Anda di halaman 1dari 18

MONITORING KESEHATAN MINYAK TRANSFORMATOR DENGAN

METODE DGA (DISSOLVED GAS ANALYSIS)

Muhamad Tohari
30601501797

Abstrak

Kebutuhan listrik saat ini semakin berkembang pesat dengan seiringnya


kemajuan teknologi yang semakin pesat. Kebutuhan listrik ini merupakan
kebutuhan yang sangat penting dan juga mendesak. Sehingga diperlukan
penyedia energi listrik yang andal guna memenuhi kebutuhan listrik. Oleh karena
itu PLTU mulai digalakkan pembangunannya.
PLTU UBJOM secara garis besar menghasilkan listrik dengan mengubah
air menjadi uap dengan memanfaatkan panas dari pembakaran batubara dalam
boiler. Uap yang dihasilkan akan digunakan sebagai media penggerak turbin uap
yang telah dikopel dengan generator untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada
boiler terdapat beberapa komponen,diantaranya coal feeder, pulverizer, furnace,
economizer, deaerator, steam drum, dan lain-lain.
Pada PLTU Rembang terdapat bagian yang dinamakan Predictive
Maintenance/ Condition Based Maintenance. CBM (Condition Based
Maintenance) merupakan pemeliharaan yang dilakukan atas dasar pemantauan
dan analisa kondisi operasi mesin pembangkit untuk mengetahui gejala kelainan
secara dini. CBM membutuhkan teknologi dan keahlian orang yang
menggabungkan semua data analisis dan performance yang ada untuk membuat
keputusan sebagai sumber kegiatan pemeliharaan.
Teknologi yang digunakan untuk pengambilan data CBM di UBJOM
Rembang adalah vibrasi, thermography, MCSA, tribology dan DGA. Analisis Gas
Terlarut ( DGA ) diterima secara luas sebagai alat yang ampuh dalam
mendiagnosis kondisi kesehatan transformator daya Beberapa teknik pengukuran
DGA telah dikembangkan sejak tahun 1950-an , dari pengujian laboratorium
yang terbatas hingga alat monitoring online. Gas Kromatografi ( GC ) , Hidrogen
On-line Monitoring dan Foto - Acoustic Spektroskopi ( PAS ) adalah beberapa

1
teknik DGA yang paling populer. Prinsip operasi dasar , keuntungan dan
kerugian dari GC , Hidrogen On-line Monitoring dan PAS ditinjau dan dibahas
dalam makalah ini . Beberapa teknik interpretasi DGA seperti : Metode Key Gas ,
Doernenburg , Rogers, metode IEC ratio dan metode Segitiga Duval juga akan
dikaji.
Kata kunci : PLTU, CBM,DGA
potensial. (Sumber:PT PJB UBJ
O&M PLTU Rembang)
4.1. LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
4.1.1 Teori Tranformator
Transformator merupakan
peralatan listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan daya/tenaga dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya. Transformator Gambar 4.1 Transformator
menggunakan prinsip hukum induksi (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
faraday dan hukum lorentz dalam Rembang)
menyalurkan daya, dimana arus 4.1.2 Bagian-bagian
bolak balik yang mengalir Transformator
mengelilingi suatu inti besi maka inti Transformator daya memiliki
besi itu akan berubah menjadi beberapa komponen penting untuk
magnet.Dan apabila magnet tersebut dapat beroperasi, antara lain sebagai
dikelilingi oleh suatu belitan maka berikut:
pada kedua ujung belitan tersebut 1. Inti Besi
akan terjadi beda potensial. Arus Inti besi digunakan sebagai
yang mengalir pada belitan primer media jalannya flux yang timbul
akan menginduksi inti besi akibat induksi arus bolak balik pada
transformator sehingga didalam inti kumparan yang mengelilingi inti besi
besi akan mengalir flux magnet dan sehingga dapat menginduksi kembali
flux magnet ini akan menginduksi ke kumparan yang lain.
belitan sekunder sehingga pada ujung (Sumber:PT PJB UBJ O&M
belitan sekunder akan terdapat beda PLTU Rembang)

2
Gambar 4.4 Minyak Trafo
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
Rembang)
Gambar 4.5 bushing
Tafsiran warna minyak trafo
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
➢ Jernih = Kondisi
Rembang)
minyak yang baru
5. Konservator
➢ Kuning pucat = Kondisi
Saat terjadi kenaikan suhu
minyak yang baik
operasi pada transformator, minyak
➢ Kuning = Kondisi
isolasi akan memuai sehingga
minyak operasi
volumenya bertambah. Sebaliknya
➢ Kuning cerah = Kondisi
saat terjadi penurunan suhu operasi,
minyak memburuk
maka minyak akan menyusut dan
➢ Kecoklatan = Kondisi
volume minyak akan
minyak buruk
turun.Konservator digunakan untuk
➢ Coklat = Kondisi
menampung minyak pada saat
minyak amat buruk
transformator mengalamui kenaikan
➢ Coklat gelap = Kondisi
suhu.Seiring dengan naik turunnya
minyak sangat buruk
volume minyak dikonservator akibat
4. Bushing pemuaian dan penyusutan minyak,
Bushing merupakan sarana volume udara didalam konservator
penghubung antara belitan dengan akan bertambah dan berkurang.
jaringan luar. Bushing terdiri dari Penambahan atau pembuangan udara
sebuah konduktor yang diselubungi didalamkonservator akan
oleh isolator.Isolator tersebut berhubungan dengan udara luar.
berfungsi sebagai penyekat antara Agar minyak isolasi transformator
konduktor bushing dengan body tidak terkontaminasi oleh
maintank transformator. (Sumber:PT kelembaban dan oksigen dari luar,
PJB UBJ O&M PLTU Rembang) maka udara yang akan masuk

3
kedalam konservator akan difilter pengaliran media sebagai akibat
melalui silicagel. (Sumber:PT PJB adanya perbedaan suhu media dan
UBJ O&M PLTU Rembang) untuk mempercepat perpindahan
panas dari media tersebut ke udara
luar diperlukan bidang perpindahan
panas yang lebih luas antara media
(minyak-udara/gas), dengan cara
melengkapi transformator dengan
sirip-sirip (Radiator). Bila diinginkan
penyaluran panas yang lebih cepat
lagi,cara natural/alamiah tersebut
dapat dilengkapi dengan peralatan
untuk mempercepat sirkulasi media
Gambar 4.6 Konservator pendingin dengan pompa-pompa
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU sirkulasi minyak, udara dan air. Cara
Rembang) ini disebut pendingin paksa (Forced).
6. Radiator/Pendingin (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
Pada inti besi dan kumparan- Rembang)
kumparan akan timbul panas akibat
rugi-rugi besi dan rugirugi tembaga.
Bila panas tersebut mengakibatkan
kenaikan suhu yang berlebihan, akan
merusak isolasi di dalam
transformator, maka untuk
mengurangi kenaikan suhu yang
berlebihan tersebut transformator
perlu dilengkapi dengan sistem
pendingin untuk menyalurkan panas Gambar 4.7 Radiator/Pendingin
keluar transformator. Media yang (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
digunakan pada sistem pendingin Rembang
dapat berupa: Udara/gas, minyak dan 7. Tap Changer (Perubah Tap)
air. Pada cara alamiah (natural),

4
Kestabilan tegangan dalam untuk menentukan posisi tap atau
suatu jaringan merupakan salah satu ratio belitan primer. Diverter switch
hal yang dinilai sebagai kualitas merupakan rangkaian mekanis yang
tegangan. Transformator dituntut dirancang untuk melakukan kontak
memiliki nilai tegangan output yang atau melepaskan kontak dengan
stabil sedangkan besarnya tegangan kecepatan yang tinggi. Tahanan
input tidak selalu sama. Dengan transisi merupakan tahanan
mengubah banyaknya belitan pada sementara yang akan dilewati arus
sisi primer diharapkan dapat primer pada saat perubahan tap.
merubah ratio antara belitan primer 8. Alat Pernapasan
dan sekunder dan dengan demikian Karena pengaruh naik
tegangan output/sekunder pun dapat turunnya beban transformator
disesuaikan dengan kebutuhan sistem maupun suhu udara luar, maka suhu
berapapun tegangan input/primernya. minyak pun akan berubah-ubah
Penyesuaian ratio belitan ini disebut mengikuti keadaan tersebut. Bila
Tap changer.Proses perubahan ratio suhu minyak tinggi, minyak akan
belitan ini dapat dilakukan pada saat memuai dan mendesak udara di atas
transformator sedang berbeban (On permukaan minyak keluar dari
load tap changer) atau saat tangki, sebaliknya apabila suhu
transformator tidak berbeban (Off minyak turun, minyak menyusut
load tap changer). Tap changer maka udara luar akan masuk ke
terdiri dari : dalam tangki. Kedua proses di atas
• Selector Switch disebut pernapasan transformator.
• Diverter Switch Akibat pernapasan transformator
• Tahanan transisi tersebut maka permukaan minyak
Dikarenakan aktifitas tap changer akan selalu bersinggungan dengan
lebih dinamis dibanding dengan udara luar. Udara luar yang lembab
belitan utama dan inti besi, maka akan menurunkan nilai tegangan
kompartemen antara belitan utama tembus minyak transformator, maka
dengan tap changer dipisah. Selector untuk mencegah hal tersebut, pada
switch merupakan rangkaian mekanis ujung pipa penghubung udara luar
yang terdiri dari terminal-terminal dilengkapi dengan alat pernapasan,

5
berupa tabung kaca berisi kristal zat 4.1.3 Sistem Pendingin
hygroskopis sehingga dapat dilihat Pengoperasian transformator
warnanya yang biasa disebut juga daya tidak terlepas dari adanya daya-
sebagai silicagel, dimana silicagel ini daya yang hilang. Daya-daya hilang
sebagai pengontrol kelembaban dan ini terkonversi dalam bentuk panas.
dapat berubah warna tergantung dari Panas timbul pada bagian inti,
kadar kelembaban transformator. belitan, minyak isolator dan tangki
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU transformator. Panas yang timbul ini
Rembang) biasanya akan dibuang ke
atmosfer/lingkungan sekitar melalui
tangki transformator dan system
pendingin. System pendingin pada
transformator digunakan untuk
mengurangi panas dan menjaga
kenaikan temperature agar tetap
berada dibawah batasan tertentu.
Temperature maksimum bahan
isolator pada belitan dan minyak
sangat tergantung dari pembebanan,

Gambar 4.8 Silicagel jenis system pendingin, serta

(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU temperature lingkungan sekitar

Rembang) (ambient temperature).

9. Indikator Bahan isolator yang

Untuk mengawasi selama digunakan pada transformator dapat

transformator beroperasi, maka perlu merupakan bahan isolator cair

adanya indikator pada transformator ataupun isolator padat. Bahan

sebagai berikut: isolator cair yang digunakan

• Indikator suhu minyak biasanya merupakan minyak yang

• Indikator permukaan minyak dikenal sebagai minyak


transformator. Minyak ini akan
• Indikator sistem pendingin
mengisi ruang-ruang di antara lilitan-
• Indikator kedudukan tap
lilitan (coil) pada belitan-belitan

6
(winding) inti dan ruang-ruang lain Menggunakan radiator tipe sirip yang
di dalam tangki transformator. dilengkapi dengan kipas pendingin.
Tansformator tidak memiliki bagian Kipas-kipas dinyalakan saat
yang berputar, oleh karena itu proses pembebanan yang berat saja.
transfer panas dilakukan dengan cara 5. OFAF (Oil Force Air Force):
mensirkulasikan minyak metode ini digunakan untuk
transformator. transformator dengan kapasitas daya
jenis-jenis sistem pendinginan pada diatas 60 MVA. Minyak isolator
transformator daya disirkulasikan melewati radiator
1. AN (Air Natural): udara sekitar menggunakan pompa. Tiap-tiap
digunakan untuk pendinginan. radiator memiliki kipas pendingin
Metode ini biasanya dipakai untuk untuk pertukaran panas dari minyak
transformator tipe kering dengan ke udara.
kapasitas data s.d 1.5 MVA. 6. OFWF (Oil Force Water Force):
2. AF (Air Force): metode ini juga panas ditransfer melalui minyak dan
digunakan pada transformator tipe air yang disirkulasikan melalui
kering. Udara ditiupkan paksa ke saluran pembuangan panas
permukaan tangki untuk menambah menggunakan pompa. Digunakan
laju disipasi panas. Kipas-kipas pada kondisi lingkungan tertentu
pendingin dinyalakan saat temperatur seperti temperature sekitar tinggi,
pada belitan meningkat diatas batas pada pabrik besi, ruangan bawah
yang diperbolehkan. tanah, dan lain-lain.
3. ONAN (Oil Natural Air Natural): Transformator daya dengan rating
meode ini banyak digunakan oleh daya yang besar dan memiliki
transformator dengan kapasitas daya rentang penggunaan daya yang lebar
s.d 30 MVA. Transformator dipasang pada umumnya menggunakan
radiator tipe sirip untuk sirkulasi gabungan dari tiga jenis system
minyak secara alami. pendingin, yaitu ONAN, ONAF, dan
4. ONAF (Oil Natural Air Force): OFAF. Biasanya transformator
metode ini banyak digunakan oleh tersebut dilengkapi dengan sensor
transformator dengan kapasitas daya temperatur analog. Sensor ini
antara 30 MVA dan 60 MVA. biasanya sudah diatur agar sistem

7
pendingin dapat diubah turbin yang mempunyai struktur
konfigurasinya ketika temperature kimia yang sangat kompleks. Minyak
transformator mencapai batasan isolasi hasil distilasi ini masih harus
tertentu. Misal ketika temperatur 0℃ dimodifikasi afar tahanan isolasinya
– 50℃ digunakan system ONAN, tinggi, stabilitas panasnya baik, serta
antara 50℃ – 60℃ digunakan system memenuhi syarat-syarat teknis
ONAF (kipas angin menyala), dan ≥ lainnya. Selain pada transformator
60℃ digunakan system OFAF daya minyak isolasi bahan mineral
(pompa minyak menyala). ini banyak digunakan pada pemutus
4.1 D. Minyak Isolasi tenaga (CB), dan kapasitor, dimana
Transformator selain berfungsi sebagai bahan
Bahan isolasi pada peralatan dielektrik dan sebagaipendingin
tegangan tinggi terdiri dari bahan (penyerap panas).
isolasi padat, gas, dan cair, dimana 2. Minyak Isolasi Sintesis
bahan-bahan isolasi ini memiliki Minyak jenis ini mempunyai
kekuatan dielektrik yang lebih tinggi sifat lebih menguntungkan antara
dibandingkan dengan kekuatan lain tidak mudah terbakar dan tidak
dielektrik udara. Minyak isolasi mudah teroksidasi. Namun beracun
merupakan salah satu bahan dan dapat melukai kulit.Penggunaan
dielektrik yang mempunyai peranan minyak isolasi mineral masih
penting dalam sistem kelistrikan mengalami keterbatasan, karena
bidang peralatan tegangan tinggi sifatnya yang mudah beroksidasi
khususnya sebagai bahan isolasi. dengan udara, mengalami
Minyak isolasi terdiri dari beberapa pemburukan yang cepat dan sifat
jenis, baik dari segi pembuatannya kimia dapat berubah akibat kenaikan
maupun jenis bahannya. Minyak temperatur yang terjadi akibat
isolasi yang sering digunakan adalah: pemadaman busur api atau saat
1. Minyak Isolasi Mineral peralatan beroperasi. Minyak isolasi
Minyak transformator mineral adalah sintesis adalah minyak isolasi yang
minyak yang berbahan dasar dari diolah dengan proses kimia yang
pengolahan minyak bumi yaitu tepat untuk mendapatkan
antara fraksi minyak diesel dan karakteristik yang bila dibandingkan

8
dengan minyak isolasi bahan
mineral. (Sumber:PT PJB UBJ O&M
PLTU Rembang)

4.1 E. Gas Terlarut Pada Minyak


Trafo
Minyak transformator
merupakan campuran komplek dari
melekul-melekul hidrokarbon yang
mengandung kelompok melekul
CH3, CH2 dan CH yang terikat.
Pemecahan beberapa ikatan antara
unsur C-H dan C-C sebagai akibat
kegagalan termal ataupun elektris
akan menghasilkan fragmen-fragmen Gambar 4.9 Struktur Kimia dan
ion seperti H*, CH3*, CH2*, CH* Gas-gas Terlarut Pada Minyak
dan C*, yang nantinya akan Isolator
berkombinasi menghasilkan melekul- (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
melekul gas seperti hydrogen (H-H), Rembang)
metana (CH3-H),etana (CH3-CH3,
4.2. PEMBAHASAN
etilen (CH2=CH2) ataupun asitilen
4.2.1 Metode Pengujian DGA
(CH=CH). Gas-gas ini dikenal
(Dissolved Gas Analysis)
dengan istilah fault gas. (Sumber:PT
Definisi DGA
PJB UBJ O&M PLTU Rembang)
DGA secara harfiah dapat
diartikan sebagai analisis kondisi
transformator yang dilakukan
berdasarkan jumlah gas terlarut pada
minyak trafo. Uji DGA dilakukan
pada sampel minyak yang diambil
dari unit transformator, kemudian
gas-gas terlarut (dissolved gas)
tersebut diekstrak. Gas yang telah

9
diekstrak lalu dipisahkan, arcing berkelanjutan menghasilkan
diidentifikasi komponen-komponen berbagai jenis dan konsentrasi gas
individualnya, dan dihitung yang kemudian dapat digunakan
kuantitasnya (dalam satuan Part Per untuk identifikasi dan kuantifikasi
Million - ppm). Pengambilan sampel kesalahan/faults.
minyak untuk pengujian DGA
mengacu pada IEC standard 567. Pengujian DGA adalah salah
Pengambilan sampel minyak dengan satu langkah perawatan preventif
cara yang benar akan memberikan (preventive maintance) yang wajib
hasil analisa yang baik pada dilakukan dengan interval pengujian
pengujian DGA, apabila paling tidak empat kali dalam satu
pengambilan sampel minyak tahun (annually).
dilakukan salah maka hasil pengujian
2.Langkah uji DGA
akan tidak akurat.

Akibat dari tekanan termal


dan listrik pada isolasi dielektrik dari
transformator saat beroperasi, kertas Gambar 4.10 Langkah Uji DGA
dan minyak mengalami dekomposisi (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
yang mengakibatkan pembentukan Rembang)
gas yang larut dalam minyak dan
mengurangi kekuatan isolasi
dielektrik. Gas yang terbentuk karena
dekomposisi minyak adalah :
hidrogen (H2), metana (CH4),
asetilena (C2H2), etilen (C2H4) dan
etana (C2H6). Di sisi lain juga Gambar 4.13 Alat Ukur DGA
terbentuk : karbon monoksida (CO)
4.3. ANALISA PERMASALAHAN
dan karbon dioksida (CO2) yang 4.3.1 Metode Ekstraksi Gas
dihasilkan sebagai hasil dekomposisi Dua metode pada pengujian
kertas. Kesalahan/Faults seperti DGA yang digunakan untuk
overheating, partial discharge dan mengekstrak fault yang terlarut pada

10
minyak trafo, yaitu metode Gas (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
Chormatograph (GC) dan metode Rembang)
Photo-Acoustic Spectroscopy (PAS). 2) Metode Photo-Acoustic
1) Gas Chromatograph (GC) Spectroscopy (PAS)
Teknik memisahkan zat-zat Masing-masing jenis fault gas
tertentu dari sebuah senyawa (hidrogen, metana, oksigen, dan lain-
gabungan berdasarkan tingkat lain) pada dasarnya memiliki
penguapannya (volatility). Cara kemampuan penyerapan radiasi
kerjanya berdasarkan sifat elektro magnetic yang unik dan
penyerapan sistem kolom khas. Kemampuan penyerapan
cromatografi gas terhadap sampel. kemampuan yang unik ini biasanya
Sampel yang diinjeksikan akan di diaplikasikan pada teknik
alirkan oleh gas pembawa. Gas-gas spektoskopi inframerah untuk
yang mempunyai sifat penyerapan menghasilkan efek foto-akustik.
yang berbeda akan terpisah. Penyerapan radiasi elektro magnetik
Pemisahan gas-gas ini akan di oleh gas akan meningkatkan
deteksi oleh detector yang temperature gas tersebut.
dikonversikan ke dalam system Peningkatan temperature ini
pencatat. Jenis dan jumlah gasnya berbanding lurus dengan peningkatan
dapat diketahui dengan tekanan dari gas (dengan kondisi gas
membandingkannya dengan jumlah berada pada wadah tertutup).
gas standar yang sebelumnya sudah
diketahui komposisinya. (Sumber:PT
PJB UBJ O&M PLTU Rembang)

Gambar 3.15 Gambar Contoh


Dari Sistem PAS
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU

Gambar 4.14 Diagram Kerja Gas Rembang)

Chromatograph Prinsip dasar dari PAS adalah


bahwa fault gas menyerap energy

11
cahaya inframerah dan mengubahnya 1) Standar IEEE (TDCG)
menjadi energi kinetik yang IEEE telah menerapkan
mengarah pada urutan gelombang standarisasi untuk melakukan analisa
tekanan (suara) yang dapat dideteksi berdasarkan jumlah gas terlarut pada
oleh mikrofon. Mikrofon ini sampel minyak, yaitu pada IEEE
kemudian mengubah jumlah tekanan std.C57 – 104.1991.
didalam ruang pengukuran (di mana
sampel gas terkena cahaya) menjadi
sinyal listrik. Spektrum Foto-akustik
dari fault gas dicatat dengan
mengukur suara pada panjang
Tabel 4.19 Batas konsentrasi Gas
gelombang yang berbeda, yang
Terlarut berdasarkan IEEE
digunakan untuk mengidentifikasi
std.C57-104.1991
konsentrasi fault gas yang terjadi.
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
Dengan menggunakan PAS,
Rembang)
beberapa fault gas yang terdeteksi
seperti: H2, CO, CO2, CH4, C2H4,
*) karbondioksida (CO2) saja yang
C2H2 dan C2H6. (Sumber:PT PJB
tidak termasuk kategori TDCG.
UBJ O&M PLTU Rembang)

c. Metode Intrepretasi DGA


Setelah diketahui
Standar IEEE akan
karakteristik dan jumlah dari gas-gas
menetapkan tindakan operasi yang
terlarut yang diperoleh dari sampel
harus dilakukan pada berbagai
minyak, selanjutnya perlu dilakukan
kondisi Jumlah gas terlarut yang
interpretasi dari data tersebut untuk
mudah terbakar atau TDCG (Total
selanjutnya dilakukan analisa kondisi
Dissolved Combustible Gas) akan
transformator. Terdapat beberapa
menunjukkan apakah transformator
metode untuk melakukan interpretasi
yang diujikan masih berada pada
data dan analisis seperti yang
kondisi gawat/kritis. Sebagai catatan,
tercantum pada IEEE std.C57 –
hanya gas karbon dioksida (CO2)
104.1991 dan IEC 60599, yaitu:
yang tidak termasuk kategori TDCG.

12
IEEE membuat pedoman untuk
mengklasifikasikan kondisi
operasional transformator yang
terbagi dalam empat kondisi, yaitu:
Pada kondisi 1, transformator
beroperasi normal. Namun, tetap
perlu dilakukan pemantauan kondisi
gas-gas tersebut
Pada kondisi 2, tingkat TDCG mulai
tinggi. Ada kemungkinan timbul Table 4.20 Tindakan Operasi yang
gejala-gejala kegagalan yang harus Harus Dilakukan Berdasarkan
mulai diwaspadai. Perlu dilakukan Kondisi Jumlah TDCG
pengambilan sampel minyak yang (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
lebih rutin dan sering. Rembang)
Pada kondisi 3, TDCG pada tingkat Standar IEEE ini juga menetapkan
ini menunjukkan adanya operasional yang disarankan
dekomposisi dari isolasi kertas berdasarkan jumlah TDCG-nya
dan/atau minyak transformator. dalam satuan ppm dan rata-rata
Sebuah atau berbagai kegagalan pertambahan TDCG dalam satuan
mungkin sudah terjadi. Pada kondisi ppm per hari (ppm/day) yang
ini transformator sudah harus mengacu pada table diatas. Kondisi
diwaspadai dan perlu perawatan transformator disesuaikan sengan
lebih lanjut. nilai-nilai yang tarcantum pada tabel
Pada kondisi 4, TDCG pada tingkat 4.1 sebagai contoh, jika jumlah
ini menunjukkan adanya TDCG bernilai diantara 1921 ppm
dekomposisi atau kerusakan pada sampai dengan 4630 ppm, maka
isolator kertas dan/atau minyak transformator berada pada kondisi 3.
transformator sudah meluas. Namun, jika jumlah hydrogen lebih
dari 1800 ppm sedangkan jumlah
TDCG di bawah 4630 ppm, maka
transformator berada pada kondisi 4.

13
Pada tabel 4.2 terdapat kata- transformator. (Sumber:PT PJB UBJ
kata “determine load dependence” O&M PLTU Rembang)
yang artinya adalah sebisa mungkin
dicari jumlah rata-rata gas yang
timbul perharinya (ppm/day) dan
disesuaikan dengan naik turunnya
beban. Ada kemungkinan
transformator diberikan beban
berlebih (overload).
Tabel 4.21 Hasil Uji Visual Minyak
Sampel minyak harus diambil setiap
Transformator GT Unit 1
kali terjadi perubahan beban. Namun
(Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
jika perubahan beban terlalu sering
Rembang)
maka tindakan ini mungkin sulit
untuk dilakukan.
Standar IEEE merupakan
standar utama yang digunakan dalam
analisis DGA. Namun fungsinya
hanyalah sebagai acuan, karena
hanya menunjukkan dan
menggolongkan tingkat konsentrasi Tabel 4.22 Hasil Uji DGA Minyak
gas dan jumlah TDCG dalam Transformator GT Unit 1
berbagai tingkatan kewaspadaan. (Sumber:PT PJB UBJ O&M PLTU
Standar ini tidak Rembang)
memberikan proses analisis yang Keterangan :
lebih pasti akan indikasi kegagaan Warna Putih : Data hasil uji DGA
yang sebenarnya yang terjadi. Ketika Warna Kuning : Batas Maksimum
konsentrasi gas terlarut sudah Warna Merah : Melebihi Batas
melewati kondisi 1 (TDCG >720 Maksimum
ppm), maka perlu dilakukan proses 2) Key Gas
analisis lebih lanjut untuk Key Gas didefinisikan oleh
mengetahui indikasi kegagalan yang IEEE std.C57 – 104.1991 sebagai
terjadi pada “gasgas yang terbentuk pada

14
transformator pendingin minyak Metode ini merupakan system yang
yang secara kualitatif dapat tertutup (closed sistem) sehingga
digunakan untuk menentukan jenis mengurangi persentase kasus diluar
kegagalan yang terjadi, berdasarkan criteria ataupun analisis yang salah.
jenis gas yang khas atau lebih Metode segitiga duval
dominan terbentuk pada diciptakan oleh Michel Duval pada
berbagai temperature”. 1974. Kondisi khusus yang
3) Roger’s Ratio diperhatikan adalah konsentrasi
Magnitude rasio lima jenis metana (CH4), etilen (C2H4) dan
fault gas digunakan untuk asetilen (C2H2). Konsentrasi total
menciptakan tiga digit kode. Kode- ketiga gas ini adalah 100%, namun
kode tersebut akan menunjukkan perubahan komposisi dari ketiga gas
indikasi dari penyebab munculnya ini menunjukkan kondisi fenomena
fault gas. kegagalan yang mungkin terjadi pada
4) Duval’s Triangle unit yang diujikan
Metode Roger’s Ratio dan
Key Gas cukup mudah untuk
dilakukan, namun kelemahan
utamanya adalah metode tersebut
hanya dapat mendeteksi kegagalan
kasus-kasus kegagalan sesuai dengan
tabel 4.3 dan 4.4. Jika muncul
konsentrasi gas diluar tabel 4.2
ataupun rasio gas diluar tabel 4.4,
maka metode ini tidak dapat
mendeteksi jenis kegagalan yang
ada. Hal ini terjadi karena Metode Gambar 4.18 Metode Segitiga

Roger’s Ratio dan Key Gas Duval

merupakan sebuah system yang Koordinat segitiga :

terbuka (open sistem). Metode ➢ % CH4 = CH4 /

segitiga duval diciptakan untuk (CH4+C2H4+C2H2)*100%

membantu metode analisis lain.

15
➢ % C2H4= C2H4 TDCG) dan Peningkatan gasnya
(CH4+C2H4+C2H2)*100% berada pada status G2
➢ % C2H2= C2H2 /
(CH4+C2H4+C2H2)*100%
Kode gangguan yang dapat dideteksi
dengan Dissolved Gas Analysis
(DGA) Segitiga Duval memaparkan
analisis tentang konsentrasi gas yang
terkandung di dalam minyak dan Tabel 4.25 Syarat Menggunakan
jenis gangguan yang terjadi pada Metode Segitiga Duval
isolasi minyak. Keterangan adalah
sebagai berikut: d. Pengambilan Kesimpulan

• PD = Partial discharge Pada tahapan ini dilakukan

• T1 = Low-range thermal fault pengambilan kesimpulan

(below 300ºC) berdasarkan data yang didapat dari

• T2 = Medium-range thermal hasil perhitungan serta analisis. Dan

fault (300-700ºC) memberi saran untuk melakukan


pencegahan agar kerusakan pada
• T3 = High-range thermal
transformator dapat dihindari.
fault (above 700ºC)
• D1 = Low-energy electrical
4.4 REKOMENDASI DGA
discharge
ANALYZER STEP UP
• D2 = High-energy electrical
TRANSFORMER UNIT 10
discharge
Dari TREND pengecekan Dissolved
• DT = Indeterminate-thermal
Gas Analysis (DGA) Gas terlarut
fault or electrical discharge
dalam minyak Trafo pada MAIN
TRAFO PLTU REMBANG UNIT
Segitiga Duval tidak bisa
10 dengan menggunakan Gas
meginterpretasi semua data. Syarat
Chromatograph (GC) Sample
menggunakan metoda ini adalah
diambil dari sisi Bawah seperti data
setidaknya satu dari ketiga gas
terlampir,ada beberapa Gas yang
hidrokarbon harus berada pada
kondisi diatas kondisi 1 (Metoda

16
mengalami kenaikan sesuai dengan mengalami kenaikan dan
Standart IEEE C57 – 104 – 1991. etylene (C2H4),Metana
Metode yang digunakan dalam (CH4),Ethana (C2H6)
Analisa Minyak Trafo antara lain : kondisi warnin tapi masih
Key Gas Method diagnosis dalam TDGC caution.
✓ Clear ✓ Dari TDCG dalam kondisi
CIGRE Procedure LEVEL 2 yang
✓ Overheated oil mengindikasikan bahwa
DUVAL Method diagnosis Trafo Mulai Tinggi.
✓ Hot spot bellow 200℃ ✓ Setelah dilakukan regenerasi
ROGER ratio diagnosis pada minyak transformator
✓ Medium-temperature thermal terjadi penurunan angka fault
fault (150℃ to 300℃). gass dibawa standar dan dari
✓ Local overheating of copper TDGC dalam kondisi level 1
or core. yan mengindikasikan bahwa
✓ High-temperature thermal trafo masih normal.
fault (300℃ to 700℃). Bad ✓ Durasi pengambilan Sample
contact or electrical Joint,or minyak trafo Normal
circulating Current between sampling 6 Bulan.
main tank and core. dalam batas normal.

5.1. Kesimpulan
Dengan hasil TRENDING Dissolved
Setelah kegiatan Kerja
Gas Analysis (DGA) Transformer
Praktik yang telah dilakukan pada PT
Step Up Unit 1 dapat disimpulkan :
PJB UBJ O&M PLTU Rembang
✓ Berdasar Trend dan level
dapat disimpulkan bahwa:
Gas terlarut dalam minyak
1. Pengujian DGA secara
Trafo beberapa gas dalam
harfiah dapat diartikan
kondisi COUTION antara
sebagai analisis kondisi
lain Gas Hydrogen
transformator yang dilakukan
(H2),Ethylene
berdasarkan jumlah gas
(C2H4),Metana (CH4) dan
terlarut pada minyak trafo.
Ethane (C2H6 ) sedikit

17
18

Anda mungkin juga menyukai