LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Oleh:
1.4 Manfaat
Manfaat dari praktikum kali ini adalah dapat membantu praktikan atau pembaca
dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan kalorimeter.Aplikasi dalam
kehidupan sehari hari misalnya setrika listrik dan penanak nasi.Praktikan dapat
mengetahui bahwa benda dapat berubah ke dari suhu panas menjadi dingin karena
adanya kalor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Almu et al., 2014) . Nilai kalor merupakan jumlah energi kalor yang
dilepaskan bahan bakar pada waktu terjadinya oksidasi unsur-unsur kimia yang ada
pada bahan bakar tersebut. Nilai kalor bahan bakar terdiri dari :
1) Nilai Kalor Atas Nilai kalor atas adalah nilai kalor yang diperoleh dari
pembakaran 1 kg bahan bakar dengan memperhitungkan panas kondensasi uap (air
yang dihasilkan dari pembakaran berada dalam wujud cair) q reaksi = - (q larutan + q
kalorimeter) q kalorimeter = Ckalorimeter x ΔT q reaksi = - q larutan q larutan = m x
c x ΔT DH = qp 11
2) Nilai Kalor Bawah Nilai kalor bawah adalah nilai kalor yang diperoleh dari
pembakaran 1 kg bahan bakar tanpa memperhitungkan panas kondensasi uap (air yang
dihasilkan dari pembakaran berasa dalam wujud gas atau uap)
Azas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh
Joseph Black. Asas ini menjabarkan :
Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang
panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama.
Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas
benda panas.
Benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang
diserap bila dipanaskan.
Bunyi Azas Black adalah sebagai berikut: "Pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah.
Secara umum rumus Azas Black adalah :
Hasil pembuktian Azas Black pada proses pertukaran kalor yang melibatkan
perubahan suhu dan perubahan wujud zat, dalam bentuk penentuan kalor lebur es
secara eksperimen, kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil sesungguhnya
menurut berbagai literatur. Perbaikan proses dilakukan melalui perhitungan koreksi
Newton terhadap suhu yang terukur karena adanya pengaruh suhu lingkungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa eksperimen penentuan kalor lebur es dengan koreksi
Newton yang dilakukan di Laboratorium Fisika Politeknik Negeri Bandung mencapai
hasil yang lebih signifikan dengan simpangan relatif 0,3% dibanding penentuan kalor
lebur es tanpa koreksi Newton dengan simpangan relatif 2,5%.
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.3.2. Ralat
ma=mak-mk (3.1)
∆𝐶𝑏
𝐼= × 100% (3.5)
𝐶𝑏
k = 100% − I (3.6)
∆T
AP = 1 − log ( T ) (3.7)
BAB IV
4.1 Hasil
mk mb Ta Tb Tc Ck
No. Bahan mak (g) ma Ccair
(g) (g) (oC) (oC) (oC)
1 94,7 218,26 70,67 28 31 123,56 0,21 1
2 Tembaga 93,62 218,26 70,67 32 36 124,64 0,21 1
3 94,6 218,26 70,67 35 37 123,66 0,21 1
4 96,8 218,26 67,96 33 34 121,46 0,21 1
5 Kuningan 95,72 218,26 67,96 36 75 38 122,54 0,21 1
6 94,7 218,26 67,96 36 38 123,56 0,21 1
7 93,72 218,26 63,8 31 33 124,54 0,21 1
8 Besi 94,1 218,26 63,8 32 39 124,16 0,21 1
9 94,64 218,26 63,8 38 40 123,62 0,21 1
mk mak mb Ta Tb Tc ∆𝐶𝑏 K
No. Bahan o o o Cb I AP
(g) (g) (g) ( C) ( C) ( C) ∆𝐶𝑏 𝐶𝑎𝑖𝑟
1 94,7 218,26 70,67 28 31 0,138 1,175 0,21 1
2 Tembaga 93,62 218,26 70,67 32 36 0,165 0,092 0,805 98,390 1,253 0,21 1
3 94,6 218,26 70,67 35 37 0,041 0,643 0,21 1
4 96,8 218,26 67,96 33 34 0,019 0,288 0,21 1
5 Kuningan 95,72 218,26 67,96 36 75 38 0,072 0,096 1,794 98,206 0,876 0,21 1
6 94,7 218,26 67,96 36 38 0,070 0,862 0,21 1
7 93,72 218,26 63,8 31 33 0,062 0,786 0,21 1
8 Besi 94,1 218,26 63,8 32 39 0,172 0,102 1,072 98,928 1,227 0,21 1
9 94,64 218,26 63,8 38 40 0,051 0,701 0,21 1
Tabel 4.4 Hasil analisis data kalor lebur es
Ta Tc
No. mk mak ma mes mc 𝐿𝑒𝑠 ∆𝐿𝑒𝑠
(°C) (°C) I K AP
-
1 247,74 153,02 28,73 276,47 48
594 0,225 99,775 #NUM!
-
2 94,72 197,71 102,99 87,69 285,4 70 50 60,7910873
104 0,2250 99,775 #NUM!
-
3 194,4 99,68 81,74 276,14 52
112 0,2250 99,775 #NUM!
4.2 Pembahasan
Suhu awal kalor jenis pada semua jenis bahan adalah sama yaitu 75°𝐶 dan memiliki
suhu akhir yang berbeda.Semua jenis bahan hampir memiliki suhu akhir yang
mendekati yaitu antara 31° 𝐶 sampai 40°𝐶.Suhu akhir yang paling besar pada
percobaan ini yaitu suhu pada besi pengulangan ketiga yaitu sebesai 40°𝐶 dan suhu
paling kecil pada percobaan ini yaitu suhu pada tembaga yang pertama yaitu sebesar
31° 𝐶.
Percobaan kedua adalah menentukan kalor lebur es yang dilakukan dengan 3
kali pengulangan yang berfumgsi untuk melihat keakuratan suatu alat.Hasil kalor lebur
es mempunyai suhu awal 70°𝐶 dengan suhu akhir berkisar antara 48°𝐶 sampai 52°𝐶
dengan suhu paling kecil 48°𝐶 pada percobaan pertama dan paling besar suhu 52°𝐶
pada pengulangan ke 3.Hasil kalor lebur es (Les) yang paling besar pada percobaan
kalorimeter adalah adalah pada percobaan yang pertama yaitu sebesar -549,31 kal/gr
dan hasil kalor lebur es terdapat pada pengulangan kedua yaitu sebesar -104,01 kal/gr
perhitungan tersebut dapat dihitung menggunakan ralat kalor lebur es sebagai berikut
Hasil dari kalor lebur es dari 3 kali pengulangan ( ∆𝐿𝑒𝑠) adalah 60,79 kal/gr jika
dibandingkan semua hasil yang diperoleh dengan tabel lieteratur (Yuningsih & Sardjito,
2021),Hasil praktikum kalorimeter ini menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 60,79 kal/gr
dengan hasil dari literature adalah 77,80 kal/gr.Faktor faktor yang menyebabkannya perbedaan
adalah kenaikkan suhu pada benda akibat kalor tersebut adalah sebagai berikut factor kalor
terhadap suhu benda,kalor yang diberika pada benda berbanding terbalik dengan suhu pada
benda tersebut,artinya semakin besar kalor yang diberikan maka semakin rendah suhu yang
didapat.Faktor kedua adalah kalor terhadap jenis benda,untuk mengetahui suhu benda dapat
dilihat terlebih dahulu jenis benda nya dan dapat ditentukan suhu awalnya.Faktor ketiga yaitu
factor kalor terhadap jenis bendanya,semakin besar massa benda maka akan semakin besar
kalor yang diberikan untuk menaikkan suhunya.
Faktor lain nya yang menyebabkan penyimpangan hasil dari literature adalah kurang
nya ketelitian baik saat menimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya saja atau kalorimeter
yang telah diisi,proses pengadukkannya,ketelitian saat membaca termometer.Kesimpulan yang
didapat adalah kalorimeter merupakan alat untuk mengukur kalor jenis zat,kalor berpindah dari
suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah sehingga suhu menjadi termal.Percobaan kali ini telah
sesuai dengan azas black yaitu “jumlah kalor yang diterima sesuai dengan jumlah kalor yang
dilepaskan” dimana jumlah kalor yang dilepas oleh bahan besi, tembaga,kuningan dan juga es
sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh air sehingga suhu nya tetap.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam praktikum kalorimeter adalah sebagai berikut:
1. Jenis bahan berpengaruh terhadap besar kalor jenis yaitu semakin mudah bahan
itu menghantarkan panas maka kalor yang dihasilkan akan lebih besar.
2. Perbandingan suhu awal dan suhu akhir pada keempat bahan yang berbeda
memiliki suhu akhir yang konstan atau selisih nya sedikit,hampir dari setengah
suhu awalnya.
3. Praktikum tentang kalorimeter kali ini sudah sesuai dengan azas black yang
menyatakan kalor yang lepas sama dengan kalor yang diterima.
5.2 Saran
Saran dari praktikum kalorimeter kali ini adalah praktikan sebaik nya
memahami dan terlebih dahulu mengenai kalorimeter.Praktikan sebaik nya pelakukan
pengukuran dengan teliti dan berhati hati agar dengan teori yang ada.Praktikan dapat
melihat dan mengecek terlebih dahulu alat dan bahan yang dipakai tidak ada kerusakan
karena itu akan mempengaruhi hasil pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, N., Harijanto, A., & Nuraini, L. (2022). Rancang Bangun Alat Praktikum
Kalorimeter Coffee-Cup Pengukur Kalor Jenis Berbantuan Arduino Uno. Jurnal
Pembelajaran Fisika, 11(1), 41. https://doi.org/10.19184/jpf.v11i1.28075
Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. (2014). ANALISA NILAI KALOR DAN LAJU
PEMBAKARAN PADA BRIKET CAMPURAN BIJI NYAMPLUNG (Calophyllm
Inophyllum) DAN ABU SEKAM PADI. Dinamika Teknik Mesin, 4(2), 117–122.
https://doi.org/10.29303/d.v4i2.61
Fathan Mubina Dewadi, S. T. M. T. I. P. P., Ir. Maryadi, S. T. M. T. I. P. M. A. A. E., Yafid
Effendi, S. T. M. T., Dr. Wayan Nata Septiadi, S. T. M. T., Muhtar, S. T. M. T., I Putu
Tedy Indrayana, M. S., Mustaqim, S. T. M. E., Dr. T. Ir. Luluk Edahwati, M. T., Ir.
Suprihatin, M. T., Eka Murdani, S. S. M. P. F., & others. (2022). PERPINDAHAN
PANAS: DASAR DAN PRAKTIS DARI PERSPEKTIF AKADEMISI DAN PRAKTISI.
Indie Press. https://books.google.co.id/books?id=AYp6EAAAQBAJ
Istomo, F. P., & Tristiasti, A. (2019). Penetapan Nilai Kalori Dalam Batubara Dengan
Kalorimeter Parr 6200. Jurnal Sains Natural, 7(2), 83.
https://doi.org/10.31938/jsn.v7i2.257
Lestari, G. C., Supatmi, S., & Ishaq, U. M. (2020). Tutorial Praktikum Kalorimeter Berbasis
Augmented Reality Dan Metode Mamdani. Komputika : Jurnal Sistem Komputer, 9(2),
165–174. https://doi.org/10.34010/komputika.v9i2.3566
Sofianto, E. W. N., & Irawati, R. K. (2020). Upaya Meremediasi Konsep Fisika pada Materi
Suhu dan Kalor. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 2(2), 107–120.
https://doi.org/10.21093/sajie.v2i2.2188
Yuningsih, N., & Sardjito. (2021). Aplikasi Koreksi Newton pada Kondisi Suhu Lingkungan
Lebih Besar daripada Suhu Kalorimeter ( Kasus Penentuan Kalor Lebur Es ). Prosiding
The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar, 810–813.
https://jurnal.polban.ac.id/ojs-3.1.2/proceeding/article/view/2802
Tim Penyusun.(2022).Modul Praktikum Fisika Dasar.Jember : FMIPA Universitas
Jember
LAMPIRAN
TTDAsisten
(_________________)
II.TABEL ANALISIS DATA
1. Menentukan kalor jenis bahan
mk mak mb Ta Tb Tc ∆𝐶𝑏 K
No. Bahan Cb I AP
(g) (g) (g) (oC) (oC) (oC) ∆𝐶𝑏 𝐶𝑎𝑖𝑟
1
2 Tembaga
3
4
5 Kuningan
6
7
8 Besi
9