Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM

AZAS BLACK

KELOMPOK 5:

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. AISYAH WULANSARI
2. CRISTIANO FAJAR R. LUBIS
3. DHINI RAMADHANI
4. GEENAYA OKTAVIA MANIK
5. REBECCA NOVALINA
6. SARI DEVI JUWITA

KELAS : XI MIPA 2

SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
"Asas Black" ini.

Lubuk Pakam, 14 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................................. 2

BAB 2 Kajian Teori........................................................................................................ 3

BAB 3 Prosedur Percobaan............................................................................................ 7

A. Alat dan Bahan.................................................................................................... 7


B. Langkah Percobaan............................................................................................. 12
C. Analisis Data....................................................................................................... 12

BAB 4 Penerapan............................................................................................................ 13

BAB 5 Penutup............................................................................................................... 13

A. Kesimpulan......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suhu dan kalor adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari hari.
Banyak kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut. Kalor didefenisikan sebagai
suatu bentuk energi (panas) yang diterima oleh suatu benda sehingga benda tersebut berubah
suhu atau wujud dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah.
Kalor berbeda dengan suhu, sebab suhu merupakan ukuran dalam satuan derajat panas
sedangkan kalor adalah satuan kuantitas atau jumlah panas baik yang di serap maupun yang
diterima oleh suatu benda. Hukum prinsip azas black yaitu apalagi ada dua benda yang
suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, aliran ini akan berhenti sampai
terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Alat yang biasa digunakan untuk
mengatur kalor adalah kalorimeter, apa hubungannya dengan azas black, alat pengukur yang
menggunakan azas black sebagai prinsip kerjanya, serta bagaimana penerapan azas black
dalam kehidupan sehari hari.
Kalor yang berasal dari suhu benda tinggi secara alamiah akan mengalir menuju benda
bersuhu lebih rendah yang bersentuhan dengannya. Perpindahannya bisa secara tidak
menyeluruh. Namun, jika kedua benda dengan suhu berbeda ini ada dalam sistem tertutup,
perpindahannya bisa secara keseluruhan. Artinya, energi benda bersuhu tinggi seluruhnya
akan berpindah ke benda bersuhu rendah. Dalam hal ini, bisa dilihat contoh sederhananya
adalah air panas dengan es batu. Saat air panas dicampur dengan es batu, maka tentu suhu air
akan berubah jadi lebih dingin (Beiser, 1992). Berdasarkan penyataan azas black, total kalor
yang dilepas oleh suhu tinggi ke suhu rendah berbanding lurus atau sama dengan total kalor
yang diserap oleh benda bersuhu tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan asas black
2. Rumusan masalah apa sajakah aplikasi asas black dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimanakah konsep dasar asas black?
4. Bagaimanakah metode pembelajaran serta reduksi dari materi Asas Black?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui aplikasi Asas Black dalam kehidupan sehari-hari. Menganalisis konsep
dasar Asas Black. Menganalisis metode pembelajaran dan reduksi didaktik dari materi Asas
Black.

BAB II
KAJIAN TEORI

Hukum kekekalan/asas black energi telah mengeluarkan pernyataan bahwa suatu energi
sejatinya tidak dapat diciptakan begitupun dimusnahkan. Namun energi dapat diubah dari
bentuk energi awal menjadi bentuk energi lainnya, bergantung pada campuran materi yang
diterapkan pada energi tersebut. Sebagai contohnya, gesekan energi mekanik bisa berubah
menjadi energi panas. Untuk mengetahui kadar perubahannya, biasanya digunakan alat yang
bernama kalorimeter. Alat ini memang memiliki fungsi dasar untuk mengukur kalor jenis
suatu zat.
Kalor dapat diartikan sebagai suatu energi mengalir dengan cara yang sangat spontan.
Jalan mengalirnya adalah dari benda dengan suhu tinggi menuju benda dengan suhu yang
lebih rendah. Kalor yang mengalir ini dapat terjadi jika kedua benda dengan perbedaan suhu
tersebut saling berkontak atau bersentuhan.
Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph
Black. Asas ini menjabarkan:
 Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas
memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama
 Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas
benda panas
 Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap
bila dipanaskan.
Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi
sama dengan kalor yang diterima zat bersuhu lebih rendah”
secara umum rumus Asas Black adalah

Q lepas = Q terima
Keterangan:
Qlepas adalah jumlah kalor yang dilepas oleh zat
Qterima adalah jumlah kalor yang diterima oleh zat
dan rumus berikut adalah penjabaran dari rumus diatas :
m1 × c1× (T1-Ta) = m2 × c2 × (Ta-T2)
Keterangan :
m1 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
c1 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
T1 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih tinggi
Ta = Temperatur akhir pencampuran kedua benda
m2 = Massa benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
c2 = Kalor jenis benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah
T2 = Temperatur benda yang mempunyai tingkat temperatur lebih rendah sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"
Joseph Black menghabiskan banyak waktunya untuk mengamati perpindahan kalor. Karena
sering berkutat di laboratorium, akhirnya ia berhasil mendapatkan penemuan yang sangat
penting di tahun 1761, yaitu kalor laten.
Kalor laten adalah sebuah kalor yang diserap oleh suatu zat, bukan untuk menaikkan suhu
zat tersebut, akan tetapi digunakan untuk mengubah wujudnya. Kita dapat mengamati kalor
laten tersebut di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: ketika air (zat cair) yang dipanaskan
berubah menjadi uap air (zat gas).
Black juga telah membuktikan bahwa setiap benda menyerap kalor yang berbeda untuk
menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang sebenarnya kita ukur ketika
menggunakan kalorimeter, yaitu : alat yang diciptakan oleh Joseph Black itu sendiri. Joseph
Black jugalah orang yang dianggap sebagai penemu gas karbon dioksida.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Termometer
2. Kalorimeter
3. Gelas Beker
4. Air
5. Kaki tiga dan kawat kasa
6. Neraca ohaus
7. Benang
8. Balok logam

B. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ditentukan
2. Mengukur massa kalorimeter dengan menggunakan neraca ohaus
3. Menuangkan air kedalam kalorimeter dan timbanglah massanya
4. Setelah itu, aduk kalorimeter dan ukur suhunya
5. Mengukur massa gelas kimia
6. Menuangkan air kedalm gelas kimia lalu timbang massanya pada neraca ohaus
7. Menyusun alat dan bahan seperti gambar dibawah
8. Setelah air mendidih, ukur suhunya
9. Menuangkan air yang telas mendidih tersebut ke dalam kalorimeter yang
berisi air sebelumnya, lalu aduk dan ukur suhu kalorimeter, pastikan sudah
dalam keadaan setimbang

Percobaan 2
1. Menyiapkan alat dan bahan yang ditentukan
2. Mengukur massa kalorimeter dengan menggunakan neraca ohaus
3. Menuangkan air ke dalam kalorimeter dan timbang lah massanya
4. Setelah itu, aduk kalorimeter dan ukur suhunya
5. Mengukur massa balok logam
6. Mengikat logam dengan benang
7. Menuangkan air ke dalam gelas kimia, lalu masukan balok logam
8. Menyusun alat dan bahan seperti gambar dibawah

9. Setelah air mendidih, angkat balok logam tersebut dan ukur suhunya
10. Masukkan balok logam dengan cepat ke dalam kalorimeter dan tutup rapat
kalorimeter tersebut
11. Aduk kalorimeter tersebut dan ukur suhunya (pastikan dalam keadaan
setimbang)
C. Analisis Data
Tabel pengamatan
Percobaan 1
Massa air Massa Massa air Suhu awal Suhu
dingin + kalorimeter, campuran
kalorimeter, Massa gelas
Masaa air + kimia
gelas kimia
Air dingin 156,5 gr 69,5 gr 87 gr 25 oC
46°C
Air panas 121,9 gr 81,7 gr 40,2 gr 87 oC

Percobaan 2
Massa (gram) Suhu (oC) Suhu campuran (oC)
Air 85,4 gr 25 oC 26 oC
Logam 34,4 gr 33 oC 26 oC
BAB IV
PENERAPAN

Penerapan Asas Black dapat kita temukan dalam kehidupan sehari hari, yaitu :

1. Penentuan nilai pembakaran suatu bahan bakar (LHV/HHV/GHV).


2. Penentuan kapasitas beban pendinginan mesin (cooling water rate).
3. Menentukan jumlah energi dalam bentuk perpindahan panas untuk menaikkan
temperatur pada derajat tertentu, sehingga dapat memperkirakan waktu yang
diperlukan untuk pemanasan.
4. Panel Surya
Panel surya merupakan alat yang bisa menyerap kalor radiasi matahari. Nah kalor dari
matahari ini akan diserap oleh permukaan hitam, yang kemudian dihantarkan melalui
logam secara konduksi. Selanjutnya kalor ini akan dipindahkan ke bagian sistem
pemanas air yang terhubung
5. Termos Panas
Ternyata pada termos panas ini bisa mencegah pemindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi loh guys supaya air di dalam termos tersebut tetap panas. Jadi
termos ini terbuat dari tabung kaca berlapis yang pemukaan di dalamnya itu dibuat
mengkilat supaya bisa mencegah kalor masuk atau keluar dari dalam termos. Tabung
kaca ini bisa mencagah kalor masuk secara konduksi. Sementara itu dinding luar
termos dibuat dari kaca mengkilat berlapis perak berfungsi untuk mencegah
perpindahan kalor secara radiasi. Nah, diantara lapisan kaca tersebut terdapat ruang
hampa udara untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi dari
dinding kaca ke dinding kaca luar. Nah, termos ini juga disumbat dengan bahan
isolator supaya mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi pada
permukaan air.
6. Rumah Kaca
Rumah kaca merupakan bangunan tertutup dengan lingkungan yang bisa
dikendalikan. Dinding atau atapnya terbuat dari kaca atau plastik. Ketika hari panas,
radiasi matahari dengan panjang gelombang pendek akan masuk menembus kaca
yang kemudian bakal diserap oleh tanah dan tanaman di dalamnya.Apa yang terjadi
pada tanahnya? Nah, tanah atau tanaman yang ada didalamnya ini akan memancarkan
kembali kalor yang mereka terima dalam bentuk radiasi inframerah dengan panjang
gelombang yang lebih panjang. Energi ini tidak bisa menembus kaca, sehingga
terperangkap di dalam rumah.

BAB V
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa asas black adalah
apabila 2 jenis zat atau lebih dengan suhu yang berbeda (tinggi dan rendah/melepas dan
menerima kalor) setelah dicampurkan menemui titik temperatur kesetimbangan (konstan).
Dan kunci utama dari Azas Black yaitu
Q lepas = Q terima
dengan tidak mempedulikan kalor yang diterima maupun dilepaskan oleh wadah. Artinya,
wadah tidak mempengaruhi hasil suhu akhir dari pencampuran dua zat atau lebih. Kalor jenis
suatu benda tidak tergantung pada massa benda, tetapi tergantung pada sifat dan jenis benda
tersebut. Jika kalor jenis suatu benda adalah kecil maka kenaikan suhu benda tersebut akan
cepat bila dipanaskan

Anda mungkin juga menyukai