I.Tujuan
1.Mengamati gerak osilasi bandul matematis
2.Menentukan frekuensi bandul matematis
3.Menentukan nilai tetapan pencepatan gravitasi bumi
4.Memahami besaran besaran harmonis/selaras
II.Alat dan Bahan:
1.Seperangkat bandul matematis
2.Stop watch
1 buah
1 buah
3.Mistar lengkap
1 buah
4.Mistar gulung
1 buah
5.Mistar lengkung
1 buah
III.Teori Singkat
A. Getaran selaras memiliki tiga pola antara lain:
Pola pegas: apabila sebuah benda di getarkan kemudian dilepaskan
lagi maka benda akan kembali ke bentuk semula.Contoh: sebuah pegas
yang tergantung vertical kita tarik kemudian dilepaskan lagi.
Pola bandul matematik : apabila sebuah benda digetarkan maka titik
pusat getar tidak langsung pada bendanya.Contoh : getaran dari jam
dinding(bandul yang berayun)
Pola bandul fisis : Apabila sebuah benda digetarkan maka pusat getar
langsung pada benda.Contoh : sebuah mistar yang ditekan pada salah
satu ujungnya, kemudian ujung yang lain digetarkan.
Getaran selaras merupakan gerak bolak balik lewat titik seimbang
yang beramplitudo dan berferkuensi tetap. Untuk membahas masalah
getaran ,kita perlu mendefinisikan beberapa istilah yaitu :
Simpangan adalah jarak x massa titik setimbang pada setiap saat.
Periode ( T ) adalah waktu yang diperlukan oleh bandul ayun untuk
menjalani satu getaran.
Muhammad Akbar Hariyono
Page 1
c
mg sin
mg cos
F=m.g
Page 2
Mg sin
T=
m
k
m
mg/l
l
g
l
g
2
= 4
4 2l
T2
2
T
g
l
Page 3
Dengan :
IV . Prosedur percobaan
1. Simpangan bandul kurang dari 15 ,lalu dilepaskan sehingga
bandul berosilasi dengan
2. Hitung periode bandul untuk 20 kali osilasi
3. Ulangi langkah diatas dengan memevariasi panjang tali bandul
matematis (minimal variasai panjang tali)
4. Dari data diatas ,tentukan nilain tetapan percepatan gravitasi
bumi dengan metode grafik. Dan cari pastinya.
Page 4
LEMBAR PERCOBAAN
BANDUL MATEMATIS ( F-1 )
A.Tabulasi data hasil percobaan:
Pengukura
Ke
Jarak
L
1
1
2
3
5
6
7
8
9
10
2
5
8
11
14
17
20
23
26
29
Periode
(5 getaran)
T
02,27 detik
02,75 detik
03,19 detik
03,56 detik
04,09 detik
04,38 detik
04,62 detik
05,19 detik
05,53 detik
05,6 detik
Periode
(10
getaran)
04,49 detik
04,80 detik
06,41 detik
07,15 detik
08,16 detik
08,72 detik
09,63 detik
09,94 detik
11,6 detik
12,50 detik
Frekunsi
(F)
2,24
1,41
1,11
0,95
0,84
0,76
0,70
0,65
0,61
0,58
Percepatan
gravitasi
( g)
15,74
99,59
256,50
482,22
788,75
1161,95
1609,71
2159,71
2771,32
3465,78
B. Analisa Data
Tugas 1.Menghitung besarnya frekunsi untuk masing-masing pengukuran
1.
2
T
6.
2
T
=
2.3,14
2,80
2.3,14
8,22
=2,24
=0,76
Page 5
2.
2
T
2.3,14
4,45
2.3,14
8,22
8.
=1,11
=0,65
2
T
9.
2
T
=
2.3,14
6,59
2.3,14
10,17
5.
=0,70
2.3,14
5,65
2.3,14
8,91
2
T
=
4.
=1,41
2
T
2
T
=
3.
7.
= 0,95
=0,61
2
T
2
T
10.
Page 6
2.3,14
7,47
=
2.3,14
10,73
= 0,84
=0,58
1.
T =2
l
g
6.
l
g
= 2.3,14
T = 2.3,14
2
9,8
17
9,8
= 6,28.045
= 6,28.131
T
T
= 2,80
= 8,22
l
2. T =2 g
T =2
7.
l
g
T = 2.3,14
T = 2.3,14
5
9,8
8
9,8
Page 7
= 6,28.0,71
6,28.142
T
T
= 4,45
= 8,91
T =2
3.
