Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kalor merupakan salah satu bentuk energi, maka kalor merupakan besaran fisika yang memiliki satuan.
Kalor tidak dapat terlihat oleh mata, tetapi pengaruhnya dapat kita rasakan atau kita ketahui.
Pengukuran-pengukuran kalor sangat berkaitan dengan kalor jenis zat. Pengukuran kalor menggunakan
alat yang dinamakan kalorimeter.

Alat yang digunakan untuk menentukan atau mengukur kalor adalah kalorimeter. Ada pula yang
menyatakan kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis dari suatu zat. Kalorimeter teerdiri
dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui.

Aplikasi dari kalorimeter dapat ditemukan dalam alat – alat rumah tangga seperti setrika pakaian untuk
merapikan pakaian, rice cooker untuk memasak nasi. Dan juga dapat ditemukan dalam bidang industri
yaitu pada mobil dengan hukum Kircoff 1 “ jumlah arus yang masuk cabang = jumlah arus yang keluar”.

Tujuan Percobaan

Menentukan kalor jenis benda menggunakan kalorimeter

Batasan Masalah
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi
adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya
tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah
maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor: 1) massa zat 2) jenis zat (kalor jenis) 3)
perubahan suhu Sehingga secara matematis dapat dirumuskan: Q = m.c. (t2 – t1) Dimana : Q adalah
kalor yang dibutuhkan (J)

m adalah massa benda (kg)c adalah kalor jenis (J/kg0C) ( t2 - t1) adalah perubahan suhu (0C)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis:1) Kalor yang digunakan untuk menaikkan

suhu2) Kalor yang digunakan untuk mengubah

wujud (kalor laten), persamaan yang

digunakan dalam kalor laten ada dua

macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan

U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah

kalor lebur (J/kg)

Kalor jenis

Menurut Tipler (1991), kalorimeter merupakan sebuah alat yang dirancang dapat mengisolasi sistem di
dalamnya sehingga panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk ke air dan wadahnya.

Keenan (1980) menyatakan ada dua jenis kalorimeter, yaitu kalorimeter larutan dan kalorimeter bom.
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi
kimia dalam sistem larutan

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor .Kalorimeter umumnya digunakan untuk
menentukan kalor kalor jenis suatu zat. Kalorimeter menggunakan teknik pencampuran dua zat jenis zat
di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat
tersebut dapat dihitung.Pada dasarnmya calorimeter didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di
dalam bejana kalorimter dan menghindari pertukaran kalor di lingkungan sekitar.

Prinsip kerja kalorimeter bom pada volumekonstan, yaitu pada waktu molekul-molekul bereaksi
secarakimia, kalor akan dilepas atau diambil dan perubahan suhu pada fluida kalorimeter diukur. Karena
bejana ditutup rapat, volumenya tetap dan tak ada kerja tekananvolume yang dilakukan. Percobaan
pada volume tetap, sulit dilakukan karena memerlukan penggunaan bejana reaksi yang dirancang
dengan baik sehingga dapat tahan terhadap perubahan tekanan yang besar yang terjadi pada banyak
reaksi kimia
Perpindahan Panas

Perpindahan panas (heat transfer merupakan disiplin ilmu yang mempelajaribagaimana panas
dapat berpindah dari suatu benda ke benda lainnya melalui berbagai macam medium perambatan.
Panas dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain akibat adanya perbedaan suhu. Dalam ilmu
perpindahan panas, dikenal 3 (tiga) proses perpindahan panas dilihatdari medium perambatannya, yaitu
konduksi,konveksi dan radiasi.

1. Konduksi

Konduksi berarti energi panas bergerak tanpa disertai pergerakan permanen medium yang menjadi
penghantar panas. Contoh konduksi adalah rambatan panas pada material logam seperti besi, kawat,
dan alumunium. Pada level molekuler, konduksi terjadi karena adanya tubrukan antara molekul
berkecapatan lebih tinggi dengan molekul berkecepatan lebih rendah. Hal ini menghasilkan peningkatan
energi kinetik molekular yang selanjutnya meningkatkan suhu.

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat perantara atau medum.
Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan AC dan pemanasan air. Pada level molekular,
peningkatan suhu akan berpengaruh pada peningkatan volume dan juga kerapatan medium. Medium
yang lebih renggang akan bergerak ke bawah, dan medium yang rapat bergerak ke atas. Medium yang
lebih renggang adalah medium yang bersuhu lebih rendah, sebaliknya medium lebih rapat berarti suhu
lebih tinggi. Pergerakan antar medium inilah yang mengakibatkan perpindahan panas.

3. Radiasi

Radiasi adalah penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan penghantar. Panas ditransmisikan dengan
emisi gelombang elektromagnetik. Pada level molekular, radiasi panas terjadi karena pergerakan acak
momentum dan atom akibat radiasi elektromagnetik. Setiap benda akan mengeluarkan radiasi termal,
bergantung dari panas yang dimiliki. Semakin panas objek tersebut makan semakin besar radiasinya.
Salah satu contoh radiasi panas adalah perpindahan energi panas dari matahari ke bumi dan benda-
benda antariksa lainnya.

Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu proses pemanasan.
Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di atas kompor seperti pada gambar berikut.
Rambatan panas api dari kompor ke panci adalah proses radiasi, kemudian air yang panas di bagian
bawah panci akan bergerak ke atas bertukar posisi dengan air di bagian atas menghasilkan transfer
panas melalui konveksi, dan panas yang terdapat di pemegang panci yang terbuat dari logam dapat
dihantarkan ke tangan melalui proses konduksi.
Asas Black adalah hukum yang menyatakan bahwa untuk semua pertukaran energi panas (kalor), maka
kalor yang diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar dengan kalor yang dilepas oleh materi
bersuhu lebih tinggi. Secara matematis, Asas Black dinyatakan sebagai berikut.

Q_{lepas} = Q_{terima}

Jika terdapat dua materi dengan suhu berbeda dicampurkan menjadi satu, asas black dapat digunakan
untuk mengetahui suhu akhir campuran. Penerapannya secara matematis adalah sebagai berikut.

Q_{lepas} = Q_{terima}

m_1 \cdot c_1 \cdot (T_1 - T_m) = m_2 \cdot c_2 \cdot (T_m - T_2)

https://www.studiobelajar.com/suhu-dan-kalor/

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/7757-Article%20Text-15609-3-10-20151001.pdf

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1685-4756-2-PB.pdf

Pada percobaan Praktikum ini

D. Prosedur Percobaan

a. Persiapan Alat

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan sesuai dengan daftar alat.

2. Kenali bahan kalorimeter dan bahan pengaduk. Jika bahannya sama,

maka kalor jenisnya sama (Caluminium).

3. Ikat salah satu kubus materi, misal balok besi dengan tali nilon.
4. Tuangkan 200 mL air ke dalam gelas kimia.

b. Menentukan Kalor Jenis Kubus Materi

1. Ditimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya sebanyak 3 kali.

2. Disi kalorimeter dengan air sebanyak 125 mL dan timbang sebanyak

3 kali dan catat massa nya.

3. Dipasang kalorimeter dan perlengkapannya. Gunakan termometer

untuk mengukur suhu kalorimeter.

4. Datat hasilnya sebagai suhu awal 𝑇0.

5. Ditimbang kubus materi sebanyak 3 kali.

6. Diletakkan gelas kimia berisi 200 mL air diatas pemanas elektrik.

7. Dimasukkan kubus materi ke dalam gelas kimia beserta termometer

dengan menggantungkannya pada statif.

8. Dipanaskan gelas kimia tersebut hingga suhu 90°C.

9. Dicatat suhu air di dalam gelas kimia tersebut sebagai suhu awal benda

yang dipanaskan (𝑇 = 90°𝐶).

10. Dibuka penutup kalorimeter, dekatkan kalorimeter sedekat mungkin

dengan gelas kimia. Lalu angkat kubus materi dari dalam gelas

kimia dan segera masukkan ke dalam kalorimeter kemudian tutup

kembali dengan rapat.

11. Diaduk kalorimeter sambil mengamati perubahan suhu yang

ditunjukan termometer. Catat suhu setiap 15 detik sekali hingga

diperoleh suhu yang konstan atau maksimum. Catat suhu akhir

kalorimeter sebagai 𝑇𝑎.

12. Dilakukan langkah serupa dengan diatas untuk menentukan kalor

jenis kubus materi lainnya (misal: kuningan, tembaga, aluminium).

Alat

1. Termometer

2. Kalorimeter

3. Kubus materi
4. Gelas kimia 250 mL

5. Neraca

6. Pemanas elektrik

8. Dasar statif

9. Kaki statif

10. Batang statif 250 mm

11. Boss-head

12. Tali nilon Secukupnya

13. Stopwatch

BAB III

METODE PERCOBAAN

Diagram Alir

Berikut ini adalah diagram alir dari percobaan praktikum penentuan kalor jenis dan calorimeter
Lampiran B

1. Apa yang dimaksud dengan kalor, kalor jenis dan kapasitas kalor?

Kalor adalah sebagai energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah.

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu
sebesar 1⁰C.

Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut sebanyak 1
derajat Celcius.

2. Sebutkan macam-macam perpindahan panas!

Macam-macam perpindahan panas yaitu

1.Konduksi

2.Konveksi

3.Radiasi

3. Sebutkan termodinamika 0,1,2, dan 3!

Hukum Termodinamika 0

Hukum termodinamika 0 menjelaskan kesetimbangan termal berlaku universal, dengan kata lain apapun
zat atau materi benda akan memiliki kesetimbangan termal yang sama bila disatukan.“Jika dua sistem
berada dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam kesetimbangan
termal satu sama lain”

Hukum Termodinamika 1

Hukum termodinamika 1 menunjukkan hukum kekekalan energi.“Energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja”

Hukum termodinamika 2 yaitu“Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin;
kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”

Hukum Termodinamika 3

“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama dengan nol,”

4. Sebuah zat memiliki kalor sebanyak 420 kalori, hitung jumlah kalor dalam joule!

1 kal= 4,2 joule berarti 420 kalori=1764 Joule


5. Sebuah logam panjangnya 4 meter, memiliki luas penampang 10 cm2, memiliki suhu 25 oC dicelupkan
dalam air panas yang memiliki suhu 100 oC. Jika konduktivitas termal logam 4,8 J/s.m.K, hitung laju
hantaran kalor sepanjang batang besi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai