Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALOR JENIS

(PERCOBAAN-P.1)

Disusun Oleh :

Kelompok 18

Asisten : Alput Selpa Ibawan

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita menggunakan istilah kalor dalam kehidupan sehari-hari seakan-akan kita tahu apa
yang kita maksud. Tetapi istilah tersebut tetap digunakan secara tidak konsisten, sehingga
perlu bagi kita untuk mendefinisikan kalor secara jelas, serta menerangkan fenomena dan
konsep yang berhubungan dengan kalor tersebut(Glancoli, 1997).

Kalor adalah energy yang ditransfer karena tinggi ke benda bersuhu rendah, merupakan
energy yang ditransfer dari benda yang panas ke benda yang dingin, maka kalor
merupakan energy yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lain karena perbedaan
suhu.

Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperature zat itu biasanya naik.
Jumlah energy panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature suatu zat adalah
sebanding dengan perubahan temperature dan massa zat itu (Q=C T = mc T) dengan
C adalah kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan temperatur suatu zat dengan satu derajat. Panas jenis C adalah kapasitas
panas persatuan massa(Tipler, 1991).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari adanya praktikum fisika dasar tentang kalor jenis adalah agar praktikan
mengetahui tentang kalor jenis yang ada dalam benda-benda dan dilingkungan sekitar
serta perhitungannya.

Tujuan dari adanya praktikum fisika dasar tentang kalor jenis adalah untuk menentukan
panas jenis mata bahan kalorimeter.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum fisika dasar tentang kalor jenis dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Oktober 2010
pukul 07.00-08.40 WIB, di laboratorium IIP(Ilmu-ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, universitas Brawijaya, Malang.

2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kalor Jenis

Kalor adalah sesuatu yang dipindahlan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai
akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah zat yang jumlah
seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen(Wiley, 1978).

Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan dalam besaran kalor jenis.
Kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1 C(Astra, 2006).

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau
melepaskan suhu tiap satu kilogram massa. Sutau zat sebesar 1 C atau satu Kelvin atau
dapat ditulis sebagai kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk
menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 10 C(Marskip, 2009).

2.2 Pengertian Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat
dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan atau
diserap menyebabkan perubahan suhu pada calorimeter. Ada 2 tipe calorimeter yaitu
calorimeter Bum dan calorimeter larutan Kalorimeter Bum adalah alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna
suatu senyawa. Contohnya adalah calorimeter makanan. Kalorimeter larutan adalah alat
yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam
system larutan(Mubi, 2010).

Prinsip penting yang digunakan dalam calorimeter adalah hokum kekekalan energy.
Hokum ini menyatakan bahwa energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
melainkan berubah dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain(Esomer, 1996).

2.3 Pengertian Termometer

Thermometer adalah system indicator(petunjuk) kesetimbangan termal antara system


yang satu dan yang lain. Suhu yang ditunjuk thermometer adalah suhu tiap system yang
dalam kesetimbangan termal dan kepekaannya(perubahan koordinat keadaan akibat
sedikit saja perubahan suhu dapat tertukar)(Zemanskie, 1962).

Tiap sifat thermometer dapat digunakan untuk menetapkan suatu skala dan membentuk
sebuah thermometer. Thermometer air raksa terdiri dari bola gelas dan pipa yang berisi
sejumlah air raksa tertentu. Temperature diukur dengan membandingkan ujung kolom air
raksa dengan tanda-tanda pada gelas(Tipler, 1991).

2.4 Prinsip kerja Kalorimeter

Menurut Bresnick(2000), prinsip kerja calorimeter didasarkan azas Black :

1. Jika suatu benda yang suhunya berbeda didekatkan satu sama lain maka suhu
akhir kedua benda akan sama.
2. Jumlah kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Kalorimeter
tersusun dari wadah yang terbuat dari logam kalor seperti sterofom.

Usaha peningkatan efektifitas dari alat penukar kalor perlu ditingkatkan karena dengan
meningkatkan efektisitas alat penukar kalor dapat menghemat energy disektor
industry(Zainuddin, 2005).

2.5 Timbangan Digital

Fungsi timbangan digital untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare
otomatis harganya dengan harga dasar satuan. Banyak kurang terlebihnya cara kerja
timbangan digital hanya bias mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul
ditampilkan dilayar LCDnya(Mansur, 2010).

Selain itu fungsi lain timbangan digital yaitu untuk mengurangi adanya human error,
dengan timbangan digital maka akan didapatkan ketepatan(Jacque, 2010).

2.6 Manfaat di Bidang Perikanan

Menurut Wikipedia(2010) :
- Teknik pendinginan untuk produksi hasil perikanan

- Untuk pengasapan ikan

- Sebagai bahan bakar solar cold strong pada kapal nelayan.

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan fungsi

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang calorimeter, antara
lain:

1. Kalorimeter : alat yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya kalor jenis pada
benda

2. Termometer : untuk mengukur suhu benda

3. Stopwatch : untuk menghitung waktu

4. Ketel uap : untuk memanaskan air

5. Timabangan digital : untuk menimbang massa benda dengan ketelitian 10-2

6. Pinset : untuk mengambil dan memindahkan bahan (Alumunium dan kaca) dari
ketel uap ke calorimeter

7. Nampan : tempat untuk meletakkan alat dan bahan

3.2 Bahan dan Fungsi

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang calorimeter, antara
lain:

1. Kaca sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

2. Alumunium sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

3. Tisu untuk membersihkan alat-alat

4. Air untuk medium perambatan panas

4.PEMBAHASAN
4.1 Analisa Prosedur

Langkah pertama disiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan yaitu calorimeter yang
berfungsi menghitung besarnya kalor jenis pada benda. Thermometer berfungsi untuk
mengukur perubahan suhu, ketel uap berfungsi untuk memanaskan air, pinset berfungsi
untuk mengambil benda, stopwatch untuk menghitung waktu, timbangan digital untuk
menghitung alat dan bahan dengan ketelitian 10-2, serta namapan untuk wadah alat dan
bahan. Kemudian langkah kedua, bahan-bahan disiapkan antara lain tisu untuk
membersihkan alat, air untuk medium perambatan panas, alumunium dan kaca sebagai
bahan yang diukur kalor jenisnya.

Langkah berikutnya alumunium ditimbang dengan timbangan digital caranya pertama


disambungkan arus DC, zerokan untuk mendapatkan nilai yang akurat, lalu diletakkan
alumunium diatas timbangan digital dan dicatat hasilnya, begitu dilakukan hal yang sama
untuk kaca. Setelah itu calorimeter diambil, ditimbang dan diisi dengan air seperlima
bagian. Kemudian ketel uap diisi dengan air secukupnya( 5 cm), kaca dan alumunium
dimasukkan sampai terendam. Setelah itu disambungkan ke sumber arus DC, tunggu
sampai mendidih. Setelah itu matikan ketel uap, ambil alumunium diletakkan pada
calorimeter. Kemudian diaduk selama 30 detik, catat hasil suhunya sebagai T2, kemudian
aduk kembali selama 30 detik, ukur suhunya sebagai T3(suhu akhir).

Begitu juga lakukan langkah yang sama pada kaca, ambil dari ketel uap menggunakan
pinset, diletakkan di dalam calorimeter, diaduk selama 30 detik, ukur suhu sebagai T2,
diaduk kembali selama 30 detik, ukur suhu sebagai T3. Setelah semua percobaan selesai
dan dicatat hasilnya. Lalu dibersihkan alat-alat dan dirapikan dalam nampan kembali.

4.2 Analisa Hasil

Dari praktikum fisika dasar tentang kalor jenis, data yang didapat sebagai berikut :

1. Percobaan 1(Alumunium)

No T1 (Co ) T2 (C o) T3 (C o)
1. 27o 28o 27o

Diketahui : K= 99,5 ; A= 21,76 ; Al= 0,6

Ditanya : CAl ?

Jawab : CAl = A(T3-T2)

B(T1-T3) + K(T3-T2)

CAl = 21,76(27-28)

0,6(27-27)+99,5(27-28)
= – 21,76

-99,5

= 0,2187 kal/oC

= 218,7 kkal/oC

1. Percobaan 2(Kaca)

No T1 (Co ) T2 (C o) T3 (C o)
1. 27o 29o 28o

Diketahui : K= 104,63 ; A= 37,97 ; Al=2,52

Ditanya : Ckaca ?

Jawab : Ckaca = A(T3-T2)

B(T1-T3) + K(T3-T2)

= 37,97(28-29)

2,52(27-28)+104,63(28-29)

= -37,97

-107,15

= 0,354 kal/oC

= 354 kkal/oC

Dalam praktikum fisika dasar tentang kalor jenis ini, didapat data sebagai berikut :

Alumuniumàberat keeping Al=0,6 gram, calorimeter=99,5gram, massa air=21,76 gram,


dan

Kacaà berat keeping kaca=2,52 gram, calorimeter=104,63gram, massa


air=37,97gram.

Adapun hasil praktikum fisika dasar tentang kalor jenis, didapat kalor jenis Alumunium
sebesar 0,2187 kal/oC dan kalor jenis Kaca sebesar 0,354 kal/oC.

Dari perbandingan data yang ada terdapat perbedaan antara hasil praktikum dengan
literature. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pengukuran suhu dan factor-
faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi besarnya suhu yang berakibat
pada perhitungan besarnya kalor jenis Alumunium dan kalor jenis Kaca.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kali ini, yaitu :

1. Kalor adalah energy panas yang dimiliki oleh suatu zat


2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 derajat Celcius.
3. Menurut azas Black, apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.
4. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya kalor
jenis benda.
5. Kalor yang diserap atau yang dilepas pada saat terjadi perubahan wujud benda
tidak menyebabkan perubahan suhu benda.
6. Hasil kalor jenis yang didapat dalam praktikum kali ini yaitu :

Kalor jenis alumunium yang dihasilkan adalah 0,314 kal/goC

Kalor jenis kaca yang dihasilkan adalah 0,308 kal/goC

5.2 Saran

Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum kali ini, kita harus berhati-hati dalam
mengambil ketel uap karena panas. Selain itu terjalinnya kerjasama antara asisten dengan
praktikan harus ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alyospikel. 2010. Termometer. http://alyoskipel.blogspot.com/2010 diakses tanggal 7


Oktober

Astra, I. dan Setiawan H. 2006. Fisika untuk SMA dan MA kelas10. Piranti Darama
Kalokatama: Jakarta

Crook, J. 2010. Timbangan digital. http://www.articelsnatch.com/Article/Benefits-of-


Digital-Scales/1600726 diakses tanggal 10 Oktober 2010

Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga: Jakarta


Kinardi, AK, dkk. 1997. Pelajaran Fisika SMU kelas1. Erlangga: Jakarta

Mansur.2010.htpp://bisnis.tenue.co.id/Artikel-bisnis/4teknologi/33-artikel-
timbangandigitalbzerba.html/ diakses tanggal 7 Oktober 2010

Narskip. 2010. Kalor. http://narskip.blogspot.com/2010 diakses tanggal 7 Oktober 2010

Snps. 2010. Kalor Jenis. www.snps.its.ac.id/ diakses tanggal 7 Oktober 2010

Usu. 2010. Kalor Jenis. http://www.usu.ac.id/artikel/shell.tittle.pdf diakses tanggal 7


Oktober 2010

Wahyu, S. dkk. 2010. Analisis Perpindahan Panas pada Saluran Berliku.Teknik Mesin :
Universitas Brawijaya

Wapedia. 2010. Calorimeter. http://wapedia.mobi/id/2010 diakses 7 Oktober 2010

Wikipedia. 2010. Prinsip Kerja Kalorimeter. http://wikipedia.org/wiki/2010 diakses 7


Oktober 2010

Willey, J., Suns.1978. Fisika jilid1 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta

Zainuddin, dkk. 2005. Studi Eksperimental Efektivitas Alat Penukar Kalor Shell and
Tube dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel sebagai Pemanas Air. Institut
Teknologi Medan(ITM)
About these ads
1
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
KALOR JENIS
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor
berbeda dengan suhu, karena suhu adalah u
kuran dalam satuan derajat panas.
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan oleh suatu benda. Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric
ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent l
avoiser (1743

