Anda di halaman 1dari 3

Hukum Gravitasi Newton

Secara singkat Newton atau Sir Isaac Newton merupakan seorang fisikawan, matematikawan, filsuf
alam, alkimiawan, serta teolog yang berasal dari Inggris, dimana pengaruhnya dalam bidang
keilmuan sangat besar sampai saat ini.

Pada buku Newton yang berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica atau dalam bahasa
latin berarti prinsip matematika dalam filsafat alam, Newton menjelaskan bahwa setiap partikel di
alam saling tarik menarik dengan partikel lain yang besarnya sebanding dengan perkalian massa
kedua partikel, dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak kedua partikel.

Pernyataan tersebut saat ini terkenal sebagai Hukum Gravitasi Newton.

Di mana menurut Newton, dalam bidang mekanika klasik atau sering juga disebut Mekanika
Newton, benda apa pun yang berada di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi.

Itulah mengapa kita nggak bisa terbang kayak astronot yang lagi di luar angkasa, dan kenapa naik
tangga lebih capek daripada turun tangga, gaya gravitasi salah satu faktornya.

Karena pada umumnya, setiap benda yang memiliki massa selalu ada gaya gravitasi.

Secara sistematis, elo bisa menggunakan rumus hukum gravitasi Newton di bawah ini untuk
menghitung gaya gravitasi.

F=G.m1.m2/r²

Persamaan gaya gravitasi

Dimana,

F = gaya gravitasi (N)

G = konstanta gravitasi = 6.673 x 10-11Nm2/kg2

M1 = massa benda pertama (kg)

M2 = massa benda kedua (kg)

R = jarak antara pusat kedua benda (m)


Medan atau Percepatan Gravitasi

Medan gravitasi atau percepatan gravitasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi, di mana besarannya
dinyatakan sebagai kuat medan gravitasi (g), yaitu gaya gravitasi tiap massa medan gravitasi, atau
bisa disebut juga percepatan gravitasi.

Sebelumnya kita udah belajar mengenai persamaan mencari F (gaya gravitasi) bukan? Maka
sekarang kalo percepatan gravitasi itu di permukaan bumi itu g, maka berat benda tersebut di
permukaan bumi adalah

W=m.g

Hukum Kepler

Setelah adanya penemuan mengenai gravitasi yang ditemukan oleh Isaac Newton, seorang ahli
matematika dan astronomi yang berasal dari Jerman yaitu Johannes Kepler berhasil menemukan 3
(tiga) hukum tentang pergerakan planet dalam tata surya, dimana Hukum-hukum Kepler ini sesuai
dengan hukum gravitasi Newton.

Hukum I Kepler

Pada hukum pertama ini Kepler menyatakan bahwa

“Semua planet bergerak pada lintasan elips yang mengitari matahari, dimana matahari terletak pada
salah satu titik pusatnya.”

Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa lintasan di tata surya berbentuk elips, dimana elips itu
memiliki 2 titik fokus, dan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.

Hukum II Kepler

Pada hukum kedua ini Kepler menyatakan bahwa

“Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dan planet adalah sama untuk setiap periode
waktu yang sama.”

Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa karena lintasannya berbentuk elips, suatu planet tidak
memiliki jarak pasti, yang ada adalah titik terjauh (titik aphelion), titik terdekat (titik perihelion), dan
rata-rata jarak ke matahari. Dimana kecepatan orbit akan melambat pada saat berada aphelion, dan
akan lebih cepat pada perihelion. Sehingga secara sederhana dapat dikatakan

Kecepatan orbit maksimum suatu planet pada saat berada di aphelion,


Kecepatan orbit minimum suatu planet pada saat berada di perihelion.

Hukum III Kepler

Pada hukum ketiga ini Kepler menyatakan bahwa

“Kuadrat periode suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata – ratanya dari Matahari”

Pada dasarnya hukum ini menjelaskan mengenai revolusi planet mengelilingi matahari, planet yang
letaknya lebih jauh dari matahari juga akan memiliki periode orbit yang lebih lama, dan sebaliknya
atau secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut

(T1/T2)²=(R1/R2)³

Anda mungkin juga menyukai