Anda di halaman 1dari 18

KALORIMETER

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh:

Nama/NIM : Khaulah Al Mujaddidah/221810201020


Fakultas/Jurusan : FMIPA/FISIKA
Kelompok : 02/E
Asisten : Rifky Feby Heryansa
Koordinator Asisten : Yudhistira Aji Prayoga
Tanggal praktikum/Jam : Senin,17 Oktober 2022/15.10-17.50

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalorimeter adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur perubahan


panas selama reaksi kimia. Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium
adalah termokalorimeter atau kalorimeter gelas. Wadah kaca terbuat dari
polistirena yang diperluas untuk reagennya. Prinsip dari alat ini adalah mengukur
perubahan suhu reaksi dan memperkirakan kapasitas panas, dapat memperkirakan
panas reaksi dengan cukup baik, biasanya kapasitas panas reaksi dapat diabaikan
karena relatif kecil.Termokalorimeter sering digunakan karena perangkat ini
mudah digunakan dan tidak mahal. Pengamatan suhu yang dilakukan dengan alat
dilakukan secara manual atau dengan mata telanjang (Istomo, 2019).
Kalorimeter digunakan untuk mencampur dua atau lebih zat dalam suatu alat
berbentuk bejana, yang berlangsung dalam kondisi ideal, dimana kondisi tersebut
tidak memungkinkan zat lain berinteraksi dengan sistem pencampuran.Kalorimeter
terdiri atas bejana yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer.Bejana
diselimuti penyekat panas untuk mengurangi radiasi panas ,seperti pada
termos.Kalorimeter dapat dibuat dengan sederhana yaitu menggunakan
sytrofom.Mengukur kalor reaksi dalam kalorimeter,perlu diketahui terlebih dahulu
kalor yang dipertukarkan dengan kalorimeter sebab saat terjadi reaksi,sejumlah
kalor dipertukarkan antara sistem reaksi dan lingkungan(kalorimeter dan media
reaksi) (Lestari et al., 2020).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh jenis bahan terhadap besar kalor jenis?
2. Bagaimana perbandingan suhu awal dan suhu akhir pada kalor jenis bahan dan
kalor lebur es?
3. Bagaiamana kesesuaian percobaan dengan asas black?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh jenis bahan terhadap besar kalor jenis.
2. Mengetahui perbandingan suhu awal dan suhu akhir pada kalor jenis bahan dan
kalor lebur es.
3. Mengetahui kesesuaian percobaan dengan asas black.

1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum kali ini adalah dapat membantu praktikan atau pembaca
dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan kalorimeter.Aplikasi dalam
kehidupan sehari hari misalnya setrika listrik dan penanak nasi.Praktikan dapat
mengetahui bahwa benda dapat berubah ke dari suhu panas menjadi dingin karena
adanya kalor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kalor


Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan
SI untuk panas adalah juole. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah
bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak
acak. Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang dipindahkan ke
atau dari suatu benda ialah kalorimeter. Penggunaan penting dari kalorimeter adalah
dalam penentuan kalor jenis zat tertentu. Teknik umum yang dikenal sebagai
"metode campuran" yaitu sampel suatu zat dipanaskan hingga suhu tinggi lalu
diukur secara akurat dan dengan cepat di tempatkan pada air dingin dalam
kalorimeter. Inti dari kalorimetri adalah untuk "menjebak" panas yang masuk
atau keluar dari sistem dan mendapatkan ukuran kuantitatifnya, dalam satuan Joule.
Kalorimeter (air dan wadah) akan memiliki kapasitas kalor tertentu (Kkal) yang
akan memiliki satuan J/ C
̊ atau kJ/K, kalorimeter diklasifikasikan menjadi dua jenis
yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter cangkir kopi (Aisyah et al., 2022).

2.2 Nilai Kalor

Menurut (Almu et al., 2014) . Nilai kalor merupakan jumlah energi kalor yang
dilepaskan bahan bakar pada waktu terjadinya oksidasi unsur-unsur kimia yang ada
pada bahan bakar tersebut. Nilai kalor bahan bakar terdiri dari :

1) Nilai Kalor Atas Nilai kalor atas adalah nilai kalor yang diperoleh dari
pembakaran 1 kg bahan bakar dengan memperhitungkan panas kondensasi uap (air
yang dihasilkan dari pembakaran berada dalam wujud cair) q reaksi = - (q larutan + q
kalorimeter) q kalorimeter = Ckalorimeter x ΔT q reaksi = - q larutan q larutan = m x
c x ΔT DH = qp 11
2) Nilai Kalor Bawah Nilai kalor bawah adalah nilai kalor yang diperoleh dari
pembakaran 1 kg bahan bakar tanpa memperhitungkan panas kondensasi uap (air yang
dihasilkan dari pembakaran berasa dalam wujud gas atau uap)

2.3 Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor (panas) adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energi


karena perbedaan temperatur (panas/dingin) diantara benda atau material.Perpindahan
kalor(panas) tidak akan terjadi pada suatu sistem dengan kondisi temperatur yang
sama,dikarenakan perbedaan temperatur menjadi daya penggerak untuk dapat
terjadinya perpindahan kalor.Proses perpindahan kalor terjadi dari suatu sistem yang
memiliki temperature lebih tingg ke temperature yang lebih rendah (Fathan et al.,
2022).

2.4 Azas Black

Azas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh
Joseph Black. Asas ini menjabarkan :

 Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.
 Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas
benda panas.
 Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila dipanaskan.
Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut: "Pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah.
Secara umum rumus Azas Black adalah :

𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 (2.1)


Pada pencampuran antara dua zat, sesungguhnya terdapat kalor yang hilang ke
lingkungan sekitar. Misalnya, wadah pencampuran akan menyerap kalor sebesar hasil
kali antara massa, kalor jenis dan kenaikan suhu wadah (Sofianto & Irawati, 2020).

2.5 Literatur Eksperimen


Menurut (Yuningsih & Sardjito, 2021) Menurut Azas Black, dalam suatu
sistem yang tersekat, pada saat terjadi pertukaran kalor maka berlaku konservasi energi
yaitu jumlah kalor yang dilepaskan oleh satu atau lebih benda sama dengan jumlah
kalor yang diterima benda lain dalam sistem tersebut. Dengan kata lain efisiensi
pertukarannya adalah 100 %. Namun, menurut fakta nyata dari hasil praktik yang
dilakukan mahasiswa, pada umumnya angka 100 % ini jarang tercapai. Hal ini
disebabkan oleh adanya sejumlah energi yang terserap oleh lingkungan jika suhu
lingkungan lebih rendah daripada suhu sistem yang diamati atau energi tambahan dari
lingkungan jika suhu lingkungan lebih tinggi daripada suhu sistem yang diamati.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki.

Hasil pembuktian Azas Black pada proses pertukaran kalor yang melibatkan
perubahan suhu dan perubahan wujud zat, dalam bentuk penentuan kalor lebur es
secara eksperimen, kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil sesungguhnya
menurut berbagai literatur. Perbaikan proses dilakukan melalui perhitungan koreksi
Newton terhadap suhu yang terukur karena adanya pengaruh suhu lingkungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa eksperimen penentuan kalor lebur es dengan koreksi
Newton yang dilakukan di Laboratorium Fisika Politeknik Negeri Bandung mencapai
hasil yang lebih signifikan dengan simpangan relatif 0,3% dibanding penentuan kalor
lebur es tanpa koreksi Newton dengan simpangan relatif 2,5%.
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kalorimeter adalah sebagai
berikut:

1. Kalorimeter dan pengaduknya,digunakan untuk mengukur kalor jenis bahan


dan kalor jenis es.
2. Termometer 100° C,digunakan untuk mengukur perubahan suhu yang terjadi.
3. Pemanas listrik,digunakan untuk memanaskan bahan yang akan dimasukkan
ke dalam kalorimeter.
4. Kubus logam,bahan yang digunakan untuk menentukan kalor jenis bahan.
5. Neraca,digunakan untuk menimbang berat bahan yang dipakai.
6. Es,digunakan sebagai bahan yang akan diukur kalor leburnya.
7. Air,digunakan sebagai bahan yang akan diukur kalor jenis air.

3.2 Desain Eksperimen

(Sumber : Tim Penyusun,2022)


3.2.1. Variabel Eksperimen

Variable eksperimen yang terdapat pada praktikum kalorimeter sebagai berikut:


a. Variabel bebas
 Massa bahan,massa air,massa es
b. Variabel terikat
 Kalor jenis air dan kalorimeter
 kalor lebur es dan massa benda dan campuran
c. Variabel kontrol
 Suhu air panas dan suhu air dingin
 Suhu campuran

3.2.2. Prosedur Ekperimen

Prosedur eksperimen pada praktikum kalorimeter antara lain adalah


sebagai berikut:

a) Menentukan kalor jenis bahan


1. Kalorimeter dan pengaduk ditimbang bersama-sama,catat mk
2. Kalorimeter diisi dengan air,kemudian timbang dan catat sebagai mak maka
ma=mak-mk
3. Kalorimeterdimasukkan kedalam bejana pelindung,kemudian
tutuplah.Pasang termometer dan bacalah suhu awal air sebagai Ta.
4. Bahan (balok tembaga) ditimbang dan tentukan kalor jenisnya sebagai mb
5. Bahan tersebut dipanaskan didalam pemanas hingga mencapai suhu tertentu
(minimal 75℃)
6. Suhu benda dicatat sebagai Tb ,kemudian dengan cepat masukkan kedalam
kalorimeter dan ditutup rapat rapat.
7. Pengaduk yang telah diberi isolasi,diaduk perlahan-lahan.Suhu air
perlahan-lahan akan naik kemudian turun lagi.Catat suhu tertinggi yang
diperoleh (Tc).
8. Percobaan di atas (langkah 1-7) diulangi sebanyak 3 kali.
9. Percobaan di atas 1-8 diulangi untuk semua jenis bahan yang berbeda
(balok kuningan).

b) Menentukan kalor lebur es

1. Kalorimeter dan pengaduk ditimbang secara bersama sama,cata sebagai mk


2. Kalorimeter disii dengan air ,kemduain ditimbang dan catat sebagai mak
maka ma=mak-mk
3. Air dipanaskan bersama kalorimeter tersebut hingga suhunya sekitar
70°C.Catat sebagai Ta
4. Kalorimeter diangkat dengan cepat dan masukkan ke dalam bejana pelindung
5. Sepotong es dimasukkan kedalam bejana pelindung.
6. Suhu seimbang diperoleh dan dicatat sebagai Tc
7. Massa air ditimbang ,kalorimeter dan es tersebut (mc) sehingga diperoleh
massa es mes= mc – mak.
8. Langkah diatas diulangi untuk mendapatkan 3 kali pengulangan.

3.3 Metode Analisis Data


Analisis dari praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut:
3.3.1. Tabel Pengamatan
Tabel 3.1 Menentukan kalor jenis bahan
mk mak mb Ta Tb Tc Ck
No. Bahan o o o ma Ccair
(g) (g) (g) ( C) ( C) ( C)
1
2 Tembaga
3
4
5 Kuningan
6
7
8 Besi
9

Tabel 3.2 Menentukan kalor lebur es

No. mk mak ma mes mc Ta (oC) Tc (oC) Les


1
2
3

3.3.2. Ralat

Ralat dari praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut:

1) Menentukan massa air dalam kalorimeter

ma=mak-mk (3.1)

2) Menentukan massa es yang telah lebur

mes= mc – mak. (3.2)

3) Menentukan kalor jenis bahan (logam)

(𝑚𝑘 𝐶𝑘 +𝑚𝑎 𝐶𝑎 )(𝑇𝐶 −𝑇𝑎 )


𝐶𝑏 = (3.3)
𝑚𝑏 (𝑇𝑏 − 𝑇𝑎 )
4) Menentukan kalor lebur es dan ralat nya

(𝑚𝑘 𝐶𝑘 +𝑚𝑎 𝐶𝑎 )(𝑇𝐶 −𝑇𝑎 )−𝑚𝑐 𝐶𝑎 𝑇𝑐


𝐿𝑒𝑠 = (3.4)
𝑚𝑒𝑠

5) Merumuskan I,K dan AP gunakan persamaan berikut

∆𝐶𝑏
𝐼= × 100% (3.5)
𝐶𝑏

k = 100% − I (3.6)

∆T
AP = 1 − log ( T ) (3.7)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Penyajian data kalor jenis bahan

mk mb Ta Tb Tc Ck
No. Bahan mak (g) ma Ccair
(g) (g) (oC) (oC) (oC)
1 94,7 218,26 70,67 28 31 123,56 0,21 1
2 Tembaga 93,62 218,26 70,67 32 36 124,64 0,21 1
3 94,6 218,26 70,67 35 37 123,66 0,21 1
4 96,8 218,26 67,96 33 34 121,46 0,21 1
5 Kuningan 95,72 218,26 67,96 36 75 38 122,54 0,21 1
6 94,7 218,26 67,96 36 38 123,56 0,21 1
7 93,72 218,26 63,8 31 33 124,54 0,21 1
8 Besi 94,1 218,26 63,8 32 39 124,16 0,21 1
9 94,64 218,26 63,8 38 40 123,62 0,21 1

Tabel 4.1 Penyajian data kalor lebur es

No. mk mak ma mes mc Ta (oC) Tc (oC) Les


1 247,74 153,02 28,73 276,47 48 -594,31
2 94,72 197,71 102,99 87,69 285,4 70 50 -104,01
3 194,4 99,68 81,74 276,14 52 -112,26

Tabel 4.3 Hasil analisis data kalor jenis bahan

mk mak mb Ta Tb Tc ∆𝐶𝑏 K
No. Bahan o o o Cb I AP
(g) (g) (g) ( C) ( C) ( C) ∆𝐶𝑏 𝐶𝑎𝑖𝑟
1 94,7 218,26 70,67 28 31 0,138 1,175 0,21 1
2 Tembaga 93,62 218,26 70,67 32 36 0,165 0,092 0,805 98,390 1,253 0,21 1
3 94,6 218,26 70,67 35 37 0,041 0,643 0,21 1
4 96,8 218,26 67,96 33 34 0,019 0,288 0,21 1
5 Kuningan 95,72 218,26 67,96 36 75 38 0,072 0,096 1,794 98,206 0,876 0,21 1
6 94,7 218,26 67,96 36 38 0,070 0,862 0,21 1
7 93,72 218,26 63,8 31 33 0,062 0,786 0,21 1
8 Besi 94,1 218,26 63,8 32 39 0,172 0,102 1,072 98,928 1,227 0,21 1
9 94,64 218,26 63,8 38 40 0,051 0,701 0,21 1
Tabel 4.4 Hasil analisis data kalor lebur es

Ta Tc
No. mk mak ma mes mc 𝐿𝑒𝑠 ∆𝐿𝑒𝑠
(°C) (°C) I K AP
-
1 247,74 153,02 28,73 276,47 48
594 0,225 99,775 #NUM!
-
2 94,72 197,71 102,99 87,69 285,4 70 50 60,7910873
104 0,2250 99,775 #NUM!
-
3 194,4 99,68 81,74 276,14 52
112 0,2250 99,775 #NUM!

4.2 Pembahasan

Percobaan pertama menghitung kalor jenis bahan dengan menggunakan balok


logam sebagai bahan nya,dapat dilihat pada tabel pengamatan diketahui jenis bahan
akan berpengaruh terhadap jenis kalor yang dihasilkan nantinya.Bahan yang berbeda
akan menghasilkan kalor jenis yang bervariasi,1 bahan bahkan bisa menghasilkan kalor
jenis yang berbeda, perbedaan tersebut tergantung dengan suhu nya.Kalor jenis bahan
pada percobaan ini yang memiliki kalor terbesar adalah Besi sebesar 0,102
𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟 0 𝐶 kedua kuningan sebesar 0,096 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟 0 𝐶 dan yang terakhir tembaga yaitu
sebesar 0,092 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟 0 𝐶.Menentukan kalor jenis bahan dengan menggunakan ralat
sebagai berikut,
(𝑚𝑘 𝐶𝑘 +𝑚𝑎 𝐶𝑎 )(𝑇𝐶 −𝑇𝑎 )
𝐶𝑏 = (4.1)
𝑚𝑏 (𝑇𝑏 − 𝑇𝑎 )

Suhu awal kalor jenis pada semua jenis bahan adalah sama yaitu 75°𝐶 dan memiliki
suhu akhir yang berbeda.Semua jenis bahan hampir memiliki suhu akhir yang
mendekati yaitu antara 31° 𝐶 sampai 40°𝐶.Suhu akhir yang paling besar pada
percobaan ini yaitu suhu pada besi pengulangan ketiga yaitu sebesai 40°𝐶 dan suhu
paling kecil pada percobaan ini yaitu suhu pada tembaga yang pertama yaitu sebesar
31° 𝐶.
Percobaan kedua adalah menentukan kalor lebur es yang dilakukan dengan 3
kali pengulangan yang berfumgsi untuk melihat keakuratan suatu alat.Hasil kalor lebur
es mempunyai suhu awal 70°𝐶 dengan suhu akhir berkisar antara 48°𝐶 sampai 52°𝐶
dengan suhu paling kecil 48°𝐶 pada percobaan pertama dan paling besar suhu 52°𝐶
pada pengulangan ke 3.Hasil kalor lebur es (Les) yang paling besar pada percobaan
kalorimeter adalah adalah pada percobaan yang pertama yaitu sebesar -549,31 kal/gr
dan hasil kalor lebur es terdapat pada pengulangan kedua yaitu sebesar -104,01 kal/gr
perhitungan tersebut dapat dihitung menggunakan ralat kalor lebur es sebagai berikut

(𝑚𝑘 𝐶𝑘 +𝑚𝑎 𝐶𝑎 )(𝑇𝐶 −𝑇𝑎 )−𝑚𝑐 𝐶𝑎 𝑇𝑐


𝐿𝑒𝑠 = (4.2)
𝑚𝑒𝑠

Hasil dari kalor lebur es dari 3 kali pengulangan ( ∆𝐿𝑒𝑠) adalah 60,79 kal/gr jika
dibandingkan semua hasil yang diperoleh dengan tabel lieteratur (Yuningsih & Sardjito,
2021),Hasil praktikum kalorimeter ini menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 60,79 kal/gr
dengan hasil dari literature adalah 77,80 kal/gr.Faktor faktor yang menyebabkannya perbedaan
adalah kenaikkan suhu pada benda akibat kalor tersebut adalah sebagai berikut factor kalor
terhadap suhu benda,kalor yang diberika pada benda berbanding terbalik dengan suhu pada
benda tersebut,artinya semakin besar kalor yang diberikan maka semakin rendah suhu yang
didapat.Faktor kedua adalah kalor terhadap jenis benda,untuk mengetahui suhu benda dapat
dilihat terlebih dahulu jenis benda nya dan dapat ditentukan suhu awalnya.Faktor ketiga yaitu
factor kalor terhadap jenis bendanya,semakin besar massa benda maka akan semakin besar
kalor yang diberikan untuk menaikkan suhunya.
Faktor lain nya yang menyebabkan penyimpangan hasil dari literature adalah kurang
nya ketelitian baik saat menimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya saja atau kalorimeter
yang telah diisi,proses pengadukkannya,ketelitian saat membaca termometer.Kesimpulan yang
didapat adalah kalorimeter merupakan alat untuk mengukur kalor jenis zat,kalor berpindah dari
suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah sehingga suhu menjadi termal.Percobaan kali ini telah
sesuai dengan azas black yaitu “jumlah kalor yang diterima sesuai dengan jumlah kalor yang
dilepaskan” dimana jumlah kalor yang dilepas oleh bahan besi, tembaga,kuningan dan juga es
sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh air sehingga suhu nya tetap.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut:
1. Jenis bahan berpengaruh terhadap besar kalor jenis yaitu semakin mudah bahan
itu menghantarkan panas maka kalor yang dihasilkan akan lebih besar.
2. Perbandingan suhu awal dan suhu akhir pada keempat bahan yang berbeda
memiliki suhu akhir yang konstan atau selisih nya sedikit,hampir dari setengah
suhu awalnya.
3. Praktikum tentang kalorimeter kali ini sudah sesuai dengan azas black yang
menyatakan kalor yang lepas sama dengan kalor yang diterima.
5.2 Saran
Saran dari praktikum kalorimeter kali ini adalah praktikan sebaik nya
memahami dan terlebih dahulu mengenai kalorimeter.Praktikan sebaik nya pelakukan
pengukuran dengan teliti dan berhati hati agar dengan teori yang ada.Praktikan dapat
melihat dan mengecek terlebih dahulu alat dan bahan yang dipakai tidak ada kerusakan
karena itu akan mempengaruhi hasil pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N., Harijanto, A., & Nuraini, L. (2022). Rancang Bangun Alat Praktikum
Kalorimeter Coffee-Cup Pengukur Kalor Jenis Berbantuan Arduino Uno. Jurnal
Pembelajaran Fisika, 11(1), 41. https://doi.org/10.19184/jpf.v11i1.28075
Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. (2014). ANALISA NILAI KALOR DAN LAJU
PEMBAKARAN PADA BRIKET CAMPURAN BIJI NYAMPLUNG (Calophyllm
Inophyllum) DAN ABU SEKAM PADI. Dinamika Teknik Mesin, 4(2), 117–122.
https://doi.org/10.29303/d.v4i2.61
Fathan Mubina Dewadi, S. T. M. T. I. P. P., Ir. Maryadi, S. T. M. T. I. P. M. A. A. E., Yafid
Effendi, S. T. M. T., Dr. Wayan Nata Septiadi, S. T. M. T., Muhtar, S. T. M. T., I Putu
Tedy Indrayana, M. S., Mustaqim, S. T. M. E., Dr. T. Ir. Luluk Edahwati, M. T., Ir.
Suprihatin, M. T., Eka Murdani, S. S. M. P. F., & others. (2022). PERPINDAHAN
PANAS: DASAR DAN PRAKTIS DARI PERSPEKTIF AKADEMISI DAN PRAKTISI.
Indie Press. https://books.google.co.id/books?id=AYp6EAAAQBAJ
Istomo, F. P., & Tristiasti, A. (2019). Penetapan Nilai Kalori Dalam Batubara Dengan
Kalorimeter Parr 6200. Jurnal Sains Natural, 7(2), 83.
https://doi.org/10.31938/jsn.v7i2.257
Lestari, G. C., Supatmi, S., & Ishaq, U. M. (2020). Tutorial Praktikum Kalorimeter Berbasis
Augmented Reality Dan Metode Mamdani. Komputika : Jurnal Sistem Komputer, 9(2),
165–174. https://doi.org/10.34010/komputika.v9i2.3566
Sofianto, E. W. N., & Irawati, R. K. (2020). Upaya Meremediasi Konsep Fisika pada Materi
Suhu dan Kalor. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 2(2), 107–120.
https://doi.org/10.21093/sajie.v2i2.2188
Yuningsih, N., & Sardjito. (2021). Aplikasi Koreksi Newton pada Kondisi Suhu Lingkungan
Lebih Besar daripada Suhu Kalorimeter ( Kasus Penentuan Kalor Lebur Es ). Prosiding
The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar, 810–813.
https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/proceeding/article/view/2802
Tim Penyusun.(2022).Modul Praktikum Fisika Dasar.Jember : FMIPA Universitas
Jember
LAMPIRAN

Nama/NIM Khaulah Al Mujaddidah/221810201020


Jurusan Fisika
Kelompok 2
Hari/sift Senin
Asisten Rifky Feby Heryansa

I.TABEL DATA PENGAMATAN


1. Menentukan kalor jenis bahan
mk mb Ta Tb Tc Ck
No. Bahan mak (g) ma Ccair
(g) (g) (oC) (oC) (oC)
1
2 Tembaga
3
4
5 Kuningan
6
7
8 Besi
9

2. Menentukan kalor lebur es

No. mk mak ma mes mc Ta (oC) Tc (oC) Les


1
2
3

TTDAsisten
(_________________)
II.TABEL ANALISIS DATA
1. Menentukan kalor jenis bahan

mk mak mb Ta Tb Tc ∆𝐶𝑏 K
No. Bahan Cb I AP
(g) (g) (g) (oC) (oC) (oC) ∆𝐶𝑏 𝐶𝑎𝑖𝑟
1
2 Tembaga
3
4
5 Kuningan
6
7
8 Besi
9

2. Menentukan kalor lebur es


Ta Tc
No. mk mak ma mes mc 𝐿𝑒𝑠 ∆𝐿𝑒𝑠
(°C) (°C) I K AP
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai