Anda di halaman 1dari 37

1

GEJALA GELOMBANG

Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep dan
prinsip gejala gelombang
dan
optik
dalam
menyelesaikan masalah

Kompetensi Dasar:
Menjelaskan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Gelombang merupakan gejala alam yang sangat penting, sebab banyak gejala di alam
ini sesungguhnya adalah gejala gelombang. Kita berkomunikasi dengan orang lain
sebagian besar melalui suara atau bunyi. Bunyi sampai dari orang yang satu ke orang
yang lain melalui gelombang. Kita dapat mendengar radio dan menonton televisi adalah
berkat adanya perambatan gelombang. Cahaya pun memiliki sifat-sifat yang sama
seperti sifat gelombang.
Di alam ini kita dapat membedakan dua jenis gelombang yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang gelombang
mekanik, dan sifat-sifat gelombang mekanik.

I.1. Perambatan gelombang melalui suatu medium.


Apabila kita berada di tepi pantai, kita dapat melihat ombak besar dan kecil
menghempas di pantai. Ombak ini berasal dari tengah laut karena angin bertiup
dengan kencang di situ. Angin dapat menyebabkan gangguan pada air laut dari posisi
keseimbangannya. Gangguan ini diterima oleh partikel air laut yang terdekat dengan
lokasi gangguan tersebut. Selanjutnya gangguan atau energi yang diterima oleh partikel
ini diteruskan pada partikel di sebelahnya. Demikian seterusnya energi atau gangguan
ini dipindahkan sehingga dapat mencapai tempat yang jauh sekali. Gerakan
perpindahan gangguan ini membentuk gelombang laut.
Jadi energi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui gelombang.
Gelombang laut (ombak) mampu menghancurkan batu karang atau benda apa saja.
Contoh ini dengan jelas memperlihatkan bahwa gelombang memindahkan energi.
Di udara gelombang bunyi yang berasal dari sumber bunyi dapat menyebabkan
gangguan pada partikel-partikel udara yang dekat dengannya, gangguan ini diteruskan
oleh partikel-partikel itu ke tetangganya. Demikian seterusnya sampai gangguan itu
mencapai pendengar. Gerakan gangguan ini dinamakan gelombang bunyi.
Air laut dan udara itu merupakan medium perambatan gelombang tersebut.
Gelombang yang perambatannya memerlukan medium, disebut gelombang
mekanik..
Kegiatan 1.1 Gelombang memindahkan energi
Alat/ Bahan : Sumber bunyi ( radio ) , lilin.
1. susun alat seperti pada gambar.
2. hidupkan sumber bunyi dan arahkan pada
frekuensi yang rendah. Perhatikan nyala
api lilin, apa yang terjadi ?
3. Ulangi kegiaran (2) dengan mengubah
Gbr 1.1 Gelombang bunyi dari
radio
frekuensi sumber bunyi. Apa
yang terjadi dengan nyala api lilin ?
4.
Nyatakan kesimpulan anda mengenai hubungan
antara perambatan gelombang dengan pemindahan energi.
5. Apakah medium perambatan gelombang bunyi tersebut?

Medium adalah zat tempat gelombang merambat. Medium perambatan


gelombang mekanik dapat berupa zat padat, zat cair , dan gas. Contohnya gelombang
bunyi (gelombang suara) yang dihasilkan oleh alat-alat musik seperti gitar. Dawai gitar
dan udara di sekitarnya merupakan medium perambatan gelombang bunyi. Di dalam
perambatan gelombang mekanik, materi-materi dalam medium tersebut tidak ikut
merambat.
Radio dalam kegiatan di atas mengubah isyarat listrik dari sumber bunyi menjadi
gelombang bunyi. Gelombang bunyi merambat melalui udara ke nyala lilin dan
menyebabkan nyala lilin bergerak ke kiri dan ke kanan . Gerakan nyala lilin ini
menunjukkan adanya energi bunyi yang berpindah. Semakin kuat bunyi yang dihasilkan
oleh pengeras suara, semakin cepat getaran nyala lilin tersebut. Jadi energi dapat
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya melalui getaran, dan untuk perambatan
gelombang diperlukan medium.

I.2. Gelombang transversal dan gelombang longitudinal.


Gelombang menurut arah getarnya dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Kegiatan 1.2.
Membedakan gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Alat /bahan: Slingki, benang berwarna.
1. Ikatkan sehelai benang berwarna pada
kawat bagian tengah slingki
2. Rentangkan slingki tersebut di atas lantai,
dengan kedua ujungnya masing-masing
dipegang.
3. Gerakkan salah satu ujung slingki ke atas
dan ke bawah secara terus menerus (gbr
1.2 a).
Gbr 1.2 a.
a. nyatakan arah perambatan gelombang
yang dihasilkan
b. nyatakan
arah
gerakan
benang
berwarna.
c. bandingkan arah gerakan benang
berwarna dengan arah perambatan
gelombang.
4. Ulangi langkah (3) dengan menggerakkan
Gbr 1.2 b
salah satu ujung slingki ke depan dan ke
belakang sejajar dengan panjang slingki
secara terus menerus (gbr 1.2 b).
a. Nyatakan arah perambatan gel yang dihasilkan.
b. Nyatakan arah gerakan benang berwarna
c. Bandingkan arah gerakan benang berwarna dengan arah
perambatan gelombang.

Gelombang yang terjadi pada slingki dalam langkah (3) dinamakan gelombang
transversal, sedangkan gelombang yang terjadi pada slingki dalam langkah (4)
dinamakan gelombang longitudinal.
Jenis Gelombang
Jenis Gelombang

Gelombang Transversal

Terdiri dari bukit


gelombang dan
lembah gelombang
yang berselang seling.

Tegak lurus
Tegak
lurus

Zat Padat
Tegak
lurus

Tegak lurus
Gelombang
pada tali
Gelombang pada
slingki

Gelombang Longitudinal

Ciri-ciri

Arah getaran
Arah getaran
berbanding
berbanding
dengan
arah
perambatan
dengan arah
gelombang
perambatan

gelombang
Medium
Arah
getaran
Perambatannya
berbanding
dengan arah
perambatan
gelombang
Contoh
Arah
getaran
Gelombang
berbanding
dengan arah
perambatan
gelombang

Terdiri dari mampatan dan renggangan


gelombang yang berselang-seling.

Sejajar
Tegak
lurus

ZatTegak
padat, lurus
zat cair, gas

- Gelombang bunyi

Tegak lurus

Persamaan dasar gelombang

Gbr. 1.3.a. Grafik Simpangan-Kedudukan


b. Grafik Simpangan-Waktu

Gbr. 1.4. Gelombang Longitudinal pada


Slingki

Dalam
gelombang
mekanik,besaran-besaran
perioda,frekuensi,panjang
gelombang,cepat rambat dan sebagainya, mempunyai definisi, hubungan serta satuan
masing-masing sebagai berikut:
Perioda atau waktu getar (lambang T) adalah selang waktu yang diperlukan
setiap partikel medium untuk melakukan satu gelombang penuh, atau: perbandingan
antara selang waktu dengan banyaknya gelombang yang terjadi selama selang waktu
tersebut (menurut gambar 1.3 a, perioda adalah waktu dari titik o sampai e atau dari titik
b sampai f)
selang waktu

Perioda (T) = banyak gelombang


Satuan SI untuk perioda (T) adalah sekon (s)
Frekuensi (lambang f) adalah banyaknya gelombang yang melewati suatu titik tiap
satuan waktu.
Frekuensi ( f ) =

banyak gelombang
selang waktu

Satuan SI untuk frekuensi ( f ) adalah Hertz (Hz).


Tampak bahwa frekuensi adalah kebalikan dari perioda atau sebaliknya.
f

1
T

atau T f ..................................................................(1.1)

Panjang gelombang (lambang ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu
satu perioda atau:
Untuk gelombang transversal, panjang gelombang ( ) adalah jarak gelombang
antara dua puncak gelombang yang berurutan ( = jarak b-f pada gbr 1.3 a ) atau
jarak antara dua dasar gelombang yang berurutan ( = jarak d-h pada gbr 1.3 a ).
Untuk gelombang longitudinal, panjang gelombang ( ) adalah antara dua pusat
regangan yang berdekatan atau jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan
(lihat gambar 1.4 )
Satuan SI untuk panjang gelombang ( ) adalah meter (m)
Cepat rambat gelombang (lambang v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satu
satuan waktu.
jarak

v = selang waktu v
t
untuk jarak sama dengan satu panjang gelombang (s = ) diperlukan waktu satu
perioda ( t = T ).
Jika nilai ini di masukkan ke persamaan di atas, maka diperoleh :
v

..( 1.2 )

karena

1
f
T

,maka

v= .f

atau

v
f

..( 1.3 )

Dapat dinyatakan bahwa besarnya panjang gelombang berbanding lurus dengan cepat
rambat gelombang dan berbanding terbalik dengan frekuensinya. Pemahamannya, jika
v diperbesar maka menjadi besar (untuk f yang tetap), sebaliknya jika f diperbesar
maka menjadi kecil (untuk v yang tetap).
Satuan SI (Sistem Internasional) untuk cepat rambat gelombang ( v ) adalah m s-1
Amplitudo (lambang A) adalah nilai simpangan maksimum dari titik keseimbangannya
(pada gbr 1.3 a, amplitudo = tinggi b b1, atau tinggi d d1 )

Fase gelombang
Fase gelombang menyatakan keadaan suatu titik pada gelombang yang
berkaitan dengan simpangan dan arah geraknya.
Perhatikan gerak partikel-partikel medium pada gbr
1.5.
Titik P dan R berjarak satu panjang gelombang (1
), simpangan P sama dengan simpangan R, dan
arah gerak P searah dengan arah gerak R yaitu ke
atas. Oleh karena itu, dikatakan bahwa P sefase
dengan R. Perhatikan titik P dan T yang berjarak
dua panjang gelombang (2 ) juga memiliki fase
yang sama (sefase).
Gbr.1.5 Titik yang sefase dan berlawanan pase

Jadi titik-titik yang berjarak 1 , 2 , 3 , .n memiliki fase sama. Dua titik


dinyatakan memiliki fase sama apabila memiliki simpangan dan arah getar yang sama.
Ternyata dua titik pada gelombang memiliki fase sama jika jarak antara kedua titik
tersebut (x) merupakan kelipatan genap (2n) dari setengah panjang gelombang.
Persamaan dua titik se fase adalah :

x = (2n)

; n = 0, 1, 2, .

( 1.4 )

Titik P dan U berjarak setengah panjang gelombang ( ). Nilai mutlak


simpangan P sama dengan nilai mutlak simpangan U, tetapi simpangan P (ke atas)
berlawanan dengan simpangan U (ke bawah), arah gerak P (ke atas) berlawanan
dengan arah gerak U (ke bawah). Oleh karena itu dikatakan bahwa P dan U berlawanan
fase. Perhatikan P dan V yang berjarak 3/2 , juga memiliki fase berlawanan. Jadi titik
yang berjarak , 3/2 , 5/2 , . (2n + 1) memiliki fase berlawanan. Dua
titik dikatakan memiliki fase berlawanan apabila memiliki simpangan berlawanan tanda
dan arah getarnya juga berlawanan. Ternyata dua titik pada gelombang memiliki fase

berlawanan jika jarak antara kedua titik tersebut (x) merupakan kelipatan ganjil (2n +
1) dari setengah panjang gelombang.
Persamaan dua titik berlawanan fase adalah;

x = (2n + 1)

; n = 0, 1, 2,

.. ( 1.5 )

Contoh:
Dalam waktu 5 sekon, 20 gelombang melewati sebuah kapal. Jika jarak dua puncak
gelombang yang berdekatan 40 cm. Tentukan :
a. panjang gelombang
b. frekuensi gelombang
c. periode gelombang
d. cepat rambat gelombang
jawab:
a. jarak 2 puncak yang berdekatan =
jadi = 40 cm = 0,4 m
b. frekuensi =
c. periode =
atau
d. v =

banyak gelombang
selang waktu
selang waktu
banyak gelombang

T = 1/f
=

=1/4
0,4 m
0,25 s

=
=

20 gel
5s
5s
20 get

= 4 Hz
= 0,25 s

= 0,25 s
=

16 m/s

Latihan :
1. Gelombang air laut bergerak dengan kecepatan 15 m/s. Jarak antara 3 puncak
gelombang yang berdekatan adalah 6 m. Tentukan :
a. panjang gelombang
b. perioda
c. cepat rambat gelombang

2. Dua buah gabus berjarak 12 m, dan masing-masing gabus tersebut berada di atas
permukaan air. Kedua gabus bergerak naik turun bersamaan dengan penjalaran
gelombang air. Satu gabus berada di atas bukit gelombang dan yang satu lagi
berada di lembah gelombang . Diantaranya terdapat sebuah bukit gelombang. Jika
cepat rambat gelombang tersebut 20 m/s, tentukan frekuensi gelombang tersebut.

3. Seorang pemain selancar air menyongsong gelombang laut berjarak 9 m terhadap


puncak pertama gelombang tersebut. Bila jarak antara puncak dan dasar gelombang

yang berurutan adalah 3 m dan periodenya 2 sekon, berapa lama harus menunggu
agar ia tepat berada di puncak gelombang tersebut?

1.3 Superposisi gelombang.


Prinsip superposisi adalah satu fenomena yang khas untuk gelombang.
Pernahkah kamu perhatikan bentuk muka gelombang air yang dihasilkan oleh mesin
sebuah kapal? Ketika mesin kapal dihidupkan, terbentuklah gelombang air di sekitarnya.
Muka-muka gelombang air tersebar ke seluruh daerah di sekitarnya. Apakah bentuk
muka gelombang yang dihasilkan jika 2 buah kapal datang dari arah yang berlawanan
dan bertemu pada satu tempat? Gelombang air yang dihasilkan oleh setiap kapal itu
bertemu lalu bertindihan antara satu dengan yang lainnya pada satu titik. Jika terdapat
satu pelampung di antara kedua kapal, apakah yang terjadi pada pelampung tersebut ?
Dua gelombang berdekatan yang bertemu dan bertindihan dikatakan bersuperposisi.
Kegiatan 1.3.
Mengkaji peristiwa pertindihan dua gelombang
Alat/ bahan : slingki
Langkah kegiatan :
1. Sediakan sebuah slingki dan letakkan di atas permukaan yang rata.
2. Pegang kedua ujung slingki tersebut.
3. Getarkan ujung slingki sebelah kanan ke atas untuk menghasilkan
puncak gelombang yang merambat dari arah kanan ke arah kiri. Amati
amplitude gelombang yang dihasilkan.
4. Getarkan ujung slingki sebelah kiri ke atas untuk menghasilkan
puncak gelimbang yang merambat dari arah kiri ke arah kanan. Amati
amplitude gelombang yang dihasilkan.
5. Getarkan kedua ujung slingki secara serentak ke atas untuk
menghasilkan 2 puncak gelombang yang menuju ke satu arah.
Terangkan apa yang terjadi. Bagaimana amplitude gelombang yang
dihasilkan sewaktu kedua gelombang tersebut bertemu?
6.
Getarkan ke dua ujung slingki secara serentak dengan arah yang
berlawanan sehingga menghasilkan puncak gelombang di satu arah
dan lembah gelombang pada arah yang lainnya. Terangkan
bagaimana amplitude gelombang yang dihasilkan sewaktu kedua
gelombang tersebut bertemu.
7.
Nyatakan kesimpulan anda mengenai amplitude gelombang yang
dihasilkan apabila dua gelombang bertemu dan bertindihan pada satu
titik.

Gbr. 1.6 Dua Pulsa berarah ke atas


saling mendekati

Dalam kegiatan 1.3, dua gelombang dari arah yang


berlawanan bertemu dan bertindihan pada suatu titik. Untuk
menggambarkan apa yang terjadi ketika dua gelombang
dating bersamaan pada suatu tempat, perhatikan gbr 1.6 dan
1.7 yang menunjukkan dua pulsa transversal dengan
amplitudo sama datang saling mendekati sepanjang sebuah
slingki. Gbr 1.7 a menunjukkan kedua pulsa berarah ke atas
dan mulai bertindihan.
Gambar 1.6.b menunjukkan ketika kedua pulsa ke atas dan
bertindihan sempurna, tampak amplitudo paduannya menjadi
dua kali amplitude salah satu pulsa awal.
Sebaliknya gambar 1.7, menunjukkan ketika pulsa ke atas
dan pulsa ke bawah saling bertindihan sempurna, keduanya
sesaat saling meniadakan, dan slingki menjadi lurus.
Pada ke dua kasus di atas, setelah pulsa-pulsa bertindihan,
slingki akan kembali ke bentuk semula pulsa awalnya.
Gbr. 1.7. Dua Pulsa berarah ke atas
dan ke bawah saling mendekati

Penjumlahan bersama dari masing-masing pulsa pada saat bertindihan dinamakan


superposisi linier.
Prinsip superposisi : apabila dua gelombang bertemu dan bertindihan, gelombang
paduan yang dihasilkan adalah jumlah vektor bersama setiap gelombang itu.
Superposisi dapat terjadi pada semua jenis gelombang, misalnya gelombang bunyi,
gelombang permukaan air, gelombang cahaya dan lain-lain.
Pertanyaan:
Gambar 1.8 menunjukkan satu regu penyelamat. Mereka
melihat dua puncak gelonbang dengan amplitude 1,3 m
datang menghampiri mereka dari arah yang berlawanan.
a. Bagaimanakah jika ke dua gelombang tersebut bertemu?
b. Apa yang terjadi pada kapal penyelamat mereka?

Gbr. 1.8 Satu regu penyelelamat

Gelombang berjalan.
Ikatkan ujung seutas tali pada beban yang tergantung pada ujung sebuah pegas
vertikal, lalu getarkan pegar tersebut naik turun sehingga getaran pegas merambat pada
tali. Perhatikanlah bahwa simpangan maksimum (amplitude) dari gelombang yang
merambat pada tali tersebut selalu tetap. Gelombang yang merambat dan memiliki
amplitudo tetap tersebut dinamakan gelombang berjalan.

10

Persamaan gelombang berjalan.


