Anda di halaman 1dari 18

MODUL 4

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JUDUL
“KESETARAAN ENERGI”

TANGGAL PRAKTIKUM : 26 November 2020


ASISTEN : Muhammad Yunus
NAMA : Leoni Rannu Mangiri
NIM : 200107501023
JURUSAN/PRODI : Biologi / Pendidikan Biologi A
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Frinth Azarya Kuriakos Ngopo
2. Helmi
3. Multasya
4. Nur Adillah
5. Nurvelisa
6. Siti Khadijah Rajwa

LABORATORIUM FISIKA UNIT FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
TAHUN 2020

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 1
KESETARAAN ENERGI
P-FD2-01

James Prescott Joule

(lahir di Salford, Inggris, 24 Desember 1818 –


meninggal di Greater Manchester, Inggris, 11 Oktober
1889 pada umur 70 tahun) ialah seorang ilmuwan
Inggris. Ia dikenal sebagai perumus Hukum Kekekalan
Energi, yang berbunyi, Energi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan. Ia adalah seorang ilmuwan
Inggris yang berminat pada fisika. Dengan percobaan,
ia berhasil membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain
adalah suatu bentuk energi. Dengan demikian ia
berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang
menyatakan panas sebagai zat alir. Salah satu satuan
energi “Joule” dinamai atasnya.
(Sumber: http://id.wikipedia.org)

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi.
2. Menentukan nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanis.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Kalorimeter Joule lengkap


2. Power Supply DC Variabel
3. Basicmeter
4. Termometer Celcius
5. Stop Watch
6. Neraca 311g
7. Kabel Penghubung

C. TEORI SINGKAT

Hukum pertama termodinamika telah menjelaskan tentang hukum kekekalan energi. Hukum ini
dapat dijadikan dasar untuk menentukan kesetaraan energi panas (Kalori) dan energi mekanis
(Joule). Di dalam Gambar 2.1 diberikan diagram percobaan Joule. Air dalam kalorimeter berada
dalam dinding insulasi agar temperatur sistem tidak dapat dipengaruhi oleh panas yang masuk

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 2
KESETARAAN ENERGI P-FD2-01

atau keluar darinya. Dengan pemberian beda potensial VS , arus listrik akan mengalir melalui
amperemeter, sehingga beda potensial akan timbul pada ujung-ujung kumparan yang akan
menghasilkan usaha listrik pada sistem untuk memanaskan air. Usaha ini dikenal sebagai kalor
joule, yang dapat dinyatakan sebagai,

WVIt [1.1]

Termometer

kalorimeter Joule +
Elemen

V
+ -
A
VS

Gambar. 2.1. Perangkat percobaan Joule

di mana V adalah beda potensial ujung-ujung elemen, I adalah kuat arus listrik dalam rangkaian,
dan t adalah waktu pengaliran arus ke sistem. Energi panas yang dilepaskan oleh elemen listrik
tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter sehingga temperatur sistem menjadi meningkat.
Besar energi panas Q yang dibutuhkan oleh air untuk menaikkan temperaturnya sebanding dengan
perubahan temperatur T dan massa m, yaitu:
Q  m  c  T [1.2]

dimana c adalah kalor jenis air. Hasil eksperimen Joule dan eksperimen-eksperimen sesudahnya
adalah bahwa dibutuhkan 4,18 satuan usaha mekanis atau listrik (joule) untuk meningkatkan
temperatur 1 g air dengan 1 0C, atau 4,18 J energi mekanis atau listrik adalah ekuivalen dengan 1 kal
energi panas.

D. PROSEDUR KERJA

1. Pastikan semua perangkat percobaan telah tersedia.


2. Rangkaikan percobaan Joule, lakukan pengukuran-pengukuran variabel yang dibutuhkan untuk
memperoleh kesetaraan energi panas dan energi mekanis*)
3. Mulailah melakukan pengukuran dengan memperhatikan data yang diperlukan untuk untuk
mencari kesetaraan antara energy panas dan energi mekanik (lihat dalam tabel data hasil
pengamatan)

*)
Gunakan arus yang tidak melampaui 2A, pastikan semua rangkaian telah benar sebelum
menyalakan power supply (tanyakan kepada asisten).

E. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan atau pengukuran dapat dicatat/diisikan pada tabel hasil pengamatan yang telah
disediakan dalam modul ini (Laporan Sementara)

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 3
P-FD2-01 KESETARAAN ENERGI

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Gunakan azas Black untuk menghitung energi panas yang diterima oleh air dan kalorimeter.
2. Hitung pula besar energi termal yang dilepaskan oleh elemen listrik.
3. Hitung ekivalensi kedua hasil tersebut.
4. Sertakan analisis ketidakpastian setiap perhitungan Anda.
G. TUGAS PENDAHULUAN

Selesaikanlah soal di bawah ini sebelum anda mengikuti responsi!


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan, 1) kalor jenis; 2) kapasitas kalor; dan 3) kalor laten?
2. Buatlah tabel daftar nilai kalor jenis beberapa zat/bahan yang ada di alam seperti Air, Air Raksa,
Alkohol, Aluminium, Besi, Emas, Gliserin, Kaca, Kuningan, Minyak tanah, Perak, Seng, Tembaga,
Timbal dan lain-lain)
3. Jelaskan makna dari nilai kalor jenis air sebesar 4,19 x 103 J/kgK?
4. Berapakah kesetaraaan antara energi panas dan energi mekanis?
5. Hitung besar kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 10 gr es suhu -100 C menjadi 5 gr uap air
pada suhu 1000 C, jika kalor jenis es 0.5 kal/gr0C, kalor lebur es s kal/gr dan kalor uap air 540
kal/gr?

Cat: Asisten dapat menambah (tidak mengurangi) dari 5 soal ini, untuk mengecek pemahaman
praktikan!

H. SUMBER PUSTAKA

1. D.C. Giancoli, 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2, Terjemahan Dra. Yuhilza Hanum, M.Eng. Erlangga.
Jakarta.
2. Prancis Weaston Sears. 1980. Mekanika Panas dan Bunyi. Bina Cipta. Bandung.
3. Paul A. Tipler Terjemahan Dra. Lea Prasetio, M.Sc dkk. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 3
Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
4. Tim Dosen Fisika Dasar. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Laboratorium Fisika Jurusan Fisika
FMIPA UNM.

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 5
I. Catatan
Variabel manipulasi : massa air (kg) dan waktu (s)
a. Massa air adalah banyaknya berat air yang digunakan dalam percobaandiperoleh dari (massa
kalorimeter + air) - massa kalorimeter kosong,diukurmenggunakan neraca ohauss 311 gr dengan
satuan kg.
b. Waktu adalah lamanya pemberian kalor untuk menaikkan/menurunkansuhu air dalam kalorimeter
yang diukur menggunakan stopwatch dengansatuan sekon.

Variabel respon : suhu (naik turun) (oC)


Suhu (naik dan turun) adalah besar temperatur air dalam kalorimeter setiapmenit setelah diberi kalor dan
setelah arus dalam rangkaian dihilangkan yangdiukur dengan menggunakan termometer dengan satuan
celcius.

Variabel kontrol : beda potensial/tegangan (V), kuat arus listrik (A),dan suhu awal ( oC), massa
kalorimeter kosong + pengaduk (kg)
a. Beda potensial adalah besarnya tegangan yang digunakan dalam percobaandiukur menggunakan
voltmeter dengan satuan volt.
b. Kuat arus listrik adalah besarnya arus yang dialirkan pada rangkaian percobaan yang diukur
menggunakan amperemeter dengan satuan amper.
c. Suhu awal adalah keadaan temperatur air sebelum diberikan kalor yangdiukur dengan
menggunakan termometer dengan satuan celcius.
d. Massa kalorimeter kosong + pengaduk adalah berat kalorometer kosongditambah dengan
pengaduk tanpa diberi beban (air) yang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gr dengan
satuan kg.

LAPORAN SEMENTARA UNITE P-FD2-01


KESETARAAN ENERGI
Hari/Tanggal : Kamis/ 26 November 2020
Kelompok Praktikan : 4 (empat )
Anggota Kelompok :

NO NAMA NIM

1 Frinth Azarya Kuriakos Ngopo 200107501011

2 Nurvelisa 200107500013

3 Multasya 200107501021

4 Nur Adillah 200107502021

5 Siti Khadijah Rajwa 200107500015

6 Helmi 200107502013

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 6
NST Neraca Ohaus 311 g = 0,01 g

NST Voltmeter = 0,01 V

NST Ammeter = 0,01 A

NST Termometer = 1 °C

NST Stopwatch = 0,5 s

Tabel 1.1 Tabel Hasil Pengamatan

Besaran Yang Diukur Hasil Pengukuran


Massa calorimeter + pengaduk, m1 (gr) |72,54  0,01|
Tegangan, V (volt) |8,20  0,01|
Kuat arus, I (A) |1,00  0,01|
Suhu awal, T0 (0C) |27  1|

Data 1

Massa kalorimeter + air, m2 (gr) : |218,16  0,01|

Massa air, ma (gr) : |145,62  0,01|

Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Suhu Akhir Data 1

Waktu , t (s) Suhu akhir, T1 (0C)


|150,0  0,5| |30  1|
|310,0  0,5| |33  1|
|470,0  0,5| |37  1|
Rata-rata |310  0,5| |33,3 1|

Data 2

Massa kalorimeter + air, m2 (gr) : |220,31  0,01|

Massa air, ma (gr) : |147,77 0,01|

Tabel 1.3 Tabel Hasil Pengukuran Suhu Akhir Data 2

Waktu, t (s) Suhu akhir, T1 (0C)


|180,0  0,5| |30  1|
|350,0  0,5| |32  1|
|500,0  0,5| |35  1|
Rata-rata |343,3  0,5| |32,3  1|

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 7
Data 3

Massa kalorimeter + air, m2 (gr) : |230,80  0,01|

Massa air, ma (gr) : |158,26 0,01|

Tabel 1.4 Tabel Hasil Pengukuran Suhu Akhir Data 3

Waktu, t (s) Suhu akhir, T1 (0C)


|175,0  0,5| |25  1|
|360,0  0,5| |31  1|
|530,0  0,5| |33  1|
Rata-rata |355  0,5| |29,68  1|

Mengetahui,
Asisten Pembimbing

MUHAMMAD YUNUS

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 8
J. Analisis Data

1.Gunakan asas Black untuk menghitung energi panas yang diterima oleh air dan kalorimeter.
Lengkap dengan perhitungan ketidakpastiannya !

Penyelesaian :
Data 1
Azas Black
a. Energi panas yang diterima oleh air
Massa air : |145,62 ± 0,01| gram
Suhu awal : ⎸27 ± 1 ⎸ 0C
Suhu akhir : | 30±1 | ºC
1) Kalor
Q = m. c . ∆T
= 145,62(4,2)(3)
= 3853,1 kal

2) Ketidakpastian
Q = m. c . ∆T
𝜕𝑄 𝜕𝑄
dQ= | |dm + | |d∆T
𝜕𝑚 𝜕∆𝑇
𝜕(𝑚.𝑐.∆T) 𝜕(𝑚.𝑐.∆T)
dQ= | |dm + | |d∆T
𝜕𝑚 𝜕∆𝑇
dQ = |𝑐. ∆T|dm + |𝑚. 𝑐 |d∆T
𝑑𝑄 𝑐.∆T 𝑚.𝑐
=| |dm + | |d∆T
𝑄 𝑄 𝑄
𝑑𝑄 4,2(3) 145,62(4,2)
=| |dm + | |d∆T
𝑄 3853,1 3853,1
𝑑𝑄 12,6 0,15
=| |+ | |
𝑄 145,62 6,3
0,086 0,02
∆Q = [| | + | |] 3853,1
145,62 6,3
= 14,48 kal

3) Kesalahan Relatif
∆Q
KR = x 100%
Q
14,48
= 3853,1 x 100%
= 0,37 %
4) Pelaporan Fisika
Q = | 3853,1±14,48 |

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 9
Dengan cara yang sama diperoleh tabel 1.5 Energi panas yang diterima oleh air dengan
ma = ⎸145,62±0,01 ⎸gram

No Suhu Q ∆Q KR PF
Akhir, T1 (kal) (kal) (%)
(0C)
1 30 3853,1 14,48 0,37 | 3853,1±14,48 |
2 33 3669,6 14,06 0,38 ⎸3669,6 ±14,06⎸
3 37 6116,04 6,11 0,09 ⎸6116,04±6,11 ⎸

Tabel 1.6 Energi panas yang diterima oleh air dengan


ma = ⎸147,77±0,01 ⎸gram
No Suhu Q ∆Q KR PF
Akhir, (kal) (kal) (%)
T1 (0C)
1 30 1861,9 68,89 3,69 ⎸1861,9±68,89 ⎸
2 32 3103,17 24,82 0,79 ⎸3103,17 ±24,82 ⎸
3 35 4965,07 9,68 0,19 ⎸4965,07 ±9,68 ⎸

Tabel 1.7 Energi panas yang diterima oleh air dengan


ma = ⎸158,26 ±0,01 ⎸gram
No Suhu Q ∆Q KR PF
Akhir, T1 (kal) (kal) (%)
0
( C)
1 25 -1329,38 166,17 12,49 ⎸-1329,38±166,17 ⎸
2 31 2658,76 39,88 1,5 ⎸2658,76 ±39,88 ⎸
3 33 3988,15 16,87 0,42 ⎸3988,15 ±16,87 ⎸

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 10
b. Energi panas yang diterima oleh kalorimeter

Data 1
Massa kalorimeter : | 72,54± 0,01| gr
Suhu awal : ⎸27 ± 1 ⎸0C
Suhu akhir : | 30 ± 1 | ºC
1) Kalor
Q = m. c . ∆T
= 72,54(4,2)(3) = 914 kal
2) Ketidakpastian
Q = m. c . ∆T
𝜕𝑄 𝜕𝑄
dQ= | |dm + | |d∆T
𝜕𝑚 𝜕∆𝑇
𝜕(𝑚.𝑐.∆T) 𝜕(𝑚.𝑐.∆T)
dQ= | |dm + | |d∆T
𝜕𝑚 𝜕∆𝑇

dQ = |𝑐. ∆T|dm + |𝑚. 𝑐 |d∆T


𝑑𝑄 𝑐.∆T 𝑚.𝑐
=| |dm + | |d∆T
𝑄 𝑄 𝑄

𝑑𝑄 𝑐.∆T 𝑚.𝑐
=| |dm + | |d∆T
𝑄 𝑚.𝑐.∆T 𝑚.𝑐.∆T

𝑑𝑄 𝑑𝑚 d∆T
=| |+| |
𝑄 𝑚 ∆T

∆𝑚 ∆∆T
∆Q = [| | + | |]Q
𝑚 ∆T

= 27,42 kal
3) Kesalahan Relatif
∆Q
KR = x 100%
Q
27,42
= x 100%
914
= 3%
4) Pelaporan Fisika
Q = | 914 ± 27,42 | J

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 11
Dengan cara yang sama diperoleh tabel 1.8 Hasil Perhitungan Kalor Kalorimeter dengan
ma = ⎸145,62 ±0,01 ⎸gram
No Suhu Q (kal) ∆Q (kal) KR (%) PF
Akhir, T1
(0C)
1 30 914 27,42 3 ⎸914 ±27,42 ⎸
2 33 1828 8,46 0,46 ⎸1828 ±8,46 ⎸
3 37 3046,68 3,05 0,1 ⎸3046,68 ±3,05 ⎸

Tabel 1.9 Perhitungan Kalor Kalorimeter dengan


ma = ⎸147,77±0,01 ⎸gram
No Suhu Q (kal) ∆Q (kal) KR (%) PF
Akhir,
T1 (0C)
1 30 914 27,42 3 ⎸914 ±27,42 ⎸
2 32 1523,34 12,2 0,80 ⎸1523,34 ±12,2 ⎸
3 35 2437,34 4,76 0,19 ⎸2437,34±4,76 ⎸

Tabel 1.10 Perhitungan Kalor Kalorimeter dengan


ma = ⎸158,26±0,01 ⎸gram
No Suhu Q ∆Q KR PF
Akhir, T1
(kal) (kal) (%)
(0C)
1 25 609,33 76,16 12,5 ⎸609,33 ±76,16 ⎸
2 31 1218,67 19,04 1,56 ⎸1218,67 ±19,04 ⎸
3 33 1828 8,46 0,46 ⎸1828 ±8,46 ⎸

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 12
c. Energi yang Diterima (Q total)
Data 1
Suhu akhir : | 30 ± 1 |ºC
Q air : 3853,1 kal
Q kalorimeter : 914 kal
1) Kalor total
Q total = Q air + Q kalorimeter
= 4767,1 kal
2) Ketidakpastian
Qtot = Qair + Qkal
𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
dQtot = | |dQair + | |dQkal
𝜕𝑄𝑎𝑖𝑟 𝜕𝑄𝑘𝑎𝑙
𝜕(𝑄𝑎𝑖𝑟+𝑄𝑘𝑎𝑙) 𝜕(𝑄𝑎𝑖𝑟+𝑄𝑘𝑎𝑙)
dQtot = | |dQair + | |dQkal
𝜕𝑄𝑎𝑖𝑟 𝜕𝑄𝑘𝑎𝑙
dQtot = ⎸1 + 0 ⎸dQair + ⎸0 + 1 ⎸dQkal
dQtot = ∆Qair + ∆Qkal
∆Qtot = ∆Qair + ∆Qkal
= 14,48 + 27,42 =41,9 J
3) Kesalahan Relatif
∆Qtotal
KR = x 100%
Qtotal
41,9
= x 100% = 0,87 %
4767,1
4) Pelaporan Fisika
Q = |4767,1 ± 41,9 | J

Tabel 1.11 Hasil Perhitungan Kalor Total dengan m = ⎸145,62 ±0,01 ⎸gram

No Suhu Qtotal ∆Qtotal KR PF


Akhir, T1 (kal) (kal)
(%)
(0C)
1 30 4767,1 41,9 0,87 ⎸4767,1±41,9 ⎸
2 33 5497,6 22,52 0,40 ⎸5497,6 ±22,52 ⎸
3 37 9162,72 9,16 0,09 ⎸9162,72 ±9,16 ⎸

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 13
Tabel 1.12 Hasil Perhitungan Kalor Total dengan m = ⎸147,77 ±0,01 ⎸gram

No Suhu Qtotal ∆Qtotal (kal) KR PF


Akhir, (kal) (%)
T1 (0C)
1 30 2775,9 96,31 3,47 ⎸2775,9 ±96,31 ⎸

2 32 4626,51 37,02 0,80 ⎸4626,51 ±37,02 ⎸

3 35 7402,41 14,46 0,19 ⎸7402,41±14,46 ⎸

Tabel 1.13 Hasil Perhitungan Kalor Total dengan m = ⎸ 158,26±0,01 ⎸gram

No Suhu Qtotal (kal) ∆Qtotal (kal) KR PF


Akhir, (%)
T1 (0C)
1 25 -720,05 242,33 -33,65 ⎸-720,05±242,33 ⎸
2 31 3877,43 58,92 1,5 ⎸3877,43 ±58,92 ⎸
3 33 5816,15 25,33 0,43 ⎸5816,15 ±25,33 ⎸

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 14
2. Hitung pula besar energi termal yang dilepaskan oleh elemen listrik. Lengkap dengan perhitungan
ketidakpastiannya !
Penyelesaian :

Energi termal yang dilepaskan oleh elemen listrik.

Data 1
Massa kalorimeter + air, m2 (gr) : |218,16  0,01|

Massa air, ma (gr) : |145,62  0,01|

Tegangan : |8,20  0,01|⎸volt


Kuat Arus : |1,00  0,01 |A
Waktu : |310  0,5| s
a. Energi
W = V. I. t
W = 8,20 V(1,00 A)(310 s)
W = 2542 J
b. Ketidakpastian
W = V .I .t
𝜕𝑊 𝜕𝑊 𝜕𝑊
dW= | |dV + | |dI + | |dt
𝜕𝑉 𝜕𝐼 𝜕𝑡
𝜕(2542) 𝜕(2542) 𝜕(2542)
dW= | |dV + | |dI + | |dt
𝜕8,20 𝜕1,00 𝜕310

dW= |1,00(310)|dV + |8,20(310)|dI + |8,20(1,00)|dt


𝑑𝑊 1(310) 8,20(310) 8,20(1,00)
=| |dV + | |dI + | |dt
𝑊 2542 2542 2542
∆𝑊 0,12 1,00 0,00322
=| |+| |+| |
2542 8,20 1,00 310

∆W = 1,01 J
c. Kesalahan Relatif
∆W
KR = x 100%
W
1,01
= x 100%
2542
= 0,04 %

d. Pelaporan Fisika
W = |2542 ± 1,01 | J

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 15
Dengan cara yang sama diperoleh tabel 1.14 Energi Termal yang Dilepaskan oleh Elemen
Listrik.

