PENDAHULUAN
I.1 Tujuan
Warna yang berbeda-beda yang berasal dari cahaya serta dapat dilihat oleh
manusia tersebut dinamakan cahaya tampak. Cahaya tampak yaitu cahaya yang
sensitif terhadap mata manusia dan memiliki panjang gelombang kisaran 400 nm -
750 nm. Kisaran ini dikenal sebagai spektrum tampak, dan didalamnya terdapat
warna ungu sampai merah (Hasanah et al., 2018).
Spektrum tampak biasanya terlihat sebagai warna pelangi. Setiap warna
memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang cahaya
dapat ditentukan dengan bantuan difraksi (pembelokan arah gelombang ketika
melewati celah) melalui kisi.
Kisi sendiri merupakan celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah
lempengan kaca dengan intan. Pada sebuah kisi yang disinari cahaya yang sejajar
dan tegak lurus kisi dan di belakang kisi ditempatkan sebuah layar maka layar
tersebut akan terdapat garis terang dan gelap. Jika cahaya yang digunakan berupa
cahaya polychromatic garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan
lebih jelas dan tajam jika lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya
semakin banyak/besar. Garis gelap dan terang serta spektrum tersebut merupakan
hasil interferensi dari cahaya yang berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar
(Rendy, 2021).
(Lanjut di modul dan laprak any)
BAB II
HASIL & PERHITUNGAN
BAB III
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan dua buah lensa dengan nilai
titik fokus yang berbeda serta sebuah kisi dan sebuah celah yang dapat diatur.
Pada praktikum ini memanfaatkan cahaya yang berasal dari senter handphone
sebagai sumber cahaya yang akan diarahkan ke lensa dan alat lainnya yang telah
dirangkai. Cahaya tersebut akan dibiaskan oleh lensa ke celah hingga melewati
kisi dan menghasilkan warna pada layar dengan bentuk lurus horizontal seperti
bentuk kisi yang digunakan.
Pada praktikum ini dilakukan tujuh kali percobaan dengan ukuran jarak kisi ke
layar (a) yang berbeda-beda sehingga menghasilkan jarak titik terang (e) dan
sudut difraksi (psi) yang berbeda-beda pula. Jarak titik terang (e) tersebut
didapatkan dari pengukuran kertas yang ditandai oleh pensil yang didaptakan dari
pembiasan cahaya atau warna yang muncul pada layar. Pengukuran dilakukan
dari ujung ke ujung atau panjang jarak antara tanda warna pada sebelah kiri ke
sebelah kanan. Sedangkan untuk dusut difraksi dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan rumus yaitu psi = arc tan e/a .
Praktikum ini dilakukan sebanyak tujuh kali bertujuan untuk mengetahui atau
mencari panjang gelombang cahaya polychromatic, yaitu sinar merah, kuning,
hijau dan biru. Adapun rincian hasil percobaan dari tujuh percobaan tersebut pada
tiap-tiap warna yaitu sebegai berikut.
Perbedaan antara hasil nilai e pada percobaan kedua sinar bewarna kuning
dan teori umum tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya kesalahan saat
praktikum. Seperti kesalahan dalam pengambilan data (Human Error) yang
dikarenakan kurangnya konsentrasi ataupun kesalahan posisi dalam mengamati
objek.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Oleh karena itu dapat diketahui bahwa sinar merah merupakan sinar dengan
panjang gelombang tertinggi dan sinar biru merupakan sinar dengan panjang
gelombang terendah.
IV. 2 Saran
Hidayat, Wahyu dkk. (2011). Simulasi Fenomena Difraksi Cahaya pada Celah
Tunggal dan Celah Ganda. Universitas Diponegoro.
Mutiara dkk. (2017). Spektrum Cahaya. Universitas Islam Negeri Sunan Agung
Djati Bandung.
Rendy, Ahmad Danial Surya. (2021). Difraksi, Panjang Gelombang Cahaya dan
Polarisasi. Universitas Pertamina.