Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH DAN TERCIPTANYA HUKUM YANG BERKAITAN ASTRONOMI


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Astronomi

Disusun oleh:
Alifiatun kamilah 1902046077

Dosen Pengampu:

Ahmad Syifaul Anam S.H.I., M.H.

PRODI ILMU FALAK


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perjuangan beliau yang telah membawa
kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang terang benderang karena
cahaya ilmu dari agama islam, makalah ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas presentasi
Mata Kuliah Astronomi, Dengan judul makalah “ Hukum Hukum Astronomi ”.

Penulis menulis makalah ini bertujuan untuk mengetahui definisi profesi dan pembahasan
yang terkandung dalam materi tersebut. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak kesalahan dalam penulisan ataupun sempitnya literasi materi. Kami berharap
agar kedepannya mampu membuat makalah yang lebih baik dan bermanfaat, maka dari itu
penulis mengharapkan banyak saran dari semua pihak.

Kemudian penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan digunakan
sebagaimana mestinya.

Lamongan, 14 April 2021

Penulis
Bab I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mempelajari Ilmu yang berkaitan dengan Angkasa Luar tentunya menjadikan


suatu tantangan dan Rasa penasaran yang semakin membuncak, Diketahui Astronomi
adalah cabang ilmu yang beribacara tentang objek langit dan alam seperti
diungkapkan dalam Al-Qur’an sekitar 14 Abad lalu. Semua benda langit termasuk
didalamnya Planet, bintang, galaksi bahkan bintang memiliki garis ordbit bahkan
garis edar masing masing. Dengan begitu dapat kita ketahui bersama bahwa alam
semesta itu Luas, dan tidak terhingga seberapa besarnya.
Nah, penjelasan diatas sedikit memberikan gambaran secara global tentang
pembahasan materi pada makalah ini, yang mana dalam pembahasan kali ini penulis
akan membahas tentang Hukum Hukum dan Teori Seputar Astronomi baik Hukum
Kepler, Hukum Gravitasi Newton dan Diagram HR Bintang. Sehingga pembaca
dapat memahami apa yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Jelaskan sejarah penemuan Hukum Kepler beserta Teori praktiknya !
2. Jelakan sejarah penemuan hukum Gravitasi Newton dan Teorinya !
3. Apa yang dimaksud dengan Diagram HR Bintang ?
C. Tujuan pembahasan
Dari beberapa rumusan masalah tersebut dapat diketahui jawaban dari
pembahasan diatas sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah penemuan Hukum Kepler beserta Teori
praktiknya
2. Untuk mengetahui sejarah penemuan hukum Gravitasi Newton dan Teorinya
3. Untuk mengetahui Diagram HR Bintang
Bab II
PEMBAHASAN

