Anda di halaman 1dari 50

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA

Satuan Pendidikan

: SMP

Kelas /Semester

: VII/1

Materi

: Suhu, pemuaian, dan kalor

Kompetensi Inti
KI 1

: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalm
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.

KI 3

: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4

: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar

Materi

Pokok
1.1 Mengagumi keteraturan Suhu,
dan kompleksitas ciptaan pemuaian,
Tuhan

tentang

fisik

dan

aspek dan kalor


kimiawi,

Pembelajaran
Mengamati :

Penilaian

Alokasi
Waktu
2 x 5 JP

Tugas Proyek

1. Tangan yang dicelupkan ke 1. Membuat tulisan mengapa


dalam air dingin, sedang, dan

thermometer

zat

cair

hangat

menggunakan raksa atau

Sumber Belajar
Kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan

kehidupan

dalam

ekosistem, dan peranan


manusia

dalam

lingkungan

serat

mewujudkannya

dalam

pengalam ajaran agama


yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku

laboratorium,

alcohol,

tidak

thermometer suhu badan


menggunakan air
3. Rel kereta api diberi celah pada 2. Membuat laporan secara
sambungannya
4. Perambatan sinar

tertulis
matahari

yang melalui celah-celah, air

membuat

rancang pendidikan yang

bantuan zat cair gas bisa

Frederick

Menanya:

diamati

Bueche.

gas

objektif;

1. Mengapa tangan tidak bisa

jujur;

teliti;

cermat;

digunakan mengukur derajat

mendesak

sesuatu.

panas

Laporkan

hasil

terbuka; kritis; kreatif;


inovatif

dan

lingkungan)
aktivitas
sebagai
implementasi
dalam

peduli
dalam

sehari-hari
wujud
sikap
melakukan

percobaan , melaporkan,

DT
Buku Schaums
karangan

dipanaskan

tahu;

jawab;

Alam.Jakarta:K

pemuaian zat gas, dengan

ketika

ingin

bertanggung

Pengetahuan

Outlines,

mendidih

(memiliki

hati-hati;

2013.Ilmu

dapat menunjukkan gejala

yang

ilmiah

tekun;

rasa

2. Thermometer

suatu

benda

secara

tepat ?
2. Mengapa suhu badan manusia

atau

pemuaian

yang

mampu

kegiatanmu

J.

Fisika
Universitas
Internet

secara

tertulis.

antara 36 sampai dengan 37 ?


3. Mengapa sambungan rel kereta Observasi
api diberi celah ?
Menilai proses eksperimen
4. Mengapa labu erlenmeyer yang
menggunakan
rubrik
dipanaskan
akan
keluar
penilaian
gelembung-gelembung gas di
Portofolio
dalam air ?
Mengumpulkan :
5. Mengapa bagian atas panci

dan berdiskusi.
2.2 Menghargai

menjadi panas, padahal panci


kerja

individu dan kelompok

yang

dipanaskan

bagian

bawah ?

Tes

dalam aktivitas seharihari

sebagai

wujud

melaksanakan percobaan
dan

melaporkan

percobaan
2.3 Menunjukkan

hasil

perilaku

bijaksana

dan

bertanggung

jawab

dalam aktivitas sehar-hari


sebgai

wujud

implementasi

sikap

dalam

memilih

penggunaan
bahan

alat

untuk

kesehatan

dan

menjaga

diri

penghargaan
lain

tangan dapat mengukur suhu


dengan tepat.
2. Membuat

Apabila suatu benda diukur


dengan thermometer celcius
menunjukkan 45 C, maka

skala

thermometer.
3. Membandingkan

pad berapa derajat jika benda


tersebut

skala

thermometer

untuk

memperoleh

persamaan

perbandingan

antara

thermometer celcius, reamur,


fahrenhaid, dan kelvin.
4. Pengaruh jenis logam terhadap
pemuaian panjangnya.
5. Pemuaian zat cair dan gas.

diukur

dengan

thermometer Fahrenhaid ?
Tugas
1. Mencari

benda-benda

yang termasuk konduktor


dan isolator dilingkungan
sekitar.
2. Mengerjakan

PR

berhubungan

yang
dengan

perpindahan kalor.

dan

lingkungan
2.4 Menunjukkan
orang

Contoh soal uraian

Eksperimen/ekplore:
1. Melakukan ekperimen apakah

implementasi

1. Laporan percobaan
2. Laporan tugas proyek

Asosiasi :
kepada
dalam

1. Menganalisis

data

dalam

bentuk tabel pada eksperimen.

Observasi
Menilai saat berlangsungnya
3

aktivitas

sehari-hari

sebagai

wujud

implementasi

menjaga

kebersihan

dan

kelestarian lingkungan
3.1 Memahami konsep suhu,
pemuaian,

kalor,

perpindahan

kalor,

penerapannya

dan
dalam

mekanisme

mwnjaga

kestabilan suhu tubuh pada

2. Membuat

kesimpulan

hasil kegiatan

analisis data hasil eksperimen.

1. Membuat
eksperimen

laporan

hasil

dalam

bentuk

tulisan.
2. Mempresentasikan
eksperimen.

pada

proses

air

terasa panas.
3. Menyelidika

perubahannya,
pengaruh
perubahan

serta

kalor

terhadap

suhu

dan

perubahan wujud benda


3.1.2 Melakuak penyelidikan
terhadapa
perambatan

karakteristik
kalor

1. Laporan percoban
2. Laporan tugas

Contoh soal pilihan ganda:

Mengamati :

dalam kehidupan sehari-hari


3.1.1 Melakukan percobaan
dan

Mengumpulkan :

Tes

manusia dan hewan serta

suhu

rubrik

Portofolio

hasil

mendidih.
2. Peristiwa pada siang hari udara

menyelidiki

menggunakan
penilaian.

