Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FILSAFAT SAINS NAMA: ELVANIA ANDISA NIM: 1201730 JURUSAN/KELAS: PENDIDIKAN BIOLOGI / A

SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM KEPLER DAN TEORI KINETIKA GAS

1. Hukum Kepler a. Sejarah Hukum Kepler Hukum-hukum Kepler yang nampak begitu sederhana, ternyata tidak dihasilkan dengan mudah bahkan melalui kerja puluhan tahun. Proses ini diawali dengan perancangan dan pembangunan fasilitas pengukuran koordinat benda langit raksasa yang disebut quadrant oleh Tycho Brahe. Selama 25 tahun data dikumpulkan oleh Tycho Brahe yaitu data tinggi dan azimuth enam planet dari Merkurius hingga Saturnus. Ketika Tycho meninggal pada tahun 1601, dia meninggalkan catatan-catatannya dan tabel bacaan planet kepada Kepler dan Kepler menggantikan kedudukannya sebagai Kepala Observatorium dan matematikus kerajaan. Tycho meninggalkan data tentang posisi 777 bintang tetap yang belum lengkap. Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh Tycho Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Kepler adalah seorang yang tidak hanya jenius dalam matematika, tetapi ia juga seorang yang mempunyai tekad yang besar. Hal itu terbukti dengan 7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu mempelajari catatan dan tabel-tabel hasil pengamatan tentang planet Mars. Awalnya, hal yang menarik perhatian Kepler adalah Mars. Tetapi, akhirnya Kepler sadar bahwa untuk mengetahui rahasia langit kuncinya adalah Bumi, bukan Mars. Sehingga ia menggunakan tabel-tabel Tycho untuk menghitung kecepatan gerakan bumi yang bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari. Dari tabel-tabel tersebut Kepler juga mengetahui orbit Mars. Menurut Kepler, lintasan yang paling sesuai untuk orbit planet yang mengitari matahari adalah berbentuk elips.

Setiap planet bergerak dengan membentuk lintasan tertentu dan semua bergerak dengan orbit yang sama. Karena orbit planet berbentuk elips, maka konsekuensinya makin dekat jarak planet ke Matahari, makin cepat pula gerak orbitnya. Berdasarkan catatan Tycho, dari tahun 1580-1600 terdapat 10 oposisi Mars, sedangkan menurut catatan David Fabricus dan Kepler terdapat dua oposisi lagi dari tahun 1602-1604. Kepler mengamati lintasan Mars dalam mengelilingi matahari, ada yang berupa parabola, hiperbola, lingkaran, ataupun elips. Kepler mencoba menghitung berkali-kali untuk menemukan orbit lingkaran yang cocok dengan data dari Tycho. Sehingga didapatlah bahwa orbit lingkaran tidak cocok dengan data dari Tycho. Kepler berusaha mencocokkan berbagai bentuk kurva geometri pada data-data posisi planet Mars yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe. Kepler berusaha mencocokkan berbagai bentuk kurva geometri pada data-data posisi planet Mars yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe. Hal ini membuat Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan mempengaruhi gerakan planet- planet. Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diatur oleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari. Ada tiga hukum Kepler tentang gerak planet, yaitu sebagai berikut: Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari. Karya Kepler diatas didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi

Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik. b. Hakikat Sains dari Hukum Kepler Hakikat sains meliputi 3 unsur, yaitu: 1. Sikap Sikap penemu dari hukum ini yaitu adanya sikap ingin tahu, tekad, dan tidak mudah putus asa dalam mengetahui atau menyibak rahasia langit, terutama tentang orbit dan lintasan planet dalam tata surya. 2. Proses Proses atau cara ilmuwan dalam menghasilkan hukum ini adalah dengan cara perhitungan, pengamatan, dan mencocokkan hasil pengamatan dengan tabel-tabel dan catatan-catatan dari Tycho Brahe. 3. Produk Produk yang dihasilkan adalah hukum Kepler yang terdiri dari hukum I Kepler, hukum II Kepler, dan hukum III Kepler. Hukum ini kemudian diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau relativitas (contoh: prosesi perihelion Merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan.

c. Kesimpulan Hukum Kepler diawali dengan pengamatan yang dilakukan Tycho Brahe yang selanjutnya dilanjutkan oleh Kepler. Hukum Kepler ini terdiri dari tiga hukum yang didapat dari proses pengamatan dan perhitungan.

2. Teori Kinetika Gas a. Sejarah Teori Kinetika Gas Teori Kinetika Gas berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Teori kinetika gas ini tidak muncul begitu saja, tetapi melalui penelitian dan usaha yang dilakukan oleh ilmuwan. Teori kinetika gas pertama kali diajukan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1738, tetapi sayangnya masih belum kuat. Pada tahun 1820 John Herapath dan tahun 1845 JJ

Waterston juga mengajukan teori kinetik gas, namun masih diabaikan dan belum menarik perhatian dunia. Tidak hanya sampai disitu, perkembangan teori ini terus berlanjut hingga pada Tahun 1850, Joule mengajukan hukum kekekalan energi yang mendukung teori kinetik. Perkembangan teori ini terus berlanjut James Clerk Maxwell mampu menjelaskan banyak sifat gas. Salah satu kekuatan dari Maxwell adalah kemampuan teorinya untuk memprediksi fenomena transport seperti konduksi, difusi, dan viskositas panas. Usaha Maxwell kemudian dilanjutkan oleh Boltzmann. Teori kinetik berawal dari anggapan bahwa atom itu ada, walaupun pada saat itu belum bisa dibuktikan bahwa atom itu ada. Pada pertengahan abad ke-19, hal yang diperdebatkan bukan lagi mengenai keberadaan atom, tetapi mengenai bagaimana bentuk atom sesungguhnya. Hal ini menimbulkan banyak persepsi atau pandangan dari beberapa ilmuwan. Maxwell menyatakan bahwa bentuk atom adalah bola elastis keras yang kemudian di revisi menjadi benda yang merupakan pusat gaya. Sedangkan menurut Kelvin, atom tersebut berbentuk cincin berputar dalam fluida sejati. Dan perkiraan ukurannya mulai diselidiki. Tetapi teori kinetik kehilangan dukungan karena bukti mengenai atom dan molekul masih belum ada. Bahkan ilmuwan-ilmuwan yang menyelidiki tentang kasus ini mendapatkan kritik tajam, diantaranya JB Stallo (1884) yang mengkritik habis-habisan teori kinetik dengan menyebutnya beriman pada hantu dan menghabis-habiskan tenaga pada teori yang memuakkan bagi masyarakat ilmuan yang cerdas. Keberadaan atom dan molekul akhirnya terbukti dengan adanya percobaan yang dilakukan oleh Jean Perrin untuk fenomena Gerak Brown. Ia pun memperjelas dan memastikan tentang atom dan molekul di dalam bukunya Les Atomes. Perrin menggunakan eksperimennya untuk memverifikasi persamaan gerak Brown Einstein. Hal ini mengkonfirmasi bilangan Avogadro dalam tiga cara independen sekaligus. Adanya tiga cara mengkonfirmasi bilangan Avogadro membuat sangat kecil kemungkinan kalau keberadaan atom dan molekul tidak ada. Eksperimen Perrin juga dipandang mendukung teori kinetik gas karena asumsi dasar teori ini adalah atom dan molekul itu ada. Atom dan molekul inilah yang menyebabkan gerakan Brown dan juga suhu. Tetapi selain mendukung teori kinetik, anehnya eksperimen Perrin juga memulai keruntuhan teori tersebut.

Eksperimen Perrin yang membuktikan adanya molekul dan atom justru menimbulkan pertanyaan-pertanyaan terkait molekul dan atom. Eksperimen Perrin di satu sisi, mampu menunjukkan kalau teori kinetik benar dalam mengatakan kalau molekul-molekul yang bergerak merupakan penyebab dari gerak Brown dan tekanan gas. Di sisi lain, eksperimen Perrin juga menunjukkan pada luruhnya prinsip ekuipartisi energi untuk derajat kebebasan vibrasional dan derajat kebebasan rotasional. Sedangkan elemen dasar teori kinetik adalah teorema ekuipartisi, yang menyatakan kalau setiap derajat kebebasan sistem mengambil bagian yang setara dari energi kinetik total. Selain itu teori kinetik juga bermasalah dengan teori termodinamika. Teori kinetik tidak mampu menjelaskan kecenderungan menuju kesetimbangan yang dijelaskan oleh hukum kedua

termodinamika. Kontradiksi teori kinetik dengan hukum kedua termodinamika menjadi penghambat besar teori kinetik. Walaupun perkembangan teori kinetika gas mendapat hambatan yang besar, tetapi pada saat ini teori kinetika gas tetap digunakan dan masih diakui hingga sekarang. b. Hakikat Sains dari Teori Kinetika Gas Hakikat sains meliputi 3 unsur, yaitu: 1. Sikap Sikap para ilmuwan atau penemu dalam menghasilkan teori kinetika gas adalah sikap tidak mudah putus asa, rasa ingin tahu yang besar, optimis, dan disiplin dalam mengembangkan teori kinetika gas yang mengkaji tentang sifat-sifat mikroskopik gas. 2. Proses Proses atau cara dalam mengembangkan teori kinetika gas adalah dengan eksperimen mengenai atom kemudian membandingkan dengan hukum, pandangan, dan teori sebelumnya untuk mendapatkan bukti empiris yang akan memperkuat kebenaran teori tersebut. 3. Produk Produk yang dihasilkan adalah teori kinetika gas yang masih berlaku dan digunakan hingga sekarang. Aplikasi dari teori ini adalah transfer gas dari gas station ke rumahrumah penduduk, di luar negeri kebanyakan pakai system ini, sebagai pneumatic conveyor yaitu transfer produk-produk resin dari bawah ke atas dengan cara ditiup pakai gas, dan penggunaan AC central di gedung-gedung.

c. Kesimpulan Teori kinetika gas mulanya diajukan oleh Daniel Bernoulli yang kemudian dilanjutkan dengan eksperimen oleh John Herapath, JJ Waterston, James Clerk Maxwell, dan Jean Perrin. Walaupun mendapat hambatan yang besar, tetapi teori ini masih berlaku dan digunakan hingga sekarang serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2012). Sejarah Fisika. [Online]. Tersedia: http://sejarah-fisika.blogspot.com/ [7 Desember 2012] Anonim. (2012). Teori Kinetika. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/

Teori_kinetik [9 Desember 2012] Anonim. (2012). Teori Kinetika Gas Kelebihan dan Kelemahannya. [Online]. Tersedia: http://www.faktailmiah.com/2012/01/15/teori-kinetik-gas-kekuatan-dan-kelemahannya.html [9 Desember 2012]

Anda mungkin juga menyukai