A. Hukum Kepler

1. Sejarah Terciptanya Hukum Kepler


1
Ilmuwan jenius penemu hukum ini adalah Johannes Kepler lahir pada
tanggal 27 Desember 1571 di Weil derstadt Jerman, beliau adalah seorang
tokoh penting dalam revolusi ilmiah, dan astronom Jerman, matematikawan
dan astrolog. dia paling dikenal dengan hukum gerak planetnya. Kepler kecil
sering sakit-sakitan dan memiliki penglihatan yang buruk yang tidak dapat
diperbaiki dengan kacamata. Sejak kecil Kepler sudah sering berkenalan
dengan gejala langit dan benda langit. Pada t ahun 1577 bersama ibunya ia
menyaksikan munculnya komet. Dan pada tahun 1580 bersama ayahnya ia
menyaksikan gerhana matahari. Kepler tumbuh dengan otak sangat cerdas
sehingga berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas
Tüũbingen untuk belajar teologi, filsafat dan matematika dan sempat mengajar
matematika dan dasar – dasar astronomi di Universitas Graz Austria. Pada
tahun 1584 ia masuk ke seminar Adelberg untuk bersekolah. Dan tahun 1588
ia memperoleh gelar sarjana penuh.
Latar Belakang Penemuan Hukum Kepler adalah bermula pada satu
penemuannya di Tahun 1597, pada saat itu beliau mengambil posisi sebagai
asisten Tycho Brahe di Observatorium Benatek, Praha, seorang astronom
Jerman yang terkenal. Ketika Tycho meninggal pada tahun 1601, dia
meninggalkan catatan-catatannya dan tabel bacaan planet kepada Kepler dan
Kepler menggantikan kedudukannya sebagai Kepala Observatorium dan
matematikus kerajaan. Sebagai pengganti Tycho Brahe, Kepler mewarisi
setumpuk besar catatan hasil dari pengamatan cermat ihwal planet-planet yang
telah digarap Tycho bertahun-tahun. Karena Tycho –astronom besar terakhir
sebelum diketemukan teleskop– juga pengamat yang hati-hati dan teliti yang
pernah dikenal dunia, catatan-catatan itu teramat besar harganya.
Kepler percaya bahwa catatan analisa matematika Tycho yang cermat
memungkinkannya menentukan kesimpulan bahwa teori gerakan planet adalah
benar seperti teori heliocentris Copernicus, teori geocentris Ptolemy atau teori
ketiga yang dirumuskan Tycho sendiri. Tetapi, sesudah bertahun-tahun
melakukan sejumlah perhitungan yang cermat, Kepler dengan rasa cemas
menemukan bahwa pengamatan Tycho tidaklah konsisten dengan teori-teori
yang mana pun juga. Akhirnya Kepler menyadari bahwa masalahnya adalah:
Terletak di dirinya sendiri, seperti juga Ilmuwan Copernicus dan Tycho Brahe

1
https://www.gurupendidikan.co.id/hukum-kepler/#:~:text=Pengertian%20Hukum%20Kepler-
,Hukum%20Kepler%20ditemukan%20oleh%20seorang%20matematikawan%20yang%20juga%20merupakan%2
0seorang,seorang%20astronom%20terkenal%20dari%20Denmark
dan semua astronom klasik telah menduga bahwa orbit keplanetan terdiri dari
lingkaran-lingkaran atau gabungan dari lingkaran-lingkaran. Tetapi, kenyataan
menunjukkan bahwa orbit keplanetan tidaklah melingkar, melainkan agak
oval, ellips. Bahkan sesudah menemukan pemecahan pokok, Kepler masih
harus menghabiskan waktu berbulan-bulan membenamkan diri dalam kerja
hitung-menghitung yang rumit dan melelahkan untuk meyakinkan bahwa
teorinya memuaskan pengamatan Tycho. Dan akhirnya dia menerbitkan Buku
besarnya yaitu Astronomia Nova, diterbitkan tahun 1609.
2. Pengertian Hukum Kepler
2
Hukum Kepler adalah Hukum yang menjelaskan bentuk lintasan orbit
planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari. Perhitungan Kepler
membuktikan bahwa orbit-orbit tersebut berbentuk elips. Bentuk elips orbit
ditentukan oleh nilai eksentrisitas (e) elips, semakin besar eksentrisitasnya
maka bentuk elips akan semakin memanjang dan tipis. 3Di dalam astronomi
terdapat tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah: a.) Setiap planet bergerak
dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya, b.) Luas daerah
yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. c.) Perioda
kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
Matahari. Hukum yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya dan
menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit.
Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut
paham geosentris, yakni sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi adalah
pusat alam semesta. Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi manusia
yang terbatas, yang setiap hari mengamati matahari, bulan dan bintang
bergerak, sedangkan bumi dirasakan diam. Anggapan ini dikembangkan oleh
astronom Yunani Claudius Ptolemeus (100-170 M) dan bertahan hingga 1400
tahun. Menurutnya, bumi berada di pusat tata surya. Matahari dan planet-planet
mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar. Kemudian pada tahun 1543,
seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus (1473-1543)
mencetuskan model heliosentris. Heliosentris artinya bumi beserta planet-
planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar. Tentu
saja pendapat ini lebih baik dibanding pendapat sebelumnya. Tapi, ada yang
masih kurang dari pendapat Copernicus yakni diam masih menggunakan
lingkaran sebagai bentuk lintasan gerak planet.

