= 7,08

= 6,60

Muhammad Akbar Hariyono

Page 16

5.

37500
5808

75000
11.144

= 6,45

10.

= 6,73

IV. Kesimpulan :
Pada pengukuran Kalorimeter diatas suhu

t1

dan

t2

semakin

meningkat karena semakin lama panas kalor yang dihasilkan bertambah


naik sehingga mempengaruhi berat massa air dalam calorimeter yang
semakin lama semakin bertambah naik. Lewat perhitungan analisa pun
diperlihatkan bahwa jumlah kalor semakin meningkat saat semakin panas.

Dosen/Assisten praktikum
Praktikan

(.)
()

BAB III
PERCOBAAN PENGUKURAN

Muhammad Akbar Hariyono

Page 17

I.Tujuan Percobaan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan jangka sorong,micrometer
skrup,gelas ukur dan neraca.
2. Dapat menghitung massa jenis benda.
II. Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jangka sorong
1 buah
Mikrometer skrup
1 buah
Neraca
1 buah
Gelas ukur
1 buah
Mistar
1 buah
Benda dengan beberapa bentuk yang berbeda-beda

III.Teori
Sebuah benda dengan bentuk sembarang,apabila volume (v) dan
massa (m) benda tersebut di ketahui maka massa jenis benda dinyatakan
dengan
=

m
v

Dengan demikian, berdasar perumusan diatas kita dapat menentukan massa


jenis beberapa benda.
ZAT

Massa jenis(kg/
m

Alumunium

2,70 x

Emas

8,93 x 10

Es

19,3 x

103

Besi

7,96 x

103

1,025 x

10

Air Laut

IV. Percobaan
Muhammad Akbar Hariyono

103

Page 18

Pengukuran dimensi panjang


a. Prosedur dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut :
1. Ukurlah panjang, Diameter benda yang disediakan dengan alat ukur
Mistar,Jangka sorong,Mikrometer dan ulang beberapa kali.
2. Bandingkan hasil ukur masing-masing alat dan cari masing-masing
ketidak pastian.
b. Pengukuran massa jenis benda
1. Mula-mula timbanglah beberapa massa benda sebagai sampel
(bola,skrup,silinder,dan tak beraturan) dengan menggunakan
neraca.Catat pula berapa ketidak pastian dari pengukuran tersebut.
2. Kemudian ukurlah dengan meter panjang (alat pengukur panjang)
dimensi dari benda tersebut kemudian hitunglah berapa
volumenya.Catat pula beberapa ketidakpastian dari pengukuran.
3. Tentukan massa jenis beserta ketidakpastiannya dengan perumusan
diatas.
4. Ulangi percobaan dengan benda/sampel yang lain.

LAPORAN PERCOBAAN

Muhammad Akbar Hariyono

Page 19

PENGUKURAN (F-3)

5
6
7
8
9
10

1. Tabulasi Data
Baut
4, 1,
20gr
1
2

0,
7

4,
2

1,5

Mur
40gr

2,
3

1,
4

1,
4

1,
5

1,5

Mur
30gr

2,
1

1,
1

1,
2

1,3

Mur
20gr

1,
7

0,
7

0,
8

0,
8

Mur
10gr

1,
5

0,
7

0,
7

0,
7

0,9

Mur 5gr

1,
2

0,
5

0,
6

0,
5

0,7

Muhammad Akbar Hariyono

0,
7

16,2
8

9,26

1, 17,4
7 4

1, 14,1
5 4

1, 9,18
2

1 8,49
0, 7,11
8

Page 20

7,96 g/

2,51 c

7,96 g/

5,02 c

27,1
1

7,96 g/

3,76 c

23,4
2

7,96 g/
3

m3

19,3
0

7,96 g/

1,25

17,2
3

m
m

m3
m

m3
2,51 c

cm

7,96 g/

0,62 c

m
m

Dengan data diatas hitung besarnya massa jenis benda :


=

m
v

= Massa jenis benda = ( g/ m3 )

Dengan :

= Massa bend

m
v

= Volume benda (

m3

3
)= c m

2.Analisa Data :
1. Volume benda ?
2. Massa benda ?
3. Kesimpulan ?

Analisa Data :

Tugas 1.

Baut
1. V =
40
7,96

m
p

100
7,96

Mur
3
= 12,56 c m

3
= 5,02 c m

Muhammad Akbar Hariyono

Page 21

6. V =

m
p

2. V =

=
3. V =

=
4. V =

=
5. V =

m
p
30
7,96
m
p
20
7,96
m
p
10
7,96
m
p
5
7,96

60
7,96

= 7,53 c m

7. V =

m
p

3
= 3,76 c m

40
7,96

3
= 5,02 c m

= 2,51 c m
=

20
7,96

8. V =

m
p

9. V =

m
p

10. V =

m
p

= 3,76 c m

3
= 1,25 c m

20
7,96

3
= 2,51 c m

= 0,62 c m

Tugas 2.

Kg /

m3

= 7,96 X

103 .

103

= 7,96 X

106

Massa jenis benda (Besi) = 7,96 X

103

= 7,96 gr/ c m

Muhammad Akbar Hariyono

Page 22

6
gr/ 10

6
gr/ 10
3

3
c m

3
c m

Kesimpulan :
Hasil pengukuran diameter diameter benda dengan menggunakan jangka
sorong, Mikrometer sekrup,dan Mistar panjang memang berbeda tapi tak
mengalami perbdaan yang cukup besar dan juga ketelitian pengukuran ini
bergantung pada ketelitian dari pada seorang praktikan. Seperti kita ketahui
bahwa setiap alat ukur mempunyai kalibrasi yang berbeda beda dan juga
tingkat keakurasian yang tidak sama.

Dosen
Praktian

Asisten

Praktikum

(.)
()

Muhammad Akbar Hariyono

Page 23

BAB IV
PERCOBAAN OSILOSKOP ( F-4 )

I.Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat
menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop. Serta mengetahui prinsip
kerjanya. Dan dapat menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan DC
dan AC (frekuensi/periode,amplitude dan tegangan puncak ke puncak /Vpp)
II. Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.

Osiloskiop
Panel percobaan unit 01
Kabel penghubung
Multimeter

III.Dasar teori
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku
besaran yang berubah-ubah terhadap waktu,yang ditamppilkan pada layar.
Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode
atau Cathode Ray Tube (CRT).Sinar katoda adalah berkas electron bermuatan
listrik negative yang terbelokam oleh medan listrik/medn magnet.Muatan
listrik/berkas electron
yang bergerak didalam medan magnetic akan
mendapat gaya yang disebut gaya Lorentz.
1. Muatan listrik/berkas electron yang bergerak akan menimbulkan arus
lsitrik dan pada saat bersamaan di sekitar arus akan timbul medan
magnetik.
2. Medan magnetic yang dihasilkan oleh arus berinteraksi dengan medan
magnet
ini akan menimbulkan fenomena gaya Lorentz
Menurut kaidah Lorentz maka arah gaya Lorentz tegak lurus terhadap induksi
magnetr dan arah berkas elektron. Penggunaan sinar katoda untuk tabung
Muhammad Akbar Hariyono

Page 24

televise, mikroskop elektroro, diode tabung,sinar x,lampu iklan warnawarni,oscilokop.


Sinar katoda adalah berkas electron yang dipancarkan dari katoda suatu
tabung CRT (sudah dipanakan oleh filament) dan dipercepat gerakannya oleh
tegangan anoda yang terpasng didepanny. Ada 2 anoda yang terpasang
yaitu Anoda I yang berfungsi sebagai penfokus dan Anoda II berfingsi
sebagai pemercepat electron yang keluar dari sistem electron Gun
sebelum menumbuk tabirpandar tabung CRT.
Selain anoda masih ada suatu elektroda yang berfungsi untuk mengatur
intensitas electron yang dapat di lewatkan.cElektroda yang dimaksud adalah
grid yang diberi tegangan negative terhadap katoda. Didepan sistem
elektroda terdapat dua pasang keeping pembelok (deflection plate) yang
apabila diberi tagangan akan mengakibatkan sinar katoda membelok.
Tegangan yang dapat dikenakan dapat berupa tegangan searah/DC maupun
balik/AC. Pembelokan berkas electron dapat pula dilakukan dengan
electromagnet yang dibangkitkan oleh solenoid defleksi yang dialiri arus
yang terpasang disisi samping leher tabung CRT.
Bagian-bagian pokok CRT seperti tampak pada gambar 1.

5
6

10
Gambar 1. Bagian-bagian pokok tabung sinar katoda
keterangan :
1. Pemanas filament
2. Katoda
Muhammad Akbar Hariyono

Page 25

3. Kisi pengatur
4. Anoda pemusat
5. Anoda pemercepat
6. Pelat untuk simpangan horizontal
7. Anoda untuk simpsngan vertical
8. Lapisan logam
9. Berkas sinar electron
10.
Layar flourosensi
Pengukuran tegangan mengunakan multimeter,maka tampilan nilai
tegangan pada multimeter dapat diangap menunjukan nilain teganga yang
sebenarnya.Tapi tidak halnya untuk sumber tegangan AC. Karena seperti
diketahui bahwa tegangan AC merupakan tegangan yang fungsi dari
waktu.Oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimun tegangan efektif
yang dirangkai dengan persamaan :
V eff

v maks 2
2

v maks
2

IV.Prosedur Percobaan :
1.Mempelajari bagian-bagian osiloskop dan fungsinya.
Secara rinci panel dan modus osiloskop terdiri dari :
a. Layar display
b. Tombol on/of
c. Pengatur intensitas
d. Pengatur focus
e. Sumber tegangan 2 Vp-p
f. Pemilih kecepatan horizontal
g. Penggeser gambar arah horizontal
h. Input chanel-1
i. Pengatur nilai skala vertical chanel-1
j. Penggeser arah gambar vertical chanel-1
k. Input chanel-2
l. Pengatur nilai skala vertical chanel-2
m. Penggeser arah gambar vertical chanel-2
n. Pemilih chanel dan modus kerja osiloskop
o. Tombol AUTO harus selalu dlam keadaan tertekan
p. Pengatur TRIGGER harus selalu berputar habis ke kiri
Sebelum melakukan pengukuran lakukanlah langkah-langkah kerja sebagai
berikut :
Muhammad Akbar Hariyono

Page 26

I.
II.
III.

IV.

Hubungkan osiloskop dengan sumber arus PLN


Hidupkan osiloskop dengan scalar POWER yang ditandai dengan
menyalanya lampu indicator
Pilh LINE pada mode SOURCE,atur POSITION baik VERTIKAL maupun
HORIZONTAL,atau FOCUS dan INTENSITAS untukmendapatkan gambar
yang jelas.
Lakukan kalibrasi untuk memastikakn bahwa osiloskop tersebut masih
layak dipakai.

2.Mengukur tegangan AC dan DC


Ukurlah terlebih dulu dengan multimeter,sumber tegangan AC pada
alat.
Ukurlah terlebih dulu dengan multimeter,sumber tegangan DC pada
alat.
V.Tabulasi Data :
Percobaan ke 1
Pengukuran tegangan DC
a. Minimum :.
b. Medium
:.
c. Maximum :.
Percobaan ke 2
Pengamatan dengan osiliscope :
N
O

Input
Frekuns
i
(Hz)

skala

Gambar
gelombang

Skala
Outp
ut
alat

period
e

Vpp

1,5

18 mV

1,4

2,4
mV

SA : 0,6
1

1500
v/d :30
mV
SA : 0,12

1000
v/d :

Muhammad Akbar Hariyono

Page 27

SA : 0,14
3

4000

1
v/d : 20
mV

2,8
mV

SA : 0,6
4

6000

0,8

30 mV

0,4

28 mV

v/d : 50
mV
SA : 2,8
5

8000
v/d : 10
mV

IV.Analisa Data:
Hitung besarnya nilai :
1.
2.
3.
4.

Tegangan maximum
Tegangan efektif
Tegangan puncak ke puncak
Kesimpulan

Analisa Data
Tugas 1 :
1.

V max

=2x

V pp

= 2 x 18 mV = 36 mV =

2.

V max

=2x

V pp

= 2 x 2,4 mV = 4,8 mV = 3400volt

3.

V max

=2x

V pp

= 2 x 2,8 mV = 5,6 mV = 5600 volt

4.

V max

=2x

V pp

= 2 x 30 mV = 60 mV = 60000 volt

5.

V max

=2x

V pp

= 2 x 28 mV = 56 mV = 56000 volt

3600 volt

Tugas 2 :
1.

V eff

Vmaks 2
2

Muhammad Akbar Hariyono

36 2
2

= 648 = 25,45 mV = 25,4500 volt

Page 28

2.

V eff

3.

V eff

4.

V eff

5.

V eff

=
=
=
=

Vmaks 2
2

x
x
x
x
x

v/d
v/d
v/d
v/d
v/d

Vmaks 2
2

Vmaks 2
2

Vmaks 2
2

4,82
2

= 11,52 = 3,39 mV = 3,3900 volt

5,62
2

= 15,68 = 3,95 mV = 3,9500 volt

602
2

= 1800 = 42,42 mV = 424200 volt

562
2

= 1568 = 39,59 mV = 395900 volt

Tugas 3 :
1.
2.
3.
4.
5.

Vpp
Vpp
Vpp
Vpp
Vpp

=
=
=
=
=

SA
SA
SA
SA
SA

=
=
=
=
=

0,6 x 30 mV = 18 mV = 1800 volt


0,12 x 20 mV = 2,4 mV = 2400 volt
0,14 x 20 mV = 2,8 mV = 2800 volt
0,6 x 50 mV = 30 mV = 3000 volt
0,8 x10 mV = 28 mV = 2800 volt

V.Kesimpulan :
Hasil percobaan diatas menunjukan bahwa tinggi rendahnya
gelombang terantung pada Vpp (tegangan puncak ke puncak). Kejelasan
gambar yang ditampilkan osioskop adalah factor penting dalam pengukuran
kali ini. Selain itu sebelum menggunakan osiloskop kita harus melakukan
kalibrasi pada alat itu.

Muhammad Akbar Hariyono

Page 29

Dosen/Assisten praktikum
Praktikan

()
()

BAB V
PERCOBAAN TRANSFORMATOR (F-5)

I.Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan transfromator,mahasiswa di harapkan :
Menuliskan fungsi transformator
Menggambarkan desain transformator
II.Alat dan bahan
1.
2.
3.
4.

Panel transformator
Voltmeter
Kabel penghubung
Multimeter

III.Dasar teori

Muhammad Akbar Hariyono

Page 30

Alat elektrronik seperti pesawat,tv,radio,dan computer pada umumnya


merupakan sumber listrik PLN untuk menjalakannya.Agar listrik dari PLN
tidak merusak alat tersebut maka tegangan harus disesuaikan dengan
masing-masing alat elektronik dengan mengunakan alat transformator.
Prinsip kerjanya memanfaatkan peristiwa yang saling menginduksi pada
dua kumparan kawat yang salah satu kumparanya dialiri arus bolak balik.
Kumparan tersebut disebut kumparan primer. Sedangkian yang dihubungkan
ke Lt elektronik yang memuat arus listrik induksi disebut kumparan
sekunder.
Ada dua jenis transformator yaitu step up dan step down. Step-up berarti
menghasilkan tegangan sekunder lebih besar disbanding dengan primer,dan
jumlah liltan sekunder lebih besar disbanding dengan primer. Fungsi
transformator step up untuk menaikan tegangan sumber.sebaliknya untuk
transformator step down menghasilkan tegangan sekunder lebih kecil
disbanding dengan primer,dan jumlah lilitan sekunder lebih kecil disbanding
primer. Fungsi transformator step down untuk menurunkan tegangan
Rumus transformator
Daya listrik yang ada pada kumparan primer semuanya digunakan untuk
menghasilkan induksi listrik pada kumparan sekunder. Akibatnya berlaku
daya primer sama dengan daya sekunder.
P primer = P sekunder
Untuk daya P = V.I, dengan V = tegangan dan I = kuat arus maka di peroleh
persamaan:
Vp . Ip = Vs . Is
Karena harga tegangan induksi sebanding dengan banyaknya lilitan maka:
Vp Np Is
=
=
Vs Ns Ip
Dngan : Vp = Tegangan primer ( volt )
Vs = Teganga sekunder
Np = Jumlah lillitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder

Muhammad Akbar Hariyono

Page 31

Is = Arus sekunder
Ip = Arus primer
Rumus Efisiensi Transformator
Prosentase perbandingan antara daya yang dilepas oleh kumparan sekunder
( Ps ) dan daya yang diterima dari kumparan primer ( Pp ) dapat di nyatakan
dengan secara matematis dengan
persamaan:
=

Ps
x 100
Pp

Dengan : Pp = Daya Primer (Watt)


Ps = Daya Sekunder (Watt)

= Efisiensi Transformator

Metode percobaan
Dengan mengukur besarnya tegangan sekunder dan tegangan primer pada
transformator.
IV. Tabulasi Data
N
O

1
2

Tegangan
Tegangan
Primer Vp
Sekunder Vs(volt)
(volt)
Sebelu sesuda Sebelum sesuda
m
h
h
1
105
CT -12 =
12
1
1,2
115
CT-18
16

Muhammad Akbar Hariyono

Page 32

Arus primer
Ip (A)

3A
3A

3,5

200

3,7

210

=1,2
CT25=1,6
CT30=2,5

21

3A

26

3A

V.Analisa Data
1. Hitunglah bersarnya arus sekunder untuk masing-masing data diatas?
2. Hitung besarnya Efisiensi Transformator untuk masing-masing data
diatas?
3. Buatlah kesimpulan

Analisa Data
Tugas 1 :
Is =

Vp . Is
Vs

Muhammad Akbar Hariyono

Page 33

1. Is =

105 .3
12

315
12

= 26,25 Ampere

2. Is =

115 .3
16

345
16

= 21,25 Ampere

3. Is =

200 .3
21

600
21

= 28,57 Ampere

4. Is =

210 .3
26

630
26

= 24,23 Ampere

Tugas 2 :
1.

Is
Pp

100

Ps = Vs.Is = 12 . 26,2
= 315 Watt
Pp = Vp.Ip = 105 . 3
= 315 Watt
315
=
315 100 % = 100
2.

Is
Pp

100

Ps = Vs.Is = 16 . 21,256
= 344,96 Watt
Pp = Vp.Ip = 115 . 3
= 345 Watt
344,96
=
100 % = 99 %
345
3.

Is
Pp

100

Ps = Vs.Is = 21 . 28,57
= 599,97 Watt
Pp = Vp.Ip = 200 . 3
= 600 Watt
599,97
=
100 % = 99 %
600
4.

Is
Pp

100

Ps = Vs.Is = 26 . 24,23
Muhammad Akbar Hariyono

Page 34

= 629,98 Watt
Pp = Vp.Ip = 210 . 3
= 630 Watt
629,98
=
100 % = 99 %
630

Kesimpulan :
Karena adanya induksi listrik pada kumparan sekunder transformator maka
mengakibatkan nilaidaya primer sama dengan daya ekunder (P Primer = P
Sekunder) walaupun nilai keduanya lewat analisa data tidak sama persis
karena terdapat adanya nilai efisiensi yang ada dalam transformator

Dosen/Assisten praktikum
Praktikan

()
()

BAB VI
PERCOBAAN HUKKUM OHM (F-6)
Muhammad Akbar Hariyono

Page 35

I.Tujuan
Setelah melakukan percobaan,mahasiswa diharapkan mampu
memperagakan pengukuran tegangan listrik, memperagakan arus
listrik,menginterprestasikan grafik tegangan dan arus dan menentukan besar
hambatn suatu penghantar.
II. Alat Dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Catu Daya
Volt meter
Amperemeter
Resistor
Kabel penghubung
Panel hambatan ( PCB )

Kuat
III.Dasar Teori
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar ( hambatan )
besarnya sebanding dengan beda potensial ( tegangan ) antara ujung-ujung
penghantar tersebut. Pernyataan tersebut dpat dituliskan :
v

jika kesebandingan tersebut dijadikan persamaan dapat dituliskan :


I=
Atau

v
R

v =I . R

Dimana

(hokum ohm )
I = kuat arus yang mengalir dalam penghantar ( ampere )
R = Tahanan atau hambatan ( ohm )
V = Beda potensial (tagangan ) kedua ujung penghamtar

( Volt )

IV.Prosedur Percobaan
Muhammad Akbar Hariyono

Page 36

Rangkaian Percobaan :

PCB

Dengan kuat arus tetap :


1. Pasamglah rangkaian listrik seperti diatas dan beritaukan kepada
asisten lebih dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan.setelah di8periksa ,aturlah
scalar dalam posisi terhubung ( ON ).
2. Aturlah potensio pada catu daya sehingga amperemeter menunjukan
angka tentu (I) . catalah penujukan pada amperemeter dan voltmeter
serta beasarnya resistor yang digunakan.
3. Ulangi 2-3 dengan mengganti reisitor.
4. Dengan mengubah nilai arus menjadi (I) lakukan langkah 2-4.
5. Ulangi hingga 5 vaiasi arus.
Dengan Hambatan Tetap :
1. Pasamglah rangkaian listrik seperti diatas dan beritaukan kepada
asisten lebih dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian tersebut
dihubungkan dengan sumber tegangan.
2. Setelah diperiksaaturlah scalar dalam posisi terhubung (ON)
3. Atur ujung voltmeter pada hambatan dengan nilai tertentu (R) dan
catatlah besarnya arus dan tegangan.
4. Pada resistor yang sama anda ulangi untuk voltase yang berbedabeda.
5. Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti resistor (R)
6. Ulangi hin gga 5 variasi Hambatan.

Muhammad Akbar Hariyono

Page 37

V.Hasil Pembacaan

1. R :
Coklat = 1
Hitam = 0
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %
2. R :
Merah
Merah
Merah
Emas

100 5 %

=2
=2
= 2 (00)
=5%

2200 5 %

3. R :
Jingga = 3
Jingga = 3
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %

3300 5 %

4. R :
Kuning = 4
Unggu = 7
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %
5. R :
Hijau
Biru
Merah
Emas

4700 5 %

=5
=6
= 2 (00)
=5%

5600 5 %

VI.Hasil Pengukuran

1. R = 850
Muhammad Akbar Hariyono

Page 38

2.
3.
4.
5.

R
R
R
R

=
=
=
=

1900
2900
4000
5000

VII.Tabulasi Data
Kuat arus tetap.
NO
1

I = 12,5 A
R
V
1000 12,5

I = 6mA
R
V
2200 12,5

I = 4 Ma
R
V
3300 12,5

I = 3 Ma
R
V
4700 12,5

I = 2,5 Ma
R
V
5600 12,5

R =

R =

R =

R =

Hambatan Tetap
NO

R =
I

V
12,5

V
12,5
V

V
12,5
V

V
12,5
V

Tugas
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (sumbu x) dan tegangan
(sebagai sumbu y) dari data yang telah diperoleh.
2. Tentukan nilai hambatan berdasarkan hukum Ohm
3. Kesimpulan

Analisa Data
Tugas 1 :

R (Reisitor)
4700

Muhammad Akbar Hariyono

Page 39

4600
4000
4000
1000
I (Arus)
5,5 5,5

Tugas 2 :

0,55 0,25 0,02

R (Reisitor)
5000
4000
2900
1900
850

I (Arus)
2,5 mA 3 mA 4 mA 6 mA 12,5 mA

Tugas 3 :
Kuat arus tetap

Muhammad Akbar Hariyono

Page 40

1. R =

12,5
0,0125

1000
12,5
2. R = 0,006

= 1000

6. R =

12,5
0,0125

= 2083

7. R =

12,5
0,006

2083
12,5
3. R = 0,004

= 3125

8. R =

12,5
0,004

3,25
12,5
4. R = 0,003

= 4166

9. R =

12,5
0,003

10. R =

12,5
0,0025

4166
12,5
5. R = 0,0025

= 5000

5000

Kesimpulan :
Hasil pengukuran nilai hambatan (R) tidak sama dengan hasil
perhitungan analisa data,karena adanya nilai tolenransi dalam setiap
resistor.

Dosen / Assisten praktikum


Praktikan

Muhammad Akbar Hariyono

Page 41

(........................................................)
(.....................................................)

Daftar Pustaka
1. Serway, R.A.,1986:Phisics

2nd

sounders college.

2. Halliday, Resnick dan Krane. 1996: phisics I,Jhon Willey & Son.
3. Sears, Zemansky : Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet, Bina Cipta,
Bandung, 1992
4. Modul Fisika Dasar, UNS
5. Modul Fisika dasar, IST Akprind
6. Electrical Machine Teaching Models TPS 2.5. Leybold Didactic GMBH
7. Serway, R. Physics for scientist & Enginnrs With Modem Physics James
Madison University
8. Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 31 Hal 879.Resnick & Haliday, Fisika
Jilid 2 (terjemahan) Bab 35 hal 339.Modul praktikum Fisika UNS
9. Johanes (1978) Listrik Dan Magnet, Jakarta, PN Balai Pustaka
10. Halliday dan Resnick (1984), Fisika jilid II,Erlangga, Jakarta.
11. Depdikbud (1977),Energi Gelombang dan Medan II : Balai Pustaka

Muhammad Akbar Hariyono

Page 42

Anda mungkin juga menyukai