yang berguru pada Tycho Brahe (1546-1602). Karir astronominya sebagian besar
Tycho Brahe adalah seorang bangsawan Denmark yang memiliki hidung logam, yang
bukan dalam makna kiasan, tetapi hidungnya memang dari logam, hal ini dikarenakan
hidungnya pernah hilang dalam suatu duel sehingga diganti dengan logam. Raja
Frederick II menghadiahi Tycho sebuah pulau kecil bernama Hveen yang tidak
saat itu, dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengukur posisi benda langit
dengan akurat, sampai ketelitian 2 menit busur. Inilah pekerjaan Tycho Brahe, yaitu
Tycho Brahe meninggalkan sekumpulan besar data pengamatan yang akurat tentang
posisi benda-benda langit, terutama posisi 5 planet yang tampak dengan mata
telanjang, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Data-data inilah
yang diolah dengan oleh Kepler selama bertahun-tahun. Pekerjaan yang tampak
menemukan suatu rahasia alam yang tersembunyi. Akhirnya nama Kepler diabadikan
dalam tiga hukum alam yang ditemukannya melalui ‘otak-atik’ angka tersebut. Kedua
hukum yang pertama dipublikasikan pada tahun 1609 dan Hukum yang ketiga muncul
HUKUM KEPLER 1
Planet mengelilingi matahari dalam orbit elips dimana matahari berada pada salah
Penjelasan lebih lengkap mengenai orbit elips dapat dipelajari disini. Melalui Hukum
Gravitasi yang ditelurkan oleh Newton, diketahui bahwa interaksi gravitasi yang
terjadi antara kedua benda akan menghasilkan lintasan yang terletak pada bidang
datar dan bentuk lintasan orbit akan bervariasi mengikuti keluarga irisan kerucut,
yaitu: lingkaran, elips, parabola atau hiperbola. Perbedaan berbagai lintasan ini di-
benda saja, tetapi kedua benda yang berinteraksi akan saling mengorbit dengan
lintasan masing-masing berbentuk lintasan kerucut dimana yang terletak pada focus
pusatnya, hal ini terjadi karena massa matahari jauh lebih besar dari pada massa
pusat massa tata surya terletak pada matahari itu sendiri, maka matahari terletak
Hukum Kepler 2
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring
yang sama dalam selang waktu yang sama
Hukum Kepler yang kedua memberikan implikasi mengenai kecepatan planet yang
berbeda-beda pada saat mengelilingi matahari. Jika jarak planet ke matahari dekat
Hukum Kepler 3
Kuadrat periode revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga setengah sumbu
panjang orbitnya untuk semua planet
Jika diubah kedalam rumus matematik maka persamaannya menjadi :
Atau
Dimana T adalah waktu yang diperlukan oleh planet untuk mengelilingi matahari
(disebut periode planet) dan a adalah setengah sumbu panjang orbit : a = (perihelion
+ aphelion)/2.
Jika hukum ini diterapkan pada data planet-planet, maka kita akan peroleh tabel
berikut ini :
Perbandingan yang tetap dalam Hukum Kepler 3 memang berlaku untuk tiap planet.
adalah massa kedua benda yang saling berinteraksi dengan gaya gravitasi.
Dalam soal-soal olimpiade, jarang sekali digunakan satuan MKS (meter, kilogram,
Pada soal-soal dengan kasus Hukum Kepler, maka jenis soal yang sering muncul ada
Soal Tipe 1 : Benda pertama (sebagai pusat) adalah matahari dan benda yang
mengorbit adalah planet, asteroid, komet atau pesawat ruang angkasa. Untuk jenis
tipe 1 ini satuan yang digunakan biasanya jarak dalam SA (Satuan Astronomi) dan
waktu orbit/periode dalam tahun. Jika demikian halnya, maka rumus Kepler 3 dapat
menjadi sangat sederhana, yaitu :
Dan ternyata konstanta di suku sebelah kanan dengan ‘ajaibnya’ memiliki nilai sama
dengan 1, maka :
Soal Tipe 2 : Benda pertama adalah planet (yang ada di tata surya) dan benda kedua
adalah satelit alamnya atau satelit buatan yang mengorbit planet tersebut. Satuan
yang biasanya dipakai untuk soal jenis ini adalah massa planet dalam massa
matahari, periode orbit dalam hari dan jarak dalam km. Untuk tipe ini rumus Kepler
Soal Tipe 3 : Benda yang terlibat adalah dua buah bintang dalam sistem bintang
ganda. Untuk kasus bintang ganda ini biasanya massa bintang dalam massa matahari
dan periode orbit dalam tahun, maka rumus Kepler 3-nya sama saja dengan soal tipe
1.
Jika ternyata ada soal tentang Hukum Kepler 3 yang bukan tipe-tipe di atas, maka