Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

LABOLATORIUM FISIKA ATOM

JUDUL PERCOBAAN : PERCEPATAN GRAVITASI


NAMA : JUWITA FEBRIANI HASIBUAN
NIM : 170801014
KELOMPOK / GRUP : I/B
HARI / TANGGAL PERCOBAAN : SENIN / 01 OKTOBER 2018
ASISTEN : NURUL HIDAYATI NASUTION

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak zaman Yunani Kuno, orang sudah berusaha menjelaskan tentang kinematika sistem tata
surya. Plato (427 – 347 SM) seorang ilmuwan yunani mengemukakan bahwa bintang dan
bulan bergerak mengelilingi bumi membentuk lintasan lingkaran sempurna. Claudius
Ptolemaus pada abad ke-2 M juga memberikan pendapat yang serupa yang disebut teori
geosentris. Teori ini menyatakan bumi sebagai pusat tatasurya, sedangkan planet lain, bulan
dan matahari berputar mengelilingi bumi. Dan penjelasan tentang kinematika sistem tata
surya telah berlangsung selama berabad-abad.
Meskipun terdapat banyak jenis gaya di alam, akibat dari setiap gaya diuraikan secara
akurat oleh tiga hukum gerak umum yang pertama kali dikemukakan sepenuhnya oleh Sir
Issac Newton (1642 – 1727). Dibimbing oleh hasil pengamatan astronomi sebelumnya dan
dengan membuat langkah intuisi besar, Newton membangun hukum-hukum gerak dan juga
pernyataan tarik-menarik gravitasi antara dua benda. Selanjutnya Newton menunjukkan
bahwa gerak orbit planet dan bulan sesuai secara kuantitatif dengan yang dia ramalkan
menurut hukum-hukumnya. Tapi Newton menentukan apa yang tergantung dan bagaimana
tindakannya dia menemukan hukum kekuatan. Pekerjaan newton mewakili suatu langkah
raksasa memajukan pengertian kita tentang alam serta memberikan pengaruh yang besar pada
sains dan pada cara orang memandang sains. Dengan demikian, hukum Newton dapat
membantu manusia memahami konsep dasar gaya gravitasi dan memadai untuk penerapan
dalam ilmu-ilmu seperti astronomi, biomekanika, dan geologi.
Menentukan percepatan gravitasi bumi, dalam hal ini di lakukan di Laboratorium
Fisika Atom, dapat ditentukan dengan menggunakan bandul matematis.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui besar nilai percepatan gravitasi di Laboratorium Fisika Atom
2. Untuk mengetahuihubungan panjang tali terhadap nilai percepatan gravitasi
3. Untuk mengetahui pengaruh massa beban terhadap nilai percepatan gravitasi
4. Untuk mengetahui hukum Newton tentang gravitasi
5. Untuk mengetahui sifat-sifat dari periode ayunan
BAB II

DASAR TEORI

Fisikawan ingin mempelajari fenomena yang tampaknya tidak berhubungan, untuk


menunjukkan bahwa sebuah hubungan dapat ditemukan jika fenomena diteliti dengan lebih
detail. Pencarian hubungan ini telah berlangsung selama berabad-abad. Pada tahun 1665,
Isaac Newton 23 tahun memberikan kontribusi dasar untuk fisika ketika ia menunjukkan
bahwa gaya yang membuat bulan tetap dalam orbitnya adalah gaya yang sama yang membuat
sebuah apel jatuh. Begitu banyak kita mengambil pengetahuan ini untuk dipelajari sekarang
bahwa tidak mudah bagi kita untuk memahami kepercayaan kuno di mana gerakan benda di
Bumi dan benda-benda langit adalah berbeda jenis, dan diatur oleh hukum yang berbeda.
Newton menyimpulkan bahwa tidak hanya Bumi yang dapat menarik apel maupun
bulan, tetapi juga setiap benda di alam semesta menarik setiap benda lainnya; kecenderungan
benda untuk bergerak ke arah satu sama lain disebut gravitasi. Kesimpulan Newton
membutuhkan waktu agar terbiasa, karena gaya tarik Bumi yang umum terhadap benda yang
terikat dengan Bumi begitu besar sehingga melebihi gaya tarik yang dimiliki benda-benda
yang terikat Bumi untuk menarik satu sama lain. Sebagai contoh, Bumi menarik apel dengan
besar gaya sekitar 0.8 N. Anda juga menarik apel yang terdekat dengan Anda (dan apel juga
Anda), namun besar gaya tarik lebih kecil dibandingkan berat setitik debu .
Newton mengusulkan hukun gaya yang kita sebut Hukum Gravitasi Newton: Setiap
partikel menarik partikel lain dengan gaya gravitasi yang besarnya:
m1 m 2
F=G (Hukum Gravitasi Newton)………………………………………..….
r2
(2.1)
m1 dan m 2 adalah massa partikel, r adalah jarak antara kedua partikel, dan G adalah konstanta
gravitasi, dengan nilaiyang sekarang dikenal sebagai
G = 6,67 x 10−11 N. m2 kg−2………………………………………………..…….(2.2)
= 6,67 x 10−11 m3/kg. s2……………………..…………………………………(2.3)
Kekuatan gaya gravitasi yaitu, seberapa kuat dua partikel dengan massa dan jarak
tertentu dapat saling menarik tergantung pada nilai konstanta gravitasi G. Jika G dengan
beberapa kejadian tiba-tiba di kaliakan dengan factor 10, Anda akan hancur ke lantai oleh
tarik bumi. Jika g dibagi dengan faktor ini, gaya tarik Bumi akan begitu lemah sehingga Anda
bias melompati sebuah bangunan.
Newton memecalkan masalah apel-Bumi dengan memebuktikan sebuah teorema
penting yang disebut teorema kulit (shell theorem): "sebuah kulit materi berbentuk bola yang
homogen, menarik partikel yang berada di luar kulit, seolah-olah semua massa kulit
terkonsentrasí pada pusatnya" . Bumi dapat dianggap sebagai sarang kulit, satu kulit di dalam
kulit lainya dan setiap kulit partikel kulit menarik di luar permukaan Bumi seolah-olah massa
kulit tersebut berada di dalam kulit.
Misalkan, Bumi menarik apel ke bawah dengan gaya 0,80 N, apel kemudian harus
menarik Bumi ke atas dengan gaya sebesar 0,80 N juga, kedua gaya bekerja di pusat Bumi.
Meskipun besarya gaya sama, namun kedua objek tersebut menghasikan percepatan yang
berbeda saat apel dilepaskan. Percepatan apel adalah sekitar 9,8 m/ s2, sama seperti percepatan
benda jatuh di dekat permukaun Bumi, Percepatan Bumi, bagamanapun diukur dalam
kerangka acuan yang melekat pada pusat massa dari sistem apel-Bumi, hanya sekitar 1x
10−25 m/s 2.
Pada sekelompok partikel, kita menemukan gaya gravitasi neto (atau resultan) pada
salah satu konsep lain menggunakan prinsip superposisi. Ini adalah prinsip umum yang
mengatakan balwa efek neto adalah hasil dari penjumlahan efek individu. Prinsip ini berarti
bahwa pertama-tama kita menghitung gaya individu yang bekerja pada partikel yang kita
pilih yang disebabkan oleh setiap partikel-partikel lainnya. Kemudian tentukanngaya neto
dengan menjumlahkan gaya-gaya ini secara vektorial, seperti yang biasa dilakukan.
Teorema kulit Newton dapat pula diterapkan pada situasi dimana sebuah partikel
terletak di dalam kulit yang homogen, untuk menunjukkan bahwa: “sebuah kulit materi yang
homogen tidak mengeluarkan gaya gravitasi neto pada partikel yang terletak di dalamnya”.
Perhatian: pernyataan ini tidak berarti bahwa gaya gravitasi pada partikel dari berbagai
elemen kulit menghilang secara tiba-tiba. Sebaliknya itu berarti bahwa jumlah dari vektor
/gaya pada partikel dari semua elemen adalah nol.
Jika massa bumi terdistribusi secara merata, maka gaya garavitasi yang bekerja pada
sebuah partikel akan menjadi maksimum pada permukaan Bumi dan akan terjadi penurunan
ketıka partıkel bergerak ke luar, menjanuhi planet. Jika pertikel itu bergerak ke dalam,
mungkin menyusuri poros yang dalam, gaya gavitasi akan berubah untuk dua alasan. (1) gaya
gravitası akan cenderung meningkat karena partıkel akan bergerak lebih dekat ke pusat Bumi.
(2) Gaya akan cenderung menurun karena penebalan kulit yang berada di luar posisi radial
partikel tidak akan mengarahkan gaya neto apa pun pada partikel.

Kita telah mengasumsikan bahwa bumi adalah kerangka inersia dengan mengabaikan
rotasinya. Penyederhanaan ini memungkinkan kita untuk berasumsi bahwa percepatan jatuh
bebas g pertikel sama dengan percepatangaravitasi pertikel (yang sekarang kita sebut a g).
Lebih jauh lagi, kita asumsikan bahwa g memiliki nilai konstan 9,8 m/ s2 . (Halliday, 2010)
Menurut legenda, Newton menperhatikan sebutir buah apel yang jatuh dari pohon. Ia konon
dikatakan mendapat sebuah iham yang mengejutkan. Jika gravitasi bekeja di puncak
pepohonan, dan bahkan yang di pancak-puncak Gunung, maka mungkin saja gravitasi juga
bekerja sampai ke bulan. Dengan gagasan bahwa adalah gravitasi bumi yang
memepertahankan Bulan tetap bergerak dalam orbitnya (mengelilingi Bumi).
Newton kemudian mengembangkan teori besarnya tentang garvitasi. Namun tejadi
sebuah koutroversi di kala itu. Banyak ahli dan pemikir yang sulit menerina gagasan bahwa
Suatu gaya (kekatan) "bekerja dari kejauhan". Gaya pada umumnva dipahami bekerja melalui
sentuhan (kontak). Seperti tangan Anda mendorong sebuah meja dan menarik sebuah kereta,
tongkat kasti memukul sebuah bola, dan sebagainya. Tetapi gaya gravitasi bekerja tanpa
melalui sentuhan, sebagaimana perkatan Newton: Bumi memberikan gaya pada sebutir apel
yang jatuh dan pada Bulan, walaupun tidak terjadi sentuhan (dengan kedua benda ini), dan
kedua benda ini mungkin dipisikan oleh jarak yang amat jauh.
Newton kcmudian berupaya mengetahui magnitudo gaya gravitasi yang diberikan oleh
Bumi, pada bulan dan membandingkannya dengan gaya gravitasi yang bekerja pada benda-
benda di permukaan Bumi. Percepatan sentripetal bulan, sebagaimana telah kita hitung
adalah a R =¿0,00272 m/ s2. Dalam bilangan kelipatan gravitasi di Bumi, g = 9,8m/ s2,
percepatan ini adalah:
0,00272m/ s2 1
aR = g≈ g………………………………………………………(.2.4)
9,8 m/s2
3600
1
Jelasnya percepatan bulan menuju pusat Bumi adalah sekitar kali dari
3600
percepatan yang sama [yaitu, percepatan garavitasi] untuk benda benda di permukaan bumi,
yang adalah sekitar 60 kali Jari-jari Bumi, yang sebesar 6380 km. Dengan kata lain, bulan
berada pada jarak yang 60 kali lebih jauh dari Pusat bumi bila di bandingkan dengan benda-
benda di permukan bumi. Tetapi, 60 X 60 =602 = 3600 detik. Newton kemudian
menyimpulkan bahwa gaya gravitasi yang diberikan oleh Bumi pada setiap benda akan
berkurang menurut nilai kuadrat dari jarak r benda itu ke Pusat Bumi:
1
FG∝ ……………………………………………………………………………(2.5)
r2
Bulan berjarak 60 jari-jari bumi (dari Pusat bumi), sehingga benda itu merasakan gaya

1 1
tarik gravitasi yang hanya sebesar = kali dari pada yang dirasakan oleh benda
60 3600
(lain)bermassa sama di permukann Bumi.
Newton menyadari bahwa gaya gravitasi pada sebuah benda tidak hanya bergantung
pada jaraknya, namun juga pada massa benda yang bersangkutan, sebagaimana yang kita
pelajari. Menurut hukum ketiga Newton, bila Bumi mengarahkan gaya gravitasinya pada
sebuah benda lain, semisal Bulan ataupun sebutir buah apel, maka benda itu akan
mengerahkan gaya yang sama besar namun berlawanan arah pada Bumi.
Maka, Newton menggagas “ hukum gravitasi (Law of Universal Gravitation)-Nya
yang berbunyi: “ setiap partikel di alam semesta memberi gaya tarik pada setiap partikel
lainnya dengan magnitudo yang berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua partikel
tersebut dan berbanding terbaik dengan kuadrat jarak diantara kedua partikel. Gaya ini bekerja
di sepanjang garis lurus yang menghubungkan kedua partikel”.
Pada tahun 1798, Henry Cavendish membuktikan hipotesa Newton bahwa dua buah
benda akan saling menarik satu sama lainnya. Selain itu, karena Cavendish dapat mengukur
, m1 , m 2 dan r secara akurat, ia dapat pula menentukan nilai konstanta G.
Untuk menghitung magnitudo gaya gravitasi yang dikerahkan oleh sebuah partikel
pada suatu partikel lain yang berjarak r dari partikel pertama. Maka untuk sebuah benda
berbentuk, kita harus memikirkan bagaimana mengukur jarak r tersebut. (Giancoli,2014)
Gravitasi universal. Sebelum zaman galileo dan newton, orang keliru dianggap sebagai
keadaan alami metter, dan berpikir bahwa tidak ada tubuh yang dapat terus bergerak kecuali
beberapa kekuatan terus memindahkannya. Copernicus telah menyatakan bahwa matahari,
bukan bumi, adalah pusat tata surya, dan bahwa semua planet berputar mengelilingi matahari.
Kepler (1571-1630) telah menemukan apa yang sekarang dikenal sebagai Kepler adalah
hukum gerak planet. Yang mana orbit orbitnya elips dan tidak melingkar. Namun, itu Newton
(1642-1727), yang membuat penemuan besar bahwa tidak ada kekuatan dari belakang yang
diperlukan untuk menjaga agar planet tetap ada, namun sebuah kekuatan dari sisi, kekuatan
sentripetal, diperlukan untuk membuatnya (atau yang lain). tubuh bergerak dalam kurva.
Apa sifat kekuatan Newton ini yang tidak tahu, dan juga tidak ada yang tahu sekarang.
tapi Newton menentukan apa yang tergantung dan bagaimana pun sekarang. Tapi Newton
menentukan apa yang tergantung dan bagaimana tindakannya dia menemukan hukum
kekuatan. Dinyatakan dalam kata-kata, hukum mengatakan bahwa setiap partikel materi di
alam semesta menarik setiap partikel lainnya dengan kekuatan yang berbanding lurus dengan
produk massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara keduanya. Inilah yang
disebut hukum gravitasi universal karena tampaknya berlaku untuk semua masalah, di semua
negara bagian, di semua tempat, dan setiap saat. Dalam universalitas undang-undang ini,
bahkan lebih dari sekadar hubungan kuantitatif yang diungkapkannya, bahwa kemegahan pe
nemuan newton terungkap, dinyatakan secara aljabar.
Bila F adalah kekuatan tarik antara dua partikel, dengan massa M dan M´, bila
dipisahkan oleh jarak D. G adalah konstanta yang nilainya bergantung pada satuan F diberi
dynes, M dan M dalam gram, dan D dalam sentimeter. Diskusi yang sangat baik mengenai
metode eksperimental yang telah digunakan untuk menentukan lokus aviasi Newton dapat
ditemukan di Ensiklopedia Britannica dalam artikel tentang metode Gravitasi. Metode Jolly
adalah cara mudah untuk mengerti. Jolly yang ditempatkan di 5 labu air raksa S pada satu dari
panci bawah dari keseimbangan double-pan, dan secara akurat massa oleh bobot air wajan
atas. Saat bola timbal L, beratnya 5775 kg, Ditempatkan di bawah Saat jarak 56,86 cm.
Antara pusat timbal dan lingkungan raksa, menemukan bahwa theat. Daya tarik antara
merkuri dan timbal bisa diimbangi 0,589 mg. di sisi bawah lainnya. Mengekspresikan semua
massa dalam gram dan gaya di dynes dan mengganti di Pers. 43 0,000589 gm. x 980 cm detik.
G 5.000 gm. X 5,775 gm. x (56.86) 1 cm memecahkan persamaan ini untuk G, konstanta
gravitasi, kita memperoleh 6,463 X 10 Ini tidak jauh dari gm detik nilai diatas.
Eksperimen Cavendish adalah sekutu yang digunakan untuk menentukan konstan.
Gambar 41 adalah contoh sederhana dari fitur penting aparatus ini. ujung dua bola logam
kecil, m1 dan m2, ditempatkan pada batang horizontal r yang ditangguhkan oleh kawat torsi
tipis yang panjang.
Ketika dua bola timah yang sangat besar, M1 dan M2, ditempatkan pada posisi yang
ditunjukkan oleh garis kontiniu pada gambar, bola kecil mengambil posisi m. Sebaliknya,
pada posisi yang ditunjukkan oleh garis putus-putus M1 dan M2, daya tarik gravitasi menarik
bola kecil ke posisi m1', m2'. Dengan demikian, dilihat melalui sudut a, yang diukur dengan
mengamati defleksi seberkas cahaya yang dipantulkan dari cermin m. Dari panjang, diameter,
dan kaku kawat suspensi gaya gravitasi yang bekerja pada masing-masing dua bidang kecil
dapat dihitung. Ini adalah F. Kemudian, karena massa bola kecil dan bola timbal besar
diketahui, dan juga jaraknya yang jauh, G dapat dihitung.
Dengan sebuah percobaan serupa dengan tahun 1930, PR Heyl, dari Bureauof
Standards di Washington, diperoleh nilai G yang diberikan pada bagian 67. Newton dan
Hukum Gravitasi. Sir Isaac Newton adalah salah satu jenius terbesar sepanjang masa. Dia
juga sangat penting di bidang fisik lainnya, terutama di bidang optik. Tapi dia paling tahu,
mungkin, karena perumusan undang-undang gravitasi universalnya, yang ditekan secara
matematis oleh Persamaan 43 mengatakan bahwa Newton dituntun untuk berspekulasi
tentang gaya yang tidak gravitasi oleh apel pada tahun 1666, London dan sekitarnya. Seperti
dari wabah, Newton meninggalkan Cambridge dan berlindung di tempat studi Sementara dia
adalah kebun, perhatiannya tertarik, begitulah ceritanya, oleh sebuah apel dari pohon terdekat.
Berpikir tentang kejadian biasa ini memutuskan bahwa mungkin kekuatan yang sama yang
menarik pada apel dan menyebabkan jatuhnya juga menarik bulan dan menyimpannya di
orbitnya mengelilingi kandang. Dia menduga bahwa gaya gravitasi ini bervariasi. Berbeda-
beda seperti kuadrat jarak, dan mengatur untuk membandingkan kekuatan. (Glathart, 1950)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Fungsi


1. Bandul 100 gr dan 200 gr
Fungsi : sebagai beban untuk menentukan percepatan gravitasi secara praktik
2. Mistar/Penggaris 100 cm
Fungsi : untuk mengukur panjang benang
3. Stopwatch
Fungsi : untuk menghitung waktu yang dibutuhkan bandul mencapai satu putaran
penuh
4. Benang
Fungsi : untuk mengikat bandul dengan statif 2
5. Statif 1
Fungsi : untuk menyangga statif 2
6. Statif 2
Fungsi : untuk mengikatkan benang atau tempat menggantung benang dan bandul
7. Bangku Geser
Fungsi : untuk menyangga statif 1 dan sebagai tempat lintasan bandul
8. Busur Kayu
Fungsi : untuk mengatur besarnya sudut kemiringan benang dan bandul saat akan
diayunkan
9. Spidol
Fungsi : untuk menandai panjang benang yang akan digunakan dalam percobaan
10. Gunting
Fungsi : untuk memotong benang yang akan digunakan dalam percobaan
11. Kalkulator
Fungsi : untuk membantu praktikan melakukan perhitungan
12. Penjepit Statif
Fungsi : untuk menghubungkan Statif 1 dengan Statif 2
3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Bandul 100 gram


1. Disediakan peralatan yang akan digunakan.
2. Diukur benang dan di tandai dengan spidol sepanjang 80 cm,60 cm, 40 cm, 20
cm.
3. Dirangkai peralatan dengan bandul 100 gr seperti gambar di bawah ini:

STATIF 2

STATIF 1

BENANG
BUSUR

PENGGARIS

Bangku geser KALKULATOR


BANDUL
100 gr STOPWATCH
GUNTING SPIDOL

4. Diukur sudut θ tegak lurus dengan statif sebesar 30o dari benang tegak lurusmenggunakan
busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu.
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai 1 ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan t1,t2 dan t3, lalu
ditentukan trata-rata.
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benang sepanjang 60
cm, 40 cm, dan 20 cm.
7. Dicatat data.
3.2.2 Bandul 200 gram
1. Disediakan peralatan yang akan digunakan.
2. Diukur benang dan di tandai dengan spidol sepanjang 80 cm, 60 cm,40 cm, 20cm.
3. Dirangkai peralatan dengan bandul 200 gr seperti gambar di bawah ini:

STATIF 2

STATIF 1

BENANG
BUSUR

PENGGARIS

Bangku geser KALKULATOR


BANDUL
100 gr STOPWATCH
GUNTING SPIDOL

4. Diukur sudut θ tegak lurus dengan statif sebesar 60o dari benang tegaklurus
menggunakan busur dengan panjang 80 cm, lalu ditarik benang pada sudut itu.
5. Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan
bandul mencapai 1 ayunan, dilakukan sampai tiga kali untuk mendapatkan t1, t2 dan t3,
lalu ditentukan trata-rata.
6. Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 dengan menggunakan benangsepanjang 60 cm,40
cm,20 cm.
7. Dicatat data.

3.3 Gambar Percobaan


Statif 2

Penjepit statif

Beban

Statif 1

Bangku Geser

Busur
Benang

Mistar/Penggaris

Kalkulator

Stopwatch Gunting

Spidol

3.4 Diagram Alir


Dimulai

m(100gr), Ɵ, l

Disiapkan

Diukur Benang

m= 200 gr
Dirangkai dengan
benang 80 cm

60 cm, 40 cm,
Diukut sudut 20 cm
simpangan 30˚

Ө = 60o
Diayunkan satu kali

Dicatat data

Dicari t1, t2,t3

Selesai

BAB IV

HASIL DAN ANALISA


4.1 Data Percobaan

θ = 30°

Untuk bandul 100 gram

x ( cm) t 1 ( s) t 2 ( s) t 3 ( s) t́ ( s ) f ( Hz ) t 21 ( s ) t 22 ( s ) t 23 ( s ) t́ 2 ( s )
80 1,83 2,10 1,72 1,88 0,53 3,34 4,41 2,95 3,53
60 1,84 1,51 1,70 1,68 0,59 3,38 2,28 2,89 2,82

40 1,24 1,31 1,44 1,33 0,75 1,53 1,71 2,07 1,76

20 1,21 1,06 1,41 1,22 0,81 1,46 1,12 1,98 1,48

θ = 60°

Untuk bandul 200 gram

x ( cm) t 1 ( s) t 2 ( s) t 3 ( s) t́ ( s ) f ( Hz ) t 21 ( s ) t 22 ( s ) t 23 ( s ) t́ 2 ( s )
80 2,09 1,77 1,71 1,85 0,54 4,36 3,13 2,92 3,42

60 1,97 1,78 1,78 1,84 0,54 3,88 3,16 3,16 3,38

40 1,58 1,38 1,38 1,44 0,69 2,49 1,90 1,90 2,07

20 1,19 1,29 0,93 1,13 0,88 1,41 1,66 0,86 1,27

Medan, 01 Oktober 2018

Asisten Praktikan

(Nurul Hidayati Nst ) (Juwita Febriani Hasibuan)

4.2 Analisa Data


1. Membuat grafik hubungan antara panjang tali (l) dengan periode (T)
(Terlampir)
2. Membuat grafik hubungan antara periode (T) dengan frekuensi (f)
(Terlampir)
S
3. Menghitung kecepatan dari masing-masing panjang bandul dengan rumus : v =
T
Untuk Bandul 100 gram
1. Panjang Tali 80 cm
s 0,8
v= = = 0,42 m/s
T 1,88
2. Panjang Tali 60 cm
s 0,6
v= = = 0,35 m/s
T 1,68
3. Panjang Tali 40 cm
s 0,4
v= = = 0,30 m/s
T 1,33
4. Panjang Tali 20 cm
s 0,2
v= = = 0,16 m/s
T 1,22
Untuk Bandul 200 gram
1. Panjang Tali 80 cm
s 0,8
v= = = 0,43 m/s
T 1,85
2. Panjang Tali 60 cm
s 0,6
v= = = 0,32 m/s
T 1, 84
3. Panjang Tali 40 cm
s 0,4
v= = = 0,27 m/s
T 1,44
4. Panjang Tali20 cm
s 0,2
v= = = 0,17 m/s
T 1,13
4 π2 l
4. Menghitung percepatan gravitasi dari panjang bandulg =
T2
Untuk Bandul 100 gram
1. Panjang Tali 80 cm
2
4 π 2 l 4 x (3,14) x 0,8
g= 2
= 2
=2,53 m/s 2
T 3,53
2. Panjang Tali 60 cm
4 π 2l
g= 2 =4 x ¿ ¿
T
3. Panjang Tali 40 cm
4 π 2l
g= =4 x ¿ ¿
T2
4. Panjang Tali 20 cm
4 π 2l
g= =4 x ¿ ¿
T2
Untuk Bandul 200 gram
1. Panjang Tali 80 cm
4 π 2 l 4 x 3,142 x 0,8 2
g= 2
= 2
=9,22m/s
T 1,85
2. Panjang Tali 60 cm
4 π 2 l 4 x 3,142 x 0,6 2
g= 2
= 2
=7,00 m/ s
T 1,84
3. Panjang Tali 40 cm
4 π 2 l 4 x 3,142 x 0,4 2
g= 2 = 2
=7,61m/ s
T 1,44
4. Panjang Tali 20 cm
4 π 2 l 4 x 3,142 x 0,2 2
g= 2
= 2
=6,17 m/s
T 1,13
5. Menghitung gaya pemulihan dari setiap panjang bandul dengan persamaan:
F = mgsin θ
Untuk Bandul 100 gram
1. Panjang Tali 80 c
F=mg sin❑
F=0,1 kg x 2,53 m/ s2 sin30 o
F=0,12 N
2. Panjang Tali 60 cm
F=mg sin❑
F=0,1 kg x 2,97 m/ s2 sin 30o
F=0,15 N
3. Panjang Tali 40 cm
F=mg sin❑
F=0,1 kg x 5,10 m/ s2 sin30 o
F=0,25 N
4. PanjangTali 20 cm
F=mg sin❑
F=0,1 kg x 3,60 m/ s2 sin30 o
F=0,18 N
Untuk Bandul 200 gram
1. Panjang Tali 80 cm
F=mg sin❑
F=0,2 kg x 9,22m/ s2 sin 60o
F = 1,58 N
2. Panjang Tali 60 cm
F=mg sin❑
F=0,2 kg x 7,00 m/ s2 sin 60o
F=1,20 N
3. Panjang Tali 40 cm
F=mg sin❑
F=0,2 kg x 7,61 m/s 2 sin 60 o
F=1,30 N
4. PanjangTali 20 cm
F=mg sin❑
F=0,2 kg x 6,20 m/ s2 sin 60o
F = 1,06 N

l
6. Menghitung periode putaran secara teori pada setiap panjang tali T =2 π
√ g

1. Panjang Tali 80 cm

l 0,8 m T = 6,28 x 0,28284271247 s


T =2 π
√ g √
T =2 x 3,14
10 m s−1
T = 1,77625223431 s
T = 1,78 s

2. Panjang Tali 60 cm
l
T =2 π
√ g
0,6 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,24494897427 s
T =1,538279558 s
T =1,54 s

3. Panjang Tali 40 cm
l
T =2 π
√ g
0,4 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,2
T =1,256 s
T =1,26 s

4. PanjangTali 20 cm

l
T =2 π
√ g
0,2 m
T =2 x 3,14
√ 10 m s−1
T =6,28 x 0,14142135623 s
T =10,88812611712 s
T =10,89 s

4.3 KesimpulanSementara
Pada percobaan Percepatan Gravitasi, stopwatch sangat mempengaruhi percobaan
ini, karena stopwatch yang digunakan berperan penting dalam menetukan periode
yang akurat. Besar sudut yang dilihat oleh pengamat juga mempengaruhi nilai sudut
saat bandul akan diayunkan sehingga mempengaruhi periode bandul.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Besar nilai percepatan gravitasi di Lab. Fisika Atom, berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan ialah :
1.1 Bandul 100 gram
g untuk panjang tali 0,8 m = 2,53 m/s2
g untuk panjang tali 0,6 m = 2,97 m/s2
g untuk panjang tali 0,4 m = 5,10 m/s2
g untuk panjang tali 0,2 m = 3,60 m/s2
1.2 Bandul 200 gram
g untuk panjang tali 0,8 m = 9,22 m/s2
g untuk panjang tali 0,6 m = 7,00 m/s2
g untuk panjang tali 0,4 m = 7,61 m/s2
g untuk panjang tali 0,2 m = 6,17 m/s2

2. Hubungan nilai panjang tali terhadap nilai percepatan gravitasi ialah berbanding lurus, dimana
semakin bertambahnya nilai pajang pada tali maka semakin besar nilai percepatan gravitasi
yang ditimbulkan, begitu sebaliknya semakin berkurangnya nilai panjang pada tali maka
semakin kecil nilai percepatan gravitasi yang ditimbulkan juga.

3. Massa suatu benda selalu tetap tidak dipengaruhi oleh tempat dimana benda tersebut berada.
Tetapi karena adanya medan gravitasi bumi, maka percepatan gravitasi bumilah yang
mempengaruhi massa pada suatu benda karena akan tartarik oleh gravitasi bumi tersebut,
sedangkan massa dari benda tersebut tidak mempengaruh inilai dari percepatan gravitasi
bumi. Akibatnya benda-benda tersebut memiliki berat. Berat itu sendiri tidak lain adalah
gravitasi bumi terhadap suatu benda.

4. Hukum Newton tentang gravitasi yaitu: Setiap massa menarik massa titik lainnyan dengan
gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding dengan kuadrat jarak antara
kedua massa titik tersebut, diketahui dari persamaan :
m1 m 2
F=G = m1g
r2
Dimana :
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
m2
g adalah percepatan gravitasi = G
r2

5. Sifat-sifat dari periode ayunan yaitu :


- Tempo ayunan berbanding lurus dengan akar dari panjang bandul (l )
- Tempo ayunan tidak bergantung pada besarnya amplitudo (simpangan terjauh), asal
amplitudo tersebut tidak terlalu besar.
- Tempo ayunan berbanding terbalik dengan akar dari percepatan yang disebabkan oleh gaya
berat.
- Tempo pada ayunan tidak bergantung pada beratnya bandul yang ada

5.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih serius dalam melakukan percobaan seperti tetap
menjaga posisi statif tetap tegak lurus terhadap bandul, dan mengayunkan bandul tersebut.
Serta yang memegang stopwatch dengan yang mengayunkan bandul harus saling
menyesuaikan agar ralat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
2. Sebaiknya asisten lebih profesional dalam membawa praktikan selanjutnya.
3. Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan ketika praktikum sedang berlangsung.
4. Sebaiknya laboratorium fisika atom dipasang AC supaya praktikum lebih tertib dan nyaman
serta tidak kepanasan ketika praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Dauglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halaman : 147-148
Glathart, J. L. 1950. College Physics. New York: McGraw-Hill Book Company, inc
Pages: 81-82
Halliday, David. 2010. Fisika Dasar Edisi 7. Jakarta: Erlangga
Halaman: 357-358,364

Medan, 01 Oktober 2018


Asisten Praktikan

(Nurul Hidayati Nasution) (Juwita Febriani Hasibuan)


LAMPIRAN

1. Grafik hubungan antara panjang tali (l) dengan periode (T).


a. Bandul 100 gram sudut 30º

l (cm) T (s)

80 1,88

60 1,68

40 1,33

20 1,22

Grafik T-vs-l
2

1.8

1.6

1.4

1.2

1
T (s)

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0.54 0.54 0.69 0.88

l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 100 gram ternyata
berbanding lurus, dimana nilai panjang tali (l) semakin tinggi maka nilai periode
nya pun akan semakin besar dan sebaliknya
b. Bandul 200 gram sudut 60º

l (cm) T (s)

80 1,85

60 1,84

40 1,44

20 1,13

Grafik T-vs-l
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
T (s)

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.54 0.54 0.69 0.88
l (cm)

Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada bandul 200 gram ternyata
berbanding lurus, dimana nilai panjang tali (l) semakin tinggi maka nilai periode nya
pun akan semakin besar dan sebaliknya.

2. Grafik hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f)


a. Bandul 100 gram sudut 30º

f (Hz) T (s)
0,53 1,88
0,59 1,68
0,75 1,33
0,81 1,22
Grafik f-vs-T
1
0.9
0.8
0.7
0.6
f (Hz)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.85 1.54 1.44 1.31
T(s)

Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f) pada bandul 100 gram ternyata
berbanding terbalik, dimana nilai periode (T) semakin kecil maka nilai
frekuensinya pun semakin besar,dan sebaliknya.
b. Bandul 200 gram sudut 60º

f (Hz) T (s)
0,54 1,85
0,54 1,54
0,69 1,44
0,88 1,31

Grafik f-vs-T
1
0.9
0.8
0.7
0.6
f (Hz)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1.85 1.54 1.44 1.31
T(s)

Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f) pada bandul 200 gram ternyata
berbanding terbalik, dimana nilai periode (T) semakin kecil maka nilai frekuensinya
pun semakin besar,dan sebaliknya.
NAMA : JUWITA FEBRIANI HASIBUAN
NIM : 170801014
HARI/TANGGAL : SENIN/ 01 OKTOBER 2018
ASISTEN : NURUL HIDAYATI NST

TUGAS PERSIAPAN

1. Buktikan persamaan perioda pada persamaan dibawah ini:


l
T =2 π
√ g
Jawab:
ΣF=−T sin Ɵ
md 2 x
=−T sin Ɵ
d t2
x
mx= −T
L
mg
mx+ x=0
l
g
x+ −x=0
l
g
−ω 2 x + x=0
l
g
ω 2=
l
4π2 g
=
T2 l

l
T =2 π
√ g

2. Sebutkan dan jelaskan Hukum Newton I, II, dan III serta aplikasinya
Jawab:
 Hukum Newton I : “Apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
nol, maka benda tersebut akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan
konstan”.
Σ F=0
Aplikasi : Mobil yang diam sulit untuk didorong karena sifat inersia. Yang memiliki
kecendrungn untuk mempertahankan keadaan diamnya.
 Hukum Newton II : “Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerjapada
suatu benda adalah sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan
massa benda.” Secara sistematis:

∑ F = m.a
Aplikasi : Misalkan pada saat kamu naik sepeda atau sepatu roda ketikamenujujalan yang
menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah cepat. Artinya gerak kamu yang
memakai sepatu roda akan mengalami penambahan kecepatan.

 Hukum III Newton : “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka
benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan”. Secara matematis :
F aksi =−Freaksi
Aplikasi : Seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok. Jika anak
tersebut mendorong tembok ( F aksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan besar
yang sama tetapi berlawanan ( F reaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan bandul fisis dan bandul matematis


Jawab:
Persamaan bandul fisis dan bandul matematis:
 Sama-sama merupakan metode penentuan gravitasi
 Terdiri dari massa dan beban yang digantung pada tali
 Beban yang digantung sama-sama disimpangkan
 Sama-sama membentuk ayunan yang teratur
 Merupakan gerak harmonik sederhana yang mempunyai frekuensi dan periode
Perbedaan bandul fisis dan bandul matematis:
Fisis Matematis

Menggunakan tali bermassa berat Menggunakan tali bermassa ringan


Massa beban tidak diabaikan Massa beban diabaikan
Model perhitungan deret Taylor Model perhitungan ayunan sederhana
Membutuhkan tambahan analisis seperti
Tidak membutuhkan tambahan analisis
torsi
Sudut kecil Sudut besar
Memiliki momen Inersia Tidak memiliki momen Inersia
Menggunakan bandul berbentuk
Menggunakan bandul berbentuk gulat
homogen
Menggunakan k(jari-jari) dan a (sebagai
Menggunakan l (panjang tali) dan π
jarak antara engsel / poros dengan
(karena bentuk bandul yang gulat)
pusat massa)
Menggunakan barang pejal dan
Menggunakan tali dan massanya ringan
massanya relatife besar

4. Jelaskan pengertian:
a. Osilasi
b. Frekuensi
c. Periode
d. Percepatan
Jawab:
a. Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
b. Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
c. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.
d. Percepatan adalah laju perubahaan kecepatan suatu benda saat bergerak.

5. Jelaskan hubungan frekuensi dengan periode


Jawab:
Hubungan frekuensi dengan priode adalah :
n t
f= atau T =
t n
maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan
1 1
f= atau T =
T f
Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode
berbanding terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil,
sebaliknya periode besar maka frekuensi kecil.
NAMA : JUWITA FEBRIANI HASIBUAN
NIM : 170801014
HARI/TANGGAL : SENIN/ 01 OKTOBER 2018
ASISTEN : NURUL HIDAYATI NST

RESPONSI

1. Jelaskan Hukum Newton I, II, dan III serta aplikasinya


Jawab:
 Hukum Newton I : “Apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda tersebut akan tetap diam atau
bergerak lurus beraturan”.
Σ F=0

Aplikasi : Mobil yang diam sulit untuk didorong karena sifat inersia.
 Hukum Newton II : “Percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda adalah sebanding dengan resultan gaya
serta berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara
sistematis:

∑ F=m.a
Aplikasi : Misalkan pada saat kamu naik sepeda atau sepatu roda ketika
menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda kamu akan
bertambah cepat. Artinya gerak kamu yang memakai sepatu roda akan mengalami
penambahan kecepatan.
 Hukum III Newton : “Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2,
maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda
pertama, yang besarnya sama dan arahnya berlawanan”.
Secara matematis :
F aksi =−Freaksi
Aplikasi : Seorang anak memakai skateboard dan berdiri menghadap tembok.
Jika anak tersebut mendorong tembok (F.aksi), maka tembok akan
mendorong tangan dengan besar yang sama tetapi berlawanan
(F.reaksi) sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.

2. Jelaskan pengertian:
a. Osilasi
b. Frekuensi
c. Periode
Jawab:
a. Osilasi adalah erak bolak-balik dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah atau maju
mundur pada selang da waktu lintasan yang sama.
b. Frekuensi adalah banyaknya getaran gelombang yang terjadi didalam waktu satu detik.
c. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan lengkap dari
geraknya yaitu satu getaran penuh atau satu putaran penuh.

5. Jelaskan hubungan frekuensi dengan periode


Jawab:

Hubungan frekuensi dengan priode adalah :


n t
f= atau T = maka jika digabungkan akan menimbulkan persamaan
t n
1 1
f= atau T =
T f
Rumus diatas menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi dan periode
berbanding terbalik, maka nila jumlah frekuensi besar maka periode kecil,
sebaliknya periode besar maka frekuensi kecil.

6. Jelaskan perbedaan dan persamaan bandul fisis dan bandul matematis


Jawab:

Persamaan bandul fisis dan bandul matematis:


 Sama-sama merupakan metode penentuan gravitasi
 Terdiri dari massa dan beban yang digantung pada tali
 Beban yang digantung sama-sama disimpangkan
 Sama-sama membentuk ayunan yang teratur
 Merupakan gerak harmonik sederhana yang mempunyai frekuensi dan periode
Perbedaan bandul fisis dan bandul matematis:
Fisis Matematis

Menggunakan tali bermassa berat Menggunakan tali bermassa ringan


Massa beban tidak diabaikan Massa beban diabaikan
Model perhitungan deret Taylor Model perhitungan ayunan sederhana
Membutuhkan tambahan analisis Tidak membutuhkan tambahan
seperti torsi analisis
Sudut kecil Sudut besar
Memiliki momen Inersia Tidak memiliki momen Inersia
Menggunakan bandul berbentuk
Menggunakan bandul berbentuk gulat
homogen
Menggunakan k(jari-jari) dan a
Menggunakan l (panjang tali) dan π
(sebagai jarak antara engsel /
(karena bentuk bandul yang gulat)
poros dengan pusat massa)
Menggunakan barang pejal dan Menggunakan tali dan massanya
massanya relatife besar ringan

Anda mungkin juga menyukai