Anda di halaman 1dari 11

KISI DIFRAKSI

A. 1. 2. 3. B. 1. 2. C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM Tujuan : Mempelajari peristiwa oleh kisi difraksi. Mempelajari panjang gelombang sumber sinar laser. Menentukan jarak antara celah dari kisi difraksi yang belum diketahui besarnya. Waktu : Kamis, 26 Mei 2011. Tempat : Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas MIPA, Universitas Mataram. ALAT DAN BAHAN Alat : Statif Roll meter Bahan : Sumber sinar laser Kisi difraksi LANDASAN TEORI Peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya, sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak memungkinkan terjadinya difraksi ( Suparmono, 2005 : 27 ). Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan, walaupun prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan difraksi harus dilakukan berkali-kali untuk semua titik pada layar yang ingin diketahui intensitasnya (Sutrisno, 1983: 43). Dalam difraksi terdapat dua teori difraksi yang terkenal , yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhofer. Difraksii Fraunhofer merupakan penyederhanaan dari difraksi Fresnel (Zaelani,2006: 253).

D. PROSEDUR PERCOBAAN Percobaan Menentukan Panjang Gelombang Sinar Laser 1. Diletakkan sumber laser pada meja, tepat mendatar, dan tegak lurus pada layar atau tembok. 2. Di letakkan kisi difraksi (dengan jarak antara celah yang telah diketahui) di depan lubang tempat sinar laser keluar, sehingga pola difraksi terletak tepat horizontal pada layar. 3. Di ukur jarak antara kisi difraksi dengan layar. 4. Di ukur jarak tiap pola difraksi yang terjadi (terang ke-n) ke pola difraksi pusat. 5. E. HASIL PENGAMATAN G. PEMBAHASAN Dalam praktikum kali ini kita mencoba menentukan panjang gelombang dari sumber sinar laser dan mempelajari peristiwa kisi difraksi. Dalam menentukan panjang gelombang di gunakan tiga macam kisi difraksi, yaitu 100,300 dan 600cm. Setiap kisi difraksi mempunyai kostanata kisi (d) yang berbeda-beda. Untuk kisi difraksi bernilai 100cm, di dapatkan lima nilai panjang gelombang ( ) yaitu 7,9 x 10-4cm, 7,9 x 10-4cm, 7,9 x 10-4cm, 8,05 x 10-4cm, 8,05x 10-4cm. kisi difraksi 100cm

mempunyai 5 panjang gelombang karena terdapat lima titik terang yang berbeda disamping terang pusat. Untuk kisi difraksi 300cm, terdapat dua titik terang disamping terang pusat sehingga diperoleh dua nilai panjang gelombang, yaitu 7,26 x 10-4cm dan 7,54 x 10-4cm. sedangkan untuk yang terakhir , kisi difraksi bernlai 600cm, hanya terdapat satu titik terang di samping terang pusat yang panjang gelombangnya sebesar 8,38x 10-4cm. H. 1. PENUTUP Kesimpulan Panjang gelombang sinar dengan kisi difraksi 600cm sebesar 8,38x 10-4cm Panjang gelombang sinar dengan kisi difraksi 600cm sebesar 7,26x 10-4cm dan 7,54x 104 cm. - Untuk kisi difraksi bernilai 100cm, terdapat lima titik terang disamping terang pusat. - Nilai konstanata kisi (d) yang berbeda, memberikan sudut dan jumlah titik terang yang berbeda. 2. Saran Make your smile perfect.

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. 2. Memahami asas kerja kisi. Menentukan panjang gelombang garis spektrum yang dihasilkan difraksi kisi.

B. DASAR TEORI
Seberkas cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan layar, maka pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama dengan luas celahnya, melainkan terdapat terang utama yang kiri kanannya dikelilingi garis/pita gelap dan terang secara berselang-seling. Peristiwa ini disebut difraksi. Suatu alat optik yang terdiri dari banyak sekali celah sempit pada jarak yang sama disebut kisi. Apabila sebuah sinar tegak lurus mengenai sebuah kisi maka akan timbul difraksi. Difraksi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhoffer. Disebut difraksi Fresnel jika jarak layar kisi relatif dekat dan disebut difraksi Fraunhoffer jika jarak layar kisi relatif jauh. Difraksi Fraunhoffer dapat juga terjadi walaupun layar tidak jauh letaknya, dengan cara meletakkan sebuah lensa positif dibelakang kisi dan layar diletakkan pada titik api lensa tersebut. Jika jarak antara dua celah yang beraturan (konstanta kisi) d dan sinar yang digunakan adalah monokromatis dengan panjang gelombang maka disuatu tempay pada layar akan terang apabila dipenuhi persamaan :

Dengan m = 1,2,3, adalah tingkat atau orde difraksi dan adalah sudut deviasi sinar yang dialami setelah melewati kisi. Ruas kiri persamaan (8.1) tidak lain adalah selisih panjang jalan yang dilalui oleh sinar dari celah berurutan. Persamaan di atas dapat ditulis

Apabila sinar yang digunakan polikromatis maka terjadilah garis spektrum yang letaknya satu sama lain berdampingandengan warna yang bermacam-macam tergantung pada panjang gelombangnya.

Dengan menggunakan metode triangulasi maka besarnya dapat diperoleh dengan mengukur jarak kisi ke layar dan jarak antara garis spektrum dan terang utama. Apabila jarak antara kisi telah diketahui maka dapat ditentukan pula,

C. DATA PERCOBAAN
Jarak kisi ke layar a = 31 cm Lebar celah kisi 1 d1 = 1/1000 cm Lebar celah kisi 2 d2 = 1/3000 cm Lebar celah kisi 3 d3 = 1/6000 cm Panjang gelombang warna merah dari tabel m = (7,01 0,11) x 10-5 cm Panjang gelombang warna hijau dari table h = (5,34 0,08) x 10-5 cm Posisi warna (x) merah dan hijau bagian kiri dan kanan terhadap terang utama pada orde ke-

m disajikan dalam table berikut dengan x dalam satuan cm.


Warna Orde ke-m 1 Merah 2 3 1 Hijau 2 3 Kisi 1 2 4 6.1 1.6 3.4 5.7 2 3.9 6 1.6 3.2 5.6 Kisi 2 6.1 13.6 19.6 5.5 10.5 16 6 13.4 19.6 5.4 10.4 15.9 Kisi 3 13.4 24.2 * 10.9 21.5 * 13.1 24 * 10.6 21.2 *

x kiri x kanan x kiri x kanan x kiri x kanan

D. ANALISIS DATA
Menentukan Panjang Gelombang Spektrum Warna Merah dan Hijau Secara teoritis nilai warna tertentu akan sama untuk setiap kisi dan setiap orde baik untuk spektrum sebelah kiri dan setiap orde baik untuk spektrum sebelah kiri atau kanan. Dengan menggunkan pers. (8-4) , maka nilai dapat dihitung untuk masing-masing data pada tiap sel tabel di atas dan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut :

Ori kisi entasi ke

Merah

Hijau

(cm) kiri

=
(cm)

()2
(cm2)

(cm)

= (cm)

()2
(cm2)

1 0.06213 -0.00791 6.3E-05 0.04967 -0.014 0.0002 2 0.06251 -0.00752 5.7E-05 0.05302 -0.010 0.00011 3 0.06424 -0.00579 3.4E-05 0.05989 -0.003 1.4E-05 1 1 0.06213 -0.00791 6.3E-05 0.04967 -0.014 0.0002 kann 2 0.06093 -0.00911 8.3E-05 0.0166 -0.047 0.00221 3 0.06315 -0.00688 4.7E-05 0.0588 -0.004 2.4E-05 1 0.06418 -0.00586 3.4E-05 0.05766 -0.006 3.6E-05 kiri 2 2 0.07665 0.006619 4.4E-05 0.05722 -0.006 4.2E-05 3 0.07979 0.009758 9.5E-05 0.06196 -0.001 2.9E-06 1 0.06309 -0.00695 4.8E-05 0.05658 -0.007 5E-05 kann 2 0.07535 0.005314 2.8E-05 0.05722 -0.006 4.2E-05 3 0.07979 0.009758 9.5E-05 0.06149 -0.002 4.7E-06 1 0.07542 0.005389 2.9E-05 0.0597 -0.003 1.6E-05 kiri 3 2 0.07931 0.009275 8.6E-05 0.06759 0.003 3 0 0 0 0 0 1.5E-05 0 7.2E-06 0

1 0.07348 0.003443 1.2E-05 0.05788 -0.005 3.3E-05 kann 2 0.07841 0.008374 7E-05 3 0 0 0 0.06635 0.002 0 0.06366 0.01521 0

1.12057 -1.4E-17 0.00089 0.89129 -0.127 0.00301 0.07004 0.00221

Jadi panjang gelombang spektrum warna merah adalah m = (0,07004 0,00221) cm. Sedangkan Jika panjang gelombang dengan spectrum warna hijau h = (0,06366 0,01521) maka cm.

dibandingkan

panjang

gelombang

berdasarkan

tabel

(teoritis)

besarnya

penyimpangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus %

E. PEMBAHASAN HASIL PERCOBAAN


Dari data yang diperoleh pada saat percobaan dilakukan adalah: 1. Panjang gelombang warna merah sebesar m = (0,07004 0,00221) cm dengan persentase ralat sebesar 9,981 x 10-6 %. 2. Panjang gelombang warna hijau sebesar h = (0,06366 0,01521) cm dengan persentase ralat sebesar 1,191 x 10-5 %.

F. KESIMPULAN
1. 2. Panjang gelombang spektrum warna merah lebih besar dari pada spektrum warna hijau. Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde berbanding terbalik dengan panjang gelombang sesuai dengan persamaan

G. JAWABAN PERTANYAAN

1.

Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada kisi, jika cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi yang menghasilkan bagian gelap dan terang tapi jika cahaya polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan timbul spectrum warna.

2.

Apabila menggunakan cahaya monokromatis akan terjadi tempat terang pada layar yang dipengaruhi oleh persamaan sin = m /d. pada percobaan kali ini tidak menggunakan monokromatis karena cahaya monokromatis ahnya mempunyai satu spektrum sehingga cahaya dapat terurai.

3.

Pada prisma cahaya monokromatis yang uraikan terdiri dari kumpulan spektrum cahaya monokromatis (1 kesatuan), sedangkan pada kisi cahaya polikromatis diuaraikan oleh celah-celah kecil yang terdiri dari beberapa spektrum.

4.

Warna merah pada spektrum difraksi kisi terletak pada posisi terjauh karena panjang gelombangnya paling besar.

5.

Manfaat spektrum warna bagi ilmu pengetahuan dan industri adalah terapi (radiasi), diafragma pada kamera, dan fotolistrik.

LAPORAN PRAKTIKUM KISI DIFRAKSI


A. TUJUAN 1. 2. 3. B. Untuk mengamati peristiwa difraksi pada celah tunggal dan kisi difraksi. Untuk mengukur panjang gelombang melalui peristiwa difraksi Untuk mengukur lebar celah pada percobaan kisi difraksi dan pada

LANDASAN TEORI Suatu sifat gelombang yang menarik adalah bahwa gelombang dapat dibelokkan oleh rintangan. Secara makroskopis, difraksi dikenal sebagai gejala penyebaran arah yang dialami seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempit atau tepi tajam sebuah benda. Gejala ini juga dianggap sebagai salah satu ciri khas gelombang yang tidak memiliki partikel, karena sebuah partikel yang bergerak bebas melalui suatu celah tidak akan mengalami perubahan arah. Ditinjau secara makroskopis, gelombang elektromagnet yang tiba pada permukaan sebuah layar (screen) akan menggetarkan elektron bagian luar dari atom-atom layar itu. Diumpamakan cahaya yang ditinjau bersifat monokromatis yang berarti bahwa medan listriknya berosilasi dengan frekuensi tertentu. Maka setelah tercapai keadaan stasioner dalam waktu singkat, elektron-elektron tersebut akan berosilasi dengan frekuensi tertentu dan dengan frekuensi yang sama. Antara gelombang datang dan semua gelombang radiasi elektron akan terjadi proses interferensi yang mantap. Kisi difraksi merupakan suatu piranti untuk menganalisis sumber cahaya. Alat ini terdiri dari sejumlah besar slit-slit paralel yang berjarak sama. Suatu kisi dapat dibuat dengan cara memotong garis-garis paralel di atas permukaan plat gelas dengan mesin terukur berpresisi tinggi. celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah celah yang terpisah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Dari data banyaknya garis per sentimeter kita dapat menentukan jarak antar celah atau yang disebut dengan tetapan kisi (d) , jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N , yaitu: d =1/N Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian , cahaya dari satu

bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian yang lain dan intensitas resultannya pada layar bergantung pada arah yang dirumuskan sebagai berikut: I = Io sin [/ ]2 dengan Io adalah intensitas cahaya awal dan beda fase yang besarnya adalah = (d/) sin . Agar mendapatkan pola interferensi cahaya pada layar maka harus digunakan dua sumber cahaya yang koheren (cahaya dengan beda fase tetap). Percobaan Young menggunakan satu sumber cahaya tetapi dipisahkan menjadi dua bagian yang koheren, sedangkan percobaan Fresnel menggunakan dua sumber koheren, sehingga pada layar terjadi pola-pola terang (interferensi konstruktif = maksimum) dan gelap (interferensi destruktif = minimum). Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah disebut difraksi gelombang. Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami lenturan. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama. Celah sempit yang demikian disebut kisi difraksi. Semakin banyak celah pada sebuah kisi, semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada layar. (Widiatmoko, 2008) Jika berkas cahaya monokhromatis dijatuhkan pada sebuah kisi, sebagian akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokkan. Akibat pelenturan tersebut, apabila kita melihat suatu sumber cahaya monokhromatis dengan perantaraan sebuah kisi, akan tampak suatu pola difraksi berupa pitapita terang. Intensitas pita-pita terang mencapai maksimun pada pita pusat dan pita-pita lainnya yang terletak dikiri dan kanan pita pusat. Intensitas pita berkurang untuk warna yang sama bila pitanya jauh dari pita pusat. Pita-pita terang terjadi bila selisih lintasan dari cahaya yang keluar dari dua celah kisi yang berurutan memenuhi persamaan : m = d sin atau d.Y/L = m dimana : m = orde pola difraksi (0,1,2,.........) d = jarak antara dua garis kisi ( konstanta kisi) = panjang gelombang cahaya yang digunakan = sudut lenturan (difraksi) Y= jarak terang pusat dengan orde ke-n L= jaral layar ke kisi difraksi Jika cahaya yang digunakan berupa cahaya polikhromatis, kita akan melihat suatu spectrum warna. Spektrum yan paling jelas terlihat adalah spektrum dari orde pertama (m=1).

Laporan Praktikum Optik (Difraksi)


Posted by blogfisikaku pada Agustus 9, 2011 Tujuan : Memahami proses pengukuran panjang gelombang cahaya Alat & bahan : 1. Kotak cahaya 1 buah 2. Pemegang kotak cahaya 1 buah 3. Rel presisi 2 buah 4. Kaki rel 2 buah 5. Penyambung rel 1 buah 6. Kisi difraksi 1 buah 7. Diafragma celah tunggal 1 buah 8. Filter warna 3 buah 9. Layar putih 1 buah 10. Tumpakan berjepit 6 buah 11. Lensa f = +100 mm, bertangkai 1 buah 12. Lensa f = +50 mm, bertangkai 1 buah 13. Pemegang slaid diafragma 2 buah 14. Kabel penghubung 2 buah 15. Catu daya Prosedur Percobaan : 1. Siapkan peralatan seperti terlihat pada gambar rangkaian percobaan

2. Nyalakan catu daya 3. Atur jarak anatara kotak cahaya dengan lensa f=+50 mm sebesar 5 cm. Lensa ini digunkakan untuk mensejajarkan sinar yang datang dari kotak cahaya. 4. Atur letak lensa f = +100 mm sehingga terbentuk bayangan cahaya tunggal yang tajam pada layar. 5. Letakkan pemegang slaid diafragma di belakang lensa (f=+100 mm), masukkan kisi difraksi ke dalam

pemegang celah diafragma. 6. Geserlah kisi mendekati atau menjahui layar. Amati perubahan yang terjadi. Catat pada tabel pengamatan. 7. Masukkan filter warna merah pada celah pemegang diafragma belakang kotak cahaya, kemudian ukurlah besaran-besaran berikut : L = jarak kisi ke layar, y = jarak anatara dua garis yang berada di kiri dan kanan garis utama. Catat hasilnya pada data pengamatan. 8. Ulangi langkah di atas berturut-turut untuk filter hijau dan biru 9. Jika telah selesai, matikan catu daya

Anda mungkin juga menyukai