2
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Gerakan_Planet_Kepler
Pada tahun 1596 Kepler akhirnya menerbitkan buku pertama di bidang
astronomi dengan judul The Mysteri of the Universe.Di dalam buku itu ia
memaparkan kekurangan dari kedua model diatas yakni tiada keselarasan antara
lintasan- lintasan orbit planet dengan data pengamatan Tycho Brahe.Oleh sebab
itu Kepler meninggalkan model Copernicus juga Ptolemeus lalu mencari model
baru. Pada tahun 1609, barulah ditemukan bentuk orbit yang cocok dengan data
pengamatan Brahe, yakni bentuk elips. Kemudian penemuannya tersebut
dipublikasikan dalam bukunya yang berjudul Astronomia Nova yang juga
disertai hukum keduanya. Sedangkan hukum ketiga Kepler tertulis dalam
Harmonices Mundi yang dipublikasikan sepuluh tahun kemudian.4

3. Fungsi Hukum Kepler


Fungsi hukum Kepler di kehidupan modern yakni digunakan untuk
memperkirakan lintasan planet-planet atau benda luar angkasa lainnya yang
mengorbit Matahari seperti asteroid atau planet luar yang belum ditemukan
semasa Kepler hidup. Hukum ini juga dipakai pada pengorbitan lainnya selain
matahari.

4. Bunyi Hukum Kepler

a. Hukum I Kepler
“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari Matahari dengan
Matahari berada di salah satu fokus elips”

Perhatikan gambar berikut !

4
https://www.gurupendidikan.co.id/hukum-kepler/#:~:text=Pengertian%20Hukum%20Kepler-
,Hukum%20Kepler%20ditemukan%20oleh%20seorang%20matematikawan%20yang%20juga%20merupakan%2
0seorang,seorang%20astronom%20terkenal%20dari%20Denmark
Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran,
tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas
rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jika
dilihat dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit
sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-
orbit itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-benda angkasa
yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips, dan matahari berada
disalah satu fokus elips.
b. Hukum II kepler
“Suatu garis khayal yang menghubungkan Matahari dengan planet menyapu
luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama”

Hukum II Kepler dapat dijelaskan dengan memahami gambar berikut !

Jika waktu edar planet sama dalam hal ini t1 = t2= t3, maka luas
daerah yang menyapu juring pada waktu yang sama memiliki luas (A) daerah
yang sama (A1 = A2 =A3)

c. Hukum III Kepler

Hukum I dan II Kepler dipblikasikan pada tahun 1609, yang


berdasarkan data-data pengamatan yang diperoleh Brahe. Kemudian Kepler
mencari hubungan antara gerak planet-planet yang berbeda, dan suatu
penjelasan untuk menghitung gerak-gerak planet tersebut. Dan sepuluh tahu
kemudian (1619), Kepler berhasil mengemukakan hubungan tersebut dan
mengungkapkannya pada Huum III Kepler yaitu :“Perbandingan kuadrat
periode terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah sama
untuk semua planet5

5
Modul fisika
B. Hukum Gravitasi Newton
1. Sejarah Terciptanya Hukum Gravitasi Newton

Ilmuwan jenius penemu Hukum Gravitasi ini adalah Isaac Newton. teori ini
ditemukan saat ia sedang menjalani proses belajar di rumah dalam rangka karantina
diri akibat adanya penyakit yang menyebar di Inggris. Beliau masih berusia 20 tahun
dan sedang berkuliah di Trinity College Cambridge, London, yang harus kembali ke
rumahnya yang ada di Woolsthorpe Manor, Inggris. Teori Gravitasi Ditemukan Isaac
Newton saat Dirinya Berada di Bawah Pohon Apel teori ini amat terkenal karna
dengan keunikannya dan membuat tercengang akibat kejeniusan Isaac Newton. yang
paling terkenal darinya adalah mengenai teori gravitasi.

Hal ini bermula dari pohon apel yang ada di depan rumahnya ketika ia sedang
duduk di bawah pohon apel. Isaac Newton mendapatkan pemikiran mengenai teori
gravitasi ini ketika beberapa apel yang jatuh ke kepalanya. Dari catatan asisten Isaac
Newton, John Conduitt, tertulis bahwa menurut Newton, kekuatan gravitasi tidak
terbatas pada jarak tertentu dari Bumi saja, tapi bisa meluas jadi lebih jauh.

2. Pengertian Gravitasi

Gravitasi adalah gejala yang muncul pada interaksi antara dua benda bermassa
yaitu berupa gaya tarik-menarik. Para filsuf Yunani dan India kuno mengamati bahwa
benda-benda secara alami bergerak ke tanah. Awalnya, gravitasi dihitung pada benda-
benda yang tidak dapat dipahami. Kemudian Newton mampu mengukur gravitasi dan
dapat diprediksi.6. Newton mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu ”gaya pada
suatu jarak” yang memungkinkan dua benda atau lebih untuk berinteraksi. Istilah
tersebut oleh Michael Faraday, pada abad 18 diubah menjadi istilah ”medan”. Adapun
pengertian medan adalah tempat di sekitar suatu besaran fisis yang masih dipengaruhi
oleh besaran tersebut dalam suatu entitas tertentu. Sebagai contoh, gaya gravitasi akan
bekerja pada massa suatu benda yang masih berada dalam medan gravitasi suatu
benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat diabaikan, maka sebuah massa
yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi. Dengan
demikian, dapatlah dipahami, mengapa daun yang massanya lebih kecil dibanding
bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik bumi.

Saat itu Newton belum dapat mendefinisikan besar dari G. Nilai G tidak dapat
diperoleh dari teori, namun harus melalui eksperimen. Orang yang pertama kali
melakukan eksperimen untuk menentukan nilai G adalah Henry Cavendish, dengan
menggunakan neraca torsi. Neraca seperti ini kemudian disebut neraca
Cavendish.Bola dengan massa yang berbeda, yaitu m dan M yang dapat bergerak
bebas pada poros, akan tarik menarik, sehingga akan memuntir serat kuarsa, sehingga
cahaya yang memantul pada cermin pun akan bergeser pada skala. Dengan
mengkonversi skala, dan memperhatikan jarak m dan M serta massa m dan M, maka
6
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/06/131500669/hukum-gravitasi-newton?page=all
Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 x 10 -11 N.m2/kg2. Nilai ini kemudian
kini dengan perlengkapan yang lebih canggih disempurnakan, sehingga diperoleh
nilai G = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.7

a. Menentukan gravitasi

Hukum gravitasi : “Setiap benda di alam semesta menarik benda lain dengan
gaya yang besarnya berbanding lurus dengan hasil kali massa-massanya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Besarnya gaya gravitasi secara matematis dituliskan :

Dimana :

F = gaya gravitasi (N)

m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)

r = jarak antara kedua benda (m)

G = konstanta gravitasi (Nm2kg-2) = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2

b. . Resultan gaya gravitasi pada suatu benda

Gaya gravitasi merupakan besaran vektor, sehingga bila suatu benda


mengalami gaya tarik gravitasi dari lebih satu benda sumber gravitasi, maka
teknik mencari resultannya dipergunakan teknik pencarian resultan vektor.
Misalnya dua buah gaya F1 dan F2 yang membentuk sudut a, resultan gayanya
dapat ditentukan berdasarkan persamaan8 :

7
http://qwertyusiop.blogspot.com/2015/06/makalah-hukum-gravitasi-newton.html
8
http://qwertyusiop.blogspot.com/2015/06/makalah-hukum-gravitasi-newton.html
3. Medan Gravitasi
Kuat medan gravitasi sama dengan percepatan gravitasi yang didefinisikan
sebagai gaya gravitasi per satuan massa. Secara fisis dapat diartikan, bila ada
sebuah benda bermassa, maka ruang di sekitar benda itu disebut dengan medan
gravitasi. Secara matematis dapat dituliskan :

Dimana :
g = kuat medan gravitasi (m/s2)
m1, m2 = massa masing-masing benda (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi (Nm2kg-2) = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2

Percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di permukaan gravitasi. Apabila


benda berada pada ketinggian h dari permukaan bumi atau berjarak r = R + h dari
pusat bumi, maka perbandingan g' pada jarak R dan g pada permukaan bumi
dirumuskan:

Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda di sebuah permukaan


planet adalah sama. Selembar bulu ayam dan segumpal tanah liat dijatuhkan dari
ketinggian yang sama dalam tabung hampa akan bersamaan mencapai dasar tabung.
Namun bila tabung berisi udara tanah liat akan mencapai dasar tabung lebih dahulu.
Hal itu bukan disebabkan karena percepatan gravitasi di tempat tersebut yang berbeda
untuk benda yang berbeda, namun disebabkan oleh adanya hambatan udara di dalam
tabung.9

C. Diagram HR Bintang

1. Pengertian Diagram HR Bintang

Diagram Hertzsprung-Russell atau diagram H-R (sering kali disebut juga


sebagai diagram warna-magnitudo) adalah diagram hubungan antara magnitudo
mutlak/luminositas dan kelas spektrum bintang/indeks warna. Diagram ini
dikembangkan secara terpisah oleh astronom Denmark, Eijnar Hertzsprung pada
tahun 1911 dan astronom Amerika Serikat, Henry Norris Russell pada tahun 1913.
Diagram ini sangat penting artinya dalam astrofisika terutama dalam bidang
evolusi bintang10.

2. Sejarah Terciptanya Diagram HR Bintang

Pada awal abad 20, astronom sudah menyadari adanya keteraturan dalam
klasifikasi Harvard sehingga bintang kelas O di satu ujung klasifikasi lebih terang
secara intrinsik daripada bintang kelas lainnya hingga kelas M di ujung lainnya.
Keteraturan ini mengarahkan astronom pada sebuah teori evolusi bintang (yang
kini sudah tidak diakui lagi) yang menyatakan bahwa bintang memulai hidupnya
sebagai bintang kelas O yang terang dan panas dan berakhir menjadi bintang kelas
M yang dingin. Jika memang teori ini benar, maka pastilah ada keteraturan dalam
hubungan antara luminositas/magnitudo mutlak dengan kelas spektrumnya.

Ejnar Hertzsprung kemudian menganalisis bintang-bintang yang kelas


spektrum dan magnitudo mutlaknya sudah diketahui dengan pasti, dan meng-
konfirmasi hasilnya pada 1905. Hertzsprung menyajikan hasilnya hanya dalam
bentuk tabel. Pada 1913, Henry Norris Russel, secara terpisah tiba pada
kesimpulan yang sama dan menyajikan hasilnya dalam bentuk diagram. Lebih
dari 200 bintang diplot dalam “diagram Russell”, dan hasilnya kebanyakan
bintang berada dalam sebuah pita yang terentang dari kiri atas ke kanan bawah
diagram. Astronom Denmark yang lain, Bengt Strömgren, kemudian
menyarankan agar diagram tersebut dinamai berdasarkan dua nama penemunya di
atas. Hingga kini nama Hertzsprung dan Russell selalu tergabung dalam
penyebutannya11

9
http://qwertyusiop.blogspot.com/2015/06/makalah-hukum-gravitasi-newton.html
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell#Sejarah
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell#Sejarah
3. Bentuk Bentuk Diagram

Diagram HR dua gugus terbuka, M67 dan NGC 188, memperlihatkan perbedaan usia
kedua gugus yang tampak dari titik belok deret utamanya.Diagram Hertzsprung-Russell
mempunyai beberapa bentuk dan tata namanya tidaklah terdefinisi secara ketat. Diagram
aslinya mencantumkan kelas spektrum dari bintang pada sumbu horisontal dan magnitudo
mutlak pada sumbu vertikal. Kuantitas pertama (kelas spektrum) sangat sulit untuk
dinyatakan karena nilainya bukanlah kuantitas angka dan di versi diagram modern sering
diganti dengan indeks warna B-V dari sebuah bintang. Diagram seperti ini kadang disebut
diagram warna-magnitudo. Dalam pengamatan gugus bintang dimana bintang-bintangnya
memiliki jarak yang hampir sama, diagram warna-magnitudonya sering dipakai dengan
sumbu vertikalnya menunjukkan magnitudo bintang yang tampak.12

12
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell#Sejarah
Diagram bentuk lainnya menggunakan suhu permukaan efektif dari sebuah bintang
pada satu sumbunya dan luminositas dari bintang itu pada sumbu lainnya. Bentuk inilah yang
dipakai astronom teoretis dalam menghitung model komputer yang menggambarkan evolusi
sebuah bintang. Diagram tipe ini mungkin lebih tepat disebut diagram temperatur-
luminositas, tetapi istilah ini hampir tidak pernah dipakai, dan nama "Diagram Hertzsprung-
Russell" lah yang digunakan. Salah satu keanehan dari diagram H-R bentuk ini adalah suhu
mulai ditulis dari nilai tinggi ke nilai rendah (kiri ke kanan pada sumbu horizontal), yang
dimaksudkan untuk membantu kemudahan perbandingan dengan diagram H-R normal yang
dipakai dari pengamatan.
Meskipun kedua tipe diagram ini mirip, para astronom membuat perbedaan yang
tajam di antara keduanya. Hal ini karena sulitnya mengubah dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lainnya, dan semuanya tergantung dari model atmosfer-bintang yang digunakan dan
parameter-parameternya (seperti komposisi dan tekanan, selain dari suhu dan luminositas).
Juga, seseorang perlu mengetahui jarak dari objek yang diamati dan derajat serapan materi
antar bintangnya. Transformasi empiris antara berbagai indeks warna dan suhu efektif
biasanya bisa didapat dari literatur.13

13
https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell#Sejarah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hukum Kepler adalah Hukum yang menjelaskan bentuk lintasan orbit


planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari. Perhitungan Kepler
membuktikan bahwa orbit-orbit tersebut berbentuk elips. Bentuk elips
orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas (e) elips, semakin besar
eksentrisitasnya maka bentuk elips akan semakin memanjang dan tipis.

Gravitasi adalah gejala yang muncul pada interaksi antara dua benda
bermassa yaitu berupa gaya tarik-menarik

Diagram Hertzsprung-Russell atau diagram H-R (sering kali disebut juga


sebagai diagram warna-magnitudo) adalah diagram hubungan antara
magnitudo mutlak/luminositas dan kelas spektrum bintang/indeks warna.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami buat tentu dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan maka dari itu kritik dan saran yang membangun
selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_Hertzsprung-Russell#Sejarah
http://qwertyusiop.blogspot.com/2015/06/makalah-hukum-gravitasi-newton.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/06/131500669/hukum-gravitasi-
newton?page=all
https://www.gurupendidikan.co.id/hukum-kepler/#:~:text=Pengertian%20Hukum%20Kepler-
,Hukum%20Kepler%20ditemukan%20oleh%20seorang%20matematikawan%20yang%20jug
a%20merupakan%20seorang,seorang%20astronom%20terkenal%20dari%20Denmark
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Gerakan_Planet_Kepler
Setyawan, Herry. 2020. Modul Pembelajaran Fisika, Sarolangun: Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai