Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau sebuah reaksi

kimia. Adapun kalor merupakan energi yang berpindah akibat adanya

perbedaan suhu. Hukum pertama termodinamika menghubungkan

perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja

yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan kesistem.

Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi

energi kalor sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan

energi tidak dapat diciptakan dan energi tidak dapat dimusnahkan.

Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada

kumparan kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada

waktu bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial)

pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan

energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan

konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya.

Kapasitas panas spesifik suatu bahan menunjukkan kemampuan

suatu bahan untuk menyerap atau melepaskan panas. Semakin tinggi nilai

panas spesifik semakin buruk kemampuan material untuk menyerap

ataumengeluarkan panas. Semakin rendah nilai panas spesifik semakin

aik kemampuan material untuk menyerap atau mengeluarkan panas. Kaca

memiliki kalor jenis yang lebih rendah daripada styrofoam sehingga lebih

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

cepat menyerap atau melepaskan panas. Di sisi lain busa polistiren

memiliki panas spesifik yang leih tinggi sehingga menyerap atau

melepaskan panas lebih lambat.

Pada kehidupan sehari-hari sering ditemui beberapa kejadian yang

melibatkan perpindahan kalor. Misalnya satu gelas air dingin dicampur

dengan satu gelas air panas, maka air panas akan melepas kalor

sedangkan air dingin akan menerima kalor. Sehingga akan didapatkan

suhu campuran yagn seimbang. Oleh karena itu begitu banyaknya

kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kejadian

perpindahan kalor maka percobaan ini penting untuk dipahami oleh

semua orang sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari.

(H.Dimas Hendrasmara, 2019)

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1.2 Tujuan Praktikum

Setelah melakukan percobaan di harapkan:

1. Mahasiswa memperoleh penguatan pemahaman tentang kalor,

kapasitas kalor zat dan kalor jenis zat.

2. Mahasiswa mencoba menentukan kapasitas kalor kalorimeter

dan kalor jenis zat padat.

3. Mahasiswa terampil menggunakan set kalorimeter.

4. Mahasiswa terampil menggunakan teori ralat dan mengetahui

ralat alat.

5. Mahasiswa terampil menggunakan termometer.

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Kalorimeter merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk

menghitung hasil panas selama reaksi berlangsung. Kalorimeter memiliki

konsep untuk dapat mengisolasi sistem di dalam kalorimeter sehingga

didapat hasil panas yang keluar sama dengan panas yang masuk ke

dalam sistem Suhu merupakan salah satu satuan yang dapat diukur

langsung menggunakan termometer, sehingga penentuan nilai kapasitas

panas kalorimeter sangat bergantung pada nilai suhu yang dihasilkan

(Syam, dkk. 2023)

Suhu suatu sistem merupakan sifat yang menentukan

kesetimbangan termal suatu sistem dengan sistem lainnya. Apabila dua

sistem atau lebih berada dalam kesetimbangan termal, sistem-sistem

tersebut dikatakan mempunyai suhu yang sama. Suhu semua sistem yang

berada dalam keadaan termal setimbang dapat dinyatakan dengan bentuk

angka. Menetapkan skala suhu berarti menentukan nilai dari suhu dengan

suatu parameter yang disebut dengan satuan suhu. Syarat bagi

kesetimbangan termal antara dua sistem terjadi ketika kedua sistem

memiliki suhu yang sama. Sebaliknya apabila suhunya berbeda maka

kedua sistem tersebut tidak berada dalam kesetimbangan termal

(Jamilludin, dkk., 2020).

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Kalor adalah suatu energi yang dapat berpindah ataupun

dipindahkan. Kalor dapat dikatakan dengan suatu proses perpindahan

energi dikarenakan dikarenakan adanya perbedaan suhu dan hal ini dapat

mengubah bentuk dari sebuah benda. Perpindahan pada kalor

diakibatkan berpindahnya energi darisuatu tempat yang memiliki suhu

tinggi ke tempat yang memiliki suhu lebih rendah (Nurhidayat, dkk., 2020).

Dalam hal ini, benda-benda pada suhu tinggi memberikan energi

pada benda-benda pada suhu rendah. Energi yang dilepaskan karena

perbedaan suhu ini disebut panas. Satuan kalor sama dengan energi yaitu

Joule. Terkadang, satuan kalori menggunakan kalori atau kilokalori. Kalori

yang setara dengan joule adalah: 1 kalori = 4,18 juta kalori dan 1 joule =

0,24 kalori (Utami, dkk., 2022).

Kalor dapat diukur dengan menggunakan kalorimeter. Kalorimeter

adalah benda yang digunakan untuk mengukur panas yang dihasilkan

selama reaksi atau pembakaran bahan bakar. kalorimeter merupakan

sebuah alat yang dirancang dapat mengisolasi sistem di dalamnya

sehingga panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk

ke air dan wadahnya (Ardiansyah, dkk., 2022).

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 2.1 Pengaruh Kalor Terhadap Suhu dan Wujud Zat


(Sumber: samsurijal.com)

Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat

yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter yaitu :

1. Kalorimeter bom.

2. Kalorimeter sederhana.

2.1.1 Kalorimeter Bom

Alat bom kalorimeter ini merupakan alat pengujian nilai kalor dari

suatu bahan/material. Bahan yang diuji bisa dalam wujud padat maupun

cair. Biasanya digunakan untuk menguji nilai kalor bahan bakar, bahan

makanan, dll.

Gambar 2.2 Kalorimeter Bom

(Sumber: tantric-abuse.blogspot.com)

2.1.2 Kalorimeter Sederhana

Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran dapat

dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu

dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam.

Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi

asam – basa/netralisasi, pelarutan dan pengendapan).

Gambar 2.3 Kalorimeter Sederhana

(Sumber: masyog.com)

Suatu padatan memiliki dua jenis energi termal yang tersimpan di

dalammya yaitu energi vibrasi atom-atom di sekitar posisi

keseimbangannya dan energi kinetik elektron bebas. Jika suatu padatan

menyerap panas maka energi internal yang tersimpan dalam padatan

meningkat yang diindikasikan oleh kenaikan suhu. Perubahan energi pada

atom-atom dan elektron-bebas menentukan sifat-sifat termal padatan.

Sifat-sifat termal salah satunya adalah kapasitas panas. Kapasitas panas

(heat capacity) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan

suhu padatan sebesar satu derajat K. Kapasitas panas dari media atau

sampel, misalnya cairan sering ditentukan dengan metode kalorimetrik.

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kalorimeter ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal

03 Maret 2024, pukul 07.00 WITA - selesai, bertempat di Laboratorium

Material dan Metalurgi, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain:

1. Kalorimeter lengkap dengan pengaduk

2. Termometer Batang

3. Gelas ukur 100 ml

4. Pemanas bunsen

5. Bejana Pemanas

6. Air

7. Spirtus

8. Pemantik api

9. Stopwatch

3.3 Metode Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan, kemudian susunlah alat percobaan.

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Memanaskan air sebanyak 100ml dengan menggnakan pemanas

Bunsen yang tersedia!

3. Memasukkan air dingin sekitar 100gr (1gr = 1ml) kedalam

kalorimeter. Catat massa air dingin sebagai mad.

4. Dengan menggunakan termometer ukur suhu kesetimbangan awal

antara air dingin dan kalorimeter sebagai t 1.

5. Mengambil 100ml air yang telah dipanaskan (dari langkah 2),

buatlah temperatur air panas 70°C dan dimasukkan dengan cepat

kedalam kalorimeter. Catat suhu ini sebagai t 2.

6. Mengduk pelan-pelan campuran air dingin dan panas tersebut

sambil amati terus perubahan temperatur yang ditunjukkan oleh

termometer. Setelah penujukkan termometer stabil dan suhunya

hampir turun, catat suhunya sebagai t 3.

7. Membuang air pada kalorimeter, lalu ulangi langkah butir 3 sampai

dengan 8 sebanyak 3 kali!

8. Mencatat data yang anda peroleh pada lembar data pengamatan

yang tersedia.

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001
PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Yustitia Muhammad Esa


2310816310001

Anda mungkin juga menyukai