Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MATERIAL

MIKROSKOP OPTIK

Disusun Oleh :

Nama : Riska Dila Cahyawati

NIM : 175090307111009

Kelompok :8

Asisten Praktikum : Rahmad Oktafiansyah

Hari / tanggal praktikum : Jumat, 8 November 2019

LABORATORIUM FISIKA MATERIAL

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam mengamati benda
atau objek berukuran mikro. Oleh karena itu kita membutuhkan alat bantu untuk membantu kita
mengamatinya salah satunya Mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani: micros = kecil dan
scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar agar terlihat dengan jelas struktur penyusun objek tersebut.

Orang yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van Luenhouk dalam
bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hanz dan Z Jensen telah
menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Kita sekarang tidak lagi
harus menemukan mikroskop , tetapi kita hanya perlu mengetahui bagaimana untuk menggunakannya
dan merawatnya.

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop. Bagian optik, yang terdiri dari
kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler, Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya.Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Memahami struktur mikro suatu bahan.


2. Mempelajari pengaruh proses pelapisan bahan terhadap struktur mikro.
3. Melihat fenomena-fenomena khas pada berbagai material secara mikroskopi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat utama yang penting dalam melakukan pengamatan dan penelitian
yang bersifat mikroskop, karena tanpa mikroskop manusia tidak dapat melihat benda yang sangat
halus dan kecil dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Van Leuwenhoek
(1682-1723) yang berkebangsaan belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri dari ata
lensa tunggal yang digosokkan rumah yang dirangkai didalam kerangka kuningan dan perak
(Pramesti, 2000).

Pada tahun 1689 mikroskop berhasil ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan belanda
bernama antoni van. Pemeliharaan mikroskop sangat penting, karena mikroskop sangat berguna
untuk pengamatan dan penelitian dalam kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya,
mikroskop dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop optik dan electron.

Struktur mikro adalah gambaran dari kumpulan fasa-fasa yang dapat diamati melalui
teknik metalografi. Struktur mikro suatu bahan dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop yang dapat digunakan yaitu mikoroskop optik dan mikroskop elektron. Sebelum dilihat
dengan mikroskop, permukaan bahan harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian reaksikan dengan
reagen kimia untuk mempermudah pengamatan. Proses ini dinamakan proses etching.

Untuk mengetahui sifat dari suatu bahan, kita dapat melihat struktur mikronya. Setiap
bahan dengan jenis berbeda memiliki struktur mikro yang berbeda. Dengan melalui diagram fasa, kita
dapat meramalkan struktur mikronya dan dapat mengetahui fasa yang akan diperoleh pada komposisi
dan temperatur tertentu. Dari struktur mikro kita dapat melihat :
a. Ukuran dan bentuk butir
b. Distribusi fasa yang terdapat dalam material khususnya logam
c. Pengotor yang terdapat dalam material
Dari struktur mikro kita juga dapat memprediksi sifat mekanik dari suatu material sesuai dengan yang
kita inginkan (Callister,2003).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini berupa satu buah mikroskop optik,
satu perangkat komputer, QCM (Quartz Crystal Microbalance) yang sudah dilapisi
polysterene, CuPc, dan substrat transparan.

3.2 Tata Laksana Percobaan

Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan yaitu disiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan. Kemudian, dinyalakan mikroskop optik dan juga komputer yang sudah dihubungkan
sebelumnya. Diletakkan bahan yang akan diamati pada meja objek mikroskop. Diatur perbesaran
yang diinginkan dengan cara mengganti lensa objektifnya. Diatur cahaya yang masuk dan fokus
lensanya. Kemudian, struktur dari bahan akan dapat diamati melalui gambar yang terdapat pada
komputer. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada QCM (Quartz Crystal
Microbalance) yang dilapisi polytirene, CuPc, dan substrat transparan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, didapat 2 variable pelapisan CuPc dengan waktu


deposisi 5 menit dan 7 menit dengan metode evaporasi.

Gambar 1. Deposisi 5 menit perbesaran 500x Gambar 2. Deposisi 5 menit perbesaran 100x

Gambar 3. Deposisi 7 menit perbesaran 200x Gambar 4. Deposisi 7 menit perbesaran 500x

Berdasarkan perbedaan waktu deposisi yang dilakukan, akan mempengaruhi ketebalan dari
lapisan CuPc yang terbentuk. Dapat terlihat konsentrasi warna secara kasat mata dan melalui
mikroskop optik yang digunakan. Waktu deposisi selama 5 menit terlihat banyak gumpalan-
gumpalan CuPc dan masih terlihat jarak antar kristal yang terbentuk, sehingga dapat dikatakan
tidak terlapis secara merata sempurna. Untuk waktu 7 menit, lapisan yang terbentuk pada
permukaan terlihat lebih merata hingga bagian tepian dan banyak terlihat island. Dari gambar
yang dihasilkan oleh mikroskop optic, dapat diketahui permukaan lapisan pada waktu 5 menit
kurang merata dibanding dengan deposisi pada waktu 7 menit dan lapisan yang terbentuk
homogen. Selain itu, variasi waktu deposisi juga berpengaruh pada kepekatan warna. Variasi
waktu yang dilakukan sangat mempengaruhi ketebalan lapisan yang terbentuk secara signifikan.
Selain variasi waktu pada saat dilakukan deposisi, perbesaran yang dilakukan pada saat
mengamati bahan pada mikroskop juga memengaruhi tampilan yang dihasilkan. Perbesaran yang
dilakukan berpengaruh pada porositas atau rapatan regangan pada bahan tersebut.

G
a
m
Gambar 5. Bagian batas perbesaran 100x Gambar 6. Bagiasn batas perbesaran 500x

Berdasarkan gambar yang diproleh diatas, bagian batas yang dihasilkan antara perbesaran 100x
dan 500x berbeda.

Gambar 7. Substrat transparan cahaya atas Gambar 8. Substrat transparan cahaya bawah
Gambar 9. Substrat transparan cahaya atas

Gambar diatas merupakan hasil pengamatan yang dilakukan pada substrat transparan dengan
menggunakan 2 metode cahaya yaitu cahaya dari atas dan cahaya dari bawah. Dari gambar
diatas, terlihat jelas bahwa dengan dilakukannya pencahayaan dari bawah gambar dari substrat
transparan yang dihasilakan lebih terlihat jelas dibandingkan pencahayaan dari atas.

Sumber cahaya dari sebuah mikroskop optic berasal dari spectrum kasat mata atau cahaya
tampak (visible light). Digunakan cahaya tampak (visible light) sebagai sumber cahaya pada
mikroskop optic karena cahaya tampak dapat diterima oleh mata normal manusia yaitu dengan
panjang gelombang sebesar 400 – 700 nm.

Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop berbeda – beda tergantung pada jenis
mikroskopnya. Sumber cahaya itu berupa cahaya tampak, ultraviolet (uv), dan inframerah.
Cahaya yang digunakan berbeda – beda karena objek yang diamati juga berbeda – beda. Sumber
cahaya pada mikroskop yang digunakan harus disesuaikan dengan objek yang ingin diamati.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari foto mikroskop optic terlihat lapisan CuPc pada permukaan QCM dengan waktu
deposisi 7 menit lebih tebal dan merata dibandingkan dengan waktu deposisi 5 menit. Perbesaran
yang dilakukan juga mempengaruhi porositas dari bahan tersebut.

5.2 Saran

Setelah dilakukan percobaan, disarankan untuk lebih diperhatikan dalam melakukan


pengaturan perbesarannya dan juga lebih teliti dalam pengamatan gambar yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Callister, W.D., Material Science and Engineering An Introduction, 6thEdition,

John Wiley & Sons, New York, 2003

Pramesti, T. 2000. Mikroskop dan Sel . Banjarbaru : Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai