Anda di halaman 1dari 3

TEORI TAMBAHAN

Terdapat beberapa jenis kalorimeter yaitu


1. Kalorimeter Bom
yaitu digunakan untuk mengukur kalor yang dikeluarkan ketika sebuar zat
terpanaskan. Penggunaan nya biasanya dalam pembakaran makanan dengan kadar
kalor dari pembakaran biji-bijian untuk kadar energi.
2. Kalorimeter sederhana
Digunakan untuk mengukur kalor reaksi yang berlangsung pada fase larutan.
Kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap/dilepas larutan.
Kalor itu sendiri merupakan jumlah energi yang dipindahkan antar benda yang
memiliki suhu yang berbeda. Secara sponta kalor mengalir dari suatu benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan umum untuk kalor adalah kal dan
dapat didefinisika sebagai jumlah kalor yang dihasilkan untuk menaikkan suhu setiap 1 gram
air sebesar 1 derajat celcius. Besarnya kalor ang diserap atau dilepaskan oleh suatu benda
berbanding lurus dengan massa benda, kalor jeis benda, dan perubhan suhu dari kalorimeter
tersebut.Dalam satuan SI satuan kalor adalah joule, satuan kalor yang lainnya adalah kalori.
Maka hubungan antar keduanya adalah:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule
Dengan menggunakan hukum hess, kalor pada reaksi kimia dapat ditentukan
berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar energi ikatan secara eksperimen.
Proses dalam kalorimeter adalah termasuk proses adiabatik yaitu tidak ada energi yang lepas
atau masuk ke dalam kalorimeter. Aplikasi prinsip kerja kalorimeter dalam kehidupan seharihari adalah:
1.
Setrika listrik
2.
Kompor listrik
3.
Hair driyer
4.
Magic com
5.
Dispenser
Kalor merupakan suatu energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah. Benda yang menerima kalor, suhunya akan atau wujudnya berubah.
Benda yang melepas kalor, suhunya akan turun atau wujudnya berubah. Jika suatu benda
menerima atau melepaskan kalor maka temperatur zat tersebut akan berubah. Besar
perubahan temperatur pada benda dapat ditentukan besarnya sesuai dengan besarnya kalor
yang diserap atau yang dilepas benda. Kalor jenis suatu benda merupakan karakteristik benda
yang mengaitkan kalor yang diserap dengan perubahan temperatur pada benda.
Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter, yang
menggunakan teknik pencampuran dua zat dalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Bebrapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain,
kalorimeter aluminium, kalorimeter elektrik, kalorimeter gas, dan kalorimeter bom.
Menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter, dapat digunakan hukum kekekalan
energi atau asas black. Jika kalor jenis suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur

dengan zat tersebut dapat dihitung. Dengan menggunakan kalorimeter bom, nilai suatu energi
makanan dapat diukur. Sedangkan dengan menggunakan kalorimeter gas jumlah energi yang
terkandung dalam bahan bakar fosil dapat diketahui.
Bila dua benda atau lebih mempunyai suhu yang berbeda-beda dan saling bersinggungan,
maka akhirnya kedua benda tersebut akan berada dalam kesetimbangan (mempunyai suhu
yang sama). Hal ini terjadi disebabkan karena adanya perpindahan kalor di antara bendabenda tersebut. Benda yang suhunya tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya
rendah akan menyerap kalor. Jumlah kalor yang dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh
Joseph Black dalam suatu azas yang disebut asas Black atau hukum pertukaran panas.
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1 pada air dengan massa 1
gram disebut tetapan kalorimetri.
Mengenai perpindahan kalor, dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Setiap zat
dapat menghantarkan kalor secara konduksi, baik zat yang tergolong konduktor maupun
isolator.
2. Konveksi
Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang dilakukan oleh pergerakan fluida akibat
perbedaan massa jenis. Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut.
3. Radiasi
Radiasi (pancaran) merupakan proses perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Contohnya perpindahan kalor dari matahari ke permukaan bumi.
Hukum Ohm
Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding
dengan beda potensial antar ujung-ujung penghantar tersebut aslalkan suhu penghantar
tetap.Secara sistematis,kesebandingan kuat arus(I) dengan beda potensial (V) dapat dituliskan
dalambentuk persaan: V = I R
R merupakan faktor pembanding yang besarnya tetap untuk suatu penghantar tertentu(pada
suhu tertentu).Faktor pembanding tersebut dinamakan hambatan suatu penghantar.
R = ; satuan R adalah = ohm,dengan lambang .Jadi hambatan suatu penghantar adalah hasil
bagi beda potensialantara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus dalam penghantar itu.
Asas Black
Bunyi asas Black adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu
tinggi, banyaknya kalor yang diterima (diserap oleh benda yang bersuhu rendah.secara
matematis,asas Black dirumuskan sebagai :
Qlepas = Qterima
Kalorimeter
Kalori meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter terdiri
dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui.Bejana ini biasanya ditempatkan
dalam bejana lain yang lebih besar. Kedua bejana ini dipisahkan oleh sebuah
penyekat,misalnya gabus atau wol.Kegunaan bejana luar adalah sebagai jaket pelindung agar
pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi. Kalorimeter juga dilengkapi
dengan batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan dalam kalori meter,air di dalam

kalorimeter perlu diaduk agar diperoleh suhu yang merata sebagai akibat pencampuran dua
zat yang suhunya berbeda.Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanaskan sampai pada suhu
tertentu. Kemudian zat tersebut segera dimasukan ke dalam kalori meter yang berisi air,yang
suhu dan massanya telah diketahui.Kalori meter diaduk sampai suhunya tidak berubah lagi.
Dalam penggunaan kalorimeter ada beberapa hal yang harus diperhitungkan. Satu
diantaranya adalah kalor yang diambil oleh tempat air dan termometer. Kalor ini harus
diperhitungkan sebab air harus diwadahi dan suhu harus diukur dengan mencelupkan
termometer ke air tersebut. Hal lain ialah hilangnya sejumlah kalor ketika logam alumunium
dipindahkan dari tempat pemanas ke air. Pada perjalanan dari tempat pemanas ke air tentu
ada kalor yang hilang karena persentuhan dengan udara dan yang dipancarankan. Akan tetapi
kehilangan kalor yang yterakhir ini sukar diperhitungkan. Kehilangan kalor karena diambil
oleh wadah dapat diperhitungkan,sedangkan kalor yang diambil oleh termometer sukar
diperhitungkan. Akan tetapi karena ukuran termometer biasanya kecil,kalor yang diambil
selalu diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai