Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ELEKTRONIKA DIGITAL

“Bilangan Dalam Elektronika Digital (Desimal,biner,oktal, dan heksadesimal”

OLEH

FISIKA DIK A 2018

Disusun

Oleh

GRUP 4

1. GERHAT MOSES PAKPAHAN (4183121031)


2. JENNER HAWCKINS AT-TSAQIB (4182121016)
3. MAGDALENA SIMBOLON (4183321012)
4. RAJA AMIN RAIS (4183321027)
5. SINTIA RANTIKA (4181121025)

FISIKA DIK A 2018

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020

0
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami semua diberi kesehatan pada hari ini sehingga kami dapat mengerjakan Tugas Rutin
yang dibuat oleh dosen sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas matakuliah
Elektronika Digital.

Saya berterima kasih kepada temen-temen karena berkat kerja sama teman-teman
kelompok maka makalah ini dapat selesai. Kami berharap makalah ini dapat membantu kita
dalam proses pembelajaran,walaupun kami tau makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk
itu kami berharap ada saran atau kritik dari pembaca.

Terima kasih

Medan,24 September 2020

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................3

1.2Rumusan Masalah.............................................................................................................3

1.3 Tujuan..........................................................................................................................3

BAB 2.........................................................................................................................................4

ISI...............................................................................................................................................4

BAB III.....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bilangan adalah objek matematika yang digunakan untuk pengukuran, penghitungan dan pelabelan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Bilangan adalah sistem penulisan yang digunakan untuk
mengekspresikan bilangan. Sistem Bilangan juga dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan untuk
mewakili besaran suatu item fisik. Setiap sistem bilangan menggunakan bilangan dasar atau basis tertentu
yang dalam bahasa Inggris biasanya disebut dengan “Base” atau “Radix”.
Dalam pengertiannya, Base atau Radix dari sistem bilangan adalah jumlah total digit atau jumlah suku
angka yang digunakan dalam suatu sistem bilangan. Contohnya pada sistem bilangan Desimal, Radix dari
sistem bilangan Desimal adalah 10, yang artinya adalah memiliki 10 suku angka yakni 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9.
Dalam dunia Elektronika Digital, Pengetahuan Sistem Bilangan merupakan pengetahuan dasar yang
wajib dipelajari, karena semua rangkaian digital yang dirancang ataupun perangkat digital menggunakan
konsep sistem bilangan tersebut. Sistem Bilangan dalam elektronika digital digunakan untuk mewakili
informasi yang akan diolah ataupun pemrosesan hingga hasil olahannya. Sistem Bilangan yang umumnya
digunakan dalam teknik elektronika digital diantaranya adalah Sistem Bilangan Desimal, Biner,
Heksadesimal dan Oktal.

1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengkonversi bilangan desimal ke binner,oktal heksadesimal dan sebaliknya?
2. Bagaimana mengkonversi bilangan biner ke oktal dan sebaliknya?
3. Bagaimana mengkonversi bilangan oktal ke heksadesimal dan sebaliknya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bilangan yang terdapat dalam elektro digital
2. Untuk mengetahui cara mengkonversi bilangan desimal ke binner,oktal heksadesimal dan sebaliknya
3. Untuk mengetahui cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dan sebaliknya
4. Untuk mengetahui cara mengkonversi bilangan oktal ke heksadesimal dan sebaliknya

3
BAB 2

ISI

 Pengertian Sistem Bilangan


Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix)
yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer.
ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : 
1.        Sistem Bilangan Desimal (Decimal Number System) “Basis 10”
2.        Sistem Bilangan Binari (Binary Number System) “Basis 2”
3.        Sistem Bilangan Oktal (Octal Number System) “Basis 8”
4.        Sistem Bilangan Hexadesimal (Hexadecimal Number System) “Basis 16” 
 Macam – macam sistem bilangan :
1. Bilangan Biner
Untuk bilangan biner, jumlah radiksnya adalah 2, yaitu 0 dan 1. Pembacaan nilainya
masih menggunakan prinsip yang sama seperti basis desimal, yaitu mengalikan dengan base-
exponent dari masingmasing angka. Contoh sebagai berikut:
3 2 1
1101=(1×2 )+(1×2 )+(0×2 )
=(1×8 )+(1×4 )+(0×2)+(1×1)
=8+ 4+ 2+ 1
= 15 (desimal)
Begitu pula dengan pecahan dalam biner. Contoh:

1 0 −1 −2
1101=(1×2 )+1×2 )+(0×2 )+(1×2 )
= (1 x 2) + (1 x 1) + (0 x 0,5) + (1 x 0,25)
= 2 + 1 + 0 + 0.25
= 3.25

4
Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal menjadi bilangan biner, dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara. Cara pertama adalah dengan melakukan pembagian dan melihat sisanya,
dan cara kedua adalah melakukan pengurangan dengan base-exponent biner yang mendekati
bilangan desimal tersebut.
Konversi Desimal_Biner I:
- 168 / 2 = 84 sisa 0
- 84 / 2 = 42 sisa 0
- 42 / 2 = 21 sisa 0
- 21 / 2 = 10 sisa 1
- 10 / 2 = 5 sisa 0
- 5 / 2 = 2 sisa 1
- 2 / 2 = 1 sisa 0
- 1 / 2 = 0 sisa 1
Bit biner terbesar dimulai dari bawah, sehingga
168(desimal) = 10101000(biner)

2. Bilangan Desimal
Jumlah simbol atau radiks dalam bilangan desimal adalah 10 buah. Simbol-simbolnya
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Untuk menghitung suatu basis bilangan, harus dimulai
dari nilai yang terkecil (nilai yang paling kanan). Dalam hal ini, nilai paling kanan adalah
nilai dengan pengali base-exponent yang terendah (diasumsikan tidak ada pecahan) yaitu 0.
Jika terdapat pecahan, base-exponent di sebelah kanan koma adalah minus. Sebagai contoh,
diketahui sebuah bilangan 168(basis−10) atau 168(desimal), artinya adalah:
2 1 0
168=(1×10 )+(6×10 )+(8×10 )
=100+60+ 8
1 0 −1 −2
12 ,56=(1×10 )+(2×10 )+(5×10 )+(6×10 )
=10+2+0,5+0 , 06

3. Bilangan Oktal
Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada
sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari
Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB
atau Least Significant Bit).
Misalnya bilangan oktal 3 adalah hasil pengelopokan dari 000 011, perhitungan secara
manual dapat dibuktikan dengan perhitungan berikut :
(1 x 21 )+(1 x 20 ) = (1x2)+(1x1) = 3

5
4. Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal memiliki simbol yang lebih banyak. Simbol-simbol yang
digunakan merupakan gabungan dari simbol desimal dan huruf abjad latin. Simbol-simbolnya
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Dalam hexadesimal, bilangan
10(desimal) digantikan oleh simbol A. bilangan 11(desimal) dengan simbol B, dan seterusnya
hingga bilangan 15(desimal) dengan simbol F. Untuk penulisan bilangan hexadesimal,
disepakati menggunakan awalah “0x”, contoh 0x1234 artinya adalah 1234(hexadesimal).
Konversi bilangan hexadesimal menjadi desimal dapat menggunakan ketentuan sebelumnya,
yaitu menggunakan perkalian base-exponent dari masing-masing bilangan. Contoh sebagai
berikut:
2 1 0
0×29 A=(2×16 )+(9×16 )+( A×16 )
=(2×256 )+(9×16 )+(10×1 )
= 512+ 144+10
= 666 (desimal)

Sebuah bilangan hexadesimal dapat langsung dikonversikan menjadi 4-bit bilangan biner.
Tabel konversi dapat dilihat pada Tabel 1.

6
 Pengertian Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu
akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.
 Contoh-contoh Konversi Bilangan
1.        Sistem Bilangan Binari
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan
dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat
mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita
sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu
berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode
rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information
Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. (Wikipedia, 2011)

1.1.         Binari ke Oktal
Cara Konversinya
Untuk melakukan konversi biner ke oktal lakukan bagi setiap 3 digit menjadi sebuah angka
oktal dimulai dari paling kanan.
Contoh :
101102 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3 digit biner: 10 dan 110. 
 Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi
biner ke desimal.
 Sehingga didapat 101102 = 268
1.2.         Binari ke Hexa Desimal
Cara Konversinya:
Mirip dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4 digit
biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A, B, C, …, F.
Contoh :
1101012 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 0101. 
 Kemudian konversi setiap kelompok dengan menggunakan perhitungan konversi biner
ke desimal.

7
 Sehingga didapat 1110102= 3A16
1.3.         Binari ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk melakukan konversi dari bilangan biner atau bilangan berbasis selain 10 ke
bilangan berbasis 10 (desimal) maka anda tinggal mengalikan setiap digit dari bilangan
tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan. 
Contoh : 
110110 2 = ……. 10 ?
110110 2 = 1x25 + 1x2 4 + 0x2 3 + 1x2 2 + 1x2 1 + 0x2 0 = 
32+ 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 2242
2.        Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10
macam angka dari 0,1, sampai 9. Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 1 0, 1 1, dan
seterusnya (posisi di angka 9 diganti dengan angka 0, 1, 2, .. 9 lagi, tetapi angka di depannya
dinaikkan menjadi 1). sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi,ilmuwan persia
Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap
angka desimal menggunakan basis (radix) 10. (Wikipedia, wikipedia)
2.1.      Desimal ke Oktal
Cara Konversinya:
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa lakukan juga untuk bilangan berbasis 8
(oktal).
Contoh: 
Menggunakan 3 angka terakhir nim saya 708
70810 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama 708/8 =88, sisa 4
 Lalu 88/8 = 11, sisa 0,
 Terakhir 11/8=1, sisa3.
 Dengan demikian dari hasil perhitungan didaptkan 70810 = 13048
2.2.      Desimal ke Hexa Desimal
Cara Konversinya:
Seperti halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.
Contoh 1:
1810 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama 18/16 = 1, sisa 2
 Lalu 1/16 = 0, sisa 1,
 Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 1810 = 1216

8
Contoh 2:
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
7810 = …….16 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama 78/16 =4, sisa 14 (ditulis E)
 Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
 Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 7810 = 4E16
2.3.      Desimal ke Binari
Cara Konversinya:
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita
bisa lakukan sebagai berikut.
Contoh :
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708
7810 = …….2 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama kita bagi 78 dengan 2, didapat bilangan bulat hasil bagi adalah  39
dengan sisa hasil bagi adalah 0, atau dengan kata lain 67 = 2*39 + 0
 Selanjutnya bilangan bulat hasil bagi tersebut (39) kita bagi dengan 2 lagi, 39/2 = 19,
sisa hasil bagi 1.
 Kemudian kita ulangi lagi, 19/2 = 9, sisa hasil bagi 1.
 Kemudian kita ulangi lagi, 9/2 = 4, sisa hasil bagi 1.
 Kemudian kita ulangi lagi, 4/2 = 2, sisa hasil bagi  0.
 Kemudian kita ulangi lagi, 2/2 = 1, sisa hasil bagi 0
 Setelah itu tulis sisa hasil bagi mulai dari bawah ke atas.
 Dengan demikian kita akan mendapatkan bahwa 7810 = 10011102.
3.        Sistem Bilangan Oktal
Oktal adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada
sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari
Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB
atau Least Significant Bit).
Misalnya bilangan oktal 3 adalah hasil pengelopokan dari 000 011, perhitungan secara
manual dapat dibuktikan dengan perhitungan berikut :
(1 x 21 )+(1 x 20 ) = (1x2)+(1x1) = 3
3.1.Oktal ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :

9
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708 
Angka 8 saya ganti dengan 7.
778 = …….10 ?
Langkah - Langkah :
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan
mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai
dari yang paling kanan.
778 = (7 x 81)10 + (7x 80)10 = 56 + 7 = 63
3.2.Oktal ke Hexa Desimal
Untuk perhitungan secara manual, konversi bilangan oktal ke desimal dilakukan dengan
mengkonversi bilangan oktal ke bilangan basis antara terlebih dahulu. Ada dua cara yang
sering digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara pertama konversi dahulu
bilangan oktal ke desimal, lalu dari bilangan desimal tersebut dikonversi lagi ke
heksadesimal. Cara kedua adalah dengan menkonversi bilangan oktal ke bilangan biner, lalu
dari biner di konversi lagi menjadi bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan cara yang
paling sering digunakan. 
Contoh :
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708 
Angka 8 saya ganti dengan 7.
778 = …….16
Langkah - Langkah :
 Konversi bilangan oktal menjadi bilangan biner778 = 11 110 101 2 angka 7dan 7
dikonversi terlebih dahulu menjadi biner.
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama hitung 78 = 1112 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
 Lalu hitung 7(kedua)8 = 1112
 Sehingga didapat 778 = 1111112
 2.      Kemudian bilangan biner tersebut dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang
paling kanan
 Selanjutnya 4 digit biner transformasikan menjadi heksadesimal
11 1111 2 = 7716
3.3.Oktal ke Binari
Cara Konversinya:
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan langsung
dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.
Contoh:
Saya memakai angka ke 8 dan terakhir dari nim saya, 2013141708 
Angka 8 saya ganti dengan 7. v778 = …….2 ?

10
Langkah - Langkah :
1.        Pertama-tama hitung 78 = 1112 (Lihat cara konversi dari desimal ke biner)
2.        Lalu hitung 78 = 1112
3.        Sehingga didapat 778 = 1111112
4.        Sistem Bilangan Hexadesimal
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem
Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12),
D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan
huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F
mewakili angka 15. (technology)
4.1.   Hexadesimal ke Desimal
Cara Konversinya:
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan mengalikan digit bilangan heksa
dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh :
C516 = …….8 ?
Langkah - Langkah :
B716 = (11 x 161)10 + (7 x 160)10 = 176+ 7 = 183
4.2.   Hexadesimal ke Binari
Contoh Konversinya:
Cara ini merupakan kebalikan cara konversi biner ke heksadesimal. Setiap digit heksadesimal
langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya dipadukan    .

Contoh:
B716 = …….2 ?
Langkah - Langkah :
 Pertama-tama hitung B16 = 10112 (F16 = 1110 = 10112, Lihat cara konversi dari desimal
ke biner)
 Lalu hitung 716 = 01112 (harus selalu dalam 4 digit biner, bila nilai hasil konversi tidak
mencapai 4 digit biner maka tambahkan angka 0 di depan hingga menjadi 4 digit biner)
 Kemudian didapat F516 = 101101112
4.3.   Hexadesimal ke Oktal
Cara Konversinya:
Langsung ke contoh :
Misal bilangan Heksadesimal 4B ke oktal, maka ubah dulu ke biner dulu, lalu konversikan
biner ke oktal.. perhatikan :
4 (Heksa) = 100 (Biner) = 1 (Oktal)
B (Heksa) = 11 (Desimal) = 1011 (Biner) = 001 dan 011 = 1 (Oktal) dan 3

11
(Oktal)
Jadi Bilangan Oktalnya adalah 113

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Elektronika digital adalah suatu yang sangat berpengaruh dari segala ilmu, baik dalam
bidang teknologi ataupun lainnya. Dalam hal ini penerapan elektronika digital
dimunculkan dalam ilmu teknologi informasi. Dalam perkembangannya teknologi
menggunakan beberapa bahasa dan rumusan matematika, seperti perhitungan sistem
oktal, sistem biner, sistem desimal, sistem hexadesimal. Hampir semua pemograman dan
aplikasi menggunakan sistem tersebut.

B. Saran
Dalam kata lain matakuliah elektronika digital sangat diperlukan untuk seorang
programer, karena mata kuliah ini adalah salah satu bahasa pemograman atau rumusan yang
akan sering ditemui, terutama di bidang IT. Maka dari itu kita harus banyak belajar dan
mengetahui tentang elektronika digital.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://bilangansistem.blogspot.co.id/

https://teknikelektronika.com/sistem-bilangan-pada-elektronika-digital/

Rizkiawan,R.1993. Tutorial perancangan hardware jilid 1.3 ed. Jakarta : Elex Media

14

Anda mungkin juga menyukai