Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( SIKLUS II )

Sekolah : SMK NEGERI 4 PENAJAM PASER UTARA


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/GENAP
Materi Pokok : Perpindahan Kalor
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI.3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya
Indikator :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
Indikator :

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 1


2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
Indikator :
3.11 Mendiskripsikan konsep suhu dan kalor
Indikator
3.11.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
3.11.2 Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran
benda (pemuaian).
3.11.3 Menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan kalor yang
diserap dan kalor yang dilepas.
3.11.4 Menerapkan asas Black dalam peristiwa pertukaran kalor.
3.11.5 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda
3.11.6 Menjelaskan dan membandingkan peristiwa perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi, dan radiasi
3.11.7 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan
kalor

4.11 Mengolah hasil penyelidikan yang berkaitan dengan suhu dan kalor
Indikator
4.11.1 Mengolah data hasil pengukuran berulang
4.11.2 Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik hasil
pengukuran,
4.11.3 Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan,
4.11.4 Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam laporan tertulis
hasil kerja

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik dapat :
1. Menjelaskan proses pemuaian.
2. Membedakan pemuaian panjang, luas, dan volum.
3. Menjelaskan hubungan antara koefisien muai panjang, luas, dan volum.
4. Menyebutkan asas Black.
5. Menyebutkan syarat terjdinya penerapan asas Black.
6. Membedakan kalor yang diserap dan kalor yang dilepas.
7. Menjelaskan aplikasi asas Black dalam kehidupan sehari-hari.
8. Membedakan wujud gas, cair, dan padat.
9. Menjelaskan perubahan wujud zat.
10. Membedakan kalor laten peleburan dan kalor laten penguapan.
11. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat.

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 2


12. menjelaskan dan membandingkan peristiwa perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan radiasi
13. Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan kalor

D. Materi Pembelajaran
FAKTA
Pernah minum es teh, es susu, es sirup dll ? Nah, ketika membuat es teh,
biasanya kita mencampur air panas atau air hangat yang ada di dalam gelas
dengan es batu. Air panas atau air hangat memiliki suhu yang lebih tinggi,
sedangkan es batu memiliki suhu yang lebih rendah. Setelah bersenggolan
beberapa saat, campuran es batu dan teh panas pun berubah menjadi es teh
(campuran es batu dan teh hangat telah mencapai suhu yang sama). Proses
yang sama terjadi ketika kita mencampur air panas dengan air dingin. Setelah
bersentuhan, air panas dan air dingin berubah menjadi air hangat (campuran air
panas dan air dingin telah mencapai suhu yang sama). Mengapa setelah
bersentuhan benda-benda tersebut bisa mencapai suhu yang sama ?
Apabila benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan,
akan ada perpindahan panas atau sering disebut kalor, dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor terhenti setelah
benda-benda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama. Misalnya jika kita
mencampur air panas dengan air dingin, biasanya kalor berpindah dari air
panas menuju air dingin. Ketika kita memasukkan besi panas ke dalam air
dingin, kalor berpindah dari besi yang lebih panas menuju air. Kalor akan
berhenti mengalir setelah besi dan air mencapai suhu yang sama. Ketika dokter
atau perawat menempelkan termometer ke tubuhmu, kalor berpindah dari
tubuhmu menuju termometer. Perpindahan kalor terhenti setelah tubuhmu dan
termometer telah mencapai suhu yang sama. Jika termometer yang digunakan
adalah termometer raksa maka ketika tubuhmu dan termometer mencapai suhu
yang sama, permukaan air raksa berhenti bergerak. Angka yang ditunjukkan
permukaan air raksa merupakan suhu tubuhmu saat itu.
Secara alami, kalor dengan sendirinya berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.Perpindahan kalor cenderung
menyamakan suhu benda yang saling bersentuhan.Pada abad ke-18, para
fisikawan menduga bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu fluida, suatu
jenis fluida yang tidak kelihatan (fluida adalah zat yang dapat mengalir.Fluida
meliputi zat cair dan zat gas.Air (zat cair) termasuk fluida karena dapat
mengalir.Udara juga termasuk fluida karena dapat mengalir).Fluida tersebut

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 3


dinamakan caloric.Teori mengenai caloric tidak digunakan lagi karena
berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini tidak bisa dibuktikan.

Pada abad ke-19, seorang fisikawan Inggris bernama James Prescott


Joule (1818-1889) mempelajari cara memanaskan air dalam sebuah wadah
menggunakan roda pengaduk. Berdasarkan hasil percobaannya, Joule membuat
perbandingan dengan air yang dipanaskan menggunakan api. Ketika nyala api
dan wadah yang berisi air bersentuhan, kalor berpindah dari api (suhu tinggi)
menuju air (suhu rendah). Setelah membuat perbandingan antara meningkatnya
suhu air karena bersentuhan dengan api dan meningkatnya suhu air akibat
adanya usaha yang dilakukan oleh pengaduk, Joule menyimpulkan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda
bersuhu rendah. Kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi tertentu,
seperti energi kinetik, energi potensial, energi kimia dll).Kalor adalah energi
yang berpindah akibat perbedaan suhu.Jadi ketika kalor mengalir dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, sebenarnya energi
yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Perpindahan energi terhenti setelah benda-benda yang bersentuhan
mencapai suhu yang sama atau setimbang termal.

KONSEP
Suhu.Konsep suhu atau temperatur sebenarnya berawal dari rasa panas
dan dingin yang dialami oleh indera peraba kita. Berdasarkan apa yang
dirasakan oleh indera peraba, kita mengatakan suatu benda lebih panas dari
benda yang lain atau suatu benda lebih dingin dari benda lain. Benda yang
panas memiliki suhu yang lebih tinggi sedangkan benda yang dingin memiliki
suhu yang lebih rendah.Semakin dingin suatu benda, semakin rendah
suhunya.Sebaliknya, semakin panas suatu benda, semakin tinggi
suhunya.Ukuran panas atau dinginnya suatu benda ini disebut suhu
(temperature). Dalam pokok bahasan teori kinetik gas yang akan dipelajari
nanti di kelas XI, anda akan memahami lebih mendalam pengertian suhu; apa
yang terjadi pada molekul-molekul penyusun suatu benda sehingga tersebut
benda bisa terasa panas, hangat, sejuk atau dingin.

Kalor. Apabila benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling


bersentuhan, akan ada perpindahan panas atau sering disebut kalor, dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor
terhenti setelah benda-benda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama.
Misalnya jika kita mencampur air panas dengan air dingin, biasanya kalor
berpindah dari air panas menuju air dingin. Ketika kita memasukkan besi panas

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 4


ke dalam air dingin, kalor berpindah dari besi yang lebih panas menuju air.
Kalor akan berhenti mengalir setelah besi dan air mencapai suhu yang sama.
Ketika dokter atau perawat menempelkan termometer ke tubuhmu, kalor
berpindah dari tubuhmu menuju termometer. Perpindahan kalor terhenti setelah
tubuhmu dan termometer telah mencapai suhu yang sama. Jika termometer
yang digunakan adalah termometer raksa maka ketika tubuhmu dan
termometer mencapai suhu yang sama, permukaan air raksa berhenti bergerak.
Angka yang ditunjukkan permukaan air raksa merupakan suhu tubuhmu saat
itu.

Secara alami, kalor dengan sendirinya berpindah dari benda yang


bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.Perpindahan kalor
cenderung menyamakan suhu benda yang saling bersentuhan.Pada abad ke-18,
para fisikawan menduga bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu fluida,
suatu jenis fluida yang tidak kelihatan (fluida adalah zat yang dapat
mengalir.Fluida meliputi zat cair dan zat gas.Air (zat cair) termasuk fluida
karena dapat mengalir.Udara juga termasuk fluida karena dapat
mengalir).Fluida tersebut dinamakan caloric.Teori mengenai caloric tidak
digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini
tidak bisa dibuktikan. Pada abad ke-19, seorang fisikawan Inggris bernama
James Prescott Joule (1818-1889) mempelajari cara memanaskan air dalam
sebuah wadah menggunakan roda pengaduk dan membandingkan memanasnya
air akibat putaran roda pengaduk dengan memanasnya air dalam wadah yang
disentuhkan dengan nyala api atau sumber listrik. Berdasarkan percobaannya,
Joule menyimpulkan bahwa kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi
tertentu, seperti energi kinetik, energi potensial, energi kimia dll).Kalor adalah
energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.Jadi ketika kalor mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, sebenarnya
energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti setelah benda-benda yang
bersentuhan mencapai suhu yang sama atau setimbang termal.

PRINSIP
Jika anda duduk di kursi kayu, permukaan kursi kayu menjadi
hangat.Sebaliknya jika anda duduk di kursi yang terbuat dari plastik atau
logam, permukaan kursi logam atau plastik tidak terasa hangat setelah
diduduki. Mengapa permukaan kursi kayu hangat, sedangkan permukaan kursi
logam tidak ? Mengapa tidur di lantai yang dingin tanpa kasur dapat
menyebabkan sakit ? Pernah mengenakan jaket anti dingin ? Mengapa
kebanyakan jaket anti dingin terbuat dari wol ?Masih banyak hal yang dapat

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 5


dipikirkan dan dipertanyakan berkaitan dengan pokok bahasan perpindahan
kalor secara konduksi.Siapkan sebuah lilin dan sepotong kawat tipis. Pegang
salah satu ujung kawat lalu sentuhkan ujung kawat lain ke nyala lilin. Tunggu
selama beberapa saat hingga tanganmu kepanasan. Mengapa tanganmu terasa
panas ?Ketika salah satu ujung kawat bersentuhan dengan nyala lilin, kalor
berpindah dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju ujung kawat tersebut (suhu
rendah). Adanya perpindahan kalor menyebabkan suhu ujung kawat yang
bersentuhan dengan api meningkat. Perbedaan suhu antara ujung kawat yang
bersentuhan dengan nyala lilin dengan ujung kawat lainnya menyebabkan kalor
berpindah dari ujung kawat yang bersentuhan dengan api menuju ujung kawat
yang disentuh tangan. Adanya perpindahan kalor menyebabkan suhu ujung
kawat yang disentuh meningkat.Kalor selanjutnya berpindah menuju tangan
yang lebih dingin.Akibatnya tangan anda terasa panas.
Ketika salah satu bagian benda yang mempunyai suhu tinggi bersentuhan
dengan benda bersuhu rendah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi
menuju bagian benda bersuhu rendah.Adanya tambahan energi menyebabkan
atom dan molekul penyusun benda bergerak semakin cepat. Ketika bergerak,
molekul tersebut memiliki energi kinetik (EK = ½ mv2). Molekul-molekul
yang bergerak lebih cepat (energi kinetiknya lebih besar) menumbuk molekul
yang berada di sebelahnya. Molekul tadi menumbuk lagi molekul lain yang
berada di sebelah. Demikian seterusnya. Jadi molekul-molekul saling
bertumbukan, sambil  memindahkan energi. Perpindahan kalor yang terjadi
melalui tumbukan antara molekul pernyusun benda dinamakan perpindahan
kalor secara konduksi.
Rumus perpindahan kalor secara
konduksiBenda yang terletak di
sebelah kiri memiliki suhu yang
lebih tinggi (T1) sedangkan benda
yang terletak di sebelah kanan
memiliki suhu yang lebih rendah
(T2).Karena adanya perbedaan suhu
(T1 – T2), kalor berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda
yang bersuhu rendah (arah aliran kalor ke kanan).Benda yang dilewati kalor
memiliki luas penampang (A) dan panjang (l).
Berdasarkan hasil percobaan, kalor yang berpindah selama selang waktu
tertentu (Q/t) berbanding lurus dengan perbedaan suhu (T1 – T2), luas
penampang (A), sifat suatu benda (k = konduktivitas termal) dan berbanding
terbalik dengan panjang benda. Rumus laju perpindahan kalor secara
konduksi :

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 6


Keterangan : Q/t = laju perpindahan kalor, k = konduktivitas termal, A = luas
penampang, T1 = suhu tinggi, T2 = suhu rendah, l = panjang benda.

PROSEDUR
Penerapan perpindahan kalor secara konduksi
Mengapa ubin terasa lebih sejuk daripada karpet ?Ubin memiliki konduktivitas
termal yang lebih besar daripada karpet.Karenanya ubin merupakan penghantar
kalor yang bagus, sedangkan karpet merupakan penghantar kalor yang
buruk.Ketika kita menginjak karpet, kalor mengalir dari kaki menuju
karpet.Hal ini terjadi karena suhu tubuh kita lebih tinggi dari suhu
karpet.Karpet merupakan penghantar kalor yang buruk karenanya kalor yang
mengalir dari kaki kita menumpuk di permukaan karpet sehingga karpet
menjadi lebih hangat.Ketika kita menginjak ubin atau keramik, kalor mengalir
dari kaki menuju ubin atau keramik.Karena ubin merupakan penghantar kalor
yang baik maka kalor tidak tertahan di permukaan ubin.Kalor mengalir dengan
lancar sehingga kaki kita terasa dingin.Jika rumahmu berada di daerah dingin,
sebaiknya alasi lantai kamarmu dengan karpet agar tubuhmu tidak kehilangan
kalor. Sebaliknya, jika rumahmu berada di daerah panas, sebaiknya jangan
alasi lantai kamarmu dengan karpet karena bukan kesejukan yang dirimu
rasakan tapi kegerahan J

Tidur di lantai rumah tanpa alas dapat menyebabkan sakit.Mengapa ?Hal


ini disebabkan banyaknya kalor yang berpindah dari tubuh menuju lantai.Kalor
adalah energi yang berpindah.Ketika tubuhmu kehilangan banyak kalor, maka
energi di dalam tubuhmu berkurang. Jika kekurangan energi maka anda bisa
sakit!

Apa fungsi jendela dan pintu ? Mengapa pintu dan jendela sebaiknya
terbuat dari kayu ? Pada malam hari, suhu udara di luar rumah lebih rendah
daripada suhu udara di dalam rumah. Adanya perbedaan suhu udara ini
menyebabkan kalor berpindah dari dalam rumah ke luar rumah.Karenanya,
biasanya pada malam hari kita menutup pintu atau jendela.Selain bertujuan
menghalau penjahat, salah satu fungsi jendela atau pintu adalah menahan kalor
agar tidak keluar dari dalam rumah.Biasanya pintu atau jendela terbuat dari
kayu.Konduktivitas termal kayu cukup kecil sehingga bisa berperan sebagai
isolator termal. Fungsi lain dari jendela atau pintu adalah menahan udara.
Udara yang terperangkap pada sisi dalam jendela atau pintu berfungsi sebagai

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 7


isolator yang baik (penghambat kalor yang hendak kabur).Konduktivitas termal
udara sangat kecil.Semakin kecil konduktivitas termal suatu benda, semakin
sulit kalor berpindah secara konduksi melalui benda tersebut.
Selain mempertahankan status kita sebagai manusia beradab dan
normal :) , pakaian juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita agar tetap
stabil. Pakaian yang kita gunakan biasanya disesuaikan dengan suhu
udara.Ketika suhu udara cukup rendah, pakaian yang kita gunakan lebih
tebal.Selimut atau pakaian yang tebal (jaket dll) membuat udara tidak bisa
bergerak dengan lancar.Udara terperangkap di antara kulit dan jaket atau
selimut.Karena terdapat perbedaan suhu antara tubuh kita dan udara yang
terperangkap, maka kalor berpindah dari tubuh menuju udara tersebut.Adanya
tambahan kalor dari tubuh menyebabkan suhu udara yang terperangkap
meningkat (udara menjadi lebih hangat).Perhatikan tabel konduktivitas termal
di atas.Nilai konduktivitas termal udara sangat kecil.Karenanya, kalor tidak
bisa keluar dari tubuh.Suhu tubuh kita pun tetap terjaga.Apabila kita tidak
menggunakan jaket pada saat udara cukup dingin, kalor keluar dari tubuh
kita.Semakin banyak kalor yang keluar dari tubuh maka tubuh kehilangan
banyak energi.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan
Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah)/projek
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 lembar penilaian
 Laptop
 LCD
Alat/Bahan :
 Calorimeter
 kubus logam
 termometer
 stopwatch
 lilin
 batang logam alumunium, besi, tembaga, dan timah
 pemanas air
Sumber Belajar :

