GEJALA GELOMBANG
Standar Kompetensi:
Menerapkan konsep dan
prinsip gejala gelombang
dan
optik
dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar:
Menjelaskan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Gelombang merupakan gejala alam yang sangat penting, sebab banyak gejala di alam
ini sesungguhnya adalah gejala gelombang. Kita berkomunikasi dengan orang lain
sebagian besar melalui suara atau bunyi. Bunyi sampai dari orang yang satu ke orang
yang lain melalui gelombang. Kita dapat mendengar radio dan menonton televisi adalah
berkat adanya perambatan gelombang. Cahaya pun memiliki sifat-sifat yang sama
seperti sifat gelombang.
Di alam ini kita dapat membedakan dua jenis gelombang yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang gelombang
mekanik, dan sifat-sifat gelombang mekanik.
Gelombang yang terjadi pada slingki dalam langkah (3) dinamakan gelombang
transversal, sedangkan gelombang yang terjadi pada slingki dalam langkah (4)
dinamakan gelombang longitudinal.
Jenis Gelombang
Jenis Gelombang
Gelombang Transversal
Tegak lurus
Tegak
lurus
Zat Padat
Tegak
lurus
Tegak lurus
Gelombang
pada tali
Gelombang pada
slingki
Gelombang Longitudinal
Ciri-ciri
Arah getaran
Arah getaran
berbanding
berbanding
dengan
arah
perambatan
dengan arah
gelombang
perambatan
gelombang
Medium
Arah
getaran
Perambatannya
berbanding
dengan arah
perambatan
gelombang
Contoh
Arah
getaran
Gelombang
berbanding
dengan arah
perambatan
gelombang
Sejajar
Tegak
lurus
ZatTegak
padat, lurus
zat cair, gas
- Gelombang bunyi
Tegak lurus
Dalam
gelombang
mekanik,besaran-besaran
perioda,frekuensi,panjang
gelombang,cepat rambat dan sebagainya, mempunyai definisi, hubungan serta satuan
masing-masing sebagai berikut:
Perioda atau waktu getar (lambang T) adalah selang waktu yang diperlukan
setiap partikel medium untuk melakukan satu gelombang penuh, atau: perbandingan
antara selang waktu dengan banyaknya gelombang yang terjadi selama selang waktu
tersebut (menurut gambar 1.3 a, perioda adalah waktu dari titik o sampai e atau dari titik
b sampai f)
selang waktu
banyak gelombang
selang waktu
1
T
atau T f ..................................................................(1.1)
Panjang gelombang (lambang ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam waktu
satu perioda atau:
Untuk gelombang transversal, panjang gelombang ( ) adalah jarak gelombang
antara dua puncak gelombang yang berurutan ( = jarak b-f pada gbr 1.3 a ) atau
jarak antara dua dasar gelombang yang berurutan ( = jarak d-h pada gbr 1.3 a ).
Untuk gelombang longitudinal, panjang gelombang ( ) adalah antara dua pusat
regangan yang berdekatan atau jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan
(lihat gambar 1.4 )
Satuan SI untuk panjang gelombang ( ) adalah meter (m)
Cepat rambat gelombang (lambang v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satu
satuan waktu.
jarak
v = selang waktu v
t
untuk jarak sama dengan satu panjang gelombang (s = ) diperlukan waktu satu
perioda ( t = T ).
Jika nilai ini di masukkan ke persamaan di atas, maka diperoleh :
v
..( 1.2 )
karena
1
f
T
,maka
v= .f
atau
v
f
..( 1.3 )
Dapat dinyatakan bahwa besarnya panjang gelombang berbanding lurus dengan cepat
rambat gelombang dan berbanding terbalik dengan frekuensinya. Pemahamannya, jika
v diperbesar maka menjadi besar (untuk f yang tetap), sebaliknya jika f diperbesar
maka menjadi kecil (untuk v yang tetap).
Satuan SI (Sistem Internasional) untuk cepat rambat gelombang ( v ) adalah m s-1
Amplitudo (lambang A) adalah nilai simpangan maksimum dari titik keseimbangannya
(pada gbr 1.3 a, amplitudo = tinggi b b1, atau tinggi d d1 )
Fase gelombang
Fase gelombang menyatakan keadaan suatu titik pada gelombang yang
berkaitan dengan simpangan dan arah geraknya.
Perhatikan gerak partikel-partikel medium pada gbr
1.5.
Titik P dan R berjarak satu panjang gelombang (1
), simpangan P sama dengan simpangan R, dan
arah gerak P searah dengan arah gerak R yaitu ke
atas. Oleh karena itu, dikatakan bahwa P sefase
dengan R. Perhatikan titik P dan T yang berjarak
dua panjang gelombang (2 ) juga memiliki fase
yang sama (sefase).
Gbr.1.5 Titik yang sefase dan berlawanan pase
x = (2n)
; n = 0, 1, 2, .
( 1.4 )
berlawanan jika jarak antara kedua titik tersebut (x) merupakan kelipatan ganjil (2n +
1) dari setengah panjang gelombang.
Persamaan dua titik berlawanan fase adalah;
x = (2n + 1)
; n = 0, 1, 2,
.. ( 1.5 )
Contoh:
Dalam waktu 5 sekon, 20 gelombang melewati sebuah kapal. Jika jarak dua puncak
gelombang yang berdekatan 40 cm. Tentukan :
a. panjang gelombang
b. frekuensi gelombang
c. periode gelombang
d. cepat rambat gelombang
jawab:
a. jarak 2 puncak yang berdekatan =
jadi = 40 cm = 0,4 m
b. frekuensi =
c. periode =
atau
d. v =
banyak gelombang
selang waktu
selang waktu
banyak gelombang
T = 1/f
=
=1/4
0,4 m
0,25 s
=
=
20 gel
5s
5s
20 get
= 4 Hz
= 0,25 s
= 0,25 s
=
16 m/s
Latihan :
1. Gelombang air laut bergerak dengan kecepatan 15 m/s. Jarak antara 3 puncak
gelombang yang berdekatan adalah 6 m. Tentukan :
a. panjang gelombang
b. perioda
c. cepat rambat gelombang
2. Dua buah gabus berjarak 12 m, dan masing-masing gabus tersebut berada di atas
permukaan air. Kedua gabus bergerak naik turun bersamaan dengan penjalaran
gelombang air. Satu gabus berada di atas bukit gelombang dan yang satu lagi
berada di lembah gelombang . Diantaranya terdapat sebuah bukit gelombang. Jika
cepat rambat gelombang tersebut 20 m/s, tentukan frekuensi gelombang tersebut.
yang berurutan adalah 3 m dan periodenya 2 sekon, berapa lama harus menunggu
agar ia tepat berada di puncak gelombang tersebut?
Gelombang berjalan.
Ikatkan ujung seutas tali pada beban yang tergantung pada ujung sebuah pegas
vertikal, lalu getarkan pegar tersebut naik turun sehingga getaran pegas merambat pada
tali. Perhatikanlah bahwa simpangan maksimum (amplitude) dari gelombang yang
merambat pada tali tersebut selalu tetap. Gelombang yang merambat dan memiliki
amplitudo tetap tersebut dinamakan gelombang berjalan.
10
Y = A sin t
.. ( 1.6 )
Gelombang merambat dari titik O sepanjang sumbu x positif (lihat gbr 1.9).
Sebuah titik P berjarak x dari titik O akan ikut bergetar karena adanya rambatan dari titik
O ke titik P. Gelombang yang terbentuk itu disebut gelombang berjalan. Waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah x/v sekon.
Jika titik O telah bergetar selama t sekon, dan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
untuk sampai di titik P adalah x/v , maka titik P baru bergetar selama t
x
sekon,
v
x
t
x
Y A sin 2 ( t )
Y A sin 2 (
) karena T.v
T
v
T Tv
t
x
Y A sin 2 ( )
T
2t 2x
)
Y = A sin (
......(1.8)
T
Y A sin ( t
Tetapan
Dan
2
k , k disebut bilangan gelombang.
2
, disebut frekuensi sudut,
T
Maka persamaan
( 1.8 ) menjadi :
A=
Y=
T=
k
x
Persamaan ( 1.9 ) berlaku untuk gelombang yang merambat ke arah sumbu x positif.
Untuk gelombang yang merambat dari sumbu x positif menuju pusat koordinat atau
menuju sumbu x negatif akan berlaku persamaan :
11
Y A sin ( t
x
)
v
Y = A sin ( t + k x ) .. ( 1. 10 )
Kecepatan dan percepatan partikel
Karena partikel di sepanjang kawat bergetar harmonik, maka di titik P pada kawat
memiliki kecepatan dan percepatan. Kecepatan dan percepatan partikel dapat dihitung
dengan cara turunan ( diferensial )
Kecepatan partikel di titik P adalah turunan pertama dari simpangan di titik P terhadap
waktu.
Vp
dY
d A sin ( t - k x)
dt
Vp = A cos ( t k x ) . ( 1. 11 )
Percepatan partikel di titik P adalah turunan pertama dari kecepatan di titik P terhadap
waktu.
ap
dV
d A cos ( t k x )
dt
ap = - 2 A sin ( t - k x ) .. ( 1. 12 )
ap = - 2 Y
Sudut fase, fase dan beda fase pada gelombang berjalan
Perhatikan persamaan simpangan gelombang berjalan:
Y A sin 2 (
t
x
)
T
atau
Y = A sin ( t - k x )
Sudut yang berada di belakang sinus disebut sebagai sudut fase gelombang
(lambang ), jadi :
Sudut fase : 2 (
t
x
) t k x .(1. 13 )
T
Fase gelombang ( ) (
t x
) ..(1.14 )
T
Beda fase ( )
( 2 - 1 ) ......( 1.15 )
12
Contoh :
1. Sebuah titik O bergetar harmonis menghasilkan gelombang berjalan transversal
dengan cepat rambat gelombang 25 m/s, frekuensi 5 Hz dan amplitudonya 12 cm.
Gelombang tersebut bergerak ke kanan melalui titik P yang berjarak 3 m dari O. Jika
titik O telah bergetar 0,5 sekon , tentukan simpangan dan fase titik P pada saat itu.
Diketahui : v = 25 m/s,
Ditanya : Yp ?
f = 5 Hz,
A = 12 cm ,
x = 3 m,
0,5s
t = 0,5 s
t
x
)
T
5 m
3m
= 12 cm sin 2 ( 0,2s 5m )
= 12 cm sin 2 ( 1,9 )
= 12 cm sin 324
= - 7,05 cm
p = (
t
x
)
T
0,5 s
3m
= ( 0,2 s 5 m ) 1,9
2. Sebuah
gelombang
berjalan
memenuhi
persamaan
simpangan
Y = 0,04 sin (6 t 2 x ) dengan x dan y dalam m dan t dalam s. Tentukan :
a. arah perambatan gelombang.
b. amplitude gelombang.
c. frekuensi gelombang.
d. bilangan gelombang.
e. panjang gelombang.
f. cepat rambat gelombang.
Diketahui : persamaan y = 0,04 sin (6 t 2 x)
Gunakan persamaan gelombang berjalan : Y = A sin ( t k x )
13
Maka : a. arah rambat gelombang adalah ke kanan, yaitu ke arah sumbu x positif,
karena tanda di dalam sin adalah negatif.
b. amplitudo (A) = 0,04 m
c.
t = 6 t
ft =6 t
kx = 2 x
e. panjang gelombang ( )
k =
f = 3 Hz
k=2
2 = 2
= 3,14 m
Latihan :
1. Sebuah gelombang mempunyai persamaan simpangan Y = 0,01 sin ( 32 t + 2 x),
dengan y dalam meter. Tentukan : amplitudo, frekuensi, cepat rambat dan panjang
gelombang dari gelombang tersebut.
2. Sebuah titik P bergetar harmonik sederhana menghasilkan gelombang berjalan
dengan cepat rambat 24 m/s, frekuensi 12 Hz, dan amplitudo 10 cm. Pada t = 0
simpangan titik P = 0. Berapakah simpangan titik Q yang berada pada jarak 3 m dari
P saat P sudah bergetas 0,5 s.
3. Sebuah gelombang transversal dengan amplitude 10 cm dan panjang gelombang
200 cm bergerak dari kiri ke kanan sepanjang kawat horizontal yang teregang
dengan cepat rambat 100 cm/s. Pada saat t = 0, titik awal pada ujung kiri sedang
bergerak ke atas.
a. Berapakah frekuensi gelombang tersebut ?
b. Berapakah frekuensi sudut ?
c. Berapakah bilangan gelombangnya ?
d. Bagaimanakah bentuk persamaan gelombangnya ?
e. Bagaimanakah persamaan simpangan suatu partikel yang berjarak 150 cm di
kanan titik asal ?
f. Tentukan simpangan, kecepatan getar dan percepatan getar dan fase gelombang
suatu partikel yang berjarak 150 cm di kanan titik asal, pada saat t = 3,25 sekon.
Sifat-sifat gelombang
Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku baik untuk gelombang mekanik
maupun untuk gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat tersebut adalah: pemantulan
(refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi.
14
Gbr. 1.10 Gelombang merambat dari O ke P lalu dipantulkan dan P merupakan ujung terikat
Perhatikan gbr 1.10, Telah anda ketahui bahwa simpangan gelombang datang yang
merambat ke kanan pada titik Q :
Yd = A sin ( k x -
t)
Simpangan gelombang pantul (berlawanan fase) yang merambat ke kiri pada titik Q:
Yp = A sin ( k x +
t)
15
t + k x + t ) cos { k x t ( k x + t ) }
Hasilnya diperoleh persamaan simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung
terikat :
Y = 2 A sin k x cos
..............................................(1.16)
..................................................(1.17)
Simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung terikat dapat juga dinyatakan
dengan persamaan :
Y = As cos
.....................................................(1.18)
( 1.19 )
Letak titik simpul dari ujung terikat merupakan kelipatan genap dari seperempat panjang
gelombang.
16
Pada gbr 1.11 terlihat bahwa perut ke 1 terjadi pada x = . Karena jarak
antara 2 perut yang berdekatan adalah , maka perut ke 1, ke 2, ke 3, dst terletak
pada jarak ; X = 1 x , 3 x , 5 x . ( 2 n + 1 )
Jadi letak perut dari ujung tetap adalah :
X = ( 2 n + 1 ) , dengan n = 0, 1, 2, 3, ..
(1.20)
Letak titik perut dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil dari seperempat panjang
gelombang.
Contoh.
Seutas tali yang panjangnya 2 m, salah satu ujungnya diikat erat pada tiang. . Tali itu
digetarkan oleh suatu penggetar yang periodanya 3 s, amplitude getarnya 6 cm. Jika
panjang gelombang yang terjadi 0,3 m . Hitung :
a. Amplitude gelombang stasioner pada titik yang berjarak 0,05 m dari ujung terikat.
b. Letak simpul ke dua dari ujung tetap dan dari titik asal getaran
c. Letak perut ke tiga dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
Diketahui : l = 2 m, T = 3 s, A = 0,06 m , x = 0,05 m, = 0,3 m
a. gunakan rumus amplitude gelombang stasioner:
2
x
As = 2 A sin k x = 2 A sin
= 0,10 m
1,62 m
Latihan :
1. Seutas kawat yang panjangnya 100 cm, direntangkan horizontal dengan ujung yang
satu diikat erat pada tiang dan ujung lainnya digetarkan harmonik naik turun dengan
amplitude 16 cm dan frekuensi 1/8 Hz. Getaran tersebut merambat sepanjang kawat
dengan cepat rambat 4,5 cm/s. Tentukan:
a. amplitude gelombang interferensi di titik yang berjarak 61 cm dari titik asal
getaran.
17
b. letak simpul ke 4 dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
c. letak perut ke 5 dari ujung tetap dan dari titik asal getaran.
2. Dimanakah letak simpul dan perut dihitung dari ujung tetap suatu gelombang diam,
jika gelombang tersebut mempunyai cepat rambat 5 m/s dan frekuensi 25 Hz ?
I.4.1.2
Pantulan gelombang pada seutas tali yang ujungnya diikat longgar pada tiang
dan dapat bergerak naik turun dinamakan pantulan pada ujung bebas.Pada ujung
bebas, bukit gelombang dipantulkan sebagai bukit gelombang juga atau lembah
gelombang dipantulkan sebagai lembah gelombang juga. Jadi pada ujung bebas
gelombang dipantulkan dengan fase yang sama.
Simpangan gelombang datang yang merambat ke kanan pada titik Q :
Yd = A sin ( k x - t )
Simpangan gelombang pantul ( se fase ) yang merambat dari kiri pada titik Q :
Yp = A sin (- k x - t ) = - A sin ( k x + t )
Simpangan gelombang stasioner di titik sembarang Q adalah resultan dari y d dan yp.
Y = yd + yp
Y = A sin ( k x t ) - A sin ( k x + t )
Secara matematis :
Sin - sin = 2 sin ( - ) cos ( + )
Maka y = 2 A sin { k x
t ( k x + t ) } cos ( k x t + k x + t )
.........................................(1-21)
...........................................(1-22)
18
Simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung bebas dapat juga dinyatakan
dengan persamaan :
Y = As sin
..............................................(1-23)
19
Bentuk gelombang air yang dihasilkan oleh tangki riak bergantung pada bentuk
penggetar yang digunakan. Penggetar keping menghasilkan sekumpulan garis-garis
lurus. Garis-garis lurus ini disebut muka gelombang lurus, sedangkan penggetar bola
menghasilkan sekumpulan garis-garis berbentuk lingkaran. Garis-garis melingkar ini
20
disebut muka gelombang melingkar. Muka gelombang atau disebut juga muka
gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase yang sama pada
gelombang. Dua titik berdekatan yang memiliki fase sama selalu berjarak satu panjang
gelombang ( 1 ). Jadi jarak antara 2 muka gelombang yang berdekatan = satu panjang
gelombang.
Sinar gelombang berbentuk garis lurus dan selalu tegak lurus terhadap muka
gelombang. Pada muka gelombang lurus, sinar gelombang merupakan garis garis
sejajar yang tegak lurus terhadap muka gelombang lurus. Pada muka gelombang
melingkar , sinar-sinar gelombang berbentuk garis lurus dan berarah radial keluar dari
sumber gelombang melingkar.
21
dan
22
Dari kegiatan 1.5 di atas di dapat bahwa bentuk gelombang pantulan bergantung pada
bentuk gelombang datang dan bentuk pemantul. Sudut datang sama dengan sudut
pantul. Ini berarti pemantulan gelombang air mematuhi hukum pemantulan.
Tips stroboskop mekanik digunakan untuk melihat perambatan gelombang air, karena
gelombang air yang bergerak sulit diamati dengan mata telanjang. Gelombang air yang
bergerak akan kelihatan diam jika frekuensi stroboskop sama dengan frekuensi
gelombang air. Dengan menggunakan stroboskop dapat ditentukan frekuensi
gelombang air dan selanjutnya dapat dihitung kecepatan gelombang air.
f = n . f1,
Pembiasan Gelombang
Perhatikan muka gelombang yang merambat dari tengah
lautan menuju ke pantai pada gambar 1.23.
Muka gelombang itu melengkung mengikuti bentuk pantai.
Fenomena apakah yang menyebabkan demikian.
Kedalaman laut yang berbeda antara pantai dan tengah
lautan merupakan faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
Gbr. 1.23 Muka mengikuti bentuk
Bandingkanpantai
panjang gelombang untuk gelombang yang jauh dengan pantai dengan
yang dekat dengan pantai? Ingat kembali bahwa jarak antara dua muka gelombang
yang berurutan sama dengan panjang gelombang. Bagaimanakah kecepatan
gelombang air yang merambat dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal ?
Kegiatan 1.6 Mengkaji fenomena pembiasan gelombang
Alat / bahan : tangki riak, penggetar keping, plat perspeks, stroboskop tangan dan
kertas putih.
Langkah kerja
23
Gbr. 1.24
Berikut ini adalah pembiasan gelombang air yang terjadi pada plat perspeks yang
berbentuk trapesium.
a. plat perspeks trapesium dengan
menghadap gelombang datang
sisi
lurus
Gbr. 1.25
24
Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan yang terjadi pada kecepatan, panjang
gelombang dan frekuensi gelombang jika gelombang merambat pada tempat yang
berbeda kedalamannya.
Ketinggian
Kecepatan (v)
air
dalam
bertambah
)
bertambah
tetap
dangkal
berkurang
berkurang
tetap
sin i
..............
sin r
adalah : n =
...............
n1 sin r v 2 2
Dimana : n = indek bias medium 2 relatif terhadap medium 1
i = sudut datang
r = sudut bias
v1 = cepat rambat gelombang dalam medium 1 ( m/s)
v2 = cepat rambar gelombang dalam medium 2 (m/s)
1 = panjang gelombang dalam medium 1 (m)
2 = panjang gelombang dalam medium 2 (m)
Contoh :
25
Diketahui bahwa perbandingan panjang gelombang di tempat air yang dangkal dengan
yang dalam adalah 3 : 4 , dan kecepatan gelombang air di tempat yang dalam 16 m/s.
Berapakah kecepatan gelombang air di tempat yang dangkal?
Diketahui 1 : 2 = 3 : 4, v2= 16 m/s
Ditanya
v1
v1 1
Jawab :
gunakan persamaan :
v2 2
v1 3
v1 12 m / s
16 4
26
27
karena prisma kaca merupakan medium dispersi untuk gelombang cahaya. Gelombang
gelombang cahaya dalam vakum adalah non dispersi secara sempurna.
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat melalui suatu medium. Kebanyakan medium nyata dimana gelombang
merambat dapat kita dekati sebagai medium non dispersi . Dalam medium non dispersi,
gelombang dapat mempertahankan bentuknya. Sebagai contoh: udara merupakan
medium non dispersi untuk perambatan gelombang bunyi.
Apa yang terjadi jika udara medium dispersi untuk gelombang bunyi? Tentu saja
akibatnya kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain, karena bentuk gelombang
yang dihasilkan oleh pita suara kita akan beragam begitu gelombang sampai di telinga
orang lain. Dengan demikian pesan yang akan kita sampaikan pada orang lain tidak
akan tercapai. Masalah lain yang akan kita hadapi adalah kita tidak dapat
mendengarkan musik dari suatu okestra dengan baik meskipun para pemain musik
tersebut telah memainkan alat musiknya secara bersamaan dan dengan baik sekali. .
Hal Ini disebabkan nada-nada frekuensi tinggi akan merambat ke telinga kita pada
kelajuan yang berbeda dengan nada-nada frekuensi rendah. Sebagai akibatnya kita
akan mendengar bunyi dari alat-alat musik tersebut pada saat yang berbeda-beda.
Untungnya peristiwa ini tidak terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui
udara, karena udara merupakan medium non dispersi untuk gelombang bunyi.
28
Polarisasi gelombang.
Pemantulan, pembiasan, difraksi dan interferensi dapat terjadi pada gelombang
tali ( satu dimensi), gelombang permukaan air ( dua dimensi), gelombang bunyi dan
gelombang cahaya (tiga dimensi). Gelombang pada tali, gelombang cahaya adalah
gelombang transversal. Gelombang transversal dapat terpolarisasi, tetapi gelombang
longitudinal tidak terpolarisasi, misalnya gelombang bunyi tidak dapat terpolarisasi.
Mengapa demikian? Gelombang dikatakan terpolarisasi linier jika getaran dari
gelombang tersebut terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi.
Ide polarisasi gelombang dapat kita pahami dengan memperhatikan suatu
gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Gelombang transversal
pada tali yang arah getarnya pada satu arah saja, yaitu arah vertikal. Gelombang
tersebut dilewatkan melalui celah A dan kemudian diteruskan oleh celah ke 2 yaitu
29
celah B. Rangka bercelah A disebut polarisator. Apa yang terjadi jika gelombang
terpolarisasi dalam arah vertikal ini kita lewatkan melalui sebuah celah B yang juga
berarah vertikal? Tampak bahwa gelombang lewat dengan bentuk yang sama karena
arah polarisasi gelombang sejajar dengan arah memanjang celah. Sebaliknya apa yang
terjadi jika rangka celah B diputar 90 o hingga arah memanjang celah menjadi horizontal
atau tegak lurus terhadap arah polarisasi gelombang? Tampak bahwa gelombang
terpolarisasi tidak dapat melewati celah B. Hal ini disebabkan karena celah mendatar
menahan gelombang tali dalam arah vertikal tersebut. Kemampuan untuk dapat
dipolarisasi merupakan karakteristik gelombang transversal.
Bagaimanakah jika tali digantikan dengan kumparan pegas (slingki)? Gelombang
longitudinal yang terdapat di dalam slingki akan dapat melewati kedua celah tanpa
mengalami perubahan pada arah getarnya. Pada gelombang longitudinal arah getar
selalu sama dengan arah merambatnya sehingga arah memanjang celah tidak akan
mempengaruhi gelombang. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang longitudinal tidak
dapat dipolarisasikan.
Rangkuman.
1.
Gelombang adalah getaran atau energi yang merambat. Di dalam perambatannya materimateri tidak ikut merambat, tetapi materi-materi tersebut hanya bergetar. Berdasarkan
medium perambatannya, gelombang digolongkan dalam 2 golongan yaitu gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
memerlukan medium untuk perambatannya, contohnya gelombang pada tali, gelombang air
30
Prinsip superposisi gelombang adalah apabila 2 gelombang bertemu dan bertindihan, maka
gelombang paduan yang dihasilkan adalah merupakan jumlah vektor besaran setiap
gelombang itu.
3.
Gelombang berjalan harmonik pada tali, partikel-partikel pada tali bergetar dengan gerak
harmonik sederhana dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang.
Simpangan partikel di sembarang titik (P) dinyatakan dengan persamaan :
Yp = A sin ( t k x)
Keterangan:
Yp = simpangan partikel di titik P
A = amplitudo gelombang
= 2 f = frekuensi sudut
t = lamanya titik asal getaran telah bergetar
x = jarak partikel dari titik asal
k = 2 / = bilangan gelombang
Tanda + untuk gelombang merambat ke kiri , dan tanda untuk gelombang merambat ke
kanan.
Kecepatan getar partikel disuatu titik ( vp ) adalah turunan dari simpangan terhadap
waktu.
vp =
dy
=
dt
A cos ( t - k x )
Percepatan getar partikel di suatu titik ( ap ) adalah turunan dari kecepatan terhadap
waktu
ap =
dv
= dt
2 A sin (
tkx)
= -
2y
4.
Gelombang stasioner terjadi karena interferensi terus menerus antara gelombang datang dan
gelombang pantul yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama tetapi arah geraknya
berlawanan.
5.
Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat , pada ujung terikat (tetap), pulsa
yang dipantulkan mengalami pembalikan fase. Resultan antara gelombang datang dan
gelombang pantul menghasilkan simpangan :
y = 2 A sin k x cos t
31
As = 2 A sin k x
Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, pada ujung bebas, pulsa yang
dipantulkan tidak mengalami pembalikan fase. Resultan antara gelombang datang dan
gelombang pantul menghasilkan simpangan :
y = 2 A cos k x sin t
Amplitudo gelombang stasioner:
As = 2 A cos k x
8.
Pemantulan gelombang terjadi jika suatu gelombang merambat dalam suatu medium dan
mengenai suatu penghalang. Pada pemantulan gelombang berlaku: sudut datang = sudut
pantul ( i = r ). Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik yang memiliki fase
yang sama pada gelombang. Jarak antara 2 muka gelombang yang berdekatan = satu
panjang gelombang.
9.
Peristiwa perubahan atau pembelokan arah perambatan gelombang karena adanya perubahan
panjang gelombang atau perubahan kecepatan gelombang disebut pembiasan gelombang.
Gelombang air dibiaskan mendekati garis normal jika gelombang merambat dari tempat
yang dalam ke tempat yang dangkal, sebaliknya dibiaskan menjauhi garis normal jika
gelombang merambat dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam.
sin i v1 1 n2
10. Interferensi gelombang terjadi jika dua gelombang yang berasal dari dua sumber koheren
mengalami superposisi. Interferensi konstruktif (saling memperkuat) terjadi jika dua
gelombang bersuperposisi dan menghasilkan amplitudo paduan yang bertambah atau kedua
gelombang yang bertemu memiliki fase sama. Interferensi destruktif (saling memperlemah )
32
terjadi jika dua gelombang bersuperposisi dan menghasilkan amplitudo paduan yang
berkurang atau kedua gelombang yang bertemu memiliki fase berlawanan.
11. Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat
melalui suatu medium. Dispersi tidak terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui
udara atau gelombang cahaya yang merambat melalui vakum. Dispersi cahaya terjadi ketika
cahaya putih melalui prisma kaca, lalu sinar yang keluar dari prisma membentuk spektrum
warna-warna pelangi.
12. Difraksi gelombang adalah pembelokan atau pelenturan gelombang ketika gelombang
melalui penghalang berupa celah. Makin sempit celah, makin kuat difraksi gelmbang.
Panjang gelombang sebelum dan sesudah difraksi tidak berubah. Semakin tinggi frekuensi
gelombang air, semakin pendek panjang gelombangnya dan difraksi gelombang air semakin
tidak jelas. Sebaliknya semakin rendah frekuensi gelombang air, semakin panjang
gelombangnya dan semakin jelas peristiwa difraksi gelombang.
13. Gelombang terpolarisasi linier jika getaran dari gelombang tersebut terjadi dalam satu arah
saja. Arah itu disebut arah polarisasi. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal,
misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.
14. Efek Doppler: Frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi saling
mendekati adalah lebih tinggi dari pada pengamat tersebut berada dalam keadaan diam, dan
sebaliknya frekuensi bunyi yang terdengar jika pengamat dan sumber bunyi saling menjauhi
adalah lebih rendah daripada pengamat tersebut berada dalam keadaan diam.
33
Peta Konsep
Gelombang
Gelombang
Mekanik
Merambat
Perlu
Medium
Gelombang
Elektro
Magnetik
Gelombang
Longitudinal
Pemantulan
Gelombang
Pantulan
Gelombang
Tali
Gelombang
Transversal
Pembiasan
Gelombang
Pantulan
Gelombang
Permukaan
Air
Interferensi
Gelombang
Interferensi
Konstruktif
Disperse
Gelombang
Difraksi
Gelombang
Merambat
tidak Perlu
Medium
Polarisasi
Gelombang
Efek
Doppler
Interferensi
Destruktif
Gelombang
Stasioner
dari ujung
terikat
Gelombang
Stasioner
dari ujung
bebes
Evaluasi
1.
Gelombang air laut menyebabkan permukaan air naik turun dengan periode 2
sekon. Jika jarak antara dua puncak gelombang 5 m, maka gelombang akan
mencapai jarak 10 m dalam waktu ... .
a. 1 sekon
b. 2 sekon.
c. 3 sekon.
d. 4 sekon.
e. 5 sekon
2.
Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu dari
lainnya sejauh 60 cm. Keduanya turun naik bersama permukaan air dengan
34
frekuensi 2 get/s. Bila salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang, yang
lainnya berada di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus itu
terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau
adalah ... .
a. 20 cm/s
b. 30 cm/s
c. 80 cm/s
d. 120 cm/s
e. 240 cm/s]
3.
4.
5.
Gelombang merambat dari titik A ke titik B dengan amplitudo 10 -2 m dan periode 0,2
s. Jarak AB sama dengan 0,3 m. Bila cepat rambat gelombang 2,5 m/s, maka pada
suatu saat tertentu beda fase antara titik A dan B adalah ....
4
a.
rad
5
6
b.
rad
5
35
4
rad
3
3
d.
rad
2
8
e.
rad
5
c.
6.
Suatu gelombang berjalan melalui titik A dan B yang berjarak 8 cm dalam arah dari
A ke B. Pada saat t = 0 simpangan gelombang di A adalah 0. Jika panjang
gelombangnya 12 cm dan amplitudonya 4 cm, maka simpangan di titik B pada saat
3
fase titik A
adalah ....
2
a.
b.
c.
d.
e.
2 cm
2 2 cm
2 3 cm
3 cm
4 cm
7.
8.
9.
Suatu gelombang dinyatakan dengan pesamaan y = 0,20 sin 0,40 (x -60 t). Bila
semua jarak diukur dalam cm dan waktu dalam sekon, maka :
(1). Panjang gelombangnya bernilai 5 cm
(2). Frekuensi gelombangnya bernilai 12 Hz
(3). Gelombang menjalar dengan kecepatan 60 cm/s
(4). Simpangan gelombang 0,1 cm pada posisi x =
Pernyataan di atas yang benar adalah :
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
35
1
cm dan saat t =
s.
12
24
36
t
x
0,02 15
11. Batu dijatuhkan ke dalam air sehingga pada permukaan air timbul lingkaran
gelombang yang berjalan. Jika lingkaran pertama menempuh jarak 5 m selama 2 s
dan sepanjang itu terdapat 20 gelombang, maka :
(1). Cepat rambat gelombang 2,5 m/s
(2). Frekuensi gelombang 10 Hz
(3). Periode gelombang 0,1 s
(4). Panjang gelombang 0,25 m
Pernyataan diatas yang benar adalah .....
a. (1) dan (3)
b. (2) dan (4)
c. (1) dan (4)
d. (1), (2), dan (3)
e. (1), (2), (3), dan (4)
12. Sebuah gelombang merambat dari sumber (S) ke kanan dengan kelajuan 8 m/s,
frekuensi 16 Hz dan amplitudo 4 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 9,5
m dari S. Jika S telah bergetar 1,25 s dan arah gerak pertamanya ke atas, maka
simpangan titik P pada saat itu adalah ....
a. 0 cm
b. 1 cm
c. 2 cm
d. 3 cm
e. 4 cm
13. Gelombang stasioner dapat terjadi karena superposisi gelombang datang dan
gelombang pantul oleh ujung bebas. Titik simpul yang ke sepuluh berjarak 1,52 m
dari ujung bebasnya. Jika frekuensi gelombang itu 50 Hz maka cepat rambat
gelombangnya adalah .....
a. 16 m/s
37
b.
c.
d.
e.
32 m/s
48 m/s
64 m/s
72 m/s