Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PENGAMATAN SUHU DAN KALOR

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika

Disusun Oleh:

AZMI LATHIFAH

X TKJ 2 (06)

SMK NEGERI 1 CILACAP (2021/2022)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Hasil Percobaan Suhu dan Kalor” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Fisika. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
suhu dan kalor di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sariana puji
Lestari S.Pd., selaku guru Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni
ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Cilacap, 11 April 2022

Penulis
SUHU DAN KALOR

A. Tujuan Pengamatan :

1. Siswa dapat memahami hubungan antara jumlah kalor dengan kenaikan suhu

2. Siswa dapat memahami hubungan antara masaa zat dengan jumlah kalori

3. Siswa dapat merumuskan persamaan kalor

4. Siswa dapat menentukan kalor lebur es

B. Alat dan Bahan :

No. Alat dan Bahan Jumlah


1 Termometer 1 buah
2 Kaki tiga + kasa asbes 1 buah
3 Lampu spritus 1 buah
4 Hacker gelas 1 buah
5 Stopwatch 1 buah
6 Statif + klem 1 buah
7 Gelas kimia ukuran sedang 1 buah
8 Gelas kimia ukuran besar 1 buah
9 Korek api 1 buah
10 Zat cair (air mineral) 1 buah
11 Es batu 1 buah

C. Materi Suhu dan Kalor

Suhu dan kalor sangat berkaitan erat. Keduanya merupakan sesuatu yang
berbeda. Suhu menyatakan derajat/ukuran panas atau dingin suatu benda, sedangkah
kalor menyatakan perpindahan energi panasnya.
• Suhu

Konsep suhu ini bermula dari gagasan kualitatif mengenai “panas” dan
“dingin” berdasarkan yang dirasakan oleh indera perasa. Benda yang terasa panas
memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan benda yang terasa dingin. Dari konsep ini,
dapat diambil definisi suhu, yaitu ukuran/derajat panas atau dingin suatu benda.
Suhu termasuk dalam salah satu dari ketujuh besaran pokok. Suhu/temperatur
diukur dengan alat yang bernama termometer. Orang yang pertama kali memiliki
ide penggunaan termometer adalah Galileo Galilei.

Saat ini, termometer yang biasanya digunakan adalah termometer raksa dan alkohol.

Karena digunakan untuk mengukur, thermometer memiliki skala, yaitu Reamur,


Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Konversi dari keempat satuan tersebu ditunjukkan
pada tabel berikut.

• Kalor

Jika perpindahan energi terjadi hanya karena perbedaan temperature, maka


perpindahan itu disebut perpindahan/aliran kalor. Energi yang dipindahkan ini
dalam bentuk panas yang disebut dengan kalor. Jadi kalor merupakan energi yang
berpindah dari satu benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya rendah.
Kalor memiliki satuan kalori atau joule. Satu kalori adalah banyaknya kalor untuk
menaikkan suhu satu gram air bersuhu 14,5 C menjadi 15,5 C. Namun dalam SI,
satuan kalor adalah joule. Satu kalori sama dengan 4,2 joule, dengan kata lain satu
joule sama dengan 0,24 kalori. Ada tiga faktor yang berpengaruh untuk menaikkan
suhu suatu zat, yaitu: massa zat, kalor jenis, dan perubahan suhu. Jumlah kalor (Q)
untuk menaikkan suhu benda berbandung lurus dengan massa zat (m) dan
perubahan suhu (T).
Dalam menghitung jumlah kalor juga ada peran dari kalor jenis (c).
Persamaan matematisnya adalah:

Q = m x c x ∆T

Kalor jenis (c) merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk


menaikkan suhu suatu zat bermassa 1 kg sebesar 1 C atau 1 K. Harga dari kalor
jenis sendiri bergantung dari suhu dan tekanan, namun kalor jenis dianggap tetap
untuk perubahan suhu yang tidak terlalu besar. Kalor jenis suatu zat dapat
ditentukan menggunakan alat yang disebut kalorimeter yang bekerja berdasarkan
Asas Black.

D. Langkah-langkah :

1. Siapkan calorimeter dan perlengkapannya (pengaduk), kemudian timbang


massanya dengan neraca O'hauss. Misalnya mo

2. Masukkan air dingin (suhu kamar) ke dalam calorimeter ( 40 ml ), dan timbang


kembali, misalnya m1. Berarti massa air sebesar mo1= m1 - mo.

3. Ukurlah suhu air dan calorimeter dengan thermometer. Misalnya t1

4. Siapkan air panas (suhu ±700C = t2) kemudian masukkan ke dalam calorimeter
sebanyak ±2 kali air yang ada di dalam calorimeter tersebut. Tutup calorimeter dan
diaduk hingga seimbang, hitung besarnya suhu pada thermometer, misalnya ta.
Suhu keseimbangan terjadi saat penunjukkan thermometer di tinggi maksimumnya.
5. Timbang kembali massa calorimeter dengan tambahan air. Misalnya m2, berarti
massa air panas sebesar ma2= m2 – m1.

Ulangi langkah (2) sampai (5) sebanyak 2 kali dengan massa m1,m2 dan t2 .yang
diubah-ubah.

E. Analisa

Suhu adalah ukuran yang menyatakan energi panas tersimpan dalam suatu
benda. Benda bersuhu tinggi berarti memiliki energi panas yang tinggi, begitu juga
sebaliknya. Kalor adalah perpindahan energi panas yang terjadi dari benda bersuhu
yang lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah.

F. Kesimpulan

1. Suhu yang merupakan keadaan panas dinginnya suatu benda dengan massanya.
Pada percobaan suhu tinggi (air panas) bercampur dengan air panas menhasilkan air
hangat.

2. Dengan adanya m1, m2 dan t2 yang besarnya berubah atau berbeda. Diperoleh
kapasitas kalor yang besarnya berbeda pula.

3. Besarnya suhu pada air panas jika di campur dengan air dingin akan
menghasilkan udara hangat yang di kenal dengan azas black (Q lepas = Q terima).

4. Besarnya kapasitas kalor kalorimeter (c) di hitung dengan persamaan.

Anda mungkin juga menyukai