1. DASAR TEORI
Istilah kalor sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi
kita sebagai mahasiswa untuk untuk mendefinisikan kalor dengan jelas,
dan menjelaskan fenomena-fenomen yang berhubungan dengan kalor.
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi
listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor
dapat berubah menjadi energi listrik.
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari
satu tempat ke tempat lain disebut kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi
yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen
disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu
reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi
pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam
kalorimetri berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas
atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.
Qlepas = Qterima
Keterangan:
C = kapasitas kalorimeter
Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut
termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia
yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan
kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.
Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan
energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja
yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke
sistem (Keenan, 1980).
Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi
spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang
berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak spontan
tidak terjadi tanpa bantuan luar.
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari
Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal
sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan
tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika
suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entropi meningkat. Entropi
mutlak selalu mempunyai nilai positif.
Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat
(c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaan berikut
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
C= kalor jenis
Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia
atauperubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata
kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas.
Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada
makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen
(ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau
konsumsi oksigen. Lavoisier (1780) menyatakan bahwa produksi panas
dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi
acak. Hal ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh
makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan
langsung, di mana makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk
dilakukan pengukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka
temperatur harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur
akan berubah. Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang
disebut dengan panas dan kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut.
Bersamaan dengan kapasitas dengan kapasitas panasnya, untuk
menghitung perpindahan panas.
Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu.
Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat
tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti
perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat
mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut
akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan
untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau
joule (J) dan kilojoule (kj).
sebanding dengan banyaknya kalor yang diserap oleh air dengan dengan
massa m2 :
Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang
bersuhu tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter :
ck = c2 . NA
Pemanfaatan kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada termos, seterika, panci, dan alat-alat
dapur lainnya.
Pemanfaatan Kalor Pada Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap panas dalam jangka
waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi,
maupun radiasi.
Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor pada termos, yaitu
dengan cara:
a. permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang
berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi
kembali ke dalam termos,
b. dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara
konduksi, dan
c. ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan
agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.
Pemanfaatan Kalor Pada Seterika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor secara konduksi
ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang bersifat
isolator.
Pemanfaatan Kalor Pada Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini untuk mengurangi
pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk menahan
panas.
Pemanfaatan Kalor Pada Lemari Pendingin (Kulkas)
Penurunan suhu dalam kulkas disebabkan oleh penguapan freon yang mengalir dalam pipa yang
melewati kulkas. Apabila freon menguap dalam pipa yang terletak di dalam ruang pembeku, maka
freon akan menyerap kalor dari ruang pembekuan.
Bagian dan Prinsip Kerja Kulkas
Pompa listrik mengalirkan freon yang sudah dimampatkan melalui pipa. Freon melepaskan kalor,
terjadi pengembunan. Freon berubah wujud dari gas ke cair. Pada waktu pengembunan, sirip pipa di
bagian belakang terasa panas. Freon cair dialirkan ke dalam ruang pembekuan. Freon menyerap
kalor, mengakibatkan suhunya menjadi turun. Uap freon terus dialirkan dan keluar ruang pembekuan,
kemudian dimampatkan lagi. Dan seterusnya secara berulang-ulang.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui bagaimana cara Praktek
Fisika Dasar.
Menentukan kalor lebur es dalam Kalorimeter.
TEORI SINGKAT
Bila sebongkah es ditempatkan pada lingkungan yang suhunya diatas 0 0C,
maka es akan mencair. Pada keadaan ini akan berlaku juga azas Black :
benda yang lebih tinggi suhunya akan menyerahkan kalor kepada yang
suhunya lebih rendah. Dan banyaknya kalor yang diterima sama dengan
kalor yang diberikan.
Bila sebongkah es yang massanya Ge dimasukan ke dalam calorimeter yang
sudah berisi air setengahnya, maka es akan mencair. Menurut Black :
Gk.ck (tb – ta) + Ga.ca (tb – ta) = Ge.C + Ge.ca (ta – 0)
C=
Dimana :
Gk = Massa kalorimeter kosong + pengaduk
Ck = Panas jenis kalorimeter + pengaduk
tb = Suhu kalorimeter + air mula-mula
Ga = Massa air
Ca = Panas jenis air = 1
Ge = Massa es
ta = Suhu campuran (akhir)
C = Kalor lebur es
KESELAMATAN KERJA
Periksalah alat yang akan dipergunakan dalam praktek, pastikan dapat
dipergunakan dengan baik.
Alat dan bahan jangan sampai jatuh kelantai.
Jangan praktek dahulu sebelum ada instruksi dari dosen dan sebelum
membaca materi praktek.
JALANNYA PERCOBAAN
Menimbang kalorimeter kosong beserta pengaduk.
Mengisi kalorimeter dengan air sampai 2/3 bagian. Menimbang
kalorimeter yang sudah berisi air.
Memasang thermometer, dan mengamati suhu mula-mula.
Masukan es sedikit demi sedikit ke dalam kalorimeter dan aduk perlahan-
lahan.
Mengamati suhunya tiap 30 detik dan mencatat pengamatan itu.
Suhu yang terendah adalah suhu akhir campuran.
Menimbang kalorimeter, pengaduk, air, dan air es.
DATA PENGAMATAN
Gk = 55,5 gr ck = 0,24 kal/groc
Gk + Ga = 187 gr Ga = 130,4 gr
Gk + Ga + Ge = 209,81 gr Ge = 10 gr
Tb = 28oC Ta = 21oC
ca = 1 kal/groc
Data Percobaan
Pengamatan setelah suhu maksimum :
T (waktu) Tk(0C) Tr(0C) (Tk-Tr)
0 menit 28,8 28 0,8
0,5 menit 28,2 28 0,2
1,0 menit 27,6 28 -0,4
1,5 menit 26,8 28 -1,2
2,0 menit 26,3 28 -1,7
2,5 menit 25,7 28 -2,3
3,0 menit 25,2 28 -2,8
3,5 menit 24,5 28 -3,5
4,0 menit 24 28 -4
4,5 menit 23,6 28 -4,4
5,0 menit 23 28 -5