Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

KALORIMETER
(Tugas Praktikum Mata Kuliah Termodinamika)

Oleh
Emilia Nafaza
2013023002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Kalorimeter

Tanggal Percobaan : 29 Oktober 2021

Tempat Percobaan : Virtual Laboratorium

Nama : Emilia Nafaza

NPM : 2013023002

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi : Pendidikan Kimia

Tanggamus, 29 Oktober 2021

Mengetahui,

Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalor merupakan salah satu energi yang termasuk dalam besaran fisika yang memiliki satuan.
Pengaruh kalor dapat irasakan atau kita ketahui namun tidak dapat dilihat oleh mata. Kalor
dapat diukur, Pengukuran-pengukuran kalor sangat berkaitan dengan kalor jenis zat. Alat yang
digunakan untuk menentukan atau mengukur kalor adalah kalorimeter. Ada pula yang
menyatakan kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis dari suatu zat. Kalorimeter
teerdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui.

Sebagaimana diketahui bahwa kalorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur kalor. Dengan kalorimeter kirta dapat mengukur kalor jenis suatu zat. Dan dengan
kalorimeter kita dapat mengetahui bahwa adanya kalor dapat mengubah wujud zat. Sedangkan
aplikasi penggunaan kalorimeter dalam kehidupan sehari-hari misalnya setrika listrik, rice
cooker dan lain-lain. Dimana alat-alat tersebut mempunyai prinsip kerja yaitu energi listrik
diubah menjadi kalor, seperti pada kalorimeter.

Reaksi kimia biasanya disertai dengan pembentukan dan penyerapan energi dalam bentuk
panas. Cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan panas dan energi disebut
termodinamika. Perubahan panas dalam sistem tertentu dapat dipelajari dengan menggunakan
kalorimeter perangkat. Kalorimetri berasal dari istilah Latin “calor” yang berarti panas, dan
istilah Yunani “metri” berarti mengukur, panas dalam sistem. Kemajuan terbaru dalam
kalorimetri dan elektronik membantu pengguna untuk menjaga sampel dalam kondisi yang
tepat yang dapat dengan mudah dianalisis.
Dokter Skotlandia Joseph Black, adalah orang pertama yang mengenali perbedaan antara
panas dan suhu, dan dikatakan sebagai "Pendiri Kalorimetri". Perlu dicatat bahwa pujian untuk
teknik kalorimetri modern diberikan kepada kimiawan Prancis Pierre Eugene Berthelot (1827-
1907). Dia mempelajari masalah yang terkait dengan pengukuran panas dan membangun
kalorimeter modern pertama. Istilah reaksi endotermik dan eksotermik juga ditemukan untuk
menggambarkan reaksi panas yang juga kontribusinya pada kimia.

1.2 Tujuan percobaan


Untuk menentukan ekivalen air dari kalorimeter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kalorimetri adalah istilah ilmiah yang berhubungan dengan perubahan energi sistem dengan
mengukur panas yang dipertukarkan dengan lingkungan. Dalam arti yang lebih luas itu
didefinisikan untuk menentukan panas yang dilepaskan atau diserap dalam reaksi kimia.
Kalorimeter adalah alat yang dirancang untuk mengukur panas reaksi atau perubahan fisik dan
kapasitas panas. Perangkatnya bisa canggih dan mahal atau sederhana dan murah.

Kalorimeter terdiri dari dua bejana, bejana luar dan bejana dalam. Ruang antara bejana-bejana ini
bertindak sebagai isolator panas dan karenanya ada sedikit pertukaran panas di antara bejana dalam
dan luar. Termometer mengukur suhu cairan di dalam bejana dalam. Pengaduk berfungsi
sedemikian rupa untuk mengaduk cairan untuk mendistribusikan panas di seluruh bejana. Cincin
serat dalam kalorimeter membantu menahan bejana dalam yang tergantung di tengah bejana luar.
Ini juga memiliki penutup atau tutup isolasi dengan lubang untuk memasang batang pengaduk dan
termometer.

Berikut merupakan gambar dari kalorimeter


Tinjauan singkat tentang reaksi Kalorimetri:

Kalorimeter berisi air atau zat lain dengan kapasitas panas yang diketahui. Panas, dilambangkan
sebagai (𝑄) dilepaskan oleh suatu reaksi atau proses diserap oleh kalorimeter dan setiap zat dalam
kalorimeter. Jika satu-satunya zat lain dalam kalorimeter adalah air, keseimbangan energi berikut
ada:
𝑄 = 𝑄𝑘𝑎𝑙+ 𝑄𝑎𝑖𝑟
Keterangan :

𝑄𝑘𝑎𝑙 =Aliran panas untuk kalorimeter


𝑄𝑎𝑖𝑟 = The heat flow for the water.

Laju aliran panas individu dapat secara langsung berhubungan dengan kapasitas panas dan
perubahan suhu zat. Ini dapat dilambangkan dengan persamaan:
𝑄𝑘𝑎𝑙 = 𝐶𝑘𝑎𝑙 ∆𝑇
𝑄𝑎𝑖𝑟 = 𝐶𝑎𝑖𝑟 ∆𝑇
Keterangan :
𝐶𝑘𝑎𝑙 = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐶𝑎𝑖𝑟 = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑎𝑖𝑟

Karena air dan kalorimeter berada dalam kesetimbangan termal, mereka menunjukkan ∆𝑇 yang
sama. Kapasitas kalor, yang didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu sejumlah tertentu suatu zat sebesar satu derajat Celcius,( satuannya adalah J/ ℃) dari
keseluruhan sistem, dilambangkan dengan 𝐶 direpresentasikan sebagai jumlah kapasitas panas
untuk masing-masing komponen yang terlibat dalam proses reaksi.
𝐶 = 𝐶𝑘𝑎𝑙 + 𝐶𝑎𝑖𝑟
Catatan: Karena kalorimeter terisolasi, tidak ada pertukaran panas dengan lingkungan. Ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
𝑄𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝑄𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Perlu dicatat bahwa kalorimeter ada sebagai unit tetap dan dengan demikian kapasitas panasnya
juga dianggap memiliki nilai tetap. Dalam beberapa kasus, di mana jumlah zat bervariasi,
pengukuran intensif kapasitas panas, kapasitas panas spesifik digunakan untuk mempelajari reaksi.
Kapasitas panas spesifik didefinisikan sebagai panas yang dibutuhkan untuk menaikkan satuan
massa zat sebesar satu derajat suhu. Memiliki satuan J/g℃.

Hubungan antara kapasitas panas dan panas spesifik suatu zat dilambangkan sebagai berikut :
𝐶 = 𝑚. 𝑠
C = kapasitas
m = massa
s = panas spesifik

Penentuan Kalorimeter Setara Air

Dalam suatu reaksi jumlah panas yang menaikkan suhu suatu zat dengan jumlah tertentu, jumlah
panas yang sama dapat secara bersamaan menaikkan suhu yang sama dari massa air tertentu.
Massa air kemudian disebut sebagai setara air.

Prinsip:

Perubahan panas yang terkait dengan reaksi kimia dapat dipelajari dengan bantuan teknik
kalorimetri. Dalam reaksi spesifik jumlah panas yang menaikkan suhu beberapa zat dengan jumlah
tertentu, jumlah panas yang sama dapat secara bersamaan menaikkan suhu yang sama dari massa
air tertentu dengan asumsi panas jenis air menjadi 1 kalori per gram. Massa air kemudian disebut
sebagai setara air.
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛(50(𝑇3 − 𝑇2 )) = 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟(50 + 𝑤(𝑇1 − 𝑇3) )

𝑇1 = Suhu awal air dan kalorimeter.


𝑇2 = Suhu awal air dingin.
𝑇3 = Suhu akhir campuran.
𝑊= Air setara kalorimeter.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
a) Laptop/PC/Handphone
b) Web https://vlab.amrita.edu/?sub=2&brch=190&sim=1352&cnt=4 (untuk percobaan
kalorimeter)

3.2 Bahan
a) Kalorimeter
b) Termometer
c) Pengaduk

3.3 Reagen
a) Air dingin
b) Air panas

3.4 Prosedur Percobaan


a) Menyiapkan perlengkapan yang digunakan.
b) Membuka course VClass Praktikum Termodinamika Kimia kelas B.
c) Untuk memulai praktikum, klik link website yang sudah disediakan pada Vclass
(https://vlab.amrita.edu/?sub=2&brch=190&sim=1352&cnt=4) dan pastikan jaringan baik
dalam melakukan praktikum kalorimeter.

Catatan :
Penting untuk dicatat bahwa, selesaikan praktikum dengan air dingin maka kalian bisa
melanjutkan untuk praktikum air panas dan dilanjutkan dengan praktikum campuran air
panas dan air dingin atau dengan kata lain lakukanlah simulasi pertama yaitu dengan
mengguakan air dingin Setiap kali pembacaan pada stop watch menjadi 4 menit 30 detik,
maka kemudian dapat memilih sampel berikutnya Air panas dan campuran air panas dan
dingin.

d) Pilihlah simulasi Air dingin.


e) Mulai reaksi dengan mengklik tombol "Mulai".
f) Catat waktu dan suhu hingga 4 menit 30 detik.
g) Masukkan nilai-nilai di lembar kerja.
h) Tentukan suhu konstan (T2).
i) Masukkan nilai waktu dan suhu percobaan di lembar kerja.
j) Setelah simulasi air dingin selesai, lalu Air panas. (Ini akan aktif hanya setelah prosedur d
sampai f di atas dilaksanakan)
k) Ulangi langkah e sampai i (T1).
l) Lalu simulasi terakhir adalah memililih campuran “Air Panas + Air Dingin”.
m) Ulangi langkah e sampai i (T3).
n) Hitung ekuivalen air kalorimeter.
Catatan: Diasumsikan bahwa pada 4 menit 30 detik suhu kalorimeter menjadi nilai konstan.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Adapun Hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan sebagai berikut:

Proses Kalorimetri Kesetimbangan Air menggunakan Air Dingin


Suhu Awal Air Dingin 27.1℃
Suhu Akhir Air Dingin 27.1℃
Proses Kalorimetri Kesetimbangan Air menggunakan Air Panas
Suhu Awal Air Panas 50.1℃
Suhu Akhir Air Panas 47.8℃
Proses Kalorimetri Kesetimbangan Air menggunakan Air Panas dan air dingin
Suhu Awal Air Panas dan air dingin 40.7℃
Suhu Akhir Air Panas dan air dingin 38.7℃
Adapun Tabel Hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan sebagai berikut:

No Time(sec) Temperatur (℃ )
Air dingin Air panas Campuran air
1. 0 27,1 50,1 -
2. 30 27,1 49,7 -
3. 60 27,1 49,3 -
4. 90 27,1 49,0 -
5. 120 27,1 48,6 -
6. 150 27,1 48,2 -
7. 180 27,1 47,8 -
8. 210 27,1 47,8 -
9. 240 27,1 47,8 -
10. 270 27,1 47,8 -
11. 300 - - 40,7
12. 330 - - 40,3
13. 360 - - 39,9
14. 390 - - 39,1
15. 420 - - 38,7
16. 450 - - 38,7
17. 480 - - 38,7
18. 510 - - 38,7
19. 540 - - 38,7
20. 570 - - 38,7

Perhitungan Detil:
T1 = Suhu awal air dan kalorimeter.
T2 = Suhu awal air dingin.
T3 = Suhu akhir campuran
W = kesetimbangan air kalorimeter
Dari percobaan calorimeter dihasilkan :
T1=27.1℃
T2=27.1℃
T3=38.7℃

Panas yang diperoleh Air Panas = 50×(T3−T2)


Panas yang diperoleh Air Panas = 50×(38.7℃−27.1℃)
Panas yang diperoleh Air Panas = 50×(11.6℃)
Panas yang diperoleh Air Panas = 580 kal

𝑇3 − 𝑇2
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × ( ) − 50
𝑇1 − 𝑇3
38.7℃ − 27.1℃
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × ( ) − 50
27.1℃ − 38.7℃
11,6℃
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × ( ) − 50
11,6℃
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × (−1℃) − 50
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (−50) − 50
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = −100 kal
4.2 Pembahasan
Dari hasil percobaan kalori meter yang sudah saya lakukan, ternyata hasil percobaan dapat
menentukan kesetimbangan air kalorimeter (W). Cara menentukannya adalah dengan mencari
nilai dari T1, T2 dan T3 terlebih dahulu. T1 merupakan Suhu awal air dan kalorimeter, T2
merupakan Suhu awal air dingin dan T3 merupakan Suhu akhir campuran. Pada percobaan
diperoleh nilai T1=27.1℃, T2=27.1℃ dan T3=38.7℃. kemudian kita bis mencari panas yang
diperoleh oleh air panas dengan rumus:
50×(T3−T2)
Kemudian dihasilkan panas yang diperoleh air panas sebesar 580 kal.

Setelah itu, kita bisa mencari kesetimbangan air calorimeter (W) dengan menggunakan rumus
𝑇3 − 𝑇2
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × ( ) − 50
𝑇1 − 𝑇3
Masukan data hasil percobaan pada rumus kesetimbangan air kalorimeter kemudian hitung,
maka akan dihasilkan nilai kesetimbangan air kalorimeter (W) sebesar −100 kal.
BAB V
KESIMPULAN

1. . Kalorimeter adalah alat yang dirancang untuk mengukur panas reaksi atau perubahan fisik
dan kapasitas panas.
2. Dengan menggunakan kalorimeter kita dapat menghitung nilai kesetimbangan air kalorimeter
(W) dengan menggunakan rumus:
𝑇3 − 𝑇2
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑊) = (50 × ( ) − 50
𝑇1 − 𝑇3
3. Dari percobaan yang dilakukan dihasilkan nilai kesetimbangan air kalorimeter(W) adalah −100 kal.

Anda mungkin juga menyukai