DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui besar nilai percepatan gravitasi di Laboratorium Fisika Atom
2. Untuk mengetahuihubungan panjang tali terhadap nilai percepatan gravitasi
3. Untuk mengetahui pengaruh massa beban terhadap nilai percepatan gravitasi
4. Untuk mengetahui hukum Newton tentang gravitasi
5. Untuk mengetahui sifat-sifat dari periode ayunan
BAB II
DASAR TEORI
Kita telah mengasumsikan bahwa bumi adalah kerangka inersia dengan mengabaikan
rotasinya. Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk berasumsi bahwa percepatan jatuh
bebas g pertikel sama dengan percepatangaravitasi pertikel (yang sekarang kita sebut a g).
Lebih jauh lagi, kita asumsikan bahwa g memiliki nilai konstan 9,8 m/ s2 . (Halliday, 2010)
Menurut legenda, Newton menperhatikan sebutir buah apel yang jatuh dari pohon. Ia konon
dikatakan mendapat sebuah iham yang mengejutkan. Jika gravitasi bekeja di puncak
pepohonan, dan bahkan yang di pancak-puncak Gunung, maka mungkin saja gravitasi juga
bekerja sampai ke bulan. Dengan gagasan bahwa adalah gravitasi bumi yang
memepertahankan Bulan tetap bergerak dalam orbitnya (mengelilingi Bumi).
Newton kemudian mengembangkan teori besarnya tentang garvitasi. Namun tejadi
sebuah koutroversi di kala itu. Banyak ahli dan pemikir yang sulit menerina gagasan bahwa
Suatu gaya (kekatan) "bekerja dari kejauhan". Gaya pada umumnva dipahami bekerja melalui
sentuhan (kontak). Seperti tangan Anda mendorong sebuah meja dan menarik sebuah kereta,
tongkat kasti memukul sebuah bola, dan sebagainya. Tetapi gaya gravitasi bekerja tanpa
melalui sentuhan, sebagaimana perkatan Newton: Bumi memberikan gaya pada sebutir apel
yang jatuh dan pada Bulan, walaupun tidak terjadi sentuhan (dengan kedua benda ini), dan
kedua benda ini mungkin dipisikan oleh jarak yang amat jauh.
Newton kcmudian berupaya mengetahui magnitudo gaya gravitasi yang diberikan oleh
Bumi, pada bulan dan membandingkannya dengan gaya gravitasi yang bekerja pada benda-
benda di permukaan Bumi. Percepatan sentripetal bulan, sebagaimana telah kita hitung
adalah a R =¿0,00272 m/ s2. Dalam bilangan kelipatan gravitasi di Bumi, g = 9,8m/ s2,
percepatan ini adalah:
0,00272m/ s2 1
aR = g≈ g………………………………………………………(.2.4)
9,8 m/s2
3600
1
Jelasnya percepatan bulan menuju pusat Bumi adalah sekitar kali dari
3600
percepatan yang sama [yaitu, percepatan garavitasi] untuk benda benda di permukaan bumi,
yang adalah sekitar 60 kali Jari-jari Bumi, yang sebesar 6380 km. Dengan kata lain, bulan
berada pada jarak yang 60 kali lebih jauh dari Pusat bumi bila di bandingkan dengan benda-
benda di permukan bumi. Tetapi, 60 X 60 =602 = 3600 detik. Newton kemudian
menyimpulkan bahwa gaya gravitasi yang diberikan oleh Bumi pada setiap benda akan
berkurang menurut nilai kuadrat dari jarak r benda itu ke Pusat Bumi:
1
FG∝ ……………………………………………………………………………(2.5)
r2
Bulan berjarak 60 jari-jari bumi (dari Pusat bumi), sehingga benda itu merasakan gaya
1 1
tarik gravitasi yang hanya sebesar = kali dari pada yang dirasakan oleh benda
60 3600
(lain)bermassa sama di permukann Bumi.
Newton menyadari bahwa gaya gravitasi pada sebuah benda tidak hanya bergantung
pada jaraknya, namun juga pada massa benda yang bersangkutan, sebagaimana yang kita
pelajari. Menurut hukum ketiga Newton, bila Bumi mengarahkan gaya gravitasinya pada
sebuah benda lain, semisal Bulan ataupun sebutir buah apel, maka benda itu akan
mengerahkan gaya yang sama besar namun berlawanan arah pada Bumi.
Maka, Newton menggagas “ hukum gravitasi (Law of Universal Gravitation)-Nya
yang berbunyi: “ setiap partikel di alam semesta memberi gaya tarik pada setiap partikel
lainnya dengan magnitudo yang berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua partikel
tersebut dan berbanding terbaik dengan kuadrat jarak diantara kedua partikel. Gaya ini bekerja
di sepanjang garis lurus yang menghubungkan kedua partikel”.
Pada tahun 1798, Henry Cavendish membuktikan hipotesa Newton bahwa dua buah
benda akan saling menarik satu sama lainnya. Selain itu, karena Cavendish dapat mengukur
, m1 , m 2 dan r secara akurat, ia dapat pula menentukan nilai konstanta G.
Untuk menghitung magnitudo gaya gravitasi yang dikerahkan oleh sebuah partikel
pada suatu partikel lain yang berjarak r dari partikel pertama. Maka untuk sebuah benda
berbentuk, kita harus memikirkan bagaimana mengukur jarak r tersebut. (Giancoli,2014)
Gravitasi universal. Sebelum zaman galileo dan newton, orang keliru dianggap sebagai
keadaan alami metter, dan berpikir bahwa tidak ada tubuh yang dapat terus bergerak kecuali
beberapa kekuatan terus memindahkannya. Copernicus telah menyatakan bahwa matahari,
bukan bumi, adalah pusat tata surya, dan bahwa semua planet berputar mengelilingi matahari.
Kepler (1571-1630) telah menemukan apa yang sekarang dikenal sebagai Kepler adalah
hukum gerak planet. Yang mana orbit orbitnya elips dan tidak melingkar. Namun, itu Newton
(1642-1727), yang membuat penemuan besar bahwa tidak ada kekuatan dari belakang yang
diperlukan untuk menjaga agar planet tetap ada, namun sebuah kekuatan dari sisi, kekuatan
sentripetal, diperlukan untuk membuatnya (atau yang lain). tubuh bergerak dalam kurva.
Apa sifat kekuatan Newton ini yang tidak tahu, dan juga tidak ada yang tahu sekarang.
tapi Newton menentukan apa yang tergantung dan bagaimana pun sekarang. Tapi Newton
menentukan apa yang tergantung dan bagaimana tindakannya dia menemukan hukum
kekuatan. Dinyatakan dalam kata-kata, hukum mengatakan bahwa setiap partikel materi di
alam semesta menarik setiap partikel lainnya dengan kekuatan yang berbanding lurus dengan
produk massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara keduanya. Inilah yang
disebut hukum gravitasi universal karena tampaknya berlaku untuk semua masalah, di semua
negara bagian, di semua tempat, dan setiap saat. Dalam universalitas undang-undang ini,
bahkan lebih dari sekadar hubungan kuantitatif yang diungkapkannya, bahwa kemegahan pe
nemuan newton terungkap, dinyatakan secara aljabar.
Bila F adalah kekuatan tarik antara dua partikel, dengan massa M dan M´, bila
dipisahkan oleh jarak D. G adalah konstanta yang nilainya bergantung pada satuan F diberi
dynes, M dan M dalam gram, dan D dalam sentimeter. Diskusi yang sangat baik mengenai
metode eksperimental yang telah digunakan untuk menentukan lokus aviasi Newton dapat
ditemukan di Ensiklopedia Britannica dalam artikel tentang metode Gravitasi. Metode Jolly
adalah cara mudah untuk mengerti. Jolly yang ditempatkan di 5 labu air raksa S pada satu dari
panci bawah dari keseimbangan double-pan, dan secara akurat massa oleh bobot air wajan
atas. Saat bola timbal L, beratnya 5775 kg, Ditempatkan di bawah Saat jarak 56,86 cm.
Antara pusat timbal dan lingkungan raksa, menemukan bahwa theat. Daya tarik antara
merkuri dan timbal bisa diimbangi 0,589 mg. di sisi bawah lainnya. Mengekspresikan semua
massa dalam gram dan gaya di dynes dan mengganti di Pers. 43 0,000589 gm. x 980 cm detik.