T =2
l
g
8.
l
g
= 2.3,14
T = 2.3,14
8
9,8
23
9,8
= 6,28.0,9
= 6,28.1,52
T
T
= 5,65
= 9,54
l
4. T =2 g
T =2
9.
l
g
T = 2.3,14
T = 2.3,14
5
9,8
26
9,8
Page 8
= 6,28.1,05
6,28.1,62
T
T
= 6,59
= 10,17
l
5. T =2 g
T =2
10.
l
g
T = 2.3,14
T = 2.3,14
5
9,8
29
9,8
= 6,28.1,19
6,28.1,71
T
T
= 7,47
= 10,73
4 2
T2
4.3,142
= 2,422
4.3,142
= 0,762
4 2
T2
6. G =
2
= 1161,95 m/ dt
4.3,142
= 1,412
4.3,142
= 0,7022
2
= 15,74 m/ dt
2
= 99,59 m/ dt
2
= 1609,71 m/ dt
Page 9
7. G =
3. G =
4 2
2
T
4.3,142
= 0,652
4. G =
4
2
T
4.3,14
= 0,612
5. G =
4.3,142
= 1,11 2
= 256,50 m/ dt
= 2159,71 m/ dt
4.3,14
= 0,952
8. G =
4 2
2
T
9. G =
4
2
T
10. G =
4 2
2
T
= 482,22 m/ dt
4 2
2
T
4.3,142
= 0,582
2
= 2771.32 m/ dt
4.3,142
= 0,842
= 788,75 m/ dt
= 3465.78 m/ dt
Kesimpulan :
Hasil anatara analisa dan pengukuran tidak sama hasilnya,hal ini
disebabkan karena adanya gaya gravitasi bumi sehinga menyebabkan
adanya percepatan pada benda.Panjang tali dan ketepatan pengukuran dari
praktikan juga merupakan factor yang mempengaruhi hasil pengukuran
bandul matematis ini.
Page 10
Dosen/Assisten Praktikum
Praktikan
(..)
()
BAB II
PERCOBAAN KALORIMETER
I.
Tujuan
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan di ciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu
bentuk energi ke energi lain.Di dalam kehidupan ini banyak terdapat
jenis energi antara lain : energi kimia,energi listrik,energi kalor,energi
potensial grafitasi,energi kinetik,dan lain-lain.Pada percobaan kali ini
hanya dapat dilakukan perkonversian energi dari energi listrik menjadi
Page 11
II.
III.
IV.Prosedur Percobaan
Susunan alat percobaan:
Termometer
A
V
Catu daya
Muhammad Akbar Hariyono
Page 12
Pengaduk
Kalorimeter
:
:
:
:
29c
-
: kal/ c
Page 13
Ckp
: 0,93 kal/c
No
V
Volt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
250
250
250
250
250
250
250
250
250
250
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
I
T
ampere Sekon
Mk
Gram
Ma
gram
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
200
230
240
260
270
280
290
295
300
305
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Suhu
Suhu
awal t1 akhir
t2
27 c
29 c
26 c
34 c
27 c
36 c
28 c
40 c
29c
45 c
30c
48 c
31 c
52 c
32 c
57 c
33 c
59 c
34 c
62 c
W
v .i . t
=
Q ( Mk Ck+ Ma Ca ) (tat )
ca
0
0
= kalor jenis air (kal/ gr C) = 1 kal/ gr C
t2
t1
II.Tugas :
Hitung besarnya nilai :
1.
2.
3.
4.
Energi listrik
Jumlah kalor
Kesetaraan kalor listrik
Kesimpulan
Page 14
III.Analisa Data
Tugas 1:
1. W = V. I .T
= 250.3.10
250.3.60
=7500 joule
45000 joule
2. W = V. I .T
= 250.3.20
250.3.70
=1500 joule
52500 joule
3. W = V. I .T
= 250.3.30
250.3.80
=22500 joule
60.000 joule
4. W = V. I .T
= 250.3.40
250.3.90
= 30000 joule
67500 joule
5. W = V. I .T
= 250.3.50
250.3.10
=37500 joule
75000 joule
6. W = V. I .T
=
=
7. W = V.I.T
=
=
8. W = V.I.T
=
=
9. W = V.I.T
=
=
10. W = V.I.T
=
=
Tugas 2 :
Q=(
mk
ck
ma . ma
)(
t2
t1
Page 15
)
6. Q =
=
7. Q =
=
8. Q =
=
9. Q =
=
10. Q =
=
Tugas III :
1.
=
2.
7500
586
45000
7087
=
=
4.
= 5,80
7.
= 7,50
8.
9.
= 6,18
22500
586
60000
9700
=
6.
= 12,79
= 6,34
15000
2584
52500
8043
3.
w
Q
= 6,60
30000
2997
67500
10.218
= 7,08
= 6,60
Page 16
5.
37500
5808
75000
11.144
= 6,45
10.
= 6,73
IV. Kesimpulan :
Pada pengukuran Kalorimeter diatas suhu
t1
dan
t2
semakin
Dosen/Assisten praktikum
Praktikan
(.)
()
BAB III
PERCOBAAN PENGUKURAN
Page 17
I.Tujuan Percobaan :
1. Dapat melakukan pengukuran dengan jangka sorong,micrometer
skrup,gelas ukur dan neraca.
2. Dapat menghitung massa jenis benda.
II. Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jangka sorong
1 buah
Mikrometer skrup
1 buah
Neraca
1 buah
Gelas ukur
1 buah
Mistar
1 buah
Benda dengan beberapa bentuk yang berbeda-beda
III.Teori
Sebuah benda dengan bentuk sembarang,apabila volume (v) dan
massa (m) benda tersebut di ketahui maka massa jenis benda dinyatakan
dengan
=
m
v
Massa jenis(kg/
m
Alumunium
2,70 x
Emas
8,93 x 10
Es
19,3 x
103
Besi
7,96 x
103
1,025 x
10
Air Laut
IV. Percobaan
Muhammad Akbar Hariyono
103
Page 18
LAPORAN PERCOBAAN
Page 19
PENGUKURAN (F-3)
5
6
7
8
9
10
1. Tabulasi Data
Baut
4, 1,
20gr
1
2
0,
7
4,
2
1,5
Mur
40gr
2,
3
1,
4
1,
4
1,
5
1,5
Mur
30gr
2,
1
1,
1
1,
2
1,3
Mur
20gr
1,
7
0,
7
0,
8
0,
8
Mur
10gr
1,
5
0,
7
0,
7
0,
7
0,9
Mur 5gr
1,
2
0,
5
0,
6
0,
5
0,7
0,
7
16,2
8
9,26
1, 17,4
7 4
1, 14,1
5 4
1, 9,18
2
1 8,49
0, 7,11
8
Page 20
7,96 g/
2,51 c
7,96 g/
5,02 c
27,1
1
7,96 g/
3,76 c
23,4
2
7,96 g/
3
m3
19,3
0
7,96 g/
1,25
17,2
3
m
m
m3
m
m3
2,51 c
cm
7,96 g/
0,62 c
m
m
m
v
Dengan :
= Massa bend
m
v
= Volume benda (
m3
3
)= c m
2.Analisa Data :
1. Volume benda ?
2. Massa benda ?
3. Kesimpulan ?
Analisa Data :
Tugas 1.
Baut
1. V =
40
7,96
m
p
100
7,96
Mur
3
= 12,56 c m
3
= 5,02 c m
Page 21
6. V =
m
p
2. V =
=
3. V =
=
4. V =
=
5. V =
m
p
30
7,96
m
p
20
7,96
m
p
10
7,96
m
p
5
7,96
60
7,96
= 7,53 c m
7. V =
m
p
3
= 3,76 c m
40
7,96
3
= 5,02 c m
= 2,51 c m
=
20
7,96
8. V =
m
p
9. V =
m
p
10. V =
m
p
= 3,76 c m
3
= 1,25 c m
20
7,96
3
= 2,51 c m
= 0,62 c m
Tugas 2.
Kg /
m3
= 7,96 X
103 .
103
= 7,96 X
106
103
= 7,96 gr/ c m
Page 22
6
gr/ 10
6
gr/ 10
3
3
c m
3
c m
Kesimpulan :
Hasil pengukuran diameter diameter benda dengan menggunakan jangka
sorong, Mikrometer sekrup,dan Mistar panjang memang berbeda tapi tak
mengalami perbdaan yang cukup besar dan juga ketelitian pengukuran ini
bergantung pada ketelitian dari pada seorang praktikan. Seperti kita ketahui
bahwa setiap alat ukur mempunyai kalibrasi yang berbeda beda dan juga
tingkat keakurasian yang tidak sama.
Dosen
Praktian
Asisten
Praktikum
(.)
()
Page 23
BAB IV
PERCOBAAN OSILOSKOP ( F-4 )
I.Tujuan Percobaan :
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat
menerangkan bagian-bagian dan fungsi osiloskop. Serta mengetahui prinsip
kerjanya. Dan dapat menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan DC
dan AC (frekuensi/periode,amplitude dan tegangan puncak ke puncak /Vpp)
II. Alat dan Bahan :
1.
2.
3.
4.
Osiloskiop
Panel percobaan unit 01
Kabel penghubung
Multimeter
III.Dasar teori
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk menganalisa tingkah laku
besaran yang berubah-ubah terhadap waktu,yang ditamppilkan pada layar.
Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode
atau Cathode Ray Tube (CRT).Sinar katoda adalah berkas electron bermuatan
listrik negative yang terbelokam oleh medan listrik/medn magnet.Muatan
listrik/berkas electron
yang bergerak didalam medan magnetic akan
mendapat gaya yang disebut gaya Lorentz.
1. Muatan listrik/berkas electron yang bergerak akan menimbulkan arus
lsitrik dan pada saat bersamaan di sekitar arus akan timbul medan
magnetik.
2. Medan magnetic yang dihasilkan oleh arus berinteraksi dengan medan
magnet
ini akan menimbulkan fenomena gaya Lorentz
Menurut kaidah Lorentz maka arah gaya Lorentz tegak lurus terhadap induksi
magnetr dan arah berkas elektron. Penggunaan sinar katoda untuk tabung
Muhammad Akbar Hariyono
Page 24
5
6
10
Gambar 1. Bagian-bagian pokok tabung sinar katoda
keterangan :
1. Pemanas filament
2. Katoda
Muhammad Akbar Hariyono
Page 25
3. Kisi pengatur
4. Anoda pemusat
5. Anoda pemercepat
6. Pelat untuk simpangan horizontal
7. Anoda untuk simpsngan vertical
8. Lapisan logam
9. Berkas sinar electron
10.
Layar flourosensi
Pengukuran tegangan mengunakan multimeter,maka tampilan nilai
tegangan pada multimeter dapat diangap menunjukan nilain teganga yang
sebenarnya.Tapi tidak halnya untuk sumber tegangan AC. Karena seperti
diketahui bahwa tegangan AC merupakan tegangan yang fungsi dari
waktu.Oleh karena itu dikenal istilah tegangan maksimun tegangan efektif
yang dirangkai dengan persamaan :
V eff
v maks 2
2
v maks
2
IV.Prosedur Percobaan :
1.Mempelajari bagian-bagian osiloskop dan fungsinya.
Secara rinci panel dan modus osiloskop terdiri dari :
a. Layar display
b. Tombol on/of
c. Pengatur intensitas
d. Pengatur focus
e. Sumber tegangan 2 Vp-p
f. Pemilih kecepatan horizontal
g. Penggeser gambar arah horizontal
h. Input chanel-1
i. Pengatur nilai skala vertical chanel-1
j. Penggeser arah gambar vertical chanel-1
k. Input chanel-2
l. Pengatur nilai skala vertical chanel-2
m. Penggeser arah gambar vertical chanel-2
n. Pemilih chanel dan modus kerja osiloskop
o. Tombol AUTO harus selalu dlam keadaan tertekan
p. Pengatur TRIGGER harus selalu berputar habis ke kiri
Sebelum melakukan pengukuran lakukanlah langkah-langkah kerja sebagai
berikut :
Muhammad Akbar Hariyono
Page 26
I.
II.
III.
IV.
Input
Frekuns
i
(Hz)
skala
Gambar
gelombang
Skala
Outp
ut
alat
period
e
Vpp
1,5
18 mV
1,4
2,4
mV
SA : 0,6
1
1500
v/d :30
mV
SA : 0,12
1000
v/d :
Page 27
SA : 0,14
3
4000
1
v/d : 20
mV
2,8
mV
SA : 0,6
4
6000
0,8
30 mV
0,4
28 mV
v/d : 50
mV
SA : 2,8
5
8000
v/d : 10
mV
IV.Analisa Data:
Hitung besarnya nilai :
1.
2.
3.
4.
Tegangan maximum
Tegangan efektif
Tegangan puncak ke puncak
Kesimpulan
Analisa Data
Tugas 1 :
1.
V max
=2x
V pp
= 2 x 18 mV = 36 mV =
2.
V max
=2x
V pp
3.
V max
=2x
V pp
4.
V max
=2x
V pp
= 2 x 30 mV = 60 mV = 60000 volt
5.
V max
=2x
V pp
= 2 x 28 mV = 56 mV = 56000 volt
3600 volt
Tugas 2 :
1.
V eff
Vmaks 2
2
36 2
2
Page 28
2.
V eff
3.
V eff
4.
V eff
5.
V eff
=
=
=
=
Vmaks 2
2
x
x
x
x
x
v/d
v/d
v/d
v/d
v/d
Vmaks 2
2
Vmaks 2
2
Vmaks 2
2
4,82
2
5,62
2
602
2
562
2
Tugas 3 :
1.
2.
3.
4.
5.
Vpp
Vpp
Vpp
Vpp
Vpp
=
=
=
=
=
SA
SA
SA
SA
SA
=
=
=
=
=
V.Kesimpulan :
Hasil percobaan diatas menunjukan bahwa tinggi rendahnya
gelombang terantung pada Vpp (tegangan puncak ke puncak). Kejelasan
gambar yang ditampilkan osioskop adalah factor penting dalam pengukuran
kali ini. Selain itu sebelum menggunakan osiloskop kita harus melakukan
kalibrasi pada alat itu.
Page 29
Dosen/Assisten praktikum
Praktikan
()
()
BAB V
PERCOBAAN TRANSFORMATOR (F-5)
I.Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan transfromator,mahasiswa di harapkan :
Menuliskan fungsi transformator
Menggambarkan desain transformator
II.Alat dan bahan
1.
2.
3.
4.
Panel transformator
Voltmeter
Kabel penghubung
Multimeter
III.Dasar teori
Page 30
Page 31
Is = Arus sekunder
Ip = Arus primer
Rumus Efisiensi Transformator
Prosentase perbandingan antara daya yang dilepas oleh kumparan sekunder
( Ps ) dan daya yang diterima dari kumparan primer ( Pp ) dapat di nyatakan
dengan secara matematis dengan
persamaan:
=
Ps
x 100
Pp
= Efisiensi Transformator
Metode percobaan
Dengan mengukur besarnya tegangan sekunder dan tegangan primer pada
transformator.
IV. Tabulasi Data
N
O
1
2
Tegangan
Tegangan
Primer Vp
Sekunder Vs(volt)
(volt)
Sebelu sesuda Sebelum sesuda
m
h
h
1
105
CT -12 =
12
1
1,2
115
CT-18
16
Page 32
Arus primer
Ip (A)
3A
3A
3,5
200
3,7
210
=1,2
CT25=1,6
CT30=2,5
21
3A
26
3A
V.Analisa Data
1. Hitunglah bersarnya arus sekunder untuk masing-masing data diatas?
2. Hitung besarnya Efisiensi Transformator untuk masing-masing data
diatas?
3. Buatlah kesimpulan
Analisa Data
Tugas 1 :
Is =
Vp . Is
Vs
Page 33
1. Is =
105 .3
12
315
12
= 26,25 Ampere
2. Is =
115 .3
16
345
16
= 21,25 Ampere
3. Is =
200 .3
21
600
21
= 28,57 Ampere
4. Is =
210 .3
26
630
26
= 24,23 Ampere
Tugas 2 :
1.
Is
Pp
100
Ps = Vs.Is = 12 . 26,2
= 315 Watt
Pp = Vp.Ip = 105 . 3
= 315 Watt
315
=
315 100 % = 100
2.
Is
Pp
100
Ps = Vs.Is = 16 . 21,256
= 344,96 Watt
Pp = Vp.Ip = 115 . 3
= 345 Watt
344,96
=
100 % = 99 %
345
3.
Is
Pp
100
Ps = Vs.Is = 21 . 28,57
= 599,97 Watt
Pp = Vp.Ip = 200 . 3
= 600 Watt
599,97
=
100 % = 99 %
600
4.
Is
Pp
100
Ps = Vs.Is = 26 . 24,23
Muhammad Akbar Hariyono
Page 34
= 629,98 Watt
Pp = Vp.Ip = 210 . 3
= 630 Watt
629,98
=
100 % = 99 %
630
Kesimpulan :
Karena adanya induksi listrik pada kumparan sekunder transformator maka
mengakibatkan nilaidaya primer sama dengan daya ekunder (P Primer = P
Sekunder) walaupun nilai keduanya lewat analisa data tidak sama persis
karena terdapat adanya nilai efisiensi yang ada dalam transformator
Dosen/Assisten praktikum
Praktikan
()
()
BAB VI
PERCOBAAN HUKKUM OHM (F-6)
Muhammad Akbar Hariyono
Page 35
I.Tujuan
Setelah melakukan percobaan,mahasiswa diharapkan mampu
memperagakan pengukuran tegangan listrik, memperagakan arus
listrik,menginterprestasikan grafik tegangan dan arus dan menentukan besar
hambatn suatu penghantar.
II. Alat Dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Catu Daya
Volt meter
Amperemeter
Resistor
Kabel penghubung
Panel hambatan ( PCB )
Kuat
III.Dasar Teori
Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar ( hambatan )
besarnya sebanding dengan beda potensial ( tegangan ) antara ujung-ujung
penghantar tersebut. Pernyataan tersebut dpat dituliskan :
v
v
R
v =I . R
Dimana
(hokum ohm )
I = kuat arus yang mengalir dalam penghantar ( ampere )
R = Tahanan atau hambatan ( ohm )
V = Beda potensial (tagangan ) kedua ujung penghamtar
( Volt )
IV.Prosedur Percobaan
Muhammad Akbar Hariyono
Page 36
Rangkaian Percobaan :
PCB
Page 37
V.Hasil Pembacaan
1. R :
Coklat = 1
Hitam = 0
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %
2. R :
Merah
Merah
Merah
Emas
100 5 %
=2
=2
= 2 (00)
=5%
2200 5 %
3. R :
Jingga = 3
Jingga = 3
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %
3300 5 %
4. R :
Kuning = 4
Unggu = 7
Merah = 2 (00)
Emas = 5 %
5. R :
Hijau
Biru
Merah
Emas
4700 5 %
=5
=6
= 2 (00)
=5%
5600 5 %
VI.Hasil Pengukuran
1. R = 850
Muhammad Akbar Hariyono
Page 38
2.
3.
4.
5.
R
R
R
R
=
=
=
=
1900
2900
4000
5000
VII.Tabulasi Data
Kuat arus tetap.
NO
1
I = 12,5 A
R
V
1000 12,5
I = 6mA
R
V
2200 12,5
I = 4 Ma
R
V
3300 12,5
I = 3 Ma
R
V
4700 12,5
I = 2,5 Ma
R
V
5600 12,5
R =
R =
R =
R =
Hambatan Tetap
NO
R =
I
V
12,5
V
12,5
V
V
12,5
V
V
12,5
V
Tugas
1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus (sumbu x) dan tegangan
(sebagai sumbu y) dari data yang telah diperoleh.
2. Tentukan nilai hambatan berdasarkan hukum Ohm
3. Kesimpulan
Analisa Data
Tugas 1 :
R (Reisitor)
4700
Page 39
4600
4000
4000
1000
I (Arus)
5,5 5,5
Tugas 2 :
R (Reisitor)
5000
4000
2900
1900
850
I (Arus)
2,5 mA 3 mA 4 mA 6 mA 12,5 mA
Tugas 3 :
Kuat arus tetap
Page 40
1. R =
12,5
0,0125
1000
12,5
2. R = 0,006
= 1000
6. R =
12,5
0,0125
= 2083
7. R =
12,5
0,006
2083
12,5
3. R = 0,004
= 3125
8. R =
12,5
0,004
3,25
12,5
4. R = 0,003
= 4166
9. R =
12,5
0,003
10. R =
12,5
0,0025
4166
12,5
5. R = 0,0025
= 5000
5000
Kesimpulan :
Hasil pengukuran nilai hambatan (R) tidak sama dengan hasil
perhitungan analisa data,karena adanya nilai tolenransi dalam setiap
resistor.
Page 41
(........................................................)
(.....................................................)
Daftar Pustaka
1. Serway, R.A.,1986:Phisics
2nd
sounders college.
2. Halliday, Resnick dan Krane. 1996: phisics I,Jhon Willey & Son.
3. Sears, Zemansky : Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet, Bina Cipta,
Bandung, 1992
4. Modul Fisika Dasar, UNS
5. Modul Fisika dasar, IST Akprind
6. Electrical Machine Teaching Models TPS 2.5. Leybold Didactic GMBH
7. Serway, R. Physics for scientist & Enginnrs With Modem Physics James
Madison University
8. Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 31 Hal 879.Resnick & Haliday, Fisika
Jilid 2 (terjemahan) Bab 35 hal 339.Modul praktikum Fisika UNS
9. Johanes (1978) Listrik Dan Magnet, Jakarta, PN Balai Pustaka
10. Halliday dan Resnick (1984), Fisika jilid II,Erlangga, Jakarta.
11. Depdikbud (1977),Energi Gelombang dan Medan II : Balai Pustaka
Page 42