Komunikasi :

1. Peristiwa

eksperimen

air

sebagai

penghantar yang buruk.

1. Perpindahan kalor tanpa


disertai perpindahan zat
disebut
a. Reduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Konduksi

Menanya :
1. Mengapa

pada

siang

hari

pakain berwarna gelap merasa


lebih cepat gerah disbanding
pakai berwarna putih ?
2. Mengapa pada waktu kemping

secara
4

konduksi,
radiasi

konveksi,

dan

menyalakan api unggun badan


terasa hangat ?
Eksperimen/explore :
1. Melakukan percobaan tentang
peristiwa konveksi di udara dan
dalam zat cair.
Asosiasi :
1. Menganalisi data dalam bentuk
tabel.
Eksperimen :
1. Membuat kesimpulan hasil data
eksperimen.
Komunikasi :
1. Diskusi

kelompok

untuk

membahas hasil percobaan.


2. Menyampaikan hasil percobaan
dalam bentuk laporan praktek.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan

: Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: VII/1

Materi Pokok

: Suhu, Pemuaian dan Kalor

Sub Materi Pokok

: Pemuaian

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit (1 pertemuan)


A. Kompetensi Inti
KI 1

: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2

: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalm berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.

KI 3

: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KI 4

: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, merangkai,


memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia

dalam lingkungan serat

mewujudkannya dalam pengalam ajaran agama yang dianutnya.


2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
3.1 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, dan perpindahan kalor, dan penerapannya
dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
1.

Menyebutkan pengertian pemuaian (C1)

2.

Memberikan contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. (C2)

3.

Meneyelasaikan soal yang berhubungan dengan pemuaian panjang suatu benda.

4.
5.

(C3)
Menganalisis peristiwa pemuaian zat padat pada percobaan sederhana (C4)
Menyelidiki besar pemuaian beberapa zat berdasarkan data yang diperoleh

6.

melalui percobaan (C5)


Merancang sebuah percobaan sederhana tentang pemuaian panjang(C6)

4.1 Menyajikan hasil observasi terhadap suhu, pemuaian, kalor dan perpindahannya dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian pemuaian
2. Siswa mampu memberikan contoh pemuaian dalam peristiwa sehari-hari
3. Siswa mampu menyelesaikan soal tentang pemuaian
4. Siswa mampu menganalisis peristiwa pemuaian melalui percobaan
5. Siswa mampu menyelidiki besar pemuaian beberapa zat
6. Siswa mampu merancanh percobaan sederhana tentang pemuaian
D. Materi Pembelajaran
1. Pemuaian Zat Padat.
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan ini terjadi pada semua bagian
benda, yaitu panjang lebar, tebal benda tersebut. pada suhu yang tinggi, atom dan molekul
penyusun logam tersebut akan memuai kesegala arah.
Para perancang bangunan, jembatan, jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian
dan penyusunan bahan karena perubahan suhu. Jembatan pada umunya dibuat dari besi baja
yang saling disambungkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja
tidak melengkung karena memuai akibat terik panas matahari atau menyusut saat malam hari,
sambunga besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan yang lainnya. Harus ada
rongga yang cukup untuk sambungan itu.
Pemuaian dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan
pemuaian volume.
1.1 Pemuaian Panjang
Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari?
Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari.
Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat yang
digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda,
besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
8

Besarnya

panjang

logam

setelah

dipanaskan

adalah

sebesar

Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai
panjang

dinyatakan

dengan

persamaan

Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda

1.2 Pemuaian Luas


Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk setiap
kenaikan 1C pada zat seluas 1 m^2 disebut koefisien muai luas (). Hubungan antara luas
benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah

Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
= Koefisien muai luas zat (/ C)
t = Kenaikan suhu (C)
Besarnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

1.3 Pemuaian Volume


Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas
diperoleh harga volume baloktersebut sebesar

Dimana

Keterangan:
V = Volume akhir (m3)
V0 = Volume mula-mula (m3)
10

V = Pertambahan volume (m3)


= Koefisien muai volume (/C)
t = Kenaikan suhu (C)
2. Pemuaian Zat Cair
Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal
muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu
maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat
cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah
dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan
pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan
gas disebut titik tripel.

3. Pemuaian pada Gas


Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di
jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian
udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu
udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai

adalah koefisien muai volume. Nilai sama untuk semua gas, yaitu 1/273 C-1
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
11

E. Model dan Metode Pembelajaran


Model

: Discovey Learning dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Metode

: Joyfull learning, ceramah, tanya jawab, diskusi.

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media
: mind map (peta pikiran) dan power point.
2. Alat/bahan
:
Alat

: 1. Alat musschenbroek
2. Batang logam besi, kuningan, dan alumunium
3. Pembakar spirtus

Bahan

: kertas dan pena.

3. Sumber belajar : 1. LKS


2. Kementerian

pendidikan

dan kebudayaan.2013.Ilmu

Pengetahuan Alam.Jakarta:KDT.
3. Buku Schaums Outlines, karangan Frederick J. Bueche.
Fisika Universitas

12

13

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Sintaks

Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Siswa
Menanya
Mengumpulka

Mengamati

Guru

Mengasosiasi

Mengkomunikas

Alokasi
Metode

Waktu

Ceramah

5 menit

guru

Ceramah

5 menit

mengabsen

dan tanya

n Data

Pendahuluan
Stimulation

1. Memberi salam

(pemberian

dan mengabsen

stimulus)

Menjawab
salam

siswa
2. Menjelaskan

mendengarkan
Bertanya

tujuan

mengenai

pembelajaran
3. Memberikan

tujuan

atau Berfikir dan


membuat
fenomena yang
hipotesis dari
berhubungan
fakta

dengan

fakta

pemuaian, yaitu

fenomena

kabel jaringan

yang

akan

berikan guru

kencang

tampak

dan

atau

pembelajaran

jawab
5 menit

yang
disampaikan
guru

di

pada

pagi hari dan


tampak kendor
14

pada

siang

hari. Apa yang


terjadi

pada

kebel jaringan
tersebut ?
4. Membuat
sebuah

Joyfull

nyanyian yang
liriknya
berhubungan
dengan

materi

pelajaran yaitu
pemuaian

learning

5 menit

ceramah

5 menit

Mendengarkan
guru bernyayi
dan kemudian
mengikuti
guru bernyayi.

Inti
Problem

1. Membagi

siswa Kelompok

Setiap anggota

statement

menjadi beberapa

mendiskusikan

kelompok

(identifikasi

kelompok dengan

masalah

saling

masalah)

anggota

fenomena

berdiskusi

yang diberikan

dalam

guru

kelompoknya

diskusi

masing-

dan tanya

4-5

orang.
2. Mengidentifikasi
siswa

pada

adanya

atau

dengan

10 menit

15

fenomena

atau

hipotesis

masalah

pada

(dugaan

bagian

masing.

jawab

sementara).

pendahuluan.

Data collecting
(mengumpulka
n data)

1.
n

Membagika
LKS

yang

Melakukan

diskusi

berhubungan

praktikum

dan tanya

dengan fenomena

untuk

jawab

atau fakta yang

membuktikan

ada pada bagian

hipotesis.
Menggunakan

pendahuluan
pada

masing-

25 menit

alat dan bahan

masing

sesuai dengan

kelompok.

petunjuk
parktikum
untuk

Data

mengumpulka

processing

n data.

(mengolah

diskusi

15 menit
16

data)

1. Berjalan

pada

tiap-tiap

Mengolah data

dan tanya
jawab

hasil percobaan

kelompok

dan

dengan

menanyakan

menjawab

tentang

pertanyaan yang

kkesulitan

ada di LKS.

Verivication

dalam

(menguji hasil)

pengolahan
data.
1. Memberi tahu
siswa

untuk

mencocokan
hasil percobaan
dengan
hipotesis.

diskusi

5 menit

diskusi

5 menit

Mencocokan
data

hasil

percobaan
dengan
hipotesis
(dugaan
sementara) yang
ditetapkan
sebelumnya.

Penutup
Generalization
(menyimpulkan

1. Menginstruksi
siswa membuat

Membuat
kesimpulan hasil

17

kesimpulan

praktikum

dan

hasil praktikum.

dipresentasikan
ke depan

2. Membagikan
soal

mendengarkan

ceramah

5 menit

evalusi penjelasan guru.

untuk
dikerjakan
siswa di rumah.

18

BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs
Materi Pokok

: Suhu, Pemuaian, dan Kalor

Sub Materi

: Pemuaian

Alokasi waktu

: 2x 40 menit (1 pertemuan)

1. Definisi Pemuaian
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.
Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-molekulnya akan bergetar lebih
cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul benda
menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu
benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena
menerima kalor.
Kereta api merupakan alat transportasi darat yang relatif aman dan nyaman serta dapat
mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak. Kereta berjalan di atas rel. Pada
sambungan rel kereta api terdapat sebuah celah, Mengapa harus ada celah? Celah tersebut
pada malam hari lebar, sedangkan siang hari menjadi sempit karena terkena sinar matahari.
Hal ini terjadi karena adanya pemuaian pada rel kereta api si siang hari.
2. Jenis-jenis Pemuaian
Pemuaian zat terjadi pada 3 zat yaitu padat, cair dan gas.
2.1 Pemuaian Pada Zat Padat
Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai jendela
yang melengkung? Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela tersebut melengkung tidak
lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada benda, sebenarnya terjadi pada
seluruh bagian benda tersebut. Namun demikian, untuk mempermudah pemahaman maka
pemuaian dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian
volume.
a. Pemuaian Panjang
Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari?
Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari.
19

Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat yang
digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda,
besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.

Alat mengukur pemuaian panjang


Besarnya panjang logam setelah dipanaskan adalah sebesar :

Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1C pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai
panjang dinyatakan dengan persamaan

Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang mula-mula (m)
L = Pertambahan panjang (m)
= Koefisien muai panjang (/C)
t = kenaikan suhu (C)
20

Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda

b. Pemuaian Luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian lempeng akan
mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk setiap
kenaikan 1C pada zat seluas 1 m 2 disebut koefisien muai luas (). Hubungan antara luas
benda, pertambahan luas suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah :

Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
= Koefisien muai luas zat (/ C)
t = Kenaikan suhu (C)
Besarnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

21

c. Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P 0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah t, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas
diperoleh harga volume balok tersebut sebesar :

Dimana :

Keterangan:
V = Volume akhir (m3)
Vo = Volume mula-mula (m3)
V = Pertambahan volume (m3)
= Koefisien muai volume (/C)
t = Kenaikan suhu (C)
2.2 Pemuaian Zat Cair
Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal
muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu
maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair
berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan
volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian

22

tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan gas disebut
titik tripel.

Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai 4 C volumenya tidak
bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh
karena itu, pada suhu 4C air mempunyai volume terendah. Hubungan volume dengan suhu
pada air dapat digambarkan pada grafik berikut :

23

Pada suhu 4C, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki
massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0C 4C akan menyusut, dan bila
suhunya dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila suhunya
bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi pada air itu disebut anomali air.
Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.

2.3 Pemuaian pada Gas


Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan
tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau gas
di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil
akibat gesekan roda dengan aspal.
Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai :

Dimana adalah koefisien muai volume. Nilai sama untuk semua gas, yaitu 1/273 C -1

24

Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:


a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
a. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
Pernahkah kalian memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kalian rasakan
ketika baru pertama kali menekan pompa tersebut? Apa yang kalian rasakan ketika kalian
menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan menjadi
berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil.
Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang
suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan
sebagai:

Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
b. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam
ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak
gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:

25

Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
c. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)
Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume
gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai :

Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan :

Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)

26

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs
Materi Pokok

: Suhu, Pemuaian, dan Kalor

Sub Materi

: Pemuaian

Alokasi waktu

: 2x 40 menit (1 pertemuan)

1. Penilaian Kognitif
No
1.

Indikator
Menyebutkan

Ranah

Soal

Pembahasan

kognitif
C1
Pemuaian adalah.

Jawaban : a

pengertian

a. bertambahnya ukuran suatu benda karena

Penyelesaian :

pemuaian.

pengaruh perubahan suhu


b. bertambahnya ukuran suatu benda karena

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu

pengaruh perubahan cuaca


c. bertambahnya ukuran suatu benda karena
melepas kalor
d. bertambahnya ukuran suatu benda karena

benda karena pengaruh perubahan suhu atau


bertambahnya

ukuran

suatu

benda

karena

menerima kalor.

pengurangan kalor
2.

Memberikan

C2

Pemauain dapat terjadi pada zat padat, cair dan Jawaban : d

contoh

pemuaian

gas.

Peristiwa

di

bawah

ini

yang

dalam

kehidupan

merupakan pemuaian pada zat adalah

bukan Penyelesaian :
Pemasangan kawat telepon dan kawat listrik

27

sehari-hari.

a. botol kemasan kecap akan tumpah jika dibuat tegang bukan pemuaian, pemuaian yang
diisi terlalu penuh.

benar adalah pemasangan kawat listrik dan

b. pemasangan daun pintu dan kaca jendela kawat telepon yang dibuat renggang karena pada
yang terlalu rapat , maka daun pintu tidak siang hari kawat tersebut akan menglami
dapat ditutup.

pemuaian.

c. mobil atau motor yang sedang melaju di


jalan tiba-tiba bannya meletus.
d. pemasangan kawat telepon dan kawat
listrik dibuat tegang.
3.

Meneyelasaikan
soal

Batang besi yang panjangnya 2 m memiliki suhu Jawaban : a


20C. Setelah suhunya mencapai 80C, maka Dari soal diketahui

lo = 2 m

berhubungan

panjang

to = 20oC

dengan

pemuaian

= 0,000011/C)

panjang

suatu

a. 2,0013 m

benda.

yang

C3

batang

besi

itu

menjadi

... (

t = 80oC
= 0,000011/oC

b. 2,0126 m
c. 2,0168 m

maka :

d. 2,0260 m

= t - to
= 80oC 20oC
= 60oC

Dan l

= lo {1 + t}
28

4.

Menyelesaikan
soal

C3

) pada suhu 0oC mempunyai ukuran seperti Penyeleseaian :

yang

berhubungan
dengan

Sebuah plat terbuat dari perunggu ( = 18.10 -6 oC-

= 2 {1 + (0,000011)(60)}
= 2 (1 + 0,000660)
= 2 (1,000660) = 2,00132 m
Jawaban : c

gambar. Jika plat tersebut dipanaskan sampai Diketahui :


80 oC, maka pertambahan luas plat adalah p perunggu = 40 cm = 0,4 meter

muai

panjang.

sebesar

l perunggu = 20 cm = 0,2 meter


Ao = (0,4)(0,2) = 0,08 m2
perunggu = 18 x 10-6 oC-1
= 2 x koefisien muai panjang (2) = 36 x 106 o

C-1

T = 80oC 0oC = 80oC


Ditanya : Pertambahan luas perunggu pada suhu
80oC
Jawab :
a.
b.
c.
d.

-4

0,576.10 m
1,152.10-4 m
2,304.10-4 m2
3,456.10-4 m2

Pertambahan luas perunggu :


A = Ao T
A = (36 x 10-6)(0,08)(80)
= 230,4 x 10-6

5.

Menganalisis
peristiwa pemuaian

C4 1.

Seorang siswa melakukan percobaan dengan


menggunakan alat dan bahan berikut!

= 2,304 x 10-4 m2
Jawaban : b
Penyelesian :
29

zat

padat

pada

Sebelum bola besi dipanaskan, bola bisa masuk

percobaan
sederhana.

ke dalam cincin besi. Setelah dipanaskan bola


2.

besi memuai (bertambah besar), sedangkan


cincin besi tetap (tidak memuai karena tidak
dipanaskan) maka bola besi bisa masuk ke dalam
Bola dan lingkaran cincin (gambar I) terbuat dari
bahan besi mempunyai suhu sama. Bila bola
dipanaskan, kemudian diletakkan kembali pada
lingkaran cincin (gambar II), maka peristiwa yang

cincin besi.
Jika benda dipanaskan maka akan terjadi
kenaikan suhu yang menyebabkan benda akan
memuai

terjadi adalah ....


a. bola tidak masuk ke lingkaran cincin
karena lingkaran cincin menyusut.
b. bola tidak masuk ke lingkaran cincin
karena bola memuai.
c. bola masuk ke lingkaran cincin karena
bola memuai.
d. bola masuk ke lingkaran cincin karena
bola menyusut.
6.

Membandingkan 2 C2

Tutup botol dari logam yang terlalu rapat dapat Jawaban b

jenis koefisien mau

dibuka dengan mudah jika disiram dengan air Pembahasan :


30

zat padat.

panas, seperti terlihat pada gambar, hal ini dapat Tutup botol terbuat dari logam kadang sukar
terjadi karena

dibuka. Untuk memudahkan membuka tutup


botol tersebut, tutup botol disiram dengan air
panas (atau dicelupkan tutup botol kedalam air
panas). Setelah terkena panas tutup botol akan
memuai sehingga tutup botol dapat dibuka
dengan mudah. Hal ini terjadi karena pemuaian

a. koefisien muai tutup botol lebih besar logam lebih besar daripada pemuaian kaca.
daripada koefisien muai mulut botol
b. koefisien muai tutup botol lebih kecil
daripada koefisien muai mulut botol
c. koefisien muai tutup botol lebih besar
daripada koefisien muai udara di dalam
botol
d. koefisien muai tutup botol lebih kecil
daripada koefisien muai udara di dalam
botol
7.

Menyebutkan
peristiwa pemuaian
pada zat cair.

C1

Sebutkan peristiwa pemuaian yang ada pada zat Jawaban : d


cair
a. muai panjang dan muai luas

Penyelesaian :
Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang
31

8.

Menyelidiki besar

C5

pemuaian beberapa
zat

b. muai panjang dan muai volume


ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai
c. muai luas
ruang atau muai volume saja.
d. muai volume atau ruang
Tabel berikut ini menunjukkan panjang lima jenis Jawaban: d
logam yang berbeda koefisien muai panjangnya.

berdasarkan

Jenis Logam

data yang diperoleh


melalui percobaan

(m)

(/C )

t (C )

Logam P:

= 12 x

Logam Q:

= 142,5 x

Logam R:

= 105 x

Logam S:

= 90 x

Logam T:

2,4 x

50

1,5

1,9 x

50

1,75

1,2 x

50

2,25

1,5 x

50

Logam yang mengalami pertambahan panjang


terbesar
sampai

setelah

Penyelesaian :

masing-masing

dipanaskan

C, adalah

m
m
m
m

= 2,25. 1,5 x

.50

= 168,75 x

a. P
b. Q
c. R
9.

Merancang sebuah
percobaan

C6

d. S
(1) Setelah 5 menit, lakukan pengamatan pada Jawaban : b
jarum penunjuk

Penyelesaian :
32

sederhana tentang

(2) Mengatur posisi jarum dengan memutar Langkah-langkah

pemuaian panjang.

dalam

percobaan

untuk

sekrup pengatur sampai kedudukan semua menetahui muai panjang adalah sebagai berikut :
jarum sejajar.

1. Pasang batang logam yang tersedia dan

(3) Memasang batang logam yang tersedia

aturlah posisi jarum dengan memutar sekrup

(4) Catatlah hasilnya.

pengatur sampai kedudukan semua jarum

(5) Mengamati perubahan kedudukan pada

sejajar.

jarum penunjuk.

2. Nyalakan

(6) Menyalakan pembakar spiritus

pembakar

spiritus

dan

amati

perubahan kedudukan pada jarum penunjuk.

Seorang siswa melakukan percobaan untuk Setelah 5 menit, lakukan pengamatan pada jarum
membuktikan muai panjang dengan menggunakan penunjuk! Catatlah hasilnya.
musschenbroek, maka langkah percobaan yang
harus dilakukan berdasarkan langkah percobaan
di

atas

adalah

siswa

tersebut

adalah

a.(3)-(2)-(5)-(6)-(1)-(4)
b.(3)-(2)-(6)-(5)-(1)-(4)
c.(3)-(2)-(5)-(6)-(4)-(1)
10.

Mengetahui

jenis

pemuaian pada zat


gas.

C1

d. (3)-(2)-(6)-(5)-(4)-(1)
Sebutkan jenis pemuaian yang terjadi pada zat Jawaban : a
gas, kecuali
a. isoterbal
b. isothermal
c. isobar

Penyelesaian :
Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:
a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
33

d. iskhorik
11.

12.

Mengklasifikasikan

C2

b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan

c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).


Zat padat memiliki koefisian panjang tertentu, Jawaban : a

beberapa zat pada

urutan koefisian muai zat dari yang terbesar ke Penyelesaian :

sesuai

yang terkecil di bawah ini yang benar adalah

dengan

Urutan koefisien muai panjang zat padat dari

besar atau kecilnya

a. alumunium, perunggu, baja, tembaga, terbesar sampai terkecil yaitu

koefisien muai.

kaca
b. aluminium, perunggu, baja, kaca, tembaga
c. perunggu, baja, aluminium, kaca, tembaga
d. tembaga, kaca, aluminium, baja, perunggu

Menganalisis

C4

Jenis zat padat


Aluminium
Perunggu
Baja
Tembaga
Kaca
Jawaban : c

(/C )
0,000024
0,000019
0,000017
0,000009
0,000003

peristiwa anomaly

Penyelesaian :

air melalui grafik.

Pada suhu 4C, air menempati posisi terkecil


sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis
terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0C
Grafik tersebut menjelaskan peristiwa anomali air, 4C akan menyusut, dan bila suhunya
analisis yang benar dari grafik di atas adalah

dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai.

a. pada suhu 4C, air menempati posisi Biasanya pada setiap benda bila suhunya
terkecil sehingga air memiliki massa jenis bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa
terbesar, bila suhunya dinaikkan dari 0C yang terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal
4C akan menyusut, dan bila suhunya yang sama juga terjadi pada bismuth dengan
34

dinaikkan dari 4C ke atas tidak ada suhu yang berbeda.


pemuaian.
b. pada suhu 4C, air menempati posisi
terkecil sehingga air memiliki massa jenis
terkecil, bila suhunya dinaikkan dari 0C
4C akan menyusut, dan bila suhunya
dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai.
c. pada suhu 4C, air menempati posisi
terkecil sehingga air memiliki massa jenis
terbesar, bila suhunya dinaikkan dari 0C
4C akan menyusut, dan bila suhunya

13.

Mengecek
hubungan
muai
dengan

C5
antara
volume

dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai.


d. a, b, dan c salah
Sebuah balok memiliki panjang 50 cm dengan Jawaban : c
lebar 20 cm dan tinggi 15 cm dipanaskan hingga Penyelesaian :
suhunya menjadi 60C dengan suhu mula-mula Diketahui :

muai

0C sehingga volumenya bertambah menjadi p balok = 50 cm = 0,50 m

panjang pada zat

0,020 m3, maka koefisien muai panjang dari balok l balok = 20 cm = 0,20 m

padat.

itu adalah

t balok = 15 cm = 0,15 m

a. 0,000019/C

to

= 0C

b. 0,00019/C

= 60C

c. 0,0019/C

= 0,020 m3

d. 0,019/C

Di tanya : /C ?
35

Jawab :
Vo = p x l x t
= 0,50 m x 0,20 m x 0,15 m
= 0,015 m3
t = t - to
= 60C - 0C
= 60C
V = Vo (1 + . t)
0,020 m3 = 0,015 m3 (1 + .60C)
0,020 m3 = 0,015 m3 (1 + 60C )
0,020 m3 = 0,015 m3 + 0,9 m3C
0,020 m3 - 0,015 m3 = 0,9 m3C
0,015 = 0,9C
= 0,0056/C
hubungan antara muai volume dengan muai
panjang adalah :
= 3
maka : 0,0056/C = 3
= 0,0019/C
14.

Mencontohkan
pemanfaatan
pemuaian

C2

Berikut

ini

pemanfaatan

pemuaian

kehidupan sehari-hari, kecuali ...


dalam

a. pemasangan jembatan besi

dalam Jawaban : a
Penyelasaian :
pemanfaatan pemuaian dalam kehidupan sehari36

kehiduoan

sehari-

b. pengelingan pelat logam

hari.

hari antara lain :

pengelingan pelat logam

lokomotif

keping bimetal

d. keping bimetal

memasang roda pada ban baja sebuah

c. memasang roda pada ban baja sebuah

lokomotif
15.

Mengevaluasi

C5

Pada suatu percobaan, dua bimetal I dan II Jawaban : b

pemuaian panjang

tersusun oleh tiga jenis logam 1, 2, 3 dengan Penyelesaian :

pada

koefisien muai panjang berturut-turut 1, 2, 3. jika keping bimetal dipanaskan, maka bimetal

sebuah

percobaan

tersebut akan membengkok ke arah logam yang

sederhana.

koefisien muainya terkecil.


Pada percobaan yang dilakukan, pada gambar I,
keping bimetal membengkok kearah keping
bimetal yang berwarna hijau, jadi koefisien
keping bimetal hijau lebih kecil dari koefisien
keping bimetal warna orange.
Pada gambar II, keping bimetal membengkok
kearah keping bimetal yang berwarna orange,
Ketika dipanaskan kedua bimetal melengkung
dengan arah tampak seperti gambar. Berdasarkan
data tersebut kesimpulan yang benar adalah.... .

jadi koefisien keping bimetal hijau lebih kecil


dari koefisien keping bimetal warna merah.
Jadi dapat disimpukan bahwa
37

a. 1 > 2 > 3

1 < 2 < 3

b. 1 < 2 < 3
c. 1 > 2 < 3
16.

Menganalisis

C4

d. 1 < 2 > 3
Perhatikan gambar berikut!

hubungan antara 2

Dua

logam

sama disambungkan.

yang

buah

logam

terbuat

Jawaban : b
dari bahan

yang Penyelesaian :
Banyaknya kalor persatuan waktu yang melalui

dipanaskan secara

logam P sama dengan kalor yang melalui logam

bersamaan.

Q. Gunakan rumus perpindahan kalor secara


konduksi

Jika panjang logam P adalah dua kali panjang


logam Q tentukan suhu pada sambungan antara
kedua logam
a. 40C
b. 50C
c. 60C
38

17.

Menyelesaikan
soal

C3

yang

suhu 0C adalah 1 liter. JIka koefisien muai ruang Penyelesaian :

berhubungan
dengan

d. 70C
Volume minyak tanah dalam sebuah wadah pada Jawaban : c
minyak tanah 0,00095/C, maka volume minyak Diketahui : to = 0C

muai

tanah pada suhu 100 derajat C adalah ...

volume atau ruang.

a. 1,000955 liter
b. 1,00955 liter
c. 1,0955 liter
d. 1,955 liter

t = 100C
Vo = 1 liter
= 0,00095/C
Ditanya : V
Jawab :
t = t - to
= 100 0
= 100 C
V = Vo (1 + . t)
= 1(1 + (0,000955)(100))

18.

Menganalisis suhu

C4

= 1, 0955 liter
Logam P yang ujungnya bersuhu 10C disambung Jawaban : c

gabungan antara 2

dengan logam Q yang suhu ujungnya 115C Penyelesaian :

logam dengan suhu

seperti gambar berikut!

awal berbeda.

Diketahu :
Kp : Kq = 2,5 : 1
Luas dan panjangnya sama.
Di tanya : suhu sambungan = x =....?
Jawab :
Dari

perpindahan

kalor

secara

konduksi:
39

Misal suhu sambungan adalah x, dengan luas (A)


dan panjang (L) yang sama dan
Konduktivitas thermal logam P adalah 2,5 kali
dari konduktivitas thermal logam Q. Jika luas

Tp = x 10
Tq = 115 x

penampang kedua batang sama, maka suhu diperoleh suhu sambungan:


sambungan antara logam P dan Q adalah.....
a.

20C

b. 30C
c. 40C
d. 50C

19.

Menyelesaikan
soal

yang

Pelat besi pada suhu 20oC memiliki ukuran seperti Jawaban : d


gambar. Bila suhunya dinaikkan menjadi 100oC Penyelesaian :
dan koefisien muai panjang besi 1,1 x 10 -7 oC-1, Diketahui :

berhubungan
dengan

C3

muai

panjang zat padat.

maka luasnya sekarang menjadi

p besi = 2 m
l besi = 2 m
Ao= (2)(2) = 4 m2
40

besi = 1,1 x 10-7 oC-1


= 2 x koefisien muai panjang (2) =
2,2 x 10-7 oC-1
T= 100oC 20oC = 80oC
a.

4,0000106 m2

Ditanya :

b.

4,0000140 m2

Jawab :

c.

4,0000376 m2

Pertambahan luas besi :

d.

4,0000704 m2

A = Ao T

Luas

besi

pada

suhu

100oC

A = (2,2 x 10-7)(4)(80)
= 704 x 10-7
= 0,0000704 m2
Luas besi :
A = luas awal + pertambahan luas
A = 4 m2 + 0,0000704 m2
20.

Merancang

C6

percobaan
sederhana

zat gas, maka dia melakukan langkah kerja Penyelesaian :


yang

berhubungan
dengan
zat gas.

A = 4,0000704 m2
Seorang siswa ingin mengetahui pemuaian pada Jawaban : a

pemuaian

sebagai kerja sebagai berikut :

Langkah percobaan yang benar yang harus

(a) Mengisi ember atau baskom dengan air dilakukan siswa tersebut adalah :
panas
(b) Membuat hipotesis
(c) Menghidupkan keran air dan menyiram

1. Membuat kesimpulan praktikum


2. Masukkan mulut balon mainan yang
belum ditiup ke mulut botol
41

bagian bawah botol dengan air keran


(d) Membuat kesimpulan praktikum
(e) Masukkan mulut balon mainan yang
belum ditiup ke mulut botol
Susunan langkah kerja yang benar.

3. Mengisi ember atau baskom dengan air


panas
4. Menghidupkan keran air dan menyiram
bagian bawah botol dengan air keran
5. Membuat kesimpulan praktikum

a. (b), (e), (a), (c), (d)


b. (b), (a), (e), (c), (d)
c. (e), (a), (c), (b), (d)
d. (e), (c), (a), (b), (d)
Tabel 1. Penilaian Kognitif

Skor maksimum = 100

% Nilai =

x 100%

KriteriaPenilaian :
90-100
: Sangat Baik (A)
80-89
: Baik (B)
70.79: Cukup Baik (C)

50-69 : Kurang Baik (D)


50 : Tidak Baik (E)

2. Penilaian Afektif
Penilaian afektif siswa menggunakan pengamatan terhadap penilaian diri sendiri.
No
1.

Kategori penilaian sikap


Disiplin

Pertanyaan
Apakah setiap pelajaran fisika kamu terlambat ?

Jawaban
a. tidak pernah
42

b. jarang
c. selalu
2.

Disiplin

Apakah tugas fisika yang diberikan guru kamu kumpul


tepat waktu ?

3.

Sopan

Apakah kamu bertutur kata lembut dan berperilaku sopan


selama mengikuti pelajaran fisika di kelas ?

4.

Kerja sama

Saat kegiatan diskusi apakah kamu bisa berkomunikasi


dengan baik dengan teman dalam menyelesaikan masalah

a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu

fisika dari sebuah fakta yang diberikan guru ?


5.

Jujur

Apakah kamu mengerjakan tugas atau latihan yang


diberikan guru sendiri tanpa menyontek tugas teman ?

6.

Responsif

Apakah kamu selalu mendengarkan guru menerangkan


pelajaran ?

7.

Komunikatif

Apakah kamu aktif dalam bertanya atau menyampaikan


pendapat di dalam kelas ?

8.

Komnikatif

Apakah kamu memberikan respon yang bagus saat guru


bertanya ?

9.

Disiplin

Apakah kamu mengulang pelajaran yang dipelajari di

a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu
a. tidak pernah
43

sekolah saat pulang sekolah ?


b. jarang
c. selalu
10.

Disiplin

Apakah kamu selalu mengikuti tata tertib sekolah ?

a. tidak pernah
b. jarang
c. selalu

Tabel 2. Aspek Sikap Melalui Penilaian Diri Sendiri

Rubrik Penilaian Sikap Selama Pembelajaran


No

Nama Siswa
Disiplin
1

Aspek yang dinilai


Bekerja sama

Sopan
3

Jumlah
Jujur
1

Komunikatif
3

Nilai

1
2
3
4
dst
Tabel 3. Penilaian Afektif Selama Pembelajaran
Keterangan :

Skor maksimum = 15
Baik

Nilai % =

x 100%

=3
44

Kurang Baik = 2
Tidak baik

=1

45

No
1

Aspek Sikap
Disiplin

Keterangan
1. Tidak mengikuti pelajaran tanpa alasan dan tidak

Skala Sikap
1

mengumpulkan tugas sama sekali


1
2. Terlambat 5-15 menit masuk kelas dengan alasan yang sesuai 2

= tidak baik
= kurang baik
= baik

dan mengumpulkan tugas sesuai yang dijadwalkan guru


3. Berada di kelas sebelum guru datang dan mengumpulkan tugas
sesuai waktu yang di jadwalkan guru
2

Sopan

1. Bersikap tidak sopan saat mengajukan pendapat atau bertanya


saat belajar maupun dalam berdiskusi menemukan hal dari

1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik

fakta yang diberikan guru.


2. Bersikap kurang sopan saat mengajukan pendapat atau
bertanya saat belajar maupun dalam berdiskusi menemukan
hal dari fakta yang diberikan guru.
3. Bersikap sopan ketika mengajukan pendapat atau bertanya
saat belajar maupun dalam berdiskusi menemukan hal dari
3

Bekerja sama

fakta yang diberikan guru


1. Tidak ada kerja sama antar anggota menemukan hal dari fakta

1 = tidak baik
2 = kurang baik

yang diberikan guru.


2. Kurang bekerja sama dalam kelompok
3 = baik
3. Adanya kerja sama yang baik dalam menemukan hal dari
4

Jujur

fakta yang diberikan guru


1. Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan menyalin 1 = tidak baik
2 = kurang baik
sepenuhnya tugas teman
3 = baik
2. Mengerjakan tugas yang diberikan guru namun mencontek
sebagian kepada teman
3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa mencontek
punya temannya.

Komunikatif

a. Hanya diam di kelas


b. Jarang berkomunikasi dengan guru dan teman-teman dan tidak
kurang aktif.
c. Berkomunikasi dengan guru dan teman-teman dengan bahasa

1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik

46

Tabel 4. Keterangan Penilaian Afektif

47

3.Penilaian Psikomotorik
Lembar Kerja Siswa
Muai Panjang Pada Zat Padat
Nama

Kelas

Kelompok

Tujuan

:
1. Menyelidiki muai panjang zat padat menggunakan muschenbroek
2. Siswa mampu menganalisis peristiwa pemuaian panjang dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa mampu membuktikan adanya pemuaian melalui praktikum
sederhana.

Fenomena dalam menciptakan stimulus


Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang hari. Apa
yang terjadi pada kebel jaringan tersebut ?
Hipotesis

Alat dan bahan

Alat musschenbroek

Batang logam besi, kuningan, dan alumunium

Pembakar spirtus

48

Langkah kerja
3. Pasang batang logam yang tersedia dan aturlah posisi jarum dengan memutar sekrup
pengatur sampai kedudukan semua jarum sejajar.
4. Nyalakan pembakar spiritus dan amati perubahan kedudukan pada jarum penunjuk.
5. Setelah 5 menit, lakukan pengamatan pada jarum penunjuk! Catatlah hasilnya.
Pertanyaan
1. Apakah jarum penunjuk menunjukkan skala tertentu?
2. Samakah skala yang ditunjukkan masing-masing jarum penunjuk? Jika berbeda,
mengapa demikian?
3. Logam manakah yang menunjukkan pemuaian paling besar?
4. Apa yang dapat kamu simpulkan?
Kesimpulan

LEMBAR PENILAIAN KINERJA PRAKTIKUM


No
Merangkai
Nama siswa

alat
2 3

Aspek yang dinilai


Pengamatan
Mengolah
1

data
2
3

Menyimpulk
1

an
2 3

Nilai

1.
2.
3.
4.
dst
Tabel 5. Lembar Penilaian Psikomotorik

49

No
1.

Aspek keterampilan
Merangkai alat

Keterangan
1. Tidak ada kemauan dalam merangkai alat praktikum
2. Merangkai alat praktikum tidak sesuai prosedur tapi sebagian besar

3 = baik

masih salah
2.

Pengamatan

3. Merangkai alat praktikum sesuai prosedur tanpa ada kesalahan


1. Tidak ada melakukan pengamatan dan mengambil data dari teman
2. Melakukan pengamatan

Penilaian
1 = tidak baik
2 = kurang baik

berdasarkan hipotesis namun data yang

1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik

diperoleh tidak lengkap


3. Melakukan pengamatan berdasarkan hipotesis dan memperoleh data
3.

Mengolah data

yang benar
1. Tidak melakukan pengolahan data
2. Mengolah data dengan mencontek kepada teman

4.

Menyimpulkan

3. Mampu mengolah data dengan benar dan sudah mengerti


1. Tidak membuat kesimpulan sama sekali
2. Mampu membuat kesimpulan namun belum sesuai dengan teori
3. Mampu membuat kesimpulan percobaan dan sesuai dengan teori

1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik

Tabel 4. Keterangan Penilaian Afektif


Keterangan :

Skor maksimum = 15

Nilai % =

x 100%

Baik
=3
Kurang Baik = 2
Tidak baik
=1
50

Anda mungkin juga menyukai