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 8


 “Marthen Kangian” Fisika SMA/MA Kelas X, Seribupena – Erlangga
 “ Sutejo, S Pd” Fisika 1A SMK Kelas X, penerbit Yudistira
 “Sutejo, S Pd” Fisika Teknologi Industri untuk SMK, Kurikulum edisi
2004 – penerbit Yudistira
 Gemilang LKS Fisika SMK Kelas X Penerbit Cipta Pustaka

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Wakt
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit )
u
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal 10
o Orientasi : menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
o Apersepsi ;
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukandengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaranyang akan dilakukan, misal : Satuan apakah yang sering
digunakan untuk skala termodinamika?
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.Menjelaskan pentingnya mengetahui beberapa skala
termometer pada dunia industri.
 Menyampaikan tujuan pembelajaranpada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang Kompetensi dasar, Indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
b. Kegiatan Inti 65
1. Mengamati menit
 Untuk membahas materi pelajaran, peserta didik
diminta membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), dan menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 9


materi pelajaran.

2. Menanya
 Peserta didik didorong untuk bertanya tentang hal yang
belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertaanyaan kepada siswa.

3. Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta untuk :

 Menyebutkan beberapa skala thermometer,


dengan ditanggapi oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga di dapat suatu kesimpulan yang benar.
 Peserta didik diminta melakukan percobaan
menggunakan rumus dan atau menggunan alat dan bahan
(ekxperiment) sederhana :

 Menentukan skala umum dari berbagai skala thermometer


 Menggunakan skala suhu untuk menghitung skala suhu Celcius,
Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
 Mengumpulkan data dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada Lembar
Kerja yang disediakan dengan cermat.
4. Mengasosiasikan
 Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang :

Data yang diperoleh


o
berdiskusi hubungan skala suhu Celcius, Reamur,
o
Fahrenheit, dan Kelvin.
o Membuat kesimulan tentang masing-masing skala suhu yang
digunakan
5. Mengkomunikasikan
 Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal.(mengkomunikasikan)
 Salah satu dari anggota masing-masing kelompok
diminta memberikan pendapat dan atau bertanya atas
presentasi yang dilakukandan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
 Masing-masing siswa didorong untuk bertanya, dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya..
 Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diminta menjawab pertanyaan yang

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 10


terdapat pada buku pegangan peserta didik atau Lembar
Kerja yang telah disediakan.
 Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran, siswa diminta menyelesaikan Uji Kompetensi
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada Lembar Kerja yang telah disediakan secara
individu.
 Pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesaimengerjakan soal dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian portofolio.
Catatan:

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam


pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)

c. Penutup 15
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki menit
kinerja dan kerjasama yang baik
 Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diberikan PR.
 Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya

2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 11


a. Pendahuluan/Kegiatan Awal 10
o Orientasi : menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
o Apersepsi ;
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukandengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Bagaimana terjadinya proses pemuaian?
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaranyang akan dilakukan, misal : Adakah hubungan antara
koefisien muai panjang, luas, dan volum?
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaranpada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan. Kenapa rel kereta api dibuat renggang?
o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukantentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar. sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

b. Kegiatan Inti 65
Mengamati menit
 Untuk membahas materi pelajaran, peserta didik
diminta membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), dan menyimak penjelasan
pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran.

Menanya
 Peserta didik didorong untuk bertanya tentang hal
yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 12


pertaanyaan kepada siswa.

Mengumpulkan Data
 Peserta didik diminta untuk :

 Menjelaskan tentang pemuaian


 Menjelaskan kenapa rel dibuat renggang
 mendiskusikan proses pemuaian
 mendiskusikan perbedaan pemuaian panjang, luas, dan volum
 mendiskusikan hubungan antara koefisien muai panjang, luas,
dan volum, dengan ditanggapi oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga di dapat suatu kesimpulan yang benar.
 Peserta didik diminta melakukan percobaan
menggunakan rumus dan atau menggunan alat dan bahan
(ekxperiment) sederhana :

 menentukan pemuaian panjang, luas, dan volum


 Mengumpulkan data dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada Lembar
Kerja yang disediakan dengan cermat.
Mengasosiasikan
 Tiap-tiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang :

 Data yang diperoleh


 Membuat kesimpulan tentang pemuaian, kenapa rel dibuat
renggang, proses pemuaian, perbedaan pemuaian panjang, luas,
dan volum, hubungan antara koefisien muai panjang, luas, dan
volum.
Mengkomunikasikan
 Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal.
 Salah satu dari anggota masing-masing kelompok
diminta memberikan pendapat dan atau bertanya
atas presentasi yang dilakukandan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
 Masing-masing siswa didorong untuk bertanya, dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya..
 Peserta didik diarahkan untuk menyimpulkan tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
 Peserta didik diminta menjawab pertanyaanyang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
Lembar Kerja yang telah disediakan.
 Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 13


pelajaran, siswa diminta menyelesaikan Uji
Kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada Lembar Kerja yang telah
disediakan secara individu.
 Pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesaimengerjakan soal dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian portofolio.
Catatan: Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin,
rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
c. Penutup 15
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki menit
kinerja dan kerjasama yang baik
o Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
o Peserta didik diberikan PR. Dan Peserta didik diminta untuk
mempelajarai materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya

H. PENILAIAN
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

I. Penilaian Hasil Belajar


 Teknik Penilaian : pengamatan, tes tertulis
 Prosedur Penilaian :
N Teknik Waktu
Aspek yang dinilai
o Penilaian Penilaian
1. Sikap Pengamata Selama

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 14


N Teknik Waktu
Aspek yang dinilai
o Penilaian Penilaian
 Terlibat aktif dalam pembelajaran n pembelajaran
Suhu, Kalor dan Perpindahan dan saat diskusi
Kalor
 Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
 Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.
2. Pengetahuan
 Menjelaskan kembali tentang Pengamata Penyelesaian
Suhu, Kalor dan Perpindahan n dan tes tugas individu
Kalor dan kelompok
 Menyatakan kembali Suhu, Kalor
dan Perpindahan Kalor
3. Keterampilan
 Terampil menerapkan Suhu, Kalor Pengamata Penyelesaian
dan Perpindahan Kalor n tugas (baik
individu
maupun
kelompok) dan
saat diskusi

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


No Soal/kegiatan Skor
Penugasan pribadi :
1. Sebuah lempeng tembaga tebalnya 3 cm, penampangnya 3000 cm 2. Suhu 25
salah satu sisi 180oC dan sisi yang lain 130 oC. Berapa banyak panas per detik
yang dikonduksikan melalui lempeng tersebut? Koefisien konduktivitas
tembaga = 0,92 kalori/detik.cm.oC.

Sebuah lubang kecil dalam suatu perapian dianggap sebagai benda hitam,
2. luasnya 2 cm2 dan suhu perapian 927oC jika σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4, berapa 25
besarnya kalor yang dipancarkan lubang?