No Waktu (s) W ∆W KR PF
(Joule) (Joule) (%)
1 ⎸310±0,5 ⎸ 2542 1,01 0,04 ⎸2542± 1,01⎸
2 ⎸343,3±0,5 ⎸ 2815,06 1,01 0,035 ⎸2815,06±1,01 ⎸
3 ⎸355 ± 0,5 ⎸ 2911 1,01 0,034 ⎸2911±1,01 ⎸

3. Hitung ekivalensi kedua hasil tersebut. Lengkap dengan ketidakpastiannya

Nilai ekuivalensi antara energi panas dan usaha


𝑊
1) γ1 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
1,476
= 4767,1 = 0,00030 𝐽

a. Ketidakpastian
𝑊
γ1 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕γ1 𝜕γ1
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕(𝑊.Qtot−1) 𝜕(𝑊.Qtot−1)
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝑑𝛾 = │Qtot-1│ 𝑑𝑊 + │W. Qtot-2│dQtot
𝑑𝛾 Qtot−1 W. Qtot−2
=| |dW + | |dQtot
𝛾 𝑊.Qtot−1 𝑊.Qtot−1
∆𝛾 ∆W ∆Qtot
=| |+| |
𝛾 𝑊 Qtot
0,0139 41,9
∆𝛾 = [| 1,476 | + |4767,1|] 0,00030
∆𝛾 = [0,0094+0,0087] 0,00030
∆𝛾 = [0,0181]0,00030 = 0,00000543

b. Kesalahan Relatif
∆𝛾
KR = x 100%
𝛾
0,00000543
= 𝑥 100%
0,00030
= 1,81%
c. Pelaporan Fisika
𝛾 = |0,00030 ± 0,00000543|

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 16
𝑊
2) γ2 =
𝑄𝑡𝑜𝑡

2,870
= 5497,6 = 0,00052 𝐽

a) Ketidakpastian
𝑊
γ2 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕γ1 𝜕γ1
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕(𝑊.Qtot−1) 𝜕(𝑊.Qtot−1)
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝑑𝛾 = │Qtot-1│ 𝑑𝑊 + │W. Qtot-2│dQtot
𝑑𝛾 Qtot−1 W. Qtot−2
=| |dW + | |dQtot
𝛾 𝑊.Qtot−1 𝑊.Qtot−1
∆𝛾 ∆W ∆Qtot
=| |+| |
𝛾 𝑊 Qtot
𝑊
3) γ2 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
2,870
= 5497,6 = 0,00052 𝐽

b) Ketidakpastian
𝑊
γ2 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕γ1 𝜕γ1
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕(𝑊.Qtot−1) 𝜕(𝑊.Qtot−1)
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝑑𝛾 = │Qtot-1│ 𝑑𝑊 + │W. Qtot-2│dQtot
𝑑𝛾 Qtot−1 W. Qtot−2
=| |dW + | |dQtot
𝛾 𝑊.Qtot−1 𝑊.Qtot−1
∆𝛾 ∆W ∆Qtot
=| |+| |
𝛾 𝑊 Qtot

a. Ketidakpastian
𝑊
γ3 =
𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕γ1 𝜕γ1
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕(𝑊.Qtot−1) 𝜕(𝑊.Qtot−1)
dγ = | | 𝑑𝑊 + | | 𝑑𝑄𝑡𝑜𝑡
𝜕𝑊 𝜕𝑄𝑡𝑜𝑡
𝑑𝛾 = │Qtot-1│ 𝑑𝑊 + │W. Qtot-2│dQtot
𝑑𝛾 Qtot−1 W. Qtot−2
=| |dW + | |dQtot
𝛾 𝑊.Qtot−1 𝑊.Qtot−1
∆𝛾 ∆W ∆Qtot
=| |+| |
𝛾 𝑊 Qtot
0,0122 9,16
∆𝛾 = [| 4,100 | + |9162,72|] 0,00044
∆𝛾 = [0,0029+0,00099] 0,00044
∆𝛾 = [0,00389]0,00044 = 0,00000171

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 17
b. Kesalahan Relatif
∆𝛾
KR = x 100%
𝛾
0,00000171
a. = Kesalahan 𝑥 100%
Relatif
0,00044
∆𝛾
KR = =x0,0038%
100%
𝛾
0,00000171
= 𝑥 100% Fisika
c.
Pelaporan
0,00044
𝛾==0,0038%
|0,00044 ± 0,00000171| J/kal

Tabelb.1.15
Pelaporan Fisika
Ekuivalensi antara Energi Panas dan Usaha dengan
⎸145,62±0,01
ma =Type ⎸gram
equation here.

No 𝐽 𝐽 KR (%) 𝐽
𝛾 ( ⁄𝑘𝑎𝑙 ) ∆𝛾 ( ⁄𝑘𝑎𝑙 ) PF ( ⁄𝑘𝑎𝑙 )
1 0,00030 0,0000054 1,81 |0,00030±0,0000054 ⎸
2 0,00052 0,0000043 0,82 |0,00052±0,0000043⎸
3 0,00044 0,0000017 0,0038 |0,00044±0,0000017⎸

Nilai Ekuivalensi Rata-Rata


𝛾1 + 𝛾2 + 𝛾3
𝛾=
3
0,00030 + 0,00052 + 0,00044 0,00126
𝛾= = = 0,00042
3 3

4. Bandingkan hasil ekivalensi yang anda dapatkan terhadap nilai ekivalensi secara teori
(tetapan) ! jika berbeda hitung besar perbedaanya kemudian interpretasi mengapa demikian !

Persentase Perbedaan Nilai Ekuivalensi pada Praktikum dan Teori


Persen diff untuk ma = ⎸145,62 ± 0,01⎸gr
𝛾𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚− 𝛾𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% diff = | |𝑥 100%
𝛾𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0,00042− 4,18
% diff = | | 𝑥 100%
4,183
% diff = 99,91%
Setelah melihat hasil untuk persen diff massa air 145,62, maka ditemukan bahwa persen diff
dengan massa air 145,62 nilai hasil ekivalensinya berbeda dengan nilai ekivalensi secara teori.
Adanya perbedaan bisa saja dapat dipengaruhi oleh pengaruh suhu ruangan sehingga
memengaruhi temperatur dari percobaan yang dilakukan, suhu dalam kalori meter cepat naik dan
turun. Kemudian mungkin disebabkan karen alat ukur yang digunakan tidak bagus. Dan juga
bisa saja dari praktikan sendiri yang tidak terlalu teliti dalam pengambilan data.

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 18
K. Kesimpulan

1. Prinsip kesetaraan(ekuivalensi) energi adalah suatu keadaan dimana nilai energi mekanis
setara dengan energi panas. Kesetaraan energi memahami prinsip hukum I
termodinamika yang mengatakan bahwa energi tidak dapat di ciptakan dan dimusnahkan
akan tetapi energi dapat berubah menjadi energi yang lain ,kesetaraan energi yakni
menyamakan anatara energi panas (kalor) dan energi mekanis (joule). Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa prinsip kesetaraan (ekivalensi) energi panas dengan
energi mekanis yakni ketika energi panas yang diterima oleh air dan kalorimeter tidak jauh
berbeda dengan energi termal yang dilepaskan elemen listrik. Energi listrik dapat diubah
menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada kawat tahanan yang tercelup dalam
air yang berada dalam kalorimeter. Besar usaha untuk memanaskan air atau dikenal dengan
kalor joule yang dinyatakan dalam persamaan W = V.I.t, sedangkan untuk menghitung
besarnya energi panas yang dibutuhkan air yaitu melalui persamaan Q = m . c

2. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai kesetaraan antara energi panas (kalor) dengan energi
mekanis/listrik sebesar 4,186 Joule yang sesuai dengan teori. Sesuai hasil praktikum diperoleh
hasil 4,6 Joule.

L.Saran

1. Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar dapat lebih teliti dalam melakukan
praktikum.
2. Diharapkan kepada asisten agar hendaknya mengajarkan kembali prinsip kerja praktikum.
3. Diharapkan kepada laboran agar hendaknya mempersiapkan alat yang dalam keadaan
bagus untuk digunakan. Agar data yang didapatkan tepat.

Laboratorium Fisika Dasar


Jurusan Fisika FMIPA UNM | 19

Anda mungkin juga menyukai