1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama
dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1
derajat celcius (Akbar, 2010).
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh s
uatu zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda
yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya
rendah maka kalor yang
dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering
dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung
pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis), perubahan suhu (Purnomo,
2008).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari prakti
kum Fisika Dasar tentang kalor jenis yaitu agar
praktikan lebih memahami tentang kalor jenis yang terkandung di dalam benda

benda sekitar beserta perhitungannya.
Tujuan dari praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis adalah untuk
menentukan panas jenis
mata bahan kalorimeter.
2
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis ini dilaksanakan pada Rabu,
08 Desember 2010 pukul 13.00
-
14.00 WIB dan bertempat di laboratorium IIP
(Ilmu
-
ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Univer
sitas
Brawijaya, Malang.
3
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalor Jenis
Menurut
Halliday (1985),
perbandingan banyaknya tenaga kalor (
∆Q)
yang dibekalkan kepada sebuah benda untuk menaikkan temperaturnya
sebanyak
∆T dinamakan kapasitas kalor (C) dari benda tersebut yakni:
Kapasitas kalor per satuan massa sebuah benda yang dinamakan kalor jenis (c)
a
dalah ciri (karakteristik) dari bahan yang membentuk benda tersebut:
Kalor jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan dari suatu benda atau
tubuh ke benda lain akibat dari suatu perbedaan suhu diantara benda atau tubuh
tersebut. Kalor dinyatakan dalam
satuan energi joule (J) menurut satuan SI.
Kalor umunya dinyatakan dalam satuan kalori (kkal), yaitu satu kalori adalah
jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak 1
derajat celcius pada suhu kamar (293 K) (Metana, 2010).
2.2 P
engertian Kalorimeter dan Gambar
Kalor yang dipindahkan dari atau ke sistem diukur di dalam alat yang
dinamakan kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan kecil yang
dibenamkan dalam sebuah bejana air yang besar. Bejana luar itu disekat dengan
b
aik sekali di sebelah luar untuk menghalangi lubang kamar mencapai air,
sedangkan wadah di dalam dibuat dari tembaga atau suatu bahan penghantar
kalor yang lain untuk mengizinkan kalor acara mudah dipertukarkan antara
wadah itu dan air (Cromer, 1994).
Pen
gukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu
reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan
4
hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data
perubahan entalpi pembentukan standar,
energi ikatan dan secara eksperimen.
Proses dalam
kalorimeter
berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi
yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter (Petrucci,1987).
(Go
ogle, images, 2010)
2.3 Pengertian Termometer dan Gambar
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer Merkuri
adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. Merkuri
digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien m
uainya bisa
terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan
suhu hampir selalu sama. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan
material kaca dengan kandungan Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan
pengukuran, pipa ini dib
uat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika
temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan
memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang
telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai d
i seluruh dunia adalah
Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih
(Skuler, 2007).
Termometer umum yaitu termometer zat cair dalam gelas yang terdiri dari
bola gelas yang berdinding tipis. Bagian atas dari bola ini dihubung
kan dengan
pipa kapiler panjang. Zat cair, misalnya air raksa atau alkohol berwarna mengisi
sebagian bola dan pipa tersebut. Bagian atas dari pipa tersebut tertutup dan
biasanya ruang diatas zat cair dihilangkan udaranya. Untuk mengukur tinggi