Perhatikan gambar 1.9. Gelombang merambat dari titik
0 sebagai pusat koordinat menuju arah sumbu x positif.
Jika titik O sudah bergetar harmonik sederhana t
sekon, simpangan gelombang di titik 0 akan memenuhi
simpangan getaran harmonik sederhana dengan sudut
fase awal o = 0 yaitu
Gbr.1.9 Gelombang merambat searah sumbu
X positif

Y = A sin t

.. ( 1.6 )

Gelombang merambat dari titik O sepanjang sumbu x positif (lihat gbr 1.9).
Sebuah titik P berjarak x dari titik O akan ikut bergetar karena adanya rambatan dari titik
O ke titik P. Gelombang yang terbentuk itu disebut gelombang berjalan. Waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah x/v sekon.
Jika titik O telah bergetar selama t sekon, dan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
untuk sampai di titik P adalah x/v , maka titik P baru bergetar selama t

x
sekon,
v

sehingga persamaan simpangan gelombang di titik P menjadi :


x
) ............................................................................................(1.7)
v

x
t
x
Y A sin 2 ( t )
Y A sin 2 (
) karena T.v
T
v
T Tv
t
x
Y A sin 2 ( )
T
2t 2x

)
Y = A sin (
......(1.8)
T

Y A sin ( t

Tetapan
Dan

2
k , k disebut bilangan gelombang.

2
, disebut frekuensi sudut,
T

Maka persamaan

( 1.8 ) menjadi :

Y = A sin ( t k x ) ..... ( 1.9 )


Dengan ;

A=
Y=
T=

k
x

amplitudo getaran di titik asal O ( m )


simpangan getaran di titik sembarang P ( m )
lamanya titik asal O telah bergetar ( s )
=
frekuensi sudut ( rad/ s )
=
bilangan gelombang ( / m )
=
jarak titik sembarang P dari titik asal O ( m )

Persamaan ( 1.9 ) berlaku untuk gelombang yang merambat ke arah sumbu x positif.
Untuk gelombang yang merambat dari sumbu x positif menuju pusat koordinat atau
menuju sumbu x negatif akan berlaku persamaan :

11

Y A sin ( t

x
)
v

Y = A sin ( t + k x ) .. ( 1. 10 )
Kecepatan dan percepatan partikel
Karena partikel di sepanjang kawat bergetar harmonik, maka di titik P pada kawat
memiliki kecepatan dan percepatan. Kecepatan dan percepatan partikel dapat dihitung
dengan cara turunan ( diferensial )
Kecepatan partikel di titik P adalah turunan pertama dari simpangan di titik P terhadap
waktu.
Vp

dY
d A sin ( t - k x)
dt

Vp = A cos ( t k x ) . ( 1. 11 )
Percepatan partikel di titik P adalah turunan pertama dari kecepatan di titik P terhadap
waktu.
ap

dV
d A cos ( t k x )
dt

ap = - 2 A sin ( t - k x ) .. ( 1. 12 )
ap = - 2 Y
Sudut fase, fase dan beda fase pada gelombang berjalan
Perhatikan persamaan simpangan gelombang berjalan:
Y A sin 2 (

t
x
)
T

atau

Y = A sin ( t - k x )

Sudut yang berada di belakang sinus disebut sebagai sudut fase gelombang
(lambang ), jadi :
Sudut fase : 2 (

t
x
) t k x .(1. 13 )
T

Fase gelombang ( ) (

t x
) ..(1.14 )
T

Beda fase ( )

( 2 - 1 ) ......( 1.15 )

12

Contoh :
1. Sebuah titik O bergetar harmonis menghasilkan gelombang berjalan transversal
dengan cepat rambat gelombang 25 m/s, frekuensi 5 Hz dan amplitudonya 12 cm.
Gelombang tersebut bergerak ke kanan melalui titik P yang berjarak 3 m dari O. Jika
titik O telah bergetar 0,5 sekon , tentukan simpangan dan fase titik P pada saat itu.
Diketahui : v = 25 m/s,
Ditanya : Yp ?

f = 5 Hz,

A = 12 cm ,

x = 3 m,

Jawab : Gunakan persamaan gelombang berjalan : Y = A sin 2 (


Hitung terlebih dahulu ; T = 1 / f = 1 / 5 s = 0,2 s
= V T = 25 m/s . 1/5 s =
maka Yp

0,5s

t = 0,5 s
t
x
)
T

5 m

3m

= 12 cm sin 2 ( 0,2s 5m )
= 12 cm sin 2 ( 1,9 )
= 12 cm sin 324
= - 7,05 cm

tanda negatif menyatakan bahwa arah simpangannya ke bawah ( ke sumbu y negatif ).


Fase titik P :

p = (

t
x
)
T
0,5 s

3m

= ( 0,2 s 5 m ) 1,9
2. Sebuah
gelombang
berjalan
memenuhi
persamaan
simpangan
Y = 0,04 sin (6 t 2 x ) dengan x dan y dalam m dan t dalam s. Tentukan :
a. arah perambatan gelombang.
b. amplitude gelombang.
c. frekuensi gelombang.
d. bilangan gelombang.
e. panjang gelombang.
f. cepat rambat gelombang.
Diketahui : persamaan y = 0,04 sin (6 t 2 x)
Gunakan persamaan gelombang berjalan : Y = A sin ( t k x )

13

Maka : a. arah rambat gelombang adalah ke kanan, yaitu ke arah sumbu x positif,
karena tanda di dalam sin adalah negatif.
b. amplitudo (A) = 0,04 m
c.

t = 6 t

ft =6 t

d. bilangan gelombang (k)

kx = 2 x

e. panjang gelombang ( )

k =

f. cepat rambat gelombang (v) v = f

f = 3 Hz

k=2

2 = 2

v = (3,14) (3) = 9,42 m/s

= 3,14 m

Latihan :
1. Sebuah gelombang mempunyai persamaan simpangan Y = 0,01 sin ( 32 t + 2 x),
dengan y dalam meter. Tentukan : amplitudo, frekuensi, cepat rambat dan panjang
gelombang dari gelombang tersebut.
2. Sebuah titik P bergetar harmonik sederhana menghasilkan gelombang berjalan
dengan cepat rambat 24 m/s, frekuensi 12 Hz, dan amplitudo 10 cm. Pada t = 0
simpangan titik P = 0. Berapakah simpangan titik Q yang berada pada jarak 3 m dari
P saat P sudah bergetas 0,5 s.
3. Sebuah gelombang transversal dengan amplitude 10 cm dan panjang gelombang
200 cm bergerak dari kiri ke kanan sepanjang kawat horizontal yang teregang
dengan cepat rambat 100 cm/s. Pada saat t = 0, titik awal pada ujung kiri sedang
bergerak ke atas.
a. Berapakah frekuensi gelombang tersebut ?
b. Berapakah frekuensi sudut ?
c. Berapakah bilangan gelombangnya ?
d. Bagaimanakah bentuk persamaan gelombangnya ?
e. Bagaimanakah persamaan simpangan suatu partikel yang berjarak 150 cm di
kanan titik asal ?
f. Tentukan simpangan, kecepatan getar dan percepatan getar dan fase gelombang
suatu partikel yang berjarak 150 cm di kanan titik asal, pada saat t = 3,25 sekon.

Sifat-sifat gelombang
Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku baik untuk gelombang mekanik
maupun untuk gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat tersebut adalah: pemantulan
(refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi.

14

I.4. Pemantulan gelombang.


Pantulan gelombang terjadi apabila suatu gelombang merambat dan mengenai
suatu penghalang.
1.4.1 Pemantulan Gelombang Pada Tali.
Jika ujung seutas tali diikat pada tiang dan ujung yang lainnya digetarkan
harmonik naik turun terus menerus, maka gelombang akan merambat sepanjang tali
dan kemudian gelombang datang tersebut akan dipantulkan kembali. Dengan demikian
pada setiap titik sepanjang tali bertemu dua gelombang yaitu gelombang datang dan
gelombang pantul yang keduanya memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama.
Superposisi atau perpaduan dua buah gelombang yang berlawanan arah ini
menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang diam. Gelombang stasioner terjadi
akibat pemantulan pada ujung terikat dan pemantulan pada ujung bebas.
1.4.1.1 Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan Pada Ujung Terikat (Ujung
Tetap)
Seutas tali yang ujungnya diikat erat pada tiang sehingga tidak dapat bergerak
disebut dengan ujung terikat. Jika ujung tali yang bebas digetarkan secara harmonik
maka gelombang akan merambat menuju ujung tali yang terikat, lalu gelombang
tersebut dipantulkan, dimana bukit gelombang dari gelombang datang dipantulkan
sebagai lembah gelombang, pada ujung terikat. Jadi pada ujung terikat gelombang
dipantulkan dengan fase berlawanan. Bagaimanakah persamaan simpangan
gelombang stasioner pada titik sembarang yang terletak sejauh x dari titik tetap P?

Gbr. 1.10 Gelombang merambat dari O ke P lalu dipantulkan dan P merupakan ujung terikat

Perhatikan gbr 1.10, Telah anda ketahui bahwa simpangan gelombang datang yang
merambat ke kanan pada titik Q :
Yd = A sin ( k x -

t)

Simpangan gelombang pantul (berlawanan fase) yang merambat ke kiri pada titik Q:
Yp = A sin ( k x +

t)

15

Superposisi antara gelombang datang ( yd ) dan gelombang pantul ( yp ) menghasilkan


gelombang stasioner.
Sesuai prinsip superposisi, simpangan di titik sembarang Q adalah resultan dari yd dan
yp.
Y = yd + yp
= A sin ( k x - t) + A sin ( k x + t )
Secara matematis :
Sin + sin = 2 sin ( + ) cos ( - )
Maka: y = 2 A sin ( k x

t + k x + t ) cos { k x t ( k x + t ) }

Hasilnya diperoleh persamaan simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung
terikat :
Y = 2 A sin k x cos

..............................................(1.16)

Amplitudo gelombang stasioner :


As = 2 A sin k x

..................................................(1.17)

Simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung terikat dapat juga dinyatakan
dengan persamaan :
Y = As cos

.....................................................(1.18)

Keterangan : y = simpangan gelombang stasioner . x = jarak partikel dari ujung tetap ,


A = amplitudo gelombang berjalan, As = amplitudo gelombang stasioner
Letak simpul dan perut dari ujung terikat.
Titik simpul adalah titik yang mempunyai amplitudo minimum
(As = 0 ) dan titik perut adalah titik yang mempunyai amplitudo
maksimum ( As = 2 A ) Di ujung terikat, partikel tidak dapat
bergerak sehingga terjadi simpul gelombang. Perhatikan gbr
1.11 , simpul ke 1 terjadi di x = 0, karena jarak antara 2 simpul
yang berdekatan = , maka letak simpul ke 1, ke 2, ke 3
dan seterusnya adalah : X = 0, 1 x , 2 x , .n
x atau x = 0, 2 x , 4 x ..2 n x
Gbr. 1.11 Letak simpul dan perut
dari ujung tetap

Jadi letak simpul dari ujung terikat adalah :


X = ( 2 n ) , dengan n = 0 , 1, 2, 3 ,.

( 1.19 )

Letak titik simpul dari ujung terikat merupakan kelipatan genap dari seperempat panjang
gelombang.

16

Pada gbr 1.11 terlihat bahwa perut ke 1 terjadi pada x = . Karena jarak
antara 2 perut yang berdekatan adalah , maka perut ke 1, ke 2, ke 3, dst terletak
pada jarak ; X = 1 x , 3 x , 5 x . ( 2 n + 1 )
Jadi letak perut dari ujung tetap adalah :
X = ( 2 n + 1 ) , dengan n = 0, 1, 2, 3, ..

(1.20)

Letak titik perut dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil dari seperempat panjang
gelombang.
Contoh.
Seutas tali yang panjangnya 2 m, salah satu ujungnya diikat erat pada tiang. . Tali itu
digetarkan oleh suatu penggetar yang periodanya 3 s, amplitude getarnya 6 cm. Jika
panjang gelombang yang terjadi 0,3 m . Hitung :
a. Amplitude gelombang stasioner pada titik yang berjarak 0,05 m dari ujung terikat.
b. Letak simpul ke dua dari ujung tetap dan dari titik asal getaran
c. Letak perut ke tiga dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
Diketahui : l = 2 m, T = 3 s, A = 0,06 m , x = 0,05 m, = 0,3 m
a. gunakan rumus amplitude gelombang stasioner:
2
x
As = 2 A sin k x = 2 A sin

= 2 ( 0,06) sin ( 0,3 0,05 )

= 0,10 m

b. Letak simpul dari ujung tetap dihitung dengan persamaan :


X = ( 2 n ) ; dengan n = 0, 1, 2, 3
Untuk simpul ke 2, maka n = 1 X2 = ( 2 . 1 ) . 0,3 = 0,15 m
Letak simpul ke 2 dari titik asal getaran = 2 m - 0,15 m = 1,85 m
c. Letak perut dari ujung tetap dihitung dengan persamaan :
X = ( 2 n + 1 ) , dengan n = 0, 1, 2, 3, ..
Untuk perut ke 3, maka n = 2 X3 = ( 2 . 2 + 1 ) . 0,3 = 0,38 m
Letak perut ke 3 dari titik asal getaran = 2 m - 0,38 m =

1,62 m

Latihan :
1. Seutas kawat yang panjangnya 100 cm, direntangkan horizontal dengan ujung yang
satu diikat erat pada tiang dan ujung lainnya digetarkan harmonik naik turun dengan
amplitude 16 cm dan frekuensi 1/8 Hz. Getaran tersebut merambat sepanjang kawat
dengan cepat rambat 4,5 cm/s. Tentukan:
a. amplitude gelombang interferensi di titik yang berjarak 61 cm dari titik asal
getaran.

17

b. letak simpul ke 4 dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
c. letak perut ke 5 dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
2. Dimanakah letak simpul dan perut dihitung dari ujung tetap suatu gelombang diam,
jika gelombang tersebut mempunyai cepat rambat 5 m/s dan frekuensi 25 Hz ?
I.4.1.2

Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan Pada


Ujung Bebas.

Gbr. 1.12 Gelombang merambat dari O ke P dan P merupakan ujung bebas

Pantulan gelombang pada seutas tali yang ujungnya diikat longgar pada tiang
dan dapat bergerak naik turun dinamakan pantulan pada ujung bebas.Pada ujung
bebas, bukit gelombang dipantulkan sebagai bukit gelombang juga atau lembah
gelombang dipantulkan sebagai lembah gelombang juga. Jadi pada ujung bebas
gelombang dipantulkan dengan fase yang sama.
Simpangan gelombang datang yang merambat ke kanan pada titik Q :
Yd = A sin ( k x - t )
Simpangan gelombang pantul ( se fase ) yang merambat dari kiri pada titik Q :
Yp = A sin (- k x - t ) = - A sin ( k x + t )
Simpangan gelombang stasioner di titik sembarang Q adalah resultan dari y d dan yp.
Y = yd + yp
Y = A sin ( k x t ) - A sin ( k x + t )
Secara matematis :
Sin - sin = 2 sin ( - ) cos ( + )
Maka y = 2 A sin { k x

t ( k x + t ) } cos ( k x t + k x + t )

Hasilnya diperoleh, persamaan simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh


ujung bebas :
Y = 2 A cos k x sin

.........................................(1-21)

Amplitudo gelombang stasioner :


As = 2 A cos k x

...........................................(1-22)

18

Simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung bebas dapat juga dinyatakan
dengan persamaan :
Y = As sin

..............................................(1-23)

Letak simpul dan perut dari ujung bebas.

Gbr. 1.13 Letak simpul dan perut pada ujung


bebas

Perhatikan gambar. Pada ujung bebas selalu terjadi


perut gelombang. Jarak simpul dan perut yang
berdekatan adalah , sehingga simpul ke 1 terletak
di X = .Jadi letak simpul ke 1, ke 2, ke 3, dst
adalah : X = 1 x ,
3 x ,
5x
.......... ( 2 n + 1 )

Letak simpul dari ujung bebas :


X = (2n + 1 ) ,
dengan n = 0, 1, 2, 3 ........ ...........( 1-24)
Letak titik simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari seperempat panjang
gelombang.
Letak perut ke 1, ke 2, ke 3 , dst adalah :
X = 0 , 2 x , 4 x ................( 2 n )
Letak perut dari ujung bebas :
X = (2n)
dengan n = 0, 1, 2, 3, ...... ............(1-25)
Letak titik perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari seperempat panjang
gelombang.
contoh:
Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 100 cm digetarkan harmonik naik
turun, sedang ujung lainnya bebas bergerak.
a. Berapakah panjang gelombang yang merambat pada tali jika perut ke 3 berjarak 15
cm dari ujung bebas ?
b. Dimana letak simpul ke 2 diukur dari titik asal getaran ?
diketahui : l = 100 cm ,
a. Persamaan letak perut gelombang dari ujung bebas :
x = ( 2 n ) dengan n = 0, 1,. 2,. 3.. untuk perut ke 3, maka n = 2
15 cm = ( 2. 2 )
= 15 cm
b. Persamaan letak simpul gelombang dari ujung bebas :
x = ( 2 n + 1 ) dengan n = 0,1, 2, 3, untuk simpul ke 2, maka n = 1
= ( 2 . 1 + 1 ) . 15 cm x = 11,25 cm

19

letak simpul ke 2 dari titik asal getaran = 100 cm - 11,25 cm = 88,75 cm


latihan :
1. Seutas tali yang panjangnya 2 m , salah satu ujungnya di ikat bebas dan digetarkan
oleh penggetar denganfrekuensi 13 Hz, amplitudenya 8 cm dan panjang gelombang
1m. Hitung simpangan dari sebuah titik yang berjarak 5/8 m dari ujung bebas setelah
tali bergetar 1/6 s, dan dimana letak simpul gelombangnya ?
2. Jarak 5 buah simpul berturut-turut pada seutas tali yang ujungnya terikat bebas
adalah 20 cm. Jika cepat rambat gelombang 5 m/s, berapakah frekuensi gelombang
tersebut?
1.4.2 Pemantulan Gelombang Permukaan Air.
Sebelum anda mempelajari tentang pemantulan gelombang permukaan air,terlebih
dahulu anda harus memahami beberapa hal berikut ini. Perhatikan gelombang
permukaan air yang ditimbulkan oleh sebuah batu yang dijatuhkan pada permukaan air
yang tenang.
Bagaimanakah bentuk gelombang, muka gelombang dan arah
perambatan gelombangnya? Gelombang permukaan air mudah diamati dengan
menggunakan tangki riak.
Pengertian Muka Gelombang Dan Sinar Gelombang
Kegiatan 1.3 Mengkaji muka gelombang air
Alat: tangki riak. Penggetar keping, penggetar bola.
1. Sediakan tangki riak dan isi air dalam tangki dengan
kedalaman yang sesuai.
2. Pasang penggetar keeping pada motor seperti
gambar..
3. Hidupkan motor mula-mula dengan kelajuan yang
rendah.
a. Amati dan terangkan apa yang terjadi
b. Bagaimana arah perambatan gelombang
c. Lukis bentuk gelombang yang dihasilkan
4. Gantikan penggetar keping pada motor dengan
penggetar bola. Ulagi kegiatan 3, lukiskan bentuk
gelombang yang dihasilkan
5. terangkan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh
penggetar keping dan penggetar bola.

Gbr. 1.14 Tangki Riak


dengan Penggetar Keping

Gbr. 1.15 Tangki Riak


dengan Penggetar Bola

Bentuk gelombang air yang dihasilkan oleh tangki riak bergantung pada bentuk
penggetar yang digunakan. Penggetar keping menghasilkan sekumpulan garis-garis
lurus. Garis-garis lurus ini disebut muka gelombang lurus, sedangkan penggetar bola
menghasilkan sekumpulan garis-garis berbentuk lingkaran. Garis-garis melingkar ini

20

disebut muka gelombang melingkar. Muka gelombang atau disebut juga muka
gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada
gelombang. Dua titik berdekatan yang memiliki fase sama selalu berjarak satu panjang
gelombang ( 1 ). Jadi jarak antara 2 muka gelombang yang berdekatan = satu panjang
gelombang.

Gbr. 1.16 Muka gelombang bergerak


searah dengan arah perambatan
gelombang

Bagaimana hubungan antara muka gelombang dengan arah


perambatan gelombang?
Anda dapat memperhatikan muka gelombang dengan jelas
jika anda berdiri di tepi pantai. Muka gelombang yang
panjang akan bergerak dari tengah laut menuju ke pantai.
Setiap muka gelombang terlihat bergerak secara terpisah.
Muka gelombang bergerak sama arahnya dengan arah
perambatan
gelombang,
arah
merambatnya
suatu
gelombang disebut sinar gelombang.

Sinar gelombang berbentuk garis lurus dan selalu tegak lurus terhadap muka
gelombang. Pada muka gelombang lurus, sinar gelombang merupakan garis garis
sejajar yang tegak lurus terhadap muka gelombang lurus. Pada muka gelombang
melingkar , sinar-sinar gelombang berbentuk garis lurus dan berarah radial keluar dari
sumber gelombang melingkar.

Gbr. 1.17.a Muka gelombang lurus dan


sinar gelombangnya

Gbr. 1.17.b Muka gelombang lingkaran dan


sinar gelombangnya

Pemantulan gelombang pada tali ( gelombang 1 dimensi) telah anda pelajari


sebelumnya. Bagaimanakah pemantulan gelombang permukaan air (gelombang 2
dimensi)?.
Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang atau gelombang lingkaran. Kita
akan mengamati pemantulan kedua jenis gelombang ini ketika mengenai suatu bidang
pada kegiatan berikut ini.
Kegiatan 1.5 Mengkaji Fenomena Pemantulan Gelombang.
Alat / Bahan: tangki riak, stroboskop tangan, pemantul datar, pemantul cembung dan
cekung.
Langkah kegiatan:
A. Pemantulan Gelombang Lurus

Gbr. 1.18 Tangki riak dengan pemantul


datar

21

1. Sediakan sebuah tangki riak, tuang air dalam tangki


pada ketinggian yang sama supaya laju air dalam
tangki disemua tempat sama.
2. Semua bagian tepi tangki dilapisi karet busa untuk
menjaga agar tidak terjadi pemantulan gelombang
dari tepi tangki yang dapat mengaburkan pola-pola
gelombang yang terbentuk pada lapisan di bawah
tangki.
3. Tempatkan pemantul datar di bagian tengah tangki,
lampu diatas tangki dihidupkan dan sehelai kertas
putih yang besar diletakkan di bawah tangki riak.
4. Hidupkan motor, dengan menggunakan stroboskop
tangan, perhatikan gelombang datang yang
dihasilkan. Apa yang terjadi jika gelombang tersebut
dihalangi oleh pemantul datar. Lukis gambar
gelombang pantul yang dihasilkan. Gunakan gambar
1.19 sebagai pemandu. Berikut bandingkan
gelombang datang dengan gelombang pantul dari
segi kelajuan, frekuensi, panjang gelombang dan
bentuk gelombang.
5. Ubah kedudukan pemantul datar supaya sudut
datang kira-kira 450
a. Terangkan dan lukis apa yang anda amati
b. Bandingkan sudut datang dan sudut pantul
gelombang nyatakan kesimpulan anda.
6. Ganti pemantul datar dengan pemantul cekung dan
cembung. Ulangi langkah kegiatan empat (4).
a. Terangkan dan lukis apa yang anda amati,
gunakan gambar 1.20 a dan 1.20 b sebagai
pemandunya.
b. Bandingkan bentuk gelombang datang dan
gelombang pantul yang dihasilkan oleh pemantul
cekung dan cembung.

Gbr. 1.19 Gelombang lurus menuju ke


pamantul datar

Gbr. 1.20 Gelombang lurus menuju ke


pamantul (a) cekung dan (b) cembung

B.Pantulan Gelombang Lingkaran


1.Ganti penggetar keping pada kegiatan A dengan
penggetar bola.
2.Dengan menggunakan stroboskop perhatikan gelombang
datang.
3.Letakkan pemantul datar dibagian tengah tangki.
a. Apa yang terjadi pada gelombang datang.
b. Lukis hasil pengamatan anda.
c. Bandingkan bentuk gelombang datang
gelombang pantul.

Gbr. 1.21 Gelombang lingkaran


menuju ke pemantul datar

dan

Gbr. 1.22 Gelombang lingkaran


menuju kemantul (a) cekung dan (b)
cembung

22

4.Gantikan pemantul datar dengan pemantul cekung dan


cembung.
a. Terangkan dan lukis hasil pengamatan anda.
b. Bandingkan bentuk gelombang datang dan
gelombang pantul yang dihasilkan oleh pemantul
cekung dan cembung.

Dari kegiatan 1.5 di atas di dapat bahwa bentuk gelombang pantulan bergantung pada
bentuk gelombang datang dan bentuk pemantul. Sudut datang sama dengan sudut
pantul. Ini berarti pemantulan gelombang air mematuhi hukum pemantulan.
Tips stroboskop mekanik digunakan untuk melihat perambatan gelombang air, karena
gelombang air yang bergerak sulit diamati dengan mata telanjang. Gelombang air yang
bergerak akan kelihatan diam jika frekuensi stroboskop sama dengan frekuensi
gelombang air. Dengan menggunakan stroboskop dapat ditentukan frekuensi
gelombang air dan selanjutnya dapat dihitung kecepatan gelombang air.
f = n . f1,

dimana n = celah bilangan


f1 = frekuensi troboskop
f = frekuensi gelombang air (frekuensi penggetar)

kecepatan gelombang air ( v ) = f .

Pembiasan Gelombang
Perhatikan muka gelombang yang merambat dari tengah
lautan menuju ke pantai pada gambar 1.23.
Muka gelombang itu melengkung mengikuti bentuk pantai.
Fenomena apakah yang menyebabkan demikian.
Kedalaman laut yang berbeda antara pantai dan tengah
lautan merupakan faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
Gbr. 1.23 Muka mengikuti bentuk
Bandingkanpantai
panjang gelombang untuk gelombang yang jauh dengan pantai dengan
yang dekat dengan pantai? Ingat kembali bahwa jarak antara dua muka gelombang
yang berurutan sama dengan panjang gelombang. Bagaimanakah kecepatan
gelombang air yang merambat dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal ?
Kegiatan 1.6 Mengkaji fenomena pembiasan gelombang
Alat / bahan : tangki riak, penggetar keping, plat perspeks, stroboskop tangan dan
kertas putih.
Langkah kerja

23

Gbr. 1.24

1. Sediakan tangki riak, isi air dalam tangki dengan


kedalaman yang sama diseluruh bagian tangki.
2. Letakkan plat perspeks dalam posisi seperti gambar di
samping
3. Hidupkan motor sehingga menghasilkan gelombang lurus.
4. Dengan mengunakan stroboskop, perhatikan gelombang
yang dihasilkan :
a. bagaimanakah kecepatan gelombang sebelum, ketika
dan setelah melalui plat tersebut ? terangkan
b. lukis dan bandingkan gelombang sebelum, ketika dan
setelah melalui plat
c. apa yang terjadi pada gelombang setelah melalui plat
perspeks ? terangkan
5. Ubah kedudukan plat perspeks seperti gambar
di
samping. Ulangi llangkah kegiatan 4

Berikut ini adalah pembiasan gelombang air yang terjadi pada plat perspeks yang
berbentuk trapesium.
a. plat perspeks trapesium dengan
menghadap gelombang datang

sisi

lurus

b. plat perspeks trapesium dengan sisi miring


menghadap gelombang datang

Gbr. 1.25

Peristiwa perubahan atau pembelokan arah perambatan gelombang karena adanya


perubahan panjang gelombang atau perubahan kecepatan gelombang disebut
pembiasan gelombang .
Pembiasan gelombang air terjadi jika gelombang air merambat pada suatu tempat yang
berbeda kedalamannya. Kenyataan menunjukkan bahwa cepat rambat gelombang
permukaan air berbeda pada kedalaman air yang berbeda. Sesuai dengan persamaan
dasar gelombang : v = .f , karena frekuensi gelombang (f) tetap, maka kecepatan (v)
sebanding dengan panjang gelombang ( ). Pada air yang dangkal gelombang
permukaan merambat lebih cepat daripada air yang dalam, akibatnya panjang
gelombang di tempat yang dangkal lebih pendek dari pada di tempat yang dalam.

24

Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan yang terjadi pada kecepatan, panjang
gelombang dan frekuensi gelombang jika gelombang merambat pada tempat yang
berbeda kedalamannya.
Ketinggian

Kecepatan (v)

Panjang gelombang ( Frekuensi (f)

air
dalam

bertambah

)
bertambah

tetap

dangkal

berkurang

berkurang

tetap

Gbr. 1.26 (a) Pembiasan Gelombang


dari tempat dalam ke tempat
dangkal

Gelombang air dibiaskan mendekati garis normal jika


gelombang merambat dari tempat yang dalam ke
tempat yang dangkal (gbr. 1.26.a). Sebaliknya
gelombang air akan dibiaskan menjauhi garis normal jika
gelombang merambat dari tempat yang dangkal ke
tempat yang dalam (gbr.1.26.b). Sudut antara arah
gelombang datang ( sinar gelombang datang ) dengan
garis normal disebut sudut datang ( i ) dan sudut antara
arah gelombang bias ( sinar gelombang bias) dengan
garis normal disebut sudut bias ( r ). Hubungan antara
sudut datang dengan sudut bias telah ditemukan oleh
seorang saintis Belanda,
Willebrord Snellius. Hukum ini dikenal dengan hukum
Snellius.
Hukum Snellius : n =

sin i
..............
sin r

Gbr. 1.26 (b) Pembiasan Gelombang


dari tempat dangkal ke tempat
dalam

Hubungan rumus diatas dengan kecepatan gelombang dan panjang gelombang


n 2 sin i v1 1


adalah : n =
...............
n1 sin r v 2 2
Dimana : n = indek bias medium 2 relatif terhadap medium 1
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1 ( m/s)
v2 = cepat rambar gelombang dalam medium 2 (m/s)
1 = panjang gelombang dalam medium 1 (m)
2 = panjang gelombang dalam medium 2 (m)
Contoh :

25

Diketahui bahwa perbandingan panjang gelombang di tempat air yang dangkal dengan
yang dalam adalah 3 : 4 , dan kecepatan gelombang air di tempat yang dalam 16 m/s.
Berapakah kecepatan gelombang air di tempat yang dangkal?
Diketahui 1 : 2 = 3 : 4, v2= 16 m/s
Ditanya
v1
v1 1

Jawab :
gunakan persamaan :
v2 2
v1 3

v1 12 m / s
16 4

1.5 Interferensi Gelombang


Telah anda pelajari sebelumnya bahwa jika dua gelombang bertemu dan
bertindihan lalu menghasilkan satu gelombang tunggal dikatakan gelombang tersebut
bersuperposisi. Interferensi gelombang terjadi jika dua gelombang yang berasal dari dua
sumber koheren mengalami superposisi. Koheren berarti frekuensi, amplitudo, dan beda
pase gelombang dari kedua gelombang adalah sama. Apabila dua gelombang yang
koheren bersuperposisi, maka akan terjadi interferensi konstruktif (saling memperkuat)
atau interferensi destruktif (saling memperlemah) . Interferensi konstruktif terjadi jika dua
gelombang bersuperposisi dan menghasilkan amplitudo paduan yang bertambah atau
kedua gelombang saling memperkuat, (misalnya puncak gelombang yang satu
bersuperposisi dengan puncak gelombang lainnya atau lembah gelombang yang satu
bersuperposisi dengan lembah gelombang lainnya).
Interferensi destruktif terjadi jika dua gelombang bersuperposisi dan menghasilkan
amplitudo paduan yang berkurang (nol ) atau kedua gelombang saling memperlemah,
(misalnya puncak gelombang yang satu bersuperposisi dengan lembah gelombang
yang lainnya).
Dengan menggunakan konsep fase dapat dikatakan bahwa interferensi
konstruktif maksimum terjadi bila kedua gelombang yang bersuperposisi memiliki fase
yang sama, amplitudo gelombang paduan sama dengan dua kali aplitudo tiap
gelombang. Interferensi destruktif maksimum terjadi bila kedua gelombang yang
bersuperposisi berlawanan fase, aplitudo gelombang paduan sama dengan nol.
Kegiatan 1.7.
Mengkaji interferensi gelombang permukaan air .
Alat bahan : Tangki riak, dua buah pembangkit gelombang bola, stroboskop.
Langkah kegiatan :
1. Sediakan tangki riak isi air dalam tangki, pasangkan dua
buah pembangkit gelombang bola pada jarak 5 cm
satu sama lain.
2. Hidupkan motor atur agar frekuensi penggetar rendah.

Gbr. 1.27 Tangki Riak dengan


dua penggetar Bola

26

a. amati pola interferensi gelombang yang dihasilkan


dengan stroboskop lalu terangkan apa yang anda
amati
b. lukis pola interferensi gelombang yang dihasilkan.
3. Ulangi langkah dua dengan meningkatkan frekuensi
penggetar
a. amati dan terangkan pola interferensi yang dihasilkan
b. lukis pola interferensi yang dihasilkan.
4. Ulangi langkah tiga dengan memperbesar jarak antara
dua pembangkit gelombang bola
a. amati dan terangkan pola interferensi yang dihasilkan
b. lukis pola interferensi yang dihasilkan
Pada tangki riak dua sumber yang koheren adalah dua pembangkit gelombang
berbentuk bola yang digetarkan oleh satu batang penggetar.
Akibat interferensi antara dua gelombang permukaan air
terbentuk pola gelombang seperti gambar 1.28, ada alur-alur
di permukaan air yang tampak bergelombang dan ada aluralur dipermukaan air yang tampak tenang seakan-akan
gelombang tidak melaluinya. Alur-alur yang bergelombang
dihasilkan pada saat puncak satu gelombang bertemu
dengan puncak gelombang lainnya (pada gelombang terlihat
cerah) atau lembah satu gelombang bertemu dengan lembah
gelombang lainnya (pada gambar terlihat gelap) dan
simpangan yang dihasilkan paling besar. Interferensi yang
terjadi adalah interferensi konstruktif ( saling memperkuat ).
Gbr. 1.28 Interferensi dua gelombang
permukaan air
Alur- alur yang tenang dihasilkan pada saat puncak satu
gelombang bertemu dengan lembah gelombang lainnya (disebut kedua gelombang
memiliki fase berlawanan), dan menghasilkan resultan simpangan gelombang nol.
Peristiwa ini disebut interferensi destruktif (saling meniadakan )
Jarak antara dua garis interferensi destruktif bergantung pada frekuensi
penggetar dan jarak antara dua pembangkit gelombang bola.
Makin tinggi frekuensi sumber getar makin kecil jarak antara dua garis interferensi
destruktif. Sebaliknya makin rendah frekuensi makin besar jarak antara dua garis
interferensi destruktif.
Makin besar jarak antara dua buah pusat gelombang koheren makin kecil jarak antara
dua garis interferensi destruktif. Sebaliknya makin kecil jarak antara dua pusat
gelombang koheren makin besar jarak antara dua garis interferensi destruktif .

1.6 Dispersi Gelombang


Di kelas X anda telah mempelajari bahwa cahaya putih (polikromatik) yang
dilewatkan pada prisma kaca mengalami dispersi sehingga membentuk spektrum
warna; merah, jingga, kunung, hijau, biru, dan unggu. Apakah yang menyebabkan
dispersi gelombang cahaya itu? Dispersi gelombang cahaya terjadi dalam prisma kaca

27

karena prisma kaca merupakan medium dispersi untuk gelombang cahaya. Gelombang
gelombang cahaya dalam vakum adalah non dispersi secara sempurna.
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat melalui suatu medium. Kebanyakan medium nyata dimana gelombang
merambat dapat kita dekati sebagai medium non dispersi . Dalam medium non dispersi,
gelombang dapat mempertahankan bentuknya. Sebagai contoh: udara merupakan
medium non dispersi untuk perambatan gelombang bunyi.
Apa yang terjadi jika udara medium dispersi untuk gelombang bunyi? Tentu saja
akibatnya kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain, karena bentuk gelombang
yang dihasilkan oleh pita suara kita akan beragam begitu gelombang sampai di telinga
orang lain. Dengan demikian pesan yang akan kita sampaikan pada orang lain tidak
akan tercapai. Masalah lain yang akan kita hadapi adalah kita tidak dapat
mendengarkan musik dari suatu okestra dengan baik meskipun para pemain musik
tersebut telah memainkan alat musiknya secara bersamaan dan dengan baik sekali. .
Hal Ini disebabkan nada-nada frekuensi tinggi akan merambat ke telinga kita pada
kelajuan yang berbeda dengan nada-nada frekuensi rendah. Sebagai akibatnya kita
akan mendengar bunyi dari alat-alat musik tersebut pada saat yang berbeda-beda.
Untungnya peristiwa ini tidak terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui
udara, karena udara merupakan medium non dispersi untuk gelombang bunyi.

1.7 Difraksi Gelombang


Anda telah mengetahui bahwa apabila perambatan gelombang, misalnya
gelombang air laut terhalang oleh suatu tembok, maka gelombang tersebut akan
dipantulkan. Apakah yang terjadi jika perambatan gelombang air itu dihalangi oleh
penghalang-penghalang kecil seperti tiang-tiang jembatan? Bagaimana pula
perambatan gelombang jika berhadapan dengan suatu penghalang yang bercelah?
Kegiatan 1.8.
Mempelajari Difraksi gelombang air
Alat /bahan : Tangki riak, penggetar keping, penghalang logam
Kegiatan :
1. Sediakan tangki riak, isi air dalam tangki dan pasang penggetar keping.
2. Hidupkan motor pada kelajuan rendah dan amati panjang gelombang lurus yang
dihasilkan.
3. Letakkan dua penghalang logam ditengah-tengah tangki untuk membentuk satu
celah dengan lebar 10 cm. Hidupkan motor .
a. terangkan apa yang anda amati
b. lukis bentuk gelombang yang diperoleh
4. Ulangi kegiatan tiga dengan memperkecil lebar celah
a. terangkan apa yang anda amati
b. lukis bentuk gelombang yang diperoleh

28

Lenturan gelombang yang disebabkan karena adanya penghalang berupa celah


disebut difraksi gelombang. Apabila gelombang melalui celah yang lebarnya melebihi
panjang gelombang, maka lenturan gelombang (difraksi gelombang) kurang jelas
terlihat, gelombang tersebut dilenturkan hanya pada bagian pnggir saja (gbr 1.29).
Tetapi jika gelombang melalui celah yang lebarnya lebih kecil dibandingkan panjang
gelombangnya, maka difraksi gelombang tersebut tampak sangat jelas, dimana setelah
melalui celah, muka gelombang lurus tersebut berubah menjadi muka gelombang
melingkar dengan celah seolah-olah berfungsi sebagai pusat gelombang (gbr 1.29 b).
Panjang gelombang ( ) sebelum dan sesudah difraksi tidak berubah (sama). Semakin
tinggi frekuensi gelombang air, semakin pendek panjang gelombangnya dan difraksi
gelombang air semakin tidak jelas. Sebaliknya semakin rendah frekuensi gelombang air,
semakin panjang gelombangnya dan semakin jelas peristiwa difraksi gelombang.

Gbr. 1.29 a , pengaruh


difraksi kurang jelas

Gbr. 1.29 b , pengaruh


difraksi sangatjelas

Polarisasi gelombang.
Pemantulan, pembiasan, difraksi dan interferensi dapat terjadi pada gelombang
tali ( satu dimensi), gelombang permukaan air ( dua dimensi), gelombang bunyi dan
gelombang cahaya (tiga dimensi). Gelombang pada tali, gelombang cahaya adalah
gelombang transversal. Gelombang transversal dapat terpolarisasi, tetapi gelombang
longitudinal tidak terpolarisasi, misalnya gelombang bunyi tidak dapat terpolarisasi.
Mengapa demikian? Gelombang dikatakan terpolarisasi linier jika getaran dari
gelombang tersebut terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi.
Ide polarisasi gelombang dapat kita pahami dengan memperhatikan suatu
gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Gelombang transversal
pada tali yang arah getarnya pada satu arah saja, yaitu arah vertikal. Gelombang
tersebut dilewatkan melalui celah A dan kemudian diteruskan oleh celah ke 2 yaitu

29

celah B. Rangka bercelah A disebut polarisator. Apa yang terjadi jika gelombang
terpolarisasi dalam arah vertikal ini kita lewatkan melalui sebuah celah B yang juga
berarah vertikal? Tampak bahwa gelombang lewat dengan bentuk yang sama karena
arah polarisasi gelombang sejajar dengan arah memanjang celah. Sebaliknya apa yang
terjadi jika rangka celah B diputar 90 o hingga arah memanjang celah menjadi horizontal
atau tegak lurus terhadap arah polarisasi gelombang? Tampak bahwa gelombang
terpolarisasi tidak dapat melewati celah B. Hal ini disebabkan karena celah mendatar
menahan gelombang tali dalam arah vertikal tersebut. Kemampuan untuk dapat
dipolarisasi merupakan karakteristik gelombang transversal.
Bagaimanakah jika tali digantikan dengan kumparan pegas (slingki)? Gelombang
longitudinal yang terdapat di dalam slingki akan dapat melewati kedua celah tanpa
mengalami perubahan pada arah getarnya. Pada gelombang longitudinal arah getar
selalu sama dengan arah merambatnya sehingga arah memanjang celah tidak akan
mempengaruhi gelombang. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang longitudinal tidak
dapat dipolarisasikan.

Efek Doppler pada gelombang.


Bila sebuah mobil ambulan yang sedang membunyikan sirine datang mendekati
kita, maka kita akan mendengar frekuensi bunyi sirine yang makin lama makin tinggi.
Jika mobil tersebut bergerak melewati dan menjauhi kita, maka kita mendengar
frekuensi bunyi sirine tersebut makin lama makin rendah.perubahan frekuensi bunyi
yang terdengar itu adalah hasil gerakan relatif antara sumber bunyi dan pengamat (kita).
Frekuensi yang terdengar oleh pengamat berbeda dengan frekuensi yang sebenarnya
dikeluarkan oleh sumber bunyi jika terdapat gerakan relatif diantara pengamat dan
sumber bunyi.
Pada dasarnya frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi saling
mendekati adalah lebih tinggi dari pada pengamat tersebut berada dalam keadaan
diam, dan sebaliknya frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi
saling menjauhi adalah lebih rendah dari pada pengamat tersebut berada dalam
keadaan diam. Peristiwa ini pertama kali dikemukakan oleh seoran fisikawan Austria
pada tahun 1842 yang bernama Christian Johann Doppler.Effek Doppler ini bukan
hanya berlaku untuk bunyi, tetapi berlaku untuk semua jenis gelombang, terutama
gelombang elektromagnetik termasuk cahaya.
Penerapan efek Doppler pada gelombang bunyi akan dipelajari pada bab 3 dan aplikasi
efek Doppler pada gelombang elektromagnetik akan disajikan dalam bab 2.

Rangkuman.
1.

Gelombang adalah getaran atau energi yang merambat. Di dalam perambatannya materimateri tidak ikut merambat, tetapi materi-materi tersebut hanya bergetar. Berdasarkan
medium perambatannya, gelombang digolongkan dalam 2 golongan yaitu gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
memerlukan medium untuk perambatannya, contohnya gelombang pada tali, gelombang air

30

dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak


memerlukan medium untuk perambatannya, contohnya gelombang cahaya, gelombang
radar, gelombang radio dan lainnya. Berdasarkan arah getar, gelombang digolongkan dalam
2 golongan, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah getarnya,
contohnya gelombang pada tali. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
rambatannya searah dengan arah getarnya, contohnya gelombang bunyi.
Persamaan dasar gelombang : v = f = / T
2.

Prinsip superposisi gelombang adalah apabila 2 gelombang bertemu dan bertindihan, maka
gelombang paduan yang dihasilkan adalah merupakan jumlah vektor besaran setiap
gelombang itu.

3.

Gelombang berjalan harmonik pada tali, partikel-partikel pada tali bergetar dengan gerak
harmonik sederhana dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang.
Simpangan partikel di sembarang titik (P) dinyatakan dengan persamaan :
Yp = A sin ( t k x)
Keterangan:
Yp = simpangan partikel di titik P
A = amplitudo gelombang
= 2 f = frekuensi sudut
t = lamanya titik asal getaran telah bergetar
x = jarak partikel dari titik asal
k = 2 / = bilangan gelombang
Tanda + untuk gelombang merambat ke kiri , dan tanda untuk gelombang merambat ke
kanan.
Kecepatan getar partikel disuatu titik ( vp ) adalah turunan dari simpangan terhadap
waktu.
vp =

dy
=
dt

A cos ( t - k x )

Percepatan getar partikel di suatu titik ( ap ) adalah turunan dari kecepatan terhadap
waktu
ap =

dv
= dt

2 A sin (

tkx)

= -

2y

4.

Gelombang stasioner terjadi karena interferensi terus menerus antara gelombang datang dan
gelombang pantul yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama tetapi arah geraknya
berlawanan.

5.

Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat , pada ujung terikat (tetap), pulsa
yang dipantulkan mengalami pembalikan fase. Resultan antara gelombang datang dan
gelombang pantul menghasilkan simpangan :
y = 2 A sin k x cos t

31

amplitudo gelombang stasioner:

As = 2 A sin k x

Letak simpul dari ujung tetap :


x = ( 2 n ) dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari
Letak perut dari ujung tetap : x = ( 2 n + 1 ) dengan n = 0, 1, 2, 3,....
letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
6.

Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, pada ujung bebas, pulsa yang
dipantulkan tidak mengalami pembalikan fase. Resultan antara gelombang datang dan
gelombang pantul menghasilkan simpangan :
y = 2 A cos k x sin t
Amplitudo gelombang stasioner:

As = 2 A cos k x

Letak simpul dari ujung bebas : x = (2 n + 1) dengan n = 0, 1, 2, 3,....


Letak simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari
Letak perut dari ujung bebas: x = ( 2 n ) dengan n = 0, 1, 2, 3,....
letak perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari
7.

Sifat-sifat umum gelombang yaitu : refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), interferensi,


dispersi (penyeberan), difraksi (pembelokan ) dan polarisasi. Pemantulan, pembiasan,
interferensi, dispersi, dan difraksi dapat terjadi pada gelombang transversal dan gelombang
longitudinal, tetapi polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang transversal.

8.

Pemantulan gelombang terjadi jika suatu gelombang merambat dalam suatu medium dan
mengenai suatu penghalang. Pada pemantulan gelombang berlaku: sudut datang = sudut
pantul ( i = r ). Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase
yang sama pada gelombang. Jarak antara 2 muka gelombang yang berdekatan = satu
panjang gelombang.

9.

Peristiwa perubahan atau pembelokan arah perambatan gelombang karena adanya perubahan
panjang gelombang atau perubahan kecepatan gelombang disebut pembiasan gelombang.
Gelombang air dibiaskan mendekati garis normal jika gelombang merambat dari tempat
yang dalam ke tempat yang dangkal, sebaliknya dibiaskan menjauhi garis normal jika
gelombang merambat dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam.
sin i v1 1 n2

Persamaan umum untuk pembiasan :


sin r v 2 2 n1

10. Interferensi gelombang terjadi jika dua gelombang yang berasal dari dua sumber koheren
mengalami superposisi. Interferensi konstruktif (saling memperkuat) terjadi jika dua
gelombang bersuperposisi dan menghasilkan amplitudo paduan yang bertambah atau kedua
gelombang yang bertemu memiliki fase sama. Interferensi destruktif (saling memperlemah )

32

terjadi jika dua gelombang bersuperposisi dan menghasilkan amplitudo paduan yang
berkurang atau kedua gelombang yang bertemu memiliki fase berlawanan.
11. Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat
melalui suatu medium. Dispersi tidak terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui
udara atau gelombang cahaya yang merambat melalui vakum. Dispersi cahaya terjadi ketika
cahaya putih melalui prisma kaca, lalu sinar yang keluar dari prisma membentuk spektrum
warna-warna pelangi.
12. Difraksi gelombang adalah pembelokan atau pelenturan gelombang ketika gelombang
melalui penghalang berupa celah. Makin sempit celah, makin kuat difraksi gelmbang.
Panjang gelombang sebelum dan sesudah difraksi tidak berubah. Semakin tinggi frekuensi
gelombang air, semakin pendek panjang gelombangnya dan difraksi gelombang air semakin
tidak jelas. Sebaliknya semakin rendah frekuensi gelombang air, semakin panjang
gelombangnya dan semakin jelas peristiwa difraksi gelombang.
13. Gelombang terpolarisasi linier jika getaran dari gelombang tersebut terjadi dalam satu arah
saja. Arah itu disebut arah polarisasi. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal,
misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.
14. Efek Doppler: Frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi saling
mendekati adalah lebih tinggi dari pada pengamat tersebut berada dalam keadaan diam, dan
sebaliknya frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi saling menjauhi
adalah lebih rendah daripada pengamat tersebut berada dalam keadaan diam.

33

Peta Konsep
Gelombang

Gelombang
Mekanik

Merambat
Perlu
Medium

Gelombang
Elektro
Magnetik

Gelombang
Longitudinal

Pemantulan
Gelombang

Pantulan
Gelombang
Tali

Gelombang
Transversal

Pembiasan
Gelombang

Pantulan
Gelombang
Permukaan
Air

Interferensi
Gelombang

Interferensi
Konstruktif

Disperse
Gelombang

Difraksi
Gelombang

Merambat
tidak Perlu
Medium

Polarisasi
Gelombang

Efek
Doppler

Interferensi
Destruktif

Gelombang
Stasioner
dari ujung
terikat
Gelombang
Stasioner
dari ujung
bebes

Evaluasi
1.

Gelombang air laut menyebabkan permukaan air naik turun dengan periode 2
sekon. Jika jarak antara dua puncak gelombang 5 m, maka gelombang akan
mencapai jarak 10 m dalam waktu ... .
a. 1 sekon
b. 2 sekon.
c. 3 sekon.
d. 4 sekon.
e. 5 sekon

2.

Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu dari
lainnya sejauh 60 cm. Keduanya turun naik bersama permukaan air dengan

34

frekuensi 2 get/s. Bila salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang, yang
lainnya berada di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus itu
terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau
adalah ... .
a. 20 cm/s
b. 30 cm/s
c. 80 cm/s
d. 120 cm/s
e. 240 cm/s]
3.

Suatu gelombang bunyi merambat


di udara dengan kelajuan 340 m/s
menyebabkan zarah-zarah di udara bergetar. Pada suatu posisi tertentu simpangan
zarah udara pada saat t dinyatakan dengan y = 2 x 10-6 sin ( 1000 t + ) cm,
maka ... .
(1) amplitudo getaran adalah 2 x 10-6 cm
(2) frekuensi gelombang bunyi adalah 500 Hz
(3) panjang gelombangnya 68 cm.
(4) beda fase antar dua zarah udara yang jaraknya 34 cm adalah :
Pernyataan di atas yang benar adalah ... .
a. (1), (2), (3), dan (4)
b. (1), (2), dan (3)
c. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (4) saja

4.

Persamaan gelombang transversal yang merambat sepanjang tali yang sangat


panjang adalah: y = 6 sin ( 0,02 x 4 t ), y dan x dalam cm dan t dalam
detik, maka :
(1) amplitude gelombang 6 cm
(2) panjang gelombang 100 cm
(3) frekuensi gelombang 2 Hz.
(4) pejalaran gelombang ke x positif
Pernyataan di atas yang benar adalah :
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)

5.

Gelombang merambat dari titik A ke titik B dengan amplitudo 10 -2 m dan periode 0,2
s. Jarak AB sama dengan 0,3 m. Bila cepat rambat gelombang 2,5 m/s, maka pada
suatu saat tertentu beda fase antara titik A dan B adalah ....
4
a.
rad
5
6
b.
rad
5

35

4
rad
3
3
d.
rad
2
8
e.
rad
5

c.

6.

Suatu gelombang berjalan melalui titik A dan B yang berjarak 8 cm dalam arah dari
A ke B. Pada saat t = 0 simpangan gelombang di A adalah 0. Jika panjang
gelombangnya 12 cm dan amplitudonya 4 cm, maka simpangan di titik B pada saat
3
fase titik A
adalah ....
2

a.
b.
c.
d.
e.

2 cm
2 2 cm
2 3 cm
3 cm
4 cm

7.

Gelombang transversal merambat dari A ke B dengan cepat rambat 12 m/s pada


frekuensi 4Hz dan amplitudo 5 cm. Jika jarak AB = 18 m, maka banyaknya
gelombang yang terjadi sepanjang AB adalah ....
a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
e. 4

8.

Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu kawat adalah:


y = -2 sin (0,5 x -200 t). Jika x dan y dalam satuan cm dan t dalam detik,
maka .....
a. amplitudonya 5 cm dan panjang gelombangnya 3 cm
b. amplitudonya 2 cm dan panjang gelombangnya 4 cm
c. amplitudonya 6 cm dan panjang gelombangnya 2 cm
d. amplitudonya 4 cm dan panjang gelombangnya 2 cm
e. amplitudonya 2 cm dan panjang gelombangnya 6 cm

9.

Suatu gelombang dinyatakan dengan pesamaan y = 0,20 sin 0,40 (x -60 t). Bila
semua jarak diukur dalam cm dan waktu dalam sekon, maka :
(1). Panjang gelombangnya bernilai 5 cm
(2). Frekuensi gelombangnya bernilai 12 Hz
(3). Gelombang menjalar dengan kecepatan 60 cm/s
(4). Simpangan gelombang 0,1 cm pada posisi x =
Pernyataan di atas yang benar adalah :
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)

35
1
cm dan saat t =
s.
12
24

36

c. (1) dan (4)


d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)

t
x

0,02 15

10. Persamaan untuk gelombang transversal mempunyai bentuk y = sin 2


dengan x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka :
(1). Panjang gelombangnya = 15 cm
(2). Frekuensi gelombangnya = 50Hz
(3). Amplitudo = 1 cm
(4). Kecepatan rambat = 750 cm/s
Pernyataan di atas yang benar adalah .....
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)

11. Batu dijatuhkan ke dalam air sehingga pada permukaan air timbul lingkaran
gelombang yang berjalan. Jika lingkaran pertama menempuh jarak 5 m selama 2 s
dan sepanjang itu terdapat 20 gelombang, maka :
(1). Cepat rambat gelombang 2,5 m/s
(2). Frekuensi gelombang 10 Hz
(3). Periode gelombang 0,1 s
(4). Panjang gelombang 0,25 m
Pernyataan diatas yang benar adalah .....
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
12. Sebuah gelombang merambat dari sumber (S) ke kanan dengan kelajuan 8 m/s,
frekuensi 16 Hz dan amplitudo 4 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 9,5
m dari S. Jika S telah bergetar 1,25 s dan arah gerak pertamanya ke atas, maka
simpangan titik P pada saat itu adalah ....
a. 0 cm
b. 1 cm
c. 2 cm
d. 3 cm
e. 4 cm
13. Gelombang stasioner dapat terjadi karena superposisi gelombang datang dan
gelombang pantul oleh ujung bebas. Titik simpul yang ke sepuluh berjarak 1,52 m
dari ujung bebasnya. Jika frekuensi gelombang itu 50 Hz maka cepat rambat
gelombangnya adalah .....
a. 16 m/s

37

b.
c.
d.
e.

32 m/s
48 m/s
64 m/s
72 m/s

14. Gelombang y1 = A sin (k x - t) bersuper posisi dengan gelombang


y2 = A sin (k x + t). Amplitudo gelombang resultannya adalah :
(1). Bergantung pada x
(2). Nilai maksimumnya 2 A
(3). Nilai minimumnya 0
(4). Bergantung pada waktu
Pernyataan diatas yang benar adalah .....
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)

Anda mungkin juga menyukai