Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Hukum Kepler

Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan seorang


astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler(1571-1630). Penemuannya didasari oleh
data yang diamati oleh Tycho Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark.

2. Fungsi Hukum Kepler

Fungsi hukum Kepler di kehidupan modern yakni digunakan untuk memperkirakan lintasan


planet-planet atau benda luar angkasa  lainnya yang mengorbit Matahari seperti asteroid atau
planet luar yang belum ditemukan semasa Kepler hidup. Hukum ini juga dipakai pada
pengorbitan lainnya selain matahari.

3. Bunyi Hukum Kepler

A. Hukum Kepler 1

Hukum Kepler 1 dikenal sebagai hukum lintasan elips. Hukum I Kepler berbunyi:

“Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan matahari berada di
salah satu fokus elips” Hukum I Kepler menyatakan bentuk orbit planet, tetapi tidak
bisa memperkirakan kedudukan planet pada suatu saat. Oleh sebab itu, Kepler berusaha
memecahkan persoalan tersebut, yang selanjutnya berhasil menemukan hukum II Kepler.

B. Hukum Kepler 2

Hukum Kepler 2 membahas tentang gerak edar planet yang berbunyi sebagai berikut.

“Suatu gads khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang
sama dalam selang waktu yang sama” Dalam selang waktu yang sama, Ll, Lii, dan Liii. dari
hukum II Kepler bisa diketahui bahwa kelajuan revolusi planet terbesar ketika planet berada
paling dekat ke matahari (perihelium). Sebaliknya, kelajuan planet terkecil ketika planet
berada di titik terjauh (aphelium).

C. Hukum Kepler 3

Pada hukum ini Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet yang melilingi
matahari. Hukum Kepler III berbunyi : “Kuadrat perioda suatu planet sebanding dengan
pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.” Secara matematis Hukum Kepler dapat ditulis
sebagai berikut :

Keterangan :

T1= Periode planet pertama


T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari

Persamaan ini bisa diturunkan dengan menggabungkan 2 persamaan hukum Newton , yaitu


hukum gravitasi Newton dan hukum II Newton untuk gerak melingkar beraturan. Penurunan
rumusnya yaitu sebagai berikut :

Persamaan hukum Newton II :

Keterangan :
m = massa planet yang mengelilingi matahri
a = percepatan sentripetal planet
v = kecepatan rata-rata planet
r = jarak rata-rata planet dari matahari
Persamaan hukum gravitasi Newton :

Keterangan :

Fg = Gaya gravitasi matahari


m1 = massa matahari
m2 = massa planet
r = jarak rata-rata planet dan matahari
Digabungkan kedua rumus diatas sehingga menjadi :

m2 pada ruas kiri dan m pada ruas kanan merupakan sama-sama massa planet sehingga dapat
dihilangkan.

Panjang lintasan yang dilalu planet ialah keliling lintasan orbit planet. Keliling orbit planet dapat
dirumuskan dengan 2 x phi x r, dimana r adalah jarak rata-rata planet dari matahari. Diketahui
bahwa kecepatan rata-rata planet merupakan perbandingan antara keliling orbit dan periode
panet, sehingga :
Konstanta k = T2/r3 juga yang diperoleh oleh Kepler ditemukan dengan cara perhitungan
menggunakan data astronomi Tycho Brahe. Hasilnya juga sama dengan yang diperoleh
menggunakan rumus kedua Hukum Newton diatas.

CONTOH SOAL

Waktu yang dibutuhkan Pluto untuk berputar mengelilingi matahari adalah selama 2 tahun,
dengan jarak tempuh sebesar 1,5 x 1011 Apabila waktu yang dibutuhkan planet Saturnus untuk
berputar mengelilingi matahari adalah selama 1 tahun, berapakah jarak antara
planet Saturnus dengan Matahari?

Diketahui:

Tp = 2 tahun
rp = 1,5 x 1011 m
TS = 2 tahun

Ditanyakan:

rS?

Jawab:

(Tp)2/(rp)3 = (TS)2/(rS)3

(1,5)2/(1,5 x 1011)3 = (2)2/(rS)3

(rS)3 = (1,5 x 1011)3 (22/1,52)

(r2) = ∛6,008 x 1033

Jadi, jarak antara planet Mars dengan matahari adalah sebesar ∛6,008 x 1033 m.

Anda mungkin juga menyukai