G 5.000 gm. X 5,775 gm. x (56.86) 1 cm memecahkan persamaan ini untuk G, konstanta
gravitasi, kita memperoleh 6,463 X 10 Ini tidak jauh dari gm detik nilai diatas.
Eksperimen Cavendish adalah sekutu yang digunakan untuk menentukan konstan.
Gambar 41 adalah contoh sederhana dari fitur penting aparatus ini. ujung dua bola logam
kecil, m1 dan m2, ditempatkan pada batang horizontal r yang ditangguhkan oleh kawat torsi
tipis yang panjang.
Ketika dua bola timah yang sangat besar, M1 dan M2, ditempatkan pada posisi yang
ditunjukkan oleh garis kontiniu pada gambar, bola kecil mengambil posisi m. Sebaliknya,
pada posisi yang ditunjukkan oleh garis putus-putus M1 dan M2, daya tarik gravitasi menarik
bola kecil ke posisi m1', m2'. Dengan demikian, dilihat melalui sudut a, yang diukur dengan
mengamati defleksi seberkas cahaya yang dipantulkan dari cermin m. Dari panjang, diameter,
dan kaku kawat suspensi gaya gravitasi yang bekerja pada masing-masing dua bidang kecil
dapat dihitung. Ini adalah F. Kemudian, karena massa bola kecil dan bola timbal besar
diketahui, dan juga jaraknya yang jauh, G dapat dihitung.
Dengan sebuah percobaan serupa dengan tahun 1930, PR Heyl, dari Bureauof
Standards di Washington, diperoleh nilai G yang diberikan pada bagian 67. Newton dan
Hukum Gravitasi. Sir Isaac Newton adalah salah satu jenius terbesar sepanjang masa. Dia
juga sangat penting di bidang fisik lainnya, terutama di bidang optik. Tapi dia paling tahu,
mungkin, karena perumusan undang-undang gravitasi universalnya, yang ditekan secara
matematis oleh Persamaan 43 mengatakan bahwa Newton dituntun untuk berspekulasi
tentang gaya yang tidak gravitasi oleh apel pada tahun 1666, London dan sekitarnya. Seperti
dari wabah, Newton meninggalkan Cambridge dan berlindung di tempat studi Sementara dia
adalah kebun, perhatiannya tertarik, begitulah ceritanya, oleh sebuah apel dari pohon terdekat.
Berpikir tentang kejadian biasa ini memutuskan bahwa mungkin kekuatan yang sama yang
menarik pada apel dan menyebabkan jatuhnya juga menarik bulan dan menyimpannya di
orbitnya mengelilingi kandang. Dia menduga bahwa gaya gravitasi ini bervariasi. Berbeda-
beda seperti kuadrat jarak, dan mengatur untuk membandingkan kekuatan. (Glathart, 1950)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
STATIF 2
STATIF 1
BENANG
BUSUR
PENGGARIS
4. Diukur sudut θ tegak lurus dengan statif sebesar 30o dari benang tegak lurusmenggunakan
busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu.
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai 1 ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan t1,t2 dan t3, lalu
ditentukan trata-rata.
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 60
cm, 40 cm, dan 20 cm.
7. Dicatat data.
3.2.2 Bandul 200 gram
1. Disediakan peralatan yang akan digunakan.
2. Diukur benang dan di tandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm,40 cm, 20cm.
3. Dirangkai peralatan dengan bandul 200 gr seperti gambar di bawah ini:
STATIF 2
STATIF 1
BENANG
BUSUR
PENGGARIS
4. Diukur sudut θ tegak lurus dengan statif sebesar 60o dari benang tegaklurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu.
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan
bandul mencapai 1 ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan t1, t2 dan t3,
lalu ditentukan trata-rata.
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang 60 cm,40
cm,20 cm.
7. Dicatat data.
Penjepit statif
Beban
Statif 1
Bangku Geser
Busur
Benang
Mistar/Penggaris
Kalkulator
Stopwatch Gunting
Spidol
m(100gr), Ɵ, l
Disiapkan
Diukur Benang
m= 200 gr
Dirangkai dengan
benang 80 cm
60 cm, 40 cm,
Diukut sudut 20 cm
simpangan 30˚
Ө = 60o
Diayunkan satu kali
Dicatat data
Selesai
BAB IV
θ = 30°
x ( cm) t 1 ( s) t 2 ( s) t 3 ( s) t́ ( s ) f ( Hz ) t 21 ( s ) t 22 ( s ) t 23 ( s ) t́ 2 ( s )
80 1,83 2,10 1,72 1,88 0,53 3,34 4,41 2,95 3,53
60 1,84 1,51 1,70 1,68 0,59 3,38 2,28 2,89 2,82
θ = 60°
x ( cm) t 1 ( s) t 2 ( s) t 3 ( s) t́ ( s ) f ( Hz ) t 21 ( s ) t 22 ( s ) t 23 ( s ) t́ 2 ( s )
80 2,09 1,77 1,71 1,85 0,54 4,36 3,13 2,92 3,42
Asisten Praktikan
l
6. Menghitung periode putaran secara teori pada setiap panjang tali T =2 π
√ g
1. Panjang Tali 80 cm
2. Panjang Tali 60 cm
l
T =2 π
√ g
0,6 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,24494897427 s
T =1,538279558 s
T =1,54 s
3. Panjang Tali 40 cm
l
T =2 π
√ g
0,4 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,2
T =1,256 s
T =1,26 s
4. PanjangTali 20 cm
l
T =2 π
√ g
0,2 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,14142135623 s
T =10,88812611712 s
T =10,89 s
4.3 KesimpulanSementara
Pada percobaan Percepatan Gravitasi, stopwatch sangat mempengaruhi percobaan
ini, karena stopwatch yang digunakan berperan penting dalam menetukan periode
yang akurat. Besar sudut yang dilihat oleh pengamat juga mempengaruhi nilai sudut
saat bandul akan diayunkan sehingga mempengaruhi periode bandul.
BAB V
2. Hubungan nilai panjang tali terhadap nilai percepatan gravitasi ialah berbanding lurus, dimana
semakin bertambahnya nilai pajang pada tali maka semakin besar nilai percepatan gravitasi
yang ditimbulkan, begitu sebaliknya semakin berkurangnya nilai panjang pada tali maka
semakin kecil nilai percepatan gravitasi yang ditimbulkan juga.
3. Massa suatu benda selalu tetap tidak dipengaruhi oleh tempat dimana benda tersebut berada.
Tetapi karena adanya medan gravitasi bumi, maka percepatan gravitasi bumilah yang
mempengaruhi massa pada suatu benda karena akan tartarik oleh gravitasi bumi tersebut,
sedangkan massa dari benda tersebut tidak mempengaruh inilai dari percepatan gravitasi
bumi. Akibatnya benda-benda tersebut memiliki berat. Berat itu sendiri tidak lain adalah
gravitasi bumi terhadap suatu benda.
4. Hukum Newton tentang gravitasi yaitu: Setiap massa menarik massa titik lainnyan dengan
gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding dengan kuadrat jarak antara
kedua massa titik tersebut, diketahui dari persamaan :
m1 m 2
F=G = m1g
r2
Dimana :
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
m2
g adalah percepatan gravitasi = G
r2
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih serius dalam melakukan percobaan seperti tetap
menjaga posisi statif tetap tegak lurus terhadap bandul, dan mengayunkan bandul tersebut.
Serta yang memegang stopwatch dengan yang mengayunkan bandul harus saling
menyesuaikan agar ralat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
2. Sebaiknya asisten lebih profesional dalam membawa praktikan selanjutnya.
3. Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan ketika praktikum sedang berlangsung.
4. Sebaiknya laboratorium fisika atom dipasang AC supaya praktikum lebih tertib dan nyaman
serta tidak kepanasan ketika praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Dauglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halaman : 147-148
Glathart, J. L. 1950. College Physics. New York: McGraw-Hill Book Company, inc
Pages: 81-82
Halliday, David. 2010. Fisika Dasar Edisi 7. Jakarta: Erlangga
Halaman: 357-358,364
l (cm) T (s)
80 1,88
60 1,68
40 1,33
20 1,22
Grafik T-vs-l
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
T (s)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.54 0.54 0.69 0.88
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram ternyata
berbanding lurus, dimana nilai panjang tali (l) semakin tinggi maka nilai periode
nya pun akan semakin besar dan sebaliknya
b. Bandul 200 gram sudut 60º
l (cm) T (s)
80 1,85
60 1,84
40 1,44
20 1,13
Grafik T-vs-l
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
T (s)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.54 0.54 0.69 0.88
l (cm)
Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram ternyata
berbanding lurus, dimana nilai panjang tali (l) semakin tinggi maka nilai periode nya
pun akan semakin besar dan sebaliknya.
f (Hz) T (s)
0,53 1,88
0,59 1,68
0,75 1,33
0,81 1,22
Grafik f-vs-T
1
0.9
0.8
0.7
0.6
f (Hz)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.85 1.54 1.44 1.31
T(s)
Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f) pada bandul 100 gram ternyata
berbanding terbalik, dimana nilai periode (T) semakin kecil maka nilai
frekuensinya pun semakin besar,dan sebaliknya.
b. Bandul 200 gram sudut 60º
f (Hz) T (s)
0,54 1,85
0,54 1,54
0,69 1,44
0,88 1,31
Grafik f-vs-T
1
0.9
0.8
0.7
0.6
f (Hz)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.85 1.54 1.44 1.31
T(s)
Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f) pada bandul 200 gram ternyata
berbanding terbalik, dimana nilai periode (T) semakin kecil maka nilai frekuensinya
pun semakin besar,dan sebaliknya.
NAMA : JUWITA FEBRIANI HASIBUAN
NIM : 170801014
HARI/TANGGAL : SENIN/ 01 OKTOBER 2018
ASISTEN : NURUL HIDAYATI NST
TUGAS PERSIAPAN
l
T =2 π
√ g
2. Sebutkan dan jelaskan Hukum Newton I, II, dan III serta aplikasinya
Jawab:
Hukum Newton I : “Apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
nol, maka benda tersebut akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan
konstan”.
Σ F=0
Aplikasi : Mobil yang diam sulit untuk didorong karena sifat inersia. Yang memiliki
kecendrungn untuk mempertahankan keadaan diamnya.
Hukum Newton II : “Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerjapada
suatu benda adalah sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan
massa benda.” Secara sistematis:
∑ F = m.a
Aplikasi : Misalkan pada saat kamu naik sepeda atau sepatu roda ketikamenujujalan yang
menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah cepat. Artinya gerak kamu yang
memakai sepatu roda akan mengalami penambahan kecepatan.
Hukum III Newton : “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka
benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan”. Secara matematis :
F aksi =−Freaksi
Aplikasi : Seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok. Jika anak
tersebut mendorong tembok ( F aksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan besar
yang sama tetapi berlawanan ( F reaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.
4. Jelaskan pengertian:
a. Osilasi
b. Frekuensi
c. Periode
d. Percepatan
Jawab:
a. Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
b. Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
c. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.
d. Percepatan adalah laju perubahaan kecepatan suatu benda saat bergerak.
RESPONSI
Aplikasi : Mobil yang diam sulit untuk didorong karena sifat inersia.
Hukum Newton II : “Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda adalah sebanding dengan resultan gaya
serta berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara
sistematis:
∑ F=m.a
Aplikasi : Misalkan pada saat kamu naik sepeda atau sepatu roda ketika
menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda kamu akan
bertambah cepat. Artinya gerak kamu yang memakai sepatu roda akan mengalami
penambahan kecepatan.
Hukum III Newton : “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2,
maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda
pertama, yang besarnya sama dan arahnya berlawanan”.
Secara matematis :
F aksi =−Freaksi
Aplikasi : Seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok.
Jika anak tersebut mendorong tembok (F.aksi), maka tembok akan
mendorong tangan dengan besar yang sama tetapi berlawanan
(F.reaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.
2. Jelaskan pengertian:
a. Osilasi
b. Frekuensi
c. Periode
Jawab:
a. Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
b. Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
c. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.