Air dalam tabung dengan penampang A = 0,2 m2 dipanaskan dari bawah


3. sehingga suhu air yang ada dibawah 100 oC dan suhu air pada permukaan 25
30oC. Berapa panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan? h air = 1
watt/m2.oC

Suatu benda hitam pada suhu 127 oC memancarkan energi sebesar W joule/s,
4. benda tersebut kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai 527oC. Energi 25
yang dipancarkan benda hitam menjadi ... kali semula.

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 15


a. Kunci jawaban
No Kunci jawaban
Jawaban tugas rumah pribadi :

1.
Diketahui : A = 3000 cm2 k = 0,92 kalori/detik.cm.oC.
T1 = 180oC L = 3 cm
o
T2 = 130 C ΔT = 50oC
Ditanya : H ?
k . A Δ T 0,92 kalori/detik . cm. ° C .3000 cm2 50° C
Jawab :H= =
L 3 cm
2. H = 4600 kalori/detik
Jadi, ada 4600 kalori/detik yang dikonduksikan melalui lempeng
tersebut.

Diketahui : A = 2 cm2 = 2x10-4 m2


σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4
T = 927oC = 1200 K
Q
Ditanya : ?
T
3. Q
Jawab : H= = ε.σ.A.T4
T
= 1.( 5,67 x 10-8 watt/m2K4).(2 x 10-4 m) (1200 K)4
= 23,515 watt
Jadi, besarnya kalor yang dipancarkan lubang sebesar 23,515 watt.

Diketahui : A = 0,2 m2
T1 = 100oC
T2 = 30oC
h air = 1 watt/m2.oC
4. Ditanya : H?
Jawab : H = h. A. ΔT
H = (1 watt/m2.oC).(0,2 m2).(100oC-30oC)
H = 14 watt
Jadi, panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan sebesar 14 watt.

Diketahui : T1 = 127oC = 400 K


T2 = 527oC = 800 K
Ditanya : Berapa kali energi kedua yang dipancarkan dari energi semula...?
Jawab : H1 = H2
ε.σ.A.T14 = ε.σ.A.T24
(karena sama, maka ε.σ.A diabaikan)
(400 K)4 = (800 K)4
2 4
(4 x 10 K) = (8 x 102K)4
8 4
256 x 10 K = 4096 x 108 K4

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 16


2,56 x 1010 K4 = 4,096 x 1011 K4
Jadi energi yang dipancarkan 16 kali dari energi semula.

b. Pedoman Penilaian
Kegiatan Skor
Diskusi 100
Penugasan 100
Tes Uraian 100
skoryangdiperoleh 300
Nilai akhir = x 100 %
skormaksimum

300
Total nilai: x 100 % 100
300

SOAL
1. Sebuah benda diukur suhunya sebesar 80oC. Tentukan suhu tersebut apabila
diukur dengan skala Reamur dan Kelvin!
2. Apa yang dimaksud perpindahan kalor secara konduksi!
3. Apakah rumus dari perpindahan kalor secara konduksi?
4. Berikan salah satu contoh peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari!
5. Sebuah lempeng besi tebalnya 2 cm, penampangnya 5000 cm2. Suhu salah
satu sisi 140oC dan sisi yang lain 150oC. Berapa banyak panas per detik
dihantarkan melalui lempeng itu? (diketahui konduktivitas lempeng besi =
0,115 cal/det.cmoC)

SOAL
1. Pada suatu hari termometer reamur yang diletakkan dalam suatu ruangan
menunjukkan angka 100oR. Berapakah angka yang akan ditunjukkan apabila
diukur dengan skala Kelvin?
2. Apa yang dimaksud perpindahan kalor secara konveksi!
3. Apakah rumus dari perpindahan kalor secara konveksi?
4. Berikan salah satu contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari!
5. Air dalam tabung dengan penampang A = 0,5 m 2 dipanaskan dari bawah
sehingga suhu air yang ada dibawah 100oC dan suhu air pada permukaan
15oC. Berapa panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan? h air = 1
watt/m2.oC

SOAL

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 17


1. Pada suatu hari termometer Reamur yang diletakkan dalam suatu ruangan
menunjukkan angka 24oR. Berapakah angka yang akan ditunjukkan apabila
diukur dengan skala Fahrenheit?
2. Apa yang dimaksud perpindahan kalor secara radiasi!
3. Apakah rumus dari perpindahan kalor secara radiasi?
4. Berikan salah satu contoh peristiwa radiasi dalam kehidupan sehari-hari!
5. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu
127oC. Jika emisivitasnya 0,4 dan tetapan Stefan 5,67 x 10-8 W/m2 K4,
hitunglah energi radiasi yang dipancarkan tiap sekonnya!

LEMBAR KERJA SISWA (Tugas Mandiri)

Nama :
No. Absen :

1. Sebuah lempeng tembaga tebalnya 3 cm, penampangnya 3000 cm3. Suhu salah
satu sisi 180oC dan sisi yang lain 130oC. Berapa banyak panas per detik yang
dikonduksikan melalui lempeng tersebut? Koefisien konduktivitas tembaga =
0,92 kalori/detik.cm.oC.

2. Sebuah lubang kecil dalam suatu perapian dianggap sebagai benda hitam,
luasnya 2 cm2 dan suhu perapian 927oC jika σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4, berapa
besarnya kalor per detik yang dipancarkan lubang?

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 18


3. Air dalam tabung dengan penampang A = 0,2 m 2 dipanaskan dari bawah
sehingga suhu air yang ada dibawah 100oC dan suhu air pada permukaan
30oC. Berapa panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan? h air = 1
watt/m2.oC

4. Suatu benda hitam pada suhu 127oC memancarkan energi sebesar W joule/s,
benda tersebut kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai 527oC. Energi
yang dipancarkan benda hitam menjadi ... kali semula.

Selamat mengerjakan !!!


------Semogas sukses amin------

PENYELEAIAN SOAL
( TUGAS RUMAH /Tugas Mandiri)

1. Diketahui : A = 3000 cm2 k = 0,92 kalori/detik.cm.oC.


T1 = 180oC L = 3 cm
o
T2 = 130 C ΔT = 50oC
Ditanya : H ?
k . A Δ T 0,92 kalori/detik . cm. ° C .3000 cm2 50° C
Jawab :H= =
L 3 cm
H = 4600 kalori/detik
Jadi, ada 4600 kalori per detik yang dikonduksikan melalui lempeng
tersebut.

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 19


2. Diketahui : A = 2 cm2 = 2x10-4 m2
σ = 5,67 x 10-8 watt/m2K4
T = 927oC = 1200 K
Q
Ditanya : ?
T

Q
Jawab : = ε.σ.A.T4
T
= 1.( 5,67 x 10-8 watt/m2K4).(2 x 10-4 m) (1200 K)4
= 23,515 watt
Jadi, besarnya kalor yang dipancarkan lubang tiap detik
sebesar 23,515 watt.

3. Diketahui : A = 0,2 m2
T1 = 100oC
T2 = 30oC
h air = 1 watt/m2.oC

Ditanya : H?
Jawab : H = h. A. ΔT
H = (1 watt/m2.oC).(0,2 m2).(100oC-30oC)
H = 14 watt
Jadi, panas yang dikonveksikan dari dasar ke permukaan
sebesar 14 watt

4. Diketahui : T1 = 127oC = 400 K


T2 = 527oC = 800 K
Ditanya : Berapa kali energi kedua yang dipancarkan dari energi
semula...?
Jawab : H1 = H2
4
ε.σ.A.T1 = ε.σ.A.T24
(karena sama, maka ε.σ.A diabaikan)
(400 K)4 = (800 K)4
2,56 x 1010 K4 = 4,096 x 1011 K4
Jadi energi yang dipancarkan 16 kali dari energi semula.

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 20


Penajam, 02 Februari 2015

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Satoni Solle, S.S, M.M Drs. Pirdaus Ramang


NIP.19720516.200502.1.005 NIP.19641231.200701.1.118

Methode “Problem-Based Learning dengan menggunakan lembar kerja siswa 21

Anda mungkin juga menyukai