Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

(Hukum Gravitasi Bumi dan Menentukan Massa Bumi)

Dosen Pengampu : Dr. Derlina, M.Si.

O L E H : Kelompok 7

Fisika Dik A 2018

Dinda Ramadhani
4181121018

Sintia Rantika 4181121025

Ummiatul Habibah 4181121017

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
Hukum Gravitasi Bumi dan Menentukan Massa Bumi
 Hukum Gravitasi

Penemu hukum gravitasi adalah Isaac Newton. Gravitasi berasal dari kata gravitas
yang berarti berat dalam bahasa Yunani. Jika gaya gravitasi mencapai puncak tertinggi pohon
apel, mungkinkah gravitasi juga mencapai posisi yang lebih jauh, misalnya sampai ke bulan?
Jika iya, boleh jadi Bulan mengelilingi Bumi akibat adanya gaya gravitasi.22Dalam
penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat
berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-masing bendadan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan dirumuskan:

F=G

F =gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

m1 =massa benda 1 (kg)

m2 =massa benda 2 (kg)

r =jarak antara kedua pusat benda (m)

G =tetapan gravitasi universal

Pada gerak melingkar sering disebutkan istilah frekuensi dan periode. Frekuensi (f)
adalah banyaknya putaran yang dilakukan objek dalam satu detik. Periode (T) adalah waktu
yang dibutuhkan objek untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Berikut rumus
persamaannya:

n
f=
t

Dimana n = banyak putaran

T = waktu

1 putaran 2π rad

1 rpm = π /15

Periode dan frekuensi dihubungkan dengan persamaan

1
T=
f
Percepatan gravitasi merupakan suatu tetapan ukuran suatu objek yang ekivalen
dengan 1 g, dengan nilai sebesar nilai sebesar 9,80665 m/s. Nilai tersebut merupakan
ketetapan yang diukur dari atas permukaan laut, sedangkan untuk tempat-tempat lainnya
percepatan gravitasi memiliki nilai 9,81 m/s. Di dalam eksperimen fisika, penentuan nila g
(Percepatan Gravitasi) dapat diukur dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling
sederhana misalnya dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-
konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai  percepatan gravitasi di
suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.

Pada penelitian terdahulu, penentuan percepatan gravitasi bumi pernah dilakukan


dengan metoda sistem bandul fisis dengan nilai g (Percepatan Gravitasi) yang diperoleh dari
penggunaan metode tersebut adalah sebesar 9,4 m/s selain itu pernah juga dilakukan
penentuan nilai  percepatan gravitasi bumi (g) pada percobaan ayunan matematis
menggunakan bahasa pemrograman  borland delphi 7.0 dengan nilai g (percepatan gravitasi)
yang diperoleh dari penggunaan metode tersebut adalah sebesar 9.892 m/s Tujuan dari
percobaan dengan menggunakan ayunan matematis berbasis logger pro ini yaitu agar dapat
mengetahui dan membandingkan besar dari percepatan gravitasi yang diperoleh secara
eksperimen dengan nilai percepatan gravitasi yang telah ditetapkan dan digunakan di seluruh
dunia.

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang memiliki
massa di alam semesta. Gravitasi matahari yang dihasilkan benda-benda langit dalam setiap
orbit mengelilingi matahari. Fisika modern menjelaskan gravitasi menggunakan Teori
Einstein Relativitas Umum, tapi Hukum gravitasi universal Newton yang lebih mendekati
sederhana cukup akurat dalam kebanyakan kasus.Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa
sangat besar dapat menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula untuk menarik benda-
benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya
gravitasi ini juga menarik benda-benda di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda
langit lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

Kenapa kalau kita jatuh, pasti jatuhnya ke bawah? atau mengapa jika kita melempar
suatu    benda ke atas benda tersebut selalu jatuh lagi ke bawah? Kalau kita berjalan, duduk,
berdiri, tidur, mengapa semua benda di bumi ini seakan-akan menempel di permukaan
bumi/lantai atau tanah? Jawabannya adalah karena adanya suatu gaya yang menarik kita
selalu menuju ke bawah.Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya
gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa/berat benda
tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya.
Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang
besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia, batu,
binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena itulah,
walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada gaya
gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola bumi

Diri kita juga adalah sebuah benda yang memiliki gaya gravitasi. Tapi mengapa
pulpen, buku, atau benda-benda kecil di sekeliling kita tidak menempel pada tubuh kita? Ya
tentu saja, karena gaya gravitasi tubuh kita kalah oleh gaya gravitasi bumi yang kita diami
ini. Lalu mengapa burung, balon udara, pesawat terbang, roket, tidak tertarik oleh gaya
gravitasi bumi? Hal itu dikarenakan benda-benda tersebut memiliki gaya lain yang dapat
melawan gaya gravitasi, sehingga mereka bisa melayang/lepas tidak tetap lengket/menempel
pada permukaan bumi.

