Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM BILANGAN

Disusun oleh :
Arneta Aprilya
18.04.1096

Dosen :
IHDALHUBBI MAULIDA, S.Kom, M.Kom

TEKNIK INFORMATIKA
STMIK INDONESIA BANJARMASIN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-NYA
penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Digital. Materi – materi ini
penulis dapatkan dari beberapa sumber sehingga menyatu menjadi sebuah Makalah.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sistem Bilangan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk
itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 1
C. TUJUAN ........................................................................................................................................ 1
BAB 2 ........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN SISTEM BILANGAN ......................................................................................... 2
B. JENIS-JENIS SISTEM BILANGAN ............................................................................................ 2
C. PENGERTIAN KONVERSI BILANGAN ................................................................................... 6
D. KONVERSI ANTAR SISTEM BILANGAN ............................................................................... 6
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................... 11
B. SARAN ........................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembahasan kali ini yaitu mengenai sistem bilangan dan pengkonversiannya,
dimana ini sangat umum dipelajari oleh para pelajar teknik informatika. Konversi yang akan
dibahas pada artikel ini meliputi bilangan bulat dan bilangan pecahan dari sistem bilangan
desimal, biner, oktal, dan heksadesimal.
Konversi dari desimal ke biner diperlukan untuk menerjemahkan keinginan (perintah)
manusia kedalam kode-kode yang dikenali oleh sistem digital. Sebaliknya, konversi dari biner ke
desimal diperlukan untuk menterjemahkan kode hasil pengolahan sistem digital ke dalam bentuk
informasi yang dimengerti oleh manusia. Konversi dari biner ke oktal atau heksadesimal (dan
sebaliknya) merupakan perantara konversi dari/ke biner ke/dari desimal. Konversi ini banyak
dilakukan karena disamping digit angka biner jauh lebih banyak dibandingkan dengan angka-
angka pada sistem bilangan oktal dan heksadesimal, juga karena melakukan konversi tersebut
sangat mudah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu sistem bilangan?
2. Apa saja jenis jenis sistem bilangan?
3. Apa itu konversi antar sistem bilangan?
4. Bagaimana cara melakukan konversi antar sistem bilangan?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu sistem bilangan!
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis sistem bilangan!
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu konversi antar sistem bilangan!
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan konversi antar sistem bilangan!

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan (number sistem) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah sistem bilangan
desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu
besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat
membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk
elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai
dalam sistem bilangan biner yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran
nilai. Selain sistem bilangan biner, komputer juga menggunakan sistem bilangan octal dan
hexadesimal.

B. JENIS-JENIS SISTEM BILANGAN


Ada 4 jenis system bilangan yang digunakan dalam teknologi digital yaitu :
1. Sistem Bilangan Desimal
System decimal terdiri dari 10 bilangan yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. System decimal disebut
dengan Base-10 karena system ini memiliki 10 digit. System decimal merupakan positional
value system dimana nilai dari sebuah diit bergantung pada posisinya. Sebagai contoh angka
decimal 453. Digit 4 menyatakan 4 ratus, 5 menyatakan 5 puluh dan 3 menyatakan satuan.
Desimal Point
Contoh : 27.35

Bilangan ini sama dengan 2 puluhan ditambah 7 satuan ditambah 3 persepuluh ditambah
perseratus atau 2x10+7x1+3x0.1+5x0.01
Decimal point digunakan untuk memisahkan bilangan bulat dan bilangan pecahan.

2
Gambar 1.1 memperlihatkan bilangan 2745.214

Gambar 1.1 Posisi Nilai Desimal

Gambar 1.2 Perhitungan nilai decimal

2. Sistem bilangan biner


Sistem bilangan decimal kurang tepat diimplementasikan dalam system digital. Hal ini
akan sangat sulit merangcang perangkat elektronik yang bekerja dengan 10 level tegangan
berbeda dimana satu karakter decimal mewakili satu level tegangan). Akan sangat mudah
untuk merancang rangkaian digital yang beroperasi hanya dengan 2 level tegangan. Karena
alasan inilah hamper semua system digital menggunakan system bilangan biner (base 2)
sebagai dasar system bilangan untuk operasinya.
Pada system bilangan biner terdapat 2 simbol atau nilai digit yaitu 0 dan 1. System
bilangan biner juga merupakan sebuah system yang positional value, dimana setiap digit
bilangan biner memiliki nilainya sendiri, yang dinyatakan sebagai kelipatan 2. Gambar 1.3
mengilustrasikan hal ini.

3
Gambar 1.3 Sistem bilangan Biner

Binary point merupakan pemisah antara pangkat 2 positif yang terletak dibagian kiri dan pangkat 2
negative yang terletak disebalah kanan. Contoh 1011.101

Dalam system bilangan biner, istilah digit bilangan biner disebut sebagai bit. Untuk bit dengan posisi
paling kanan disebut sebagai LSB (Least Significat Bit) yang memiliki nilai paling kecil dan bit posisi
paling kiri disebut sebagai MSB (Most Significant Bit) yang memiliki nilai paling besar.

Perhitungan Bilangan Biner

4
Gambar 1.4 Perhitungan Bilangan Biner Pada Gambar 1.4 diatas bilangan biner dimulai
dengan semua bit adalah 0, dan ini disebut zero count. Untuk perhitungan berikutnya, posisi
satuan 20 berubah dari satu menjadi 0, berikutnya Posisi kedua 21 akan berubah dari 0 ke 1,
berikutnya posisi ketiga 22 juga berubah dari 0 ke 1, dan posisi ke 4 23 berubah dari 0 ke 1, begitu
seterusnya.

Bit LSB berubah dari 0 ke 1 atau dari 1 ke 0 setiap perhitungan. Bit kedua tetap
berada pada 0 untuk 2 hitungan, kemudian berubah 1 untuk 2 hitungan, bit ketiga tetap
pada bit 0 untuk 4 hitungan dan berubah 1 untuk 4 hitungan, begitu seterusnya.

3. Sistem bilangan heksagonal


System bilangan ini menggunakan base 16, karena memiliki 16 digit symbol,
yaitu menggunakan digit 0 – 9 ditambah dengan huruf A, B, C, D, E dan F.

4. Sistem bilangan octal


System bilangan ini menggunakan base 8, karena memiliki 8 digit symbol, yaitu
menggunakan digit 0 – 7.

5
C. PENGERTIAN KONVERSI BILANGAN
Konversi bilangan adalah proses dimana suatu sistem bilangan tertentu akan
dirubah ke bentuk sistem bilangan yg lain. Sudah dikenal, dalam bahasa komputer
terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah Biner, Oktal, Desimal dan
Hexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara
mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya
mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah:
 Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya.
 Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit
puluhan,dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan
seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.

D. KONVERSI ANTAR SISTEM BILANGAN


1. Desimal ke biner
Setiap unit bilangan biner merupakan kelipatan 2.

2n ……. 26 25 24 23 22 21 20

Untuk melakukan konversi bilangan decimal ke biner dapat dilakukan dengan


cara sebagai berikut .
Contoh : 25 desimal

Cara 1 :
1. Nilai decimal adalah 25
2. Cari total nilai bit yang sama dengan 25 yaitu 16 + 8 + 1.
3. Pada nilai bit yang ditotalkan, diberi bit 1, dan sisanya bit 0
4. Bit 0 pada sebelah kiri bisa diabaikan
5. 25 desimal = 11001 biner
64=26 32=25 16=24 8=23 4=22 2=21 1=20

0 0 1 1 0 0 1

6
Cara 2 : pembagian

2. Biner ke Desimal
Untuk melakukan konversi bilangan biner ke biner maka cara yang dilakukan adalah
kebalikan dari proses konversi decimal ke biner.
Contoh : 110010
biner Cara :
- Nilai biner adalah 110010
- Tempatkan setiap bit bilangan biner dalam pola kelipatan 2
- Cari total nilai bit yang bernilai 1 yaitu 32 + 16 + 2 = 50

64=26 32=25 16=24 8=23 4=22 2=21 1=20

0 1 1 0 0 0 1

3. Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke octal dilakukan per kelompok, dimana 3 bit / digit bilangan
biner = 1 digit bilangan octal. Contoh : 110010 biner
Cara :
a) Bilangan biner dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok
terdiri dari 3 digit bilangan biner
b) Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai 22
c) Hitung dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1 per kelompok
d) Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok
e) Untuk contoh 110010 = 62 oktal

7
4. Oktal ke Biner
Konversi bilangan octal ke biner dilakukan dengan cara sebaliknya, dimana 3 bit / digit
bilangan biner = 1 digit bilangan octal.
Contoh : 62 Oktal
Cara :
a) Bilangan octal dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok
terdiri dari 1 digit bilangan biner
b) Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 2 0
sampai 22 untuk total nilai octal.
c) Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok

d) Untuk contoh 62 oktal = 110010

5. Biner ke Hexadesimal
Konversi bilangan biner ke hexadesimal dilakukan per kelompok, dimana 4 bit / digit
bilangan biner = 1 digit bilangan hexadesimal.
Contoh : 110010 biner
Cara :
a) Bilangan biner dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 4
digit bilangan biner
b) Kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20 sampai 23
c) Hitung dan jumlahkan nilai bit untuk bit 1 per kelompok
d) Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok
e) Untuk contoh 110010 = 31 hexadesimal

8
6. Hexadesimal ke Biner
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dilakukan dengan cara sebaliknya, dimana 4 bit /
digit bilangan biner = 1 digit bilangan hexadesimal.
Contoh : 31 Hexadesimal
Cara :
a) Bilangan hexadesimal dibagi menjadi kelompok kelompok, dimana 1
kelompok terdiri dari 1 digit bilangan hexadesimal
b) Posisikan bit 1 pada setiap kelipatan 2 dari bilangan biner dimulai dari 20
sampai 23 untuk total nilai hexadesimal.
c) Gabungkan setiap hasil perhitungan pada masing masing kelompok

d) Untuk contoh 31 hexadesimal = 110010

7. Oktal ke Desimal
Kita hanya tinggal mengalikan angka paling kiri dengan 8n , n adalah jumlah pangkaat
tertinggi. MSB berarti pangkatnya paling besar sedangkan LSB pangkatnya paling kecil atau = 0,
lalu hasilnya dijumlahkan .
Contoh :
678(8) = 6×82 7×81 8×80 = 6×64 + 7×8 + 8×1 = 384 + 56 + 8 = 440(10)
8. Oktal ke Hexadesimal
Caranya kita harus mengubahnya ke bilangan desimal dahulu baru dari desimal kiata
ubah ke hexadesimal .
Contoh :
678(8) = 6×82 7×81 8×80 = 6×64 + 7×8 + 8×1 = 384 + 56 + 8 = 440(10)
440(10) = 440:16= 27 sisa 8
27:16= 1 sisa 11/B
1:16= 0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas Jadi, 440(10) = 1B8(16)
Jadi ,hasil dari 678(8) = 1B8(16)

9
9. Desimal ke Oktal
Kita hanya tinggal membagi angka desimalnya dengan angka 8 dan hasilnya tidak ada
koma ,tapi kita tulis saja berapa sisanya.
Contoh :
440(10) = 440:8= 55 sisa 0
55 :8= 6 sisa 7
7 :8= 0 sisa 7
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 770(8)

10. Desimal ke Hexadesimal


Caranya yaitu hanya tinggal membagi angka desimalnya dengan angka 16 dan hasilnya
tidak ada koma ,tapi kita tulis saja berapa sisanya.
Contoh :
440(10) = 440:16= 27 sisa 8
27:16= 1 sisa 11/B
1:16= 0 sisa 1
dibaca dari bawah keatas Jadi, 440(10) = 1B8(16)

11. Hexadesimal ke Desimal


Kalikan setiap bit bilangannya dengan 16n , n adalah nilai pangkat tertinggi MSB berarti
pangkatnya paling besar sedangkan LSB pangkatnya paling kecil atau = 0, hasilnya lalu
jumlahkan .
Contoh :
1B8(16) = 1×162+Bx161+8×160 =256+176+8=440(10)

12. Hexadesimal ke Oktal


Bilangan Hexa tidak bisa langsung dikonversikan ke oktal ,ubah dulu ke desimal lalu dari
desimal bisa langsung dikonversikan ke oktal.
Contoh :
1B8(16) = 1×162+Bx161+8×160 =256+176+8=440(10)
440(10) = 440:8= 55 sisa 0
55 :8= 6 sisa 7
7 :8= 0 sisa 7
dibaca dari bawah keatas ,jadi 440(10) = 770(8)
Jadi , 1B8(16) = 770(8)

10
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah yang dapat disimpulkan bahwa dalam sistem penulisan bilangan komputer
terdapat beberapa sistem penulisan, yaitu: sistem bilangan biner, sistem bilang desimal dan sistem
bilangan hexadesimal.Beberapa sistem ini sangat diperlukan dalam penulisan bilangan komputer,
terutama sistem bilangan biner, kerena sistem bilangan ini merupakan dasar dari penulisan system
bilangan lain.

B. SARAN
Sebagai siswa yang mendalami bidang komputer hendaknya kita memahami penulisan
sistem bilangan karena sistem bilangan merupakan hal yang penting dalm duniakomputer.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ronald J. Tocci, Neal S.Widmer, Gregory L. Moss, Digital Systems Principles and
Applications TENTH EDITION, 2007, Pearson Education International.
Sutanta, E (2005). Pengertian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai