FISIKA DASAR 1
“ HUKUM KEPLER GERAK PLANET ”
Disusun Oleh :
MILANDO SENDUK
20 501 007
SEMESTER 1
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MANADO
2020
1
KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih-
Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah belajar dan pembelajaran yang berjudul “ Hukum
Kepler Gerak Planet ”. Didalam makalah ini menjelaskan tentang konsep dari hukum kepler gerak
planet. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu kita semua dalam
memahami pengetahuan mengenai konsep dari hukum kepler gerak planet dan dapat menambah
wawasan serta bermanfaat pada saat melakukan praktikum dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan untuk kemajuan
kita Bersama.
Milando senduk
2
DAFTAR ISI
COVER MUKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
I.II Rumusan Masalah
I.III Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
II.I Sejarah Hukum Kepler
II.II Penjelasan Hukum Kepler dan Fungsi
II.III Penerapan Hukum Kepler
BAB III PENUTUP
III.I Kesimpulan
III.II Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bumi maupun planet terdapat berbagai benyak hukum fisika. Seperti kita ketahui
sekarang semua planet memiliki orbit atau lintasan untuk beredar mengelilingi pusatnya. Semua
planet berputar mengelilingi pusatnya dan matahari adalah pusatnya. Jika orbit merupakan
lintasan untuk beredar mengelilingi pusatnya maka seluruh benda dilangit akan memiliki orbit
yang digunakan untuk berputar mengelilingi pusatnya. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
membahas tentang hukum kepler yang menjelaskan tentang gerakan planet. Demgan adanya
bunyi dari setiap hukum keppler yaitu.
1. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya
2. Garis khayal yang menghubungkan planet dengan matahari mencakup luas daerah yang
sama dalam interval waktu yang sama.
3. Kuadrat periode orbit suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
matahari
I.III Tujuan
4
BAB II PEMBAHASAN
Johannes Kepler lahir pada tanggal 27 Desember 1571 di Weil derstadt Jerman, beliau
adalah seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, dan astronom Jerman, matematikawan dan
astrolog. dia paling dikenal dengan hukum gerak planetnya. Ia meninggal pada tahun 1630
tanggal 15 November di Regensburg Barvana-Jerman. Kepler dibesarkan dalam keadaan yang
banyak masalah. Bibinya dibakar dituduh sebagai penyihir. Dan Ibunya hampir bernasib sama.
Anak ini sering sakit-sakitan dan memiliki penglihatan yang buruk yang tidak dapat diperbaiki
dengan kacamata. Sejak kecil ia sudah sering berkenalan dengan gejala langit dan benda langit.
Pada tahun 1577 bersama ibunya ia menyaksikan munculnya komet. Dan pada tahun 1580
bersama ayahnya ia menyaksikan gerhana matahari. Kepler sangat cerdas sehingga ia mendapat
beasiswa untuk kuliah di Universitas Tüũbingen untuk belajar teologi, filsafat dan matematika. Ia
sempat mengajar matematika dan dasar – dasar astronomi di Universitas Graz Austria. Pada
tahun 1584 ia masuk ke seminar Adelberg untuk bersekolah. Dan tahun 1588 ia memperoleh
gelar sarjana penuh.
Penemuannya bermula pada Tahun 1597, pada saat itu beliau mengambil posisi sebagai
asisten Tycho Brahe di Observatorium Benatek, Praha, seorang astronom Jerman yang terkenal.
Ketika Tycho meninggal pada tahun 1601, dia meninggalkan catatan-catatannya dan tabel bacaan
planet kepada Kepler dan Kepler menggantikan kedudukannya sebagai Kepala Observatorium
dan matematikus kerajaan. Sebagai pengganti Tycho Brahe, Kepler mewarisi setumpuk besar
catatan hasil pengamatan cermat ihwal planit-planit yang telah digarap Tycho bertahun-tahun.
Karena Tycho –astronom besar terakhir sebelum diketemukan teleskop– juga pengamat yang
hati-hati dan teliti yang pernah dikenal dunia, catatan-catatan itu teramat besar harganya. Kepler
percaya bahwa catatan analisa matematika Tycho yang cermat memungkinkannya menentukan
kesimpulan bahwa teori gerakan planit adalah benar: teori heliocentris Copernicus; teori
geocentris Ptolemy yang lebih lamaan; atau bahkan teori ketiga yang dirumuskan Tycho sendiri.
Tetapi, sesudah bertahun-tahun melakukan sejumlah perhitungan yang cermat, Kepler dengan
5
rasa cemas menemukan bahwa pengamatan Tycho tidaklah konsisten dengan teori-teori yang
mana pun juga!
Akhirnya Kepler menyadari bahwa masalahnya adalah: dia, seperti juga Copernicus dan
Tycho Brahe dan semua astronom klasik telah menduga bahwa orbit keplanitan terdiri dari
lingkaran-lingkaran atau gabungan dari lingkaran-lingkaran. Tetapi, kenyataan menunjukkan
bahwa orbit keplanitan tidaklah melingkar, melainkan agak oval, ellips. Bahkan sesudah
menemukan pemecahan pokok, Kepler masih harus menghabiskan waktu berbulan-bulan
membenamkan diri dalam kerja hitung-menghitung yang rumit dan melelahkan untuk
meyakinkan bahwa teorinya memuaskan pengamatan Tycho. Dan akhirnya dia menerbitkan
Buku besarnya yaitu Astronomia Nova, diterbitkan tahun 1609.
6
Dari model lntasan planet diatas diperlihatkan berbentuk elips yang mengelilingi matahari.
Matahari berada pada salah satu titik fokusnya yang ditandai dengan F1 dan F2. Pada keadaan
tersebut, planet memiliki dua jarak yakni jarak terhadap F2 adan jarak terhadap F1.
Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas yang berkisar antara 0 dan 1 (0 < ε < 1).
Semakin kecil nilai eksentrisitasnya (mendekati nol), maka orbit akan berbentuk seperti
lingkaran dengan matahari berada di tengahnya. Jika nilai eksentrisitasnya mendekati satu, maka
bentuk orbit akan memanjang dan tipis.
Jika planet berada pada jarak terjauh matahari (sebelah kanan F1), maka pada saat itu planet
berada pada titik aphelion. Jika planet berada pada jarak terdekat dengan matahari (sebelah kiri
F2), maka planet berada pada titik perihelion.
Perhatikan gambar diatas, jika matahari berada pada titik fokus sebelah kanan dan planet
mengitarinya dengan orbit elips, maka titik perihelion terjadi saat θ = 0° dan jaraknya adalah r
min; titik aphelion terjadi saat θ = 180° dan jaraknya dari matahari adalah r max. Saat θ = 90°
dan θ = 270°, jarak planet sama dengan p.
Jarak titik perihelion dan jarak titik ahelion dapat dicari dengan rumus:
7
Dan jika diketahui jarak titik perihelion dan aphelion maka dapat dicari nilai eksentrisitas
orbitnya dengan:
Perhatikan skema orbit elips diatas dimana b merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit
terdekat dan a merupakan jarak dari titik pusat elips ke orbit terjauh. Maka, luas orbit elips dapat
dicari dengan rumus:
8
2. Hukum Kedua Kepler
Jika hukum pertama menjelaskan mengenai bentuk lintasan, maka Hukum Kepler II
membahas mengenai kecepatan orbit planet. Hukum kedua ini menyatakan bahwa “Setiap
planet bergerak sehingga ditarik sebuah garis khayal dari matahari ke planet mencakup
daerah dengan luas yang sama dan waktu yang sama”.
Pada gambar diatas diperlihatkan contoh orbit planet terhadap matahari. Jari-jari orbit dan
kecepatan sudut planet pada orbit yang berbentuk elips akan selalu bervariasi. Planet akan
9
bergerak lebih cepat ketika berada dekat dengan matahari, kemudian akan bergerak lebih lambat
ketika berjarak jauh dari matahari. Hukum II Kepler menyatakan bahwa luasan area (biru)
nilainya konstan dimanapun planet berada pada orbitnya diukur berdasarkan interval waktu yang
sama.
Jika diketahui periode planet (revolusi planet) sebesar P. Maka kecepatan sudut rata-rata dapat
dicari dengan rumus:
3. Hukum Kepler 3
Hukum Kepler yang terakhir berbunyi “Kuadrat periode suatu planet sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari”. Bunyi tersebut menjelaskan
mengenai periode revolusi masing-masing planet yang mengelilingi matahari.Secara matematis,
hukum III kepler dapat ditulis dengan:
r13 r13
Dimana:
T1 = periode planet 1 T2 =
periode planet 2 r1 = jarak
planet 1 dari matahari r2 = jarak
planet 2 dari matahari
Nilai konstantatersebut yang setara dengan k = T2/r3 bernilai sekitar 7,5
10
Hukum kepler berfungsi untuk memprediksi lintasan planet-planet atau benda luar
angkasa lain seperti asteroid atau komet yang mengorbit matahari. Selain itu, hukum
keplerdapat pula digunakan untuk benda-benda langit lain yang tidak hanya mengorbit
matahari teapi benda langit lainnya seperti orbit bulan terhadap planetnya. Hukum kepler
digunakan karena ia dapat memprediksi lintasan orbit dengan perhitungan yang cukup
sederhana. Untuk memperhitungkan yang lebih akurat, hukum Gravitasi Newton dapat
dipakai menggantikan hukum kepler.
11
BAB III PENUTUP
III.I Kesimpulan
Hukum kepler tidak hanya digunakan dalam pelajaran fisika tetaipi juga dalam pelajaran
matematika. Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma,
sekalipun di bawah tekanan hebat.
Terdapat juga hukum kepler, diantaranya adalah :
Orbit sebuah planet adalah elips dengan Matahari di salah satu dari dua fokusnya.
Segmen garis yang menghubungkan planet dan Matahari menyapu area yang sama selama
interval waktu yang sama.
Kuadrat periode orbit planet sebanding dengan pangkat tiga dari panjang sumbu semimayor
orbitnya.
Hukum ini dapat kita lihat dari kenampakan alam seperti Seperti supermoon yang membuat
bulan seolah-olah lebih besar dari biasanya Perbedaan suhu di siang hari, karena perbedaan
jarak matahari dengan bumi dari hari ke hari.
III.II Saran
Dengan adanya pembahasan ini mengenai Hukum Kepler Gerak Planet diharapkan kita
dapat mempelajari materi ini dan menjadikan teori kepler sebagai landasan pembelajaran tentang
gerak planet , dan kita biasa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://rumusrumus.com/pengertian-hukum-kepler/
https://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/67452/ini-
sejarahhukum-kepler-tentang-gerakan-planet
https://rumusrumus.com/pengertian-hukum-kepler/
https://www.studiobelajar.com/hukum-kepler/
13