02 1A 1
TUGAS MANDIRI
(HUKUM KEPLER)
Oleh :
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat serta karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul Hukum Kepler.
Namun saya sadar di dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah
yang saya buat ini. Dan saya ucapkan terima kasih kepada pembaca sekalian
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya mau pun
pembaca. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia telah mengamati pergerakan planet-planet, bintang, dan
benda-benda langit lainnya selama ribuan tahun. Dalam sejarah awal,
pengamatan ini menyebabkan para ilmuwan menganggap bumi sebagai
pusat alam semesta. Model geosentris dielaborasi dan diresmikan oleh
Astronom Yunani Claudius Ptolemy (c. 100-c. 170) pada abad kedua dan
diterima untuk 1400 tahun ke depan. Pada 1543, astronom Polandia
Nicolaus Copernicus (1473-1543) mengemukakan bahwa Bumi dan
planet-planet lain berputar dalam orbit melingkar di sekitar Matahari
(model heliosentris).
Seperti kita ketahui sekarang, semua planet memiliki orbit, atau
lintasan untuk beredar mengelilingi pusatnya. Semua planet berputar
mengelilingi pusatnya, dan matahari adalah pusatnya. Jika orbit
merupakan lintasan untuk beredar mengelilingi pusatnya, maka seluruh
benda di langit akan memiliki orbit yang digunakan untuk berputar
mengelilingi pusatnya. Dalam makalah ini akan di jelaskan tentang
Hukum Kepler.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa bunyi Hukum Kepler?
2. Bagaimana bentuk orbit?
3. Mengapa benda langit bergerak dalam orbit?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
4
1. Untuk mengetahui bunyi Hukum Kepler.
2. Untuk mengetahui bentuk orbit.
3. Untuk mengetahui penyebab benda langit bergerak dalam orbit.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu mahasiswa dapat memahami dan
mengenal Hukum Kepler, memahami apa bunyinya, memahami bentuk
orbit, dan memahami gerak planet dalam orbit.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum Kepler
Sekitar 140 tahun sebelum masehi muncul teori tentang susunan
dan struktur alam semesta. Teori ini, seperti teori Aristoteles, juga
meletakkan bumi sebagai pusat alam semesta. Teori ini diusulkan oleh
Ptolomeus dari Alexandria Mesir. Teori Ptolomeus ini digunakan untuk
menjelaskan gerakan retrograde suatu planet. Ptolomeus menjelaskan teori
ini dalam bukunya yang berjudul Amalgest. Ptolomeus menjelaskan
bahwa semua benda langit bergerak melingkari sebuah titik, dan lintasan
benda ini disebut epicycle. Epiclycle bergerak dalam lingkaran lebih besar
yang disebut deferent. Bumi bukan pusat deferent , melainkan terletak
tidak terlalu jauh dari pusat deferent.
6
Teori ini bertahan cukup lama dan dianggap sebagai model standar
alam semesta selama hampir 15 abad. Hal ini tidak terlalu mengherankan
karena sesuai pengamatan sekilas yang dilakukan manusia. Selain itu
untuk memusakan ego manusia karena bumi diletakkan pada pusat alam
semesta. Ini mengisyaratkan bahwa manusia adalah pusat alam semesta.
Pada abad 15, terjadilah revolusi besar dalam teori tentang tata
surya seperti yang diusulkan oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543).
Copernicus, seperti Aristarchus mengusulkan bahwa semua benda langit
termasuk bumi mengitari matahari dalam orbit yang berbentuk lingkaran.
Teori heliosentris (helio = matahari) ini dituangkan pada 1543 dalam
bukunya yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestrium.
Copernicus melihat bahwa teori Ptolomeus terlalu mengada ada dan terlalu
rumit. Ia tidak percaya tuhan menciptakan alam semesta dan sengaja
menjadikannya sedemikian rumit.
7
rasional dan lebih cocok dengan pengamatan dibandingkan dengan teori
geosentris.
1. Hukum PertamaKepler
“Orbit setiap planet berbentuk elips dengan matahari berada di salah
satu fokusnya.”
Elips adalah bentuk bangun datar yang merupakan salah satu
dari irisan kerucut (selain lingkaran, hiperbola, dan parabola). Di mana
eksentrisitas elips bernilai antara 0 dan 1. Lintasan suatu planet
8
mengelilingi matahari akan berupa sebuah elips, dan matahari akan
selalu berada di salah satu dari dua fokus elips tersebut.
2. Hukum KeduaKepler
“Vektor radius suatu planet akan menempuh luas areal yang sama
untuk selang waktu yang sama”
Vektor radius ialah garis hubung antara planet dengan pusat
gravitasi (matahari).
Gambaran dari Hukum Kedua Kepler ialah :
9
Apabila Planet membutuhkan waktu yang sama untuk
menempuh P1 – P2 dan P3 – P4, maka luas areal P1 – F – P2 akan
sama dengan P3 – F – P4, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain
kita dapat menyatakan bahwa kecepatan angulernya konstan.
Kecepatan anguler/sudut konstan yaitu kecepatan sudutnya tetap.
Dalam gerak melingkar beraturan, kecepatan sudut atau kecepatan
anguler untuk selang waktu yang sama selalu konstan. Kecepatan
sudut didefinisikan sebagai besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan
waktu.
10
nyatakan dengan T, maka secara matematis hukum ketiga Kepler dapat
ditulis :
11
Persamaan di atas adalah bentuk sederhana dari hukum ketiga
Kepler, namun hanya bisa digunakan apabila a dinyatakan dalam Satuan
Astronomi, T dalam tahun dan pusat gravitasi adalah benda bermassa
sama dengan matahari.
Perlu diingat bahwa hukum Kepler tidak hanya berlaku pada planet
di tata surya saja, namun juga berlaku pada satelit planet-planet, asteroid,
komet, pada sistem bintang ganda, dan lain-lain.
12
planet mengelilingi matahari. Para Ilmuwan banyak yang berpendapat
bahwa bentuk orbit Planet-planet adalah elips. Pernyataan bahwa bentuk
lintasan planet mengelilingi Matahari adalah elips pertama kali
diungkapkan oleh astronom Johannes Kepler pada tahun 1609. Pada saat
itu Kepler merupakan asisten sekaligus rekan kerja dari astronom besar
Tayco Brache. Kepler mengungkapkan bahwa bentuk orbit adalah ellips
sesuai dengan hukum pertamanya yang berbunyi “ planet-planet mengitari
matahari menurut lintasan yang berbentuk elips dengan matahari di salah
satu titik apinya”. Lintasan planet hanya sedikit menyimpang dari bentuk
lingkaran sejati atau dengan kata lain aksitensitas elips kecil.
Dalam pandangan Johannes Kepler bahwa planet-planet yang
beredar itu terikat pada persyaratan tertentu, maka dari sinilah Kepler
menggunakan tiga buah hukum yang salah satunya tersebut di atas.
Walaupun bisa menjelaskan bahwa orbit sebuah planet dalam mengelilingi
Matahari adalah berupa elips, namun Kepler tidak tahu mengapa
berbentuk elips dan bukannya lingkaran sempurna, meskipun dalam
geometri bentuk elips merupakan variasi dari lingkaran sempurna. Barulah
setelah Sir Isaac Newton mengungkapkan bahwa gravitasilah yang
bertanggung jawab tentang bentuk elips orbit pada bukunya yang berjudul
Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada tahun 1686.
Pada waktu itu, hukum Kepler ini dianggap klaim radikal, karena
yang berlaku kepercayaan (terutama di epicycle berbasis teori) adalah
bahwa orbit harus didasarkan pada lingkaran yang sempurna. Teori Kepler
sangat bertentangan dengan teori yang diyakini di masa itu, yaitu teori
yang dikemukakan oleh ptolomeus mengatakan bahwa “semua benda
langit bergerak melingkari sebuah titik, dan lintasan benda ini
disebut epicycle. Epiclycle bergerak dalam lingkaran lebih besar yang
disebut deferent. Bumi bukan pusat deferent , melainkan terletak tidak
terlalu jauh dari pusat deferent.”
Ketika planet-planet bergerak maka akan menghasilkan lintasan
seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
13
C. Gerak Benda Langit Dalam Orbit
Dalam lintasan orbit berbentuk elips, tentu ada titik terjauh
(apocenter) dan titik terdekat (pericenter). Pada orbit elips ini, kecepatan
tertinggi dicapai saat objek berada di pericenter dan kecepatan terendah
dicapai saat objek berada di apocenter. Orbit seperti ini mengikuti Hukum
Kepler.
Hukum Kepler adalah manifestasi dari Hukum Newton mengenai
gerak benda di bawah pengaruh gravitasi, untuk kasus spesifik yaitu orbit
elips. Akselerasi yaitu perubahan kecepatan yang dialami sebuah objek
bergantung pada besarnya gaya gravitasi yang dialami objek tersebut.
Besarnya gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
objek.
Saat sebuah planet bergerak mendekati Matahari, ia akan
merasakan gaya gravitasi yang semakin besar dan oleh karena itu ia
mengalami percepatan dan kecepatannya meningkat. Planet tersebut
memperoleh tambahan energi kinetik yaitu energi yang muncul karena
pergerakan suatu objek.
Saat mencapai perihelion (titik terdekat dari Matahari), gabungan
antara kecepatan maksimum planet dan tarikan gaya gravitasi menuju
Matahari melontarkan kembali planet tersebut menjauhi Matahari.
Meskipun bergerak menjauhi Matahari, tarikan gaya gravitasi dari
Matahari masih akan dirasakan dan planet akan mengalami perlambatan.
Saat ketika planet mencapai aphelion adalah saat ketika planet tersebut
14
kembali bergerak mendekati Matahari. Dengan demikian siklus ini
berulang kembali.
Untuk kasus planet di bintang lain, bentuk orbitnya juga berupa
elips dan para ilmuwan bisa mengetahui bentuk orbitnya dari nilai
eksentrisitas si planet.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Analisis lengkap Kepler tentang gerak planet diringkas dalam tiga
pernyataan yang dikenal sebagai hukum Kepler:
1. Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari pada satu
fokus.
2. Jari-jari vektor ditarik dari Matahari ke planet menyapu daerah yang
sama dalam interval waktu yang sama.
3. Kuadrat dari periode orbit planet manapun sebanding dengan pangkat
tiga sumbu semimajor orbit elips.
B. Saran
Sebagai generasi penerus dalam dunia modern ini kita bisa
menjadikan Hukum Kepler sebagai landasan atau pokok pikiran untuk
menyempurnakan atau menemukan penemuan baru yang bisa bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
16
DAFTAR PUSTAKA
17