Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Tujuan

Dilakukannya praktikum ayunan matematis ini bertujuan untuk menentukan


percepatan gravitasi bumi (g).

I.2 Dasar Teori

I.2.1 Ayunan Matematis

Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang digantungkan


pada suatu titik tetap dengan seutas tali, dengan syarat massa dari tali
tersebut diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang. Jika terdapat
sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l
(el) dan massanya dapat diabaikan serta beban tersebut bergerak vertikal
dengan membentuk sudut θ, maka diketahui gaya pemulih dari beban
tersebut adalah m g sinθ. Secara matematis dapat dituliskan: F = m.g sin θ
(Hermawati, 2010).

Ayunan matematis termasuk salah satu matematis yang bergerak


mengikuti gerak harmonik sederhana, yaitu bergerak secara berulang
dalam selang waktu yang sama. Ayunan matematis dapat dikatakan
bergerak secara harmonik karena memiliki karakteristik khusus dari gerak
periodik atau osilasi dimana gaya (F) berbanding lurus dengan
perpindahan (x) dan berbanding terbalik atau berlawanan dengan arah
perpindahan.

Gerakan harmonik sederhana yang terjadi pada ayunan matematis tesebut


disebut juga sebagai gerakan bolak-balik. Dalam melakukan satu gerakan
bolak-balik dibutuhkan waktu yang biasanya disebut dengan periode dan
dapat dituliskan dalam persamaan seperti berikut:

1 1
f  atau T 
T f
Sedangkan untuk mencari periode dalam ayunan matematis yang memiliki
panjang tali sebesar l (el) maka dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut:

l
T  2
g atau T^2 = 4phi^2 x l/g

Periode dalam ayunan matematis juga dapat dicari dengan menggunakan


data berupa waktu yang diketahui serta banyaknya ayunan yang terjadi
yang dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut:

T = t/n

I.2.2 Percepatan Gravitasi Bumi

Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua


partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Bumi yang memiliki
massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar
untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan
benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-
benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa
lainnya, termasuk satelit buatan manusia (Artawan, 2013).

Gravitasi juga diartikan sebagai sifat percepatan pada bumi yang


memberikan dampak berupa benda yang dapat jatuh secara bebas.
Percepatan gravitasi tersebut memiliki perbedaan pada setiap tempat di
permukaan bumi. Di equator percepatan gravitasi sekitar 9,78 m/s2,
sedangkan di daerah kutub sekitar 9,83 m/s2.

Adanya perbedaan gravitasi bumi tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor.


Pertama bumi kita tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi
bergantung pada jaraknya dari pusat bumi. Kedua, percepatan gravitasi
tergantung dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Ketiga, kepadatan
massa bumi yang berbedabeda. (Daryono, 1992: 14).
Apabila suatu benda semakin tinggi keberadaannya dari permukaan
bumi maka semakin kecil percepatan gravitasi yang dimiliki benda
tersebut. Adapun faktor lain yang mempengaruhi perbedaan gravitasi
bumi di setiap tempat yaitu adanya kepadatan atau kerapatan massa bumi.
Kepadatan atau kerapatan masa bumi di setiap tempat tentunya berbeda-
beda, yaitu seperti perbedaan kepadatan atau kerapatan massa bumi antara
daerah daratan dan lautan. Pada daerah daratan memiliki kerapatan massa
yang lebih tinggi dibandingkan di daerah lautan, sehingga percepatan
gravitasi bumi di daerah daratan lebih kecil dibandingkan di lautan.

Contohnya seperti pada fenomena alam berupa gempa bumi. Pada saat
terjadi gempa bumi, kecenderungan pusat gempa atau titik episentrum dari
gempa tersebut umumnya berada disekitar perairan atau di tengah laut,
karena gaya tarik terhadap bumi disekitar laut lebih besar. (Sumarjono
dkk. 2004).

Untuk mengetahui besarnya suatu gravitasi bumi di suatu tempat dapat


dilakukan pengukuran percepatan gravitasi yaitu dengan melakukan
percobaan ayunan matematis yakni dengan menggantung sebuah bandul
yang bermassa m kemudian diayunkan pada benang yg massanya
diabaikan dengan panjang l (el). Bila menghasilkan simpangan sudut yang
kecil, maka lintasan m boleh dianggap lurus sehingga:

Sin alpha = x/l

Dimana x = simpangan bandul.

(lanjutannya di modul)

Dari persamaan diatas kita dapat mencari besar gravitasi yaitu dengan
persamaan sebagai berikut :

g = 4phi ^2 x l/T^2

Dengan: T = periode getaran bandul (s)

L = panjang bandul (m)


Phi = 22/7 = 3,14

I.3 Alat dan Bahan

Didalam praktikum digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :


1. Bandul atau bola ayunan
2. Batang penunjang
3. Stop Watch
4. Mistar
5. Benang atau tali
6. Pengukur sudut
7. Kertas grafik

I.4 Metode Pelaksanaan

Dalam melaksanakan praktikum ayunan matematis metode pelaksaan yang


dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengikat bandul pada ujung tali atau benang.
2. Mengukur panjang tali atau benang.
3. Mengayunkan bandul dengan sudut sebesar 10’.
4. Mencatat waktu yang diperlukan untuk tiap 10 kali ayunan pada tabel
yang ada dalam laporan sementara.
5. Mengulangi percobaan sebanyak 10 kali dengan panjang tali yang
berbeda.
6. Membuat grafik hubungan T terhadap L serta hubungan T^2 terhadap L
dengan data dari hasil pengukuran dengan tali yang berbeda-beda.
7. Menentukan bentuk grafik.
8. Menentukan percepatan gravitasi dari grafik tersebut.
9. Membandingkan besar gravitasi yang didapatkan dengan nilai percepatan
gravitasi g = 9,8 m/s^2
BAB II

HASIL & PERHITUNGAN


BAB III

PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan sebanyak 10 kali percobaan, di mana tiap-tiap


percobaan menggunakan panjang tali dengan ukuran yang berbeda. Pada tiap
percobaan dilakukan pengamatan terhadap waktu yang dibutuhkan pada tiap 10
kali ayunan. Dari 10 kali percobaan tersebut dilakukan perhitungan besar gravitasi
yang memengaruhi percobaan tersebut.

Dilakukannya percobaan tersebut sebanyak 10 kali bertujuan untuk menentukan


percepatan gravitasi yang dialami tiap ayunan bandul dengan panjang tali yang
berbeda. Kemudian, dengan dilakukannya percobaan ini maka juga dapat
mengetahui hubungan antara panjang tali dan periode yang diperoleh pada tiap-
tiap percobaan serta hubungan periode tersebut dengan pemerolehan gravitasinya.
Adapun rincian hasil dari 10 percobaan tersebut yaitu sebagai berikut.

III.1 Percobaan 1

Pada percobaan pertama, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 20 cm


atau 0,2 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar 8,9
second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar 0,89 s.
Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 0,7921 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,95 m/s^2.

III.2 Percobaan 2

Pada percobaan kedua, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 30 cm


atau 0,3 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan yaitu
selama 10,8 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu
sebesar 1,08 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 1,1664 s^2.
Dari data tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga
diperoleh gravitasi sebesar 10,14 m/s^2.

III.3 Percobaan 3

Pada percobaan ketiga, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 40 cm


atau 0,4 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan yaitu
selama12,4 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu
sebesar 1,24 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 1,5376 s^2.
Dari data tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga
diperoleh gravitasi sebesar 10,25 m/s^2.

III.4 Percobaan 4

Pada percobaan keempat, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 50 cm


atau 0,5 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar
14,2 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar
1,42 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 2,0164 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,77 m/s^2.

III.5 Percobaan 5

Pada percobaan kelima, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 60 cm


atau 0,6 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar
15,5 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar
1,55 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 2,4025 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,84 m/s^2.

III.6 Percobaan 6

Pada percobaan keenam, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 70 cm


atau 0,7 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar
16,7 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar
1,67 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 2,7889 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,89 m/s^2.

III.7 Percobaan 7

Pada percobaan ketujuh, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 80 cm


atau 0,8 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar 18
second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar 1,8s.
Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 3,24 s^2. Dari data tersebut
dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh gravitasi
sebesar 9,73 m/s^2.

III.8 Percobaan 8

Pada percobaan kedelapan, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 90 cm


atau 0,9 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar
18,9 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar
1,89s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 3,5721 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,93 m/s^2.

III.9 Percobaan 9

Pada percobaan kesembilan, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 100


cm atau 1 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali dan
digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam keadaan
seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’ sebanyak 10 kali
ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang diperlukan sebesar
19,9 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T) ayunan yaitu sebesar
1,99 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar 3,9601 s^2. Dari data
tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2 sehingga diperoleh
gravitasi sebesar 9,95 m/s^2.

III.10 Percobaan 10

Pada percobaan kesembilan, dilakukan percobaan dengan tali sepanjang 110


cm atau 1,1 m. Tali tersebut digantungkan pada ujung statif pada bagian atas tali
dan digantungkan beban sebesar m pada bagian bawah tali. Setelah tali dalam
keadaan seimbang tali tersebut diayunkan dengan simpangan sebesar 10’
sebanyak 10 kali ayunan. Dari 10 kali ayunan tersebut diketahui waktu yang
diperlukan sebesar 20,9 second. Dari data tersebut dapat diketahui periode (T)
ayunan yaitu sebesar 2,09 s. Maka didapatkan pula periode kuadrat (T^2) sebesar
4,3681 s^2. Dari data tersebut dioperasikan ke dalam rumus g = 4phi ^2 x l/T^2
sehingga diperoleh gravitasi sebesar 9,93 m/s^2.

Dari 10 percobaan tersebut didapatkan besar gravitasi yang berbeda-beda. Dari


data gravitasi tersebut dicari rata-rata gravitasi dengan menjumlahkan kesepuluh
data gravitasi tersebut dan membaginya dengan banyak percobaan yang dilakukan
sehingga mendapatkan rata-rata gravitasi sebesar 9,93 m/s^2.

Dari hasil percobaan tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata gravitasi
hasil eksperimen yang sebesar 9,93 m/s^2 berbeda dengan nilai ketetapan
gravitasi yang seharusnya yaitu sebesar 9,8 m/s^2. Adanya selisih 0,13 m/s^2
tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor sebagai berikut :

1. kesalahan dalam pengambilan data (Human Error) yang dikarenakan


kurangnya konsentrasi ataupun kesalahan posisi dalam mengamati objek.
2. Kesalahan dalam pengukuran ataupun perhitungan.
3. Adanya faktor alam yaitu adanya gaya luar yang bekerja sehingga
mempengaruhi terhadap hasil pengukuran, seperti adanya perbedaan suhu.

Ataupun beberapa faktor lainnya seperti yang telah dijelaskan pada Bab I
mengenai percepatan gravitasi bumi.

Pada praktikum data yang diperoleh digambarkan ke dalam 2 grafik yaitu, grafik
panjang tali (L) terhadap periode ayunan (T) serta grafik panjang tali (L) terhadap
periode kuadrat (T^2). Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin
panjang tali yang digunakan maka akan semakin besar pula periode (T) ataupun
periode kuadrat (T) yang dihasilkan dari ayunan tersebut. Maka dapat kita ketahui
bahwa panjang tali mempengaruhi periode dikarenakan semakin panjang tali
maka periode bandul akan semakin besar, dan semakin pendek tali yang
digunakan maka nilai periode akan semakil kecil. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa hubungan panjang tali dengan periode bandul
adalah berbanding lurus.
BAB IV

PENUTUP

IV. 1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan


sebagai berikut:
1. Percepatan gravitasi bumi dapat ditentukan dengan dilakukannya
percobaan ayunan matematis.
2. Besar kecilnya nilai percepatan gravitasi tergantung pada panjang tali dan
periode ayunan.
3. Periode pada suatu ayunan dapat diketahui apabila banyaknya ayunan serta
waktu yang diperlukan pada tiap ayunan diketahui.
4. Besar sudut simpangan mempengaruhi ayunan dikarenakan adanya gaya
yang besarnya sebanding dengan jarak dari suatu titik, sehingga gerak
ayunan akan selalu menuju titik keseimbangan.

IV. 2 Saran
Sebelum melakukan eksperimen sebaiknya memahami terlebih dahulu
materi yang akan dibahas dan dikaji pada praktikum yang akan dilakukan.
Kemudian sebaiknya lebih teliti dalam melakukan pengamatan serta perhitungan
yang akan dilakukan, serta mematuhi semua tata tertib yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Artawan, Putu. (2013). Analisi Variatif Gravitasi Bumi di Berbagai Koordinat


dengan Ayunan Sederhana. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III

Daryono. (2013). Gravitasi dan Faktor Penyebabnya. Jakarta

Elot, Yolanita Murniaty, dkk. (2022). Analisi Percepatan Gravitasi Berbasis Video
Tracking pada Ayunan Bandul. Vol.5 No.2 71

Giancoli, D.C. (1998). Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Hermawati, Novi. (2010). Gerak harmonik sederhana. http://noviihermawati.


blogspot.com/, diakses pada Jumat, 20 Oktober 2023

Panduan Praktikum Fisika Dasar Semester Gazal Tahun Akademik 2023/2024,


Prodi Teknik Industri, Lab. Fisika Fakultas Teknik, Universitas
Tanjungpura Pontianak.

Paul A, Tipler. (1998). Physics for Scientist and Engineers, Third Edition. Jakarta:
Erlangga.

Sumarjono dkk. (2004). Fisika Dasar 1. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai