Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
E. Prosedur Kerja
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
a. Disiapkan semua alat dan bahan.
b. Semua alat yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu, kemudian
dikeringkan.
c. Aquades sebanyak 20 mL dimasukkan ke dalam kalorimeter dan dicatat
temperaturnya.
d. Dipanaskan 20 mL aquades ke dalam gelas kimia 10 oc di atas temperatur
air kamar, lalu dicatat temperaturnya.
e. Aquades yang telah dipanaskan, dicampurkan ke dalam kalorimeter, dan
diaduk. Setelah itu, diamati perubahan suhu selama 10 menit dengan
selang waktu 1 menit.
2. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH
a. 20 mL HCl dimasukkan ke dalam kalorimeter dan dicatat
temperaturnya.
b. temperatur dari 20 mL NaOH 2 M diukur di dalam gelas kimia
c. dicatat temperaturnya
d. NaOH dicampurkan ke dalam kalorimeter, lalu diukur suhunya
selama 5 menit
e. dicatat perubahan suhu selama 5 menit dengan selang waktu
setengah menit.
F. Hasil Pengamatan
1. Penentuan tetapan kalorimeter
No
Perlakuan Hasil
.
1. H2O 20 mL diperoleh 30o C
2. Dipanaskan 40o C
G. Analisis Data
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
28+36+35+34 +33
Tcampuran ¿ =1.296,2 K
5
Kalor jenis (s) = 4,2 J/gr.K
Massa Air (p) = 1 gr/mL
Massa Air = 20 gr
Massa Aquades Panas = 20 mL
Penyelesaian : ∆ T = Tcampuran – Tair dingin
= 1.296,2 K – 303 K
= 993,2 K
∆ T = Tair panas – Tcampuran
= 313 K – 1.296,2 K
= -983,2 K
a. Kalor yang diserap air dingin (q1)
q1 = m x c x ∆T
= 20 gr x 4,2J/gr.K x 993,2 K
= 83.428,8 J
b. Kalor yang diserap air panas (q1)
q2 = m x c x ∆t
= 20 gr x 4,2J/gr.K x -983,2 K
= -82.588,8 J
c. Kalor yang diteima oleh kalorimeter (Q3)
q3 = q2–q1
= 83.428,8 J – (-82.588,8 J
= 75.170 J
d. Tetapan kalorimeter (k)
q3J
K ¿
Ar
75.170
=
993,2
= 75,684 J/K
Jadi tetapan kalorimeternya adalah – 48 J/K
Grafik 1.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
waktu (s)
33.2
33
32.8
32.6
32.4 suhu
32.2
32
31.8
31.6
31.4
0 1 2 3 4 5 6 7
Answer :
30
25
20
15
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
H. Pembahasan
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari lingkungan
antara reaksi kimia dengan reaksi kalor atau termodinamika dapat
didefinisikan ilmu yang mempelajari perubahan energi kalor pada setiap reaksi
kimia. Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika
yang membahas kalor reaksi yang menyertainya. Tujuan pada praktikum ini
adalah untuk mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia dan untuk
mengukur perubahan kalor dengan percobaan yang sederhana. Prinsip kerja
kalorimeter adalah mengikuti azas black. Kalorimeter merupakan sistem yang
terisolasi yakni sistem yang tidak mungkin terjadinya perpindahan energi dari
sistem ke lingkungan. Kalorimeter yang sederhana terdiri atas logam dan
dinding penyekat yang berupa plastik atau isolator, kalorimeter dapat
mempertahankan kalor pelarutan. Proses mempertahankan kalor itu dilakukan
kalorimeter untuk menyerap kalor tersebut. Pada praktikum ini dilakukan 2
percobaan yaitu penentuan tetapan kalorimeter dan penetralan larutan.
1. Penentuan tetapan kalorimeter
Pada percobaan pertama adalah penentuan tetapan kalorimeter. Pada
percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tetapan kalorimeter yang
digunakan. Tetapan kalorimeter ini merupkan jumlah kalor yang dapat diserap
oleh kalorimeter per satuan suhu. Untuk mengetahui tetapan kalorimeternya,
pada percobaan ini dimasukkan 20 mL aquades ke dalam kalorimeter dan
mengukur suhu dengan menggunakan termometer di dalam kalorimeter yaitu
sebesar 31º. Kemudian, di wadah lain terdapat 20 mL aquades dan amati suhu
pada termometer, suhu pada termometer menunjukkan angka 30º. Karena
keduanya memiliki suhu yang berbeda, maka 20 mL aquades di dalam wadah
lain atauu gelas kimia dipanaskan di atas temperatur 10º sehingga
menghasilkan suhu sebesar 41º. Setelah itu, dilakukan pencampuran aquades
di dalam kalorimeter atau air yang dingin dengan air yang telah dipanaskan
yang memiliki selisih suhu 10º . setelah pencampuran, aduk dan amati
temperatur selama 10 menit dengan selang waktu setiap 1 menit setelah
dicampurkan. Dapat diamati bahwa semakin lama suhu air di dalam
kalorimeter semakin berkurang. Tujuan dicampurkan air dingin dengan air
panas karena air dingin dan kalorimeter akan menyerap kalor sedangkan air
panas akan melepaskan kalor. Reaksi yang terjadi saat air dingin dan air panas
dicampurkan adalah reaksi eksotermik dan reaksi endotermik. Panas yang
diserap oleh kalorimeter adalah perbedaan kalor yang diberikan oleh kalor
yang direduksi oleh kalor yang diserap oleh air dingin(Q3=Q2-Q1).
2. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Pada percobaan kedua adalah penetralan larutan HCl 2 M dan
NaOH 2 M. Tujuan percobaan kedua ini untuk mengetahui perubahan
kalor yang diukur melalui percobaan sederhana. Dengan mula-mula
memasukkan larutan HCl 2 M ke dalam kalorimeter dan ukur suhu sebesar
30º dan larutan NaOH 2 M di dalam gelas, dengan perlakuan tersebut
didapat temperatur yang sama yaitu 30° C. Temperatur HCl dan NaOH
disamakan karena HCl dan NaOH memiliki sifat yang berbeda, kemudian
HCl dan NaOH dicampur ke dalam kalorimeter dan diaduk. Pengamatan
pada temperatur dilakukan selama 5 menit dengan selang waktu setengah
menit. Karena HCl dan NaOH bereaksi cepat sehingga didapatkan
temperatur yang konstan.
I. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, kami dapat menyimpulkan bahwa :
a. Pada penentuan tetapan kalorimeter, Perubahan energi yang terjadi
pada setiap reaksi kimia adalah reaksi yang terjadi bila air panas dan
air dingin bercampur merupakan reaksi endotermik dan reaksi
eksotermik. Reaksi endotermik terjadi ketika panas yang dilepaskan
oleh air panas diterima oleh air dingin. Reaksi eksotermik terjadi
ketika air panas dengan suhu yang lebih tinggi melepaskan panas.
Panas yang diserap kalorimeter adalah perbedaan panas yang
dihasilkan oleh panas yang dikurangi dengan panas yang diserap oleh
air dingin.
b. Pada penetralan larutan NaOH dan HCl, Perubahan panas diukur
melalui percobaan sederhana dilihat dari perubahan tekanan konstan
yang terjadi.
2. Saran
a. Praktikkan
Untuk lebih teliti lagi dalam melakukan percobaan penentuan
tetapan kalorimeter dan penetralan larutannya, agar data yang didapat
itu akurat dan sesuai teori yang ada.
b. Asisten
Untuk lebih memperhatikan praktikkan pada saat melakukan
percobaan, agar praktikkan juga mudah memahami praktikum yang
dilakukan.
c. Laboratorium
Alat yang disediakan haruslah alat yang baik dan utuh, agar
nantinya tidak menimbulkan kesalahpahaman.
DAFTAR PUSTAKA
Basir Nasution, Muhammad dkk. 2014. Pengaruh Kalor Hasil Reaksi antara Air
Panas dengan Air Dingin, Asam Kuat dengan Basa Kuat dan Asam Lemah
Dr. sulakhudin,S.P. 2019. kimia Dasar Konsep dan Aplikasinya dalam Ilmu
Tanah. Yogyakarta: Deepublish.
University Press.
Manika, Ratna dkk. 2016. Alat Penentuan Kalor pada Tekanan Tetap. Vol 5
(1):113.
Lampiran
Dokumentasi
1. Penentuan Tatapan Kalorimeter