Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Kalor Jenis)

(PERCOBAAN-FP3)

Nama : Meisya Putri Maulida Rohmah

NIM : 215090101111033

Fak/Jurusan : Fakultas MIPA/Biologi

Kelompok :4

Tgl.Praktikum : 01 November 2021

Nama Asisten : Yohana Gloria Lumban Gaol

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Kalor Jenis)

Nama : Meisya Putri Maulida Rohmah

NIM : 215090101111033

Fak/Jurusan : Fakultas MIPA/Biologi

Kelompok :4

Tgl. Praktikum : 01 November 2021

Nama Asisten : Yohana Gloria Lumban Gaol

Catatan :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Praktikum “Kalor Jenis” ini bertujuan agar dapat dijelaskannya konsep kalor jenis zat
padat dan juga asas black, serta dapat ditentukannya kalor jenis suatu bahan dengan
digunakannya kalorimeter.

1.2 Dasar Teori

Kalor adalah suatu energi panas yang dapat didefinisikan sebagai suatu energi yang
ditimbulakan oleh suatu perbedaan suhu antara sistem yang berada didalam dengan suhu yang
berada disuatu lingkungan, contohnya adalah pada air dingin yang diletakkan pada suatu panci
yang telah dipanaskan dengan temperatur tinggi, air yang diletakkan didalam panci tersebut
akan mengalami kenaikan titik didih (Walker et al, 2014).

Kalor jenis suatu benda dianggap konstan pada suhu tertentu. Kapasitas kalor dengan
suatu zat yang sama apabila dibagi dengan massa nilai dan hasilnya akan selalu sama. Dapat
disimpulkan bahwa perbandingan massa dan kapasitas kalor adalah sifat suatu zat yang dapat
disebut sebagai kalor jenis. Untuk menghitung kalor jenis dapat digunakan persamaan sebagai
berikut

𝐶
𝑐=
𝑚

(1)

Berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui bahwa c adalah kalor jenis, satuan untuk
kalor jenis adalah kal/kg OC atau J/kg OC atau kal/kg K, atau J/kg K. Kalor yang dibutuhkan
oleh suatu zat untuk menaikkan suhu adalah sebesar 1 OC (Abdullah, 2016).

Didalam suatu sistem zat yang tertutup, perubahan suatu energi panas sama dengan
panas harus dipindahkan, terdapat pula zat yang dengan mudah naik suhunya dan ada juga yang
tidak dengan mudah naik suhunya, oleh karena itu perubahan energi atau suhu dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut (Pramudito, 2019).

𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇
(2)

Apabila dua zat yang suhunya berbeda dicampurkan maka akan terjadi perpindahan
kalor dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah hingga didapatkan suhu akhir yang konstan,
hal itu disebabkan karena kalor akan dilepasakan oleh zat dengan suhu yang tinggi, kalor yang
dilepaskan akan diserap oleh zat dengan suhu yang lebih rendah. Apabila jumlah kalor yang
dilepaskan oleh suatu benda dengan suhu yang tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh
benda dengan suhu yang lebih rendah dapat disebut sebagai Asas Black dan dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut

𝑄𝐿𝑒𝑝𝑎𝑠 − 𝑄𝑆𝑒𝑟𝑎𝑝

Yang artinya kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima, 𝑄𝐿𝑒𝑝𝑎𝑠 dan 𝑄𝑆𝑒𝑟𝑎𝑝
harus sama-sama bernilai positif (Pramudito, 2019).
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya adalah bahan
uji, air, termometer, stopwatch, neraca o’hauss, gelas ukur, generator uap, serta kalorimeter.

2.2 Tata Laksana Percobaan

Bahan yang akan diuji kalor jenisnya ditimbang

Selanjutnya, Kalorimeter serta pegaduknya


ditimbang dengan teliti

Air ditimbang kemudian dimasukkan kedalam


generator uap hingga ¾ dan ditutup

Bahan dimasukkan kedalam generator uap dan


dipanaskan hingga suhu mencapai 80 OC

Katub wadah bahan dibuka, sehingga bahan


dapat masuk kedalam kalorimeter
Selanjutnya kalorimeter ditutup dan setiap 30
detik keadaan suhu dicek dengan termometer

Percobaan dilakukan hingga perubahan nilai suhu


konstan

2.3 Gambar Percobaan

Gambar 2.3.1 Bahan uji, air, dan kalorimeter ditimbang

Gambar 2.3.2 Air dimasukkan pada generator uap


Gambar 2.3.3 Generator uap ditutup

Gambar 2.3.4 Bahan dimasukkan pada generator uap

Gambar 2.3.5 Bahan masuk ke dalam kalorimeter


Gambar 2.3.6 pengecekan suhu setiap 30 detik

Gambar 2.3.7 Dilakukan pengamatan


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Pramudito, Sidikrubadi. 2019. Diktat Fisika PPKU. Bogor : IPB Press.

Walker, J., Halliday, D., & Resnick, R. 2014. Fundamentals Of Physics. Tenth Edition. United
States : Wiley.
LAMPIRAN

(Walker et al, 2014).

(Abdullah, 2016).
(Pramudito, 2019).

(Pramudito, 2019).
Tugas Pendahuluan

1. Turunkan persamaan 5 dengan mengguankan asas black!


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor yang diserap dan kalor yang dilepaskan oleh
suatu bahan
3. Menurut anda bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya berbentuk apakah yang lebih
baik digunakan, berupa bongkahan atau butiran-butiran kecil? Jelaskan!
4. Apa yang dimaksud dengan bejana adiabatik?

Jawaban

1.
(𝑚𝑎 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 + 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ 𝑐𝑡ℎ )
𝐶𝑥 =
𝑚𝑥 (𝑇1 − 𝑇2 )

𝑄𝐿𝑒𝑝𝑎𝑠 − 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎

𝑄𝑥 = 𝑄𝐴 + 𝑄𝑘 + 𝑄𝑡ℎ

𝑚𝑥 𝑐𝑥 ∆𝑇2 = 𝑚𝑎 𝑐𝑎 ∆𝑇1 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 ∆𝑇1 + 𝑚𝑡ℎ 𝑐𝑡ℎ ∆𝑇1

Dengan 𝑚𝑡ℎ = 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ

𝑚𝑥 𝑐𝑥 ∆𝑇2 = (𝑚𝑎 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑡ℎ 𝑐𝑡ℎ )∆𝑇1

𝑚𝑥 𝑐𝑥 ∆𝑇2 = (𝑚𝑎 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ 𝑐𝑡ℎ )∆𝑇1

(𝑚𝑎 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 𝑐𝑝 + 𝜌𝑡ℎ 𝑉𝑡ℎ 𝑐𝑡ℎ )


𝐶𝑥 =
𝑚𝑥 (𝑇1 − 𝑇2 )
2. Kalor yang dilepaskan adalah pelepasan kalor suatu benda yang memiliki suhu yang
tinggi, sedangkan kalor yang diserap adalah kalor yang diserap oleh suatu benda yang
memiliki suhu rendah. Dala satu benda kalor yang diserap dengan kalor yang dilepaskan
memiliki jumlah yang sama
3. Menurut saya, untuk percobaan kalor jenis lebih baik digunakan bongahan daripada
butiran-butiran kecil, karena bongkahan memiliki luas permukaan yang lebih luas untuk
menghantarkan kalor yang lebih baik daripada butiran
4. Bejana adiabatik adalah suatu bejana yang tidak mengalami pelepasan serta penyerapan
kalor

Anda mungkin juga menyukai