permukaan a
ir raksa didalamnya itu diadakan pembagian skala yang digoreskan
pada pipa tersebut (Sears, 1970).
5
(Google, images, 2010)
2.4 Prinsip Kerja Kalorimeter
Panas jenis air jauh lebih besar dari pada panas jenis zat lain. Sebagai
contoh, panas jenis ai
r sepuluh kali lebih besar dari pada panas jenis aluminium.
Karena kapasitas panasnya yang sangat besar, air adalah bahan yang baik
sekali untuk menyimpan energi termis, seperti misalnya dalam sistem
pemanasan solar/matahari. Air juga merupakan pendingin y
ang baik. Air dalam
jumlah banyak, seperti danau atau lautan, cenderung membuat variasi
temperatur tidak berlebihan didekatnya karena air dapat menyerap atau melepas
energi termis dalam jumlah yang besar sementara mengalami perubahan
tenperatur sangat keci
l. Karena panas jenis air praktis konstan meliputi
jangkauan temperatur yang lebar, panas jenis sebuah benda dengan mudah
dapat diukur dengan memanaskan benda sampai suatu temperatur tertentu yang
mudah diukur, dengan menempatkanya dalam bejana air yang ma
ssa dan
temperaturnya diketahui, dan dengan mengukur temperatur kesetimbangan
akhir. Jika seluruh sistem terisolasi dari sekitarnya maka panas yang keluar dari
benda sama dengan panas yang masuk ke ai dan wadahnya. Prosedur ini
dinamakan kalorimetri, dan w
adah air yang terisolasi dinamakan kalorimeter
(Tipler, 1998).
Tidak ada usaha dikerjakan oleh sistem atau lingkungan. Sebagai
akibatnya perubahan suhu lingkungan (air) hanyalah karena kalor yang
dipertukarkan antara air dan sistem. Perubahan suhu ini diu
kur dengan sebuah
termometer, dan kalor yang dipertukarkan dihitung dari massa dan kalor jenis air
yang diketahui. Dari kekekalan tenaga, kalor yang diperoleh oleh sistem adalah
harga negatif dari kalor yang hilang dari lingkungan dan sebaliknya. Dengan
de
mikian kalorimeter mengukur kalor yang dipertukarkan oleh sistem dibawah
syarat
-
syarat tertentu (Cromer, 1994).
6
2.5 Timbangan Digital dan Gambar
Kita mengenal Timbangan Digital sebagai alat ukur untuk satuan
berat.Dibandingkan dengan jaman dulu yang masih
meggunakan Timbangan
Analog atau Manual , Timbangan Digital dinilai memiliki fungsi lebih sebagai alat
ukur, diantaranya Timbangan Digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa
menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (PT Digi Indonesia, 2010).
Mungkin
sebelumnya timbangan digital untuk orang awam tidak seberapa
mengerti dan di butuhkan, namun fungsi timbangan digital ini untuk membantu
mengukur berat serta secara kalkulasi secara otomatis harganya dengan harga
dasar satuan. Banyak kurang lebihnya cara k
erja timbangan digital hanya bisa
mengeluakan label, ada juga yang hanya timbul ditampilan layar LCD nya. Untuk
harga tidak terlalu mahal cocok untuk usaha kecil hingga menengah. Serta untuk
timbangan digital tentunya merk bizerba ini cocok untuk mengemban
gkan usaha.
Untuk merk bizerba masing
-
masing punya kelebihan diatas
merk lain, tentunya
dengan keunggulan di fasilitas yang sangat banyak, maka kita tidak perlu pusing
-
pusing untuk menghitung karena di tampilan LCD nya akan keluar jumlah total
untuk setiap
penimbangan barang baik penimbangan untuk buah sampai untuk
keperluan dapur. Bahkan untuk pelanggan mudah untuk membaca angkanya,
dengan layar LCD yang sangat bagus. Untuk sampai level yang sangat tinggi
timbangan merk bizerba bisa integrasi dengan mesin
kasir sehingga bisa
mengeluarkan label harga. Bizerba adalah merk timbangan digital yang lumayan
terkenal di beberapa minimarket seperti indomaret dan alfamart. Untuk setingan
timbangan digital merk bizerba ini tidak semua software kasir yang bisa dukung
k
arena ada pola baca yang membedakan barcodenya (Mansur, 2010).
(Google, images, 2010)
7
2.6 Manfaat di Bidang Perikanan
Menurut Metana (2010), kalor mempunyai manfaat diantarnya:
1.
Teknik refigrasi adalah teknik pendinginan untuk produk hasil perikana
n
2.
Untuk pengasapan ikan
3.
Pemilihan logam untuk pembuatan kapal.
8
3.
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsinya
Alat yang digunakan pada praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis
adalah

Kalorimeter
: untuk mengukur besar kecilnya kalor
jenis benda

Termometer
: untuk mengukur tinggi rendahnya suhu benda

Stopwatch
: untuk menghitung waktu

Ketel uap
: untuk memanaskan air

Timbangan digital
: untuk menimbang massa benda dengan ketelitian
10
-
2

Pinset
: untuk mengambil serta memindahka
n aluminium
dan kaca dari ketel uap ke kalorimeter

Penggaris
: untuk menentukan 1/5 bagian dari kalorimeter

Nampan
: sebagai wadah alat dan bahan
3.2 Bahan dan Fungsinya
Bahan yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis
adalah

Al
uminium
: sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

Kaca
: sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya

Air
: sebagai media perambatan kalor

Tissue
: untuk membersihkan alat
-
alat praktikum yang telah
digunakan
9
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Aluminium
Dis
iapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter kosong bagian dalam dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 1/5 bagian dan ditimbang kembali

Ditimbang aluminium dengan timbangan digital

Dimasukkan aluminium ke dalam ketel uap
yang berisi air dan dipanaskan

Diukur suhu air dalam kalorimeter dan dicatat sebagai T
1

Diambil aluminium dengan pinset dan dimasukkan ke dalam kalorimeter
(sambil digojok)

Dihidupkan stopwatch

Diamati perubahan suhu air dalam kalorimeter 30 d
etik pertama
sebagai T
1
dan 30 detik kedua sebagai T
2

Hasil
10
3.3.2 Kaca
Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang kalorimeter kosong bagian dalam dengan timbangan digital

Diisi kalorimeter dengan air sebanyak 1/5 bagian dan ditimbang kembali

D
itimbang kaca dengan timbangan digital

Dimasukkan kaca ke dalam ketel uap yang berisi air dan dipanaskan

Diukur suhu air dalam kalorimeter dan dicatat sebagai T
1

Diambil kaca dengan pinset dan dimasukkan ke dalam kalorimeter
(sambil digojok)

Di
hidupkan stopwatch

Diamati perubahan suhu air dalam kalorimeter 30 detik pertama
sebagai T
1
dan 30 detik kedua sebagai T
2

Hasil
11
4.
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Prosedur
Langkah awal yang harus dilakukan pada praktikum Fisika Dasar tentang
kalor jeni
s adalah disiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah
kalorimeter untuk mengukur besar kecilnya kalor jenis benda, termometer untuk
mengukur tinggi rendahnya suhu benda, stopwatch untuk menghitung waktu,
ketel uap untuk memanaskan air, timbangan di
gital untuk menimbang massa
benda dengan ketelitian 10
-
2
, Pinset untuk mengambil serta memindahkan
aluminium dan kaca dari ketel uap ke kalorimeter, penggaris untuk menentukan
1/5 bagian dari kalorimeter, nampan sebagai wadah alat dan bahan. Sedangkan
baha
n
-
bahan yang digunakan adalah aluminiumdan kaca sebagai bahan yang
diukur kalor jenisnya, air sebagai media perambatan kalor, tissue untuk
membersihkan alat
-
alat praktikum yang telah digunakan.

Aluminium
Setelah disiapkan alat dan bahan. Selanjutnya ditim
bang kalorimeter
kosong bagian dalam dengan timbangan digital. Lalu diisi kalorimeter dengan air
sebanyak 1/5 bagian dan ditimbang kembali. Kemudian ditimbang aluminium
dengan timbangan digital. Selesai ditimbang dimasukkan aluminium ke dalam
ketel uap yan
g berisi air dan dipanaskan hingga mendidih. Diukur suhu air dalam
kalorimeter dan dicatat sebagai T
1
. Lalu diambil aluminium dengan pinset dan
dimasukkan ke dalam kalorimeter (sambil digojok). Dihidupkan stopwatch dan
diamati perubahan suhu air dalam kalo
rimeter 30 detik pertama sebagai T
1
dan
30 detik kedua sebagai T
2
.Hasilnya dicatat pada tabel.

Kaca
Setelah disiapkan alat dan bahan. Selanjutnya ditimbang kalorimeter
kosong bagian dalam dengan timbangan digital. Lalu diisi kalorimeter dengan air
sebany
ak 1/5 bagian dan ditimbang kembali. Kemudian ditimbang kaca dengan
timbangan digital. Selesai ditimbang dimasukkan kaca ke dalam ketel uap yang
berisi air dan dipanaskan hingga mendidih. Diukur suhu air dalam kalorimeter
dan dicatat sebagai T
1
. Lalu diamb
il kaca dengan pinset dan dimasukkan ke
dalam kalorimeter (sambil digojok). Dihidupkan stopwatch dan diamati perubahan
suhu air dalam kalorimeter 30 detik pertama sebagai T
1
dan 30 detik kedua
sebagai T
2
.Hasilnya dicatat pada tabel.
12
4.2 Analisa Hasil
Dar
i Praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis dapat dianalisa hasilnya
sebagai berikut:

Aluminium
Berat kalorimeter (K)
= 104 gram
Berat Aluminium (B)
= 1,06 gram
Berat air (A)
= 44 gram
NO
T
1
(
0
C)
T
2
(
0
C)
T
3
(
0
C)
1
27,5
29
28
kal/g
o
C

Kaca
Berat kalorimeter (K)
= 101 gram
Berat Kaca (B)
= 2,5 gram
Berat air (A)
= 47 gram
NO
T
1
(
0
C)
T
2
(
0
C)
T
3
(
0
C)
1
28
29
28
kal/g
o
C
13
Jenis Benda
Kalor Jenis (c)
J/kg C
o
kkal/kg C
o
Air
4180
1,00
A
lkohol (ethyl)
2400
0,57
Es
2100
0,50
K
ayu
1700
0,40
A
luminium
900
0,22
M
armer
860
0,20
K
aca
840
0,20
B
esi / baja
450
0,11
T
embaga
390
0,093
P
erak
230
0,056
Raksa
140
0,034
T
imah hitam
130
0,031
Emas
126
0,030
(Lohat, 2009)
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu kalor jenis
aluminium = 0,420 dan kalor jenis kaca = 0,465 dan dapat disimpulk
an kalor jenis
kaca lebih besar dari kalor jenis aluminium. Sedangkan menurut Lohat (2009),
kalor jenis aluminium = 0,22 dan kalor jenis kaca = 0,20. sehingga kalor jenis
aluminium lebih besar dari pada kaca.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil percobaan b
erbeda dan berbanding
terbalik dengan literatur yang ada.
14
5.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis didapatkan kesimpulan
yaitu

Kalor jenis adalah jumlah energi yang dipindahkan dari suatu benda atau
tubuh ke bend
a lain akibat dari suatu perbedaan suhu diantara benda
atau tubuh tersebut

Rumus kalor jenis yaitu
Keterangan:
c = kalor jenis

Q = perbandingan banyaknya kalor
m = massa

T = perbandingan suhu

Kalor yang dipindahkan dari atau ke suatu sisttem diukur did
alam alat
yang dinamakan kalorimeter

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Termometer yang sering
digunakan adalah termometer merkuri

Timbangan digital memilik fungsi lebih sebagai alat ukur diantaranya lebih
akurat, presisi, dan akuntable

Manfaat ka
lor dibidang perikanan yaitu untuk teknik refrigasi, pemilihan
logam dalam pembuatan kapal, dan untuk pengasapan ikan

Hasil pengamatan yang diperoleh adalah
Kalor jenis aluminium = 0,420
kal/g
o
C
Kalor jenis kaca = 0,465
kal/g
o
C
15
Hasil ini jauh berbeda dan
berbanding terbalik dengan literatur yang ada.
Menurut literatur kalor jenis aluminium = 0,22 dan kalor jenis kaca = 0,20.
5.2 Saran
Dalam praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis diharapkan praktikan
berhati
-
hati ketika mengambil aluminium dan kaca di
dalam ketel uap. Agar
tangan kita tidak terkena air panas.
16
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Fauzi. 2010.
Suhu, Kalor, dan Pemuaian
.
http://www.akujagoan.com
.
Diakses pada 8 Desember 2010 pukul 15.34
Cromer, Alan H. 1994.
Fisika Untuk Ilmu
-
ilmu Hayati edisi kedua
.
Yogyakarta:Gadjah mada University Press
Halliday, David dan Robert Resnick. 1985.
Fisika edisi ketiga Jilid 1
.
Jakarta:Erlangga
Lohat, Alexander San. 2009.
Kalor Jenis
.
http://www.gurumuda.com
. Diakses
pada 8 Desember 2010 pukul 15.34
Metana, Arga. 2010.
Kalor
.
http://www.argametana.blogspot.com
. Diakses pada
8 Desember 2010 pukul 15.34
Mansur. 2010.
Timbangan Digital Bizerba
.
http://www.bisnis.fenue.com
. Diakses
pada 8 Desember 2010 pukul 15.34
Petrucci, Ralph
A. 1987.
Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi

Anda mungkin juga menyukai