KAJIAN FISIKA I
HUKUM KEPLER
OLEH :
DAFTAR ISI
Halaman Depan............................................................................................ 1
Daftar Isi...................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 3
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................... 3
1. Hukum Pertama.................................................................... 7
2. Hukum Kedua....................................................................... 11
3. Hukum Ketiga...................................................................... 12
C. Contoh Soal............................................................................... 15
A. Kesimpulan............................................................................... 18
B. Saran.......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 19
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui sekarang, semua planet memliki orbit, atau lintasan untuk
beredar mengelilingi pusatnya. Semua planet berputar mengelilingi pusatnya, dan
matahari adalah pusatnya. Jika orbit merupakan lintasan untuk beredar mengelilingi
pusatnya, maka seluruh benda dilangit akan memiliki orbit yang digunakan untuk
berputar mengelilingi pusatnya. Oleh karenanya dalam makalah ini kami akan
membahas tentang hukum kepler yang menjelaskan tentang pergerakan planet.
Pokok pemahasan makalah ini adalah Hukum I Kepler I, Hukum II Kepler dan
Hukum III Kepler. Di dalam astronomi, tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:
Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu
fokusnya.
Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
Periode kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari
matahari.
Untuk mengetahui itu, kami menulis makalah yang berjudul "Hukum Kepler".
Dengan makalah ini, kami berharap dapat menjawab ketimpangan yang ada, dan dapat
berguna sebagai acuan untuk kemajuan pendidikan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka beberapa masalah yang dapat di
rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana asal mula hukum Kepler?
2. Bagaimana bunyi hukum Kepler?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian tersebut, secara terperinci tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Mempelajari dan memahami sejarah hukum Kepler.
2. Mempelajari dan memahami penjelasan hukum kepler.
5
BAB II
PEMBAHASAN
gerakan yang paling sesuai untuk orbit planet yang mengitari matahari. Tetapi, sesudah
bertahun-tahun melakukan sejumlah perhitungan, Kepler menemukan kelemahan bahwa
pengamatan Tycho tidaklah konsisten dengan teori-teori yang ada. Kepler
berkesimpulan bahwa dia, Coperncus dan Tycho Brahe dan semua astronom klasik
menduka orbit planet berbentuk lingkaran padahal fakta menunjukkan orbit planet tidak
bulat, tetapi ellips. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet
hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang
tercantum di atas.
Setelah melalui serangkaian penyelidikan, penghitungan yang rumit, Kepler
kemudian merangkum semua penemuannya dalam sebuah buku yang berjudul
Astronomia Nova, terbit tahun 1609 dan menjelaskan bagian pertama dari dua hukum
pergerakan planet. Hukum pertama menegaskan tiap planet bergerak mengitari matahari
dalam orbit oval atau ellips dengan matahari pada satu fokus. Hukum kedua
menegaskan bahwa planet bergerak lebih cepat ketika berada lebih dekat dengan
matahari; kecepatan planet berbeda begitu rupa bahwa garis yang menghubungkan
planet dan matahari selama perputaran, melewati bidang yang sama luasnya dalam
jangka waktu yang sama. Sepuluh tahun kemudian Kepler mengeluarkan hukum
ketiganya: makin jauh jarak sebuah planet dari matahari, maka perlu waktu lebih lama
untuk menyelesaikan perputarannya atau kuadrat kala perputaran planet-planet
berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dengan matahari.
Hukum Kepler, menyuguhkan gambaran komplit dan tepat tentang gerak planet-
planet mengitari matahari dan memecahkan masalah utama bidang astronomi yang
dialami Copernicus dan Galileo. Namun Kepler tidak menjelaskan mengapa planet-
planet bergerak pada orbit yang berbentuk elips. Masalah ini terpecahkan di abad
berikutnya oleh Isaac Newton melalui hukum gravitasi. Tetapi, hukum Kepler
merupakan pendahulu vital buat sintesa besar Newton. Sumbangan Kepler kepada
astronomi bisa disejajarkan dengan Copernicus bahkan dalam beberapa hal hasil karya
Kepler lebih mengesankan. Ia lebih banyak dihadapkan pada perhitungan matematika
yang sangat rumit, padahal matematika saat itu tidaklah sesempurna perkembangannya
seperti sekarang, dan tak ada mesin kalkuator yang menolong Kepler dalam tugas
penghitungan-penghitungannya.
7
Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan
bendabenda yang mengorbit Matahari, yang semuanya belum ditemukan pada saat
Kepler hidup (contoh: planet luar dan asterod). Hukum ini kemudian diaplikasikan
untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun
beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau
relativitas (conroh: prosesi preihelon merkurius), dan keberadaan benda Iainnya dapat
membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan.
Kepler meninggal dunia tahun 1630 di Regensburg, Bavaria. Dalam masa “Perang
tiga puluh tahun'' yang mengganas itu, kubumya diobrak-abrik. Tetapi, hukum gerakan
planetnya terbukti lebih menjadi kenangan yang lestari dari sekadar sepotong batu
nisan.
1. Hukum Pertama
“Setiap planet bergerak dengan lintasan ellips, Matahari berada di salath satu fokusnya”.
Elips adalah bentuk: bangun datar yang merupakan salah saru dari irisan
kerucut (selain lingkaran, hiperbola, dan parabola). Dimana eksentrisitas elips
bemilai antara 0 dan 1. Lintasan suatu planet mengelilingi matahari akan berupa
sebuah elips, dan matahari akan selau berada di salah satu dari dua fokus elips
tersebut.
Pada zaman Kepler, klairn di atas adalah radikal kepercayaan yang berlaku
(terutama yang berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran
sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung
9
Sumbu panjang pada orbit ellips disebut sumbu mayor alias sumbu utama,
sedangkan sumbu pendek dikenal dengan sumbu semi utama atau semimayor. F 1 dan
F2 adalah titik fokus. Matahari berada pada F 1 dan planet berada pada P. tidak ada
benda Iangit Iainnya berada pada F1. Total jarak dari F1 dan F2 ke sama untuk semua
titik dalam kurva elips. Jarak pusat ellips O dan titik fokus (F 1 dan F2) adalah ea,
dimana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 dan 1
disebut eksentrisitas. Jjka e=0 maka ellips berubah menjadi lingkaran. Kenyataannya,
orbit panet berupa ellips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar
eksentrisitas tidak pernah sana dengan nol, Nilai e untuk orbit planet bumi adalah
0.017. Perihelion merupakan titik terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh
disebut aphehelon. Pada persamaan hukum grafitasi Newton, telah dipelajari bahwa
gaya tarik grafitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), dimana hal ini
hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk ellips atau lingkaran saja. Gaya gravitasi
antara Matahari dan benda-benda juga bervariasi sebagai kuadrat terbalik dari jarak
pemisahan, dan jalur yang diperbolehkan untuk objek-objek rrencakup paraboa (e =
1) dan hiperbola (e > 1).
12
Eksentrisitas untuk orbit planet bervariasi dalarn tata surya. Eksentrisitas orbrit
burni adalah 0,017, yang membuatnya hampir bundar. Di sisi lain, eksentrisitas orbit
Merkurius adalah 0,21, tertinggi dari delapan planet. Gambar sebelah kiri
menunjukkan elips dengan eksentrisitas sama dengan orbit Merkurius. Perhatikan
bahwa bahkan eksentrisitas orbit tertinggi ini sulit untuk dibedakan dari lingkaran,
yang merupakan salah satu alasan hukum pertama Kepler adalah sebuah prestasi
mengagumkan, Eksentrisitas orbit Korret Halley adalah 0,97, menggarnbarkan
sumbu utama orbit jauh lebih panjang dari sumbu minor, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di sebelah kanan. Akibatnya, Korret Halley menghabiskan sebagian
besar periode 76 tahun yang jauh dari Matahari dan tak terlihat dari Bumi. Hal ini
hanya dapat dilihat dengan mata telanjang selama sebagian kecil dari orbitnya bila di
dekat Matahari.
2. Hukum Kedua
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit planet. Bunyi hukum
kedua yaitu:
"Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari
matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sarna dalam waktu yang
sama."
( 12 r θ )=areal velocity
2
Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler adalah kecepatan sektor
mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk
dθ
elips. Ketika planet berada di perihelion, nilai r kecil, sedangkan besar.
dt
dθ
Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar, sedangkan kecil.
dt
3. Hukum Ketiga
14
Pada hukum yang ketiga, Kepler rrengamati data milik Tycoon yang memuat
tentang planet-planet, sehingga ia dapat menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan setiap planet dalam menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari,
kemudian hal ini disebut dengan periode orbit. Dalam hal ini Kepler menyimpulkan
bahwa planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih
panjang dari planet yang dekat letaknya. Begitu juga sebaliknya, planet yang letaknya
lebih dekat dengan matahari rremiliki periode orbit yang lebih cepat
Kepler rrempelajari periode dan jarak dari tiap planet dari matahari dan kemudian
membuktikannya pada hubungan matematis yang biasa disebut dengan Hukum Ketiga
Kepler.
''Perioda kuadrat suatu planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-
ratanya dari Matahari."
Dari pernyataan tersebut, Kepler menemukan suatu hubungan bahwa apabila jarak
rata-rata dinyatakan sebagai R dan perode dinyatakan sebagai T. Maka secara
matematis Hukum Ketiga Kepler dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut :
T 2 R3
T 1 2 R1 3
( ) ( )
T2
=
R2
T 12 T 22
=
R 13 R 23
bahwa untuk setiap planet harus memiliki nilai r^3/T^2 yang sama. Berikut adalah data
mengenai jari-jari semimayor dan waktu periode planet-planet yang menjadi dasar
pemikiran Kepler terhadap hukum 3 Kepler.
15
G
m1 mM
=m 1
( )T1
r 12 r1
m1 mM 4 r1 π2
G 2
=m1 2
r1 T1
T 12 4 π 2
= … Persamaan 1
r 13 G m M
Apabila metode yang sama dilakukan untuk planet kedua dengan jari-jari
dan massa yang berbeda maka akan didapat persamaan umum yang sama.
Dengan r2 , m2, T2 berturut-turut adalah jari-jari rata-rata planet dengan matahari,
massa planet dan periode orbit planet.
T 1 2 T 22
3
= 3
r1 r2
T 1 2 r1 3
( ) ()
T2
=
r2
Hukum 3 Kepler relevan dengan konsep gerak melingkar dan gaya
gravitasi universal hasil temuan Isaac Newton dan dapat dibuktikan secara
matematis.
4. Contoh Soal
a. Contoh Soal 1
17
T 22 =8 x 88=704 hari
Periode planet 2 adalah 704 hari (B).
b. Contoh Soal 2
Planet X dan planet Y mengelilingi rratahari, Jika perbandingan antara jarak
masing-masing planet ke matahari adalah 3:1, maka perbandingan periode
planet X dan planet Y mengelilingi matahari adalah ... .
A. √3 C. 3√3
B. 2√3 D. 4√3
Pembahasan
Diketahui:
RX : RY = 3 : 1
Ditanya:
18
TX : TY = ... ?
Jawab:
T2
=k
R3
T X 2 T Y2
3
= 3
R X RY
T X2 RX2
=
T Y3 R Y3
T X2
3
= √33 =3 √ 3 (C)
TY
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sejarah hukum Kepler adalah ketika Kepler menemukan kelemahan
pengamatan Tycho bahwa tidaklah konsisten dengan teori-teori yang ada.
Kepler berkesimpulan bahwa Tycho Brahe dan semua astronom klasik
menduga orbit planet berbentuk lingkaran padahal fakta menunjukkan orbit
planet tidak bulat, tetapi ellips.
2. Hukum Kepler:
a. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah
satu fokusnya.
b. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu
sama.
c. Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak
rata-ratanya dari Matahari.
3. Penerapan hukum Kepler pada sehari-harinya berlaku untuk peristiwa seperti
supermoon, supernova, menentukan massa planet dengan menggunakan
periode benda lain yang mengelilingi planet.
B. Saran
Sebagai generasi penerus dalam dunia modern ini kita bisa menjadikan
teori Kepler sebagai landasan atau pokok pikiran untuk menyempumakan atau
menemukan penemuan baru yang bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia.
21
DAFTAR PUSTAKA