Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I

KISI DIFRAKSI

Nama : Martha Theresia Simanjuntak

NIM : 1803110089

PROGRAM STUDI S1 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU
2020
KISI DIFRAKSI

1. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan tersebut adalah:

1.1 Untuk mengamati peristiwa difraksi pada celah tunggal dan kisi difraksi.

1.2 Untuk mengukur panjang gelombang ungu, hijau, dan kuning melalui peristiwa
difraksi.

2. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

2.1 Kisi Difraksi

2.2 Sumber cahaya

2.3 Mistar

2.4 Lensa cembung

2.5 Statif dan penjepit

2.6 Layar

3. Teori Dasar

Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi. Kisi dapat dibuat
dengan mesin presisi berupa garis-garis paralel yang sangat halus dan teliti di atas pelat
kaca. Jarak yanag tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi sebagai celah.kisi
difraksi yang berisi celah-celah disebut kisi transmisi.

Kisi difraksi digunakan untuk menentukan panjang gelombang cahaya. Umumnya kisi
difraksi yang digunakan dalam eksperimen siswa adalah kisi difraksi standar. Penggunaan
kisi difraksi standar dalam eksperimen tersebut, biasanya hanya terbatas dalam
menentukan panjang gelombang cahaya tampak. Fenoma-fenomena fisika banyak terjadi
dari hal-hal sederhana.

Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber cahaya. Kisi
adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan.
Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan
merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan
arena itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.

Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akan
diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut, apabila
kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuah kisi, akan
tampak suatu pola difraksi berupa pita-pita (garis) terang pada layar. Intensitas pita-pita
terang mencapai maksimun pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan
kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh dari
pita pusat.

Seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen digunakan untuk
mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P yang dikehendaki pada layar. Distribusi
intensitas yang diamati pada layar merupakan gabungan dari efek interferensi dan difraksi.
Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dan sinar-
sinar yang terdifraksi sebelumnya tersebut berinterferensi pada layar yang menghasilkan
pola akhir.

Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan bayangan
terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu,
terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di sebelah
menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin merosot. Jadi
seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan atau didifraksikan
kearah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah interferensi sinar-sinar
gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai
sumber gelombang cahaya.

Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat suatu
spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde pertama
(N=1). Garis gelap dan terang atau pembentukan spektrum akan lebih jelas dan tajam jika
lebar celahnya semakin sempit atau konstanta kisinya semakin banyak atau besar. Garis
gelap dan terang dan spektrum tersebut merupakan hasil interferensi dari cahaya yang
berasal dari kisi tersebut yang jatuh pada layar titik atau tempat tertentu.

Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-garis pararel yang sangat halus dan
teliti di atas pelat kaca. Jarak yang tidak tergores di antara garis-garis tersebut berfungsi
sebagai celah. Transparansi fotografis dari kisi yang asli bisa digunakan sebagai kisi yang
murah. Kisi yang berisi 10.000 garis per sentimeter adalah umum saat ini dan sangat
berguna untuk pengukuran panjang gelombang dengan tepat. Kisi difraksi yang berisi
celah-celah disebut kisi transmisi. Berkas cahaya yang melalui setiap celah tanpa
pembelokkan (θ=0 derajat) berinteferensi konstruktif untuk menghasilkan garis terang di
tengah layar. Inteferensi konstruktif juga dapat terjadi pada sudut θ sedemikian rupa
sehingga berkas dari celah yang bersisian menempun jarak ekstra sejauh selisih
l=perkallian orde dengan panjang gelombangnya, di mana m merupakan bilangan bulat.

Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber cahaya. Kisi
adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan.
Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan
merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan
arena itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.

Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan
tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan
menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per
sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N
garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:

Jika d adalah jarak antara celah, maka selisih l adalah perkalian jarak lebar antara celah
dengan sin θ = mD/λ adalah kriteria untuk mendapatkan maksimum terang di mana m = 0,
1, 2, dan seterusnya. Persamaan ini sama dengan situasi persamaan ganda, dan kembali m
disebut orde dari pola tersebut.
4. Gambar Kisi Difraksi

5. Data Percobaan

No Kisi Spektrum M (orde) P (m) ℓ (m) d (m) λ (m)


Warna

1 300 Ungu 1 0,02 0,15 3,33.10-3 4.10-4

2 Hijau 1 0,022 0,15 3,33.10-3 44.10-5

3 Kuning 1 0,024 0,15 3,33.10-3 48.10-5

6. Pengolahan Data

Dik:

Spektum warna orde 1 = ungu, hijau, kuning


Kisi = 300= 3 cm

M=1

P = Ungu = 2 cm = 0,02 m

Hijau = 2,2 cm = 0,022 m

Kuning = 2,4 cm = 0,024 m

N: 1000

ℓ: 15 cm = 0,15 m

Dit: d dan λ?

Jawab: d= 0,003 m

λ “Ungu” = = = 0,0004 = 4 . 10-4 m

λ “Hijau” = = = 0,00044 = 44 . 10-5 m

λ “Kuning” = = = 0,00048 = 48 . 10-5 m

7. Pembahasan

Difraksi merupakan penyebaran suatu gelombang, misalnya cahaya, karena adanya


penghalang. Semakin kecil penghalang, maka penyebaran gelombang semakin besar.
Penghalang tersebut berupa celah yang disebut difraksi. Dalam praktikum kisi difraksi kali ini
yaitu untuk menentukan panjang gelombang cahaya yang tampak setelah melewati kisi
tersebut. Adapun pada percobaan ini menggunakan beberapa kisi yang berbeda ukurannya,
yaitu kisi 300.

Panjang gelombang yang dihasilkan setiap spectrum berbeda, pada kisi 300, panjang
gelombang di orde ke-1, pada spectrum warna ungu sebesar 4 . 10-4 m, spectrum warna hijau
sebesar 44 . 10-5 m, dan spectrum kuning 48 . 10-5 m.
8. Kesimpulan

Adapun kesimpulan untuk percobaan ini, yaitu:

1. Kisi difraksi merupakan penyebaran gelombang suatu piranti untuk mengnalisis dari
sumber cahaya.

2. Semakin banyak celah atau kisi maka semakin kecil panjang gelombangnya. Hal
tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus: λ = untuk menentukan
jarak antara dua baris (d) menggunakan rumus d = 1/N.

Anda mungkin juga menyukai