Pengertian Gravitasi Bumi

Sering kita melihat buah yang jatuh dari pohonnya. Misalkan saja mangga di musim
berbuahnya. Di pagi hari kita banyak mendapatkannya sudah berada di tanah tepat di bawah
pohonnya. Seringkali juga kita melihat berita di televisi, adanya pesawat yang jatuh ketika
terjadi cuaca yang buruk di atmosfer. Mungkin yang lebih sering terjadi pada kita adalah
sesuatu yang kita pegang ternyata lepas dan jatuh ke tanah. Kesemua contoh di atas
menunjukkan bahwa semua yang jatuh pasti akan menuju ke tanah, ke permukaan bumi.
Bukan malah melayang ke langit.

Jatuhnya benda-benda ke permukaan bumi dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.


Gaya ini sering disebut sebagai gaya tarik bumi. Hal ini dikarenakan gaya ini selalu menarik
semua benda menuju permukaan bumi.Gaya gravitasi bumi mempengaruhi semua benda di
permukaan bumi atau di dekatnya. Bahkan bulan pun terpengaruh oleh gaya ini. Gaya
gravitasi bumi menyebabkan benda-benda memiliki berat sehingga tidak melayang di udara
dan tidak terlempar ke angkasa.

Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak benda dari pusat
bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil.
Misalkan saja astronot. Ketika astronot telah berada di luar angkasa, maka astronot akan
terasa lebih ringan dan melayang-layang. Hal ini dikarenakan tidak ada gaya gravitasi bumi
yang berpengaruh padanya, karena jarak astronot terhadap pusat bumi sudah sangat jauh,
sehingga mereka tidak memiliki berat dan dapat melayang-layang.Berbeda dengan benda
yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan permukaan bumi akan
memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh benda tersebut semakin cepat apabila
benda telah mendekati tanah. Dan setelah benda berada di tanah, maka benda tersebut akan
tetap berada di tempatnya karena gaya gravitasi tetap bekerja.

Hukum Gravitasi Newton

Menurut Newton jika ada dua benda bermassa didekatkan maka antara keduanya itu
akan timbul gaya gravitasi atau gaya tarik menarik antar massa. Besarnya gaya gravitasi ini
sesuai dengan hokum Newton yang bunyinya sebagai berikut;

“Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding
dengan hasil kali massa partikel tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak nya”.

Permasalahan di atas telah dikaji oleh Sir Isaac Newton pada abad 16 masehi. Newton
mengemukakan, bahwa ternyata ada suatu ”gaya pada suatu jarak” yang memungkinkan dua
benda atau lebih untuk berinteraksi. Istilah tersebut oleh Michael Faraday, pada abad 18
diubah menjadi istilah ”medan”. Adapun pengertian medan adalah tempat di sekitar suatu
besaran fisis yang masih dipengaruhi oleh besaran tersebut dalam suatu entitas Tertentu.

Sebagai contoh, gaya gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang masih berada
dalam medan gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi sudah dapat diabaikan,
maka sebuah massa yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat dipengaruhi.
Dengan demikian, dapatlah kamu pahami, mengapa daun yang massanya lebih kecil
dibanding bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik bumi. Dalam penelitiannya,
Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara
universal dan sebanding oleh massa masing- masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda.

Tarikan gravitasi dinyatakan oleh Isaac Newton melalui tulisannya di jurnal


Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada 5 Juli 1687 dalam bentuk rumus berikut:

2
mm
F=G
r2
Keterangan  :

 F   merupakan  besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,


 G merupakan konstante gravitasi,
 m1 merupakan massa dari benda pertama
 m2 merupakan massa dari benda kedua, dan
 r merupakan jarak antara dua massa tersebut.

Dalam eksperimennya, Newton membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi


yang menarik bulan dan menarik benda-benda pada permukaan bumi. Percepatan gravitasi
yang dialami setiap benda di permukaan bumi adalah 9,8 𝑚/𝑠 2 . Jarak bulan dari pusat
bumi atau jarijari orbit bulan = 3,84 × 108 𝑚, dan jarak permukaan bumi dari pusat bumi
atau jari-jari bumi = 6,4 × 106 𝑚. Ini berarti jarak bulan dari pusat bumi adalah 60 × jarak
permukaan bumi dari pusat bumi.
Akhirnya Newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi bumi pada suatu benda
F, berkurang dengan kuadrat jaraknya r , dari pusat bumi. Newton menyadari bahwa gaya
gravitasi tidak hanya bergantung pada jarak, tetapi juga bergantung pada massa benda.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika bumi
mengerjakan gaya gravitasi pada suatu benda (misal bulan), maka benda itu akan
mengerjakan gaya pada bumi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Newton terus
berlanjut dalam menganalisis gravitasi. Tetapi, berapa percepatan sentripetal Bulan? Karena
Bulan bergerak dalam lintasan yang melingkar, maka percepatannya dihitung dengan
2 πR
ν
a= =
2
( ωR )
=
( T ) aπ R
2
=
2
s
 R R R T2
 Dengan : R: Jari-jari Orbit Bulan = 2,84 x 108 m
 T: Periode Bulan =27,3 hari = 2,36 x 106 s
 Maka:
2
aπ 2 R a ( 3 , 14 ) ( 3 ,84×10 8 m )
a s= 2 = 2
=0 , 00272 m/ s2
 T 6
( 2 ,36×10 s )

 jika
a s dinyatakan dalam percepatan gravitasi bumi g= 9,8 m/s2 . maka diperoleh
2
0 , 00272 m/s 1
a s= g≈ g
 9,8 m/s 2 3600
 Dengan demikian, percepatan Bulan terhadap Bumi kira-kira 1/3600 kali besar
percepatan benda-benda di permukaan Bumi. Newton menyimpulkan bahwa gaya
gravitasi yang diberikan oleh Bumi pada sembarang benda berkurang terhadap
kuadrat jaraknya, 𝑟, dari pusat Bumi,

Menentukan massa bumi

Jika massa bumi mB dan jari-jari bumi R= 6,38 x 106 m, maka massa bumi dapat dicari dari
persamaan :

mB
g=G
R2

2
gR
mB=
G

Perhitungan untuk mengukur massa Bumi menggunakan konsep hukum Newton tentang
gravitasi yang menyatakan bahwa “Gaya tarik antar dua benda sebanding dengan massa
masing masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Jika ditulis
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
2
m1 m 2 N .m
F=G
r2 , dengan G adalah konstanta gravitasi umum
( 6 , 67×10−11 2
kg ) .
Berdasarkan Hukum II Newton, gaya berbanding lurus dengan percepatan dan massa,
sehingga dapat dituliskan persamaan berikut : F=m× a, dengan F adalah gaya, m adalah
massa, dan a adalah percepatan (dalam kasus ini adalah percepatan gravitasi, jadi kita
mengganti variabel a dengan g). Besarnya percepatan gravitasi (g) adalah 9,8 m/s 2 . Sehingga
m1 m2
m×g=G 2
jika kita tulis ulang persamaannya menjadi : r

Karena m2 dan m sama (dengan kata lain, membicarakan benda yang sama), sehingga dapat
m
g=G 21 6
diabaikan. r . Dalam kasus ini, kita menggunakan jari-jari bumi ( 6 , 37×10 m )
sebagai jarak antar partikel (R). Nilai ini didapat dari percobaan Erasthotenes. Sehingga
M
g=G 2
persamaannya menjadi : r . Sekarang tinggal mengganti variabel di atas, dengan
angka-angka yang telah disepakati.
M
9,8=6 , 67×10−11
( 6 ,37×106 )2
2
9,8×( 6 , 37×106 )
M=
6 , 67×10−11
24
M=5, 96×10 kg
Nataresmi Abd Hanan.2009.Perjalanan Kosmos Memahami Alam Semesta. Surabaya:
Selasar Surabaya Publishing

Prof.Dr.H.Bayong Tjasyono HK.,Dea.2009.Ilmu kebumian dan


Antariksa:Bandung.Pascasarjana UPI

Rosidi,I.1983.,Jagat Raya.Jakarta:Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai