Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REVIEW

TEKNIK DIGITAL

Dosen Pengampu : Ir.Mustamam, MT.

OLEH :
AL IFDAL 5173530003
DOLLY SYAHPUTRA SIREGAR 5173530010

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGHANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karna
berkat kemurahan nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas tentang “ TEKNIK DIGITAL”. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
mempelajari Teknik Digital.
Penulisan laporan makalah yang berjudul “ TEKNIK DIGITAL “ iini di ajukan untuk
mendukung proses pembelajaran dalam program studi TEKNIK DIGITAL . Makalah ini
menjelas kan tentang apa itu system teknik digital?, apa itu system teknik analog? & apa
perbedaan teknik digital & teknik analog.
Kemungkinan dalam penulisah makalah ini ada kesalahan, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Kami berharap makalah bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya

Medan 15 Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Penghantar ...............................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
Bab I .................................................................................................................
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
Bab II ...............................................................................................................
2.1 PEMBAHASAN ........................................................................................
Sistem Teknik Digital ..............................................................
Sistem Teknik Analog......................................................................................
Perbedaan Teknik Digital & Teknik Analog .......................................
Bab III ..............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................
3.1Kesimpulan .....................................................................................
DaftarPustaka ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bentuk komunikasi antar makhluk hidup yg paling awal adalah suara, yang dibangkitkan
oleh mulut, & diterima oleh teling. Apabila jarak antar makluk yg berkomunikasi tersebut jauh
maka diperlukan alat bantu berupa sesuatu yg dapat dilihat. Sebagai contoh, pada abad ke 2
sebelum masehi orang yunani menggunakan sinyal obor untuk berkomunikasi. Kombinasi dan
posisi yg berbeda dari obor tersebut menghasilkan kombinasi huruf-huruf yunani. Bentuk
komunikasi menggunakan obor ini merupakan bentuk awal dari system komunikasi data. Pada
tahun 1753 Charles Morrison (penemu dari scotlandia) memperkenalkan system transmisi
listrik menggunakan satu kabel untuk masing-masing huruf, pada system ini diperlukan
pithball dan kertas untuk mencetak hasilnya. Pada tahun 1835 Samuel Morse bereksperimen
dengan telegraph, seperti yg kita kenal sekarang. Telegraph mulai dipublikasikan pada tahun
1844, dan mulailah masa komunikasi listrik yg kelak akan menguasai kehidupan manusi.
Skema komunikasi yg di bicarakan di atas dapat di katakana “digital” secara alamiah, dikatakan
demikian karena hanya ada sejumlah pesan terbatas yg digunakan.
Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell memperkenalkan telepon. Telepon merupakan
system komunikasi analog, pesan yg disampaikan dapat tidak terbatas karena langsung
diucapkan dari mulut manusia. Setelah penemuan ini system analog mulai menggantikan
system digital.
BAB II
2.1 PEMBAHASAN

SISTEM TEKNIK DIGITAL


System digital adalah suatu system yg berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau
besaran yg bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit-digit atau angka
angka. Biasanya sebelum mempelajari lebih dalam tentang system digital pertama yg pasti kita
mempelajari yg namanya system bilangan, ada 4 jenis system bilangan yaitu biner, octal,
decimal & hexadecimal.
a. BINER
Biner adalah bilangan yg hanya punya basis 2 atau bilangan basis 2 yaitu 0 & 1. Hamper
semua system digital menggunakan system bilangan biner sebagai dasar system bilangan dari
operasinya, meskipun system system bilangan lain sering digunakan secara bersamaan dengan
bilangan biner. Dengan menggunakan 2 level yg ada pasti system bilangan biner maka
sangatlah mudah untuk mendesain rangkaian rangkaian elektronik yg akurat dibandingkan
dengan menggunakan 10 level yg ada pada system decimal.
Dalam system biner hanya ada 2 digit yaitu 0 & 1 yg juga dikenal dengan system basis-2.
System biner ini dapat digunakan untuk menyatakan setiap kuantitasyg dapat dinyatakan dalam
decimal atau system bilangan lainnya. Ada beberapa konversi bilangan biner, antara lain:
 Biner ke Octal
Kita hanya menyekatkan atau mengelompokan berisi 3 bit bilangan dalam bentuk bilangan
octal, 111 = 4+2+1=7, system octal ini dsbt system 421.
Contoh:
110011010(2) = 110 011 010 = 4+2+0 0+2+1 0+2+0 = 632(8)
 Biner ke decimal
Kita hanya tinggal mengalikan setiap bitnya dengan 2n, n=posisi bit, MSB berarti pangkatnya
paling besar, sedangkan LSB pangkatnya paling kecil atau = 0, lalu hasilnya dijumlahkan.
Contoh :
110011010(2) = (1x28) + (1x27) + (0x26) + (0x25) + (1x24) + (1x23) + (0x22) + (1x21) +
(0x20) = 256+128+0+0+16+8+0+2+0=410(10).
 Biner ke Hexadesimal
Kita hanya menyekatkan atau mengelompokan berisi 3 bit bilangan,dalam bentuk bilangan
octal, 1111 =8+4+2+1=15/f, system hexadecimal ini dsbt system 8421.
Contoh :
10110011010(2) = 1101 1001 1010 = 8+4+0+1 8+0+0+1 8+0+2+0 = 13 9 10 = D9A(16)

b. OCTAL
Ada beberapa konversi bilangan pada bilangan octal , antara lain :
 Oktal ke Desimal
Kita hanya tinggal mengalikan angka paling kiri dengan 8n , n adalah jumlah pangkaat
tertinggi. MSB berarti pangkatnya paling besar sedangkan LSB pangkatnya paling kecil atau
= 0, lalu hasilnya dijumlahkan
. Contoh :
678(8) = 6×82 7×81 8×80 = 6×64 + 7×8 + 8×1 = 384 + 56 + 8 = 440(10)

 Oktal ke Biner
Pada konversi bilangan oktal ke biner ini maksimal hanya angka misalnya 777(8) yang dapat
langsung dikonversikan kebiner dengan cara sekat 7 = 111 , 7 = 111 , 7 = 111 jadi 777(8)
=111111111(2) ,jika 777 keatas sudah tidak bias
menggunakan cara ini ,harus diubah kedesimal dahulu baru bisa langsung ke biner.
Contoh :
653(8) = ( dengan cara sekat langsung karena tidak ada angka yang >7 )
653(8) = 6 = 110 ,5 = 101 , 3 = 011,,,Jadi 653(8) = 110101011(2)
678(8) = ( langkah pertama harus dikonversikan terlebih dahulu ke desimal )
678(8) = 6×82 7×81 8×80 = 6×64 + 7×8 + 8×1 = 384 + 56 + 8 = 440(10)
440(10) = ( langkah kedua langsung mengubahnya kebiner )
440(10) = 440:2=220 sisa 0
220:2=110 sisa 0
110:2=55 sisa 0
55:2=27 sisa 1
27:2=13 sisa 1
13:2=6 sisa 1
6:2=3 sisa 0
3:2=1 sisa 1
1:2=0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 110111000(2)
Jadi , 678(8) = 110111000(2)

 Oktal ke Hexadesimal
Caranya kita harus mengubahnya ke bilangan desimal dahulu baru dari desimal kiata ubah ke
hexadesimal .
Contoh :
678(8) = 6×82 7×81 8×80 = 6×64 + 7×8 + 8×1 = 384 + 56 + 8 = 440(10)
440(10) = 440:16= 27 sisa 8
27:16= 1 sisa 11/B
1:16= 0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas Jadi, 440(10) = 1B8(16)
Jadi ,hasil dari 678(8) = 1B8(16)

c. DESIMAL
Sistem desimal tersusun atas 10 angka atau simbol, yang dikenal dengan digit. Ke-10 simbol
ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Sistem desimal juga disebut sistem
basis-10, karena mempunyai 10 digit. Kenyataannya, kata ”digit” adalah kata latin yang berarti
”jari jari”. Sistem desimal adalah suatu sistem nilai posisional di mana nilai dari suatu digit
tergantung kepada posisinya. Misalnya perhatikanlah bilangan desimal 634 ini artinya digit 4
sesungguhnya menyatakan 4 satuan. 3 menyatakan 3 puluhan dan 6 menyatakan 6 ratusan.
Ringkasnya, 6 merupakan yang paling berbobot dari ketiga digit, dikenal sebagai Most
Significant Digit (MSD). 4 bobotnya paling kecil dan disebut Least Significant Digit (LSD).
Perhatikan contoh lain, 75.25. Bilangan ini sesungguhnya sama dengan tujuh puluh plus lima
satuan plus dua persepuluh plus Ada beberapa konversi bilangan pada bilangan desimal , antara
lain :

 Desimal ke Biner Kita hanya tinggal membagi angka desimalnya dengan angka 2 dan
hasilnya tidak ada koma ,tapi kita tulis saja berapa sisanya .
Contoh :
440(10) = 440:2=220 sisa 0
220:2=110 sisa 0
110:2=55 sisa 0
55:2=27 sisa 1
27:2=13 sisa 1
13:2=6 sisa 1
6:2=3 sisa 0
3:2=1 sisa 1
1:2=0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 110111000(2)

 Desimal ke Oktal Kita hanya tinggal membagi angka desimalnya dengan angka 8 dan hasilnya
tidak ada koma ,tapi kita tulis saja berapa sisanya.
Contoh :
440(10) = 440:8= 55 sisa 0
55 :8= 6 sisa 7
7 :8= 0 sisa 7
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 770(8)

 Desimal ke Hexadesimal Caranya yaitu hanya tinggal membagi angka desimalnya dengan
angka 16 dan hasilnya tidak ada koma ,tapi kita tulis saja berapa sisanya. Contoh :
440(10) = 440:16= 27 sisa 8
27:16= 1 sisa 11/B
1:16= 0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas Jadi, 440(10) = 1B8(16)
d. HEXADESIMA
L
Ada beberapa konversi bilangan pada bilangan desimal , antara lain :

 Hexadesimal ke Biner Kita hanya tinggal menyekat 1 bilangan Hexadesimal lalu


mengubahnya ke biner.
Contoh :
B4645(16) = B 4 6 4 5 = 1011 0100 0110 0100 0101(2)

 Hexadesimal ke Desimal
Kalikan setiap bit bilangannya dengan 16n , n adalah nilai pangkat tertinggi
MSB berarti pangkatnya paling besar sedangkan LSB pangkatnya paling kecil atau =
0,
hasilnya lalu jumlahkan .
Contoh :
1B8(16) = 1×162+Bx161+8×160 =256+176+8=440(10)

 Hexadesimal ke Oktal
Bilangan Hexa tidak bisa langsung dikonversikan ke oktal ,ubah dulu ke desimal lalu dari
desimal bisa langsung dikonversikan ke oktal.
Contoh :
1B8(16) = 1×162+Bx161+8×160 =256+176+8=440(10) 440(10) = 440:8= 55 sisa 0
55 :8= 6 sisa 7
7 :8= 0 sisa 7
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 770(8)
Jadi , 1B8(16) = 770(8)
SISTEM TEKNIK ANALOG

System teknik analog yaitu suatu bentuk dari komunikasi elektronik yg merupakan
proses pengiriman informasi pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable dan
berkelanjutan atau disebut juga dengan sinyal analog. Contoh nya sinyal gambar pada televise
atau suara pada radio yg dikirimkan berkesinambungan. Analog merupakan proses pengiriman
sinyal dalam bentuk gelombang elektromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus yang
banyak sekali dipengaruhi oleh factor gangguan & suara.

Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara


yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan
kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan
kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang
disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut tapi suara akan terputus-putus
bila sinyal/gelombang yang didapat terhambat. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem analog
merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses
pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.
Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error.
Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan
maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.

Contoh benda-benda yang menggunakan teknologi analog:


* TV/Televisi: adalah televisi analog yang menerjemahkan sinyal menggunakan gelombang
radio. Pemancar televisi mengirimkan gambar dan suara melalui gelombang radio, diterima
oleh antena di rumah dan diterjemahkan menjadi gambar yang kita tonton.
* Kamera: sistem penyimpanan gambarnya menggunakan filem. Kamera menangkap suatu
objek lalu menyimpan objek tersebut ke filem.
* Kaset: sistem penyimpanannya menggunakan pita yang telah terekam sebuah data oleh
perekam
Kelemahan dari teknologi ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti.
Karena hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus
merekam perubahan yang terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh
teknologi analog ini selalu ada peluang keragu – raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah
teknologi yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan angka – angka yang benar dan
pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya.
Dan teknologi ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak
kita.
PERBEDAAN SISTEM DIGITAL & SITEM ANALOG

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu himpunan benda atau bagian-bagian yang bekerja
bersama-sama atau terhubung sedemikian rupa sehingga membentuk suatu keseluruhannya
Sistem digital adalah susunan peralatan yang dirancang untuk mengolah besaran fisik yang
diwakili oleh besaran digital, yaitu oleh nilai diskrit. Peralatan itu pada saat ini umumnya
merupakan peralatan elektronika. Meskipun dapat juga merupakan peralatan mekanik atau
pneumatic. Sistem digital yang umum dijumpai antara lain adalah computer, kalkulator, dan
jam digital. Sistem analog meliputi peralatan yang mengolah besaran fisik yang diwakili
dalam bentuk analog. Dalam system analog besaran itu beragam dalam nilai yang
sinambung. Sebagai contoh amplitudo sinyal keluaran pengeras suara dalam pesawat penerima
radio dapat memiliki nilai yang sinambung dari nol sampai ke nilai maximum yang mampu
ditahannya. Pada saat ini, khususnya dalam bidang elektronika, penggunaan teknik digital telah
banyak menggantikan kerja yang sebelumnya menggunakan teknik analog. Alasan utama
terjadinya pergeseran menuju teknologi digital itu adalah sebagai berikut:

1. Sistem digital lebih mudah dirancang. Hal itu terjadi karena hal yang diggunakan adalah
rangkaian pengalih yanhg tidak memerlukan nilai tegangan atau arus yang pasti, hanya
rentangan(tinggi atau rendah) yang diperlukan.

2. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu dapat dilakukan oleh
rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuaikan informasi tersebut dan menahannya
selama diperlukan.

3. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sisttem digital ndapat


menangani ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan menambahkan rangkaian
penganlih saja. Dalam system analog, ketelitian biasanya terbatas hanya sampai tiga atau empat
angka saja karena nilai tegangan dan arus didalamnya bergantung langsung pada kepada nilai
komponen rangkaiannya.

4. Operasinya dapat dengan


mudah diprogrankan. Sangat mudah untuk merancang suatu sisrem digital yang kerjanya
dikendalikan oleh program. Sistem analog juga dapat diprogram tetapi ragam dan kerumitan
operasinya sangat terbatas.

5. Sistem digital lebih kebal terhadap noise. Perubahan tegangan yang tidak teratur
tidak terlalu mengganggu seperti halnya dalam system analog. Dalam system digital nilai pasti
untuk tegangan tidak penting sepanjang noise itu tidak sebesar sinyal tinggi atau sinyal rendah
yang telah ditetapkan.

6. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian terpadu.
Meskipun rangkaian analog juga dapat dibuat dalam bentuk IC, kerumitannya membuat system
analog itu lebih mahal dalam bentuk IC. Satu-satunya kekurangan rangkaian digital adalah
karena dunia nyata sesungguhnya adalah system analog. Hampir semua besaran fisik di dunia
inibersifat analog dan besaran itulah yang merupakan masukan dan keluaran yang dapat
dipantau, yang dolah dan dikendalikan oleh system. Contohnya adalah suhu, tekanan, letak,
dll. Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu system
untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing. Tahapan terpenting adalah
menentukan bagian mana yang menggunakan teknik analog danbagian mana yanhg
menggunakan teknik digital. Dan dapat diramalkan di masa depan bahwa teknik digital akan
menjadi lebih murah dan berkualitas.
Contoh Sistem Digital:
1. Jam digital
2. Kamera digital
3. Penunjuk suhu digital
4. Kalkulator digital
5. Computer
6. HP
7. Radio digital
Contoh Sistem Analog:
1. Remote TV
2. Spedometer pada motor
3. Pengukur tekanan
4. Telepon
5. Radio analog
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
System analog dan system digital sering digunakan oleh seseorang baik dalam dunia
teknologi maupun social. Seperti analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang dalam
bentuk kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karkteristik gelombang. Dua
parameter/karakteristik terpenting yg dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan
frekuensi. Sedangkan sinyal digital sering disebut juga dengan diskrit. Sinyal ini tersusun atas
dua keadaan yg di kenal dengan bit yaitu keadaan 0 dengan keadaan 1.

Anda mungkin juga menyukai