Anda di halaman 1dari 7

Panas Lebur dan Panas Penguapan

Panas lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan
massa zat. padat menjadi zat cair pada titik leburnya. Transisi dari satu fase ke fase
lain disertai dengan pelepasan atau penyerapan panas dan sering kali disertai juga
dengan perubahan volume. Sebagai contoh ,andaikan bahwa sebongkah es ya ng
diambil dari kulkas dengan suhu misalnya -25 derajat Celcius. Segera masukkan es
ke dalam suatu bejana pemanas yang dilengkapi dengan termometer untuk
mengukur suhunya dengan penambahan panas yang stabil. Nampaklah bahwa
penunjukan termometer naik secara ajeg sampai 0 derajat Celcius. Disini dangan
segera akan nampak adanya air dalam bejana dengan kata lain es mencair, terjadi
perubahan padat dari padat ke cair. Kenaikan suhu berhenti karena panas seluruhnya
dipakai untuk mencair (Choalialmu,2016).
 
Panas adalah energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda karena beda temperatur. Dalam abad ke tujuh
belas, Galileo, Newton, dan ilmuwan lain umumnya mendukung teori ahli atom Yunani kuno, yang
menganggap bahwa panas sebagai wujud gerakan molekuler. Pada abad berikutnya, metode-metode
dikembangkan untuk melakukan pengukuran jumlah panas yang meninggalkan atau masuk ke sebuah benda
secara kuantitatif, dan ditemukan bahwa bila dua benda sama dengan jumlah panas yang memasuki benda lain.
Penemuan ini mengarah ke perkembangan teori yang tampaknya berhasil tentang panas sebagai zat materi yang
kekal –Suatu fluida yang tak tampak yang dinamakan “caloric”- yang tidak diciptakan dan dimusnahkan, tetapi
hanya mengalir keluar dari benda ke benda lain. Sampai pada abad pertengahan abad 18, orang masih
menyamakan pengertian suhu dan kalor. Baru pada tahun 1760, Joseph Black membedakan pengertian kalor
dan suhu. Suhu adalah sesuatu yang diukur melalui termometer, sedangkan kalor adalah sesuatu yang mengalir
(fluida) dari benda yang panas ke benda yang dingin dalam rangka mencapai kesetimbangan termal. Thompson
kemudian menyimpulkan bahwa kalor bukan fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh
kerja mekanis (misalnya gesekan). Satu kalori (satuan kalor waktu itu) adalah banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu sebesar 10 derajat Celcius. (Foster,2012).
Kalor yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika benda bersentuhan.
ADD A TITLE SLIDE
Satuan kalor menurut SI atau MKS yaitu joule ( J ) sedang menurut cgs yaitu erg adapun untuk
jenis makanan yaitu kalori. Tara Kalor Mekanik yaitu ” penyetaraan satuan energi kalor dengan
energi mekanik ” kalori = 4,2 joule ; 1 joule = 0,24 kalori kkal (kilokalori) = 1000 kal ( kalori ) =
4200 joule = 4,2 kj (kilojoule) Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu. Semakin besar
kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kenaikan suhu maka
kalor yang diterima semakin sedikit.
 
Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T) jika
massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap. Semakin besar massa zat (m) maka kalor (Q) yang
diterima semakin banyak. Semakin kecil massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin
sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan massa zat (m) jika
kenaikan suhu (∆ T) dan kalor jenis zat (c) tetap. Semakin besar kalor jenis zat (c) maka kalor (Q)
yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima
semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kalor jenis
zat (c) jika kenaikan suhu (∆ T) dan massa zat (m) tetap. Kalor jenis zat (c) yaitu banyaknya kalor
yang diperlukan untuk menaikkansuhu 1 kg zat sebesar 1 °C. (Suprianto, 2012).
.
V. ALAT DAN BAHAN
 
A. Alat :
1. Kalorimeter : 1 buah
2. Termometer batang : 1 buah
3. Ampere meter : 1 unit
4. Volt meter : 1 unit
5. Timbangan : 1 unit
6. Saklar : 1 buah
7. Stopwatch : 1 unit
8. Lampu Bunsen : 1 buah
 
A. Bahan :
1. Air : Secukupnya
2. Es : Secukupnya
3. Spirtus : Secukupnya
VI. CARA KERJA
A. Teoritis
 Menimbang kalorimeter dengan penutup tanpa ada isinya atau kosong, kemudian
catat berat kalori baik – baik.
 Mengambil dengan segera es, lalu dimasukkan dengan cepat dalam kalorimeter,
kemudian kalorimeter ditimbang kembali, catat berat kalorimeter baik –
baik.
 Mengangkat, lalu dimasukkan termometer dalam kalorimeter, penunjuk
termometer turun, ditunggu sampai termometer berhenti,kemudian dibaca hasil
pengukuran voltmeter dan ampermeter dengan termometer setiap 30 detik hingga
60 detik.
 Mengulangi langkah 2 dan 3 sampai 3 kali.
 Mengambil dengan segera air, lalu dimasukkan dengan cepat dalam kalorimeter,
kemudian kalorimeter ditimbang kembali, catat berat kalorimeter baik –
baik.
 Mengangkat, kemudian dimasukkan termometer kedalam kalorimeter, perhatikan
penunjuk termometer, ditunggu sampai thermometer berhenti, kemudian
dibaca hasil pengukuran voltmeter dan ampermeter dan termometer setiap 30
detik hingga 60 detik.
 Mengulangi langkah 5 dan 6 sampai 3 kali
Tujuan
Untuk mengetahui nilai suhu es yang mencair
Untuk mengetahui nilai suhu air yang mendidih
Untuk Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi siklus perubahan pada suatu zat
cair
 

Kalorimeter Amperemeter stopwatch Alat pemanas Volt meter

Neraca ohaus bejana pemanas


PNG FILE

Anda mungkin juga menyukai